BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Andre Parmonangan P
(1318011013 / 2013)
(1318011068 / 2013)
(1318011146 / 2013)
Rini Safitri
(1418011187 / 2014)
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
iv
RINGKASAN
CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS JANTUNG
PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS (Ananas comosus (L.)
Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP DIABETES
MELLITUS TIPE 2. Dibimbing oleh Dr.dr. Asep Sukohar, M.Kes
Diabetes mellitus merupakan serangkaian sindrom metabolik yang
berhubungan dengan hiperglikemia, hiperlipidemia, stres oksidatif, poliuria,
polifagia, polidipsia, ketosis, nefropati, neuropati dan gangguan
kardiovaskular. Sekitar 1,7% dari populasi dunia telah diperkirakan
menderita diabetes mellitus dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,6%
pada tahun 2025.
Dalam pengobatan modern, terapi yang efektif dan memuaskan belum
tersedia untuk menyembuhkan diabetes mellitus. Meskipun terapi insulin
telah digunakan untuk pengelolaan diabetes mellitus, ada beberapa
kelemahan seperti adanya resistensi insulin, anoreksia dan atrofi otak.
Kebutuhan untuk pendinginan obat, teknisi terampil dan biaya tinggi yang
tidak terjangkau masyarakat ekonomi lemah juga menyebabkan tingkat
kematian penderita diabetes melitus bertambah. Tujuan yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui keefektifan kombinasi antara jantung pisang dan
ekstrak buah nanas sebagai crackers preventif anti diabetes mellitus.
Cara meramu jantung pisang dan buah nanas ini agar bisa digunakan sebagai
crackers preventif anti diabetes tipe 2 adalah pertama jantung pisang dibuat
menjadi tepung terlebih dahulu dengan cara menyediakan 5 kg jantung
pisang, dicuci, dikukus kemudian dikeringkan. Setelah itu jantung pisang
yang sudah kering tersebut ditumbuk. Hasil tumbukan jantung pisang ini
yang bisa dicampur dengan hasil ekstraksi buah nanas dan menjadi bahan
pembuatan cracker sehat bagi penerita diabetes mellitus tipe 2.
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia masalah kesehatan selalu menjadi hal yang utama dalam
kehidupan manusia dan dapat dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan,
lingkungan kerja, olahraga dan stres. Perubahan gaya hidup terutama di kotakota besar, menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit regeneratif
seperti penyakit jantung, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus (DM)
dan lain sebagainya (Waspadji, 2009).
Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada umumnya, yang pada
perjalanannya bila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan
berbagai komplikasi baik yang akut maupun yang menahun. Kelainan dasar
dari penyakit ini ialah kekurangan hormon insulin yang dihasilkan oleh
pankreas, yaitu kekurangan jumlah dan atau dalam kerjanya (Isniati, 2003).
Negara-negara seperti India, China, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia,
Pakistan, Banglades, Italia, Rusia, dan Brazil merupakan 10 besar negara
dengan jumlah penduduk diabetes terbanyak (Depkes RI, 2007). Dalam
Diabetes Atlas edisi kedua tahun 2003 yang diterbitkan oleh IDF, prevalensi
diabetes di Indonesia pada tahun 2000 adalah 1,9% (2,5 juta orang) dan
toleransi glukosa terganggu (TGT) 9,7% (12,9 juta orang) dengan prediksi
bahwa di tahun 2025 berturut-turut akan menjadi 2,8% (5,2 juta orang)
diabetisi dan 11,2% (20,9 juta orang) dengan TGT. Sementara menurut WHO
1998, diperkirakan jumlah diabetisi di Indonesia akan meningkat hampir
250% dari 5 juta di tahun 1995 menjadi 12 juta pada tahun 2025 (Depkes RI,
2007).
Di sisi lain pengembangan obat herbal di Indonesia termasuk dalam kategori
tinggi mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan
bermacam-macam jenis tanaman. Salah satunya adalah pisang, produsen
pisang terbesar yang penyebarannya banyak terdapat di Pulau Jawa, yaitu
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dan di luar Pulau Jawa sentra
produksi pisang terbesar ada di Sumatera Selatan dan Lampung, buah pisang
yang dihasilkan dipasarkan ke Jakarta dan sekitarnya (Satuhu dan Supriyadi,
2000). Produksi pisang tahun 2012 : 817.606 ton , 2011 : 687.761 dan 2010 :
777.809 ton (Badan Pusat Statistik, 2013). Produksi pisang di Lampung
semakin pesat dan produk olahannya hanya sebatas pada buah pisangnya
yaitu dibuat olahan keripik tanpa memperhatikan limbah yang buangannya
seperti jantung pisang dan ampas nanas.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari
jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total
penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika
Serikat dan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Penyebab dari DM tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak
mampu merespon insulin secara normal, keadaan ini disebut resistensi
insulin. Pada resistensi insulin, pankreas dapat menghasilkan cukup jumlah
insulin untuk metabolisme glukosa (gula), tetapi tubuh tidak mampu untuk
memanfaatkan secara efisien. Seiring waktu, penurunan produksi insulin dan
kadar glukosa darah meningkat (Adhi, 2011).
Kandungan jantung pisang diantaranya terdapat flavonoid. Kemampuan
flavonoid sebagai antioksidan mampu menurunkan stress oksidatif dan
mengurangi ROS (Reactive oxygen spesies). Hal ini dapat menimbulkan efek
protektif terhadap sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas reseptor
insulin. Flavonoid, terutama quercetin merupakan penghambat yang kuat
terhadap GLUT 2 pada mukosa usus, suatu lintasan absorbsi glukosa dan
fruktosa pada membran usus. Glucose transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat
dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari
dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Mekanisme penghambatan ini
bersifat nonkompetitif. Hal ini menyebabkan pengurangan penyerapan
glukosa dan fruktosa dari usus sehingga kadar glukosa darah turun.
