Anda di halaman 1dari 12

PT.

MULTIAGRO SUMATERA JAYA


Group of PMKS Capital

Standard Operational Procedure


ACCOUNTING

No. Dokumen :

Revisi :

Tanggal Berlaku : 01 Agustus 2020

Jabatan Tanda Tangan

Chief of Accounting &


Diperiksa Oleh Implementasi Sistem
Procedure and Accounting
Diketahui Oleh Mill Controller & Office
Operational Head

Disetujui Oleh Project Head

Dokumen ini adalah milik PT. Multiagro Sumatera Jaya


Dilarang keras menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan tertulis
dari Manajemen PT. Multiagro Sumatera Jaya
Pelaku akan di tuntut secara hukum
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 2 dari12

I. Tujuan
 Memberikan pedoman kebijakan dan prosedur yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan sebagai acuan (indikator) untuk mengukur kinerja
Perusahaan.
 Standarisasi penyajian laporan keuangan di semua PKS Capital.
 Standarisasi proses pencatatan atas semua transaksi di program operasional and
accounting ASCEND.
 Mengurangi resiko penyajian laporan keuangan yang mengandung salah saji baik
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

II. Ruang lingkup


 Dasar penyusunan laporan keuangan
 Kebijakan accounting Perusahaan
 Prosedur Monthly-closing dan manual journal

III. Satuankerja
Divisi/ department Accounting

IV. Dasar penyusunan laporan keuangan

1. Kebijakan Accounting PKS Group Capital merujuk pada Standar Akuntasi


Keuangan (SAK) di Indonesia. Dalam penerapan SAK ini, manajemen dan
departemen Accounting wajib melakukan evaluasi dari perubahan standar
dengan perkembangan Perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi
Perusahaan terutama: ukuran operasi Perusahaan, kompleksitas transaksi, dan
efektivitas penyelenggaraan pembukuan.

2. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep dasar accruals (accrual basis),


kecuali untuk laporan arus kas. Laporan keuangan juga disusun menggunakan
konsep harga perolehan.

3. Penyajian transaksi di laba rugi dan akun-akun neraca sesuai dengan Chart of
Account (CoA) di sistem Ascend (lihat lampiran 1 untuk CoA).

2
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 3 dari12

4. Penyusunan/ penyajian biaya-biaya di laporan laba rugi dialokasikan ke Cost


Center sesuai peruntukan masing- masing biaya (lihat lampiran 2 untuk Cost
Center).

V. Ikhtisar Kebijakan Accounting yang signifikan

1. ASET TETAP
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Aset tetap kecuali tanah dan asset dalam penyelesaian, disusutkan dengan metode
garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat asset tetap sebagai berikut:
Tahun
Prasarana jalan 5 dan 20 tahun
Bangunan, instalasi dan mesin 20 tahun
Mesin dan peralatan (untuk produksi) 8tahun
Alat berat 5 tahun
Alat pengangkutan 5 tahun
Perabot dan peralatan (untuk kantor dan perumahan) 5 tahun

*tanah tidak disusutkan

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas produksi serta mesin-mesin


produksi, dikapitalisasi sebagai "Aset dalam Penyelesaian" di neraca. Biaya-biaya
tersebut direklasifikasi ke akun Aset Tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan selesai sesuai Berita Acara SerahTerima (BAST) Selesai Pekerjaan
dibuat oleh KTU yang diperiksa oleh Mill Manager (MM) disetujui oleh Mill Controller
(MC). Penyusutan mulai dibebankan pada saat asset tetap tersebut siap digunakan
sesuai tanggal BAST. Untuk setiap BAST di atas tanggal 15 setiap bulannya, maka
asset tetap bersangkutan mulai disusutkan di bulan setelah tanggal BAST.

Biaya- biaya setelah pengakuan awal (Enhancement, replacement, perbaikan, upgrade,


dll)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal asset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari
asset tetap hanya apabila Perusahaan kemungkinan besarakan mendapatkan
3
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 4 dari12

manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut dan biaya
perolehan asset dapat diukur dengan andal (reliable).

Biaya pemeliharaan dan perbaikan asset tetap dikategorikan sebagai berikut:

Definisi Jenis Materialitas Manfaatekonomis Perlakuanbiaya


Biaya Pemeliharaan Pemeliharaa Tidak Tidak lebih dari 1 Langsung dibebankan
Rutin nrutin material/ tahun pada bulan berjalan saat
besar pekerjaan terjadi.
Defisini: Biaya yang
dikeluarkan setiap periode Bila nilai pekerjaan
tertentu (1 bulan, 3 Bulan, melebihi Rp 50juta
6 Bulan, s/d 1 tahun) dan sebelum PPn (PKS-SOSA)
direncanakan dalam maka biaya pemeliharaan
perhitungan Budget. rutin diamortisasi sesuai
Biasanya biaya ini bias masa manfaat (tidak lebih
berbentuk spare part dari 12 bulan).
maupun biaya service
rutin. Biasanya biaya ini
kecil kecuali biaya jasa
service.

