Anda di halaman 1dari 18

AUDIT PERUSAHAAN PERKEBUNAN

A. Pembentukan Komite Audit Dalam Perusahaan Perkebunan


Struktur Organisasi Komite Audit dan Uraian Tugasnya
1) Organisasi Komite Audit
(1) Struktur Organisasi
Komite Audit dibentuk dan diangkat oleh Komisaris sehingga secara sruktural bertanggungjawab
kepada Komisaris.
(2) Persyaratan Keanggotaan
Agar dapat diperoleh hasil pengawasan yang objektif maka integritas dan independensi serta
kompetensi yang tinggi merupakan prasyarat bagi pemilihan anggota Komite Audit.
2) Tugas Komite Audit
(1) Bidang Pelaporan Keuangan
Tugas Komite Audit mencakup penilaian dan reviu mengenai kebijakan dan praktek pelaporan
akuntansi dan keuangan termasuk adanya kemungkinan perubahanperubahan yang signifikan,
dasar pertimbangan perlakuan akuntansi yang digunakan, standar pelaporan dan akuntansi, baik
atas laporan tahunan maupun laporan
triwulanan/ bulanan.
Dalam melakukan penilaian dan reviu atas pelaporan keuangan tersebut Komite Audit
mempunyai tugas, kewajiban dan wewenang .
(2) Bidang Pengendalian Intern dan Manajemen Resiko
Tugas, kewajiban dan wewenang Komite Audit berkaitan bidang tersebut di atas adalah
memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
perusahaan dan manajemen resiko serta pelaksanaannya.

(3) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan


yang berlaku dan Kebijakan Penerapan GCG
Tugas
Tugas Komite Audit juga mencakup reviu secara berkala kesesuaian antara kebijakan yang
diterbitkan oleh perusahaan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Komite Audit juga harus melakukan evaluasi atas Pengawasan manajemen terhadap penerapan
Good Corporate Governance.
Kewajiban
Membuat Laporan Hasil Reviu dan evaluasi secara berkala kepada komisaris.
Memastikan bahwa Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah menyajikan tentang masalah
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penerapan Good Corporate
Governance.
Wewenang
Dalam rangka kelancaran tugasnya, Komite Audit diberi wewenang mengakses data/informasi
pada bagian yang terkait dengan petugas namun tetap menjaga kerahasiaan perusahaan.
HUBUNGAN TUGAS KOMITE AUDIT DENGAN BERBAGAI PIHAK
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit harus memelihara hubungan kerja yang efektif
dengan Komisaris dan Direksi, serta Auditor Ekstern maupun Satuan Pengawasan Intern (SPI).
1. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Komisaris
Komite Audit dibentuk oleh Komisaris yang anggotanya diangkat oleh Komisaris sedangkan
ketuanya berasal dari salah seorang Komisaris. Dengan demikian Komite Audit mempunyai
hubungan langsung dengan Komisaris, baik dalam menjalankan fungsinya maupun mengenai
hak/wewenang

dan

tanggungjawabnya.

Dalam

hubungan

kerja

tersebut,

Komisaris

mengharapkan dari Komite Audit hasil pekerjaannya yang berkualitas dan handal dalam rangka
menunjang kelancaran tugas dan fungsi pengawasan.

2. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Direksi


Komite Audit dengan Direksi mempunyai hubungan tidak langsung, karena Komite Audit adalah
bentukan Komisaris. Namun demikian, agar fungsi Komite Audit dapat berjalan lancar dan
efektif diperlukan dukungan Direksi. Bentuk dukungan yang diberikan melalui Piagam Komite
Audit yang ditandatangani juga oleh Direktur Utama, sehingga secara tidak langsung piagam
tersebut dapat menjadi sarana komunikasi dengan pihak Direksi/Manajemen, karena piagam
tersebut telah mencerminkan tugas Komite Audit sehingga Direksi/Manajemen dapat
mempersiapkan berbagai informasi yang diperlukan.
3. Hubungan Tugas Komite Audit dengan SPI dan Auditor Ekstern
Dalam menjalankan fugsinya, Komite Audit didukung oleh SPI melalui penyampaian Hasil
Audit dan Laporan lainnya oleh SPI. Disamping itu Komite Audit dapat meminta bantuan tenaga
SPI untuk melakukan audit bila dianggap perlu melalui Komisaris dengan persetujuan Kepala
Bagian SPI dan Direksi, sebaliknya SPI mendapat dukungan Komite Audit untuk meningkatkan
efektivitas, kualitas dan independensinya melalui reviu Komite Audit terhadap Charter SPI,
Standar SPI, Rencana Audit Tahunan, Kinerja dan Mekanisme Kerja SPI. Hubungan Komite
Audit dengan Auditor Eksternal terwujud melalui rapat-rapat dan diskusi selama audit
berlangsung, sehingga laporan
yang diterbitkan berkualitas, tepat waktu yang dapat mendorong terciptanya budaya pengawasan
dalam perusahaan.
4. Hubungan Tugas Komite Audit dengan Bagian/Manager
Demi kelancaran tugas Komite Audit dapat meminta data, dokumen atau laporan secara langsung
dari Kepala Bagian atau Manajer tanpa surat perintah Komisaris dan tanpa harus mendapat izin
dari Direksi
dengan syarat:
_ Data, Dokumen atau Laporan yang diminta sesuai dengan bidang tugasnya
_ Permintaan dilakukan secara tertulis oleh Komite Audit
_ Permintaan Komite Audit tidak bersifat memeriksa/ mengaudit.
3

_ Komite Audit hanya meminta penjelasan atas data, Dokumen atau laporan yang diperoleh
apabila kurang informatif dan tidak diperbolehkan berupa surat pernyataan.
MEKANISME KERJA KOMITE AUDIT
1. Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan
1) Penyusunan Rencana Kegiatan
Pada saat bersamaan dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, Komite Audit
juga menyusun Program Kerja Tahunan yang memuat rencana kegiatan dan dana yang
dibutuhkan. Secara rinci yang dimuat dalam Rencana Kegiatan Tahunan, antara lain:
(1) Analisa dan pengkajian laporan bulanan, triwulanan dan laporan keuangan tahunan
perusahaan.
(2) Mereviu Rencana Program Kerja Tahunan (RPKT) Satuan Pengawasan Intern(SPI).
(3) Reviu kebijakan standar dan prosedur audit SPI
(4) Mengkaji hasil audit SPI (temuan audit, rekomendasi,tanggapan dan tindak lanjut
Manajemen).
(5) Reviu Proses Manajemen Resiko dan Pengendalian Intern.
(6) Reviu kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
(7) Reviu kerangka Acuan (Term of Reference) persyaratan seleksi Kantor Akuntan Publik
(KAP).
(8) Reviu pelaksanaan Audit dan Laporan Hasil Audit Kantor Akuntan Publik.
(9) Mengkaji temuan KAP dan relevansinya serta tindak lanjutnya.
(10) Rapat internal, rapat dengan SPI, rapat dengan KAP dan rapat dengan Komisaris.
(11) Kegiatan lain seperti pelaporan dan tugas-tugas yang ditugaskan oleh komisaris.
Kegiatan insidentil ini dapat berupa antara lain :
_ Audit Khusus atas adanya dugaan penyimpangan atau pemborosan sumber daya dan ekonomi
yang dimiliki perusahaan.
_ Efektivitas dan efisiensi suatu unit Usaha dalam perusahaan. Komite Audit meningkatkan
efektivitas Satuan Pengawasan Intern dengan cara :
4

_ Memastikan bahwa Laporan Satuan Pengawasan Intern telah cukup memadai.


