Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SPSS (STATISTIK)

Nama Anggota Kelompok :


Aprilia Wita Rebeka
(01)
Damaraghita Augusta
(02)
Dinda Puji Lestari
(03)

Fani Usnawati
(05)
Fariza Nur Azizah
(06)

A.

Pokok Bahasan

BAB I SPSS OVERVIEW


Pada bagian ini anda akan ditunjukkan bagaimana
cara melakukan instalasi spss dan memahami area
kerjanya serta yang terpenting adalah kapan saat yang
tepat dalam memanfaatkan aplikasi spss dalam
pengolahaan data.

BAB II DATA ENTRY


Data yang anda miliki perlu di entrykan terlebih
dahulu sebelum diolah untuk menghasilkan hasil olahan
yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III TRANSFORMASI DATA


Data mentah yang kita entrykan kadang belum
menggambarkan apa-apa. Pada bagian ini anda akan
ditunjukkan bagaimana memodifikasi data untuk
keperluan lanjutan.

BAB IV STATISTIK DESKRIPTIF


Data hasil penelitian anda sudah selayaknya dapat
dinikmati pihak lain agar data yang anda miliki
mempunyai karakteristik data. Pada bagian ini anda akan
ditunjukkan step by step bagaimana cara menyajikan
data.
BAB V STATISTIK INDUKTIF
Pada bagian ini anda akan ditunjukkan suatu analisis
lanjutan dimana hasil dari data yang anda olah dapat
dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.

B. Isi
BAB I
Statistical Product and Service Solution atau biasa dikenal
dengan SPSS merupakan salah satu software statistika yang banyak digunakan, baik bagi
mahasiswa, peneliti, maupun pengolah data statistika. Hal ini karena SPSS versi terbarunya,
yaitu versi 15.0 merupakan software yang sangat mudah dioperasikan, juga karena output
SPPS tampil lebih cantik dibandingkan dengan software statistika yang lain. Mempelajari
SPSS tidaklah sulit karena untuk kalangan pemula pun, software ini sangat mudah dipelajari.
Untuk memulai SPSS, terlebih dahulu pastikan software SPSS 15.0 telah terinstal pada
komputer Anda. Berikut ini cara melakukan instal program SPSS 15 Evaluation Version.

Pada folder SPSS 15 temukan file bernama Setup.exe (atau Setup saja) yang bertipe
application, selanjutnya klik ganda file tersebut.
Ikuti instruksi dari perintah instalasi.
Jika telah selesai, salin file patch.exe pada folder \Crack\ ke file C:\Program Files\SPSS
Evaluation\.

Klik ganda file patch, SPSS selesai diinstalasi.


Agar lebih lancar, klik ganda file expoff.bat pada folder yang sama.

Menjalankan SPSS 15
Untuk memulai menjalankan SPSS 15.0 yang sudah terinstal, dapat dilakukan langkahlangkah berikut:
Klik Start.
Klik Program.
Klik SPSS For Windows.
Klik SPSS 15 Evaluation Version
Kotak dialog SPSS 15.0 Windows Evaluation Version memberikan 6 pilihan kepada
pengguna SPSS, antara lain:
Run the tutorial
Type in data
Run an existing query
Create new query using Database Wizard
Open an existing data source
Open another type of file

BAB II
Masukkan data di bawah ini dengan prosedur berikut:
1. Buka program SPSS
2. Tekan menu File Data
Namun jika kita membuka SPSS biasanya sudah dalam tampilan data kosong siap
entri dengan nama file Untitled SPSS Data Editor maka kita bisa langsung
mengisinya
3. Buka Variabel View untuk memberi nama dan men-setting variabel
4. Langkah berikutnya, input data yang diinginkan

BAB III
Seorang pengunjung blog ini (Marol) menanyakan bagaimana cara mentransformasi
variabel dengan menggunakan SPSS. Beliau sudah mencoba beberapa kali, ternyata selalu
gagal.
Jawabannya diberikan dalam postingan ini, mudah-mudahan juga bisa membantu yang
lainnya.
Sebagai contoh, misalkan kita ingin mentransformasikan variabel Penjualan berikut ini
dengan melogaritma naturalkan.