Mekanisme ini mengasumsikan bahwa penghambatan GLUT 2 usus dapat
menjadi terapi potensial untuk mengontrol kadar gula darah.
2+
Glucose
K+ channel
shut
GLUT-2
Ca
Channel
Opens
Insulin
Releas
e
Glucose
Glucose-6-phosphate
ATP
K+
Depolarization
Insulin + C peptide
of membrane
Proinsulin
Glucose signaling
B. cell
Cleavag
e
enzyme
s
preproinsuli
n
Preproinsulin
Insulin
Synthesis
resiko diabetes mellitus tipe 2 atau bahkan bisa menjadi agen alternatif
pengobatan diabetes mellitus tipe 2.
Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan
Pola makan sehat ini yang menjadi salah satu parameter utama kelangsungan
hidup penderita diabetes mellitus tipe 2. Pengobatan pasien diabetes secara
medis dibagi menjadi dua golongan, yaitu pengobatan non-farmakologis dan
pengobatan farmakologi. Pengobatan non-farmakologis meliputi pengaturan
pola makanan khusus untuk penderita diabetes, olahraga teratur dan terukur,
tidak merokok dan minum minuman beralkohol, serta menurunkan berat
badan yang kelebihan. Pengobatan farmakologis, yaitu menggunakan obatobatan oral. Berikut obat untuk penderita diabetes yang mekanisme kerjanya
menghambat enzim -glukosidase dan bekerja sebagai penghambat
penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus yaitu
golongan acarbose. Obat ini adalah obat anti-diabetik mutakhir saat ini tetapi
obat ini tidak diberikan kepada penderita yang berusia 18 tahun yang
menderita gangguan pencernaan kronis dan wanita hamil. Oleh karena itu
dibutuhkan solusi yang tepat dan aman untuk mengurangi terjadinya
prevalensi diabetes mellitus di Indonesia yaitu dengan crackers anti diabetes
dari kombinasi jantung pisang dan ampas nanas yang mekanisme kerjanya
sama dengan golongan acarbose tanpa efek samping dan mudah untuk
didapatkan.
Kehandalan Gagasan
a. Tidak ada efek samping yang didapatkan dari jantung pisang
maupun nanas jika digunakan pada dosis normal. Hal ini terjadi
karena bahan herbal tersusun oleh bahan-bahan organik yang
kompleks. Dengan kata lain bahan herbal dapat dianggap sebagai
makanan yang dapat dikonsumsi untuk memperbaiki organ atau
sistem yang rusak.
b. Efektif, jantung pisang memiliki suatu zat yang efektif untuk
meningkatkan sensitifitas reseptor insulin dan nanas memiliki
suatu zat yang berfungsi sebagai pengikat kolesterol. Hal tersebut
berdasarkan
penelitian-penelitian
yang
telah
dilakukan
sebelumnya.
c. Harga murah dan dapat ditanam sendiri, karena seperti kita ketahui
jantung pisang dan nanas merupakan komoditi utama di Lampung
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan
Melihat dari banyaknya komoditas jantung pohon pisang kepok (Musa
acuminate flower) dan ampas nanas (Ananas comosus (L.) Merr) di
Lampung , kami yakin bahwasanya crackers CINTA akan menjadi salah
satu makanan sehat yang bisa di konsumsi oleh penderita dan non-penderita
DM tipe 2 untuk menekan prevalensi penderita DM Tipe 2 yang ada di
Indonesia dan khususnya yang ada di Lampung.
Teknik Implementasi
jantung pisang
potong-potong
Ampas Nanas
Rebus
Dibersihkan
Tepung jantung
pisang
Tepung Nanas
Campur
Bentuk adonan
dengan bahan cracker
Bentuk adonan
menjadi bentuk
crackers
Crackers
Sheehan, John P, Irene W Wei, Magaret Ulchaker, et. al. Effect of high
fiber intake in fishoil treated patients with non-insulin-dependendt
diabetes mellitus type 2. Am j clin nutr 1997.; 66: 1183-7
Tjeyan, Suryadi R.M. 2007. Risiko Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Kalangan Peminum Kopi Di Kotamadya Palembang Tahun 20062007 Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 54-60 Hal
54. Department Of Public Health And Community Medicine, Medical
Faculty, Sriwijaya University : Palembang Indonesia.
Waspadji, Sarwono dkk. 2009. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:
FKUI.
WHO. 1999. Defenition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus
and Its Complication.
Wilson, Anthony. 2011. Pectin Improves Glycemic Control In Diabetic
Patients.
http://healthhubs.net/diabetes/pectin-improves-glycemic-
10
11
Biodata Anggota 2
12
13
Biodata Pembimbing
14
Biodata Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Dosen Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S1
1 Nama Institusi
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Trisakti
S3
Doktor Farmako-Onkologi,
Universitas Padjajaran,
Bandung,
2 Jurusan
Pend. Dokter
3 Tahun
1995
2009
2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
Seminar
Tempat
1
Word Congress on
Medical Law.
Tawangmangu, Solo
June 4-6th, 2014.
Fakultas Farmasi
Universitas Haluoleo,
15
16
No
Nama / NIM
Program
Studi
Andre
Parmonangan
Panjaitan /
1318011013
Pendidikan
Dokter
Rosi Indah P /
1318011146
Pendidikan
Dokter
Farras Cahya
P/
1318011068
Pendidikan
Dokter
Rini Safitri /
1418011187
Pendidikan
Dokter
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(jam/minggu)
12jam/minggu Mengkoordinasikan
setiap
anggota,
mencari
data
tentang
latar
belakang gagasan.
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan
17