_ Memastikan bahwa prosedur audit yang dilakukan sesuai dengan audit program.
_ Memastikan bahwa tidak terdapat pembatasan audit oleh Direksi.
_ Memberikan masukan atas Internal Audit Charter.
_ Mereviu standar audit yang dilaksanakan oleh SPI.
_ Memberikan masukan atas pelaksanaan audit.
Rencana kerja tahunan Komite Audit harus mempertimbangkan dan tidak mengambil alih tugas
audit reguler/operasional yang seharusnya menjadi proram kerja SPI. Oleh karenanya sebelum
rencana Kerja Tahunan tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris perlu dilaksanakan
koordinasi terlebih dahulu dengan Rencana Kerja SPI sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau
duplikasi.
2) Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
(1) Pelaporan Keuangan
(2) Penerapan GCG dan Ketaatan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan.
(3) Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
2. Mekanisme Kerja dengan SPI
Komite Audit dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) mempunyai hubungan Kemitraan yang
berkesinambungan dan saling mendukung. Komite Audit akan dapat melaksanakan peran dan
tanggungjawabnya secara efektif jika memperoleh informasi dari Satuan Pengawasan Intern.
Sebaliknya, independensi, kualitas dan efektivitas fungsi Satuan Pengawasan Intern akan
mendapat dukungan dari Komite Audit melalui fungsinya.
3.Mekanisme Kerja dengan Auditor Ekstern
Komite Audit mempunyai kewenangan yang luas berkaitan dengan Auditor Eksternal (KAP),
dimulai

proses

seleksi,

rekomendasi

penunjukan,

mengevaluasi

independensi,
5

mereviu/mengawasi perencanaan dan pelaksanaan audit sampai mereviu pelaporan serta


memonitor tindak lanjut hasil Audit.
Pemilihan dan penunjukan Auditor Ekstern (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan, tetap
mengacu kepada Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa yang berlaku bagi perusahaan, namun
melibatkan Komite Audit, Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai fungsinya .
1) Keterlibatan Komite Audit dalam penunjukan Auditor Ekstern:
Dalam proses seleksi, Komite Audit mereviu terlebih dahulu Terms of Reference (TOR) dan
Request for Proposal (usulan penawaran) yang telah disiapkan oleh Panitia Pengadaan sebelum
dikirim kepada calon peserta (KAP) yang dianggap mampu
2) Keterlibatan Komite Audit dalam pelaksanaan Pekerjaan Auditor Eksternal.
(1) Tahap Perencanaan Audit
Komite Audit mereviu rencana audit dari auditor ekstern (KAP) untuk menentukan apakah sesuai
dengan kebijakan audit yang telah disahkan agar pelaksanaanya berjalan seperti yang
diharapkan. Rencana Audit menjelaskan tentang sifat/jenis audit, jadwal waktu, sumberdaya
yang dibutuhkan dan cakupan ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti resiko pengendalian internal serta kompleksitas
kegiatan yang akan diaudit.
(2) Tahap Pelaksanaan Audit
Komite Audit harus memelihara hubungan baik dengan auditor eksternal (KAP) selama
pelaksanaan audit berlangsung dan mengevaluasi secara terus menerus kualitas pelaksanaan
tugas Auditor eksternal dengan cara memantau, memperoleh informasi, melakukan diskusi atau
rapat.
4. Mekanisme Kerja Komite Audit dengan Direksi
Komite Audit merupakan alat Dewan Komisaris untuk melakukan fungsi Pengawasan terhadap
pengelolaan perusahaan. Fungsi Komite Audit dapat berjalan efektif jika Direksi memahami arti
penting dan manfaat
Pengawasan yang dilakukan oleh Komite Audit.