600 400 350 625 1000 710 825 700 820 725 1800
Tentunya data tersebut harus diketik dalam satu kolom pada worksheet SPSS (karena ini
adalah satu variabel). Kemudian beri nama variabel tersebut dengan nama Penjualan.
Selanjutnya, untuk mentransformasi variabel ini, Klik Transform > Compute Variable.
Pada kotak Target Variable, masukkan nama variabel untuk menampung data hasil
transformasi variabel tersebut. Misalnya dalam contoh kita diatas, diberi namaLnJual.
Dengan cara ini, akan menghasilkan satu variabel baru dengan namaLnJual. Tetapi jika nama
yang diberikan sama dengan nama variabel asal (misalnya jika diisi dengan nama Penjualan),
maka hasil transformasi akan menindih variabel asal (data variabel asal akan diganti dengan
data hasil transformasi).
Pada kotak Numeric Expression, isikan perintah transformasinya. Anda bisa mengisi perintah
transformasi ini dengan dua cara:
a. Membuat rumus sendiri, misalnya: 2*Penjualan atau Penjualan**3. (Catatan: perkalian
menggunakan bintang satu, pangkat menggunakan bintang 2)
b. Menggunakan fungsi yang sudah disediakan SPSS dalam kotak Function Group.
Dalam contoh ini kita akan melogaritmakan variabel. Fungsi tersebut sudah disediakan oleh
SPSS dalam Kelompok Fungsi Arithmethic.
Oleh karenanya, klik Arithmethic, maka akan muncul di kotak Function and Special
Variables, fungsi-fungsi yang tersedia pada kelompok arithmetic ini (lihat gambar diatas).
Kemudian klik Ln, dan klik tanda panah yang mengarah ke atas pada gambar diatas. Maka
pada kotak Numeric Expression akan muncul tulisan seperti ini: LN(?).
Selanjutnya klik variabel Penjualan (variabel asal yang akan ditransformasikan), dan klik
panah yang mengarah kekanan dari gambar diatas. Prosedur ini akan mengganti tanda tanya
diatas menjadi Penjualan, sehingga tulisan pada kotak Numeric Expression akan menjadi:
LN(Penjualan).
Proses mengisi kotak Numeric Expression ini cukup berbelit, tetapi jika Anda sudah hafal
cara penulisan fungsinya, anda tidak harus melalui tahapan-tahapan tersebut. Cukup langsung
diketikkan saja: LN(Penjualan).
Setelah itu klik OK, maka akan akan keluar output dari logaritma natural dari penjualan yang
berada pada variabel baru yang bernama LnJual.
Cara mentransformasikan dengan fungsi-fungsi lainnya adalah relatif sama dengan cara
melogaritmakan diatas. Lalu kenapa Sdr. Marol selalu gagal mencobanya ?Ada beberapa
kemungkinan:

1. Nama variabel yang dimasukkan ke dalam kotak Numeric Expression tidak sama
dengan nama variabel yang sudah ada (yang akan ditransformasikan).

2. Variabel tersebut bukan variabel numerik (untuk variabel bukan numerik


atau
variabel string). Untuk variabel string, ada fungsi khususnya pada kotak Function
Group di atas.

3. Atau penyebab lainnya, tetapi sifatnya kasuistis yang tidak bisa dideteksi
dari sini, tanpa melihat langsung file datanya Ok, silakan dicoba.

BAB IV
Deskriptive data ini digunakan untuk menggambarkan (mendeskripsikan) suatu data,
misalnya rataratanya (mean), Standar deviasi, Varians, dsb.
Contoh kasusnya : ingin diketahui deskripsi dari variabel GAJI pada data Karyawan.
Langkah yang dilakukan :
Pilih menu Analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics, selanjutnya pilih Descriptives...
Pada kotak Variable(s), isikan variabel Gaji seperti pada gambar berikut :
Option atau pilihan untuk pengerjaan deskripsi data.

