Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

METHOD TIME MEASUREMENT

A. DESKRIPSI
Micromotion Study adalah teknik yang digunakan untuk menganalisa gerakan
kerja secara detail (Wignjosoebroto, 1989). Teknik ini pertama kali
dikembangkan oleh Gilberth dalam teknik studi geraknya (Maynard, 1971).
Aktivitas yang termasuk kedalam Micromotion Study adalah merekam video
dan mencatat waktu (Barnes, 1980).

Tujuan Praktikum
1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode Micromotion Study dalam
aplikasi pengukuran waktu baku dengan menganalisis elemen-elemen gerakan
kerja.
2. Praktikan mampu menghitung waktu baku dengan mempelajari elemenelemen gerakan yang ada dengan bantuan rekaman film.
3. Praktikan dapat mengidentifikasikan elemen-elemen gerakan dan mampu
menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif dan tidak efektif pada suatu
pekerjaan.
4. Praktikan dapat melakukan perbaikan-perbaikan elemen-elemen gerakan yang
tidak diperlukan atau tidak efektif sehingga dapat melakukan pengaturan tata
letak fasilitas atau stasiun kerja.

B. INPUT DAN OUTPUT


Input:
a) Layout awalan
b) Video rekaman layout awalan
c) Layout usulan
d) Video rekaman layout usulan

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Output :
a) Tabel MTM
b) Waktu siklus
c) Waktu baku
C. REFERENSI
Barnes, R.M., 1980. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work.
Wiley.
Maynard, H.B., 1971. Industrial Engineering Handbook. New York:Mc Graw
Hill
Niebel, B.W. & Freivalds, Andris., 1999. Methods Standard and Work Design.
Mc Graw Hill, New York.
Salvendy, G. (Ed.) (2001). Handbook of Industrial Engineering: Technology and
Operations Management, third edition, John Wiley & Sons, Hoboken, NJ.
Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R. & Tjakraatmadja, J.H., 1979. Teknik Tata
Cara Kerja. ITB, Bandung.
Wignjosoebroto, S., 1989. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Edisi Kedua,
PT. Guna Widya, Jakarta.
Wignjosoebroto, S., 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Edisi pertama.
Jakarta: Penerbit PT. Guna Widya.
D. LANDASAN TEORI
D.1

ANALISIS

GERAKAN

KERJA

DENGAN

REKAMAN

FILM

(MICROMOTION STUDY)
D.1.1 Metode Pengukuran Waktu Kerja
Menurut Sritomo (1995), Niebel dan Freivalds (1999) dan Barnes (1997),
pengukuran waktu kerja dapat diklasifikasikan sesuai dengan bagan bagan dibawah
ini:

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Gambar 8.1 Metode Pengukuran Kerja


D.1.2 Study Gerakan
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan
bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang tokoh yang telah
meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta
istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan
yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979)
Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat didefinisikan
sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995):
1. Mencari.
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan lokasi
suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari obyek dan
berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk dalam gerakan
Therblig yang tidak efektif.

2. Memilih.
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau
memilih suatu obyek diantara dua atau lebih obyek lainnya yang sama.
Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif.
Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

3. Memegang (Grasp).
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup
jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai elemen
gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam beberapa
hal dapat diperbaiki.

4. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty).


Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan gerakan
tangan berpindah tempat tanpa beban atau hambatan (resistance) baik
gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini diklasifikasikan
sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk dihilangkan secara
keseluruhan dari suatu siklus kerja.

5. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded).


Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini tangan
bergerak dalam kondisi membawa beban (obyek). Elemen gerak membawa
termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk dihindarkan.

6. Memegang untuk Memakai (Hold).


Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan obyek
tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen kerja yang
efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat bantu untuk memegang
obyek.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

7. Melepas (Release Load).


Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap obyek
yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen
therblig yang efektif yang bisa diperbaiki.