Biaya Perbaikan Non Non-rutin Material 1 tahun atau dapat Bila nilai pekerjaan di
Rutin dan sifatnya namun di lebih dari 1 tahun bawah Rp 50 juta maka
incidental. bawah langsung dibebankan di
Definisi: Biaya yang materialitas bulan berjalan saat
dikeluarkan untuk asset perbaikan pekerjaan telah selesai.
tetap yang tidak rutin dan major
sifatnya lebih dari 1 tahun Bila nilai pekerjaan
serta nilainya tidak terlalu melebihi Rp 50juta
besar. Biasanya biaya ini sebelum PPn (PKS-SOSA)
bersifat urgent dan kadang maka biaya pemeliharaan
biaya non rutin ini bias non-rutin diamortisasi
masuk ke dalam anggaran sesuai masa manfaat (12
budget tahun berikutnya. bulan atau 24 bulan) yang
ditetapkan di pengajuan
pekerjaan yang sudah
disetujui oleh MC atau MM.

Biaya Perbaikan Major Sifatnya Material/ Lebih dari 1 tahun Diamortisasi sesuai masa
perbaikan besar di manfaat ekonomis (12
Definisi: Biaya yang besar (major) atas Rp 200 bulan atau 24 bulan) yang
dikeluarkan untuk juta ditetapkan di Budget atau
perkerjaan asset tetap pengajuan pekerjaan yang
yang sifatnya biaya sudah disetujui oleh MC
4
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 5 dari12

tersebut bias atau MM.


dikelompokkan dalam 1
LOT pekerjaan (jika
diserahkan kepada
kontraktor) dan dari sisi
life-time spare part
berumur panjang (diatas 3
tahun) dan biaya secara
nominal termasuk besar.

*Nilai pekerjaan di atas berlaku untuk tiap mesin (per level mesin) dalam suatu stasiun
yang sama.

Pelepasan asset tetap


Apabila asset tetap dilepas (contoh: dijual, dimusnahkan, dll), makanilaibukubersih
dikeluarkan dari Neraca, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari
pelepasan asset tetap tersebut diakui di dalam LaporanLaba Rugi.

Kriteria Kapitalisasi Aset Tetap


1. Berupa aktiva berwujud yang diharapkan digunakan selama lebih dari satu tahun
atau memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun
2. Biaya perolehan aktiva tetap dapat dihitung secara pasti (reliable)
3. Aktiva bernilai lebih dari Rp 1 juta per satuan.
Namun apabila pembelian in bulk (banyak) yang terdiri dari masing-masing aktiva
yang nilai satuannya di bawah Rp 1 juta namun secara aggregate membentuk satu
kesatuan aktiva berwujud yang melebihi Rp 1 juta, maka aktiva bersangkutan dapat
dikapitalisasi menjadi satu kesatuan asset tetap. Contoh: meja kursi kantor dan
tempat tidur beserta head board.

Khusus untuk “Tanah (Land)”, nilai perolehan tanah termasuk semua biaya terkait
dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan:
a) Harga beli
b) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll).
c) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan di atas tanah bersangkutan
sampai tanah dapat digunakan sesuai tujuan yang direncanakan.

5
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 6 dari12

Khusus untuk “Bangunan”, nilai perolehan bangunan terdiri dari:


a) Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi,
b) Biaya bunga selama proses pembangunan, jika membangun sendiri
c) Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
d) Fee professional (contoh: biaya arsitek, biaya design, engineering fee).
e) Izin pendirian bangunan.

Khusus “Mesin dan Peralatan”, nilai perolehan mesin dan peralatan terdiri dari:
a) Harga beli,
b) Pajak atau Bea Masukyang tidak dapat dikreditkan
c) Biaya transportasi (ongkos kirim, angkut)
d) Biaya asuransi selama pengiriman barang
e) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
f) Biaya untuk pengetesan peralatan

Untuk asset dalam penyesaian (AuC), komponen biaya perolehan terdiridari:


1. Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
2.Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa asset ke
lokasi dalam kondisi yang diinginkan agar asset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen.
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi asset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian asset apakah asset berfungsi dengan baik
f) Profesional fee (consultancy fee, architect fee, dll)
3. Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.

