Anda di halaman 1dari 6

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG

MEWAH (PPnBM)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Perpajakan Lanjutan

Dosen Pengampu: Putu Pande R. Aprilyani Dewi, S.E., M.Si

Oleh:

1. Putu Azalia Pradnya Sari (120211450)


2. Bayu Astha Wiguna (120211502)
3. Maria Jesika Nadia Bugis (120211620)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

2023
A. Pengertian PPnBM

PPnBM adalah kepanjangan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah. PPNBM
adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang mewah tertentu di Indonesia. Pajak
ini biasanya diterapkan untuk barang-barang yang dianggap mewah atau memiliki nilai
tambah yang tinggi, seperti mobil mewah, perhiasan, barang elektronik, dan sejenisnya.

Tujuan dari PPNBM adalah untuk mengumpulkan pendapatan bagi pemerintah


dan mengendalikan konsumsi barang mewah. PPNBM bertujuan untuk mengatur
konsumsi atas barang-barang tersebut dengan cara memberikan beban pajak yang lebih
tinggi. Pajak ini berlaku tambahan atas pajak pertambahan nilai (PPN) yang umumnya
dikenakan pada barang dan jasa di Indonesia.

Pemerintah Indonesia mengatur aturan dan tarif PPNBM melalui Undang-


Undang Perpajakan yang berlaku. Tarif PPNBM dapat berbeda-beda tergantung pada
jenis barang mewah yang dikenakan pajak. Pemerintah juga dapat mengubah tarif
PPNBM dari waktu ke waktu sebagai bagian dari kebijakan fiskal untuk mengatur
perekonomian negara.

B. Yang Dikenakan PPnBM

PPnBM dikenakan pada penjualan barang mewah tertentu di Indonesia. Beberapa


contoh barang yang umumnya dikenakan PPnBM meliputi:

• Mobil mewah: Mobil dengan harga tinggi, seperti mobil sport, mobil listrik, atau
mobil dengan kapasitas mesin besar.

• Barang elektronik mewah: Produk elektronik dengan fitur dan harga yang tinggi,
seperti TV layar datar berukuran besar, peralatan audio/video high-end, kamera
profesional, dan sejenisnya.

• Barang-barang mewah lainnya: Seperti perhiasan berharga, barang-barang antik,


perabotan mewah, kapal pesiar, pesawat pribadi, dan barang-barang lainnya
yang dianggap mewah dan memiliki nilai tambah tinggi.
Adapun tarif PPNBM untuk masing-masing barang mewah dapat berbeda-beda
tergantung pada kategori dan nilai barang tersebut. Tarif PPNBM ditentukan oleh
pemerintah melalui undang-undang atau peraturan perpajakan yang berlaku. Tarif
tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kebijakan pemerintah.

C. Pengecualian Pengenaan PPnBM

Ada beberapa pengecualian atau pengecualian tertentu di mana PPnBM tidak


dikenakan pada penjualan barang mewah tertentu di Indonesia. Berikut beberapa
contohnya:

• Barang modal: Barang-barang yang digunakan untuk produksi atau usaha,


seperti mesin industri, peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, dan peralatan
pertanian, umumnya tidak dikenakan PPnBM.

• Barang impor yang digunakan dalam kegiatan industri: Barang-barang impor


yang digunakan dalam kegiatan industri tertentu, seperti peralatan manufaktur,
mesin produksi, atau alat-alat teknik, mungkin terkecuali dari pengenaan
PPnBM.

• Barang yang diperdagangkan di dalam kawasan bebas: Barang-barang yang


diperdagangkan di dalam kawasan bebas atau daerah ekonomi khusus, yang
ditujukan untuk kegiatan ekspor, biasanya tidak dikenakan PPnBM.

• Barang ekspor: Barang-barang yang diekspor dari Indonesia biasanya tidak


dikenakan PPnBM.

Namun, perlu dicatat bahwa pengecualian dan pengecualian tertentu ini dapat
berbeda-beda dan tunduk pada peraturan dan kebijakan perpajakan yang berlaku. Oleh
karena itu, sebaiknya mengacu pada peraturan perpajakan terkini dan berkonsultasi
dengan otoritas perpajakan terkait untuk informasi yang lebih akurat dan terkini
mengenai pengecualian PPnBM.
D. Tarif Terbaru PPnBM Menurut Peraturan Pemerintah

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerbitkan Peraturan Menteri


Keuangan (PMK) Nomor 15/PMK.03/2023 tentang Perubahan Atas PMK Nomor
96/PMK.03/2021 tentang Penetapan Jenis Barang Kena Pajak Selain Kendaraan
Bermotor yang Dikenai PPnBM dan Tata Cara Pengecualian Pengenaan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah. Aturan tersebut mengatur tentang pajak penjualan atas barang
mewah (PPnBM) terhadap barang kena pajak tergolong mewah selain kendaraan
bermotor. Dalam beleid yang ditandatangani pada 28 Februari 2023, tarif PPnBM
ditetapkan sebesar 20%, 40%, 50% dan 75%. Rinciannya sebagai berikut:

• Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house,
dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp 30 miliar atau lebih. Tarif PPnBM sebesar
20%.

• Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya
tanpa tenaga penggerak. Tarif PPnBM sebesar 40%.

• Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara.
Peluru dan bagiannya, tidak termasuk peluru senapan angin. Tarif PPnBM sebesar 40%.

• Kelompok pesawat udara selain yang dikenakan tarif 40%, kecuali untuk keperluan
negara atau angkutan udara niaga, seperti helikopter dan pesawat udara. Tarif PPnBM
sebesar 50%.

• Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara seperti
senjata artileri, revolver dan pistol, senjata api (selain senjata artileri, revolver dan pistol)
dan peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan penambahan bahan peledak. Tarif
PPnBM sebesar 50%.

• Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam itu terutama dirancang untuk
pengangkutan orang, kapal feri dari semua jenis, kecuali untuk keperluan negara atau
angkutan umum. Tarif PPnBM sebesar 75%.

• Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum atau usaha pariwisata.
Tarif PPnBM sebesar 75%
E. Tujuan Dikenakannya PPnBM di Indonesia

• Pencapaian Pendapatan Negara: PPNBM menjadi salah satu sumber pendapatan


bagi pemerintah Indonesia. Pajak ini membantu meningkatkan penerimaan
negara untuk membiayai berbagai program dan kegiatan pemerintah, termasuk
pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan.

• Regulasi Konsumsi Barang Mewah: PPNBM digunakan sebagai instrumen


fiskal untuk mengendalikan dan mengatur konsumsi barang mewah di Indonesia.
Dengan memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada barang-barang mewah,
pemerintah berharap dapat mengurangi konsumsi berlebih dan mendorong
konsumsi yang lebih seimbang.

• Pemerataan Distribusi Kekayaan: PPNBM juga dapat menjadi alat untuk


mendorong pemerataan distribusi kekayaan di masyarakat. Dengan mengenakan
pajak pada barang-barang mewah, pemerintah dapat mengurangi kesenjangan
ekonomi antara kelompok masyarakat yang lebih mampu dan kelompok
masyarakat yang kurang mampu.

• Pengendalian Inflasi: Dalam beberapa kasus, PPNBM dapat digunakan sebagai


instrumen kebijakan untuk mengendalikan inflasi. Dengan meningkatkan harga
barang mewah melalui penambahan pajak, pemerintah dapat mengurangi
permintaan terhadap barang-barang tersebut, yang pada gilirannya dapat
membantu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.

• Perlindungan Industri Dalam Negeri: PPNBM juga dapat digunakan untuk


melindungi industri dalam negeri dengan memberikan perlakuan pajak yang
lebih menguntungkan bagi produk-produk lokal. Dengan menerapkan tarif yang
lebih tinggi pada barang impor mewah, pemerintah dapat mendorong konsumen
untuk memilih produk-produk dalam negeri, memberikan keuntungan bagi
industri nasional.

• Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan PPNBM dengan


mempertimbangkan tujuan-tujuan ini untuk mencapai keberlanjutan fiskal,
pemerataan ekonomi, dan pengaturan konsumsi yang seimbang dalam rangka
pembangunan negara.
F. Contoh Perhitungan PPnBM

Contoh Kasus:

Ibu Luna membeli mobil dengan kapasitas mesin 2.000 cc seharga Rp 500.000.000.
Berdasarkan tarif PPnBM yang berlaku, mobil tersebut akan dikenakan tarif PPnBM
sebesar 20%.

Perhitungan PPnBM:

Nilai Jual Bruto (NJB):

• NJB = Harga pembelian mobil - PPN (10%)

• NJB = Rp 500.000.000 - (0.1 * Rp 500.000.000)

• NJB = Rp 500.000.000 - Rp 50.000.000

• NJB = Rp 450.000.000

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM):

• PPnBM = NJB * Tarif PPnBM

• PPnBM = Rp 450.000.000 * 0.2

• PPnBM = Rp 90.000.000

Dalam kasus ini, Ibu Luna yang membeli mobil dengan harga Rp 500.000.000 harus
membayar PPnBM sebesar Rp 90.000.000.

Anda mungkin juga menyukai