Anda di halaman 1dari 1

Filosofi PPnBM

A. Dasar Pertimbangan.
1. Perlu adanya keseimbangan pengenaan pajak atas konsumen
berpenghasilan rendah dan konsumen berpenghasilan tinggi.
2. Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP yang tergolong
mewah.
3. Perlu adanya perlindungan atas produsen kecil/tradisional.
4. Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
B. Latar Belakang PPnBM.
PPN dengan tarif tunggal berdampak regresif, artinya tidak membedakan
tingkat kemampuan konsumen. Konsumen dengan kemampuan rendah dan
tinggi dikenakan PPN dgn tarifn sama besar. Sehingga utk barang mewah
dikenakan pajak tambah yang tidak bersifat regresif, artinya makin tinggi
kemampuan konsumen, maka tarifnya makin besar.
Konsumsi barang mewah bersifat kontra-produktif sehingga harus
dikurangi dengan cara memberikan beban pajak yang besar untuk barangbarang yang tergolong mewah.
Melindungi produsen kecil dan tradisional dalam menghadapi saingan
berat komoditi impor. Serta untuk memenuhi tuntutan penerimaan negara dari
tahun ke tahun.
C. Karakteristik PPnBM
Merupakan pungutan tambahan disamping PPN.
Hanya dipungut satu kali, yaitu pada saat impor BKP mewah,
pabrikan BKP mewah.
PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN.
Namun jika eksportir mengekspor BKP mewah, PPnBM yang
dibayar pada saat perolehannya dapat diminta kembali.

Anda mungkin juga menyukai