5. Rapat Komite Audit


Sebaliknya, dalam rangka untuk efektivitas pelaksanaan tugastugasnya, Komite Audit harus
membangun hubungan yang positif, konstruktif dan produktif dengan Direksi, selalu
mengkomunikasikan hasil reviu dan rekomendasinya, serta mengatur jadwal kegiatan/pertemuan
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kegiatan Direksi. Apabila Komite Audit bermaksud
mengadakan rapat dengan Direksi maka panggilan atau undangan rapat dilakukan secara tertulis
melalui Komisaris yang dilampiri dengan bahan rapat dan disampaikan dalam waktu sekurangkurangnya tiga hari sebelum rapat, agar peserta rapat mempunyai waktu yang cukup
mempelajarinya.
Penyelenggaraan Rapat
_ Rapat dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan atau sekurangkurangnyasama dengan
ketentuan rapat minimal Komisaris
_ Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit, kecuali rapat dengan Komisaris Utama dipimpin
oleh Komisaris Utama atau yang telah ditunjuk.
_ Pembukaan rapat dilakukan pemimpin rapat
_ Penetapan notulis rapat.
_ Pengisisan daftar hadir untuk seluruh peserta rapat.
_ Pemaparan materi pokok masalah yang akan dibahas .
_ Pembahasan materi rapat/tanya jawab.
_ Perumusan simpulan dan rekomendasi.
_ Penanda tanganan Risalah rapat.
6. Laporan Kepada Dewan Komisaris
Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan sarana untuk mengkomunikasikan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsi yang didelegasikan kepada Komite. Laporan
disampaikan secara berkala maupun insidentil kepada Dewan Komisaris sebagai berikut:
Laporan berkala yang berisi pokok-pokok hasil kerjanya sebagaimana tercantum dalam
Rencana Kegiatan Tahunan.
Laporan tersebut disampaikan paling tidak setiap 3 bulan kecuali ditentukan lain oleh Komisaris
(pasal 7/Kep Menteri BUMN no Kep 103/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002).
7

Laporan khusus yang berisi setiap temuan yang dapat diperkirakan mengganggu kegiatan
perusahaan . Bahan yang digunakan untuk penyusunan laporan adalah laporan yang diterima dari
SPI, laporan dari manajemen, laporan dari auditor ekstern dan informasi yang dimiliki sendiri
oleh Komite Audit. Komisaris mengadakan rapat internal atas Laporan yang diterima dari
Komite Audit dan dapat mengundang anggota Komite Audit dalam rapat tersebut. Setiap risalah
rapat komisaris yang memuat rekomendasi untuk ditindaklanjuti Direksi, disampaikan
tembusannya kepada Komite Audit agar dapat dimonitor tindak lanjutnya .
Disamping itu, Komite Audit membuat laporan berkala atas pelaksanaan atau realisasi rencana
kegiatan tahunan yang disampaikan kepada Komisaris.

B. Menilai Efektifitas dan Efisiensi Perusahaan Perkebunan (oleh auditor internal)


Menilai efektifitas perkebunan:

Memastikan berapa luas area perkebunan kelapa sawit tsb.


Memastikan berapa pohon yg ditanam.
Memastikan umur pohon
Memastikan berapa produksi pertahunnya. Buat trend-nya. Kalau tidak ada dokumen-2nya, bisa dicari cara lain untuk memastikan produksinya.

Dapatkan referensi
Bisa berupa benchmark/perusahaan sejenis, buku-buku, dsb, guna memastikan berapa
seharusnya produksi optimum per tahunnya untuk area dengan jenis tanah seperti yg ada
di perusahaan perkebunan tsb. Kita kenal ini sebagai Kriteria.

Bandingkan antara aktual produksi Vs Kriteria


Dari sini bisa diketahui efektif tidaknya. Bila sama atau lebih tinggi dari kriteria, berarti
efektif. Begitu pula sebaliknya. Semua ini dalam bentuk quantity.

Pastikan nilai rupiahnya


Bandingkan dengan harga pasar atau harga kewajarannya. Hitung selisihnya (variancenya). Yang ini bisa dilakukan, bisa tidak. Ini tergantung dari luas penugasan auditnya.
Karena harga jual bisa jadi sudah di luar tanggung-jawab manajer operasional.

Menilai efsiensinya:

Pastikan berapa biaya operasionalnya.


