Humprey Spiral

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.3. HUMPREY SPIRAL
3.3.1. Tujuan
a. Memahami mekanisme dan cara kerja alat
b. Menentukan nilai recovery
3.3.2. Dasar Teori
Humprey spiral merupakan alat penetrasi pemisahan mineral
berat dan mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan
gaya

sentrifugal

dan

air

sebagai

media

konsentrasi.

Metode

pemisahan ini termasuk kedalam gravity concentration. Humprey


Spiral juga merupakan kegiatan pemisahan antara concentrate dan
tailing dengan menggunakan aliran air horisontal. Beberapa hal yang
mempengaruhi humprey spiral dalam memperoleh hasil recovery yang
baik antara lain : bidang aliran, kecepatan aliran dan berat jenis-jenis
material, serta kekentalan dari cairan yang digunakan. (Syafii, 2012)
Menurut Kamus Pengolahan Mineral dan Batubara, humphrey
spiral merupakan alat pemisah antara mineral berat dengan mineral
yang ringan berdasarkan prinsip kerja yang merupakan perpaduan
antara gaya gravitasi dan gaya sentrifugal yang mengikuti aliran media
air di atas talang peluncur yang berbentuk spiral.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.1.
Kegiatan Humprey Spiral
Humprey spiral berdasarkan fungsinya merupakan suatu alat
pemisah bijih. Secara prinsip, pemisahan mineral-mineral dengan
menggunakan humprey spiral dasar utamanya adalah dari aliran fluida
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang horizontal. Di samping itu, specific gravity (berat jenis) dari
mineral yang sangat menentukan terhadap keberhasilan dari operasi
tersebut. Gaya-gaya yang berpengaruh dalam proses ini adalah gaya
dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi, dan gaya sentrifugal.
Humprey spiral terdiri dari spiral yang merupakan bagian yang
berfungsi sebagai alat pemisah. Gaya-gaya yang mempengaruhi
dalam proses pemisahan antara material konsentrat dengan material
pengotornya

yang

menggunakan

humprey

spiral

adalah

gaya

sentrifugal, gaya dorong air, gaya gravitasi, dan gaya gesek.


Proses pemisahan antara material konsentrat dengan material
pengotornya ini dapat terjadi karena partikel-partikel material yang
berat (berat jenisnya tinggi) cenderung akan mendekati pusat spiral
atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel-partikel material
yang ringan (berat jenisnya rendah) dan halus akan naik. Hal ini terjadi
karena adanya gaya-gaya yang telah disebutkan di atas.
Humprey spiral menggunakan gaya gerak serta dibantu aliran
air untuk memisahkan concentrate dengan tailing. Di mana material
yang mempunyai berat jenis lebih besar akan berada pada bagian
dalam aliran serta material yang mempunyai berat jenis ringan akan
berada pada bagian luar aliran, sedangkan biasanya material yang
berada di tengah tengah aliran itu merupakan material yang memiliki
berat yang sedang.
Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam
kotak penampung umpan. Kemudian dengan menggunakan pompa air,
larutan umpan dipompa ke atas spiral. Larutan umpan akan terlebih
dahulu melewati hydrocyclon. Pada hydrocyclon umpan dipisahkan
menjadi mineral berat dan mineral ringan. Mineral berat akan keluar
dari hydrocylon melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan
keluar dari pipa bagian atas. Umpan memasuki saluran spiral dalam
bentuk campuran yang hampir homogen. (Syafii, 2012)
Ketika larutan air beserta umpan mengalir
spiral,

pemisahan

terjadi

pada

mengelilingi

jalur

bidang vertikal. Pemisahan

biasanya terjadi sebagai hasil perpaduan dari hindered settling dan


interstitial trickling. Pada
spliter,
Kelompok VII

yaitu lubang

daerah
yang

berkecepatan

rendah diletakkan

didesain dan berfungsi sebagai

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
menampung mineral berat atau dalam hal ini adalah mineral berharga.
Konfigurasi dan letak (posisi) dari spliter dapat diatur sesuai dengan
konsentrat yang akan dihasilkan. Hasil akhir yang didapat pada
pemisahan dengan menggunakan metode humprey spiral adalah
konsentrat, middling dan tailing.
Bentuk humprey spiral berupa lounder yang melingkar
membentuk spiral, semakin panjang lounder maka konsentrat yang
dihasilkan akan semakin tinggi kadarnya. Terjadinya pemisahan di
dalam humprey spiral yakni feed dimasukkan ke dalam feed tank,
melalui pompa feed dihisap masuk ke dalam cyclone. Di dalam cyclone
cairan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer dialirkan ke atas
ke dalam lounder sebagai wash water, sedangkan pulp yang kental
melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan.
Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah,
maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan
sebagai tailing akan terletak dibagian luar sedangkan yang berat ada di
dalam sebagai konsentrat. Mineral-mineral berat akan mengalir terus
dan masuk ke dalam port (Syafii, 2012).
Ada beberapa kondisi atau keadaan yang memungkinkan suatu
proses pemisahan dengan menggunakan prinsip konsentrasi berat
jenis dapat berlangsung secara efektif, yakni :
a. Keseimbangan proporsi air (fluida)
Alat pemisah mempunyai suatu ketetapan atau kesesuaian
berat jenis optimum untuk material umpan berupa pulp yang akan
digunakan.
b.

Kehati-hatian dalam mempersiapkan material umpan (feed)


Yakni berpengaruh pada proses penggerusan utama
(primary grinding).

c.

Bebas atau bersih dari lumpur


Adanya lumpur dapat mengakibatkan hasil yang kurang
baik pada proses konsentrasi berat jenis, karena lumpur dapat
meningkatkan kekentalan cairan yang digunakan, dan partikel
yang berukuran 10 mikro akan hilang dari material umpan awal.

d. Ukuran partikel harus relatif seragam


Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Setelah proses screening (penyeragaman ukuran butir),
apabila dilanjutkan dengan proses pemisahan butir-butir partikel
yang telah diseragamkan terlebih dahulu ukuran butirnya tadi
maka nilai perolehan hasilnya (recovery) akan lebih banyak
e.

(meningkat).
Jika ada menggunakan pompa lumpur, tetap jaga kecepatan
aliran karena mungkin saja kecepatan aliran tersebut akan
berkurang ketika

material

suspensi

menghalangi

aliran

air

tersebut.
(Fauza, 2012)
Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat
akan mendekati pusat spiral atau berada di bagian bawah sedangkan
partikel yang ringan dan halus akan naik. Hal ini terjadi karena adanya
beberapa gaya yang bekerja, antara lain :
a.

Gaya sentrifugal

b.

Gaya dorong air

c.

Gaya gravitasi

d.

Gaya gesek.
Dalam proses pemisahan antara material konsentrat dengan

pengotornya, material pulp harus tetap dipertahankan agar besarnya


prosen solid tetap berkisar antara 20 % hingga 30 %. Kapasitas
produksi untuk proses pengolahan pada alat ini bisa mencapai 1 ton/
jam hingga 2 ton / jam dengan persen padatan (prosen solid) material
umpan (feed) berkisar antara 25 % hingga 50 % dengan ukuran normal
partikel material sebesar 20 mesh (Sukamto, 2001).
Pemisahan dengan aliran spiral dilakukan dalam selapis air
flowing film, memerlukan lahan yang relatif luas perunit. Konsentrat
bersama tailing terhanyutkan pada talangan berbentuk spiral, sehingga
ada gaya ke arah sentrifugal. Di dalam hal ini ringan dan kasar
terlempar kearah luar dan yang berat terlempar kearah dalam. Tailing
yang lebih berat hanyut di bagian dalam dan kemudian terperangkap
pada

lubang

pembuangannya.

Sedangkan

konsentrat

terus

dihanyutkan sampai bagian bawah spiral.


Spiral merupakan salah satu teknik atau metode konsentrasi
berat jenis (gravity concentration) yang murah dari segi harga dan
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
cukup efektif apabila digunakan. Mulanya alat ini digunakan pada
proses pengolahan material pasir yang mengandung mineral rutil,
zirkon, dan ilmenit. Alat ini juga digunakan pada proses pencucian
batubara, yang biasanya digunakan untuk membersihkan material
yang berukuran 0,2 mm hingga 1 mm.

Shale

Coal

*Sumber : http://www.shibang-china.com, 2013

Gambar 3.3.2.
Gaya Sentripetal pada Humprey Spiral
Spiral yang dirancang kurang lebih bertujuan sebagai tempat
memutar suatu aliran yang mengalir cukup lambat dengan material
umpan yang dialirkan mempunyai berat jenis yang tinggi. Alat
pengkonsentrasi berupa spiral biasanya khusus dirancang untuk
proses pengolahan

material

batubara

dengan

ukuran

partikel

tertentu.
Keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan metode
konsentrasi berat jenis menggunakan alat spiral, adalah :
1.

Biaya pengolahan material secara keseluruhan yang relatif murah


(biaya rendah)

2.

Perawatan yang mudah

3.

Memerlukan ruang atau luasan sebagai tempat peletakan (lantai)


yang relatif tidak luas.

(Fauza, 2012)

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber : http://www.mineraltechnologies.com, 2013

Gambar 3.3.3.
Sebaran Material pada Humprey Spiral
Alat pengkonsentrasi material berupa spiral telah digunakan
sejak beberapa tahun yang lalu pada berbagai macam bidang
penerapan proses pengolahan mineral, tetapi mungkin bidang
penggunaan alat ini (spiral) yang lebih luas baru pada proses
pengolahan material pasir yang mengandung mineral ilmenit, zirkon,
dan monazite.
Humprey spiral mulai diperkenalkan penggunaanya pada
sekitar tahun 1943, yaitu saat dimulainya proses pengolahan material
pasir kromit secara komersial. Secara umum alat ini terdiri dari saluran
saluran berputar yang dimodifikasi dengan bentuk penampang
melintang setengah lingkaran. Material umpan (feed) pulp terdiri dari
15 % hingga 45 % padatan dari keseluruhan berat campuran pulp yang
digunakan dan ukuran partikel materialnya berkisar antara 3 mm
hingga 75 mikrometer yang dialirkan mulai dari bagian paling atas
spiral, yang kemudian mengalir ke bawah secara berputar melalui
bagian alas dari spiral tersebut hingga ke bagian yang paling akhir dari
rangkaian alat ini. Partikel-partikel material konsentrat yang berukuran
paling kasar dan paling berat akan mengalir melalui lapisan aliran yang
berada pada sisi terdalam dari aliran tersebut.
Secara prinsif, humprey spiral menggunakan gaya gerak serta
dibantu aliran air untuk memisahkan konsentrat dengan tailing. Dimana
material yang mempunyai berat jenis lebih besar akan berada pada
bagian dalam aliran serta material yang mempunyai berat jenis ringan
akan berada pada bagian luar aliran, sedangkan biasanya material

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang berada di tengah-tengah aliran itu merupakan material yang
memiliki berat yang sedang. Maka dengan ini humprey spiral tersebut
menghasilkan 3 jenis produk yaitu concentrate, middling, dan tailing.
a. Concentrate
Concentrate merupakan mineral-mineral berharga yang
terkumpul dan memiliki kadar yang tinggi dan bernilai ekonomis.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.4.
Concentrate
b. Middling
Middling merupakan bahan pertengahan atau campuran
antara concentrate dan tailing.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.5.
Middling

c. Tailing
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tailing merupakan bahan atau mineral yang tidak berharga
(mineral pengikut atau gangue mineral).

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.6.
Tailing
Pemisahan mineral dengan menggunakan humprey spiral dasar
utamanya adalah dari aliran fluida yang horisontal. Disamping itu
specifik

gravity

dari

mineral

yang

sangat

menentukan

akan

keberhasilan dari operasi tersebut. Gaya-gaya yang berpengaruh pda


proses ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya
sentrifugal, Alatnya berupa launder yang melingkar membentuk spiral,
semaki panjang dari lounder maka konsentrat yang dihasilkan akan
semakin ringgi kadarnya.
a. Gaya-Gaya yang Berpengaruh Dalam Proses Operasi.
1) Gaya dorong air
Gaya Dorong atau Prinsip Archimedes Sebagai gaya
dorong (Fd) dimaksudkan berat yang "hilang", yang dialami
sebuah benda bila benda tersebut diletakkan di atas air. Besar
suatu gaya dorong adalah sama besarnya dengan jumlah
suatu cairan yang ditekan oleh benda tersebut. Atau dengan
kata lain, gaya dorong tergantung dari massa jenis cairan
tersebut dan volumenya, sedangkan gaya tekan ke bawah
oleh benda di air juga tergantung massa jenis benda tersebut
serta volumenya. Dimana arah gaya dorong ke atas
sedangkan berat benda(G) yang menekan cairan ke bawah
sesuai arah gravitasi. Percepatan (a) yang dilakukan cairan

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang ditekan sama besarnya dengan percepatan gravitasi (g],
sehingga yang memainkan peranan apakah suatu benda
mengapung, melayang, atau tenggelam adalah massa jenis
benda dan zat cair serta volume benda dan zat cair. Sesuai
hukum Archimedes maka dapat kita katakan ada 3 hal yang
dapat terjadi:
a) Mengapung bila G< Fd, massa jenis benda tersebut <
massa jenis cairan.
b) Melayang bila G=Fd, massa jenis benda tersebut =
massa jenis cairan.
c) Tenggelam bila G>Fd, massa jenis benda tersebut >
massa jenis cairan.
2) Gaya Gesek
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda, arah
gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak
benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan
atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.
Dalam operasi ini gaya gesek akan sebandng dengan
selisih beratjenis partikel dengan berat jenis fluida, sehingga
partikel yang berat jenisnya besar akan memiliki gaya gesek
yang besar pula untuk volume yang sama.
3) Gaya Gravitasi
Setiap mineral dalam operasi ini aka memperoleh
percepatan gravitasi yang sama. Mineral dengan volume yang
sama tetapi massa nya berbeda, maka mineral yang memiliki
massa yang lebih besar akan mendapat gaya yang besar.
4) Gaya Sentrifugal
Gaya ini arahnya ke bagian luar dari suatu area yang
berputar, sehingga akan memberikan pengaruh-pengaruh
kepada mineral ringan untuk terlempar ke luar dan terkumpul
sebagai tailing.

b. Bagian-Bagian Utama Dari Humprey Spiral


Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1) Axis (Sumbu)
Merupakan suatu pipa yang tegak di dalamnya
berlubang sebagai saluran konsentrat untuk turun ke bawah.
2) Cyclone
Alat untuk memisahkan antara air yang bersih dengan
air yang masih bercampur dengan material.
3) Spliter
Spitler suatu alat untuk mengatur masuknya konsentrat
ke dalam port. Yaitu alat pengatur yang terdapat pada akhir
proses di humprey spiral. Spiral memiliki splitter yang terletak
dan terpasang pada dischargepoint (titik keluaran) dari trough.
Splitter

menghasilkan

tiga

pembagian:

Refuse/

reject/

buangan, Middling and Product.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.7.
Splitter
Sebagai tambahan juga terdapat

auxiliary refuse

splitters yang diletakkan pada bagian yang lebih atas untuk


lebih memudahkan membuang pyrite dan reject melewati jalur
khusus yang terdapat pada bagian tengah/menempel pada
kolom. Spiral ini biasa dipasang untuk single start, double start,
atau triple start. Untuk double start atau lebih biasanya handel
pengatur splitternya dijadikan satu sehingga bukaan splitter bisa
dilakukan bersamaan.
4) Port
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Port

merupakan

suatu

lubang

untuk

masuknya

konsentrat.
5) Natch
Merupakan lubang bukaan kecil yang apabila ada
aliran wash water akan menimbulkan gerakan air sehingga
konsentrat yang tidak tertampung terdorong.
6) Stick Spiral
Stick spiral merupakan alat yang digunakan untuk
mengatur besarnya lubang bukaan pengotor yang dibuang.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.8.
Stick Spiral
7) Slide pirit
Yaitu bagian yang berfungsi sebagai alat pengatur
untuk membuang pengotor yang terdapat pada batubara.

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.9.
Slide Pirit
8) Feed Tank
Merupakan suatu tempat untuk menampung masuknya
feed dan air atau pulp yang akan dilakukan pemisahan.

*Sumber:http://www.grahaexcel.com/images/tangki-bulat orange
.jpg, 2013

Gambar 3.3.10.
Feed Tank
9) Feed Box
Merupakan tempat feed atau umpan yang akan
dikonsentrasi
10) Riffle
Berfungsi untuk merubah aliran turbulen menjadi aliran
laminer, sehingga terjadi pemisahan di dalam lounder.

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Spiral berfungsi untuk memproses material dengan ukuran kirakira 3 mm. Spiral memiliki 3 spliter di bagian atas pada setiap bank
yang berfungsi untuk memisahkan material yang besar dan berat yang
masuk ke spiral. Spliter - spliter tersebut harus selalu diperiksa
kebersihannya.

*Sumber : http://nzdl.sadl.uleth.ca/cgi-bin/library.cgi?e=d, 2013

Gambar 3.3.11.
Dividing Plates (Splitting Devices)
Pada spiral juga terdapat spliter geser yang terletak pada
putaran ke tiga dari atas atau di tengah-tengah bank yang bisa diatur
posisinya untuk menurunkan ash produk. Di bagian bawah pada
masing -masing bank terdapat dua buah cutter yang berfungsi untuk
memotong middling dan reject keluar dari aliran.
Humprey spiral terdiri dari spiral yang merupakan bagian yang
berfungsi sebagai alat pemisahan. Proses pemisahan ini dapat terjadi
karena partikel yang berat akan mendekati pusat spiral atau berada di
bagian bawah, sedangkan partikel yang ringan dan halus akan naik.
Hal ini terjadi karena adanya gaya-gaya yang telah disebutkan di atas.
Dalam pemisahan ini slurry harus tetap diperhatikan agar besarnya
prosen solid sekitar 20% - 30%.
Ketika slurry dari feeding mengalir di sepanjang jalur spiral,
pada kecepatan yang stabil, semua solid yang lebih besar dari 100m
(0.1 mm) akan membentuk lapisan yang bergerak (loose moving bed)
pada bagian dasar lintasan spiral, material yang paling berat akan
menempati posisi paling dekat dengan bagian dasar dan bergerak
paling lambat.
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Pada saat lapisan ini teraduk dan terbawa oleh aliran air,
batubara yang lebih ringan akan berada dekat permukaan dan terbawa
arus dengan lebih cepat.
Dalam

proses

pemisahan

partikel

menggunakan

spiral

concentration, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan,


antara lain :
a. Variabel Alat
1) Tipe Spiral
Tipe spiral berpengaruh terhadap kecepatan aliran alir,
gaya sentrifugal yang dihasilkan dan jenis aliran.
2) Posisi Spliter
Posisi spliter menentukan seberapa ukuran berat yang
akan ditampung sebagai konsentrat, tailing dan midling.
3) Jumlah Spiral
Pengaruh banyaknya spiral adalah untuk mendapatkan
keadaan steady state, di mana aliran air tidak turbulen.
Semakin banyak jumlah spiral akan semakin baik untuk
keadaan steady state agar pemisahan berlangsung dengan
baik.
4) Ketinggian Spiral
Ketinggian

sprial

akan

berpengaruh

terhadap

kemiringan (slope) spiral, yang akhirnya ikut menentukan


apakah aliran fluida bersifat steady state.
5) Penampang melintang helix dan diameter
b. Variabel Operasi
1) Derajat Liberasi dan Ukuran Feed
Ukuran feed yang terlalu besar akan menyulitkan
proses stratifikasi, karena akan ada partikel-partikel yang tidak
dapat bergerak akibat tekanan air yang tidak kuat. Tetapi jika
ukurannya terlalu kecil juga akan menyulitkan, karena akan
banyak mineral berharga yang masuk ke tailing.
2) Selang Ukuran Feed
Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35# sampai
+48# (0,015 mm - 0,8 mm). Jika terlalu kecil dapat
menyulitkan proses pemisahan, karena tidak terjadi stratifikasi
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar juga akan
menyulitkan pemompaan dan aliran air tidak cukup untuk
melakukan pemisahan.
3) Laju Pengumpanan
Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak akan
terjadi stratifiksasi pada permukaan spiral. Karena terdapat
tumpukan material yang tidak sempat terpisahkan oleh aliran
air. Tetapi laju pengumpanan yang terlalu kecil juga tidak
efisien.
4) Jumlah dan Kecepatan Aliran Air Pencuci (Wash Water)
Jumlah

dan

kecepatan

aliran

air

pencuci

ikut

menentukan apakah aliran fluida bersifat steady state. Hal ini


dipengaruhi oleh kekuatan motor untuk memompa air dari
tangki penampungan kembali ke atas spiral yang paling tinggi.
5) Persen Solid Umpan
Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%.
Pengaruhnya adalah terhadap penciptaan kondisi hindered
settling. Persen solid yang terlalu besar akan menyulitkan
pempompaan, sedangkan jika terlalu kecil jadi tidak ekonomis.
(Wills, 1978)
Alat pengkonsentrasi berupa double spiral yang terdiri dari dua
bagian spiral yang tersusun secara teratur tiap satu satuan jarak
tertentu untuk masing-masing aliran pada suatu kolom tertentu. Alat ini
(double spiral) sudah digunakan di Australia selama kurang lebih 20
tahun terakhir (berkisar sejak tahun 1959) dan kemudian diikuti
penggunaannya.
Alat pengkonsentrasi berupa spiral terbentuk atau mempunyai
sudut kemiringan atau tingkat kecuraman yang bervariasi. Penggunaan
besar sudut yang landai digunakan pada berbagai kegiatan atau
operasi pengolahan yang dapat dikatakan sulit yaitu yang melibatkan
material yang mempunyai perbedaan berat jenis yang cukup dekat
atau hampir sama. Sedangkan sudut yang lebih curam dapat
diterapkan pada kegiatan pengolahan yang lebih besar kapasitasnya
tetapi material konsentrat yang dihasilkan relatif lebih rendah kadarnya
pada nilai perolehan material secara keseluruhan yang dapat
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dikatakan tinggi dan perbedaan berat jenis material lebih rendah jika
dibandingkan dengan material pengotor.
Alat pengkonsentrasi berupa spiral terbentuk atau mempunyai
sudut kemiringan atau tingkat kecuraman yang bervariasi. Penggunaan
besar sudut yang landai digunakan pada berbagai kegiatan atau
operasi pengolahan yang dapat dikatakan sulit yaitu yang melibatkan
material yang mempunyai perbedaan berat jenis yang cukup dekat
atau hampir sama. Sedangkan sudut yang lebih curam dapat
diterapkan pada kegiatan pengolahan yang lebih besar kapasitasnya
tetapi material konsentrat yang dihasilkan relatif lebih rendah kadarnya
pada nilai perolehan material secara keseluruhan yang dapat dikatakan
tinggi

dan

perbedaan

berat

jenis

material

lebih

rendah

jika

dibandingkan dengan material pengotor. (Fauza, 2012)


Rata-rata kapasitas pengolahannya berkisar antara 1 ton/ jam
hingga 3 ton/ jam pada tingkat kemiringan spiral yang cukup rendah,
dan jika dibandingkan dengan tingkat atau kapasitas produksinya,
pada spiral yang memiliki tingkat kemiringan lebih besar atau curam
memiliiki kapasitas pengolahan dua kali lebih besar. Tinggi atau
panjang

spiral

biasanya

lima

kali

lebih

kecil

ukurannya

jika

dibandingkan dengan berat keseluruhan dari alat ini dan tiga kali lebih
kecil ukurannya jika dibandingkan dengan ukuran unit alat pengolahan
atau pencucian material lainnya. Oleh karena proses pengolahan
dengan alat pengkonsentrasi berupa spiral ini mencakup atau meliputi
dua tingkatan spiral, maka besarnya nilai efisiensi proses pemisahan
sangat dipengaruhi oleh proses distribusi material pulp yang bekerja.
Buruknya tingkat keseragaman ukuran butir dari material umpan akan
mengakibatkan ikut turunnya nilai efisiensi operasi dan juga dapat
berperan penting dalam turunnya nilai perolehan (recovery) material
konsentrat. (Syafii, 2012)
Spiral merupakan salah satu teknik atau metode konsentrasi
berat jenis (gravity concentration) yang murah dari segi harga dan
cukup efektif apabila digunakan. Mulanya alat ini digunakan pada
proses pengolahan material pasir yang mengandung mineral rutil,
zirkon, dan ilmenit. Alat ini juga digunakan pada proses pencucian

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
batubara, yang biasanya digunakan untuk membersihkan material
yang berukuran 0,2 mm hingga 1 mm.

*Sumber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2013

Gambar 3.3.12.
Humprey Spiral
Hal - hal

penting yang arus selalu diperiksa pada humprey

spiral adalah :
a. Periksa bahwa air clarified selalu mengalir pada spiral feed.
b. Ukur % solid spiral, jika % solid di atas 35 % maka tambahkan air.
c. Periksa distributor dan pastikan bahwa tidak ada jalur feed yang
buntu.
d. Periksa spiral dari kemungkinan terjadinya blok. Periksa cutter
bagian atas dari kemungkinan terjadinya blok oleh material
batubara
e. Pastikan permukaan spiral selalu bersih dan tidak ada tumpukan
material yang menghambat aliran.
f.

Periksa cutter bagian bawah agar selalu bersih dan bebas dari
material yang akan menghambat aliran.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja dari humprey spiral

adalah:
a. Timbunan

material

yang

akan

menghambat

aliran

(sudah

didiskusikan sebelumnya).
b. Ukuran material feed - spiral akan memiliki unjuk kerja yang baik
pada ukuran material - 1.5 mm x 0.125 mm.
c. Feed rate masing-masing spiral mampu menerima feed sampai 3
ton per jam. Ini berarti spiral dapat menerima 3 ton /h x 24 = 72 t/h.
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
d. Feed Density (% Solid) - density feed dipengaruhi oleh feed rate,
jumlah air yang ditambahkan pada feed. Dari pengujian diperoleh
bahwa 30 % solid akan memberikan unjuk kerja yang baik pada
spiral.
e. Posisi Spliter - pada spiral terdapat 3 spliter di bagian atas pada
masing-masing bank, spliter geser pada bagian tengah dan cutter
pada bagian bawah.
Dalam

proses

pemisahan

partikel

menggunakan

spiral

concentration, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:


a. Variabel Alat
1) Tipe spiral
2) Posisi spliter
3) Jumlah spiral
4) Ketinggian spiral
5) Penampang melintang helix dan diameter
b. Variabel Operasi
1) Derajat liberasi dan ukuran feed
2) Selang ukuran feed
3) Laju pengumpanan
4) Persentase solid umpan
5) Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci (wash water)
6) Sifat-sifat material
Pada proses pencucian material batubara, spiral biasanya
digunakan untuk mencuci atau memisahkan antara material konsentrat
(batubara berukuran halus) dengan pengotornya (mineral lempung dan
pengotor lainnya) yang memanfaatkan adanya gaya dorong air pada
tempat yang melingkar dari spiral tersebut, sehingga batubara
berukuran halus tersebut akan terlempar ke sisi luar dari dinding spiral
jika dibandingkan shale (serpih).
Pada

suatu

alat

pemisah

material

konsentrat

dengan

pengotornya yang menggunakan prinsip kerja dengan gaya gravitasi


(gravity concentrator) dalam suatu media cair, terdapat suatu mangkuk
atau wadah pemisah yang mempunyai dinding sisi dan dinding alas
dimana kemiringannya dibuat mengarah ke bawah dan semakin
menjorok ke dalam, yang dimaksud dengan dinding alas yaitu bagian
yang terdiri dari suatu alat pengkonsentrasi terpusat, jika suatu
material yang dijadikan umpan (feed) dialirkan melalui bagian pengatur
bukaan aliran menuju aliran air langsung, maka material ini akan
mengalir pada kecapatan aliran yang cukup besar pada bagian spiral

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang mempunyai radius putaran sedikit di bagian alasnya yang disebut
dengan mangkuk (wadah) atau alat pengatur keluaran yang istilahnya
(secara terminologi) disebut dengan splitter. (Suwandhi, 2007)

*Sumber : http://www.mineraltechnologies.com, 2013

Gambar 3.3.12.
Humprey Spiral
Alat pengatur untuk mengeluarkan partikel material yang
mempunyai berat jenis yang paling tinggi terletak pada bagian paling
bawah dari keseluruhan penampang melintang spiral tersebut. Air
pembilas akan ditambahkan hingga melalui sisi atau bagian terdalam
dari aliran tersebut, jika terjadi aliran ysng memotong sisi terluar dari
lapisan atau bagian aliran dari material konsentrat. Lebar atau luasan
dari aliran konsentrat yang terbentuk dikeluarkan melalui suatu bagian
atau alat pengatur yang dikontrol oleh suatu alat pengatur yang dapat
disesuaikan besar ukurannya sewaktu-waktu, yang disebut dengan
splitter. Besarnya sudut kemiringan aliran konsentrat yang terbentuk
dapat diatur dengan cara mengatur bagian dari slat pengatur yang
terdapat pada bagian terbawah dari slat ini (spiral) yang secara cepat
dapat berubah-ubah besar ukurannya, sehingga material pengotor dari
material umpan akan keluar atau terbuang melalui bagian terakhir dari
aliran pada spiral tersebut (Wills, 1979).
Adanya ketidakberesan, kesalahan atau perbedaan kondisi
operasi dapat dilihat secara visual pada spiral yang sedang beroperasi
dan tentunya hal ini akan sangat membantu operator dalam
mengidentifikasi dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dengan permasalahan yang ada. Adapun tanda-tanda visual tersebut
adalah menyangkut beberapa variabel di bawah ini, antara lain:
a. Feed size
Oversize material akan mudah dilihat pada jalur spiral
karena bentuknya yang terbuka sehingga jika terjadi penumpukan
akan sangat mudah terlihat.
b. Slimes content of pulp (kandungan lumpur dari pulp)
Kandungan lumpur yang berlebihan secara umum akan
membuat pulp menjadi kental dan menyulitkan partikel untuk di
settling, secara visual bisa dilihat bahwa pulp akn menjadi kental
atau berat untuk mengalir. Tempat yang paling baik untuk
memeriksa kondisi ini adalah di under flow spiral product cyclone.
c. Feed distribution
Pemisahan pada distribusi atau pembagian feed ini bisa
dilihat dengan bervariasinya kuantitas material pada setiap spiral
start.
d. Feed rate dan feed pulp density
Permasalahan dengan kedua variable di atas bias dilihat
melalui:
1) Feed rate yang tinggi tetapi pulp density di trough-nya rendah.
2) Feed rate-nya tetapi pulp density-nya tinggi dan semua feed
nya berputar di tengah atau berada dekat dengan kolom
spiral.
e. Selama spiral dioperasikan kita harus memastikan semua hal
dibawah ini karena akan mengganggu proses separasi dan
kualitas prodiksi, antara lain:
1) Semua lubang distributor tidak tersumbat, semua distributor
bekerja dan tidak buntu atau terjadi penimbunan dalam
distributor.
2) Reject splitter dalam kondisi bersih dan di set dengan benar.
3) Tidak terjadi penimbunan pada permukaan
4) Semua lubang pengeluaran terbuka dan berjalan bebas
5) Discharge splitter di set dengan benar dan tidak buntu
6) Lounder tidak buntu atau overflow
7) Tidak terdapat material yang oversize
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
8) Pengukuran persen solid dari feed spiral antara 25 45 %
pada pulp desity 1.5 dengan menggunakan marcy scale. Jika
kurang atau lebih, atur dengan bukaan air pengencer pada
lounder underflow desliming cyclone.
(Fauza, 2012)
Faktor dibawah ini juga memberikan dampak yang serius
terhadap proses sparasi oleh karena itu pengamatan dan penelitian
perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan mengapa feed rate
tidak sesuai dengan persyaratan desain. Hal-hal dibawah ini bisa
mempengaruhi atau menimbulkan permasalahan pada kondisi feed
yaitu :
a. Fluktuasi feeding plant
b. Make up water berlebihan
c. Make up water tidak cukup
Beban

spiral

dan

pulp

density

yang

berlebihan

akan

menyebabkan spiral overload dan atau terjadi penyumbatan. Jika air


pengecer tidak cukup untuk mempertahankan kondisi operasi yang
baik maka sistem akan overload. Jika kondisi di atas terjadi periksa :
a. Terjadinya keausan/berlubang pada screen panel.
b. Percikan disekitar tepian screen dan terdapat ruang bebas di
antara screen.
c. Bocor pada saluran feed.
d. Buntu pada bagian discharge.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja
humprey spiral ini adalah :
a. Diameter bukaan luonder
b. Kemiringan dari lounder
c. Tinggi/panjang lounder
d. Keseragaman ukuran butiran material
e. Kecepatan aliran air sebagai wash water
f.

Fluida yang digunakan sebagai media pemisahan mineral.


Kelebihan yang didapat pada pemisahan mineral dengan

menggunakan alat humprey spiral antara lain :


a. Ongkos instalasi

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. Ongkos perawatan rendah
c. Ongkos operasi rendah
d. Dapat memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak
berharga dalam jumlah yang besar, kadar konsentrat yang
diperoleh bisa mencapai 80%.
Kekurangan yang dihadapi pada pemisahan mineral dengan
menggunakan alat humprey spiral ini adalah :
a. Ukuran feed yang perbolehkan terbatas, biasanya ukuran feed
antara 14 dan 400 mesh, tetapi bijih besi bisa di atas 10 sampai 10
mesh.
b. Diperlukan suplay air yang cukup atau sirkulasi air dan
pengolahannya yang digunakan pada proses pemisahan mineral
sebagai medium wash water.
(Fauza, 2012)
Dalam

proses

pemisahan

partikel

menggunakan

spiral

concentration, terdapat beberpa hal yang akan mempengaruhi cara


kerja alata, antara lain :
a. Ukuran Butir dari Material
b. Specific Gravity
Adalah konsentrasi berdasarkan berat jenisnya. Metode
pemisahan

secara

gravitasi

digunakan

untuk

pengolahan

beraneka bahan dan mineral (dari mineral berat kuarsa hingga


batubara) dengan ukuran partikel kurang lebih 3 mm. Sampai saat
ini banyak perusahaan masih menggunakan metode ini karena
melibatkan biaya lebih murah dibandingkan metode flotasi, relatif
sederhana dan menimbulkan dampak yang kecil bagi pencemaran
lingkungan. Metode ini berpedoman kepada prinsip konsentrasi
gravitasi yaitu pemisahan mineral melalui pemanfaatan perbedaan
berat jenisnya pada saat bergerak melawan garvitasi dan gaya
atau kekuatan lain, bertujuan untuk memisahkan secara efektif
mineral pilihan dari mineral pengotor.
Pergerakan partikel dalam suatu fluida tidak tergantung
hanya berat jenisnya tetapi juga pada ukuran butirnya, semakin
Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
besar ukuran partikel lebih memberikan pengaruh terhadap
pergerakan. Konsentrat yang dihasilkan biasanya memerlukan
pembersihan oleh pemisah magnetic, pencucian atau beberapa
metode

lain

untuk

menghilangkan

mineral-mineral

dengan

pengotor.
Konsentrasi

berdasarkan

berat

jenisnya

(gravity

concentration) ada 3 macam yaitu :


1) Flowing film concentration (aliran air horizontal)
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan berat
jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat yang digunakan,
yaitu :
a) Shaking Table (meja goyang)
b) Sluice Box
c) Humprey Spiral
2) Aliran air vertikal
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan ada aliran
air ke atas. Pemisahan pada jig terjadi karena perbendaan
SG, yang mana tiap mineral mengalami 3 peristiwa yaitu
hindered settling, differrntial acceleration dan consolidation
tricklink.
3) SG media cairan berat
Merupakan pemisahan berdasarkan atas SG cairan
media dan SG mineral. Sebagai media adalah cairan berat
yang umumnya tidak bereaksi langsung dengan material yang
dipisahkan. Ada dua proses yaitu heavy media separation dan
heavy liquid separation.
c. Sifat kemagnetan
Setiap mineral mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda
yakni ada yang kuat lemah dan bahkan ada yang sama sekali
tidak tertarik oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetan yang
berbeda-beda itulah mineral dapat dipisahkan dengan alat yang
disebut magnetic separator.
d. Sifat permukaan mineral

Kelompok VII

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Permukaan mineral ada yang bersifat senang dan tidak
senang terhadap gelembung udara. Mineral yang senang terhadap
udara akan menempel pada gelembung udara sedangkan mineral
yang tidak senang terhadap gelembung udara tidak menempel
pada gelembung udara. Biasanya ada tiga reagent kimia yang
ditambahkan yaitu collector, modifier dan frother. Reagent ini
hanya menyelimuti permukaan mineral itu saja (tidak bereaksi
dengan mineral). Dengan memberikan gelembung udara maka
mineral akan terpisah, sehingga antara mineral yang dikehendaki
dengan yang tidak dikehendaki dapat terpisah. Proses pemisahan
semacam ini disebut flotasi.
(Fauza, 2012)

Kelompok VII

Anda mungkin juga menyukai