Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH (PPNBM)

Dosen Pengampuh : Hj. Siti Lam'ah Nasution, SH, MM

Kelas : Manajemen 5 C
Disusun Oleh :

Rubiati Ningrum
Sherina siagian
Muliani

PRODI MANAJEMEN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LABUHANBATU
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW,
yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliah ke zaman yang modern ini.

Dalam penyusunan makalah ini pastilah penulis mengalami berbagai hambatan


maupun kendala. Dengan segala upaya, makalah ini dapat terwujud dengan baik berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih lanjut.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan khususnya
dan bagi semua pihak pada umumnya. Penulis juga berharap makalah ini mampu menjadi
salah satu bahan bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih
baik.

Rantauprapat, November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................I

DAFTAR ISI................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

a. Latar Belakang.....................................................................................1

b. Rumusan Masalah...............................................................................1

c. Tujuan Penulisan.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pengertian Pajak Penjualan atas Barang Mewah.................................3

B. Karakteristik dan Dasar Pengenaan PPnBM.......................................3

C. Jenis Barang Mewah PPnBM..............................................................4

D. Tarif PPnBM.......................................................................................4

E. Cara menghitung PPnBM....................................................................5

F. Pelaporan PPnBM dan Pengkreditan...................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................7

A. Kesimpulan..........................................................................................7

B. Saran....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepanjangan PPnBM adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah. PPnBM


adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah ketika terjadi pembelian terhadap
barang-barang yang dikategorikan sebagai barang mewah. PPnBM biasanya
dimasukkan ke dalam harga jual produk dan dibayarkan oleh konsumen atas
transaksi pembelian produk.

Dapat dikatakan bahwa PPnBM adalah pungutan wajib yang diserahkan


kepada pemerintah atas transaksi pertama barang mewah. Artinya, penjualan
barang bekas produk mewah tidak mengharuskan pihak terkait melakukan
pembayaran PPnBM. PPnBM yang dibayarkan oleh PKP saat membeli barang
mewah tersebut menjadi Pajak Masukan bagi pembeli.

B. Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini penulis akan


merumuskan tentang:

1. Apa pengertian pajak penjualan atas barang


mewah?

2. Apa karakteristik dan dasar pengenaan ppnbm?

3. Apa jenis barang mewah ppnbm?

4. Bagaimana tarif ppnbm?

5. Bagaimana cara menghitung PPnBM?

6. Bagaimana pelaporan ppnbm dan pengkreditan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian pajak penjualan atas


barang mewah.

1
2. Mengetahui karakteristik dan dasar pengenaan
ppnbm.

3. Mengetahui jenis barang mewah ppnbm.

4. Mengetahui tarif ppnbm.

5. Mengetahui cara menghitung PPnBM.

6. Mengetahui pelaporan ppnbm dan pengkreditan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PPnBM (Pajak Penjualan atas


Barang Mewah)

PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ialah pajak yang dibebankan
kepada produsen barang mewah atas kegiatan produksi atau impor barang
tersebut. PPnBM biasanya dimasukkan ke dalam harga jual produk dan
dibayarkan oleh konsumen atas transaksi pembelian produk.

Dapat dikatakan bahwa PPnBM adalah pungutan wajib yang diserahkan


kepada pemerintah atas transaksi pertama barang mewah. Artinya, penjualan
barang bekas produk mewah tidak mengharuskan pihak terkait melakukan
pembayaran PPnBM. PPnBM yang dibayarkan oleh PKP saat membeli barang
mewah tersebut menjadi Pajak Masukan bagi pembeli.

B. Karakteristik dan Dasar Pengenaan PPnBM

Berbeda dengan PPN, berikut ini karakteristik


yang dimiliki oleh PPnBM, seperti:

1. PPnBM adalah pungutan tambahan yang dikenakan pada barang mewah di


samping pengenaan PPN.

2. PPnBM hanya dikenakan satu kali, yaitu pada saat impor/penyerahan BKP yang
tergolong mewah yang dilakukan pabrikan yang menghasilkan BKP yang
tergolong mewah.

3. Tidak dapat dikreditkan, untuk dapat mewujudkan tujuan pemberian beban

3
pajak tambahan.

4. Apabila BKP mewah diekspor, maka PPnBM yang dibayar berkaitan dengan
perolehan BKP mewah yang berhubungan langsung dengan BKP, dapat diminta
kembali.

Sebelum mengetahui cara menghitung PPnBM, dasar pengenaan PPnBM yang meliputi :

a. Harga jual produk (termasuk biaya


tambahan yang dikenakan oleh penjual)

b. Nilai impor (cukai impor, uang dari biaya


masuk serta pungutan lainnya)

c. Nilai ekspor (semua biaya yang dibebankan


oleh eksportir)

d. Biaya penggantian (termasuk biaya penyerahan, ekspor jasa kena pajak dan
barang kena pajak)

Mekanisme pengenaan PPnBM sedikit berbeda dengan PPN. Mekanisme pemungutan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dilakukan dengan faktur pajak sebagaimana diisyaratkan dalam
pemungutan PPN. Hanya saja, bagi PPnBM tidak dikenal istilah pajak masukan, sehingga tidak
dikenal sistem pengkreditan seperti dalam PPN.

C. Jenis Barang Mewah PPnBM

Sesuai UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai


(PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atau UU PPN, barang
yang termasuk contoh PPnBM meliputi barang-barang berikut:

1) Barang selain kebutuhan pokok masyarakat

2) Barang yang dikonsumsi masyarakat kalangan


atas atau berpenghasilan tinggi

3) Barang yang secara eksklusif dikonsumsi

4
masyarakat tertentu

4) Barang yang konsumsinya menunjukkan kelas


social

D. Tarif PPnBM

Tarif PPnBM menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1983


tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM). Pengenaan tarif PPnBM paling rendah adalah 10% dan maksimum
20%.

Adanya perbedaan pengenaan tarif PPnBM didasarkan atas klasifikasi


barang tergolong mewah yang terkena PPnBM Berdasarkan konsultasi dengan
DPR Namun guna memacu transaksi ekspor produk dalam negeri, PPnBM bisa
bernilai 0% bila produsen mengekspor barang mewah tersebut.

Selain itu, tarif PPnBM mobil dan barang mewah lainnya diberlakukan
dengan cara mengalikan nilai dasar pengenaan pajak terhadap besaran tarif
PPnBM. Tarif yang dibebankan pada Pajak Penjualan atas Barang Mewah tentu
jauh lebih besar dibanding tarif PPN Hal ini mengingat PPnBM memang
ditujukan untuk pengendalian konsumsi barang yang tergolong mewah. Selain
itu, penerapan PPnBM juga merupakan upaya pemerintah untuk memberikan
perlindungan terhadap produsen kecil dan tradisional.

Tarif PPnBM berbeda-beda tergantung jenis barangnya alias tarif PPnBM


bersifat progresif. Besarnya persentase PPnBM yang harus dibayarkan bahkan
mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Dalam Pasal 8 UU No. 18 Tahun 2000, rentang tarif PPnBM adalah 10% hingga 75%.
Kemudian, pada 8 UU No. 42 Tahun 2009, tarif PPnBM paling tinggi adalah mencapai
200%. Meski demikian, untuk kegiatan konsumsi barang mewah di luar daerah pabean
dikenai tarif 0%. Tarif 0% dikenakan pula pada barang mewah yang diekspor. Wajib pajak
bahkan dapat meminta kembali pembayaran pajak atas barang mewah yang diekspor atau
restitusi pajak apabila PPnBM terlanjur dibayar.

5
E. Cara Menghitung PPnBM

erikut adalah contoh cara menghitung PPnBM untuk barang mewah.

Pak Dani mengimpor BKP (Barang Kena Pajak) mewah dengan nilai impor
senilai Rp7.000.000. Sedangkan tarif PPnBM yang dikenakan misalnya 15%.
Sehingga diketahui apabila dasar pengenaan PPnBM adalah Rp7.000.000 dengan
tarif PPN 10%, maka:

PPN = Tarif PPN x Dasar Pengenaan


Pajak PPN = 10% x Rp7.000.000

PPN = Rp700.000

Sedangkan cara menghitung PPnBM adalah:

PPnBM = Tarif PPnBM x Dasar Pengenaan


Pajak PPnBM = 15% x Rp7.000.000

PPnBM = Rp1.050.000

F. Pelaporan dan Pengkreditan PPnBM

Untuk membuat laporan PPnBM harus menggunakan formulir SPT Masa


PPN 1111. Selama masih berada dalam satu periode pajak yang sama, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah tersebut dapat dilaporkan bersama dengan PPN
dan PPN Impor. Pelaporan pajak barang mewah ini harus segera dilakukan
paling lama pada akhir bulan berikutnya setelah tanggal faktur dibuat. Untuk
PPN dapat dikreditkan melalui mekanisme pajak masukan dan pajak keluaran.
Sementara, pada PPnBM tidak dapat untuk dikreditkan dengan PPN atau PPnBM
lainnya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ialah pajak yang dibebankan
kepada produsen barang mewah atas kegiatan produksi atau impor barang
tersebut. PPnBM biasanya dimasukkan ke dalam harga jual produk dan
dibayarkan oleh konsumen atas transaksi pembelian produk.

Tarif PPnBM menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1983 tentang


Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM). Pengenaan tarif PPnBM paling rendah adalah 10% dan maksimum
20%

Adanya perbedaan pengenaan tarif PPnBM didasarkan atas klasifikasi

7
barang tergolong mewah yang terkena PPnBM Berdasarkan konsultasi dengan
DPR Namun guna memacu transaksi ekspor produk dalam negeri, PPnBM bisa
bernilai 0% bila produsen mengekspor barang mewah tersebut.

B. Saran

Setelah penulis memaparkan hal – hal yang berkaitan dengan Pajak


Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), penulis menyarankan kepada pembaca
untuk lebih taat melakukan pembayaran pajak guna membantu meningkatkan
APBN dan APBD khususnya pada Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).

PPnBM lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Pajak Masukan PPN dan Perbedaannya dengan PPnBM. 14 Februari 2022.


https://klikpajak.id/blog/mengenal-pajak- masukan/#:~:text=Sedangkan%20PPnBM
%20adalah%20pajak%20yang,menjadi%20Pajak%20 Masukan%20bagi%20pembeli.
Diakses pada 30 April 2022

Wajib Pajak Harus Tahu Perbedaan Antara PPN dan


PPnBM. 15 Juli 2021.

https://flazztax.com/2021/07/15/wajib-pajak-harus-
tahu-perbedaan-antara-ppn-dan-ppnbm/

Cara Menghitung PPNBM https://pajaknesia.id/cara-


menghitung-ppnbm/

8
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/31/ppn-
adalah. Diakses Pada 26 April 2022

Anda mungkin juga menyukai