Hitung biaya per ton hasil
Bandingkan dengan Kriteria, baik dari benchmark atau pun referensi lain
Hitung selisihnya. Lebih tinggi atau lebih rendah? Lebih tinggi berati tidak efisien.
Demikian pula sebaliknya.
Kalau sudah bisa dinilai efektifitas dan efisiensinya, terutama jika ternyata tidak efektif
dan juga tdak efisien, maka tugas auditor selanjutnya adalah mencari penyebabnya.
Apakah kualitas bibitnya yg tidak bagus?
Apakah Proses-nya yg tidak tepat? Misalnya, cara penanamannya, musim tanamnya yg
tidak tepat, jarak tanamnya terlalu renggang atau terlalu sempit, perawatan /
pemeliharaannya yg kurang baik, cara pengambilan hasil (memetik) yg tidak benar, atau
terlalu tua / terlalu muda, handling-nya yg salah, dst, dst.
- Atau ada indikasi penyalahgunaan (Fraud)?
- Apakah sumber daya manusia (SDM)-nya yg tidak kompeten?
- Apakah perencanaan (Planning)-nya lemah? Misalnya tidak adanya target produksi yg
bisa dipertanggung-jawabkan. Anggaran yg tidak realistis, dsb.
- Apakah pengawasannya yg tidak kuat? Baik pengawasan di lapangan maupun melalui
laporan, dalam hal ini perlu dilihat ada tidaknya analysis selisih dan Corrective &
Preventive Action-nya.
Semua itu harus diidentifikasi. Dan auditor internal harus bisa menemukan jawabnya, dan

kemudian memberikan rekomendasi perbaikan.


Perlu diperhatikan: Meskipun auditor internal berkewajiban memberikan rekomendasi
perbaikan, tetapi sebaiknya internal auditor tidak diwajibkan untuk menyusun systemnya. Hal ini
untuk menghindari Conflict of Interest, obyektifitas, dan independensi internal auditor itu sendiri.
Jadi internal auditor harus bisa mengetahui batas-batas antara rekomendasi dan penyusun system.
Yg menyusun system sebaiknya adalah System Analyst.
9

C. Perbedaan Mendasar Akun dalam Laporan Keuangan Perusahaan Perkebunan dan


Non Perkebunan
Yang membedakan antara laporan perusahaan perkebunan dan non perkebunan adalah adanya
akun :
1) Tanaman Perkebunan (Investment in Plantation), yang dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Tanaman yang Menghasilkan
Artinya tanaman tersebut sudah berbuah
b. Tanaman Belum Menghasilkan
Artinya tanaman tersebut belum berbuah
2) Perkebunan Plasma (Plasm Receivable)
Adalah kebun yang dibuat oleh perusahaan perkebunan untuk kepentingan petani
setempat. Jadi setiap perusahaan yang membuat perkebunan harus juga membuat kebun
untuk masyarakat sekitarnya, biasanya kebun plasma ini dibiayai oleh bank dimana ada
kerjasama antara bank, perusahaan dan petani.

D. Audit Program Perusahaan Perkebunan (Oleh auditor eksternal)


PT XXXX
Audit Program
December 31, 2009

Sectio
n

Time

Description

WP ref.

Completed
by

C - Cash and cash equivalents


Interim
Compare current year's balance with
previous year's balance
Compare balance per TB with Bank

10

Statement and review bank reconciliation


Year
End
Prepare the lead schedule of cash and cash
equivalents
Obtain and Review bank reconciliation during the year
Send bank confirmations and review confirmation
replies
Perform cut off Test
Review the appropriateness of forex rate used
E - Receivables
Year
End
Prepare the lead schedule of accounts receivables
and other receivables
Select samples to be confirmed and vouched.
Review adequacy of allowance for bad debts
F - Inventories
Interim
Compare current year's balance with previous year's
balance
Perform testing on cost flow assumption used in
inventory.
Year
end
Agreed quantity to stock count results
Prepare the lead schedule of inventories
Perform physical observation on stock
Verify whether COMWIL method has been applied at
year-end date
Verify whether average method of costing applies
Perform purchase cut-off test
H - Investment in subsidiary
Interim
Compare current period's balance with previous year's
balance
Year
end
Review consolidation trial balance
Investigate any significant fluctuation of investment in
subsidiary
I - Trade receivable related party
Interim
Prepare the lead schedule showing a list of all
accounts.