8. Mengarahkan (Position).
Mengarahkan

adalah

elemen

gerakan

therblig

yang

terdiri

dari

menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini
termasuk Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan
untuk dihilangkan.

9. Mengarahkan Awal (Pre-Position).


Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek kesuatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah dapat dipegang dan dibawa kearah tujuan yang dikehendaki.

10. Memeriksa (Inspect).


Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek
telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini termasuk
elemen Therblig yang tidak efektif.

11. Merakit (Assembly).


Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua obyek
atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen Therblig
yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat
diperbaiki.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

12. Mengurai Rakit (Disassembly).


Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek tergabung
satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan therbligh
yang efektif.

13. Memakai (Use).


Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu atau
kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk
tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.

14. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay).


Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung.Ini
termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

15. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay).


Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan oleh
operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan lebih
ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja
lainnya.Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

16. Merencanakan (Plan).


Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti sejenak
bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan.Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

17.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

18. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome Fatigue).


Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi berlangsung
secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.

D.1.3aAnalisa Kerja (Operation Analysis) Dan Prinsip Prinsip Ekonomi


Gerakan (Motion Economy).
D.1.3.1Analisa Kerja
Menurut Sritomo Wignjosoebroto (1995), terdapat dua metode yang termasuk
dalam penetapan waktu baku dengan data waktu gerakan (predetermined motion time
system) yaitu sistem faktor kerja (work-factor system) dan metode pengukuran waktu
(methods-time measurement).
a. Work - factor system
Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari Predetermined time
system yang paling awal dan secara luas diaplikasikan Sistem ini memungkinkan
untuk

menetapkan

waktu

untuk

pekerjaan-pekerjaan

manual

dengan

menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.


Langkah-langkah yang diambil di sini pertama kali adalah membuat analisa
detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan 4 variabel yang merupakan
dasar utama pelaksanaan kerja (anggota tubuh, kerja perpidahan gerakan,
manual kontrol dan berat/hambatan yang ada) dan mengunakan data faktor kerja
sebagai unit pengukurnya. Langkah berikutnya adalah menentukan waktu baku
yang diperoleh dari Tabel data waktu baku gerakan (Wignjosoebroto, 1995).
Pada Work-factor system, suatu pekerjan dibagi atas elemen-elemen gerakan
standar kerja sebagai berikut : Transport atau reach & move (TRP), Grasp (GR),
Pre-Position (PP), Assemble (ASY), Use (manual, process or machine time)(US), Diassemble (DSY), Mental Process (MP), dan Release (RL). Dan simbolsimbol yang digunakan untuk menunjukan anggota tubuh yang dipergunakan
dan faktor-faktor kerja juga distandardkan sebagai berikut :

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Tabel 8.1 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)


Anggota Tubuh

Simbol

Faktor Kerja (ditulis sesuai urutan)

Simbol

Finger

Weight of Resistance

Hand

Directional Control

Arm

Steer

Forearm

FS

Care (Precaution)

Trunk

Chenge Direction

Foot

FT

Define Stop

Leg

Head Turn

HT

Simbol-simbol tersebut di atas digunakan untuk mencatat dan mengevaluasi


gerakan-gerakan kerja yang ada. Di sini anggota tubuh yang dipergunakan akan
diindikasikan pertama kali, kemudian jarak tempuh yang kedua, dan faktorfaktor kerja akan metode Work-Factor untuk menentukan gerakannya :

Tabel 8.2 Tabel Work Factor Motion (Wignjosoebroto, 1995)


Diskripsi Elemen Kerja
- Melempar benda kerja kecil ke samping sejauh 10

Analisa

Waktu

Gerakan

(menit)

A10

0.0042

A20D

0.0080

A30WD

0.0119

inchi (Basic Motion)


- Menjangkau sebuah benda kerja yang terletak di
tengah subuah meja sejauh 20 inchi (Define stop
motion)
- Membawa benda kerja seberat 4 lb sejauh 30 inchi
dari tumpukanny untuk diletakkan di meja kerja
Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Diskripsi Elemen Kerja

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Analisa

Waktu

Gerakan

(menit)

(Weight, Define Stop Motion)

Contoh soal :
Analisa gerakan kerja diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mengambil
sebuah pena yang terletak di meja kerja, menuliskan sesuatu pada selembar
kertas, mengembalikan lagi pena ke tempatnya dimeja, dan tangan brgerak
kembali ke kertas yang telah ditulis. Pemegang pena (pen holder) dalam hal ini
terletak di meja sejauh 12 inchi dari pusat area penulisan (Wignjosoebroto,
1995). Dengan analisa Work-Factor persoalan tersebut dapat diselesaikan
sebagai berikut:

Tabel 8.3 Contoh Studi Kasus (Wignjosobroto, 1995)


No.
Elemen

Diskripsi Elemen Kerja

Analisa

Waktu

Gerakan

(menit)

1.

Menjangkau pena sejauh 12

A12D

0.0065

2.

Memegang pena

0.5F1

0.0008

3.

Membawa pena menuju kertas yang akan

A12D

0.0065

F1SD

0.0029

ditulis sejauh 12
4.

Menempatkan/mengarahkan pena kembali


pada kertas yang akan ditulis.

5.

Mengoreskan pena membuat tanda X

F1D

0.0023

6.

Menempatkan/mengarahkan pena kembali

F1D

0.0023

F1D

0.0023

A12D

0.0085

0.5FA1

0.0007

pada kertas
7.

Menggoreskan pena sekali lagi untuk


membuat tanda X

8.

Membawa pena kembali ke pemegang (Pen


Holder) sejauh 12

9.

Mengarahkan pena agar bisa masuk ke

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT
No.

Elemen

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Diskripsi Elemen Kerja

: 6
: 6
:
: 30 April 2014
Analisa

Waktu

Gerakan

(menit)

F1P

0.0023

dalam pemegangnya
10.

Memasukkan pena ke dalam pemegangnya

11.

Melepaskan pena

0.5F1

0.008

12.

Menggerakkan tangan kembali ke kertas

A12D

0.0065

sejauh 12
Total waktu (menit)

0.0424

b. Methods-Time Measurement
Methods Time Measurement (MTM) adalah suatu sistem penerapan awal
waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan
studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang
direkam dalam film.

Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap


operasi atau metode kerja (manual operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar
yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan
standar waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan
dan kondisi-kondisi kerja yang ada (Wignjosoebroto, 1995). MTM memiliki
beberapa jenis, yaitu MTM-1, MTM-2, MTM-3, MTM-C, MTM-M, MTM-V,
MTM-GPD, dan 4M-DATA (Niebel dan Freivalds, 1999; dan Barnes, 1997).
Akan tetapi,yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah MTM-1 karena
pengamatan yang akan dilakukan merupakan kegiatan perakitan yang memiliki
elemen kerja yang lebih kompleks.

Perhitungan Waktu Baku


Waktu baku adalah waktu yang diperlukan oleh operator yang terampil ratarata, bekerja pada kecepatan normal, untuk melakukan tugas tertentu
menggunakan metode yang ditentukan. Didalamnya sudah termasuk allowance
Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

yang tepat untuk memungkinkan orang untuk pulih dari kelelahan dan, bila perlu
waktu tambahan untuk menutupi elemen kontingen yang mungkin terjadi
(Salvendy, 2001). Sedang waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk
merakit 1 produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil dari data
mentah yang didapat dari percobaan.
Cara perhitungan tidak langsung berarti melakukan perhitungan waktu baku
tanpa berada di tempat pekerjaan itu dilaksanakan. Yaitu dengan membaca Tabel
-Tabel yang telah disediakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: data
waktu baku dan data waktu gerakan.
Sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem
kerja, yang terbaik diantaranya dilihat dari segi waktu yang dapat dicari yaitu:
sistem yang membutuhkan penyelesaian tersingkat.

Penetapan Waktu Baku dengan Data Waktu Gerakan (Predetermined time


system) dengan Methods Time Measurement (MTM)
Pengukuran waktu ini membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen kerja
seperti:

menjangkau

(reach),

memegang

(grasp),

membawa

(move),

mengarahkan (position), melepas (release), melepas rakit (disassemble),


memutar (turn), dan beberapa gerakan anggota badan lainnya. Setiap elemenelemen gerakan tersebut akan diklasifikasikan lagi berdasarkan kondisi gerakan
yang dilakukan. Penjelasan lebih detail dapat dilihat pada Tabel MTM-1. Unit
waktu yang digunakan dalam tabel-tabel ini adalah TMU (Time-Measurement
Unit). Disini 1 TMU adalah sama dengan 0.00001 jam, 0.0006 menit atau sama
dengan 0.036 detik.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Gambar 8.2 Perakitan berdasarkan MTM


Berikut ini merupakan Tabel pada Method Time Measurement( MTM)-1:
Tabel 8.4 Gerakan Menjangkau (Reach R)

Distance
Moved
(inches)
or less

Hand in
Motion

Time TMU

A
2.0

B
C or D
2.0
2.0

E
2.0

A
1.6

Case and
Description

B
1.6

2.5

2.5

3.6

2.4

2.3

2.3

4.0

4.0

5.9

3.8

3.5

2.7

A. Reach the
object in
fixed
location, or
to object in
other hand
or on which
other hand
rest.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Distance
Moved
(inches)
or less

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Hand in
Motion

Time TMU

A
2.0

B
C or D
2.0
2.0

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

E
2.0

A
1.6

Case and
Description

B
1.6

5.3

5.3

7.3

5.3

4.5

3.6

4
5
6

6.1
6.5
7.0

6.4
7.8
8.6

8.4
9.4
10.1

6.8
7.4
8.0

4.9
5.3
5.7

4.3
5.0
5.7

7.4

9.3

10.8

8.7

6.1

8
9
10
12

7.9
8.3
8.7
9.6

10.1
10.8
11.5
12.9

11.5
12.2
12.9
14.2

9.3
9.9
10.5
11.8

6.5
6.9
7.3
8.1

14

10.5

14.4

15.6

13.0

8.9

16
18
20

11.4
12.3
13.1

15.8
17.2
18.6

17.0
18.4
19.8

14.2
15.5
16.7

9.7
10.5
11.3

B. Reach to
single
object in
location
which may
very
slightly
from cycle
to cycle.

C. Reach to
object
jumbled with
other objects
in a group so
that search
and select
7.2
occur.
7.9
8.6
10.1
6.5

D. Reach to a
very small
11.5
object or
where
accurate
grasp is
12.9
required.
14.4
15.8

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Distance
Moved
(inches)

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Hand in
Motion

Time TMU

A
2.0

or less

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

B
C or D
2.0
2.0

E
2.0

A
1.6

22

14.0

20.1

21.2

18.0

12.1

24
26
28
30

14.9
15.8
16.7
17.5

21.5
22.9
24.4
25.8

22.5
23.9
25.3
26.7

19.2
20.4
21.7
22.9

12.9
13.7
14.5
15.3

Additional

0.4

0.7

0.7

0.6

Case and
Description

B
1.6

E. Reach to
indefinite
17.3
location to
get hand in
position for
body balance
or next
motion or out
18.8
of way.
20.2
21.7
23.2
TMU per inch
over 30 inches

Tabel 8.5 Gerakan membawa (Move M)


Time TMU
Distance
Moved
(inches)

Wt. Allowance

Hand

Wt. (lb)

Dynamic Static

in

Up to

Factor

Motion

Constant
TMU

Case and
Description

B
or less

2.0

2.0

2.0

1.7

2.5

2.9

3.4

2.3

3.6

4.6

5.2

2.9

4.9

5.7

6.7

3.6

7.5

1.06

2.2

6.1

6.9

8.0

4.3

12.5

1.11

3.9

2.5

1.00

0 A. Move object to
other hand or
against stop.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Time TMU
Distance
Moved

(inches)

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Wt. Allowance

Hand

Wt. (lb)

Dynamic Static

in

Up to

Factor

Motion

Case and

Constant

Description

TMU

B
5

7.3

8.0

9.2

5.0

8.1

8.9 10.3

5.7

8.9

9.7 11.1

6.5

9.7 10.6 11.8

7.2

10.5 11.5 12.7

7.9

10

11.3 12.2 13.5

8.6

12

12.9 13.4 15.2

10.0

14

14.4 14.6 16.9

11.4

16

16.0 15.8 18.7

12.8

18

17.6 17.0 20.4

14.2

20

19.2 18.2 22.1

15.6

22

20.8 19.4 23.8

17.0

24

22.4 20.6 25.5

18.4

26

24.0 21.8 27.3

19.8

28

25.5 23.1 29.0

21.2

30

27.1 24.3 30.7

22.7

Additional

0.8

17.5

1.17

5.6
B. Move object to

22.5

1.22

7.4

approximate or
indefinite

27.5

1.28

9.1

32.5

1.33

10.8

37.5

1.39

12.5

42.5

1.44

14.3

47.5

1.50

16.0

0.6 0.85

location.

C. Move object to
exact location.

TMU per inch over 30 inches

Tabel 8.6 Gerakan Memutar (Turn T)


Time TMU for Degrees Turned

Weight

30

45

60

75

90

100

120

130

150

165

180

Small 0 to 2 pounds

2.8

3.5

4.1

4.8

5.4

6.1

6.8

7.4

8.1

8.7

9.4

Medium 2.1 to 10 pounds

4.4

5.5

6.5

7.5

8.5

9.6

10.6

11.6

12.7

13.7

14.8

Large 10.1 to 35 pounds

8.4

10.5

12.3

14.4

16.2

18.3

20.4

22.2

24.3

26.1

28.2

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Tabel 8.7 Gerakan Menekan (Apply Pressure AP)


Full Cycle

Components

Symbol

TMU

Description

APA

10.6

AF + DM + RLF

APB

16.2

Symbol

TMU

Description

AF

3.4

Apply Force

DM

4.2

Dwell, Minimum

RLF

3.0

Release Force

APA + G2

Tabel 8.8 Gerakan Memegang (Grasp G)


Type of Grasp

Case

Time

Description

TMU

1A

2.0

Any size object by itself, easily grasped

1B

3.5

Object very small or lying close against a flat surface

1C1

7.3

Diameter
Pick-up

Diameter
1C2

8.7
10.8

1C3
Regrasp
Transfer

larger than

to

Interference with Grasp on bottom


and one side of nearly cylindrical
object.

Diameter
less than

5.6

Change grasp without relinquishing control

5.6

Control transferred from one hand to the other

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Type of Grasp

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

Time

Case

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Description

TMU
Larger than

Select

4A

7.3

4B

9.1

4C

12.9

1 1 1
to
1 1 1

Object jumbled with other objects so


that search and select occur.

Smaller than

Contact


Contact, Sliding, or Hook Grasp

Tabel 8.9 Gerakan Melepas (Release RL)


Case

Time TMU

2.0

Description
Normal release performed by opening finger as independent motion
Contact release
Tabel 8.10 Gerakan Mengarahkan (Position* P)

Class of Fit
1 Loose

2 Close

3 Exact

No pressure required

Light pressure required

Heavy pressure required

Symmetry Easy to Handle Difficult to Handle


S

5.6

11.2

SS

9.1

14.7

NS

10.4

16.0

16.2

21.8

SS

19.7

25.3

NS

21.0

26.6

43.0

48.6

SS

46.5

52.1

NS

47.8

53.4

Supplementary Rule for Surface Alignment


Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

P1SE per alignment: > 16

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

P2SE per alignment: 16

* Distance moved to engage - 1 or less

Tabel 8.11 Melepas Rakit (Disengage D)


Class of Fit

Height of

Easy to

Difficult

Recoil

Handle

to Handle

1 Loose Very slight effort, blends with subsequent move

Up to 1

4.0

5.7

2 Close Normal effort, slight recoil

Over 1 to 5

7.5

11.8

3 Tight Considerable effort, hand recoils markedly

Over 5 to 12

22.9

34.7

Tabel 8.12 Eye Travel and Eye Focus ET and EF


Eye Travel Time = 15.2 x T/D TMU, with a maximum value of 20 TMU
Where T = the distance between points from and to which the eye travels
D = the perpendicular distance from the eye to the line of travel T
Eye Focus Time = 7.3 TMU
Supplementary Information
-

Area of Normal Vision = Circle 4 in Diameter 16 from Eyes

Reading Formula = 5.05 N whre N = The Number of Word

Tabel 8.13 Badan dan Pergerakan Kaki (Body, Leg, and Foot Motion)
Type

Leg-Foot Motion

Symbol

TMU

Distance

FM

8.5

To 4

FMP

19.1

To 4

7.1

To 6

Hinged at

1.2

Ea. Add 1

knee or hip in

LM_

Description
Hinged at
ankle
With heavy
pressure

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT
Type

Symbol

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku
TMU

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Distance

Description
any direction

< 12

Use Reach or

17.0

12

Move time
when less
12.

SS_C1
0.6

Ea. Add 1

Complete
when leading

Side Step

contacts floor
34.1

12

Lagging leg
must contact

Horizontal Motion

SS_C2

1.1

Ea. Add 1

floor before
next motion
can be made
Complete

TBC1

18.6

when leading
contacts floor
Lagging leg

Turn Body

must contact
TBC2

37.2

floor before
next motion
can be made

W_FT

5.3

Per Foot

Unobstructed

W_P

15.0

Per Pace

Unobstructed

Walk

When
W_PO

17.0

Per Pace

obstructed
with weight
From

Vertical Motion

SIT

34.7

standing
position

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT
Type

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Symbol

TMU

Distance

STD

43.4

Description
From sitting
position
Bend, Stoop,

B,S,KOK

29.0

Kneel on One
Knee
Arise from

AB,AS,AKOK

31.9

Bend, Stoop,
Kneel on One
Knee

KBK

69.4

Kneel on
Both Knee
Arise from

AKBK

76.7

Kneel on
Both Knee

CONTOH SOAL:
Seorang siswa mendapat tugas untuk menganalisa gerakan dari seorang operator
yang sedang memasang bagian penutup baterai pada boneka dengan MTM-1
(Method Time Measurement-1) melalui kamera video. Dalam rekaman tersebut,
tersedia 4 kotak yang berisi bagian-bagian mainan. Kotak A terletak 14 inch dari
operator dan berisi boneka. Kotak B terletak 14 inch dari operator dan berisi
penutup baterai. Kotak C terletak 12 inch dari operator dan berisi sekrup. Kotak
D terletak 10 inch dari operator dan berisi obeng. Dibutuhkan 4 sekrup untuk
memasang penutup baterai. Agar sekrup terpasang dengan kencang, operator
harus memutar sekrup 7 kali dengan sudut putaran 90. Anda diminta untuk
membantu siswa tersebut dalam menganalisa gerakan dengan menggunakan peta
tangan kanan-kiri dan menghitung waktu baku yang dibutuhkan operator untuk
memasang penutup baterai berdasarkan gerakan-gerakan di bawah ini:

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

B
C

A
14
c

14
c

12
c

D
10
c

O
Kotak A : 14 berisi boneka.
Kotak B : 14 berisi penutup baterai.
Kotak C : 12 berisi sekrup.
Kotak D : 10 berisi obeng.
O

: Operator

Gerakan-gerakan:
1. Mengambil boneka dengan tangan kiri.
2. Mengambil penutup baterai dengan tangan kanan dan memasangnya pada
boneka.
3. Mengambil 4 buah sekrup sekaligus dengan tangan kanan dan memasangnya
pada penutup baterai.
4. Mengambil obeng dengan dengan tangan kanan.
5. Mengencangkan sekrup dengan obeng (mengulangi gerakan ini sebanyak 4
kali).
6. Meletakkan obeng di tangan kanan dan boneka di tangan kiri.

Jawab
Tangan kiri

Jarak Kode
(inch)

TMU TMU

Kode

Jarak

Tangan kanan

(inch)

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Menjangkau A

14 R14A

Memegang A

G1A

Membawa A

M14C

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

10.5
2
16.9
10.5 R14A

14 Menjangkau B

2 G1A

Memegang B

16.9 M14C

Membawa B

9.1 P1SSE

Mengarahkan B

2 RL1

Tangan kiri

Jarak

Kode TMU TMU

Kode

(inch)

Melepas B

Jarak

Tangan kanan

(inch)
9.6 R12A
2 G1A
15.2 M12C
9.1 P1SSE
2 RL1
9.1 P1SSE
2 RL1
9.1 P1SSE

12 Menjangkau C
Memegang C
Membawa C
Mengarahkan C
Melepas C
Mengarahkan C
Melepas C
Mengarahkan C

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

2 RL1

Melepas C

9.1 P1SSE

Mengarahkan C

2 RL1

Melepas C

8.7 R10A

10 Menjangkau D

2 G1A

Memegang D

13.5 M10C

Membawa D

9.1 P1SSE

Mengarahkan D

16.2 TS903

Memutar D
3 kali, 90

Tangan kiri

Jarak

Kode TMU TMU

Kode

(inch)

Jarak

Tangan kanan

(inch)
9.1 P1SSE
16.2 TS90

Mengarahkan D
Memutar D

3
3 kali, 90
9.1 P1SSE
16.2 TS90

Mengarahkan D
Memutar D

3
3 kali, 90
Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku
9.1 P1SSE
16.2 TS90

: 6
: 6
:
: 30 April 2014
Mengarahkan D
Memutar D

3
3 kali, 90
Melepas

RL1

2 RL1

Melepas D

beban
Total TMU

268.5

Waktu Baku = 268.5 TMU = 0.1611 menit = 9.67 detik

D.1.4 Prinsip Ekonomi Gerakan


Menurut Ralph Barnes (1980) terdapat 3 prinsip dalam ekonomi gerakan, yaitu:
a. Gerakan yang berhubungan dengan tubuh manusia
b. Gerakan yang berhubungan denganperaturan tata letak tempat kerja
c. Gerakan yang berhubungan dengan perancangan peralatan
Masing-masing prinsip gerakan ekonomi tersebut memiliki spesifikasi gerakan
sebagai berikut:
Gerakan yang berhubungan tubuh manusia dan gerakannya :
1. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri secara bersamaan.
2. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur secara bersamaan kecuali sedang
istirahat.
3. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris
dan berlawanan arah gerakannya.
4. Gerakan tubuh atau tangan sebaiknya dihemat dan memperhatikan alam atau
natural dari gerakan tubuh atau tangan.
5. Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu
pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam
bekerja.
Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