VISUALISASI GRAFIK
Selain berbentuk tabel maupun penjelasan yang lain, laporan mengenai suatu data bisa
juga ditampilkan dengan menggunakan grafik (berbentuk visual). Garfik ada bermacammacam, misalnya : histogram, pie, line, dll. Dalam contoh kasus deskripsi data ini akan
diberikan grafik dalam bentuk histogram, yaitu grafik batang distribusi data yang
dikelompokkan menurut intervalinterval tertentu. Sebagai contoh, akan dibuat histogram
tentang Gaji karyawan (file yang digunakan Karyawan) sebagai berikut :

Dari menu utama SPSS, pilih menu Graphs, Histogram


Pada kotak dialog, isikan variable Gaji sesuai dengan kasus. Untuk menampilkan kurva
normalnya, aktifkan pilihan Display normal curve, seperti pada gambar berikut :
Berikan judul histogram dengan mengaktifkan bagian Titles seperti berikut ini :
Isikan judulnya sesuai kebutuhan, misalnya pada Line 1 : HISTOGRAM, sedangkan Line 2 :
Gaji Karyawan.

Jika anda masih ingin menambah Subtitle, isikan bagian Footnote, sesuai keinginan anda.
Selanjutnya tekan Continue, untuk proses berikutnya.
Setelah selesai anda melakukan pengisian, tekan OK untuk melihat hasilnya. (Bandingkan
hasil yang anda peroleh dengan hasil di bawah ini !).
Simpan output anda dengan nama HISTOGR.spo.

PENGHITUNGAN DATA MENGGUNAKAN RUMUS


Transformasi adalah proses merubah variabel melalui fungsi matematika. Misalkan kita
mengambil logaritma dari suatu variabel (data), atau kita melakukan transformasi
Sebagai latihan, buka file Anxiety 2 yang ada di folder SPSS, kemudian lakukan langkah
berikut :
Pilih menu Transform, kemudian Compute. Dialog box perintahnya dapat anda lihat pada
gambar berikut :
INFERENSI TENTANG RATA-RATA
Ilmu statistik berkembang dengan cepatnya. Orang sekarang tidak hanya menggunakan
statistik untuk melihat rata-rata, dev. Standar, Modus, atau Rentang dari data, akan tetapi
berkembang menjadi pengambilan keputusan untuk mendukung manajemen. Sehingga
berkembanglah statistik inferensi yaitu statistika pengambilan keputusan.
PENGANTAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Di teori statistika dalam menentukan H0 ditolak atau diterima anda selalu membandingkan
antara statistik hitung dengan statistik tabel. Langkah seperti itu tidak familiar dalam SPSS.
Tentu saja anda masih ingat dengan p-value yaitu nilai terkecil yang masih menolak H0.
Prinsip itulah yang digunakan dalam SPSS. Dalam SPSS nilai p-value ini dikenal dengan
istilah signifikan yang sering disingkat dengan sig. H0 akan kita tolak jika nilai sig < .
Walaupun dalam ouput SPSS tidak ada, anda bisa juga melihat Statistik Tabel melalui fasilitas
compute dan memanfaatkan function .

UJI RATA-RATA POPULASI NORMAL


Untuk uji rata-rata 1 populasi SPSS hanya melengkapi dengan uji t ( 1 populasi normal).
Langkah-langkah dalam SPSS :
Buka file World95
Pilih menu Analyze, kemudian Compare Means, dan
One Sample T-Test. Tampilan menu seperti pada gambar berikut :

Masukkan variable Lifeexpf pada kotak Test Variable(s) dan angka 72.5 pada Test Value
(sesuai dengan angka yang akan kita test).
Klik tombol OK untuk melihat outputnya.
Simpan file output anda ini

UJI RATA-RATA 2 POPULASI INDEPENDENT


Uji ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu
dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama, ataukah tidak
secara signifikan
Langkah-langkah dalam SPSS :

Pilih menu Analyze, kemudian Compare Means, dan Independent Samples T Test.
Tampilan menu bisa anda lihat pada gambar berikut :
Pada kotak Test Variable(s) isikan susu.
Grouping Variable adalah variabel bertipe kualitatif, maka sesuai kasus isikan
salesman.
Kemudian variabel tersebut harus didefinisikan. Klik pada Define Group... Isikan
sesuai
yang ada pada gambar di bawah ini :
Untuk kolom Options, biarkan tingkat kepercayaan 95%.
Setelah selesai pengisian semua, tekan OK.

Perhatikan output yang diberikan, tentukan analisanya, apakah tingkat pendidikan sarjana
prestasinya sama dengan salesman dengan tingkat pendidikan akademik dalam hal penjualan
roti susu. Analisalah dengan membandingkan t hitung, atau signifikansi yang dihasilkan.

