Tugas Perancangan Kopling
Tugas Perancangan Kopling
: 109 dk
2.
: 6000 rpm
3.
Torsi maximum ( T )
: 14,4 kgm
4.
: 4200 rpm
plat
sehingga
gesek
menyebabkan
momen
sama. Pada keaadan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua poros
sama dengan putaran awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan :
Mr = Mb + Mh
Dimana :
Mr = Torsi gesek
[kgf.cm]
[kgf.cm]
Mh = Torsi percepatan
[kgf.cm]
N
n
Dengan :
Mh
= Torsi maksimum
[kgf.cm]
= Daya maksimum
[hp]
= putaran poros
[rpm]
= Konstanta
Harga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk
kendaraan mobil.
Mr.n.tr
1910
Dimana :
Ar
= Kerja gesek
[kgf.cm]
Mr
= Torsi gesek
[kgf.cm]
= Putaran
[rpm]
tR
[detik]
Ar .z
27 x10
Dimana :
Nr = Daya gesek
z
[hp]
d = 71,5
NR
1/ 2
K T . b . j.n
0, 4
Dengan :
[cm]
N f .1000
b.d . j.v
KU =
1/ 2
2.M r
b.d 2 . j
.d .n
60
Dimana :
F = Luas bidang tekan
Y
[cm2]
alur
2.M r
.d .F
Dimana :
p = Tekanan permukaan rata-rata
= Koefisien gesek
[kgf/cm2]
[cm2]
d
dt
[kgf/cm2]
Daya saing pelat gesek sangat ditentukan oleh umur dari pelat gesek itu.
Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan gaya
gesek, sedangkan untuk menghitung volume keausan digunakan rumus :
Vv = F.Sv
Dengan :
[cm3]
Vv = Volume keausan
= Luas permukaan bidang tekan [cm2]
Sv = Batas keausan
[cm]
Vv
Qv .N R
Dimana :
LB = Umur pelat gesek
[jam]
Vv = Volume keausan
[cm3]
Qv = Keausan spesifik
dengan :
t = Temperatur kerja kopling
tL = Temperatur lingkungan
t = Kenaikan temperature
Semua parameter dalam satuan C. sementara itu kenaikan temperatur dapat
diketahui dengan persamaan :
t =
632.N R
FK .a K
Dengan :
FK = Luas permukaan bidang pendingin
[m2]
. dk 2 di 2
Dimana :
dk = Diameter terluar atau diameter rumah kopling [cm]
bk = Lebar rumah kopling
[cm]
koefisien perpindahan panas, dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan
berikut :
= 4.5+6(vk)3/4
dengan :
vk =
.d k .n
60
632.N R
Fk .a k
dengan :
NR = Daya gesek
Fk = Luas permukaaan bidang pendingin
Ak = Koefisien perpindahan panas
3.2.11. Pemasangan Paku Keling
Paku keeling yang dipasang pada pelat gesek dan pelat penghubung berfungsi
untuk meneruskan putaran pelat gesek ke pelat penghubung dan seterusnya ke HUB,
dan selanjutnya keporos. Untuk perhitungan pemasangan paku keeling didapat
dengan menggunakan perhitungan berikut. Gaya yang dialami oleh setiap paku
keeling didapatkan dengan menggunakan persamaan berikut :
Fk =
2.M R
Z
Dengan :
Fk = Gaya yang diterima masing-masing paku keeling
MR = Torsi gesek
Z = Jumlah paku keeling
Dimensi paku keeling diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :
d =
4.Fk
.3,14
dengan :
Fk = Gaya yang diterima masing-masing paku keeling
Mt
2. .r 2 .h
Dengan :
Mt = Momen torsi maksimum
h
= Panjang pegas
= Diameter pegas
Ki.E.t 2
b2
= Tebal pegas
= Modulus elastisitas
Yefri Chan, ST.MT
Universitas Darma Persada
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
109
6000
Mh = 1302 kgm.cm
Dalam hal ini harga torsi maksimum yang diperoleh dari data spesifikasi
ternyata lebih besar daripada harga torsi maksimum (statik), maka untuk menjaga
keamanan pemakaian dipilih harga torsi yang lebih tinggi, yaitu
Ar = 3149,34 kgm.cm
Dari cara kerja gesek ini, dengan mengasumsikan pemakaian
kopling rata-rata pada kondisi jalan apapun adalah 60 kali tiap jam, didapatkan
besarnya daya gesek adalah :
Nr =
Nr =
3149,34 x60
27 x10
188960,4
27 x10 4
0,69 hp
b
d
Tersebut diambil berdasarkan jumlah pelat gesek, dalam hal ini untuk TOYOTA
YARIS jumlah pelat gesek yang dimiliki j = 2, maka akan Diketahui dari tabel bahwa
b
berkisar antara 0,15 0,3.. Dengan
d
b
= 0,175 , maka akan didapat harga diameter
d
0,69
0,69
= 71,5
34,02
= 71,5 ( 0,02 )
0, 4
0, 4
0, 4
= 14,95 cm
Sehingga lebar pelat akan diperoleh dengan subtitusi harga d ke dalam rasio
b
d
= 0,175
= 0,175 x 14,95
= 2,61 cm
b
, yaitu
d
Dari harga ini dapat ditentukan besarnya diameter dalam pelat ( d1 ) dan Diameter
luar pelat ( d0 ).
Diameter dalam pelat ( d1 ) :
d1 = d b = ( 14,95 2,61 )
d1 = 12,34
Diameter luar pelat ( d0 ) :
d0 = d + b = ( 14,95 + 2,61 )
d0 = 17,56 cm
1.1.5. Pengujian Harga KT dan KU
Untuk memeriksa apakah harga KT dan KU masih dalam batas-batas yang Diizinkan,
terlebih dahulu ditentukan besarnya kecepatan tangensial pelat gesek,
yaitu :
v =
v =
32,86 m/s
Sehingga ;
KT =
0,69 x1000
2,61x(17,56) x 2 x32,86 1 2
KT
690
525,44
KT
1,31 kgm.cm2
Ternyata harga KT tidak jauh berbeda dengan pemilihan harga awal, maka harga KT
dapat diterima. Selanjutnya dilakukan pengecekan harga KU sesuai dengan
persamaan (7).
Ku
=
=
2 x 2864,4
x2
2,61x(14,95) 2
5728,8
1166,6
4,91.10-3 kgm.cm
Harga Ku dapat diterima karena masih mendekati harga dalam batas yang
diizinkan.
2 x 2864,4
0,3x14,95 x 220,53
P = 5,79
kgm
cm 2
Pmak = 5,79 .
14,95
12,34
cm 2
Dengan asumsi koefisien gesek dari permukaan gesek adalah 0,1 dan tekanan
maksimum yang diizinkan agar keamanan selama pemakaian terjamin adalah
3,22 kgf
cm 2
permukaan pelat gesek dapat terbuat dari bahan Asbestos Pressed Hidraulically
with plastic , yang mempunyai limit koefisien gesek antara 0,2 0,35 dan
tekanan permukaan yang diizinkan antara 0,5 80 kgf
cm 2
88,212
0,125 x0,69
LB = 9,77 jam
3,14(23,56 2 12,34 2 )
4
FK = 686,08 cm2
Koefisien perpindahan panas dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan Pada
persamaan (17), dimana kecepatan tangensial yang dihasilkan adalah :
VK =
VK = 5178,488
VK = 51,78
cm
Sehingga :
K = 4,5 + 6 x (51,78) 3 4
K = 202,67 kkal/m0C. jam
Dengan data-data di atas dapat dicari kenaikan temperatur sebagai berikut :
t =
632 x0,69
686,08 x10 4 x 202,67
t =
436,08
13,90 x10 3
t = 31,37 0C
Sehingga temperatur kerja kopling ( asumsi temperatur lingkungan 20 0C)
Adalah:
t = 20 0C + 31,37 0C
t = 51,37 0C
Berdasarkan tabel 2 pada lampiran II temperatur kerja yang diizinkan untuk
Asbestos Pressed Hidraulically with Plastic sampai 500 0C, jadi temperaturkerja
kopling hasil rancangan dapat diterima karena masih dalam batas yang diizinkan.
2864,4kgf .cm
Mr
=
10cm
r
2864,4
18
= 159,13 N
27Mpa
= 13,5 Mpa
2
4 x159,13
3,14 x 2 x13,5
636,52
84,78
2,7 mm 3 mm
2864,4kgfcm
Mr
=
= 409,2 kgfcm
r
7cm
Jumlah keeling yang digunakan adlah 18 buah, maka gaya geser yang
ditanggung satu buah kopling adalah :
FR1 =
409,2
= 22,73 N
18
max
27 Mpa didapat :
max =
27Mpa
= 13,5 Mpa
2
4.FR1
=
.n. max
4.22,73
=
3,14.3.13,5
90,92
127,17
= 2,6 3 mm
3. Paku keeling untuk penghubung dengan HUB
Torsi ( Mr ) = 28644 kgfcm
Jarak keeling kepusat r adalah 5,5 cm
FR =
2864,4kgfcm
Mr
=
= 520,8 kgf = 52080 N
r
5,5cm
Jumlah keeling yang digunakan ada 16 buah, maka gaya geser yang
ditanggung satu buah kopling adalah :
FR1 =
5208
= 289,3 N
18
27mpa
= 13,5 Mpa
2
4.289,3
=
3,14.4.13,5
1157,2
= 2,6 3 mm
169,56
1.1.12. Poros
Untuk perancangan poros, hal yang sangat berpengaruh adalah torsi dari kopling,
Didapatkan harga torsi gesek dari kopling adalah 28644 kgf.cm yang setelah
dikonversikan ke satuan SI menjadi : 28,644 x 9,81 = 280,99 Nm = 28099764 Nmm
Material yang diambil untuk poros ini adalah AISI 4340 COLD DRAWN dengan yp
= 99000 psi atau 682,8 Mpa Dengan menggunakan rumus perhitungan poros dan
harga tegangan geser, kita akan mendapatkan harga diameter poros yang kita
inginkan, yaitu :
d =3
= 3
16.280990 Nmm
3,14.682,8 Nmm 2
4495840
2143,992
2096,95mm 3
= 12,8 mm