11

Recognize balances of due from related parties which


was recorded in other accounts
Test non-standard journal entries involved in due from
related party accounts, if any.
Year
End
Prepare the lead schedule showing a list of all
accounts.
Recognize balances of due from related parties which
was recorded in other accounts.
Send confirmations to the related parties
Test non-standard journal entries involved in due from
related party accounts, if any.
For foreign currency denominated account, ensure
that it has been revaluated using proper rate at yearend date.
Ensure that related party balances and transactions
have been properly disclosed in the notes to the
financial statements.
I - Loan from related party
Interim
Prepare the lead schedule of loan from related
parties.
Year
end
Prepare the lead schedule of loan from related
parties.
Send confirmations to the related parties.
Review agreements with related parties (if any).
Test non-standard journal entries involved in due from
related party accounts, if any.
For foreign currency denominated account, ensure
that it has been revaluated using proper rate at yearend date.
Ensure that related party balances and transactions
have been properly disclosed in the notes to the
financial statements.
J - Investment in Plantation
Interim
Prepare the lead schedule of Investment in
Plantations
Perform other analytical reviews

N/A

Year
End

12

Prepare the lead schedule of Investment in


Plantations.
Investigate unusual additional cost of investment in
plantation from interim date up to year-end date.
Analytical - compare cost per hectare of Inti and
Plasma area.
Analytical - compare additional cost of Mature and
Immature area.
Review whether any costs relating to mature area
which have not yet been reclassified to mature
plantations and properly amortized.
Review recoverability of Investment in Plantation.
Take samples of transactions in IIP to be vouched
(test of transaction).
J - Plasma Receivables
Interim
Prepare the lead schedule of Plasma Receivables.
Review movement during the interim period to search
for unusual matters.
Year
End
Prepare Lead Schedule of Plasma Receivables
Investigate additional cost of Plasma Receivables
from interim date up to year-end date.
Analytical - compare cost per hectare of Inti and
Plasma area.
Review recoverability of Plasma Receivables.
Analytical - ensure all costs in relation with Plasma
area have been allocated properly.
Ensure whether the Company had accrued properly
interest cost of bank loan - plasma scheme.
Compare actual cost plus estimated cost to complete
of Plasma to bank loan - Plasma scheme facility
amount.
Ensure that the overrun costs of plantation are not
reclassified to Inti plantation.
Take samples of transactions in Plasma receivables to
be vouched (test of transaction).
K - Fixed Assets
Interim
Prepare lead schedule showing movement of fixed
assets during the period.
Obtain fixed assets register.
Vouch additions of fixed assets above Rp100 million
Test depreciation charged during the period and
correlate total depreciation expense with its total
allocations during the period.

13

Year
End
Prepare lead schedule showing movement of fixed
assets during the year.
Obtain fixed assets register
Vouch additions above Rp100 million to related
supporting document.
Testing the additions of accumulated depreciation and
ensure proper allocation of depreciation and
amortization.
Ensure whether all cost relating to mature plantation
area has been reclassified.
Review average FFB production per hectare based on
Estate Report
Examine any supporting documents for assets
retirements and dispositions.
Procedures for construction in progress: Review
Company's capitalization policy.
Examine capitalization of repair & maintenance
expenses.
Review of carrying cost of fixed assets
N - Accounts payable
Interim
Prepare the lead schedule of accounts payable
Year
end
Prepare the lead schedule of accounts payable
Obtain details of accounts payable and investigate
unusual items through discussion or vouching to the
supporting document.
Select samples to be confirmed and vouched.
As an alternative procedure, review any settlement
made subsequent to year end date.
Perform cut off test.
Review significant disbursements subsequent to yearend date to search for unrecorded liabilities.
O - Prepaid
Taxes
Year
End
Prepare the lead schedule of prepaid taxes.
Review reconciliation of prepaid VAT input per GL (if
any) and per SPT Masa
Ensure prepaid VAT in are supported by proper tax
invoice.
Obtain details of prepaid income tax articles 22, 23,
25 and 26 and check to SPT Masa.
Review subsequent settlements of prepaid taxes, if
any.

