Anda di halaman 1dari 21

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS
JANTUNG PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS
(Ananas comosus (L.) Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP
DIABETES MELLITUS TIPE 2

BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Andre Parmonangan P

(1318011013 / 2013)

Farras Cahya Puspitha

(1318011068 / 2013)

Rosi Indah Pratama

(1318011146 / 2013)

Rini Safitri

(1418011187 / 2014)

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

ii

ii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
RINGKASAN ...................................................................................................... iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................... 2
Manfaat ................................................................................................................. 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian .................................................................................................. 3
Solusi yang pernah ditawarkan ............................................................................. 5
Kehandalan gagasan .............................................................................................. 5
Pihak-pihak terkait ................................................................................................ 6
Langkah-langkah strategi implementasi gagasan.................................................. 6
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan ......................................................................................... 7
Teknik implementasi ............................................................................................. 7
Prediksi hasil yang akan diperoleh ........................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8


LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota ............................................................... 10
Lampiran 2 Susunan organisasi tim dan pembagian tugas ................................... 16
Lampiran 3 Surat pernyataan ketua tim ................................................................ 17

iii

iv

RINGKASAN
CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2): CRACKERS JANTUNG
PISANG (Musa sp. flower) DAN AMPAS NANAS (Ananas comosus (L.)
Merr) SEBAGAI AGEN PREVENTIF TERHADAP DIABETES
MELLITUS TIPE 2. Dibimbing oleh Dr.dr. Asep Sukohar, M.Kes
Diabetes mellitus merupakan serangkaian sindrom metabolik yang
berhubungan dengan hiperglikemia, hiperlipidemia, stres oksidatif, poliuria,
polifagia, polidipsia, ketosis, nefropati, neuropati dan gangguan
kardiovaskular. Sekitar 1,7% dari populasi dunia telah diperkirakan
menderita diabetes mellitus dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,6%
pada tahun 2025.
Dalam pengobatan modern, terapi yang efektif dan memuaskan belum
tersedia untuk menyembuhkan diabetes mellitus. Meskipun terapi insulin
telah digunakan untuk pengelolaan diabetes mellitus, ada beberapa
kelemahan seperti adanya resistensi insulin, anoreksia dan atrofi otak.
Kebutuhan untuk pendinginan obat, teknisi terampil dan biaya tinggi yang
tidak terjangkau masyarakat ekonomi lemah juga menyebabkan tingkat
kematian penderita diabetes melitus bertambah. Tujuan yang ingin dicapai
adalah untuk mengetahui keefektifan kombinasi antara jantung pisang dan
ekstrak buah nanas sebagai crackers preventif anti diabetes mellitus.
Cara meramu jantung pisang dan buah nanas ini agar bisa digunakan sebagai
crackers preventif anti diabetes tipe 2 adalah pertama jantung pisang dibuat
menjadi tepung terlebih dahulu dengan cara menyediakan 5 kg jantung
pisang, dicuci, dikukus kemudian dikeringkan. Setelah itu jantung pisang
yang sudah kering tersebut ditumbuk. Hasil tumbukan jantung pisang ini
yang bisa dicampur dengan hasil ekstraksi buah nanas dan menjadi bahan
pembuatan cracker sehat bagi penerita diabetes mellitus tipe 2.

iv

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Di Indonesia masalah kesehatan selalu menjadi hal yang utama dalam
kehidupan manusia dan dapat dipengaruhi oleh pola hidup, pola makan,
lingkungan kerja, olahraga dan stres. Perubahan gaya hidup terutama di kotakota besar, menyebabkan meningkatnya prevalensi penyakit regeneratif
seperti penyakit jantung, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus (DM)
dan lain sebagainya (Waspadji, 2009).
Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar
gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada umumnya, yang pada
perjalanannya bila tidak dikendalikan dengan baik akan menimbulkan
berbagai komplikasi baik yang akut maupun yang menahun. Kelainan dasar
dari penyakit ini ialah kekurangan hormon insulin yang dihasilkan oleh
pankreas, yaitu kekurangan jumlah dan atau dalam kerjanya (Isniati, 2003).
Negara-negara seperti India, China, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia,
Pakistan, Banglades, Italia, Rusia, dan Brazil merupakan 10 besar negara
dengan jumlah penduduk diabetes terbanyak (Depkes RI, 2007). Dalam
Diabetes Atlas edisi kedua tahun 2003 yang diterbitkan oleh IDF, prevalensi
diabetes di Indonesia pada tahun 2000 adalah 1,9% (2,5 juta orang) dan
toleransi glukosa terganggu (TGT) 9,7% (12,9 juta orang) dengan prediksi
bahwa di tahun 2025 berturut-turut akan menjadi 2,8% (5,2 juta orang)
diabetisi dan 11,2% (20,9 juta orang) dengan TGT. Sementara menurut WHO
1998, diperkirakan jumlah diabetisi di Indonesia akan meningkat hampir
250% dari 5 juta di tahun 1995 menjadi 12 juta pada tahun 2025 (Depkes RI,
2007).
Di sisi lain pengembangan obat herbal di Indonesia termasuk dalam kategori
tinggi mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan
bermacam-macam jenis tanaman. Salah satunya adalah pisang, produsen
pisang terbesar yang penyebarannya banyak terdapat di Pulau Jawa, yaitu
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dan di luar Pulau Jawa sentra
produksi pisang terbesar ada di Sumatera Selatan dan Lampung, buah pisang
yang dihasilkan dipasarkan ke Jakarta dan sekitarnya (Satuhu dan Supriyadi,
2000). Produksi pisang tahun 2012 : 817.606 ton , 2011 : 687.761 dan 2010 :
777.809 ton (Badan Pusat Statistik, 2013). Produksi pisang di Lampung
semakin pesat dan produk olahannya hanya sebatas pada buah pisangnya
yaitu dibuat olahan keripik tanpa memperhatikan limbah yang buangannya
seperti jantung pisang dan ampas nanas.

Kandungan jantung pisang diantaranya terdapat flavonoid. Kemampuan


flavonoid sebagai antioksidan mampu menurunkan stress oksidatif dan
mengurangi ROS. Hal ini dapat menimbulkan efek protektif terhadap sel beta
pankreas dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin. Kelebihan jantung
pisang sebagai sumber flavonoid dibandingkan dengan sumber flavonoid
lainnya adalah bahwa tanaman pisang dapat tumbuh sepanjang tahun, mudah
dibudidayakan, dan Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar di Asian
sehingga secara menghasilkan jantung pisang yang tinggi pula. Selain jantung
pisang, komoditas yang banyak terdapat di Lampung adalah nanas (Ananas
comosus (L.) Merr). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2012), Provinsi
Lampung memiliki produksi buah nanas terbesar di Indonesia pada tahun
2012 yaitu sebesar 585.608 ton. Kandungan terbanyak pada buah Nanas
(Ananas comosus (L.) Merr) adalah pektin. Pektin adalah senyawa polimer
yang dapat mengikat air, membentuk gel atau mengentalkan cairan.
Mengingat kandungan pektin dalam buah nanas yang cukup besar maka
dalam penelitian ini kami mencoba mengekstraksi pektin dari buah nanas.
Semakin meningkatnya prevalensi penderita diabetes mellitus tipe 2 di
Indonesia maka dibutuhkan suatu produk selain obat yang bisa dimodifikasi
dan dikonsumsi penderita diabetes mellitus tipe 2 tanpa menimbulkan efek
samping yang besar. Kombinasi dari jantung pisang yang dibuat tepung dan
ekstraksi dari ampas nanas yang berupa pektin adalah salah satu yang dapat
dipertimbangkan efektivitasnya.
Tujuan
Mengetahui adanya pengaruh antara kombinasi jantung pisang (Musa sp.
flower) dan ampas Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) sebagai agen preventif
pada diabetes mellitus tipe 2.
Manfaat
Terciptanya pemanfaatan jantung pisang (Musa sp. flower) dan ampas Nanas
(Ananas comosus (L.) Merr) di Bandar Lampung sebagai agen preventif
pada diabetes mellitus tipe 2.

GAGASAN

Kondisi Kekinian
Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari
jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total
penduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China dan Amerika
Serikat dan WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Penyebab dari DM tipe 2 karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak
mampu merespon insulin secara normal, keadaan ini disebut resistensi
insulin. Pada resistensi insulin, pankreas dapat menghasilkan cukup jumlah
insulin untuk metabolisme glukosa (gula), tetapi tubuh tidak mampu untuk
memanfaatkan secara efisien. Seiring waktu, penurunan produksi insulin dan
kadar glukosa darah meningkat (Adhi, 2011).
Kandungan jantung pisang diantaranya terdapat flavonoid. Kemampuan
flavonoid sebagai antioksidan mampu menurunkan stress oksidatif dan
mengurangi ROS (Reactive oxygen spesies). Hal ini dapat menimbulkan efek
protektif terhadap sel beta pankreas dan meningkatkan sensitivitas reseptor
insulin. Flavonoid, terutama quercetin merupakan penghambat yang kuat
terhadap GLUT 2 pada mukosa usus, suatu lintasan absorbsi glukosa dan
fruktosa pada membran usus. Glucose transporter 2 (GLUT 2) yang terdapat
dalam sel beta misalnya, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari
dalam darah, melewati membran, ke dalam sel. Mekanisme penghambatan ini
bersifat nonkompetitif. Hal ini menyebabkan pengurangan penyerapan
glukosa dan fruktosa dari usus sehingga kadar glukosa darah turun.
Mekanisme ini mengasumsikan bahwa penghambatan GLUT 2 usus dapat
menjadi terapi potensial untuk mengontrol kadar gula darah.
2+

Glucose
K+ channel
shut

GLUT-2

Ca
Channel
Opens

Insulin
Releas
e

Glucose
Glucose-6-phosphate

ATP

K+

Depolarization

Insulin + C peptide

of membrane

Proinsulin

Glucose signaling

B. cell

Cleavag
e
enzyme
s

preproinsuli
n
Preproinsulin
Insulin
Synthesis

Gb.1 Mekanisme sekresi insulin pada sel beta akibat stimulasi


Glukosa ( Kramer,95 )

Dinamika sekresi insulin

Flavonoid memiliki mekanisme dalam penghambatan fosfodiesterase


sehingga kadar cAMP dalam sel beta pankreas meninggi. Hal ini akan
merangsang sekresi insulin melalui jalur Ca2+. Peningkatan kadar cAMP ini
akan menyebabkan penutupan kanal K+ ATP dalam membran plasma sel
beta. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya depolarisasi membran dan
membukanya saluran Ca2+ tergantung voltasi sehingga mempercepat
masuknya ion Ca2+ ke dalam sel. Peningkatan ion Ca2+ dalam sitoplasma sel
beta ini akan menyebabkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
Flavonoid banyak ditemukan dalam jantung pisang. Jantung pisang ini
menjadi komoditas utama masyarakat Lampung. Selain itu, yang menjadi
komoditas utama lainnya adalah buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr)
Nanas adalah buah yang memiliki enzim bromeilin, dekstrosa, laevulosa,
manit, sakarosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam
sitrat dan gula. Secara garis besarnya, manfaat lain yang bisa digunakan oleh
manusia adalah kandungan pektin terbesar. Pektin adalah zat yang ditemukan
dalam dinding sel tanaman darat seperti nanas. Menariknya, pektin dapat
digunakan sebagai alat bantu potensial untuk penderita diabetes karena
beberapa studi ilmiah telah menemukan perbaikan dalam kontrol glukosa
setelah suplementasi pektin. Para peneliti menemukan bahwa suplementasi
pektin meningkatkan toleransi glukosa, yang diukur dengan perubahan
glukosa tambahan 3 jam setelah tes makan, 19,8%. Sebuah studi pada 1977
yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine oleh para peneliti di
Gastroenterology Medical Research Council di London, Inggris, melihat efek
dari pektin terhadap kadar glukosa setelah makan pada 4 relawan yang sehat.
Para peneliti menemukan bahwa pektin mengakibatkan pengurangan yang
signifikan dalam kadar glukosa. Efek positif dari pektin terhadap kadar
glukosa setelah makan disebabkan karena kemampuannya untuk mengurangi
tingkat pengosongan lambung sehingga akan memperlambat pelepasan
glukosa ke dalam aliran darah (Wilson, 2011)
Pektin merupakan High soluble fiber yang mampu melakukan pemeliharaan
kontrol glikemik melalui efeknya pada gula darah puasa maupun
postpandrial. Mekanisme kerja ini yaitu pektin mampu meningkatkan
ketebalan lapisan mukosa usus sehingga dapat langsung mengurangi
penyerapan glukosa di usus. Sehingga pektin dapat digunakan pada pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2 (Sheehan et. al, 1997)
Dengan
crackers
(Ananas
penyakit

adanya CINTA (Crackers Anti Diabetes Mellitus Tipe 2) :


dari kombinasi jantung pisang (Musa sp. Flower) dan ampas nanas
comosus (L.) Merr) diharapkan dapat menjadi agen preventif
diabetes mellitus tipe 2 bagi masyarakat baik yang mempunyai

resiko diabetes mellitus tipe 2 atau bahkan bisa menjadi agen alternatif
pengobatan diabetes mellitus tipe 2.
Solusi yang Sudah Pernah Dilakukan
Pola makan sehat ini yang menjadi salah satu parameter utama kelangsungan
hidup penderita diabetes mellitus tipe 2. Pengobatan pasien diabetes secara
medis dibagi menjadi dua golongan, yaitu pengobatan non-farmakologis dan
pengobatan farmakologi. Pengobatan non-farmakologis meliputi pengaturan
pola makanan khusus untuk penderita diabetes, olahraga teratur dan terukur,
tidak merokok dan minum minuman beralkohol, serta menurunkan berat
badan yang kelebihan. Pengobatan farmakologis, yaitu menggunakan obatobatan oral. Berikut obat untuk penderita diabetes yang mekanisme kerjanya
menghambat enzim -glukosidase dan bekerja sebagai penghambat
penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus yaitu
golongan acarbose. Obat ini adalah obat anti-diabetik mutakhir saat ini tetapi
obat ini tidak diberikan kepada penderita yang berusia 18 tahun yang
menderita gangguan pencernaan kronis dan wanita hamil. Oleh karena itu
dibutuhkan solusi yang tepat dan aman untuk mengurangi terjadinya
prevalensi diabetes mellitus di Indonesia yaitu dengan crackers anti diabetes
dari kombinasi jantung pisang dan ampas nanas yang mekanisme kerjanya
sama dengan golongan acarbose tanpa efek samping dan mudah untuk
didapatkan.
Kehandalan Gagasan
a. Tidak ada efek samping yang didapatkan dari jantung pisang
maupun nanas jika digunakan pada dosis normal. Hal ini terjadi
karena bahan herbal tersusun oleh bahan-bahan organik yang
kompleks. Dengan kata lain bahan herbal dapat dianggap sebagai
makanan yang dapat dikonsumsi untuk memperbaiki organ atau
sistem yang rusak.
b. Efektif, jantung pisang memiliki suatu zat yang efektif untuk
meningkatkan sensitifitas reseptor insulin dan nanas memiliki
suatu zat yang berfungsi sebagai pengikat kolesterol. Hal tersebut
berdasarkan
penelitian-penelitian
yang
telah
dilakukan
sebelumnya.
c. Harga murah dan dapat ditanam sendiri, karena seperti kita ketahui
jantung pisang dan nanas merupakan komoditi utama di Lampung

d. Aplikasi ini lebih sederhana karena di buat dalam bentuk snack


ringan berupa crackers yang bisa dikonsumsi segala usia dimana
prevalensi penderita diabetes terjadi pada orang-orang usia lanjut.
e. Crackers mampu menghilangkan rasa tidak enak dari jantung
pisang, dan membuat jantung pisang lebih tahan lama daripada di
aplikasikan dalam sayur biasa.
Pihak-Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan
gagasan ini adalah dinas kesehatan, dinas pertanian, dinas pendidikan dan
kelurahan serta pabrik biskuit crackers. Hal ini disebabkan peningkatan
penderita diabetes dari tahun ke tahun yang semakin tinggi sehingga perlu
untuk diadakan sosialisasi nyata kepada penderita agar penyakit diabetes
mellitus tipe 2 dapat diketahui dan dikontrol sejak dini serta adanya terapi
untuk penyakit diabetes mellitus ini berupa kombinasi jantung pisang dan
ampas nanas untuk dijadikan cemilan sehat penderita diabetes mellitus tipe 2.
Crackers ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal oleh pabrik biskuit.
Langkah-Langkah Strategi Penerapan
Gagasan crackers CINTA sebagai agen preventif diabetes mellitus tipe 2
dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis
sebagai berikut :
1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan crackers CINTA
2. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, yaitu dinas kesehatan,
dinas pertanian, dinas pendidikan dan kelurahan-kelurahan
3. Melakukan sosialisasi secara lisan kepada masyarakat di kelurahankelurahan, membagikan selebaran pada saat sosialisasi berlangsung dan
melakukan pemasangan poster di tempat umum
4. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan crackers CINTA
yang mampu menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak seperti yang
tertuang dalam UUD 1945 dan mengimplementasikan lewat surat kabar,
sosial media agar setiap masyarakat mengetahuinya
5. Komitmen antara pemerintah dan petani untuk menjadikan Indonesia
mampu mengolah produk crackers CINTA dari kombinasi jantung
pisang dan ampas nanas menjadi bernilai jual lebih tinggi sehingga
mampu menembus pasar luar negeri.
6. Diperlukan cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan, biaya,
manfaat, dan dampak dari strategi penjualan ke luar negeri agar dapat
meyakinkan para yang melihat peluang ini.

KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan
Melihat dari banyaknya komoditas jantung pohon pisang kepok (Musa
acuminate flower) dan ampas nanas (Ananas comosus (L.) Merr) di
Lampung , kami yakin bahwasanya crackers CINTA akan menjadi salah
satu makanan sehat yang bisa di konsumsi oleh penderita dan non-penderita
DM tipe 2 untuk menekan prevalensi penderita DM Tipe 2 yang ada di
Indonesia dan khususnya yang ada di Lampung.
Teknik Implementasi
jantung pisang
potong-potong

Ampas Nanas

Rebus

Dibersihkan

Jemur hingga kering

Jemur hingga kering

Giling dengan mesin


penggiling

Giling dengan mesin


penggiling

Tepung jantung
pisang

Tepung Nanas

Campur
Bentuk adonan
dengan bahan cracker

Bentuk adonan
menjadi bentuk
crackers

Oven pada suhu


2000C

Crackers

Prediksi hasil yang akan diperoleh


Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan
pihak dinas kesehatan, dinas pertanian dan kelurahan diharapkan masyarakat
mampu menanggulangi penyakit diabetes mellitus ini sejak dini. Sedangkan
bagi penderita pengenalan bahwa crackers dari jantung pisang dan ampas
nanas berpotensi untuk mengendalikan diabetes mellitus sehingga penderita
mampu beraktifitas secara normal kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Adhi , Bayu.T1, Rodiyatul F. S. dan Hermansyah. 2011. An Early Detection
Method of Type-2 Diabetes Mellitus in Public Hospita Telkomnika,
Vol.9, No.2, August 2011, pp. 287~294l.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Teknis Penemuan dan
Tatalaksana Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Isniati. 2003. Hubungan Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Militus
Dengan Keterkendalian Gula Darah Di Poliklinik Rs Perjan Dr. M.
Djamil Padang Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007,
I (2).
Kramer W, 1995. The molecular interaction of sulphonylureas. DRCP 28: 67
80 Bioinformation. 2012; 8(5): 216220. Published online 2012 Mar
17. doi: 10.6026/97320630008216
Murwani, Arita dan Afifin Sholeha. 2007. Pengaruh Konseling Keluarga
Terhadap Perbaikan Peran Keluarga Dalam Pengelolaan Anggota
Keluarga Dengan Dm Di Wilayah Kerja Puskesmas Kokap I Kulon
Progo 2007. Yogyakarta : Ilmu Keperawatan Stikes Surya Global
Yogyakarta.
Novitasari, Afifah dkk. 2013. Jurnal Kesmadaska Inovasi Dari Jantung
Pisang (Musa spp). Surakarta : Prodi D-III Kebidanan, STIKes
Kusuma Husada.
Panjuantiningrum, Feranose. 2009. Pengaruh pemberian buah naga merah
(hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah Tikus putih
yang diinduksi aloksan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret : Surakarta

Sheehan, John P, Irene W Wei, Magaret Ulchaker, et. al. Effect of high
fiber intake in fishoil treated patients with non-insulin-dependendt
diabetes mellitus type 2. Am j clin nutr 1997.; 66: 1183-7
Tjeyan, Suryadi R.M. 2007. Risiko Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Kalangan Peminum Kopi Di Kotamadya Palembang Tahun 20062007 Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 54-60 Hal
54. Department Of Public Health And Community Medicine, Medical
Faculty, Sriwijaya University : Palembang Indonesia.
Waspadji, Sarwono dkk. 2009. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:
FKUI.
WHO. 1999. Defenition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus
and Its Complication.
Wilson, Anthony. 2011. Pectin Improves Glycemic Control In Diabetic
Patients.

http://healthhubs.net/diabetes/pectin-improves-glycemic-

control-in-diabetic-patients. Diakses 27 Maret 2015.

10

11

Biodata Anggota 2

12

13

Biodata Pembimbing

14

Biodata Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Dosen Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S1
1 Nama Institusi
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Trisakti

Dr.dr. Asep Sukohar, M.Kes


Laki-laki
Pendidikan Dokter
19690515 200112 1 004 /0015056904
Jakarta, 15 Mei 1969
asepsukohar@gmail.com
0811724890
S
Master
Kesehatan/
Peminatan
Farmakolo
gi

S3
Doktor Farmako-Onkologi,
Universitas Padjajaran,
Bandung,

2 Jurusan
Pend. Dokter
3 Tahun
1995
2009
2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel Ilmiah
Seminar
Tempat
1

Word Congress on
Medical Law.

The role of Indonesian


Honorary Council of
Medical Ethics
(MKEK) In The
Prevention and
Settlement of Medical
Malpractice.
International Symposium OBERVASIONAL
on Medical Plants and STUDY OF
LAMPUNG
Traditional Medicine.
TRADITIONAL
MEDICINAL HERB
ON 6-12 YEARS
OLD DIARRHEAL
PATTIENTS.
Narasumber pada Seminar Kajian Ilmiah
Tanaman Obat Herbal
Kajian Ilmiah Tanaman
Indonesia

Bali, 21st-24th August


2014

Tawangmangu, Solo
June 4-6th, 2014.

Fakultas Farmasi
Universitas Haluoleo,

15

16

Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No

Nama / NIM

Program
Studi

Andre
Parmonangan
Panjaitan /
1318011013

Pendidikan
Dokter

Rosi Indah P /
1318011146

Pendidikan
Dokter

Farras Cahya
P/
1318011068

Pendidikan
Dokter

Rini Safitri /
1418011187

Pendidikan
Dokter

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(jam/minggu)
12jam/minggu Mengkoordinasikan
setiap
anggota,
mencari
data
tentang
latar
belakang gagasan.
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan
10jam/minggu Mencari data-data
valid dari jurnal
mengenai kondisi
kekinian,
solusi,
langkah-langkah
implementasi
gagasan
serta
kesimpulan

17

Anda mungkin juga menyukai