Yang bukan merupakan komponen biaya perolehan:

6
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 7 dari12

a) Biaya pembukaan fasilitas baru (biaya yang bersifat ceremonial)


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya pelatihan staf (training)
d) Administrasi dan overhead umum

2. PERSEDIAAN BARANG JADI (CPO dan PK)

Persediaan barang jadi Perusahaan terdiri dari minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil
(CPO)) dan inti sawit (Palm Kernel (PK)). Persediaan ini diakui sebesar harga
perolehan barang jadi yang terdiri dari:

- Biaya raw material (TBS),


- Biaya pembelian TBS (fee TBS, biaya ongkos bongkar SPSI, biaya angkut TBS,
biaya pajak pph 22, biaya susut TBS, biaya lain pembelian)
- Biaya pengolahan yang terjadi di pabrik yang terdiri dari:
a). Biaya tetap pabrikasi (fixed cost), meliputi biaya depresiasi asset tetap
(mesin produksi, kantor pabrik, prasarana, alat angkut, dsb), biaya gaji/upah,
utilitas, maintenance rutin, pemakaian material tetap, biaya kantor dan
administrasi, serba-serbi lainnya
b). biaya variable, meliputi biaya lembur, biaya pengobatan, biaya insentif,
biaya pemakaian air, biaya perbaikan/pemeliharaan non rutin, biaya solar,
biaya oil dan pelumas, biaya pemakaian bahan kimia, biaya consumables
pabrik.

Metode perhitungan harga pokok produksi dialokasikan ke barang jadi berdasarkan


bobot kontribusi penjualan masing-masing barang jadi CPO dan PK dalam nilai
Rupiah pada bulan berjalan.

Untuk memastikan akurasi dan eksistensi dari nilai tercatat persediaan CPO dan PK,
accounting department wajib ikut serta dalam proses sounding setidaknya dua kali
dalam setahun (semi-annual control):

- Periode semester 1, pada tanggal atau mendekati atausesudah tanggal 30 Juni


setiap tahun
- Akhir semester 2, pada tanggal atau mendekati atau sesudah tanggal 31
Desember setiap periode pelaporan keuangan tahunan.

7
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 8 dari12

3. PERSEDIAAN GUDANG
Persediaan gudang merupakan barang penunjang produksi dikategorikan menjadi:
a. PersediaanSolar
b.Persediaanpelumas dan oil
c.Persediaan Consumable
d. PersediaanSparepart
e. PersediaanPabrikasi/Factory Part
f. Persediaan Electrical
g. Persediaan Lab & Water treatment
h. Persediaan Tool & Equipment
i. Persediaan Stationary kantor
j. Persediaan Unit

Harga perolehan bahan penunjang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak


(moving average method).

STOCK OPNAME
Untukmemastikanakurasi dan eksistensi dari nilai tercatat persediaan gudang, stock
opname secara full count wajib diselenggarakan oleh Accounting Department
setidaknya dua kali dalam setahun (semi-annual control):
- Periode semester 1, pada tanggal atau mendekati atau sesudah tanggal 30 Juni
setiap tahun
- Akhir semester 2, pada tanggal atau mendekati atau sesudah tanggal 31
Desember setiap periode pelaporan keuangan tahunan.

Prosedur stock-opname:

8
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 9 dari12

1. Siapkan jadwal dan lakukan koordinasi dengan personil warehouse menjelang


stock-opname. Stock opname wajib dilakukan dengan tim auditor dan warehouse
PIC.
2. Siapkan data stock terakhir yang dicetak dari sistem Ascend.Pastikan semua
goods issue dan goods receipt di gudang sudah selesai di-input sebelum data
stock terakhir dicetak dari sistem Ascend.
3. Pastikan tidak ada pergerakan fisik barang selama stock-opname.
4. Periksa kesesuaian antara data stock per sistem Ascend dengan stock fisik di
gudang.
5. Apabila terjadi selisih stock, maka mengecek kembali catatan mutasi barang yang
ada pada kartu stock gudang untuk dilakukan penelusuran.
6. Buat Berita Acara dan disepakati oleh personil warehouse setelah stock-opname
dilakukan.
7. Dokumentasikan kegiatan stock opname, simpan dan pelihara rekaman catatan
hasil opname dengan baik.
8. Accounting melakukanrekonsiliasiantarahasilopname vs hasilopname di sistem
Ascend dengan menggunakan modul “stock opname” di Ascend.
9. Melaporkan hasil opname dan hasil stock adjustment by email ke Project Head
dan CC: Mill Controller dan Operational Office Head.

VI. Prosedur Monthly-closing untuk pelaporan bulanan

Accounting wajib melakukan closing-bulanan semua transaksi dan memposting


journal entry (manual journal) untuk pelaporan keuangan bulanan ke Direksi.
Accounting officer wajib memastikan akurasi dan ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Untuk memastikan ketepatan waktu, maka laporan keuangan wajib
diserahkanpaling telattanggal 10 setiapbulan.

Prosedur monthly-closing (Closing checklist):


1. Accounting memeriksa semua voucher/ kas bon yang diserahkan kasir untuk
memastikan postingansudah dicatat dengan akurat.
2. Bagian accounting melakukan recalculate COG sebelum melakukan pemostingan
semua transaksi yang ada di dashboard.
3. Selesai recalculate COG, bagian accounting memposting semua item transaksi
yang ada di dashboard pada program Ascend. Apabila ada transaksi yang tidak
bisa di posting maka dicari permasalahannya.

9
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 10 dari12

4. Print keluar worksheet report yang ada di modul general ledger report perbulan
yang akan di closing.
5. Cek semua item yang ada di worksheet report apakah ledger nya sudah sesuai
dengan transaksi operasional (manual book) di Ascend seperti:
a. Cek kas dan bank
b. Cek hutang piutang supplier TBS dan customer
c. Cek pemakaian di gudang
d. Cek stock gudang
6. Bagian accounting harus memastikan dan memonitoring asset dalam
pelaksanaan setiap akhir bulan, dimana sudah harus menerima kelengkapan
Berita Acara serahTerima.
7. Bagian accounting melakukan calculate fixed asset depreciation setelah semua
pencatatan asset telah masuk, kemudian memeriksa ledger asset dengan manual
book di Ascend.
8. Adjustment transaksi bulanan yang di-akrualkan dan di-amortisasi.
9. Accounting memeriksa pembiayaan yang di ledger sudah masuk sesuai dengan
COA dan cost centernya masing-masing di program Ascend.
10. Setelah semua ledger sesuai dengan yang di manual book, accounting
melakukan palm plantantion income statement report untuk mendapatkan
perhitungan harga pokok perolehan penjualan dan persedian akhir TBS.
11. Data-data palm plantantion income statement report dicocokkan ke LHP dan
biaya cost of good manufactured dan dipostingkan ke jurnal.
12. Cocokkan total income statement dengan data hasil akhir income statement di
worksheet report.
13. Jika sudah sama nilai income statementnya maka checklist/ conteng automatically
create P/L journal di income statement.

Manual Jurnal

Manual journal bulanan wajib didata dalam lembar kertas kerja terpisah (excel
worksheet) sebagai kertas kerja pendukung dan diteruskan dalam bentuk email ke
atasan langsung dan Project Head saat penyerahan laporan keuangan bulanan. Lihat
lampiran 3 untuk kertas kerja manual journal (worksheet).

Ketepatan waktu pelaporan keuangan


Untuk mendukung ketepatan waktu pelaporan keuangan, maka semua entry yang
bersifat adjustment atau penyesuaian pada akhir periode dan secara kolektif atau bila
10
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 11 dari12

diakumulasikan tidak memberikan dampak sangat material terhadap laba rugi


Perusahaan (ditetapkan materialitas Rp 20.000.000) maka disesuaikan di periode
bulan berikutnya.
Apabila ditemukan kendala dalam pelaporan keuangan yang menyebabkan laporan
keuangan tidak dapat dilaporkan tepat waktu pada atau sebelum tanggal 10 setiap
bulannya, accounting officer wajib melapor kepada atasan langsung dalam bentuk
email sebelum tanggal 10 dan diteruskan kepada: Project Head, accounting personil
wajib memberikan penjelasan untuk alasan keterlambatan.

11
PT. MULTIAGRO SUMATERA JAYA

ACCOUNTING
No. Dokumen : Revisi : 00
Tanggal : 01 Agustus 2020 Halaman : 12 dari12

VII. Revisi
Untuk setiap pengajuan pembukaan periode untuk periode tutup buku yang sudah
closing dengan tujuan untuk revisi dan lainnya, maka Chief of accounting mengajukan
memo permohonan berupa email ke atasan langsung dan Project Head. Alasan
pengajuan buka periode harus dijelaskan di email, disetujui oleh atasan langsung
untuk dibuka periode oleh IT via email.

VIII. Pengarsipan dokumen


Setiap bulan accounting mengcopy semua voucher beserta lampirannya untuk diarsip
sebagai pegangan (kecuali pembayaran TBS di pabrik)

IX. LAMPIRAN
Lampiran 1 – Chart of Account
Lampiran 2 – Cost Center
Lampiran 3– Worksheet manual journal
Lampiran 4 – Instruksikerja Ascend

12

Anda mungkin juga menyukai