14

O - Tax Payable
Interim
Inquire with Accounting Manager whether any result of
tax audit, objection or appeal letter sent by the tax
office.
Year
End
Prepare the lead schedule of taxes payable
Review reconciliation of VAT output between GL and
SPM PPN
Obtain details of income tax payable art. 22, 23, 25
and 26.
Review reconciliation between salary expense per GL
and salary expense reported for employee income tax
return purposes.
Review whether the Company has calculated
personnel income tax properly.
Review the Company's calculation of corporate
income tax.
Review accruals made on tax exposures
Review notes to financial statements related to tax
examination results.
O - Deferred Tax Assets/Liabilities
Year
End
Review the Company's deferred tax assets/liabilities
calculation.
O - Current Corporate Income Tax
Year
End
Review the Company's calculation of corporate
income tax.
Complete E&Y Tax Compliance Checklist.
O - Deferred Tax Expense/Benefit
Year
End
Review the position of deferred tax assets/liabilities as
of year end date. Prepare necessary adjustment.
P - Provision and accrued liabilities
Year
End
Prepare the lead schedule of provision and accrued
liabilities.

15

Ensure that costs/expenses related to the Company's


business, such as wages & salary, electricity,
telephone and audit fee have been properly accrued
at year-end date.
Review any settlement made subsequent to year end
date.
Check final settlement of claims by third parties which
have been subsequently agreed by the Company.
Review the Company's calculation on Provision for
KepMen-150 as of year-end date.
Review subsequent payments to search for
unrecorded liabilities
Q - Bank loan
Year
End
Send bank confimation
Obtain new bank loan agreement, if any.
Ensure that the Company has properly calculated
additional capitalized interest related to the loan for
the year.
Review short term/long term classification of bank
loans at year-end date.
Q - Bank loan-Plasma scheme
Year
End
Send bank confimation
Obtain new bank loan agreement, if any.
Ensure that the Company has properly calculated
additional capitalized interest related to the loan for
the year.
Review short term/long term classification of bank
loans at year-end date.
U1 - Sales
Year
End
Prepare the lead schedule of sales
Reconciliation of sales with intercompany.
Review monthly sales analysis. Obtain explanation for
fluctuation.
Compare productivity of mature area for the year with
Marihat standard. Investigate any significant deviation.
Perform sales cut-off test
Vouched export sales on sample basis
U2 - Cost of Goods Sold
Interim
Prepare the lead schedule of Cost of Goods Sold.

16

For fertilizer/manuring costs, compare the cost


amount to fertilizer report included in Estate Report.
Year
end
Prepare the lead schedule of Cost of Goods Sold.
Correlate the workdone of amortization calculation of
mature plantations from K section.
Investigate additional amount of cost of goods sold
from interim date up to year-end date.
Compare current year's gross margin with last year's
gross margin. Obtain explanation of significant
increase/decrease.
On sample basis perform test of transations over cost
of goods sold.
U3 - Operating Expenses
Interim
Compare annualised addition in operating expenses
with last year's additions per account.
Analyze monthly operating expenses during the
period.
Take samples to be vouched (test of transaction).
Review whether operating expenses have been
allocated based on ratio of mature-immature area.
Year
End
Prepare the lead schedule of operating expenses.
Investigate additional amount of operating expenses
from interim date up to year-end date.
Review allocation of operating expenses.
Review whether operating expenses have been
allocated based on ratio of mature, immature and
Plasma area.
Identify non deductible expense
On sample basis, perform test of transactions.
Identify expense with witholding tax exposure.
U4 - Other income/Expenses
Interim
Perform reasonableness test on foreign exchange
gains/loss for the period.
Perform reasonableness test of interest expense for
the period.
Year
End
Compare balance to prior year's audited balance and
investigate any unexpected changes during the year.

17

Investigate additional amount of other


income/expenses from interim date up to year-end
date.
Perform reasonableness test on foreign exchange
gains/loss for the year.
Perform reasonableness test of interest expense for
the year.

18

Anda mungkin juga menyukai