UJI RATA-RATA 2 POPULASI DEPENDENT


SPSS juga dilengkapi dengan uji t (student-t) untuk 2 populasi normal sample dependent
atau sample berpasangan. Kasus : Ingin diuji apakah rata-rata angka harapan hidup penduduk
wanita di dunia = angka harapan hidup penduduk pria dengan anggapan bahwa angka harapan
hidup penduduk keduanya saling bergantung. Hal ini cukup beralasan karena angka harapan
hidup keduanya banyak ditentukan oleh
faktor-faktor yang berdekatan. Langkah-langkah uji hipotesismya sbb :
File data yang digunakan : file World95.
Langkah dalam SPSS :

Buka file World95


Pilih menu Analyze, kemudian Compare Means, dan Paired-Samples T Test. Tampilan
Untuk pengisian variabel ke kotak Paired Variable(s), caranya berbeda dengan yang
terdahulu. Karena kedua variabel yang akan ditest sifatnya berpasangan, maka kedua
variabel

tersebut dimasukkan ke kotak Paired Variable(s) secara bersamaan. Sorot kedua


variabel
tersebut (lifeexpf dan lifeexpm) kemudian klik mata panah ke kanan (seperti pada
gambar
33).
Setelah selesai semua pengisian, tekan OK untuk melihat hasilnya.
Analisalah output yang diberikan berdasarkan teori statistik yang anda peroleh dari
kuliah
Satistika.
Simpan file output anda ini dengan nama PairSamT.spo.

BAB V
STATISTIK INDUKTIF (INFERENSI)
Metode statistik inferensi dalam praktek cukup beragam, dan salah satu kriteria penting dalam
pemilihan metode statistik yang akan digunakan adalah melihat distribusi sebuah data. Jika
data yang diuji berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal, maka selanjutnya
dengan data-data tersebut bisa dilakukan berbagai inferensi atau pengambilan keputusan
dengan metode statistik parametrik. Namun, jika terbukti data tidak berdistribusi normal atau
jauh dari kriteria distribusi normal, maka metode parametrik tidak bisa digunakan; untuk
kegiatan inferensi sebaiknya digunakan metode statistik nonparametrik.Bab ini akan
membahas uji beda rata-rata, khususnya penggunaan uji t. Namun, uji t hanyalah sebuah alat
yang digunakan dalam kegiatan yang disebut dengan uji hipotesis,

Uji Hipotesis
Salah satu kegiatan statistik induktif adalah menguji sebuah hipotesis (dugaan sementara).
Dalam melakukan uji hipotesis, ada banyak faktor yang menentukan, seperti apakah sampel
yang diambil berjumlah banyak atau hanya sedikit; apakah standar deviasi populasi diketahui;
apakah varians populasi diketahui; metode parametrik apakah yang dipakai, dan seterusnya.

PROSEDUR UJI HIPOTESIS

Menentukan H0 dan Hi
Menentukan Uji (Prosedur) Statistik yang digunakan; apakah akan
digunakan uji t, ANOVA, uji z, dan lainnya.
Menentukan statistik tabel.
Menentukan statistik hitung.
Mengambil keputusan.

Berbagai Metode Statistik Parametrik

Berikut sistematika penggunaan metode-metode statistik parametrik untuk diterapkan pada


berbagai kasus.

INFERENSI TERHADAP SEBUAH RATA-RATA POPULASI


Tujuan pengujian ini adalah ingin mengetahui apakah sebuah sampel berasal dari sebuah
populasi yang mempunyai rata-rata (mean) yang sudah diketahui. Atau, bisa juga dikatakan
ingin menguji apakah rata-rata sebuah sampel sudah bisa mewakili populasinya. Seperti jika
diketahui rata-rata berat badan sekelompok orang di sebuah kota adalah 50 kilogram, maka
apakah bisa disimpulkan bahwa rata-rata berat badan semua orang di kota tersebut(sebagai
populasi) juga 50 kilogram? Pada inferensi ini, perlu diperhatikan ukuran sampel, apakah
termasuk sampel besar ataukah sampel kecil.
SAMPEL BESAR
Dalam kasus di mana jumlah sampel yang diambil cukup besar atau
varians populasi diketahui, maka bisa dipakai rumus (uji) z.
Yang dimaksud dengan Sampel besar, sebenarnya tidak ada ketentuan
yang tepat batas besar kecilnya suatu sampel. Namun, sebagai sebuah
pedoman, jumlah sampel di atas 30 sudah bisa dianggap sampel yang
besar, sedangkan di bawahnya dianggap sampel kecil.

