Kelompok 1 :
Ihda paridah
Fanny trianjani
Widyaningsih
Rosita fadilla
Muhammad iqbal anand
R.A libert
Ghina sofiana L
Afina rahmi
Obat pilihan I
Pirantel
pamoat
Mebendazol
Obat pilihan II
Dosis
Piperazin
sitrat
albendazol
Pirantel : dosis
tunggal 10mg/kg BB
basa
Mebendazol : 2x
100mg 2 hari
Piperazin : 3,5gr dosis
tunggal 2 hari
dws
75mg/kgBB anak
Albendazol : dosis
tunggal 400mg
PIRANTEL PAMOAT
Mekanisme kerja depolarisasi pada otot cacing
dan meningkatkan frekuensi impuls cacing mati
dalam keadaan spastis.
Menghambat enzim kolinesterase kontraksi otot
meningkat.
Farmakokinetik pirantel
pamoat
Absorpsinya disaluran cerna jelek dan tidak sempurna
Ekskresi bersama tinja
EFEK SAMPING
Jarang : ringan keluhan saluran cerna, sakit kepala, demam.
Tidak boleh digunakan bersama piperazin
Dapat meningkatkan kadar SGOT
MEBENDAZOL
1. Menyebabkan kerusakan struktur subselular dan
menghambat sekresi asetilkolinesterase
2. Menghambat ambilan glukosa irreversibel
3. Cacing mati perlahan-lahan
4. Hasil memuaskan setelah hari ke 3
Farmakokinetik Mebendazol:
Pada pemberian oral absorpsinya buruk
meningkat bila diberi bersama makanan berlemak
Biovailabilitasnya rendah
Ekskresi mll urin dlm bentuk utuh & metabolit
Waktu paruh : 2-6 jam
PIPERAZIN
Mekanisme kerja : sebagai agonis GABA pada otot
cacing mengganggu permeabilitas membran sel
thd ion-ion yang berperan dalam mempertahankan
potensial istirahat hiperpolarisasi paralisis
Cacing biasa keluar 1-3 hari setelah pengobatan
Farmakokinetik piperazin
Absorbsi melalui saluran cerna baik
Kadar puncak dicapai dalam 2-4jam
Ekskresi melalui urin
Tidak boleh diberikan pada pasien epilepsi,
gangguan faal hati dan ginjal
ALBENDAZOL
Mekanisme kerja: berikatan dengan -tubulin
parasit menghambat polimerisasi mikrotubulus
dan memblok ambilan glukosa oleh larva maupun
cacing dewasa persediaan glikogen berkurang
cacing mati
Efek Samping: nyeri ulu hati, diare, sakit kepala,
mual, lemah,
pusing, insomnia.
KI: anak< 2 tahun, wamil, sirosis hati