berkaitan
dengan
manfaat
ekonomi
di
masa
depan,
sehingga
LO 2- PENGAKUAN BEBAN
Framework pada paragraph 83 menyatakan bahwa sesuatu dapat diakui
sebagai beban dalam sebuah laporan keuangan jika memenuhi dua kriteria, yaitu
bila:
a) Ada kemungkinan timbulnya arus keluar manfaat ekonomi di masa depan
b) memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan memadai (measured with
reliability).
Penurunan manfaat ekonomis di masa depan ini memiliki keterkaitan dengan
penurunan nilai aset atau peningkatan nilai kewajiban (liability) pada entitas yang
bersangkutan. Keterkaitan ini memberikan pemahaman bahwa pengakuan beban
akan terjadi seiring dengan pengakuan peningkatan pada nilai kewajiban atau
penurunan pada nilai aset.
Teori konvensional memandang pendapatan sebagai sebuah pencapaian
yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Pandangan ini
memunculkan konsep matching cost yang kita kenal dalam pengakuan beban serta
pendapatan yang menyatakan bahwa setiap penghasilan berhubungan langsung
dengan pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Dengan menggunakan konsep matching cost maka pendapatan bersih (net
accomplishment)
diperoleh
dari
penandingan
usaha
atau
beban
dengan
pendapatan yang terjadi pada suatu periode tertentu. Matching cost merupakan
cara imajinatif yang digunakan untuk memvisualisasikan proses produksi. Namun,
meskipun sudah dibantu dengan penerapan konsep matching cost, pengakuan
beban masih sulit untuk dilakukan tanpa adanya kriteria yang lebih spesifik. Adapun
para akuntan menggunakan tiga konsep penyandingan dalam pengakuan beban,
yaitu:
1
2
3
dan melibatkan penilaian yang sangat sulit. Pada kenyataannya, sebagian besar
masalah terkait penentuan keuntungan berhubungan dengan proses penyandingan
(matching). Masalah yang berhubungan dengan proses penyandingan adalah akrual
dan penangguhan (deferral). Para akuntan harus memutuskan apakah suatu biaya
berkaitan dengan pendapatan di masa yang akan datang sehingga perlu
ditangguhkan atau apakah suatu biaya berkaitan dengan pendapatan di masa lalu
sehingga harus dihapuskan dari keuntungan sebelumnya atau apakah suatu biaya,
meskipun belum dibayarkan, berhubungan dengan pendapatan di periode berjalan
dan harus diakui/ditambahkan. Dalam membuat keputusan ini, pernyataan resmi
dari badan otoritatif, kongres, konservatisme, dan kemanfaatan (expediency)
memegang peranan yang penting. Beberapa peraturan sangat jelas, seperti
pembebanan biaya penelitian, dan yang lainnya masih belum begitu jelas, seperti
pencatatan kerugian jika kemungkinan besar bahwa kewajiban telah terjadi.
LO 3-MASTOM
kedapatdipercayaan (faithfulness)
Conservatism
Konsep kesesuaian (matching concept) membutuhkan banyak pertimbangan
dalam menentukan apakah suatu jumlah biaya yang ditentukan berlaku untuk masa
depan atau periode berjalan. Salah satu alasan untuk kebutuhan yang lebih rendah
untuk bukti obyektif pengakuan beban dibandingkan dengan pendapatan adalah
konvensi konservatisme. Konservatisme mengharuskan untuk mencatat biaya,
kerugian dan kewajiban sesegera mungkin, meskipun bukti mungkin lemah. Namun,
ini mengharuskan bahwa pendapatan, keuntungan dan aset didukung dengan bukti
yang lebih kuat sebelum dicatat.
Beberapa berpendapat bahwa konservatisme mendasari kriteria probabilitas
dan keandalan dianut dalam Kerangka. Istilah probable berarti bahwa peristiwa di
masa depan kemungkinan akan terjadi untuk mengonfirmasi kerugian atau biaya.
Beban piutang tak tertagih dicatat karena kemungkinan pada tanggal laporan
keuangan entitas tidak dapat mengumpulkan jumlah tertentu seperti yang
seharusnya. Kemungkinan ini didasarkan terutama pada pengalaman masa lalu.
Sebuah
kerugian
akibat
ancaman
pengambilalihan
harus
dicatat
jika
keuntungan
tetapi
mengantisipasi
semua
kerugian'
umumnya
diikuti.
Interpretasi matcing concept dalam praktek menjadi bias oleh efek dari konvensi
konservatisme. Konservatisme tidak fokus pada bukti, tetapi pada ketakutan
menyajikan nilai bersih aset dan laba terlalu tinggi. Dengan demikian informasi
dapat mengandung penyimpangan.
asistematis dan rasional untuk periode akuntansi yang tepat. Auditor biasanya
cenderung
kurang
memberikan
perhatian
pada
kemungkinan
terjadinya
yang
kemudian
menghasilkan
sejumlah
debet
yang
perlu
untuk