Kasus
Seorang laki-laki usia 25 tahun masuk ruang ROI pasca craniotomy hari ke-6.
Riwayat kecelakaan klien menabrak mobil di depannya karena mengantuk. Dari
pengkajian didapatkan pengeluaran drainage 100 cc/24 jam, urine output 1800
cc/24 jam, intake 2000 cc/24 jam. Terpasang ventilator mode PSIMV, RR = 18
x/menit, TD= 80/40 mmHg, dopamin 5 mg/24 jam. Klien sudah didiagnosa oleh
dokter MBO. Perawat dan dokter sudah memberitahukan kepada keluarg keadaan
pasien yang sebenarnya. Keluarga belum bisa menerima keadaan pasien karena
pasien adalah anak satu-satunya dan sekarang tercatat sebagai mahasiwa fakultas
kedokteran.
Jump 1 Clarify Unfamiliar Terms
Kata kunci
1.
2.
3.
4.
Laki laki
Usia 25 tahun
Kecelakaan menabrak mobil
Post craniotomy =
Craniotomy = Operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan
batang
otak
sebagai
sumber
kehidupan
dan
Dalam
membuat
diagnosis
MBO
kadang-kadang
dijumpai
alasan
klinis.
Pada
keadaan
ini
pemeriksaan
konfirmatif
direkomendasikan:
1. Trauma spinal servikal berat atau trauma fasial berat
2. Kelainan pupil sebelumnya
3. Level toksis beberapa obat sedatif, aminoglikosida, antidepresan
trisiklik, antikolinergik, obat antiepilepsi, agen kemoterapi, atau agen
blokade neuromuscular
4. Sleep apnea atau penyakit paru berat yang mengakibatkan retensi
kronis CO2
5. Manifestasi berikut terkadang tampak dan tidak boleh diinterpretasikan
sebagai bukti fungsi batang otak:
a. Gerakan spontan ekstremitas selain dari respon fleksi atau ekstensi
patologis
b. Gerakan mirip bernafas (elevasi dan aduksi bahu, lengkungan
punggung, ekspansi interkosta tanpa volume tidal yang bermakna)
c. Berkeringat, kemerahan, takikardi
d. Tekanan darah normal tanpa dukungan farmakologis, atau
peningkatan mendadak tekanan darah
e. Tidak adanya diabetes insipidus
f. Refleks tendon dalam, refleks abdominal superfisial, respon fleksi
tripel
g. Refleks Babinski
PEMERIKSAAN KONFIRMATIF APABILA TERDAPAT INDIKASI
Diagnosis mati batang otak merupakan diagnosis klinis. Tidak
diperlukan pemeriksaan lain apabila pemeriksaan klinis (termasuk
pemeriksaan refleks batang otak dan tes apnea) dapat dilaksanakan secara
adekuat. Pada beberapa pasien dengan kondisi tertentu seperti cedera
servikal atau kranium, instabilitas kardiovaskular, atau faktor lain yang
doppler
ultrasonography:
kematian
batang
otak