PPnBm
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Perpajakan 2
Dosen Pengampu:
Susfayetty S.E.,M.Si AK.,CA
Disusun Oleh:
2021
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak merupakan instrument utama penerimaan Negara, ini terlihat
dari jumlah prosentase dan nilainya mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sejarah terjadinya peraturan pemotongan/pemungutan
mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan
ekonomi dari masyarakat suatu negara dan juga berkembangnya negara
tersebut dengan baik dibidang sosial maupun ekonominya.Negara yang
berasal dari pajak tidak menimbulkan risiko,melainkan memberikan
keuntungan karena pungutan pajak ini akan digunakan untuk membiayai
kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi
individu seperti kesehatan masyarakat,pendidikan,kesejahteraan dan
sebagainya.
Pemerintah telah mengatur praktek-praktek perpajakan di Indonesia
melalui Undang-Undang perpajakan termasuk pajak pertambahan nilai
yaitu Undang-Undang No.18 Tahun 2000 tentang perubahan Undang-
Undang No.8 Tahun 1983 mengenai pajak pertambahan nilai barang dan
jasa dan pajak penjualan atas barang mewah yang diubah kembali
dengan Undang-Undang No.42 Tahun 2009.Jasa yang dikenakan pajak
pertambahan nilai dalam hal ini adalah jasa yang dilakukan oleh
pemborong,kontraktor,sub konraktor kepada pihak manapun juga dalam
wilayah RI.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian PPnBM
Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia, Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang
dikenakan pada barang yang tergolong mewah yang dilakukan oleh
produsen (pengusaha) untuk menghasilkan atau mengimpor barang
tersebut dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
5
Pengertian umum dari Pajak Masukan tidak dikenal pada
PPnBM, sehingga PPnBM yang telah dibayar tidak dapat
dikreditkan dengan PPnBM yng terutang.
6
Kelompok BKP yang tergolong mewah yang berupa kendaraan
bermotor yang dikenakan PPnBM dengan tarif sebesar:
1. 10%
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10-15 orang termasuk
pengemudi dengan motor bakar cetus api atau diesel dengan semua
kapasitas isi silinder
b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan&station wagon, dengan motor
bakar cetus api/diesel dengan sistem 1 gandar penggerak
(4x2),dengan kapasitas isi silinder tidak lebih dari 1500 cc.
2. 20%
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi selain sedan/station wagon,dengan motor bakar
nyala api/nyala kompresi (diesel), dengan sistem 1 gandar penggerak
(4x2), dengan kapasitas isi silinder 1500 cc – 2500 cc.
b. Kendaraan bermotor dengan kabin ganda dalam bentuk
kendaraan bak terbuka/bak tertutup, dengan penumpang lebih dari 3
orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api/nyala
kompresi (diesel), dengan sistem 1 gandar penggerak (4x2) atau 2
gandar penggerak (4x4), dengan semua kapasitas silinder, dengan
massa total tidak lebh dari 5 ton.
7
6. 60%:
a. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder
250 cc – 500 cc.
b. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di
pantai, di gunung
7. 75%:
a. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang
termasuk pengemudi, dengan motor cetus api, berupa sedan/station
wagon dan selain sedan/station wagon dengan sistem 1 gandar
penggerak (4x2) atau dengan sistem 2 gandar penggerak (4x4)
dengan kapasitas isi s1 b. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan
kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar
nyala kompresi (diesel), berupa sedan/station wagon dan selain
sedan/station wagon dengan sistem 1 gandar penggerak (4x2) atau
dengan sistem 2 gandar penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder
lebih dari 2500 cc
c. Kendaraan bermotor roda 2 dengan kapasitas isi silinder lebih
dari 500 cc
d. Trailer, semi trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau
kemah dan lain-lain.
8
Cara Menghitung PPnBM
PPnBM Bukan Kredit Pajak PPnBM yang sudah dibayar pada waktu
perolehan/ impor BKP yang tergolong mewah, tidak dapat
dikreditkan dengan PPN maupun dengan PPnBM. PPnBM hanya
dipungut pada tingkat penyerahan oleh PKP yang menghasilkan
BKP yang tergolong mewah. Sehingga PPnBM bukan merupakan
Pajak Masukan sehingga tidak dapat dikreditkan.
Contoh Soal:
Harga jual kendaraan bermotor Rp 500.000.000,- (termasuk PPN 10%
BAB III
9
PENUTUP
1.Kesimpulan
2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Pajak.Mekanisme pemungutan PPnBM oleh PKP dan pemungut
PPnBM.Diunduh dari https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-
efaktur/mekanisme-pemungutan-ppnbm.Diakses pada 21 April 2021.
Pajak.Pajak Penjualan atas Barag Mewah(PPnBM).Diunduh dari
https://www.online-pajak.com/seputar-efaktur-ppn/pajak-penjualan-atas-
barang-mewah-ppnbm .Diakses pada 21 April 2021.
Mardiasmo, 2016. Perpajakan. Yogyakarta : Andi Offset
11