SAMPEL KECIL
Jika sampel kecil (<30) dan varians populasi tidak diketahui, metode
parametrik yang digunakan adalah uji t (student).
B. INFERENSI TERHADAP DUA RATA-RATA POPULASI
Dalam inferensi dua populasi, tujuan utama adalah ingin mengetahui apakah
ada perbedaan antara dua rata-rata populasi. Sebagai contoh, ingin diketahui
apakah ada perbedaan antara rata-rata berat badan semua orang di kota A
dengan rata-rata berat badan semua orang di kota B? Oleh karena tidak
mungkin atau sulit untuk menghitung semua berat badan orang di dua kota
tersebut, maka akan diambil sampel sejumlah tertentu orang di kota A dan
kota B; dari kedua sampel tersebut akan diuji dengan beberapa metode
statistik. Selain menguji dua rata-rata populasi yang independen

INFERENSI TERHADAP LEBIH DARI DUA RATA-RATA


POPULASI
Untuk lebih dari dua populasi, misal tiga jenis sampel, empat jenis sampel
dan seterusnya, dipakai analisis ANOVA, yang bisa terdiri atas:
ANOVA satu faktor
ANOVA dua faktor dengan replacement
ANOVA dua faktor tanpa replacement

INFERENSI UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN ANTARA

VARIABEL
Inferensi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
signifikan antara dua variabel, seperti apakah ada hubungan antara jumlah
gizi yang diserap tubuh dengan nilai ujian seseorang, promosi suatu produk
dengan penjualan produk tersebut, dan sebagainya.
Beberapa alat statistik untuk mengetahui hubungan antarvariabel:
o Hubungan antardua variabel, menggunakan metode korelasi dan regresi
sederhana.
o Hubungan antara lebih dari dua variabel (tiga, empat, dan seterusnya),
menggunakan metode korelasi dan regresi berganda.
Sistematika dan metode-metode statistik di atas bersifat garis besar. Dalam
bab-bab selanjutnya (sebagian diakses lewat CD KERJA) akan dijelaskan
secara terperinci, baik penggunaannya maupun penafsirannya.
Menu Statistik Inferensi dalam SPSS
SPSS menyediakan berbagai metode parametrik untuk melakukan inferensi
terhadap data statistik. Oleh karena luasnya cakupan parametrik, maka
inferensi dengan parametrik akan dibagi dalam beberapa menu pada SPSS,
yaitu menu COMPARE MEANS, GENERAL LINEAR MODEL (GLM),
CORRELATE, dan REGRESSION.
COMPARE MEANS
Pembahasan pada COMPARE MEANS meliputi:
MEANS

UJI t
ONE WAY ANOVA

GENERAL LINEAR MODEL


GLM merupakan kelanjutan dari ANOVA, di mana pada GLM dibahas satu
variabel dependen namun mempunyai satu atau lebih faktor.

CORRELATE
Membahas uji hubungan antara dua variabel.

REGRESSION
Membahas pembuatan model regresi untuk menggambarkan hubungan dua
variabel atau lebih.
Tidak semua menu tersebut akan dibahas pada buku ini. Bab ini akan

membahas penggunaan uji t dan means, dengan masing-masing pembahasan


akan disertai kasus dan penyelesaiannya. Beberapa menu lain akan dibahas
pada bab-bab di belakang.

ONE SAMPLE t TEST


Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai
tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah
tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai tertentu di sini pada umumnya
adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi. 208
Sebagai contoh, selama ini diduga rata-rata konsumsi sabun pada rumah
tangga di desa Telogo Sari adalah 3 batang per bulan. Jika dibuktikan secara statistik apakah
konsumsi tersebut
memang benar demikian. Untuk itu diambil sejumlah sampel, yakni sejumlah
penduduk Telogo Sari yang dipilih dengan metode sampling tertentu, dan
pada sampel tersebut dihitung rata-rata penggunaan sabun mandi selama
sebulan. Kemudian dilakukan proses pembandingan, yang disebut sebagai uji
satu sampel (one sample test). Penggunaan uji t karena jumlah sampel yang
diambil pada uji semacam itu di bawah 30 buah.
Sekarang akan diberikan contoh kasus untuk menjelaskan proses uji t.

C. Pertanyaan dan Penyelesaian


1. Kasus menggunakan data berat badan konsumen yang meminum obat
penurun berat badan.
Sebagai contoh, dibuat dugaan bahwa populasi rata-rata berat sebelum
minum obat adalah 84,51 kilogram. Untuk membuktikan hal tersebut,
sekelompok anak muda ditimbang, dan mereka mempunyai rata-rata berat
badan 90 kilogram. Dengan data di atas, apakah dapat disimpulkan bahwa
berat populasi rata-rata memang 84,51 kilogram?

Penyelesaian:
Kasus di atas terdiri atas satu sampel yang akan dipakai dengan nilai populasi
hipotesis, yaitu 90 kg. Di sini populasi diketahui berdistribusi normal, dan
karena sampel sedikit, dipakai uji t untuk dua sampel yang berpasangan

(paired).
1. Pemasukan Data ke SPSS
Langkah-langkah pemasukan data sama dengan pembahasan terdahulu.
Jika data sudah diinput, lakukan tahap pengolahan data.
2. Pengolahan Data dengan SPSS
Telogo Sari dianggap populasi, maka angka tersebut adalah suatu parameter.

2.

Bagaimana langkah operasional yang dapat Anda lakukan untuk menghitung validitasreliabilitas adalah :

Penyelesaian :
1.
2.
3.
4.

Buka data instrumen (format excel) dan program SPSS.


Copy- kan semua data jawaban responden termasuk jumlah skor setiap responden
Paste-kan data di no. 2 pada program SPSS
Lakukan proses penghitungan validitas dengan SPSS sebagai berikut ;
Pilih menu Analyze > Correlate > Bivariate Blok semua item instrumen dan jumlah skor

5.

yang ada disebelah kiri kotak data dan pindahkan ke sebelah kanan kotak dengan cara
meng-klik tombol segitiga yang ada di tengah kedua kotak.
Pastikan pilihan coefficient correlation adalah pearson, lalu klik tombol OK.
Lihat hasil yang muncul di jendela SPSS output viewer.
Lakukan proses penghitungan reliabilitas dengan SPSS sebagai berikut ;
Pilih menu Analyze > Scare > Reliability Analysis
o Blok semua item instrumen saja yang ada disebelah kiri kotak data dan pindahkan ke

sebelah kanan kotak dengan cara meng-klik tombol segitiga yang ada di tengah
kedua kotak.
Pilih metode alpha sebagai model perhitungan yang kita gunakan, lalu klik tombol
OK.

6.

Lihat hasil yang muncul di jendela SPSS output viewer.


Tafsirkan hasil perhitungan validitas reliabilitas sebagai berikut ;

Kriteria validitas

Kriteria validitas dapat Anda tentukan dengan melihat nilai pearson correlation dan Sig. (2tailed). Jika Nilai pearson correlation > nilai pembanding berupa r-kritis, maka item
tersebut valid. Atau jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid dan berlaku
sebaliknya. r-kritis bisa menggunakantabel r atau dengan uji -t.
Kriteria reliabilitas
Nilai reliabilitas diperoleh dengan melihat pada kotak output perhitungan. Nilai alpha yang
dihasilkan tinggal ditafsirkan sesuai dengan kriteria pembanding yang Anda gunakan.
Sebagai tafsiran umum, jika nilai reliabilitas > 0,6 dapat dikatakan bahwa instrumen yang kita
gunakan sudah reliabel.

D. Kesimpulan

Pada dasarnya statistika adalah ilmu yang berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan,
menata, menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk
membantu pengambilan keputusan yang efektif. Sedangkan statistik adalah suatu kumpulan
angka yang tersusun lebih dari satu angka.Sehingga spss dapat digunakan untuk
mempermudah kita dalam mengolah data,sehingga data yang kita punyai bisa menjadi data
yang mudah dibaca.sebagai contohnya yaitu mengolah data rancangan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai