BAB I Hengki Pesawat Angkut Ok
BAB I Hengki Pesawat Angkut Ok
Disusun Oleh :
Nama
NPM
Jurusan
Kelas
Dosen
BAB I
PENDAHULUAN
diharapkan ada
sebuah ekskalator yang bisa mengangkut trolly yang aman agar tidak terjatuh.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di susun beberapa alasan dari
pemilihan judul Perencanaan Rancang Ekskalator untuk Trolley belanja di
Departement Store. Maka ada beberapa hal yang menjadi alasan, yaitu :
1. Agar lebih efektif dan efisien
2. Lebih cepat Membawa barang belanjaan
3. Mengutamakan faktor keselamatan
1.2. Rumusan Permasalahan
Spesifikasi Alat :
a) Daya Motor eskalator + 100 Hp
b) Penerus daya pada eskalator ini adalah pulley
c) Kapasitas Maksimum 25 30 kg
d) Eskalator hanya digunakan untuk trolley belanja.
e) Kecepatan Escalator bervariasi dari sekitar + 90 meter per menit untuk 180 kaki per
menit (27-55 meter per menit).
f) Eskalator bergerak 145 kaki (44 m) per menit.
g) Sudut kemiringan eskalator 30o
h) Ukuran lebar eskalator trolley mengikuti ukuran lebar trolley (standard trolley
Ukuran dimensi : P x L x T : 83cm x 50cm x 95cm)
G
a
o m
Perhitungan motor pengerak : memilih jenis motor, menghitung daya, tegangan, arus
Memilih dan menentukan jumlah Pulley atau belt untuk menggerakan eskalator.
Permasalahan yang dapat dijadikan acuan adalah untuk memepermudah dan menjaga
keseimbangan trolley.
3
Gambar
mekanisme eskalator
S
k
e
t
p
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
s
i
s
t
e
m
e
s
Mulai
Tinjauan
Pustaka
Pengamatan
Lapangan
Konsep
Perencanaan Desain
Mesin
Perhitungan Mesin
Pembuatan dan
Perakitan
Penyusunan
Laporan
Gambar 1. 4. Diagram
SelesaAlir Penelitian
i
BAB II
PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ESKALATOR
w sin
m
a=
m . g . sin
m
a=0
F = m.a
a=0
F = 0
F = 0
N w cos = 0
N w cos = 0
N m.g cos = 0
N = w cos
N = m.g cos
S I s 2
2 2
2
S 10
2 34.10m
2 2
2
Stp =
S
L
Dimana :
Stp
= Jumlah step
Stp =
10
1.25
8
Wtotal S tp Wst
Dimana :
Wtotal
Stp
Wst
Wp = Wp1 + Wp2
Dimana :
Wp2 = Berat setiap step isi trolley (35 kg)
Wp1 = Sisa dari kapasitas troley saat kosong (20kg)
Wp = 20 + 35 = 55 kg
Sproket (Sp1) yang berada pada reducer dan berfungsi sebagai penggerak.
2.
3.
Sproket (Sp3) dan (Sp4) sebagai penggerak rantai dan step, begitu pula dengan
sproket yang digerakkan oleh Sp3 dan Sp4 yaitu Sp5 dan Sp6
Frame
SP 5
SP 4
motor
SP 6
SP 3
SP 2
SP 1
D 2 t BJ
4
Wsp2 =
3.14
0.1m 2 10 50 N 39.25
4
a.
b.
W = (Wtotal x 5 % )+ W total
m . g . sin
m
a=
80 x 10sin 30
80
= 5 m/s2
a=0
F = 0
N w cos = 0
N m.g cos = 0
F = m.a
a=0
F = 0
N w cos = 0
N = w cos
N = m.g cos
N = 80.10 cos 30o
N = 800 (1/2
a.
3 ) = 400 3 N
Pada pemilihan rantai sudah kita ketahui ukuran dan kekuatannya, serta tipenya
adalah OCM HC.
Fr
30
W
2
300 N
150 N
2
Dimana :
F
W v
P=
P=
Dimana :
P = Daya motor (W)
W = gaya yang diterima (N)
v = kecepatan jalan (30m/menit)
b.
Pengereman
Fungsi utama rem adalah menghentikan poros, mengatur putaran poros dan juga
diperoleh
dengan gesekan dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus pusar, fasa yang dibalik, arus
searah yang dibalik atau penukaran kutub.
Rem gesekan dapat diklasifikasikan :
1. Rem blok (tunggal atau ganda )
2. Rem drum
3. Rem cakram
4. Rem pita
Pada perhitungan ini yang akan digunakan adalah rem blok ganda. Pada escalator ini
akan dipasang dua unit rem blok ganda, satu unit dibaian atas dan 1 unit dibagian bawah,
sehingga pengereman dapat berjalan dengan baik.
T=
T=
P 9.74 10 5
n
15882.35 9.74 10 5
3,093,882.35 Nm
5000
Dimana :
T
= Torsi (Nm)
Atau
T=xQxD
T = 0.5 x 200N x 0.2
T = 20 Nm
Dimana :
T
= Torsi (Nm)
= Koefisien gesek
T
D.
Q=
b
Q
h
p=
Q
bh
Dalam reaksi rem Q (N), diperlukan pula ukuran ukuran pendukung lainnya
termasuk gaya berat F (pemberat).
Dimana :
Q=Fx
a a ' c e e'
a'
c'
e'
Pd
nR
a =
b
S f1 S f 2
- Faktor tumbukan Kt, diasumsikan terjadi kejutan atau tumbukan besar, maka
diambil antara1,5 3.0)
- Faktor pembebanan lentur Cb antara 1.2 2.3, diambil 1.5.
Kt
Dc =
5,1
K L C b T1
1/ 3
5. Poros sprocket :
Ds =
5,1
K L C b T1
1/ 3
6. Diameter sprocket :
-
Poros Reducer
fs
120
sf 1 sf 2
N/mm2
Dimana :
sf1 = faktor pengaruh massa dan baja paduan dipilih 6.0
sf2 = factor penggaruh kekasaran permukaan, harga antara 1.2 s/d1.5.
a. Torsi :
T
P 4500
2 n
15882.35 4500
561044013750 Nm
2 3.14 5000
2 T
D
2 561044013750
0.2
= 280522006875 N
M F
0.2
280552200687.5
2
M 280522006875
d. Twisting momen :
Te T 2 M 2
atau :
Te =
fs d 3
16
e. Tegangan geser :
b
sf
fs =
b
K t Cb
ft =
WB = W C
Km = factor bending akibat kejutan dan fatique dengan kejutan sedang, antara
1.5 s/d 2.0 diambil 2
Kt = factor torsi akibat kejutan dan fatique dengan kejutan sedang antara 1.5 s/d
2.0, diambil 2.
c. Torsi :
P 4500
2 nb
TB =
-
Gaya tangensial FB
FB
TB
DB
TC
DC
TD
DD
W=
2
2 Dsp1 t BJ
4
3K
Z n
p
1 zn
K
3 p
4. koefisien gesek
33
1010
Z n
d
k
c
WV
J
d n
100
(m/min)
Hg
0.5.300.15.85
5.57
427
g. Pulley
Cakra pulley dikonstruksikan ada yang bersatu dengan porosnya (fixed) dan ada yang
bebas (moveble) dan ada pula yang dikompensasikan. Diameter dari cakra pulley tidak
kurang dari 10 diameter tali, jadi :
D > 10d
Dimana : D = diameter pulley (mm)
d = diameter tali(mm)
Roda puli tali yang berukuran kecil biasanya dicor menjadi satu bagian tanpa tulang penguat,
sedangkan untuk roda puli besar diberi tulang penguat dan lubang atau dengan jari-jari silang.
r1
r2
r3
r4
22
22
28
40
40
40
55
65
80
90
110
15
15
20
30
30
30
40
50
60
70
85
5
5
6
7
7
7
10
10
12
15
18
0.5
0.5
1
1
1
1
1.5
1.5
2
2
2.9
12.5
12.5
15
25
25
25
30
37
45
55
65
8
8
8
10
10
10
15
18
20
22
22
4
4
5
8.5
8.5
8.5
12
14
17
20
25
2.5
2.5
3
4
4
4
5
5
6
7
9
2
2
2.5
3
3
3
5
5
7
8
10
8
8
9
12
12
12
17
20
25
28
40
6
6
6
8
8
8
10
15
15
20
30
h. Motor AC
Motor AC adalah motor yang menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar
listrik : stator dan rotor .
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar
untuk memutar as motor. Dalam pemilihan motor diperlukan adanya perhitungan kebutuhan
daya motor. Untuk menghitung besarnya kebutuhan daya motor sebagai penggerak utama
dalam proses pemindahan barang adalah sebagai berikut :
P = 2. . n. T
Dimana : P = Daya Motor (kw)
n = Putaran (rpm)
T = Torsi (Nm)
561044013750 Nm
i. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran sekaligus sebagai penopang dari
benda yang berputar. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Poros untuk mesin, biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan difinis,
baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang di kill
(baja yang dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan di cor; kadar karbon terjamin). Meskipun
demikian, bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena
tegangan yang kurang seimbang misalnya diberi alur pasak. Tetapi penarikan dingin
membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar. Harga-harga
yang terdapat di dalam tabel 1.1 diperoleh dari batang percobaan dengan diameter 25 mm,
dalam hal ini harus di ingat. Bahwa untuk poros yang diameternya jauh lebih besar dari 25
mm, harga-harga tersebut akan lebih rendah daripada yang terdapat pada label karena adanya
pengaruh massa.
Tabel 2.2. Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin
untuk poros
Standar dan
Macam
S30C
S35C
S40C
S45C
S50C
S55C
S35C-D
S45C-D
Perlakuan
Panas
Penormalan
Penormalan
Penormalan
Penormalan
Penormalan
Penormalan
-
Kekuatan Tarik
(kg/mm2)
48
52
55
58
62
66
53
60
S55C-D
72
Lambang
Baja karbon
konstruksi mesin
(JIS G 4501)
Batang Baja
yang difinis
dingin
Keterangan
Ditarik
dingin, di
gerinda
dibubut, atau
gabungan dari
hal-hal
tersebut
2.5 Varian
Ada beberapa varian cara yang dapat digunakan untuk menggerus obat diantaranya :
1. Pemindahan trolley barang dengan cara dikaitkan pada kedua ujung trolley
2. Pemindahan trolley barang dengan cara dengan membuat coakan pada permukaan
eskalator
Table varian alat penggerus obat sebagai berikut:
Prinsip
No
Solusi
Dari bawah ke
Dari atas ke
atas
bawah
Fungsi
A
Arah Pergerakan
Input Troli
Manual
Otomatis
Media penggerak
Motor AC
Motor DC
Daftar Persyaratan
1. Geometri
2. Kapasitas Maksimum 80 kg
3. Eskalator hanya digunakan untuk trolley belanja.
4. Kapasitas
Kapasitas angkut pada eskalator trolley barang adalah 80 kg
5. Energi
Energi input sekecil mungkin
Efisiensi penggunaan energi sebesar mungkin
6. Energi
Diusahakan tidak ada energi terbuang
7. Ergonomi
Aman
Mudah dioprasikan
8. Perakitan
Pemasangan alat mudah dan sederhana
9. Perawatan
Pelumasan elemen yang berputar
Penggantian komponen mudah
Elemen berumur panjang
10. Biaya
Biaya operasi dan produksi ekonomis
Keterangan :
D = Demand (daftar peryaratan yang harus dipenuhi)
W = Wishes (daftar peryaratan yang diharapkan dapat dipenuhi)