Urolithiasis
(Pentingnya Peran Militer dalam Pengobatan Ekspulsi
Urolithiasis)
LCDR Sean P.Stroup ,MC USN*;CDR Brian K.Auge,MC USN
Pembimbing :
dr.Rachmat Budi,SpU
ABSTRAK
Batu ginjal adalahsalah satu masalah yang
mempengaruhi anggota militer. Berbagai
obat, termasuk steroid, calcium channel
blockers, dan alfa antagonis adrenergik yg
membantu passage spontan pada batu
ureter. Meskipun terapi pengobatan medis
telah subjektif dari sejumlah investigasi
urologi, sampai saat ini sangat sedikit ditulis
tentang manajemen medis batu kemih akut
dalam pengobatan darurat dan perawatan
primer.
PENDAHULUAN
Sekitar 13% pria dan 7% perempuan didiagnosis
batu ginjal. Penyakit batu ginjal terhitung 122 dari
100.000 kunjungan rawat jalan. Dengan tingkat
kekambuhan untuk urolitiasis setinggi 70% lebih dari
10 tahun. Nefrolitiasis menyebabkan morbiditas
yang signifikan dan penurunan produktivitas.
Di Amerika,biaya perawatan kesehatan nasional
untuk mereka yang dirawat dengan diagnosis
urolitiasis telah meningkat secara drastis, dengan
perkiraan tahunan pengeluaran sebesar $ 2,1 miliar
pada tahun 2000.
KOLIK RENAL
Urolitiasis dengan kolik renal, keluhan nyeri
pinggang berat dengan radiasi ke arah pangkal
paha, mual, muntah dan hematuria.
Batu ginjal terbentuk dan akhirnya turun ke
ureter, dan sering menyebabkan obstruksi
sementara karena intrinsik "Choke points"
dalam ureter. Selain itu, iritasi batu ureter yang
dinding menyebabkan pelepasan prostaglandin
dan cytokines, mediator inflamasi
menyebabkan nyeri, edema, dan kontraksi
ureter.
TERAPI EKSPULSI
Beberapa obat, termasuk calcium
channel blockers dan alfa antagonis
adrenergik dengan atau tanpa steroid telah
digunakan untuk membantu dalam passage
batu ureter secara spontan. Obat-obat ini
bertindak langsung pada ureter dengan
mempengaruhi kontraksi.
Steroid telah digunakan untuk
mengurangi edema mukosa dalam ureter
dengan menurunkan mekanisme inflamasi.
CALCIUM CHANNEL
ANTAGONISTS
Calcium channel blockers yang diakui
lebih dari satu dekade yang lalu memiliki
aktivitas spasmolitik efektif pada ureter.
Dalam studi oleh Borghi et al 30 mg
dari nifedipine (slow release) yang
digunakan dalam kombinasi dengan
steroid menunjukkan peningkatan
tingkat pengobatan dengan
methylprednisolone saja.
KESIMPULAN
Terapi Ekspulsi dengan alfa blocker atau
calcium canal blocker,dengan atau tanpa
penggunaan steroid terbukti efektif untuk
penyakit batu saluran kemih tanpa
komplikasi.
Terapi Ekspulsi sangat beralasan sebagai
langkah awal penangan batu saluran kemih.
Terapi ini terbukti memberikan keuntungan
dan meminimalisir kebutuhan evakuasi
medis/ tindakan invasif.