6. Gerakan yang patah-patah bayak perubahan arah akan memperlambat


gerakan tersebut.
7. Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan teliti dari pada gerakan
yang dikendalikan.
8. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan
irama kerja harus mengikuti irama alamiah bagi si pekerjanya.
9. Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan pengaturan tata letak
tempat kerja:
1. Sebaiknya diusahakan agar peralatan dan bahan baku dapat diambil dari
tempat tertentu dan tetap.
2. Bahan dan peralatan diletakan pada tempat yang mudah, cepat dan enak
untuk dicapai atau dijangkau.
3. Tempat penyimpanan bahan yang dirancang dengan memanfaatkan prinsip
gaya berat akan memudahkan kerja karena bahan yang akan diproses selalu
siap di tempat yang mudah untuk diambil. Hal ini menghemat tenaga dan
biaya.
4. Objek yang sudah selesai penyalurannya dirancang menggunakan mekanisme
yang baik.
5. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga
gerakangerakan dilakukan dengan urutan terbaik.
6. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif
berdiri dan duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang
menyenangkan.

Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan:


Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

1. Tangan sebaiknya dapat dibedakan dari semua pekerjaan bila penggunaan


dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat
ditingkatkan.
2. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu
kegunaan.
3. Peralatan sebaiknya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemegangan dan penyimpanannya.
4. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti
pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan
kekuatan masing-masing jari.
5. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur
sedemikian sehingga badan dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan
dengan tenaga yang minimum.

E. PERALATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA


Alat Praktikum Micromotion Study
a. 1 buah Kamera Perekam
b. 1 buah Stop Watch
c. 1 buah obeng (+)
d. 1 buah meteran
e. 1 buah steker
f. 1 Set Komputer

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Langkah Praktikum Micromotion Study
1.

Identifikasi pekerjaan (Merakit steker, steker 2, terminal T)

2.

Penelitian Pendahuluan (lingkungan kerja, metode kerja, peralatan yang


dipakai, dan operator)

3.

Memilih Operator dan Pelatihan Pendahuluan (Mengetahui Waktu normal)

4.

Pelaksanaan pengumpulan data elemen gerakan:


Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


2013/2014

Fakultas
Program Studi
Kode Mata
Praktikum
Nama
Mata
Praktikum`

: Teknologi Industri
: Teknik Industri
:
: PSIT

Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Halaman
Mulai Berlaku

: 6
: 6
:
: 30 April 2014

Prosedur Praktikum:
a. Bagi tugas praktikan sebagai berikut :
1 orang sebagai operator (tugas merakit steker, steker 2, terminal T)
3 orang sebagai pencatat waktu dan pengamat
2 orang sebagai pengontrol alat-alat.
b. Asisten memberikan petunjuk metoda kerja pekerjaan merakit steker, dan
sekaligus meneliti kondisi lingkungan kerja, peralatan yang digunakan
dan memilih operator (Penelitian Pendahuluan)
c. Memberikan waktu latihan kepada operator satu-dua kali latihan siklus
pekerjaan. (harap diperhatikan pekerjaan merakit sebisa mungkin
dikerjakan sewajarnya)
d. Jika latihan dirasa sudah cukup, pekerjaan sesungguhnya dapat dimulai.
Dan pada saat itu juga kamera dihidupkan pada kondisi RECORD atau
merekam (perekaman cukup satu siklus kerja saja)
e. Catat Waktu Siklus setiap satu siklus pekerjaan merakit sebanyak 1 kali
pengamatan dengan menggunakan Stop Watch.
f. Jika langkah kelima sudah selesai, operator berhenti. Kemudian petugas
kontrol alat dengan dibantu assisten melihat hasil rekaman pekerjaan.
g. Praktikan mulai mengamati dan menganalisis elemen-elemen gerakan
pekerjaan merakit handicraft dari rekaman film.
h. Catat hasil analisis mengenai jumlah elemen gerakan dan jenis elemen
gerakan pada lembar pengamatan.
i. Lakukan perubahan lay out usulan dengan mengidentifikasi elemen
gerakan yang lebih efektif dan catat hasil analisis elemen gerakan usulan.

Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu ~ Universitas Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai