Anda di halaman 1dari 179

BUPATI MUARO JAMBI

PROVINSI JAMBI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI
NOMOR 02 TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2014 - 2034
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUARO JAMBI,
Menimbang :

a.

bahwa keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman


masyarakat

yang

berkembang

terhadap

pentingnya

penataan ruang, memerlukan penyelenggaraan penataan


ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif, agar
terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraan umum dan
keadilan sosial sesuai dengan landasan konstitusional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
b.

bahwa

untuk

memanfaatkan

mengarahkan

pembangunan

yang

ruang wilayah secara serasi, selaras,

seimbang, berdaya guna, berhasil guna, dan berbudaya


serta

berkelanjutan,

kesejahteraan

dan

masyarakat

untuk
yang

meningkatkan
berkeadilanserta

memelihara ketahanan nasional, perlu disusun Rencana


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi;
1

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah


Kabupaten Muaro Jambi dan keterpaduan pembangunan
antar sektor, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
merupakan arahan dalam pemanfaatan ruang bagi semua
kepentingan secara terpadu yang dilaksanakan secara
bersama oleh Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha;

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014-2034;


Mengingat :

1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang

Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;


2.

Undang-Undang

Nomor

54

Tahun

1999

tentang

Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,


Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor

182,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3969);
3.

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

4.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);

5.

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2011

tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran


Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2011

Nomor

82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


5234);
6.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata


Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5097);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan

Penataan

Ruang

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk
dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5160);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Jambi Tahun
2013-2033 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2013
Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jambi
Nomor 10);

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI
dan
BUPATI MUARO JAMBI
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH


KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014-2034
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan daerah ini, yang dimaksud dengan:


1.

Kabupaten adalah Kabupaten Muaro Jambi.

2.

Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur


penyelenggara pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi.

3.

Bupati adalah Bupati Muaro Jambi.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muaro Jambi.

5.

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang laut dan ruang udara
termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk hidup

lainnya,untuk melakukan kegiatan, dan untuk memelihara

kelangsungan kehidupannya.
6.

Wilayah adalah ruang yangmerupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur


terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional.

7.

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.

8.

Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

9.

Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnyadisingkat RTRW Kabupaten adalah


rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berisi
tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kabupaten, rencana struktur
ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan
kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

10. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,pemanfataan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
11. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
program serta pembiayaan.
12. Pengendalian pemanfaatan adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
13. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten adalah tujuan yang ditetapkan
pemerintah daerah kabupaten yang merupakan arahan perwujudan visi dan misi
pembangunan jangka panjang kabupaten pada aspek keruangan, yang pada
dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
14. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten adalah arahan pengembangan
wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten guna mencapai tujuan
penataan ruang wilayah kabupaten dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.
15. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten adalah penjabaran kebijakan penataan
ruang ke dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang
menjadi dasar dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah
kabupaten.
16. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagaipendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
17. Rencana sistem perkotaan di wilayah kabupaten adalah rencana susunan kawasan
perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang menunjukkan
keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki pelayanan dengan
cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

18. Kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
19. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistim produksi pertanian pengelolaan
sumber daya alam tertentu yang ditujukan oleh adanya keterkaitan fungsional dan
hierarki keruangan suatu sistim permukiman dan sistim agrobisnis.
20. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disingkat PKW adalah kawasan perkotaan
yang

berfungsi

untuk

melayani

kegiatan

skala

provinsi

atau

beberapa

kabupaten/kota.
21. Pusat Kegiatan Wilayah promosi yang selanjutnya disingkat PKWp, adalah pusat
kegiatan yang dipromosikan untuk dikemudian hari ditetapkan sebagai PKW.
22. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disingkat PKL adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa
kecamatan.
23. Pusat Kegiatan Lokal promosi yang selanjutnya disingkat PKLp adalah pusat
kegiatan yang dipromosikan untuk kemudian hari dapat ditetapkan sebagai PKL.
24. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa
desa.
25. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disingkat PPL adalah pusat
permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
26. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten adalah rencana jaringan
prasarana

wilayah

yang

dikembangkan

untuk

mengintegrasikan

wilayah

kabupaten dan untuk melayani kegiatan yang memiliki cakupan wilayah layanan
prasarana skala kabupaten.
27. Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.
28. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

29. Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan
dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam
pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarki.
30. Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus yang
memberikan pelayanan menerus/tidak terputus dengan pengendalian jalan masuk
secara penuh, dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta dilengkapi dengan
pagar milik jalan paling sedikit 2 (dua) jalur setiap arah dan dilengkapi dengan
median.
31. Jalan arteri primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antar
pusat kegiatan nasional atau antar pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
wilayah.
32. Sistem jaringan jalan primer adalah sistem jaringan jalan dengan peran pelayanan
distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional
dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat
kegiatan.
33. Sistem jaringan jalan sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan.
34. Jalan

Arteri

Primer

yang

selanjutnya

disingkat

JAP

adalah

jalan

yang

menghubungkan secara berdaya guna antar pusat kegiatan nasional atau antara
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
35. Jalan Arteri Sekunder yang selanjutnya disingkat JAS adalah jalan yang
menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, antar
kawasan sekunder ke satu, kawasan sekunder ke satu dengan kawasan sekunder
kedua dan jalan arteri/kolektor primer dengan kawasan sekunder ke satu.
36. Jalan Kolektor Primer yang selanjutnya disingkat

JKP adalah jalan yang

dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat


kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal dan atau kawasan-kawasan berskala
kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan pengumpan lokal.
37. Jalan Kolektor Sekunder yang selanjutnya disingkat JKS adalah jalan yang
melayani angkutan pengumpul dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan pelayanan jasa
distribusi untuk masyarakat di dalam kota.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

38. Jalan

Lokal

primer

yang

selanjutnya

disingkat

JLP

adalah

jalan

yang

menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat


kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan,
antar pusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan
lingkungan, serta antar pusat kegiatan lingkungan.
39. Jalan Lokal Sekunder yang selanjutnya disingkat JLS adalah jalan yang
menghubungkan kawasan sekunder ke satu dengan perumahan, kawasan
sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya
sampai ke perumahan.
40. Jaringan jalan khusus adalah jalan di dalam kawasan pelabuhan, jalan
kehutanan, jalan perkebunan, jalan inspeksi pengairan, jalan di kawasan industri
dan jalan di kawasan permukiman yang belum diserahkan kepada Pemerintah.
41. Pembangunan
perencanaan

jalan
teknis,

adalah

kegiatan

pelaksanaan

pemrograman

konstruksi,

serta

dan

penganggaran,

pengoperasian

dan

pemeliharaan jalan.
42. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana
dan sumber daya manusia serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur untuk
penyelenggaraan transportasi kereta api.
43. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun
sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
44. Prasarana perkeretaapian adalah jalur kereta api, stasiun kereta api dan fasilitas
operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan.
45. Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang
meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
46. Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur kereta api yang terkait dengan yang
lain yang menghubungkan berbagai tempat sehingga merupakan satu sistem.
47. Jalur kereta api khusus adalah jalur kereta api yang digunakan secara khusus oleh
badan usaha tertentu untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

48. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang selanjutnya disingkat SUTET adalah
saluran udara yang mendistribusikan energi listrik dengan kekuatan 500 Kv yang
mendistribusikan dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusatpusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.
49. Saluran Udara Tegangan Tinggi yang selanjutnya disingkat SUTT adalah saluran
udara yang mendistribusikan energi listrik dengan kekuatan 150 Kv yang
mendistribusikan dari pusat-pusat beban menuju gardu-gardu listrik.
50. Saluran Udara Tegangan Menengah yang selanjutnya disingkat SUTM adalah
saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara
bertegangan di atas 1 KV sampai dengan 35 KV sesuai standar di bidang
kelistrikan.
51. Prasarana sumber daya air adalah bangunan air beserta bangunan lain yang
menunjang kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung maupun tidak
langsung.
52. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu
atau lebih daerah aliran sungai yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000
(dua ribu) kilometer persegi.
53. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya,
yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan.
54. Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi dan
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air;
55. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
56. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan
pelepasan air tanah berlangsung.
57. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya.
58. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

59. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yangmencakup sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
60. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
61. Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu

memberikan

perlindungan

kepada

kawasan

sekitarnya

maupun

bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta
pemeliharaan kesuburan tanah.
62. Kawasan resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang
berguna sebagai sumber air.
63. Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
64. Kawasan sekitar Danau/Waduk adalah kawasan sekeliling danau atau waduk yang
mempunyai

manfaat

penting

untuk

mempertahankan

kelestarian

fungsi

danau/waduk.
65. Ruang

Terbuka

Hijau

yang

selanjutnya

disingkat

RTH

adalah

area

memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat


terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam.
66. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai

fungsi

pokok

sebagai

kawasan

pengawetan

keanekaragaman

tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.
67. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
68. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

10

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

69. Cagar budaya adalah kegiatan untuk menjaga atau melakukan konservasi
terhadap benda-benda alam atau buatan manusia yang dianggap memiliki nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
70. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
membangunan

fisik

maupun

penyadaran

dan

peningkatan

kemampuan

menghadapi ancaman bencana.


71. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi dan teknologi pada suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi
dampak buruk bahaya tertentu.
72. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan sumberdaya buatan.
73. Kawasan peruntukan pertanian adalah kawasan budidaya yang dialokasikan
untuk dan memenuhi kriteria untuk budidaya tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan/atau peternakan.
74. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah wilayah budidaya pertanian
terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan lahan cadangan pertanian pangan
berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung
kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
75. Kawasan peruntukan perikanan adalah kawasan budidaya perikanan yang
ditetapkan dengan kriteria wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
penangkapan, budidaya perikanan, industri, pengelolahn hasil perikanan dan
tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
76. Kawasan minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama
sebagai sentra pembangunan ekonomi yang berbasis perikanan berdasarkan
prinsipprinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan yang terdiri dari
sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa
dan/atau kegiatan pendukung lainnya.
77. Wilayah Pertambangan yang selanjutnya disingkat WP, adalah wilayah yang
memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan
administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional.

11

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

78. Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang didominasi oleh fungsi
kepariwisataan, mencakup sebagian areal dalam kawasan lindung atau kawasan
budidaya yang lain yang di dalamnya terdapat konsentrasi daya tarik dan failitas
penunjang pariwisata.
79. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung baik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal/lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
80. Kawasan pertahanan negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yang
digunakan untuk kepentingan pertahanan.
81. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan
Negara, pertahanan dan keamanan Negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
82. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
83. Kawasan

Strategis

Kabupaten

adalah

wilayah

yang

penataan

ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup


Kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
84. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalah arahan untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruang wilayah kabupaten sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah kabupaten melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya, dalam suatu indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan kabupaten.
85. Indikasi program utama jangka menengah lima tahunan adalah petunjuk yang
memuat usulan program utama, lokasi, besaran, waktu pelaksanaan, sumber dana
dan instansi pelaksana dalam rangka mewujudkan ruang Kabupaten yang sesuai
dengan rencana tata ruang.
86. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten adalah ketentuanketentuan yang dibuat atau disusun dalam upaya mengendalikan pemanfaatan
ruang wilayah kabupaten agar sesuai dengan RTRW kabupaten yang dirupakan
dalam bentuk ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif dan disisentif, serta arahan sanksi untuk wilayah kabupaten.

12

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

87. Ketentuan umum peraturan zonasi sistem kabupaten adalah ketentuan umum
yang mengatur persyaratan pemanfaatan ruang/penataan Kabupaten dan unsurunsur pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun untuk setiap klasifikasi
peruntukan/fungsi ruang sesuai dengan RTRW Kabupaten.
88. Koefisien dasar bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara
luas

seluruh

lantai

dasar

bangunan

gedung

dan

luas

lahan/tanah

perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan


rencana tata bangunan dan lingkungan.
89. Koefisien daerah bangunan (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara
luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang
dikuasi sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
90.

Koefisien lantai/luas bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara luas


keseluruhan

lantai

bangunan

gedung

dan

luas

persil/kaveling/blok

peruntukkan.
91.

Ketentuan

perizinan

adalah

ketentuan-ketentuan

yang

ditetapkan

oleh

pemerintah daerah sesuai kewenangannya yang harus dipenuhi oleh setiap pihak
sebelum pemanfaatan ruang, yang digunakan sebagai alat dalam melaksanakan
pembangunan keruangan yang tertib sesuai dengan rencana tata ruang yang
telah disusun dan ditetapkan.
92.

Ketentuan insentif dan disinsentif adalah perangkat atau upaya untuk


memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan
rencana

tata

ruang

dan

juga

perangkat

untuk

mencegah,

membatasi

pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata
ruang.
93.

Orang adalah orang perseorangan dan/atau korporasi.

94.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam


bidang penataan ruang.

95.

Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang termasuk masyarakat


hukum adat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingan nonpemerintah lain
dalam penyelenggaraan penataan ruang.

96.

Peran masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan tata


ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

13

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

97.

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang selanjutnya disingkat BKPRD


adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Kabupaten
Muaro Jambi dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam
koordinasi penataan ruang di daerah.

98. Bandar udara adalah kawasan didaratan dan atau perairan dengan batas batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang
lainnya, yang terdiri atas bandar udara umum dan bandara udara khusus yang
selanjutnya bandar udara umum disebut dengan bandar udara.
99. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan
bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan,
keamanan, kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara,
penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antar
moda serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
100. Tatanan

kebandarudaraan

adalah

sistem

kebandarudaraan

yang

menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang,


pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah, kondisi alam dan
geografis,

keterpaduan

intra

dan

antar

moda

transportasi,

kelestarian

lingkungan, keselamatan dan keamanan penerbangan, serta keterpaduan


dengan sektor pembangunan lainnya.
BAB II
KEDUDUKAN, PERAN DAN FUNGSI SERTA RUANG LINGKUP, TUJUAN,
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
Bagian Pertama
Kedudukan, Peran dan Fungsi
Pasal 2
RTRW Kabupaten Muaro Jambi merupakan bentuk dari Rencana Umum Tata Ruang
(RUTR) yang berfungsi sebagai pedoman pembangunan di wilayah Kabupaten Muaro
Jambi.

14

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 3
Peran RTRW Kabupaten disusun sebagai acuan alat operasionalisasi pelaksanaan
pembangunan di wilayah Kabupaten berupa Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) meliputi:
a. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten; dan
b. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten.
Pasal 4
RTRW kabupaten berfungsi untuk :
a. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dan RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
b. acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah kabupaten;
c. acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kabupaten;
d. acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta;
e. acuan penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten; dan
f. acuan dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan
wilayah kabupaten yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian
insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.
Bagian Kedua
Ruang Lingkup Pengaturan
Pasal 5
(1) Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
paling sedikit memuat:
a.

ketentuan umum;

b.

ruang lingkup, tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah;

c.

rencana struktur ruang wilayah;

d.

rencana pola ruang wilayah;

e.

penetapan kawasan strategis;

f.

arahan pemanfaatan ruang wilayah;

g.

arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah;

h.

kelembagaan;

i.

peran masyarakat;

j.

penyidikan;

15

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

k.

ketentuan pidana;

l.

ketentuan penutup;

m. penjelasan; dan
n.

lampiran.

(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n, terdiri atas:
a.

peta rencana struktur ruang;

b.

peta rencana pola ruang;

c.

peta penetapan kawasan strategis; dan

d.

indikasi program utama.


Bagian Ketiga
Wilayah Perencanaan
Pasal 6

(1)

Wilayah perencanaan kabupaten merupakan daerah dengan batas yang


ditentukan berdasarkan aspek administratif mencakup wilayah daratan, wilayah
perairan dan wilayah udara, meliputi :
a. kecamatan Sekernan;
b. kecamatan Muaro Sebo;
c. kecamatan Taman Rajo.
d. kecamatan Jambi Luar Kota;
e. kecamatan Mestong;
f. kecamatan Kumpeh Ulu;
g. kecamatan Kumpeh;
h. kecamatan Sungai Gelam;
i. kecamatan Sungai Bahar;
j. kecamatan Bahar Utara; dan
k. kecamatan Bahar Selatan.

(2)

Batas wilayah kabupaten, meliputi :


a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur;
b. sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan;
c. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batanghari; dan
d. sebelah timur berbatasan dengan Tanjung Jabung Timur.

(3)

Luas wilayah administrasi kabupaten 524.600 (lima ratus dua puluh empat ribu
enam ratus) hektar.

16

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Bagian Keempat
Tujuan
Pasal 7
Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Muaro
Jambi yang kompetitif, sejahtera dan mandiri berbasis agribisnis dan ekonomi
kerakyatan yang berwawasan lingkungan, dinamis dan beretika serta menjunjung tinggi
supremasi hukum, budaya dan adat istiadat.
Bagian Kelima
Kebijakan dan Strategi
Pasal 8
(1)

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten sebagaimana dalam Pasal 5


huruf b meliputi:
a.

pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan


pemasaran produk hasil pertanian;

b.

pengembangan perkotaan dan perdesaan dalam mendukung pertumbuhan


ekonomi wilayah;

c.

pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat


kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan
terpadu;

d.

pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang


berkelanjutan;

e.

pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;

f.

pengembangan

kawasan

strategis

dalam

mendorong

pengembangan

wilayah; dan
g.
(2)

peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

Strategi pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan


pemasaran produk perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a.

meningkatkan

dan

mengembangkan

sistem

pertanian

modern

dan

ketahanan pangan;
b.

meningkatkan produksi pertanian secara luas sebagai basis perekonomian


daerah;

c.

meningkatkan dan mengembangkan kawasan agrobisnis mendukung


pembangunan wilayah;

17

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

meningkatkan dan mengembangkan industri rakyat, kecil dan menengah;

e.

meningkatan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa;

f.

menggerakkan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi


dan usaha kecil menengah;

g.

menumbuh-kembangkan produktifitas dan inovasi produk serta usaha baru


yang berkualitas; dan

h.
(3)

menciptakan iklim usaha dan peluang investasi yang kondusif.

Strategi

pengembangan

perkotaan

dan

perdesaan

dalam

mendukung

pertumbuhan ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


meliputi:
a.

menetapkan

hierarki

simpul-simpul

pertumbuhan

ekonomi

wilayah

terutama yang berfungsi sebagai pusat agroindustri;


b.

memantapan fungsi simpul-simpul wilayah; dan

c.

memantapan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara


simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlannya.

(4)

Strategi pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat


kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:
a.

meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur jaringan jalan dan


fasilitas perhubungan, jaringan air bersih, jaringan energi, telekomunikasi
dan jaringan sumberdaya air (irigasi) yang terpadu dan merata;

b.

meningkatkan dan mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana


perumahan dan permukiman secara seimbang;

c.

meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pertanian,


perikanan, industri dan perdagangan;

d.

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wilayah sesuai dengan


kebutuhan dan rencana pengembangannya;

e.

meningkatkan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa


serta akses pasar yang kondusif

(5)

Strategi pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang


berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:
a.

memantapkan

fungsi

kawasan

hutan

lindung

melalui

peningkatan

kelestarian hutan untuk keseimbangan tata air dan lingkungan hidup;


b.

meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya


berupa kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan;

18

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

memantapkan kawasan perlindungan setempat melalui upaya konservasi


alam, rehabilitasi ekosistem yang rusak, pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup;

d.

memantapkan fungsi dan nilai manfaatnya pada kawasan suaka alam,


pelestarian alam, dan cagar budaya;

e.

menangani kawasan rawan bencana alam melalui pengendalian dan


pengawasan kegiatan perusakan lingkungan terutama pada kawasan yang
berpotensi menimbulkan bencana alam, serta pengendalian untuk kegiatan
manusia secara langsung;

f.

memantapkan

kawasan

lindung

lainnya

sebagai

penunjang

usaha

pelestarian alam.
(6)

Strategi pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi:
a.

mengembangkan kawasan peruntukan industri berjauhan dengan kawasan


permukiman;

b.

mengembangkan industri kecil melalui pemberdayaan industri kecil dan


industri rumah tangga pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;

c.

mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan


kerajinan tangan; dan

d.

meningkatkan pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


(KUMKM) serta investasi.

(7)

Strategi pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan


wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi:
a.

meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan ekonomi di


wilayah kabupaten;

b.

meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis sosial


dan budaya;

c.

meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis


pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal;

d.

meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis fungsi


dan daya dukung lingkungan hidup.

(8)

Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g meliputi:
a.

mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak


terbangun di sekitar aset-aset pertahanan dan keamanan/TNI;

19

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b.

mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar


aset-aset pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan/TNI;
dan

c.

memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.


BAB III
RENCANA STRUKTUR RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9

(1)

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal


5 huruf c meliputi:

(2)

a.

sistem pusat kegiatan;

b.

sistem jaringan prasarana utama; dan

c.

sistem jaringan prasarana lainnya.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Sistem Pusat Kegiatan
Pasal 10

Sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a
dikembangkan secara hierarki dan dalam bentuk pusat kegiatan, sesuai kebijakan
nasional dan provinsi, potensi dan rencana pengembangan wilayah kabupaten.
Pasal 11
(1)

Sistem pusat kegiatan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terdiri


atas:
a.

sistem perkotaan; dan

b.

sistem perdesaan.

20

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

(3)

Sistem perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :


a.

Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp);

b.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL);

c.

Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp);

d.

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); dan

Sistem perdesaan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

(4)

PKWp sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a berada di Perkotaan Sengeti
yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kabupaten, perdagangan dan jasa
skala regional, pelayanan transportasi, pusat kesehatan dan pusat peribadatan.

(5)

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a.

perkotaan

Sebapo

di

Kecamatan

Mestong

yang

berfungsi

sebagai

pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat


kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga, wisata, pendidikan dan industri
pengelolaan hasil hutan;
b.

perkotaan Pijoan di Kecamatan Jambi Luar Kota yang berfungsi sebagai


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan dan
simpul transportasi;

c.

perkotaan

Tanjung

di

Kecamatan

Kumpeh

yang

berfungsi

sebagai

pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat


kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pendidikan dan simpul
transportasi; dan
d.

perkotaan Marga di Kecamatan Sungai Bahar yang berfungsi sebagai pusat


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pendidikan dan simpul
transportasi.

(6)

Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
c meliputi:
a.

perkotaan ArangArang di Kecamatan Kumpeh Ulu, yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga dan wisata.

b.

perkotaan Tempino di Kecamatan Mestong, yang berfungsi sebagai pusat


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan

lokal, pusat rekreasi,

olahraga

dan

wisata

dan

simpul

transportasi.

21

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

perkotaan Petaling Jaya di Kecamatan Sungai Gelam, yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat
kesehatan lokal, pusat rekreasi, olahraga dan wisata.

(7)

PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, pusat pelayanan fasilitas umum skala kecamatan atau
beberapa desa, pasar lokal, industri kecil dan kerajinan rumah tangga meliputi:
a.

perkotaan Pudak di Kecamatan Kumpeh Ulu yang berfungsi sebagai pusat


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, dan serta pintu gerbang
timur kabupaten;

b.

perkotaan Jambi Kecil di Kecamatan Maro Sebo yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan pelayanan
pertanian;

c.

perkotaan Sungai Gelam di Kecamatan Sungai Gelam yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pelayanan pertanian
dan simpul transportasi;

d.

perkotaan Kemingking Dalam di Kecamatan Taman Rajo yang berfungsi


sebagai perdagangan dan jasa, kesehatan, olahraga dan wisata, dan
pelayanan pertanian;

e.

perkotaan Tanjung Mulya di Kecamatan Bahar Selatan yang berfungsi


sebagai perdagangan dan jasa, kesehatan, olahraga dan wisata, dan
pelayanan pertanian;

f.

perkotaan Talang Bukit di Kecamatan Bahar Utara yang berfungsi sebagai


perdagangan dan jasa, kesehatan, olahraga dan wisata, dan pelayanan
pertanian;

g.

perkotaan Kedemangan di Kecamatan Jambi Luar Kota yang berfungsi


sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala
kecamatan, pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, dan
pelayanan pertanian;

h.

perkotaan Pematang Gajah di Kecamatan Jambi Luar Kota yang berfungsi


sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala
kecamatan, pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata.

22

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

i.

perkotaan Bukit Baling di Kecamatan Sekernan

yang berfungsi sebagai

pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan,


pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, dan pelayanan
pertanian.
j.

perkotaan Puding di Kecamatan Kumpeh yang berfungsi sebagai pusat


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan pelayanan pertanian.

k.

perkotaan Matra Manunggal di Kecamatan Kumpeh yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan pelayanan
pertanian.

l.

perkotaan Rukam di Kecamatan Taman Rajo yang berfungsi sebagai pusat


pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pusat
kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan pelayanan pertanian.

m.

perkotaan Mudung Darat di Kecamatan Maro Sebo yang berfungsi sebagai


pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan,
pusat kesehatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan pelayanan
pertanian.

(8)

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi
seluruh pusat perdesaan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Pasal 12

Sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) akan
diatur lebih lanjut dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tersendiri.
Bagian Ketiga
Sistem Jaringan Prasarana Utama
Pasal 13
(1)

Sistem jaringan prasarana utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf b meliputi:
a.

sistem jaringan transportasi darat;

b.

sistem jaringan perkeretaapian; dan

c.

sistem jaringan prasarana transportasi udara.

23

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:

(3)

a.

jaringan jalan;

b.

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;

c.

jaringan pelayanan lalu lintas; dan

d.

jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP).

Sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


meliputi:

(4)

a.

jaringan jalur kereta api umum;

b.

jaringan jalur kereta api khusus; dan

c.

prasarana perkerataapian.

Sistem jaringan prasarana transportasi udara sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf c meliputi :
a.

tatanan kebandarudaraan; dan

b.

ruang udara untuk penerbangan;


Paragraf 1
Sistem Jaringan Transportasi Darat
Pasal 14

(1)

(2)

Jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf a, meliputi:
a.

jalan bebas hambatan;

b.

arteri primer;

c.

kolektor primer 1;

d.

kolektor primer 2;

e.

jalan khusus; dan

f.

lokal primer.

Jaringan jalan bebas hambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputiBatas Provinsi Jambi/Provinsi Sumatera Selatan, Kecamatan Mestong,
Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat yang merupakan bagian jalan bebas hambatan ruas indralaya (Provinsi
Sumatera Selatan), Betung, Tempino, Kota Jambi, Rengat (Provinsi Riau).

(3)

Jaringan jalan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a.

Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera yang terdiri dari ruas jalan:
1. Simpang Tuan - Batas Kota Jambi/Kabupaten Muaro Jambi
2. Simpang Mendalo Darat Batas Kota Jambi/Kabupaten Muaro Jambi

24

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

3. Batas Kota Jambi km 15,90 Kecamatan Mendalo Darat (Simpang tiga);


4. Batas Kota Jambi/KabupatenMuaro Jambi Tempino; dan
5. Tempino batasProvinsi Sumsel/Provinsi Jambi.
b.

Jalan penghubung (Feeder Road) I Jambi Bungo yang terdiri dari ruas jalan
Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang Hari Simpang Mendalo
Darat

c.

Jalan akses pelabuhan Talang Duku yaitu ruas jalan Batas Kota Jambi
Talang Duku.

d.

Jalan akses Candi Muaro Jambi yang meliputi ruas jalan:


1. Simpang Berembang SP. Jambi Kecil;
2. Simpang Jambi Kecil Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru; dan
3. Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru Candi Muaro Jambi.

(4)

Jaringan jalan kolektor primer 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dan huruf d meliputi jalan penghubung antar pusat kegiatan yang meliputi ruas
jalan:
a.

Simpang Tempino Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang Hari


Simpang Penerokan; dan

b.
(5)

Talang Duku Manis Mato desa Sogo/Suak Kandis.

Jaringan jalan kolektor primer 2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
meliputi jalan penghubung antar pusat kegiatan yang terdiri dari ruas jalan:
a.

Simpang Ahok - Simpang Pasar Bumi Perkemahan; dan

b.

Simpang Sungai Duren Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang


Hari.

(6)

Jaringan jalan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi ruas
jalan Kecamatan Jambi Luar Kota Kecamatan Mestong Kecamatan Sungai
Gelam Kecamatan Kumpeh Ulu - Kecamatan Kumpeh yang merupakan bagian
dari jalan khusus ruas Kabupaten Sarolangun Kabupaten Batang Hari
Kabupaten Muaro Jambi Ujung Jabung;

(7)

Jaringan jalan lokal primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi:
a.

Kecamatan Sekernan dengan ruas jalan :


1.

Ds. Tantan - Ds. Rantau Majo (Rencana Arteri Primer)

2.

Ds. Tantan - Ds. Keranggan

3.

Simp. P. Kayu. Aro - Desa Tantan (Dsn. Bungin Petar)

4.

Desa P. Pulai - Desa Tantan (Dsn. Bungin Petar)

5.

Jln. Kemas Tabro - Sp. Psr Sengeti

6.

Simp. Pasar Sengeti - Simp. Ds. Gerunggung (Rencana Arteri Primer)

7.

Simp. Ds. Gerunggung - Simp. Ds. Suak Putat

25

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

8.

Simp. Ds. Suak Putat - Bts. Batanghari

9.

Simp. Ds. Gerunggung - Simp. Kebun 11(Rencana Arteri Primer)

10. Simp. Ds. Suak Putat - Tj. Lanjut


11. Simp. Ds. Tanjung Lanjut - Bts. Batanghari
12. Gerbang Perkantoran - Kebun 11
13. Simp. Pasar Sengeti - Sp. Masjid
14. Simp. SMA - Simp. Sei. Melintang (Rencana Kolektor Primer 1)
15. Simp. MTS - Jalur 2 Lintas Timur
16. Jalur 2 Lintas Timur - Kebun Sawit
17. SKN.16 - Jalan Nasional (Jalur II)
18. Simp. RT 9 Brembang - Simp. Brembang (Lubuk Tarum)
19. Simp. Psr. Minggu Km 29

Simp. Jambi Kecil (Rencana Kolektor

Primer1)
20. Simp. Ds. Tunas Baru - Dsn. Pematang Sialang
21. Ds. Tunas Baru

(Dsn. Pematang Sialang) - Ds. Berembang (Lubuk

Tarum)
22. Ds. Tanjung Lanjut (Bedeng Rambut) - Simp. Kebun 11 (Rencana Arteri
Primer)
23. Simp.Desa Bukit Baling - Simp. Kebun 11
24. Jalan Nasional (Simp. Perkantoran) - Simp. Jalan Lingkar Dalam
25. Simp. Sanggar PKK - Simp. BPKPP
26. Simp. BPKPP - Simp. Lap. Tenis
27. Simp. Lap Tenis - Simp. Kantor PLN
28. Simp. Taman Kanak-Kanak (TK) - Simp. Dinas Kesehatan
29. Simp. Tugu - Lapangan Kantor Bupati
30. Kantor Bappeda Taman Lansia
31. Jalan Nasional (Simpang Pesantren) - RSUD
32. Ds. Tanjung Katung - Ds. Lubuk Raman
33. Ds. Tunas Mudo - Dsn. Talang Rejo (Kedemangan)
34. Ds. Tanjung Katung Simp. Kompleks Perkantoran Bukit Cinto Kenang
35. Ds. Berembang Jalan Lingkar Dalam (Rencana Kolektor Primer 1)
36. Kebon XI (Desa Bukit Baling) Jalan Nasional KM.42
37. Desa Tanjung Lanjut Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut)
38. Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut) KM 58
39. KM.42 - Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut)
40. Jalan Nasional Depan Polres Simpang Gerunggung
41. Simp. Ds. Tj. Lanjut (HP) Ds. Tanjung Lanjut

26

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

42. Ds. Suak Putat Tanjung Lanjut


43. Jalan Pertamina Jalan Lingkar Dalam (gabung ke Eksisiting)
44. Jalan MTQ Ds. Tanjung Katung
45. RT.01 (Kel. Sengeti) Jalan Lingkar Dalam
46. Rt. 09 Ds. Berembang Jalan Nasional (Ds. Tunas Baru)
47. Dsn. Pematang Sialang (Ds. Tunas Baru) Jalan MTQ
48. Ds. Kedotan Ds. Pematang Jering
49. Ds. Rantau Majo Ds.Gerunggung (Rencana Arteri Primer)
50. Ds. Rantau Majo Kel. Sengeti (Rencana Arteri Primer)
51. Ds. Rantau Majo Rencana Jalan Arteri Primer
b.

Kecamatan Maro Sebo dengan ruas jalan:


1.

Batas Kec. Maro Sebo (Ds. Setiris)

Ds. Mudung Darat (Rencana

Kolektor Primer 1)
2.

Simp. Ds. Jambi Kecil - Ds. Bakung Jalan Provinsi - Ma. Sabak
(Rencana Kolektor Primer 1)

3.

Simp. Ds. Danau Kedap - Batas Kota (Rencana Kolektor Primer 1)

4.

Ds. Danau Lamo - Ds. Kemingking Luar

5.

Ds. Lubuk Raman - Jalan Lubuk Raman

6.

Ds. Lubuk Raman - Simp. Pabrik

7.

Simp. Jl. Lubuk Raman - Ds. Lubuk RamanBatas Kab. Tanjab Barat

8.

Simp. Ds. Niaso - Ds. Niaso

9.

Simp. Arena MTQ Gapura Simp. MTQ Tanjung Katung

10. Ds. Lubuk Raman Ds. Tanjung Katung


11. Ds. Tanjung Katung Ds. Danau Lamo
12. RT. 01 Ds. Jambi Tulo RT. 01 Ds. Jambi Kecil
13. RT. 01 Ds. Jambi Tulo Ds. Tanjung Katung
14. RT. 09 Ds. Jambi Kecil Ds. Tanjung Katung
15. Rt. 10 Ds. Jambi Kecil Rt.04 Ds. Setiris
16. Ds. Danau Kedap Ds. Setiris
17. Ds. Setiris Ds. Sekernan
18. Ds. Setiris Ds. Tunas Mudo
19. Ds. Mudung Darat Jl. Strategis Nasional
20. Rt. 02 Ds. Muaro Jambi Ds. Kemingking Dalam
21. Arena MTQ Desa Tanjung Katung

27

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

Kecamatan Taman Rajo dengan ruas jalan:


1.

Simp. Ds Kunangan - Ds. Kunangan

2.

Simp. Ds. Tebat Patah - Ds. Tebat Patah

3.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Batas Kec. Kumpeh

4.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Ds. Kemingking Dalam

5.

Pelabuhan Talang Duku - Simp. Ds. Tebat Patah

6.

Simp. Ds. Tebat Patah - Simp. Ds. Kemingking Dalam

7.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Ds. Manis Mato Batas Kec. Kumpeh

8.

Ds. Kemingking Dalam Ds. Sekumbung

9.

Ds. Kemingking Dalam Ds. Kemingking Luar

10. RT.01 Ds. Takang Duku Ds. Kemingking Dalam


11. Ds. Talang Duku Ds. Kunangan
12. Ds. Danau Lamo Ds. Manis Mato
d.

Kecamatan Jambi Luar Kota dengan ruas jalan:


1.

Simp. Sei Duren - Ds. Sungai Duren (Rencana Arteri Primer)

2.

Dsn. Sukorowo - Simp. III Ds. Pematang Jering

3.

Simp. Tantan - Batas Ds. Selat Kab. Batanghari

4.

Simp. Menuju Ds. Pematang Jering - Simp. III Ds. Pematang Jering

5.

Simp. Ds. Pematang Jering - Dsn. Pematang Selayang

6.

Dusun P. Selayang - Simp. Ds. Tantan (Rencana Arteri Primer)

7.

Ds. Tantan - Batas Batang Hari

8.

Lrg. Flamboyan - Simp. Perum Aurduri 2

9.

Desa Senaung PT.PSUT

10. PT. PSUT Desa Rangas Bandung


11. Simp. Ds. Kedemangan - Batas Ds. Setiris Kec. Maro Sebo (Rencana
Kolektor Primer 1)
12. Simp. Ds. Rengas Bandung - Sungai Batang Hari Ds. Rengas Bandung
13. Ds. Sembubuk - Ds. Mendalo Laut
14. Simp. Pematang Gajah - Simp. III. Ds. Pematang Gajah
15. Simp. III Ds. Pematang Gajah - Simp. Bertam Menuju Ness
16. Simp. III Ds. Pematang Gajah - Batas Kota Jambi Kec. Kota Baru
17. Simp. Bertam Menuju Ness - Simp. Ness Ds. Muhajirin
18. Simp. Bertam Menuju Ness Batas Kec. Mestong Ds. Pondok Meja
19. Simp. Ds. Muhajirin Ds. Maro Sebo
20. Simp. Ds. Maro Sebo Ds. Maro Sebo
21. Simp. Ds. Baru Ds. Baru

28

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

22. Jalan Provinsi Ds. Maro Sebo


23. Simp. Kampung II Kampung II
24. Simp. Ds. Sarang Elang Ds. Sarang Elang
25. Ds. Kedemangan Ds. Rengas Bandung
26. Ds. Senaung Ds. Simp. Limo
27. Ds. Kedemangan Ds. Penyingat Olak
28. Ds. Senaung Ds. Setiris
29. Ds. Penyingat Olak Ds. Danau Kedap
30. Taman Setiti (Ds. Muaro Pijoan) Dsn. Pematang Selayang (Ds.
Pematang Jering)
31. Ds. Sungai Duren Taman Setiti (Ds. Muaro Pijoan)
32. Ds. Muaro Pijoan Dsn. Leban Karas
33. Simp. TVRI desa Danau Sarang Elang
34. Kampung 11 (Ds. Muhajirin) - Desa Maro Sebo
35. Kampus IAIN (Ds. Simp. Sei Duren) Ds. Sungai Duren
36. Simpang.Sei. Duren Ds. Pematang Jering
37. Ds. Mendalo Indah Ds. Sungai Duren
38. Ds. Sungai Duren IPA Mendalo Darat
39. Ds. Mendalo Darat Ds. Mendalo Indah
40. Ds. Pematang Gajah Dsn. Leban Karas
41. RT. 03 Ds. Sungai Bertam Pinang Merah (Kota Jambi)
42. Ds. Sungai Bertam Desa Baru
43. Danau Sarang Elang Desa Maro Sebo
44. Rt. 01 Ds. Sungai Bertam Ds. Muaro Sebapo
45. Jalan Provinsi (Depan Bagonjong Ds. Pamatang Gajah)
46. Ds. Pematang Gajah Perumahan Citra Raya
47. RT. 04 Kelurahan Pijoan RT 08. Ds. Muaro Pijoan
e.

Kecamatan Kumpeh Ulu dengan ruas jalan :


1.

Simp. Trans PAL VII - Simp. Tanggul

2.

Simp. Marene - Jembatan Lopak Alai

3.

Simp. Kota Karang - Ks. Pudak Lopak Alai

4.

Simp. Ramin - Ds. Ramin

5.

Simp. Parit Arang-Arang - Simp. Ds. Parit Arang - Arang

6.

Simp. Ds. Sumber Jaya - Simp. Ds. Sumber Jaya II

7.

Simp. Sungai Terap - Ds. Sungai Terap

8.

Simp. Ds. Kota Karang - Ds. Kota Karang

29

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

9.

Simp. Sipin Teluk Duren - Ds. Sipin Teluk Sipin

10. Simp. Ds. Pemunduran - Ds. Pemunduran


11. Lrg. Tanjung Nangko - Lrg. Ponpes Al Faqih
12. Lrg. Mandiri - Lrg. Mandiri
13. Lrg. Ponpes Al Faqih - Lrg. Mandiri
14. Lrg. Wigo - Ds. Tangkit Baru Batas Kec Sungai Gelam
15. Jln. Tugu AMD - Ds. Tangkit Baru Batas Kec Sungai Gelam
16. Ds. Kasang Lopak Alai - Ds. Solok
17. RT. 6 Ds. Solok - RT. 3 Ds. Solok
18. Rawa Pudak (Ds. Pudak) Ds. Kemingking Dalam
19. RT. 16 Rawa Pudak (Ds. Pudak) Ds. Talang Duku
20. RT. 02 Ds. Pudak Lr. Mandiri (Ds. Kasang Pudak)
21. Ds. Lopak Alai Ds. Sakean
22. RT. 08 Ds. Tarikan Ds. Solok
23. Pondok Pesantren (Ds. Sungai Terap) Ds. Sumber Jaya
24. Desa Sungai Terap Desa Sumber Jaya
25. Ds. Tarikan Ds. Tangkit Baru
26. Ds. Sumber Jaya Simp. SPM (Ds. Arang Arang)
27. Ds. Sipin Teluk Duren Ds. Arang Arang
28. Ds. Arang Arang Desa Parit
29. Desa Parit Desa Puding (Rencana Kolektor Primer 1)
30. Ds. Ramin Ds. Teluk Jambu
31. Ds. Ramin Ds. Rukam
32. RT. 08 Ds. Pemunduran Ds. Teluk Raya
33. RT. 04 Ds. Pemunduran Ds. Maju jaya
34. Ds. Pemunduran Ds. Puding
35. Jl. Gotong Royong (Ds. Kasang Pudak) Batas Kota Jambi
36. RT. 34 Ds. Kasang Pudak Batas Kota Jambi
f.

Kecamatan Kumpeh dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Mekarsari - Batas Portal Trans Ds. Mekarsari

2.

Simp. Ds. Petanang - Ds. Petanang

3.

Simp. Ds. Pematang Raman - Ds. Suko Berajo

4.

Simp. Sei. Bungur - Dsn. Sei Bungur

5.

Simp. Sponjen - Ds. Sponjen

6.

Simp. Bugis - Perbatasan PT. MAKIN

30

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

7.

Simp. Ds. Rantau Panjang

Perbatasan Ds. Londrang dengan Ds.

Manis Mato
8.

Simp. Ds. Sogo - Ds. Sogo

9.

Simp. Padat Karya - Dsn. Tanjung

10. Simp. Kuburan Masjid Tanjung - Dsn. Tanjung


11. Simp. Plancu - Plancu
12. Simp. Gedong Karya Ulu - Simp. Gedong Karya Ilir
13. Simp. Masuk Jebus - Simp. Keluar Jebus
14. Ds. Puding- Ds. Maju Jaya
15. Ds. Maju Jaya - Ds.Ramin
16. Ds. Maju Jaya Ds. Mekar Sari
17. Ds. Puding Ds. Gambut Jaya
18. Ds. Mekar Sari Ds. Rukam
19. Ds. Mekar Sari Ds. Pematang Raman
20. Ds. Petanang Ds. Mekar Sari (SK 4)
21. Ds. Petanang Ds. Sungai Bungur
22. Ds. Petanang Ds. Ramin
23. Ds. Sungai Bungur Ds. Seponjen
24. Ds. Seponjen Kel. Tanjung
25. Kel. Tanjung Ds. Sogo
26. Kel. Tanjung Ds. Gedong Karya
27. Kel. Tanjung Dsn. Plancu (Ds. Gedong Karya)
28. RT. 15 Kel. Tanjung RT. 22 Kel. Tanjung
29. Jalan UPT Trans (Ds. Gedong Karya) Ds. Jebus
30. Ds. Jebus Ds. Sungai Aur
31. Simp. Trans Ds. Sei. Aur - Trans Ds. Sei Aur
32. Ds. Manis Mato Ds. Sungai Aur
g.

Kecamatan Mestong dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Plempang

- Perbatasan Kecamatan Sei. Bahar Ds. Berkah

(Rencana Kolektor Primer 1)


2.

Ds. Nyogan (Pos TPR)

Ds. Suka Damai (Jalan Negara Jambi-

Palembang)
3.

Ds. Pelempang - Ds. Sei. Landai

4.

Simp. Dsn. Sei. Jerat - Ds. Sei. Landai (Rencana Kolektor Primer 1)

5.

Simp. III Ds. Baru - Jalan Provinsi (Ness)

6.

Simp. III Ds. Baru - Perbatasan Kec. Jaluko dengan Ds Baru

31

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

7.

Tanjung Pauh Km. 34 - Simp. III Ds. Baru

8.

Simp. Pondok Meja - Perbatasan Sungai Gelam dengan Ds. Suka Maju

9.

Km. 18 Ds Muaro Sebapo - Ds. Suka Maju

10. Ds. Suka Maju - Desa Talang Belido


11. Dsn. Purwodadi Ds. Pondok Meja - Batas Kota Jambi
12. Simp. SPN - Batas Kota Jambi
13. Simp. KM. 15 Ds. Bertam - Ds. Bertam (Jalan Provinsi Ness)
14. Simp. Ds. Ibru (Jalan Nasional Jambi-Palembang) - Ds. Ibru
15. Ds. Tanjung Pauh KM. 39 - Ds. Lubuk Regis
16. Ds. Tempino Ds. Muhajirin (Rencana Arteri Primer)
17. Muaro Sebapo Desa Baru (Rencana Jalan Lingkar)
18. KM 6 Desa Baru Jalan Provinsi (KM 36 Tanjung Pauh 39)
19. Ds. Tanjung Pauh 32 Jalan Poros Talang Pelita
20. Ds. Tanjung Pauh Talang Pelita Ds. Pelempang
21. Tanjung Pauh Talang Pelita Lubuk Regis
22. Lubuk Regis (Tanjung Pauh Km39) - Simpang Unit VI Markanding
23. Tanjung Pauh Talang Pelita Markanding
24. Tanjung Pauh Talang Pelita Nyogan
25. Ds. Pelempang Ds. Sungai Landai
26. Ds. Nyogan Ds. Sungai Landai
27. SMPN 28 (Sebapo) Sungai Jerat
28. Lr. Panjang (Sebapo) Sungai Jerat
29. Ds. Sebapo Ds. Suka Maju
30. Ds. Suka Maju Ds.Talang Belido
31. Jalan Provinsi Ds. Tanjung Pauh 39 Dsn. Lubuk Regis
32. Ds. Suka Damai Ds. Ibru
33. Ds. Ibru Batas Kec. Sungai Gelam
34. Dsn. Sungai Jerat (Sungai Landai) Ds. Ladang Panjang (Rencana
Kolektor Primer 1)
35. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Kebon Kelapo
36. Kebon Kelapo Simp. Bufer Tempino
37. Kebon Kelapo Kantor Pertamina
38. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Ds. Pelempang
39. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Simp. Rd. Subianto (jalan komplek
pertamina)
40. Simp. IV Pasar Tempino Kantor Pertamina
41. Simp. IV Pasar Tempino Simp. Pete

32

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

42. Jalan Provinsi KM. 29 Simp. Saleh


43. Jalan Provinsi KM. 30 Simp. Bak Air
44. Simp. Bor Tengkorak Rencana Jalan Nasional
45. Simp. Pesantren Rencana Jalan Simpang Bor Tengkorak
46. Simp. Aju RT. 09 Kantor Lurah Tempino
h.

Kecamatan Sungai Gelam dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Menuju Talang Belido - Simp. III Ds. Ladang Panjang

2.

Simp. III Ds. Ladang Panjang - Batas Provinsi

3.

Ds. Ladang Panjang - Perkebunan Sawit

4.

Simp. Ds. Parit - Simp. Ds. Sumber Agung

5.

Simp. III Ds. Talang Belido - Perbatasan dengan Kota Jambi Kec. Jambi
Selatan

6.

Batas Kota (Gapura) Ds. Kebon IX - Batas Kota

7.

Batas Kota Dengan Ds. Tangkit - Simp. Ds. Sungai Gelam

8.

Simp. Jalan Pertamina - Simp. III Ds. Talang Kerinci

9.

Simp. Ds. Talang Kerinci - Simp. III Ds. Talang Kerinci

10. Simp. III Ds. Talang Kerinci - Simp. Buper


11. Simp. Ds. Parit

Batas Ds. Parit dan Ds. Arang- Arang (Rencana

Kolektor Primer 1)
12. Simp. Ds. Sumber Agung - Ds. Sumber Agung
13. Jl. Simp. Trans - Ds. Mingkung
14. Simp. Menuju Ds. Petaling Jaya - Perkebunan (Batas Provinsi)
15. Simp. Ds. Petaling Jaya Ds. Petaling Jaya
16. Simp. III Ds. Ladang Panjang Perbatasan dengan Kec. Mestong Ds.
Sebapo
17. Simp. Ds. Ladang Panjang Simp. Jalan Pertamina
18. Simp. Ds. Tangkit Baru Batas Kec. Kumpeh Ulu Ds. Sungai Terap
19. Simp. Ds. Sungai Terap Batas Kec. Kumpeh Ulu Ds. Sungai Terap
20. Simp. Jalan Ampera Simp. Jalan Tangkit Baru
21. Buper Batas Provinsi Sumatra Selatan
22. Simp. Pasar Rebo Perkebunan Sawit Batas Provinsi Sumatera Selatan.
23. Simp. Desa Gambut Jaya Ds Gambut Jaya
24. Ds. Petaling Jaya Ds. Sido Mukti
25. Ds. Petaling Jaya Ds. Tri Mulya Jaya
26. Ds. Ladang Panjang Bumi Perkemahan (Rencana Kolektor Primer1)
27. Bumi Perkemahan Simpang Desa Parit (Rencana Kolektor Primer1)

33

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

28. Kebon IX (Air Hitam) Tangkit (Kebon Duren)


29. Ds. Sungai Gelam (Simpang Mesjid Nurul Hikmah) Talang Kerinci
30. Ds. Trimulya Jaya - Ds. Ladang Panjang
31. Ds. Sido Mukti Batas Provinsi
32. Ds. Parit Ds. Sumber Agung
33. Ds. Parit Ds. Sungai Gelam
34. Ds. Sungai Gelam Ds. Sungai Terap
35. Ds. Mekar Jaya Ds. Talang Kerinci
36. Ds. Talang Belido Ds. Talang Kerinci
i.

Kecamatan Bahar Utara dengan ruas jalan :


1.

Simp. Pos Polisi - Simp. IV Ds. Talang Datar

2.

Simp. Kantor Camat Baru - Simp. II Pustu/ Kantor Camat Lama

3.

Simp. IV Ds. Talang Datar - Simp. III KUD Sido Mukti Ds. Sumber Jaya
Unit XIX

4.

SiImp. III Menuju Unit XVI - XIX - Simp. III Ds. Matra Manunggal - Ds.
Bukit Mulya

5.

Simp. III Ds. Matra Manunggal - Ds. Bukit Mulya - Simp.Ds. Matra
Manunggal A1

6.

Simp. Pabrik Pinang Tinggi - Ujung Jalan Ds. Sungai Dayo

7.

Simp. III Ds. Bukit Mulya - Simp. III RT. 01 Ds. Bukit Mulya

8.

Simp. 4 Ds. Matra Manunggal A1 - Jalan Provinsi

9.

Simp. menuju Ds. Markanding

Ds. Markanding Perbatasan Jln.

Provinsi
10. Simp. III Ds. Markanding - Simp. III Ds. Nyogan
11. Ds. Talang Bukit - Ds. Talang Datar
12. Ds. Talang Bukit Ds. Mulya Jaya
13. Simp. Unit X menuju Unit III - Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya
14. Simp. menuju Ds. Sumber Mulya - Ds. Sumber Mulya
15. RT.04 Ds. Sumber Mulya Batas Kabupaten Batang Hari
16. RT. 07 Ds. Mulya Jaya RT. 01 Ds. Sumber Jaya
17. Ds. Sumber Mulya Ds. Bahar Mulya
18. RT.01 Ds. Talang Datar Simp. Padang (RT.10 desa Markanding)
19. Ds. Bahar Mulya Ds. Talang Datar
20. PKS Bunut Jalan Provinsi
21. Dusun Bunut (desa Matramanunggal) Jalan Provinsi
22. RT.13 Ds. Bukit Mulya Ds. Bahar Mulya

34

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

23. Ds. Sungai Dayo Ds. Bukit Mulya


24. Ds. Sungai Dayo Jalan Provinsi
j.

Kecamatan Sungai Bahar dengan ruas jalan :


1.

Simp. III Unit XVIII Simp. Ds. Trijaya

2.

Simp. Ds. Bhakti Mulia Unit V - Simp. III Unit XVIII dan Unit XV

3.

Simp. III Unit XVIII dan Unit XV

Simp. Jln. Provinsi Ds. Bukit

Makmur Unit XV
4.

Simp. III Ds. Bhakti Mulya Unit V - Simp. III Ds. Bukit Makmur Unit
XV

5.

Simp. Unit V Ds. Bhakti Mulya - Simp. Tugu KB Unit IV (Rencana


Kolektor Primer 1)

6.

Simp. Jalur I Ds. Suka Makmur Unit I - Simp. KUD Suka Makmur Jln.
Sultan Taha I

7.

Simp. Pos Polisi Jalur I Unit I - Simp. SMP Pasar Sei. Bahar Unit I

8.

Simp. Unit I Jalan Provinsi

Simp. III Menuju Unit IV dan Unit

II(Rencana Kolektor Primer 1)


9.

Simp. III Menuju Unit IV dan Unit II - Simp. III Bidan Fitri (Rencana
Kolektor Primer 1)

10. Simp. III Bidan Fitri

Simp. Tugu KB Unit IV (Rencana Kolektor

Primer1)
11. Simp. III Menuju Unit IV dan Unit II - Perbatasan Kec. Mestong Unit
10 (Rencana Kolektor Primer 1)
12. Simp. Ds. Trijaya Menuju Ds. Bukit Mas - Simp. III Unit XVIII dan Unit
XV
13. Simp. Tugu KB Unit IV - Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya
14. Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya - Ds. Tanjung Harapan
15. Desa Marga Pasar desa Suka Makmur
16. Jalur IV.A - Ds. Panca Bhakti
17. Jalan Provinsi Jalur IV.A (desa Marga)
18. Desa Marga Mulya desa Pinang Tinggi
19. Simp. III Bidan Fitri Jalur III (Unit III)
20. Desa Tanjung Harapan desa Tanjung Lebar
21. Desa Bukit Mas desa Tanjung Sari
22. Ds. Bukit mas desa Bukit Mamkur
23. Jalur IV.A (Ds. Marga) Jalur III.b (Unit III)
24. Desa Marga Mulya desa Suka Makmur

35

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

25. Lap. Bola Kaki (Ds. Mekar Sari Makmur) Jalur II (Ds. Marga Mulya)
26. SD. 196 (Ds. Suka Makmur) Ds. Panca Bhakti
27. Hamparan 8 (Desa Bukit Makmur) RT.3desa Bhakti Mulya
28. Desa Bukit Makmur Ds. Sungai Dayo
29. Desa Marga Mulya desa Berkah
30. Jalan Provinsi Ds. Suka Makmur Jl. Provinsi Ds. Pinang Tinggi
j.

Kecamatan BaharSelatan dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Tanjung Lebar - Ds. Tanjung Lebar

2.

Simp. III Ds. Tanjung Harapan - Simp. Ds. Tanjung Lebar

3.

Simp. Ds. Bukit Subur - Simp. Ds. Ujung Tanjung

4.

Ds. Tanjung Lebar - Simp. III Ds. Tanjung Mulya

5.

Simp. Ds. Trijaya - Simp. menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17

6.

Simp. menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17 - Ds. Tanjung Sari

7.

Simp. Ds. Adipura Kencana Unit XX - Ds. Tanjung Mulya

8.

Simp. III Ds. Tanjung Mulya - Simp. Pasar Gapura Ds. Tanjung Mulya

9.

Simp. menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17 - Simp. Pasar Gapura Ds.
Tanjung Mulya

10. Ds. Bukit Subur Desa Mekar Jaya


11. Ds. Tanjung Baru Ds. Ujung Tanjung
12. Ds. Bukit Subur Ds. Panca Mulya
13. Blok B (Ds.Trijaya) Ds. Bukit Subur
14. Ds. Trijaya Ds. Mekar Jaya
15. Ds. Mekar Jaya Ds. Tanjung Mulya
Pasal 15
(1)

Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (2) huruf b meliputi:

(2)

a.

terminal penumpang; dan

b.

terminal barang.

Terminal penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:


a.

b.

terminal tipe B meliputi:


1.

terminal Bukit Baling di Kecamatan Sekernan; dan

2.

terminal Tempino di Kecamatan Mestong.

terminal tipe C meliputi:


1.

terminal Sengeti di Kecamatan Sekernan

36

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

2.

terminal Pijoan di Kecamatan Jambi Luar Kota

3.

terminal Sungai Gelam di Kecamatan Sungai Gelam

4.

terminal Pudak di Kecamatan Kumpeh Ulu

5.

terminal Tanjung di Kecamatan Kumpeh

6.

terminal Tangkit Lama di Kecamatan Sungai Gelam

7.

terminal Pondok Meja di Kecamatan Mestong;dan

8.

terminal Marga di Kecamatan Sungai Bahar.

9.

terminal Mekar Jaya di Kecamatan Bahar Selatan.

Terminal barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:


a.

terminal barang Tempino di Kecamatan Mestong; dan

b.

terminal barang Sengeti di Kecamatan Sekernan.


Pasal 16

(1)

Jaringan pelayanan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)
huruf c meliputi:

(2)

a.

angkutan penumpang; dan

b.

angkutan barang.

Angkutan penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:


a.

Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan jalur meliputi:


1.

Jawa - Provinsi Sumatera Selatan Jambi - Sp.Tuan Merlung


Rengat; dan

2.

Jawa Provinsi Sumatera Selatan Jambi Sp. Tuan Sp. Lagan Kuala Tungkal.

b.

c.

Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan jalur meliputi:


1.

Jambi Muara Bulian Muara Tembesi - Sarolangun; dan

2.

Jambi Muara Bulian Muara Tembesi Muara Tebo Muara Bungo.

Angkutan perdesaan yang melayani seluruh ibukota kecamatan dan


kawasan perdesaan dengan jalur meliputi:
1.

Sengeti Kota Jambi;

2.

Pijoan Kota Jambi;

3.

Sungai Gelam Kota Jambi;

4.

Tanjung Kota Jambi;

5.

Tempino Kota Jambi; dan

6.

Sungai Bahar Kota Jambi.

37

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Angkutan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan jalur yang
meliputi:
a.

jalur Batas Provinsi Sumatera Selatan Tempino; dan

b.

jalur Batas Provinsi Riau - Suko Awin Jaya Bukit Baling Sengeti.
Pasal 17

(1)

Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf d berupa dermaga sungai
meliputi:

(2)

a.

pelabuhan ASDP; dan

b.

alur pelayaran.

Pelabuhan ASDP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:


a.

kelurahan Sengeti, desa Pematang Pulai, desa Pulau Kayu Aro, desa Rantau
Majo,

desa Tantan,

desa Kedotan dan

desa Keranggan di Kecamatan

Sekernan;
b.

desa Sungai Duren dan desa Sarang Burung di Kecamatan Jambi Luar Kota;

c.

desa Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo;

d.

desa Talang Duku, desa Tebat Patah, desa Teluk Jambu, desa Dusun Mudo,
desa Kemingking Luar, desa Sekumbung, desa Manis Mato dan desa Rukam
di Kecamatan Taman Rajo;

e.

kelurahan Tanjung, desa Rantau Panjang, desa Londerang dan desa


Rondang di Kecamatan Kumpeh.

(3)

Alur pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:


a.

kelurahan Sengeti - desa Pematang Pulai - desa Pulau Kayu Aro - desa
Rantau Majo, desa Tantan - desa Kedotan - desa Keranggan;

b.

desa Sungai Duren - desa Sarang Burung;

c.

desa Muaro Jambi - desa Talang Duku - desa Tebat Patah - desa Teluk
Jambu - desa Dusun Mudo - desa Kemingking Luar - desa Sekumbung desa Manis Mato - desa Rukam;

d.

kelurahan Tanjung - desa Rantau Panjang - desa Londerang - desa Rondang;

38

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 2
Sistem Jaringan Perkeretaapian
Pasal 18
(1)

Jaringan jalur kereta api umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3)
huruf a meliputi:
a.

Batas Provinsi Sumatera Selatan/Provinsi Jambi Tempino Kecamatan


Jambi Luar Kota - Sengeti Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten
Tanjung Jabung Barat - Merlung; dan

b.
(2)

Kota Jambi Kumpeh UluKumpeh Muara Sabak Sungai Lokan.

Jaringan jalur kereta api khusus sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (3)
huruf b meliputi:
a.

Provinsi Sumatera Selatan Kecamatan Mestong Kecamatan Sungai


Gelam Kecamatan Kumpeh Ulu Kota Jambi Kecamatan Maro Sebo
Kabupaten Tanjung Jabung Timur; dan

b.

Provinsi Sumatera Selatan - Kecamatan Mestong Kecamatan Jambi Luar


Kota Sengeti ProvinsiRiau.

(3)

Prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (3) huruf


c meliputi:
a.

stasiun kereta api di Sengeti Kecamatan Sekernan; dan

b.

stasiun kereta api di Tempino Kecamatan Mestong.


Paragraf 3
Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Udara
Pasal 19

(1)

(2)

Tatanan kebandarudaraan sebagaimana dalam Pasal 13 ayat (4) huruf a meliputi:


a.

bandar udara umum Sultan Thaha Jambi di Jambi;

b.

bandar udara di Kecamatan Taman Rajo;

Ruang udara untuk penerbangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (4)


huruf b meliputi:
a.

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di sekitar Bandar udara


Sultan Thaha Jambi;

b.

Kawasan disekitar bandar udara Sultan Thaha Jambi sebagai penempatan


alat bantu navigasi penerbangan;

39

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Bagian Keempat
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pasal 20
Sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
c meliputi :
a. sistem jaringan energi dan kelistrikan;
b. sistem jaringan telekomunikasi;
c. sistem jaringan sumber daya air; dan
d. sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.
Paragraf 1
Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan
Pasal 21
(1)

Sistem jaringan energi dan kelistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20


huruf a meliputi:

(2)

a.

jaringan pipa minyak dan gas bumi;

b.

pembangkit tenaga listrik; dan

c.

jaringan transmisi tenaga listrik.

Jaringan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi
a.

b.

Jaringan pipa minyak bumi meliputi :


1.

Sengeti - Muaro Pijoan - Kota Jambi;

2.

Sungai Gelam - Kota Jambi; dan

3.

Kota Jambi - Tempino - Provinsi Sumatera Selatan.

Jaringan pipa gas meliputi :


1.

desa Suko Awin Jaya KM 58 -desa Tanjung Lanjut - Kabupaten Batang


Hari -desa Pijoan -desa Bertam - Kelurahan Tempino - Provinsi
Sumatera Selatan; dan

2.

kecamatan Sungai Gelam - Kecamatan Kumpeh Ulu - Kecamatan


Kumpeh - Kabupaten Tanjung Jabung Timur - Batam.

(3) Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi :
a.

pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kecamatan Kumpeh, Kecamatan


Maro Sebo dan Kecamatan Sungai Bahar;

b.

pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) terdapat di Kecamatan


Sungai Gelam dan Kecamatan Sekernan;

40

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang di

Kecamatan

Mestong; dan
d.
(4)

pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluruh wilayah Kabupaten.

Jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a.

gardu induk terdapat di desa Mendalo Darat dan di desa Sungai Bertam;

b.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kapasitas


500 kVA (lima ratus Kilo Volt Ampere) interkoneksi jaringan listrik Aur Duri
Rengat yang melewatiKecamatan Jambi Luar Kota dan Kecamatan Sekernan
untuk transmisi SUTET;

c.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kapasitas


275 kVA (dua ratus tujuh puluh lima Kilo Volt Ampere) interkoneksi jaringan
listrik Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Bungo Kabupaten TeboKabupaten

Muaro JambiKota

JambiTanjung

Jabung

Barat untuk

transmisi SUTET;
d.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan kapasitas 150 kVA
(seratus lima puluh) Kilo Volt Ampere yaitu menghubungkan Kabupaten
Muaro Jambi - Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sungai Gelam - Sungai
Bertam, Sungai Bertam - Mendalo Darat; dan

e.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dengan kapasitas 20


kVA (dua puluh) Kilo Volt Ampere yaitu menghubungkan antar pusat
perdesaan dalam wilayah Kabupaten.
Paragraf 2
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pasal 22

(1)

Sistem jaringan prasarana telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal


20 huruf b meliputi :

(2)

a.

jaringan kabel; dan

b.

jaringan nirkabel.

Jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi seluruh
kecamatan di wilayah kabupaten.

(3)

Jaringan nirkabel berupa menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station


(BTS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi seluruh kecamatan
di wilayah kabupaten.

41

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 3
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 23
(1)

Sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 huruf c


meliputi :

(2)

a.

wilayah sungai (WS);

b.

cekungan air tanah (CAT);

c.

jaringan air baku untuk air besih; dan

d.

sistem pengendaliaan daya rusak air.

Wilayah Sungai (WS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
Wilayah Sungai Batanghari.

(3)

Cekungan Air Tanah (CAT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a.

CAT Jambi - Dumai yang merupakan cekungan air tanah lintas provinsi; dan

b.

CAT

Muaro

Tembesi

yang

merupakan

cekungan

air

tanah

lintas

Kabupaten/Kota.
(4)

Jaringan air baku untuk air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan sumber air permukaan yang meliputi :
a.

Sungai Batanghari untuk

melayani

Kecamatan Sekernan, Kecamatan

Jambi Luar Kota, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Taman Rajo,


Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kecamatan Sungai
Gelam.
b.

Sungai Kaos di Kecamatan Sekernan untuk melayani Kecamatan Sekernan;

c.

Sungai Pijoan di Kecamatan Jambi Luar Kota untuk melayani Kecamatan


Jambi Luar Kota;

d.

Sungai Kumpeh di Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir untuk melayani
Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir;

e.

Sungai Nyogan di Kecamatan Mestong untuk melayani Kecamatan Sungai


Bahar dan Kecamatan Mestong;

f.

Sungai Kandang di Kecamatan Bahar Selatan untuk melayani Kecamatan


Sungai Bahar dan Bahar Selatan;

g.

Sungai Muhajirin di Kecamatan Jambi Luar Kota untuk melayani Kecamatan


Jambi Luar Kota;

h.

Sungai Bahar di Kecamatan Bahar Utara untuk melayani Kecamatan Bahar


Utara;

42

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

i.

Sungai Lalan di Kecamatan Bahar Selatan untuk melayani Kecamatan Bahar


Selatan;

j.

Sungai Berembang di Kecamatan Sekernan dan Kecamatan Muaro Sebo


untuk melayani Kecamatan Sekernan dan Kecamatan Muaro Sebo;

k.

Sungai Niaso di Kecamatan Muaro Sebo untuk melayani Kecamatan Muaro


Sebo;

l.

Sungai Tangkit di Kecamatan Sungai Gelam untuk melayani Kecamatan


Sungai Gelam;

m.

Sungai Gelam di Kecamatan Sungai Gelam untuk melayani Kecamatan


Sungai Gelam;

n.

Sungai Medak di Kecamatan Sungai Gelam untuk melayani kecamatan


Sungai Gelam.

(5)

Sistem pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d meliputi:
a.

kanal

primer di

Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota,

Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu dan


Kecamatan Taman Rajo;
b.

turap lengsengan di sepanjang sungai Batanghari yang melalui Kecamatan


Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Maro sebo, Kecamatan
Taman Rajo, Kecamatan Kumpeh ulu dan Kecamatan Kumpeh;

c.

pemindahan aliran air Sungai Batang Hari di desa Kedotan Kecamatan


Sekernan;

d.

program penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai dengan jenis


tanaman tahunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Paragraf 4
Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya
Pasal 24

(1)

Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya sebagaimana dimaksud dalamPasal


20 huruf d meliputi :
a.

sistem persampahan;

b.

sistem penyediaan air minum;

c.

sistem pengelolaan air limbah;

d.

sistem jaringan drainase; dan

e.

jalur dan ruang evakuasi bencana.

43

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Sistem persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:


a.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah regional di Kecamatan Sungai


Gelam

b.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di desa Bukit Baling


Kecamatan Sekernan

c.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di desa Danau Sarang


Elang Kecamatan Jambi Luar Kota

d.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di desa Mekar Sari


Makmur Kecamatan Sungai Bahar

e.

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), meliputi:


1.

desa Mudung Darat Kecamatan Maro Sebo;

2.

desa Baru Kecamatan Mestong;

3.

desa Mekar Jaya Kecamatan Bahar Selatan;

4.

desa Kedemangan Kecamatan Jambi Luar Kota;

5.

desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu;

6.

desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu;

7.

desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh;

8.

desa Betung Kecamatan Kumpeh;

9.

desa Matra Manunggal Kecamatan Bahar Utara;

10. desa Kemingking Dalam Kecamatan Taman Rajo; dan


11. desa Rukam Kecamatan Taman Rajo.
(3)

Sistem penyediaan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a.

sistem penyediaan air minum melalui Perusahaan Daerah Air Minum


(PDAM) di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten Muaro Jambi;

b.

sistem penyediaan air minum (SPAM) meliputi :


1.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sengeti melayani perkotaan Sengeti dan


Perkotaan Bukit Baling

2.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sekernan melayani perkotaan Sekernan


sampai ke batas Kota Jambi

3.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Duren melayani perkotaan


Pijoan, Simpang Sungai Duren, Mendalo Darat sampai batas Kota
Jambi

4.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Pudak melayani Perkotaan Pudak dan


Kecamatan Sungai Gelam

44

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

5.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Tanjung melayani Perkotaan Tanjung;


dan

6.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Mendalo Darat melayani Mendalo


Darat, Pematang Gajah dan Mendalo Indah sampai batas Kota Jambi

7.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Muaro Jambi melayani Kecamatan


Maro sebo

8.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Matra Manunggal melayani Kecamatan


Bahar Utara

9.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Nyogan melayani Kecamatan Mestong


dan Kecamatan Sungai Bahar

10.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Trijaya melayani Kecamatan Bahar


Selatan

11.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Gelam melayani Perkotaan


Sungai Gelam

12.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Arang-Arang melayani Perkotaan


Arang-Arang dan Perkotaan Puding

13.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Teluk Jambu melayani Perkotaan


Kemingking Dalam dan Perkotaan Rukam; dan

14.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Niaso melayani Perkotaan Mudung


Darat dan Perkotaan Jambi Kecil

(4)

Sistem pengelolaan air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a.

limbah domestik berupa Intsalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal


terdapat di sistem perkotaan PKWp, PKL dan PKLp;

b.

limbah domestik berupa septic tank terdapat di seluruh wilayah Kabupaten;

c.

limbah non domestik terdapat di seluruh wilayah Kabupaten ;

d.

sarana pengolahan lumpur tinja berupa truk pengangkut tinja dan modul
IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) komunal yang diprioritaskan
berada di perkotaan Sengeti, perkotaan Pematang Gajah, perkotaan Marga
dan perkotaan Sugai Gelam;

e.

sistem sanitasi masyarakat mengupayakan dengan on site sistem (septic


tank) dan Mandi Cuci Kakus (MCK) umum pada lingkungan permukiman
kumuh Kabupaten Muaro Jambi;

f.

instalasi pengolahan limbah untuk kawasan industri rumah tangga;

g.

limbah hasil kegiatan industri melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis;


dan

h.

limbah B3 pada setiap kegiatan industri.

45

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(5)

Sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:
a.

sistem dan saluran drainase yang ada sesuai dengan jenis dan klasifikasi
saluran;

b.

sistem drainase terpadu khususnya bagi sistem perkotaan PKWp, PKL, PKLp
dan PPK serta kawasan peruntukan industri;

c.

sistem drainase pada Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL);

d.

penahan sekaligus pengatur aliran hasil limpasan air hujan yang tidak
sempat diserap tanah sehingga aliran tidak terpusat pada salah satu saluran
drainase yang dapat menyebabkan terjadi limpasan pada daerah sekitarnya;
dan

e.
(6)

pengendali banjir pada kawasan di sepanjang aliran Sungai Batang Hari.

jalur dan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
berupa jalur dan ruang evakuasi bencana banjir meliputi:
a.

jalur evakuasi bencana banjir Wilayah Sekernan, Kecamatan Jambi Luar


Kota dan Kecamatan Maro Sebo melalui ruas Jalan Arteri Primer Sp. Tuan
- Batas Kota Jambi ke lapangan perkantoran bukit Cinto Kenang;

b.

jalur evakuasi bencana banjir wilayah Sekernan, Kecamatan Jambi Luar


Kota melalui ruas jalan arteri primer batas Kabupaten Muaro Jambi Simpang Mendalo Darat ke

Universitas Jambi, Pematang Jering - Sungai

Duren- Simpang Sungai Duren menuju Kampus IAIN;


c.

jalur evakuasi bencana banjir wilayah Kecamatan Taman Rajo melalui ruas
jalan Kemingking Dalam-Talang Duku - Batas Kota Jambi ke lapangan
Batalyon Infantri Ksatria Jaya Kasang; dan

d.

jalur evakuasi bencana banjir wilayah Kumpeh Ulu dan Kumpeh melalui
ruas jalan Suak Kandis - Talang Duku - Batas Kota Jambi ke lapangan
Batalyon Infantri Ksatria Jaya Kasang.
BAB IV
RENCANA POLA RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 25

(1)

Rencana pola ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


huruf d meliputi:
a.

kawasan lindung; dan

b.

kawasan budidaya.

46

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Pola ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam
peta dengan tingkat ketelitian 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

(3)

Untuk

kepentingan

dan

berlakuan

dinamika

pembangunan

sosial,ekonomi,budaya, agama, dan pertahanan keamanan maka beberapa


wilayah yang berada dalam kawasan hutan dan telah dimasukkan dalam peta
rencana pola ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditindaklanjuti sesuai
dengan peraturanperundang-undangan berlaku.
(4)

Rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tidak dan/atau tidak dapat
ditindak lanjuti maka kawasan tersebut tetap merupakan kawasan hutan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan berlaku.
Bagian Kedua
Kawasan Lindung
Pasal 26

Kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf a meliputi:
a.

kawasan hutan lindung;

b.

kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

c.

kawasan perlindungan setempat;

d.

kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan

e.

kawasan rawan bencana alam.


Paragraf 1
Kawasan Hutan Lindung
Pasal 27

(1)

Kawasan hutan

lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf ayaitu

kawasan hutan gambut.


(2)

Kawasan bergambut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan luas 23.638
(dua puluh tiga ribu enam ratus tiga puluh delapan) hektar meliputi:
a.

kecamatan Taman Rajo; dan

b.

kecamatan Kumpeh.

47

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 2
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Pasal 28
(1)

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf byaitu:kawasan resapan air.

(2)

Kawasan resapan air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan luas 19.249
(sembilan ribu dua ratus empat puluh sembilan) hektar meliputi:
a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro Sebo;

c.

kecamatan Taman Rajo;

d.

kecamatan Sungai Gelam;

e.

kecamatan Kumpeh Ulu;dan

f.

Kecamatan Kumpeh.
Paragraf 3
Kawasan Perlindungan Setempat
Pasal 29

(1)

Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c


meliputi:

(2)

a.

kawasan sempadan sungai;

b.

kawasan sempadan danau atau waduk; dan

c.

ruang terbuka hijau (RTH)

Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi
ruang di kiri dan kanan palung sungai diantara garis sempadan dan tepi palung
sungai untuk sungai tidak bertanggul atau diantara garis sempadan dan tepi luar
kaki tanggul untuk sungai bertanggul.

(3)

Garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan pada:


a.

Sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan :


1.

paling sedikit berjarak 10 m (sepuluh meter) dari tepi kiri dan kanan
palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai
kurang dari atau sama dengan 3 m (tiga meter);

2.

paling sedikit berjarak 15 m (lima belas meter) dari tepi kiri dan kanan
palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai labih
dari 3 m (tiga meter) sampai dengan 20 m (dua puluh meter); dan

48

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

3.

paling sedikit berjarak 30 m (tiga puluh meter) dari tepi kiri dan kanan
palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai labih
dari dengan 20 m (dua puluh meter).

b.

Sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan terdiri atas:


1.

Sungai besar dengan luas DAS lebih besar dari 500 KM 2 (lima ratus
kilometer persegi) dengan garis sempadan paling sedikit 100 m (seratus
meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai; dan

2.

Sungai kecil dengan luas DAS kurang dari atau sama dengan dari 500
KM2 (lima ratus kilometer persegi) dengan garis sempadan paling sedikit
50 m (lima puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang
alur sungai.

c.

Sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit


berjarak 3 m (tiga meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai;

d.

Sungai

bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan paling sedikit

berjarak 5 m (lima meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai;
(4)

Garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, huruf b, huruf c
dan hurufd terdapat pada aliran Sungai Batanghari yang terletak di Kecamatan
Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan
Taman Rajo dan Kecamatan Kumpeh.

(5)

Garis sempadan sebagaimana pada ayat (3)huruf b angka 2 meliputi:


1.

Sungai Kaos di Kecamatan Sekernan;

2.

Sungai Pijoan di Kecamatan Jambi Luar Kota;

3.

Sungai Kumpeh di Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir;

4.

Sungai Nyogan di Kecamatan Mestong;

5.

Sungai Kandang di Kecamatan Bahar Selatan;

6.

Sungai Muhajirin di Kecamatan Jambi Luar Kota;

7.

Sungai Bahar di Kecamatan Bahar Utara;

8.

Sungai Lalan di Kecamatan Bahar Selatan;

9.

Sungai Berembang di Kecamatan Sekernan dan Kecamatan Muaro Sebo;

10. Sungai Niaso di Kecamatan Muaro Sebo;


11. Sungai Tangkit di Kecamatan Sungai Gelam;
12. Sungai Gelam di Kecamatan Sungai Gelam; dan
13. Sungai Medak di Kecamatan Sungai Gelam.

49

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(4)

Kawasan sempadan danau atau waduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b berupa:
a.

b.

sempadan berjarak 50 (lima puluh) meter terdapat di :


1.

desa Arang - Arang (Danau Arang-Arang);

2.

desa Tanjung Harapan (Danau 9);

3.

desa Tanjung Lanjut (Danau Kaos);

4.

desa Tanjung Mulya ( Danau Hamparan Enam); dan

5.

desa Danau Sarang Elang (Danau Sarang Elang).

Sempadan berjarak 25 (dua puluh lima) meter terdapat di:


1.

desa Muaro Jambi (Danau Klari);

2.

desa Jambi Kecil ( Danau/Lubuk Tampang dan

Danau/Lubuk

Panjang);

(5)

3.

desa Setiris (Danau/Lubuk Belango);

4.

desa Lubuk Raman ( Danau/Lubuk Raman dan Danau/Lubuk Kreket);

5.

desa Bakung (Danau Bakung Besar);

6.

desa Mudung Darat ( Danau/Lubuk Selasih);

7.

desa Baru (Danau Pemanduan Ayam dan Danau/Lubuk Penyengat);

8.

desa Danau Lamo (Danau Lamo); dan

9.

desa Danau Kedap (Danau Rayo, Danau Pete dan Danau Seno).

Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berada
di seluruh kawasan perkotaan meliputi:
a.

RTH publik berupa taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau
sepanjang jalan, dan sungai dengan luas kurang lebih 25% (dua puluh lima
persen) dari luas kawasan perkotaan;

b.

RTH

privat

berupa

kebun

atau

halaman

rumah/gedung

milik

masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan dengan luas kurang lebih 11%


(sebelas persen) dari luas kawasan perkotaan; dan
c.

ketentuan lebih lanjut mengenai RTH Perkotaan sebagaimana dimaksud


pada huruf a dan huruf b diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang.
Paragraf 4
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Pasal 30

(1)

Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 huruf d meliputi :

50

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

a.

taman nasional;

b.

taman hutan raya; dan

c.

kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Taman nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa Taman
Nasional Berbak dengan luas 26.630 (dua puluh enam ribu enam ratus tiga
puluh) hektar di Kecamatan Kumpeh.

(3)

Taman hutan raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan luas
16.611 (enam belas ribu enam ratus sebelas) hektar di Kecamatan Kumpeh.

(4)

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c meliputi :
a.

Makam kuno Selaras Pinang Masak di Desa PemunduranKecamatan


Kumpeh Ulu dan makam kuno Orang Kayo Hitam di Desa Jebus Kecamatan
Kumpeh;

b.

Permukiman Suku Anak Dalam yang terdapat di Desa Nyogan dan Desa
Pelempang Kecamatan Mestong, dusun Tenggalong (Desa Pinang Tinggi),
desa Sungai Dayo, desa Markanding

dan desa Talang Datar Kecamatan

Bahar Utara, desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan;


c.

Peninggalan sejarah Candi Pematang Jering di Kecamatan Jambi Luar Kota;

d.

Peninggalan sejarah Candi Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo dan


Kecamatan Taman Rajo;

e.

Makam Orang Kayo Gemuk dan Orang Kayo Pedataran di Kumpeh Ulu; dan

f.

Terhadap luasan kawasan pada huruf a, huruf b, huruf c, hurufd dan hurufe
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 5
Kawasan Rawan Bencana Alam
Pasal 31

(1)

Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf


e berupa kawasan rawan bencana banjir.

(2)

Kawasan rawan bencana banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro Sebo;

c.

kecamatan Jambi Luar Kota;

d.

kecamatan Taman rajo;

e.

kecamatan Kumpeh Ulu; dan

f.

kecamatan Kumpeh.

51

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Bagian Ketiga
Kawasan Budidaya
Pasal 32
Rencana kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a.

kawasan peruntukan hutan produksi;

b.

kawasan peruntukan hutan rakyat;

c.

kawasan peruntukan pertanian;

d.

kawasan peruntukan perikanan;

e.

kawasan peruntukan pertambangan;

f.

kawasan peruntukan industri;

g.

kawasan peruntukan pariwisata;

h.

kawasan peruntukan permukiman;

i.

kawasan peruntukan lainnya.


Paragraf 1
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Pasal 33

(1)

Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32


huruf a meliputi :

(2)

a.

kawasan hutan produksi terbatas;

b.

kawasan hutan produksi tetap; dan

c.

kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi.

Kawasan hutan produksi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dengan luas 58.678 (lima puluh delapan ribu enam ratus tujuh puluh delapan)
hektar terdapat di Kecamatan Sungai Gelam dan Kecamatan Bahar Selatan.

(3)

Kawasan hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dengan luas 34.118 (tiga puluh empat ribu seratus delapan belas) hektar terdapat
di Kecamatan Sekernan, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Taman Rajo dan
Kecamatan Kumpeh.

(4)

Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf c dengan luas 4.720 (empat ribu tujuh ratus dua puluh) terdapat
di Kecamatan Sekernan, Kecamatan Maro Sebo, dan Kecamatan Sungai Gelam.

52

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 2
Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
Pasal 34
Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b
dengan luas 3.700 (tiga ribu tujuh ratus)hektar terdapat di seluruh Kecamatan dalam
wilayah Kabupaten.
Paragraf 3
Kawasan Peruntukan Pertanian
Pasal 35
(1)

Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf c


meliputi:

(2)

a.

kawasan pertanian tanaman pangan;

b.

kawasan hortikultura;

c.

kawasan perkebunan; dan

d.

kawasan peternakan.

Kawasan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi:

(3)

a.

pertanian tanaman pangan lahan basah; dan

b.

pertanian tanaman pangan lahan kering.

Pertanian tanaman pangan lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a dengan luas 15.264 (lima belas ribu dua ratus enam puluh empat) hektar
meliputi:

(4)

a.

pertanian lahan basah irigasi; dan

b.

pertanian lahan basah bukan irigasi.

Pertanian lahan basah irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
dengan luas 12.307 (dua belas ribu tiga ratus tujuh) hektar meliputi:
a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro sebo;

c.

kecamatan Taman Rajo;

d.

kecamatan Jambi Luar Kota;

e.

kecamatan Mestong;

f.

kecamatan Kumpeh Ulu;

g.

kecamatan Kumpeh.

53

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(5)

Pertanian lahan basah bukan irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
b dengan luas 2.957 (dua ribu sembilan ratus lima puluh tujuh) hektar meliputi:

(6)

a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro sebo;

c.

kecamatan Taman Rajo;

d.

kecamatan Jambi Luar Kota;

e.

kecamatan Sungai Gelam;

f.

kecamatan Kumpeh Ulu;

g.

kecamatan Kumpeh; dan

h.

kecamatan Bahar Selatan.

Pertanian tanaman pangan lahan kering sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dengan luas 4.665 (empat ribu enam ratus enam puluh lima) hektar
meliputi:

(7)

a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro Sebo;

c.

kecamatan Jambi Luar Kota;

d.

kecamatan Kumpeh Ulu;

e.

kecamatan Kumpeh; dan

f.

kecamatan Sungai Gelam.

Lahan pertanian pangan berkelanjutan ditetapkan dengan luas kurang lebih 80%
(Delapan puluh persen) dari luas lahan pertanian tanaman pangan yang tersebar
di seluruh wilayah kabupaten.

(8)

Kawasan holtikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan luas
7.617 (tujuh ribu enam ratus tujuh belas) hektar meliputi:

(9)

a.

kecamatan Sekernan;

b.

kecamatan Maro Sebo;

c.

kecamatan Jambi Luar Kota;

d.

kecamatan Mestong;

e.

kecamatan Sungai Gelam;

f.

kecamatan Kumpeh Ulu; dan

g.

kecamatan Kumpeh.

Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dengan luas
271.925 (dua ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus dua puluh lima) hektar
meliputi:

54

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

a.

pengembangan perkebunan karet terdapat di Kecamatan Sekernan,


Kecamatan Muaro Sebo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Taman
Rajo, Kecamatan, Kumpeh Ulu, Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Sungai
Gelam dan Kecamatan Mestong; dan

b.

perkembangan perkebunan kelapa sawit dengan luas kurang lebih terdapat


di seluruh wilayah Kabupaten.

(10)

(11)

Kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi :


a.

pengembangan ternak besar;

b.

pengembangan ternak kecil; dan

c.

pengembangan unggas.

Kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (10) terdapat diseluruh


kecamatan dalam wilayah Kabupaten.
Paragraf 4
Kawasan Peruntukan Perikanan
Pasal 36

(1)

Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf d


meliputi:

(2)

a.

kawasan peruntukan perikanan tangkap;

b.

kawasan peruntukan perikanan budidaya;

c.

kawasan peruntukan pengolahan perikanan;

d.

kawasan minapolitan; dan

e.

prasarana perikanan.

Kawasan peruntukan perikanan tangkap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a berupa perikanan tangkap di sungai terdapat di:
a.

Sungai Batanghari;

b.

Sungai Kaos dan Danau Kaos, Sungai Berembang di Kecamatan Sekernan;

c.

Sungai Niaso, Danau Klari, Danau/Lubuk Tampang dan

Danau/Lubuk

Panjang, Lubuk Belango, Danau/Lubuk Raman dan Danau/Lubuk Kreket,


Danau Bakung Besar, Danau/Lubuk Selasih, Danau Pemandian Ayam dan
Danau/Lubuk Penyengat, Danau Lamo, Danau Rayo, Danau Pete dan
Danau Seno Danau Rayo, Danau Pete dan Danau Seno di Kecamatan Muaro
Sebo
d.

Sungai Muhajirin, Sungai Pijoan, Danau Sarang Elang di Kecamatan Jambi


Luar Kota;

e.

Sungai Kumpeh di Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kumpeh Ilir;

55

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

f.

Sungai Tangkit, Sungai Gelam, Sungai Medak dan Danau Arang Arang di
Kecamatan Sungai Gelam;

g.

Sungai Nyogan di Kecamatan Mestong;

h.

Danau Sembilan di Kecamatan Sungai Bahar;

i.

Sungai Bahar di Kecamatan Bahar Utara; dan

j.

Sungai Kandang, Sungai Lalan, Danau Hamparan Enam di Kecamatan


Bahar Selatan.

(3)

Kawasan peruntukan perikanan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b, meliputi :
a.

kawasan perikanan budidaya di sungai dengan komoditas unggulan Ikan


Nila, Ikan Patin, Ikan Gurami, Ikan Toman dan Ikan Mas terdapat di:

b.

1.

kecamatan Sekernan;

2.

kecamatan Jambi Luar Kota;

3.

kecamatan Maro Sebo;

4.

kecamatan Taman Rajo;

5.

kecamatan Kumpeh Ulu; dan

6.

kecamatan Kumpeh.

kawasan perikanan budidaya di kolam dengan komoditas unggulan Ikan


Nila, ikan lele, ikan betok, ikan sepat, ikan gabus, Ikan Patin dan belut
terdapat di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten.

(4)

Kawasan peruntukan pengolahan perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf c terdapat di Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Sungai Gelam dan
Kecamatan Kumpeh Ulu.

(5)

Kawasan minapolitan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dengan


komoditas unggulan Ikan Nila dan Ikan Patin terdapat di Kecamatan Kumpeh Ulu
dan Kecamatan Sungai Gelam.

(6)

Prasarana perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e berupa :


a.

pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) di kecamatan Mestong;

b.

pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) di kecamatan Kumpeh Ulu; dan

c.

Balai Benih Ikan (BBI) di kecamatan Sungai Gelam;


Paragraf 5
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Pasal 37

(1)

Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32


huruf e meliputi:

56

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

a.

wilayah usaha pertambangan batubara;

b.

wilayah usaha pertambangan minyak dan gas bumi; dan

c.

wilayah usaha pertambangan rakyat;

Pengembangan wilayah usaha pertambangan batubara sebagaimana dimaksud


ayat (1) huruf a meliputi wilayah :

(3)

a.

kecamatan Mestong; dan

b.

kecamatan Jambi Luar Kota.

Pengembangan wilayah usaha pertambangan minyak dan gas bumi sebagaimana


dimaksud ayat (1) huruf b meliputi seluruh wilayah kabupaten.

(4)

Pengembangan wilayah usaha pertambangan rakyat sebagaimana dimaksud ayat


(1) huruf c dengan potensi :
a.

pasir kuarsa di kecamatan Sekernan;

b.

pasir dan kerikil di kecamatan Sekernan, kecamatan Jambi luar Kota,


kecamatan Maro Sebo dan kecamatan Taman Rajo; dan

c.

tanah timbunan di kecamatan Sekernan, kecamatan Jambi Luar Kota,


kecamatan Mestong.

(5)

Terhadap wilayah usaha pertambangan yang telah ada yang tidak sesuai
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diakui keberadaannya sampai dengan habis
masa perizinannya tanpa dapat diperpanjang kembali.
Paragraf 6
Kawasan Peruntukan Industri
Pasal 38

(1)

Kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf f


terdiri atas:

(2)

a.

industri besar;

b.

industri menengah; dan

c.

industri kecil.

Industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :


a.

pengembangan industri pengelolaan Kayu Lapis di kecamatan Jambi Luar


Kota;

b.

pengembangan Penggergajian Kayu di kecamatan Sekernan, kecamatan


Mestong, kecamatan Kumpeh Ulu, kecamatan Kumpeh, kecamatan Maro
Sebo dan kecamatan Jambi Luar Kota;

c.

pengembangan industri pengolahan Minyak Kelapa di kecamatan Taman


Rajo dan kecamatan Maro Sebo;

57

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

Pembangunan Industri Papan Partikel (Partikel Board) pohon kelapa sawit di


kecamatan Sungai Bahar, kecamatan Bahar Utara dan kecamatan Bahar
Selatan; dan

e.

pengembangan industri besar lainnya pada Kawasan Industri di kecamatan


Taman Rajo dan kecamatan Maro Sebo.

(3)

Industri menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa :


a.

industri pengolahan kelapa sawit di kecamatan Sekernan,

kecamatan

Sungai Bahar, kecamatan Bahar Selatan, kecamatan Bahar Utara,


kecamatan Mestong, kecamatan Maro Sebo, kecamatan Sungai Gelam,
kecamatan Taman Rajo, kecamatan Kumpeh Ulu dan kecamatan Kumpeh;
dan
b.

industri pengolahan karet di kecamatan Jambi Luar Kota dan kecamatan


Sungai Gelam.

c.

pengembangan industri menengah lainnya pada Kawasan Industri di


Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Maro Sebo dan kecamatan Jambi Luar
Kota

(4)

Industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tersebar di seluruh
wilayah kabupaten.
Paragraf 7
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pasal 39

(1)

Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf g


meliputi:

(2)

(3)

a.

kawasan wisata alam;

b.

kawasan wisata budaya; dan

c.

kawasan wisata buatan.

Kawasan wisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a.

taman hutan raya di kecamatan Kumpeh;

b.

penangkaran buaya terdapat di kecamatan Sungai Gelam;

c.

danau Arang-Arang terdapat di kecamatan Kumpeh Ulu;

d.

bumi perkemahan pemuda terdapat di kecamatan Sungai Gelam; dan

e.

bumi perkemahan terdapat di Tempino kecamatan Mestong.

Kawasan wisata budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a.

kawasan Wisata

Candi Muaro Jambi di kecamatan Maro Sebo dan

kecamatan Taman Rajo;

58

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b.

makam kuno Selaras Pinang Masak di desa Pemunduran Kecamatan


Kumpeh Ulu dan makam kuno Orang Kayo Hitam di desa Jebus Kecamatan
Kumpeh;

c.

permukiman Suku Anak Dalam yang terdapat di desa Nyogan dan desa
Pelempang Kecamatan Mestong, Dusun Tenggalong (Desa Pinang Tinggi),
desa Sungai Dayo, desa Markanding

dan desa Talang Datar Kecamatan

Bahar Utara, desa Tanjung Lebar dan desa Talang Datar, Kecamatan Bahar
Selatan;
d.

peninggalan sejarah Candi Pematang Jering di kecamatan Jambi Luar Kota;


dan

e.

makam Orang Kayo Gemuk dan Orang Kayo Pedataran di kecamatan


Kumpeh Ulu.

(4)

Kawasan wisata buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
a.

sarana wisata dan rekreasi terdapat di seluruh wilayah Kabupaten;

b.

agrowisata di

kecamatan Sekernan,

kecamatan Maro Sebo, kecamatan

Mestong, kecamatan Jambi Luar Kota, kecamatan Kumpeh Ulu, kecamatan


Kumpeh dan kecamatan Sungai Bahar; dan
c.

wisata sungai di desa Kedotan dan desa Keranggan kecamatan Sekernan.


Paragraf 8
Kawasan Peruntukan Permukiman
Pasal 40

(1)

Kawasan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf h terdiri


atas:

(2)

a.

kawasan permukiman perkotaan; dan

b.

kawasan permukiman perdesaan.

Kawasan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a


meliputi seluruh permukiman pada PKWp, PKL, PKLp dan PPK:
a.

kawasan permukiman perkotaan Sengeti di kecamatan Sekernan;

b.

kawasan permukiman perkotaan Sebapo di kecamatan Mestong;

c.

kawasan permukiman perkotaan Pijoan di kecamatan Jambi Luar Kota;

d.

kawasan permukiman perkotaan Tanjung di kecamatan Kumpeh;

e.

kawasan permukiman perkotaan Marga di kecamatan Sungai Bahar.

f.

kawasan permukiman perkotaan Arang - Arang di kecamatan Kumpeh Ulu;

g.

kawasan permukiman perkotaan Tempino di kecamatan Mestong;

h.

kawasan permukiman perkotaan Petaling Jaya di kecamatan Sungai Gelam;

59

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

i.

kawasan permukiman perkotaan Pudak di kecamatan Kumpeh Ulu;

j.

kawasan permukiman perkotaan Jambi Kecil di kecamatan Maro Sebo;

k.

kawasan permukiman perkotaan Sungai gelam di kecamatan Sungai Gelam;

l.

kawasan permukiman perkotaan Kemingking Dalam di kecamatan Sungai


Gelam;

m.

kawasan permukiman perkotaan Tanjung Mulya di kecamatan Bahar


Selatan;

n.

kawasan permukiman perkotaan Talang Bukit di kecamatan Bahar Utara;

o.

kawasan permukiman perkotaan Kedemangan di kecamatan Jambi Luar


Kota; dan

p.

kawasan permukiman perkotaan Pematang Gajah di Jambi Luar Kota;

q.

kawasan permukiman Perkotaan Bukit Baling di kecamatan Sekernan;

r.

kawasan permukiman perkotaan Puding di kecamatan Kumpeh;

s.

kawasan permukiman perkotaan Matra Manunggal di kecamatan Bahar


Utara;

(3)

t.

kawasan permukiman perkotaan Rukam di kecamatan Taman Rajo; dan

u.

kawasan permukiman perkotaan Mudung Darat di kecamatan Maro Sebo.

Kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
Paragraf 9
Kawasan Peruntukkan Lainnya
Pasal 41

(1)

Kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf i


berupa kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.

(2)

Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) meliputi:
a.

komplek markas Kepolisian Resor (POLRES) Kabupaten Muaro Jambi


terdapat di Sengeti;

b.

komplek markas Kepolisian Sektor (POLSEK) terdapat di setiap kecamatan


di wilayah kabupaten;

c.

komando rayon militer (Koramil) terdapat di setiap kecamatan di wilayah


kabupaten; dan

d.

makosat Brimob terdapat di kecamatan Jambi Luar Kota.

60

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

BAB V
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 42
(1)

(2)

Penetapan kawasan strategis meliputi :


a.

kawasan strategis nasional;

b.

kawasan strategis provinsi; dan

c.

kawasan strategis kabupaten.

Rencana kawasan strategis digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian


skala 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 43

Kawasan strategis nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a
berupa kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup yaitu berupa Kawasan Taman Nasional Berbak di Kecamatan Kumpeh.
Pasal 44
(1)

Kawasan strategis provinsi di wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 42 ayat (1) huruf b meliputi:

(2)

a.

kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan ekonomi; dan

b.

kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan sosial dan budaya.

Kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan ekonomi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa kawasan strategis dari sudut kepentingan
ekonomi berupa kawasanKota Jambi, Muara Bulian,Sengeti dan sekitarnya.

(3)

Kawasan

strategis provinsi dari sudut kepentingan

sosial dan

budaya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa kawasan wisata Candi
Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Taman Rajo.
Pasal 45
(1)

Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1)


huruf c berupa kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi.

61

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu :kawasan Strategis Pertanian Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perikanan di Kecamatan Maro Sebo, Kacamatan Taman
Rajo, Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kecamatan Sungai Gelam.

(3)

Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur
lebih lanjut dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri.
BAB VI
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 46

(1)

Arahan pemanfaatan ruang berisikan indikasi program pembangunan utama


jangka menengah lima tahunan kabupaten.

(2)

(3)

Arahan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a.

perwujudan rencana struktur ruang;

b.

perwujudan rencana pola ruang; dan

c.

perwujudan kawasan strategis.

Arahan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa indikasi
program sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Pasal 47

Perwujudan rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2)
huruf a meliputi:
a.

perwujudan sistem pusat kegiatan;

b.

perwujudan sistem jaringan prasarana utama; dan

c.

perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya.

62

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 1
Perwujudan Sistem Pusat Kegiatan
Pasal 48
(1)

Perwujudan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf


a meliputi:

(2)

a.

pengembangan dan pemantapan Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp);

b.

pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL);

c.

pengembangan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp);

d.

pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK); dan

e.

pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

Pengembangan dan pemantapan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa pembangunan Perkotaan
Sengeti meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Sengeti;

b.

pengembangan perkantoran pemerintahan skala kabupaten;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala regional, meliputi:


1.

pengembangan pasar induk regional Sengeti;

2.

pengembangan

dan

pembangunan

pusat

perbelanjaan/

mall/

pertokoan;

d.

e.

f.

3.

pembangunan SPBU/SPPBE; dan

4.

pembangunan toko kerajinan/souvenir.

5.

pembangunan rumah potong hewan.

pembangunan pusat jasa skala regional, meliputi:


1.

pembangunan perbankan; dan

2.

pembangunan hotel/penginapan.

pengembangan dan pembangunan pelayanan transportasi, meliputi:


1.

pembangunan terminal tipe C Sengeti;

2.

pembangunan terminal tipe B Bukit Baling;

3.

pembangunan terminal barang di Sengeti;

4.

pembangunan jaringan rel Kereta Api (KA); dan

5.

pembangunan stasiun kereta api.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan perpustakaan daerah;

2.

pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) modern;

63

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

3.

pembangunan Perguruan Tinggi (PT);

4.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

5.

pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

6.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

7.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri;

8.

pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB);

9.

pengembangan Pondok Pesantren; dan

10. pembangunan taman bacaan yang menyatu dengan Ruang Terbuka


Hijau (RTH).
g.

h.

i.

pengembangan pusat kesehatan skala kabupaten, meliputi:


1.

pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD);

2.

pembangunan rumah sakit swasta khusus speasialis; dan

3.

pembangunan rumah sakit bersalin.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) dan kesenian; dan

2.

pembangunan pariwisata Kebun Raya Sengeti.

pengembangan pusat peribadatan meliputi:


1.

pembangunan tempat peribadatan; dan

2.

pembangunan Islamic Center.

j.

pembangunan Lembaga Pemasyarakatan;

k.

alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap
bangun (lisiba);

l.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman;

m.

peningkatan kapasitas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);

n.

peningkatan pengelolaan sampah dan penyediaan TPST yang ramah


lingkungan; dan

o.

pembangunan dan peningkatan instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).


Pasal 49

(1)

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal


48 ayat (1) huruf b berupa pembangunan Perkotaan Sebapo meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Sebapo;

b.

pengembangan perkantoran pemerintahan kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala sub regional, meliputi:


1.

pengembangan pasar sub regional Sebapo;

64

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

e.

f.

2.

pengembangan pertokoan dan pergudangan;

3.

pembangunan SPBU/SPPBE; dan

4.

pembangunan toko kerajinan/souvenir.

pembangunan pusat jasa skala sub regional, meliputi:


1.

pembangunan perbankan; dan

2.

pembangunan hotel/penginapan.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pembangunan puskesmas skala kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi pembangunan


taman rekreasi dan taman kota.

g.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

3.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

4.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

5.

pembangunan pondok pesantren.

h.

pembangunan Tempat Peribadatan.

1.

pengembangan

dan

pembangunan

simpul

transportasi

berupa

pembangunan jaringan rel Kereta Api (KA); dan


i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

(2) Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana dimaksud dalamPasal 48


ayat (1) huruf b berupa pembangunan Perkotaan Pijoan meliputi:
a. penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Pijoan;
b. pengembangan perkantoran skala kecamatan;
c. pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:
1. pembangunan pertokoan/ruko; dan
2. pembangunan SPBU.
d. pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:
1. pembangunan dan pengembangan perbankan;
2. pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan
3. pembangunan penginapan.
e. pengembangan pusat kesehatan, meliputi:
1. pembangunan rumah sakit;
2. pengembangan puskesmas rawat inap; dan
3. pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.
f. pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:

65

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

1. pembangunan lapangan olahraga;


2. pembangunan taman kota; dan
3. pengembangan pariwisata .
g. pengembangan pusat pendidikan, meliputi:
1. pembangunan dan pengembangan Perguruan Tinggi (PT);
2. pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;
3. pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);
4. pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);
5. pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan
6. pembangunan pondok pesantren.
h. pembangunan Tempat Peribadatan;
i.

pengembangan

dan

pembangunan

simpul

transportasi,

meliputi

pengembangan terminal Tipe C di Perkotaan Pijoan; dan


j. penataanperbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.
(3)

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal


48 ayat (1) huruf b berupa pembangunan Perkotaan Tanjung meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan


Tanjung;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pembangunan rumah sakit;

2.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

3.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

Pengembangan Perguruan Tinggi (PT)

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

66

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(4)

3.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

4.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

5.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan terminal Tipe C;

i.

Pembangunan Tempat Peribadatan; dan

j.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal


48 ayat (1) huruf b berupa pembangunan Perkotaan Marga meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan Perkotaan Marga;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko;

2.

Pengembangan Pasar Sub Regional;dan

3.

pembangunan SPBU.

4.

pengembangan Rumah Potong Hewan

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

2.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pengembangan rumah sakit;

2.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

3.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan;


1.

Pembangunan Perguruan Tinggi (PT);

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

3.

pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

4.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

5.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

6.

pembangunan pondok pesantren.

h.

pembangunan Tempat Peribadatan;

i.

pembangunan terminal Tipe C Perkotaan Marga; dan

j.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

67

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 50
(1)

PengembanganPusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 48 ayat (1) huruf c berupa pembangunan Perkotaan Arang Arang
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Arang


Arang;

b.

pengembangan perkantoran pemerintahan kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala sub regional, meliputi:

d.

1.

pengembangan pasar sub regional Arang Arang;

2.

pengembangan pertokoan;

3.

pembangunan SPBU; dan

4.

pembangunan toko kerajinan/souvenir.

pembangunan pusat jasa skala sub regional, meliputi:


1. pembangunan perbankan; dan
2. pembangunan hotel/penginapan.

e.

f.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pembangunan puskesmas skala kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi pembangunan


taman rekreasi dan taman kota;

g.

(2)

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

3.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

4.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan; dan

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 48 ayat (1) huruf c berupa pembangunan Perkotaan Tempino
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan


Tempino;

b.

pengembangan perkantoran pemerintahan kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala sub regional, meliputi:


1.

pengembangan pasar sub regional Tempino;

2.

pengembangan pertokoan;

68

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

e.

f.

3.

pembangunan SPBU;

4.

pegembangan pasar hewan; dan

5.

pembangunan toko kerajinan/souvenir.

pembangunan pusat jasa skala sub regional, meliputi:


1.

pembangunan perbankan; dan

2.

pembangunan hotel/penginapan.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pembangunan rumah sakit dan klinik kesehatan;

2.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

3.

pembangunan puskesmas.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi pembangunan


taman rekreasi dan taman kota;

g.

1.

pembangunan perguruan tinggi (PT);

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

3.

pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN);

4.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

5.

pembangunan pondok pesantren.

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

pengembangan dan pembangunan pelayanan transportasi, meliputi:

j.
(3)

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:

1.

Pembangunan terminal tipe B Tempino;

2.

pembangunan jaringan rel Kereta Api (KA); dan

3.

pembangunan stasiun kereta api

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman

PengembanganPusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 48 ayat (1) huruf c berupa pembangunan Perkotaan Petaling Jaya
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Petaling


Jaya;

b.

pengembangan perkantoran pemerintahan kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala sub regional, meliputi:


1.

pengembangan pasar sub regional Petaling;

2.

pengembangan pertokoan;

3.

pembangunan SPBU; dan

4.

pembangunan toko kerajinan/souvenir.

69

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

e.

f.

pembangunan pusat jasa skala sub regional, meliputi:


1.

pembangunan perbankan; dan

2.

pembangunan hotel/penginapan.

pengembangan pusat kesehatan, meliputi:


1.

pengembangan rumah sakit; dan

2.

pembangunan puskesmas.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi pembangunan


taman rekreasi dan taman kota;

g.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren.

h.

pembangunan tempat peribadatan; dan

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.


Pasal 51

(1)

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Pudak meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Pudak;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

3.

pembangunan Rumah Potong Hewan.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan agrowisata

70

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

g.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan Tempat Peribadatan;

i.

pengembangan

dan

pembangunan

simpul

transportasi,

meliputi

pengembangan terminal Tipe C di Perkotaan Pudak; dan


j.
(2)

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Jambi Kecil meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Jambi


Kecil;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Perguruan Tinggi (PT);

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

3.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

4.

pembangunan pondok pesantren

5.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

pengembangan tempat Musabaqoh Tilawitul Quran (MTQ);

j.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

71

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Sungai Gelam meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Sungai


Gelam;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

(4)

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan pusat olahraga (sport center)

2.

pembangunan lapangan olahraga;

3.

pembangunan taman kota; dan

4.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Perguruan Tinggi (PT);

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

3.

pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); dan

4.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

5.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Kemingking Dalam
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan


Kemingking Dalam;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

72

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

e.

f.

g.

(5)

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); dan

3.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

4.

pembangunan pondok pesantren.

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Tanjung Mulya
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Tanjung


Mulya;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan perbankan;

3.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

4.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

73

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

g.

(6)

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


dalam Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Talang Bukit
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Talang


Bukit;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko;

2.

pembangunan SPBU; dan

3.

pembangunan pasar hewan.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata .

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

74

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(7)

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Kedemangan meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan


Kedemangan;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

(8)

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Pematang Gajah
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan


Pematang Gajah;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

75

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

e.

f.

g.

(9)

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

Pembangunan dan pengembangan Perguruan Tinggi (PT);

2.

pengembangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

3.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

4.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Bukit Baling meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan Perkotaan Bukit


Baling;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:


1. pembangunan pertokoan/ruko; dan
2. pembangunan SPBU.

d.

e.

f.

g.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

76

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(10)

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Puding meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Puding;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

(11)

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan

Pusat

Pelayanan

Kawasan

(PPK)

sebagaimana

dimaksud

dalamPasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Matra


Manunggal meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Matra


Manunggal;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

77

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

e.

f.

g.

(12)

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Rukam meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Rukam;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

78

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(13)

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf d berupa pembangunan Perkotaan Mudung Darat
meliputi:
a.

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan


Mudung Darat;

b.

pengembangan perkantoran skala kecamatan;

c.

pembangunan pusat perdagangan skala kecamatan, meliputi:

d.

e.

f.

g.

1.

pembangunan pertokoan/ruko; dan

2.

pembangunan SPBU.

pembangunan jasa skala kecamatan, meliputi:


1.

pembangunan perbankan;

2.

pembangunan koperasi simpan pinjam/pegadaian; dan

3.

pembangunan penginapan.

pengembangan pusat kesehatan skala kecamatan, meliputi:


1.

pengembangan puskesmas rawat inap; dan

2.

pengembangan puskesmas pelayanan kecamatan.

pengembangan pusat rekreasi, olahraga dan wisata, meliputi:


1.

pembangunan lapangan olahraga;

2.

pembangunan taman kota; dan

3.

pengembangan pariwisata.

pengembangan pusat pendidikan, meliputi:


1.

pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri;

2.

pengembangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri; dan

3.

pembangunan pondok pesantren

h.

pembangunan tempat peribadatan;

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.


Pasal 52

(1)

Perwujudan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 48 ayat (1) huruf e meliputi seluruh pusat perdesaan yang ada di Kabupaten
Muaro Jambi.

79

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Perwujudan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) meliputi:
a.

penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Perdesaan;

b.

pengembangan puskesmas pembantu;

c.

pengembangan tempat peribadatan;

d.

pengembangan lapangan olahraga;

e.

pengembangan pasar;

f.

pengembangan industri kecil dan kerajinan tangan.

g.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.


Paragraf 2
Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Utama
Pasal 53

(1)

Perwujudan sistem jaringan prasarana utama sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 47 ayat (1) huruf b meliputi:

(2)

a.

perwujudan sistem transportasi darat;

b.

perwujudan jaringan perkeretaapian;

c.

perwujudan jaringan prasarana transportasi udara.

Perwujudan sistem transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi:

(3)

a.

jaringan jalan;

b.

prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;

c.

jaringan pelayanan lalu lintas; dan

d.

jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP).

Perwujudan sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b meliputi:

(4)

a.

jaringan jalur kereta api umum;

b.

jaringan jalur kereta api khusus; dan

c.

prasarana perkerataapian.

Perwujudan jaringan prasarana transportasi udara sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf c meliputi :
a.

Sistem Jaringan Transportasi Udara;

b.

Prasarana Transportasi Udara;

80

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 54
(1)

Perwujudan jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf
a meliputi:
a.

pengembangan jaringan jalan bebas hambatan meliputi Batas Provinsi


Jambi/Provinsi Sumatera Selatan-kecamatan Mestong - kecamatan Jambi
Luar Kota -kecamatan Sekernan - Kabupaten Tanjung Jabung Barat

b.

yang merupakan bagian jalan bebas hambatan ruas indralaya (Provinsi


Sumatera Selatan) - Betung - Tempino - Kota Jambi - Rengat (Provinsi Riau).

(2)

pengembangan sistem jaringan jalan arteri primer meliputi:


a.

Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera yang terdiri dari ruas jalan:
1. Simpang Tuan - Batas Kota Jambi/Kabupaten Muaro Jambi.
2. Simpang Mendalo Darat Batas Kota Jambi/Kabupaten Muaro Jambi.
3. Batas Kota Jambi km 15,90 Kecamatan Mendalo Darat (Simpang tiga);
4. Batas Kota Jambi/KabupatenMuaro Jambi Tempino; dan
5. Tempino batas Provinsi Sumsel/Provinsi Jambi.

b.

Jalan penghubung (Feeder Road) I Jambi Bungo yang terdiri dari ruas jalan
Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang Hari Simpang Mendalo
Darat

c.

Jalan akses pelabuhan Talang Duku yaitu ruas jalan Batas Kota Jambi
Talang Duku

d.

(3)

Jalan akses Candi Muaro Jambi yang meliputi ruas jalan :


1.

Simpang Berembang SP. Jambi Kecil;

2.

Simpang Jambi Kecil Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru; dan

3.

Simpang Candi Muaro Jambi/Ds. Baru Candi Muaro Jambi

pengembangan sistem jaringan jalan kolektor primer 1 melalui :


a.

Simpang Tempino Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang Hari


Simpang Penerokan; dan

b.
(4)

Talang Duku manis Mato Desa Sogo/Suak Kandis.

pengembangan sistem jaringan kolektor primer 2 melalui ruas :


a.

Simpang Ahok Simpang Pasar Bumi Perkemahan; dan

b.

Simpang Sungai Duren Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Batang


Hari.

81

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(5)

Pengembangan sistem jaringan jalan khusus melalui ruas jalan Kecamatan Jambi
Luar Kota Kecamatan Mestong Kecamatan Sungai Gelam Kecamatan
Kumpeh Ulu - Kecamatan Kumpeh yang merupakan bagian dari jalan khusus
ruas Kabupaten Sarolangun Kabupaten Batang Hari Kabupaten Muaro Jambi
Ujung Jabung;

(6)

Pembangunan dan Pengembangan jaringan jalan lokal primer meliputi:


a.

Kecamatan Sekernan dengan ruas jalan :


1.

Ds. Tantan - Ds. Rantau Majo (Rencana Arteri Primer)

2.

Ds. Tantan - Ds. Keranggan

3.

Simp. P. Kayu. Aro - Desa Tantan (Dsn. Bungin Petar)

4.

Desa P. Pulai - Desa Tantan (Dsn. Bungin Petar)

5.

Jln. Kemas Tabro - Sp. Psr Sengeti

6.

Simp. Pasar Sengeti - Simp. Ds. Gerunggung (Rencana Arteri Primer)

7.

Simp. Ds. Gerunggung - Simp. Ds. Suak Putat

8.

Simp. Ds. Suak Putat - Bts. Batanghari

9.

Simp. Ds. Gerunggung - Simp. Kebun 11(Rencana Arteri Primer)

10. Simp. Ds. Suak Putat - Tj. Lanjut


11. Simp. Ds. Tanjung Lanjut - Bts. Batanghari
12. Gerbang Perkantoran - Kebun 11
13. Simp. Pasar Sengeti - Sp. Masjid
14. Simp. SMA - Simp. Sei. Melintang (Rencana Kolektor Primer 1)
15. Simp. MTS - Jalur 2 Lintas Timur
16. Jalur 2 Lintas Timur - Kebun Sawit
17. SKN.16 - Jalan Nasional (Jalur II)
18. Simp. RT 9 Brembang - Simp. Brembang (Lubuk Tarum)
19. Simp. Psr. Minggu Km 29

Simp. Jambi Kecil (Rencana Kolektor

Primer 1)
20. Simp. Ds. Tunas Baru - Dsn. Pematang Sialang
21. Ds. Tunas Baru

(Dsn. Pematang Sialang) - Ds. Berembang (Lubuk

Tarum)
22. Ds. Tanjung Lanjut (Bedeng Rambut) - Simp. Kebun 11 (Rencana Arteri
Primer)
23. Simp.Desa Bukit Baling - Simp. Kebun 11
24. Jalan Nasional (Simp. Perkantoran) - Simp. Jalan Lingkar Dalam
25. Simp. Sanggar PKK - Simp. BPKPP
26. Simp. BPKPP - Simp. Lap. Tenis
27. Simp. Lap Tenis - Simp. Kantor PLN

82

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

28. Simp. TK - Simp. Dinas Kesehatan


29. Simp. Tugu - Lapangan Kantor Bupati
30. Kantor Bappeda - Taman Lansia
31. Jalan Nasional (Simpang Pesantren) - RSUD
32. Ds. Tanjung Katung - Ds. Lubuk Raman
33. Ds. Tunas Mudo - Dsn. Talang Rejo (Kedemangan)
34. Ds. Tanjung Katung Simp. Kompleks Perkantoran Bukit Cinto Kenang
35. Ds. Berembang Jalan Lingkar Dalam (Rencana Kolektor Primer 1)
36. Kebon XI (Desa Bukit Baling) Jalan Nasional KM.42
37. Desa Tanjung Lanjut Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut)
38. Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut) KM 58
39. KM.42 - Dsn. Tanjung Sribulan (Desa Tanjung Lanjut)
40. Jalan Nasional Depan Polres Simpang Gerunggung
41. Simp. Ds. Tj. Lanjut (HP) Ds. Tanjung Lanjut
42. Ds. Suak Putat Tanjung Lanjut
43. Jalan Pertamina Jalan Lingkar Dalam (gabung ke Eksisiting)
44. Jalan MTQ Ds. Tanjung Katung
45. RT.01 (Kel. Sengeti) Jalan Lingar Dalam
46. Rt. 09 Ds. Berembang Jalan Nasional (Ds. Tunas Baru)
47. Dsn. Pematang Sialang (Ds. Tunas Baru) Jalan MTQ
48. Ds. Kedotan Ds. Pematang Jering
49. Ds. Rantau Majo Ds.Gerunggung (Rencana Arteri Primer)
50. Ds. Rantau Majo Kel. Sengeti (Rencana Arteri Primer)
51. Ds. Rantau Majo Rencana Jalan Arteri Primer
b.

Kecamatan Maro Sebo dengan ruas jalan:


1.

Batas Kec. Maro Sebo (Ds. Setiris)

Ds. Mudung Darat (Rencana

Kolektor Primer 1)
2.

Simp. Ds. Jambi Kecil - Ds. Bakung Jalan Propinsi - Ma. Sabak
(Rencana Kolektor Primer 1)

3.

Simp. Ds. Danau Kedap - Batas Kota (Rencana Kolektor Primer 1)

4.

Ds. Danau Lamo - Ds. Kemingking Luar

5.

Ds. Lubuk Raman - Jalan Lubuk Raman

6.

Ds. Lubuk Raman - Simp. Pabrik

7.

Simp. Jl. Lubuk Raman - Ds. Lubuk RamanBatas Kab. Tanjab Barat

8.

Simp. Ds. Niaso - Ds. Niaso

9.

Simp. Arena MTQ Gapura Simp. MTQ Tanjung Katung

83

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

10. Ds. Lubuk Raman Ds. Tanjung Katung


11. Ds. Tanjung Katung Ds. Danau Lamo
12. RT. 01 Ds. Jambi Tulo RT. 01 Ds. Jambi Kecil
13. RT. 01 Ds. Jambi Tulo Ds. Tanjung Katung
14. RT. 09 Ds. Jambi Kecil Ds. Tanjung Katung
15. Rt. 10 Ds. Jambi Kecil Rt.04 Ds. Setiris
16. Ds. Danau Kedap Ds. Setiris
17. Ds. Setiris Ds. Sekernan
18. Ds. Setiris Ds. Tunas Mudo.
19. Ds. Mudung Darat Jl. Strategis Nasional
20. Rt. 02 Ds. Muaro Jambi Ds. Kemingking Dalam
21. Arena MTQ Desa Tanjung Katung
c.

Kecamatan Taman Rajo dengan ruas jalan:


1.

Simp. Ds Kunangan - Ds. Kunangan

2.

Simp. Ds. Tebat Patah - Ds. Tebat Patah

3.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Batas Kec. Kumpeh

4.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Ds. Kemingking Dalam

5.

Pelabuhan Talang Duku - Simp. Ds. Tebat Patah

6.

Simp. Ds. Tebat Patah - Simp. Ds. Kemingking Dalam

7.

Simp. Ds. Kemingking Dalam - Ds. Manis Mato Batas Kec. Kumpeh

8.

Ds. Kemingking Dalam Ds. Sekumbung

9.

Ds. Kemingking Dalam Ds. Kemingking Luar

10. RT.01 Ds. Takang Duku Ds. Kemingking Dalam


11. Ds. Talang Duku Ds. Kunangan
12. Ds. Danau Lamo Ds. Manis Mato
d.

Kecamatan Jambi Luar Kota dengan ruas jalan:


1.

Simp. Sei Duren - Ds. Sungai Duren (Rencana Arteri Primer)

2.

Dsn. Sukorowo - Simp. III Ds. Pematang Jering

3.

Simp. Tantan - Batas Ds. Selat Kab. Batanghari

4.

Simp. Menuju Ds. Pematang Jering - Simp. III Ds. Pematang Jering

5.

Simp. Ds. Pematang Jering - Dsn. Pematang Selayang

6.

Dusun P. Selayang - Simp. Ds. Tantan (Rencana Arteri Primer)

7.

Ds. Tantan - Batas Batang Hari

8.

Lrg. Flamboyan - Simp. Perum Aurduri 2

9.

Desa Senaung PT.PSUT

84

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

10. PT. PSUT Desa Rangas Bandung


11. Simp. Ds. Kedemangan - Batas Ds. Setiris Kec. Maro Sebo (Rencana
Kolektor Primer 1)
12. Simp. Ds. Rengas Bandung - Sungai Batang Hari Ds. Rengas Bandung
13. Ds. Sembubuk - Ds. Mendalo Laut
14. Simp. Pematang Gajah - Simp. III. Ds. Pematang Gajah
15. Simp. III Ds. Pematang Gajah - Simp. Bertam Menuju Ness
16. Simp. III Ds. Pematang Gajah - Batas Kota Jambi Kec. Kota Baru
17. Simp. Bertam Menuju Ness - Simp. Ness Ds. Muhajirin
18. Simp. Bertam Menuju Ness Batas Kec. Mestong Ds. Pondok Meja
19. Simp. Ds. Muhajirin Ds. Maro Sebo
20. Simp. Ds. Maro Sebo Ds. Maro Sebo
21. Simp. Ds. Baru Ds. Baru
22. Jalan Provinsi Ds. Maro Sebo
23. Simp. Kampung II Kampung II
24. Simp. Ds. Sarang Elang Ds. Sarang Elang
25. Ds. Kedemangan Ds. Rengas Bandung
26. Ds. Senaung Ds. Simp. Limo
27. Ds. Kedemangan Ds. Penyingat Olak
28. Ds. Senaung Ds. Setiris
29. Ds. Penyingat Olak Ds. Danau Kedap
30. Taman Setiti (Ds. Muaro Pijoan) Dsn. Pematang Selayang (Ds.
Pematang Jering)
31. Ds. Sungai Duren Taman Setiti (Ds. Muaro Pijoan)
32. Ds. Muaro Pijoan Dsn. Leban Karas
33. Simp. TVRI desa Danau Sarang Elang.
34. Kampung 11 (Ds. Muhajirin) - Desa Maro Sebo
35. Kampus IAIN (Ds. Simp. Sei Duren) Ds. Sungai Duren
36. Simpang.Sei. Duren Ds. Pematang Jering
37. Ds. Mendalo Indah Ds. Sungai Duren
38. Ds. Sungai Duren IPA Mendalo Darat
39. Ds. Mendalo Darat Ds. Mendalo Indah
40. Ds. Pematang Gajah Dsn. Leban Karas
41. RT. 03 Ds. Sungai Bertam Pinang Merah (Kota Jambi)
42. Ds. Sungai Bertam Desa Baru
43. Danau Sarang Elang Desa Maro Sebo
44. Rt. 01 Ds. Sungai Bertam Ds. Muaro Sebapo

85

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

45. Jalan Provinsi (Depan Bagonjong Ds. Pamatang Gajah)


46. Ds. Pematang Gajah Perumahan Citra Raya
47. RT. 04 Kelurahan Pijoan RT 08. Ds. Muaro Pijoan
e.

Kecamatan Kumpeh Ulu dengan ruas jalan :


1.

Simp. Trans PAL VII - Simp. Tanggul

2.

Simp. Marene - Jembatan Lopak Alai

3.

Simp. Kota Karang - Ks. Pudak Lopak Alai

4.

Simp. Ramin - Ds. Ramin

5.

Simp. Parit Arang-Arang - Simp. Ds. Parit Arang - Arang

6.

Simp. Ds. Sumber Jaya - Simp. Ds. Sumber Jaya II

7.

Simp. Sungai Terap - Ds. Sungai Terap

8.

Simp. Ds. Kota Karang - Ds. Kota Karang

9.

Simp. Sipin Teluk Duren - Ds. Sipin Teluk Sipin

10. Simp. Ds. Pemunduran - Ds. Pemunduran


11. Lrg. Tanjung Nangko - Lrg. Ponpes Al Faqih
12. Lrg. Mandiri - Lrg. Mandiri
13. Lrg. Ponpes Al Faqih - Lrg. Mandiri
14. Lrg. Wigo - Ds. Tangkit Baru Batas Kec Sungai Gelam
15. Jln. Tugu AMD - Ds. Tangkit Baru Batas Kec Sungai Gelam
16. Ds. Kasang Lopak Alai - Ds. Solok
17. RT. 6 Ds. Solok - RT. 3 Ds. Solok
18. Rawa Pudak (Ds. Pudak) Ds. Kemingking Dalam
19. RT. 16 Rawa Pudak (Ds. Pudak) Ds. Talang Duku
20. RT. 02 Ds. Pudak Lr. Mandiri (Ds. Kasang Pudak)
21. Ds. Lopak Alai Ds. Sakean
22. RT. 08 Ds. Tarikan Ds. Solok
23. Pondok Pesantren (Ds. Sungai Terap) Ds. Sumber Jaya
24. Desa Sungai Terap Desa Sumber Jaya
25. Ds. Tarikan Ds. Tangkit Baru
26. Ds. Sumber Jaya Simp. SPM (Ds. Arang Arang)
27. Ds. Sipin Teluk Duren Ds. Arang Arang
28. Ds. Arang Arang Desa Parit
29. Desa Parit Desa Puding (Rencana Kolektor Primer 1)
30. Ds. Ramin Ds. Teluk Jambu
31. Ds. Ramin Ds. Rukam
32. RT. 08 Ds. Pemunduran Ds. Teluk Raya

86

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

33. RT. 04 Ds. Pemunduran Ds. Maju jaya


34. Ds. Pemunduran Ds. Puding
35. Jl. Gotong Royong (Ds. Kasang Pudak) Batas Kota Jambi
36. RT. 34 Ds. Kasang Pudak Batas Kota Jambi
f.

Kecamatan Kumpeh dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Mekarsari - Batas Portal Trans Ds. Mekarsari

2.

Simp. Ds. Petanang - Ds. Petanang

3.

Simp. Ds. Pematang Raman - Ds. Suko Berajo

4.

Simp. Sei. Bungur - Dsn. Sei Bungur

5.

Simp. Sponjen - Ds. Sponjen

6.

Simp. Bugis - Perbatasan PT. MAKIN

7.

Simp. Ds. Rantau Panjang

Perbatasan Ds. Londrang dengan Ds.

Manis Mato
8.

Simp. Ds. Sogo - Ds. Sogo

9.

Simp. Padat Karya - Dsn. Tanjung

10. Simp. Kuburan Masjid Tanjung - Dsn. Tanjung


11. Simp. Plancu - Plancu
12. Simp. Gedong Karya Ulu - Simp. Gedong Karya Ilir
13. Simp. Masuk Jebus - Simp. Keluar Jebus
14. Ds. Puding Ds. Maju Jaya
15. Ds. Maju Jaya Ds. Ramin
16. Ds. Maju Jaya Ds. Mekar Sari
17. Ds. Puding Ds. Gambut Jaya
18. Ds. Mekar Sari Ds. Rukam
19. Ds. Mekar Sari Ds. Pematang Raman;
20. Ds. Petanang Ds. Mekar Sari (SK 4);
21. Ds. Petanang Ds. Sungai Bungur;
22. Ds. Petanang Ds. Ramin
23. Ds. Sungai Bungur Ds. Seponjen;
24. Ds. Seponjen Kel. Tanjung;
25. Kel. Tanjung Ds. Sogo
26. Kel. Tanjung Ds. Gedong Karya;
27. Kel. Tanjung Dsn. Plancu (Ds. Gedong Karya)
28. RT. 15 Kel. Tanjung RT. 22 Kel. Tanjung
29. Jalan UPT Trans (Ds. Gedong Karya) Ds. Jebus
30. Ds. Jebus Ds. Sungai Aur

87

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

31. Simp. Trans Ds. Sei. Aur - Trans Ds. Sei Aur
32. Ds. Manis Mato Ds. Sungai Aur
g.

Kecamatan Mestong dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Plempang

- Perbatasan Kecamatan Sei. Bahar Ds. Berkah

(Rencana Kolektor Primer 1)


2.

Ds. Nyogan (Pos TPR)

Ds. Suka Damai (Jalan Negara Jambi-

Palembang)
3.

Ds. Pelempang - Ds. Sei. Landai

4.

Simp. Dsn. Sei. Jerat - Ds. Sei. Landai (Rencana Kolektor Primer 1)

5.

Simp. III Ds. Baru - Jalan Provinsi (Ness)

6.

Simp. III Ds. Baru - Perbatasan Kec. Jaluko dengan Ds Baru

7.

Tanjung Pauh Km. 34 - Simp. III Ds. Baru

8.

Simp. Pondok Meja - Perbatasan Sungai Gelam dengan Ds. Suka Maju

9.

Km. 18 Ds Muaro Sebapo - Ds. Suka Maju

10. Ds. Suka Maju - Desa Talang Belido


11. Dsn. Purwodadi Ds. Pondok Meja - Batas Kota Jambi
12. Simp. SPN - Batas Kota Jambi
13. Simp. KM. 15 Ds. Bertam - Ds. Bertam (Jalan Provinsi Nees)
14. Simp. Ds. Ibru (Jalan Nasional Jambi-Palembang) - Ds. Ibru
15. Ds. Tanjung Pauh KM. 39 - Ds. Lubuk Regis
16. Ds. Tempino Ds. Muhajirin (Rencana Arteri Primer)
17. Muaro Sebapo Desa Baru (Rencana Jalan Lingkar)
18. KM 6 Desa Baru Jalan Provinsi (KM 36 Tanjung Pauh 39)
19. Ds. Tanjung Pauh 32 Jalan Poros Talang Pelita
20. Ds. Tanjung Pauh Talang Pelita Ds. Pelempang
21. Tanjung Pauh Talang Pelita Lubuk Regis
22. Lubuk Regis (Tanjung Pauh Km39) - Simpang Unit VI Markanding
23. Tanjung Pauh Talang Pelita Markanding
24. Tanjung Pauh Talang Pelita Nyogan
25. Ds. Pelempang Ds. Sungai Landai
26. Ds. Nyogan Ds. Sungai Landai
27. SMPN 28 (Sebapo) Sungai Jerat
28. Lr. Panjang (Sebapo) Sungai Jerat
29. Ds. Sebapo Ds. Suka Maju
30. Ds. Suka Maju Ds.Talang Belido
31. Jalan Propinsi Ds. Tanjung Pauh 39 Dsn. Lubuk Regis

88

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

32. Ds. Suka Damai Ds. Ibru


33. Ds. Ibru Batas Kec. Sungai Gelam
34. Dsn. Sungai Jerat (Sungai Landai) Ds. Ladang Panjang (Rencana
Kolektor Primer 1)
35. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Kebon Kelapo
36. Kebon Kelapo Simp. Bufer Tempino
37. Kebon Kelapo Kantor Pertamina
38. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Ds. Pelempang
39. Jalan Nasional (Jambi-Pelembang) Simp. Rd. Subianto (jalan komplek
pertamina)
40. Simp. IV Pasar Tempino Kantor Pertamina
41. Simp. IV Pasar Tempino Simp. Pete
42. Jalan Provinsi KM. 29 Simp. Saleh
43. Jalan Provinsi KM. 30 Simp. Bak Air
44. Simp. Bor Tengkorak Rencana Jalan Nasional
45. Simp. Pesantren Rencana Jalan Simpang Bor Tengkorak
46. Simp. Aju RT. 09 Kantor Lurah Tempino
h.

Kecamatan Sungai Gelam dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. menuju Talang Belido - Simp. III Ds. Ladang Panjang

2.

Simp. III Ds. Ladang Panjang - Batas Propinsi

3.

Ds. Ladang Panjang - Perkebunan Sawit

4.

Simp. Ds. Parit - Simp. Ds. Sumber Agung

5.

Simp. III Ds. Talang Belido

Perbatasan Dengan Kota Jambi Kec.

Jambi Selatan
6.

Batas Kota (Gapura) Ds. Kebon IX - Batas Kota

7.

Batas Kota Dengan Ds. Tangkit - Simp. Ds. Sungai Gelam

8.

Simp. Jalan Pertamina - Simp. III Ds. Talang Kerinci

9.

Simp. Ds. Talang Kerinci - Simp. III Ds. Talang Kerinci

10. Simp. III Ds. Talang Kerinci - Simp. Buper


11. Simp. Ds. Parit

Batas Ds. Parit dan Ds. Arang- Arang (Rencana

Kolektor Primer 1)
12. Simp. Ds. Sumber Agung - Ds. Sumber Agung
13. Jl. Simp. Trans - Ds. Mingkung.
14. Simp. Menuju Ds. Petaling Jaya - Perkebunan (Batas Propinsi)
15. Simp. Ds. Petaling Jaya Ds. Petaling Jaya

89

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

16. Simp. III Ds. Ladang Panjang Perbatasan dengan Kec. Mestong Ds.
Sebapo
17. Simp. Ds. Ladang Panjang Simp. Jalan Pertamina
18. Simp. Ds. Tangkit Baru Batas Kec. Kumpeh Ulu Ds. Sungai Terap
19. Simp. Ds. Sungai Terap Batas Kec. Kumpeh Ulu Ds. Sungai Terap
20. Simp. Jalan Ampera Simp. Jalan Tangkit Baru
21. Buper Batas Provinsi Sumatra Selatan
22. Simp. Pasar Rebo Perkebunan Sawit Batas Provinsi Sumatera Selatan.
23. Simp. Desa Gambut Jaya Ds Gambut Jaya
24. Ds. Petaling Jaya Ds. Sido Mukti
25. Ds. Petaling Jaya Ds. Tri Mulya Jaya
26. Ds. Ladang Panjang Bumi Perkemahan (Rencana Kolektor Primer1)
27. Bumi Perkemahan Simpang Desa Parit (Rencana Kolektor Primer1)
28. Kebon IX (Air Hitam) Tangkit (Kebon Duren)
29. Ds. Sungai Gelam (Simpang Mesjid Nurul Hikmah) Talang Kerinci
30. Ds. Trimulya Jaya - Ds. Ladang Panjang
31. Ds. Sido Mukti Batas Provinsi
32. Ds. Parit Ds. Sumber Agung
33. Ds. Parit Ds. Sungai Gelam
34. Ds. Sungai Gelam Ds. Sungai Terap
35. Ds. Mekar Jaya Ds. Talang Kerinci
36. Ds. Talang Belido Ds. Talang Kerinci
i.

Kecamatan Bahar Utara dengan ruas jalan :


1.

Simp. Pos Polisi - Simp. IV Ds. Talang Datar

2.

Simp. Kantor Camat Baru - Simp. II Pustu/ Kantor Camat Lama

3.

Simp. IV Ds. Talang Datar - Simp. III KUD Sido Mukti Ds. Sumber Jaya
Unit XIX

4.

SImp. III Menuju Unit XVI - XIX - Simp. III Ds. Matramanunggal - Ds.
Bukit Mulya

5.

Simp. III Ds. Matra Manunggal - Ds. Bukit Mulya - Simp.Ds. Matra
Manunggal A1

6.

Simp. Pabrik Pinang Tinggi - Ujung Jalan Ds. Sungai Dayo

7.

Simp. III Ds. Bukit Mulya - Simp. III RT. 01 Ds. Bukit Mulya

8.

Simp. 4 Ds. Matra Manunggal A1 - Jalan Provinsi

9.

Simp. Menuju Ds. Markanding

Ds. Markanding Perbatasan Jln.

Provinsi

90

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

10. Simp. III Ds. Markanding - Simp. III Ds. Nyogan


11. Ds. Talang Bukit Ds. Talang Datar
12. Ds. Talang Bukit Ds. Mulya Jaya
13. Simp. Unit X menuju Unit III - Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya
14. Simp. menuju Ds. Sumber Mulya - Ds. Sumber Mulya
15. RT.04 Ds. Sumber Mulya Batas Kabupaten Batang Hari
16. RT. 07 Ds. Mulya Jaya RT. 01 Ds. Sumber Jaya
17. Ds. Sumber Mulya Ds. Bahar Mulya
18. RT.01 Ds. Talang Datar Simp. Padang (RT.10 Desa Markanding)
19. Ds. Bahar Mulya Ds. Talang Datar
20. PKS Bunut Jalan Provinsi
21. Dusun Bunut (Desa Matra Manunggal) Jalan Provinsi
22. RT.13 Ds. Bukit Mulya Ds. Bahar Mulya.
23. Ds. Sungai Dayo Ds. Bukit Mulya
24. Ds. Sungai Dayo Jalan Provinsi
j.

Kecamatan Sungai Bahar dengan ruas jalan :


1.

Simp. III unit XVIII Simp. Ds. Trijaya

2.

Simp. Ds. Bhakti Mulia Unit V - Simp. III Unit XVIII dan Unit XV

3.

Simp. III Unit XVIII dan Unit XV

Simp. Jln. Provinsi Ds. Bukit

Makmur Unit XV
4.

Simp. III Ds. Bhakti Mulya Unit V - Simp. III Ds. Bukit Makmur Unit
XV

5.

Simp. Unit V Ds. Bhakti Mulya - Simp. Tugu KB Unit IV (Rencana


Kolektor Primer 1)

6.

Simp. Jalur I Ds. Suka Makmur Unit I - Simp. KUD Suka Makmur Jln.
Sultan Taha I

7.

Simp. Pos Polisi Jalur I Unit I - Simp. SMP Pasar Se. Bahar Unit I

8.

Simp. Unit I Jalan Provinsi

Simp. III menuju Unit IV dan Unit

II(Rencana Kolektor Primer 1)


9.

Simp. III Menuju Unit IV dan Unit II - Simp. III Bidan Fitri (Rencana
Kolektor Primer 1)

10. Simp. III Bidan Fitri - Simp. Tugu KB Unit IV (Rencana Kolektor Primer
1)
11. Simp. III Menuju Unit IV dan Unit II - Perbatasan Kec. Mestong Unit
10 (Rencana Kolektor Primer 1)

91

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

12. Simp. Ds. Trijaya Menuju Ds. Bukit Mas - Simp. III Unit XVIII dan Unit
XV
13. Simp. Tugu KB Unit IV - Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya
14. Simp. Ds. Marga Manunggal Jaya - Ds. Tanjung Harapan
15. Desa Marga Pasar desa Suka Makmur
16. Jalur IV.A - Ds. Panca Bhakti
17. Jalan Provinsi Jalur IV.A (Desa Marga)
18. Desa Marga Mulya desa Pinang Tinggi
19. Simp. III Bidan Fitri Jalur III (Unit III)
20. Desa Tanjung Harapan desa Tanjung Lebar
21. Desa Bukit Mas desa Tanjung Sari
22. Ds. Bukit mas desa Bukit Mamkur
23. Jalur IV.A (Ds. Marga) Jalur III.b (Unit III)
24. Desa Marga Mulya desa Suka Makmur
25. Lap. Bola Kaki (Ds. Mekar Sari Makmur) Jalur II (Ds. Marga Mulya)
26. SD. 196 (Ds. Suka Makmur) Ds. Panca Bhakti
27. Hamparan 8 (Desa Bukit Makmur) RT.3Desa Bhakti Mulya
28. Desa Bukit Makmur Ds. Sungai Dayo
29. Desa Marga Mulya desa Berkah
30. Jalan Provinsi Ds. Suka Makmur Jl. Provinsi Ds. Pinang Tinggi
j.

Kecamatan BaharSelatan dengan ruas jalan :


1.

Simp. Ds. Tanjung Lebar - Ds. Tanjung Lebar

2.

Simp. III Ds. Tanjung Harapan - Simp. Ds. Tanjung Lebar

3.

Simp. Ds. Bukit Subur - Simp. Ds. Ujung Tanjung

4.

Ds. Tanjung Lebar - Simp. III Ds. Tanjung Mulya

5.

Simp. Ds. Trijaya - Simp. Menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17

6.

Simp. menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17 - Ds. Tanjung Sari.

7.

Simp. Ds. Adipura Kencana Unit XX - Ds. Tanjung Mulya

8.

Simp. III Ds. Tanjung Mulya - Simp. Pasar Gapura Ds. Tanjung Mulya

9.

Simp. menuju Ds. Tanjung Mulya Unit 17 - Simp. Pasar Gapura Ds.
Tanjung Mulya

10. Ds. Bukit Subur Ds. Mekar Jaya


11. Ds. Tanjung Baru Ds. Ujung Tanjung
12. Ds. Bukit Subur Ds. Panca Mulya
13. Blok B (Ds.Trijaya) Ds. Bukit Subur
14. Ds. Trijaya Ds. Mekar Jaya
15. Ds. Mekar Jaya Ds. Tanjung Mulya
92

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 55
(1)

Perwujudan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 53 ayat (2) huruf b meliputi:

(2)

a.

terminal penumpang; dan

b.

terminal barang.

Perwujudan terminal penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a


meliputi:
a. pembangunan terminal Tipe B meliputi:
1.

terminal Bukit Baling di Kecamatan Sekernan; dan

2.

terminal Tempino di Kecamatan Mestong.

b. pengembangan dan pembangunan terminal tipe C meliputi:

(3)

1.

terminal Sengeti di Kecamatan Sekernan;

2.

terminal Pijoan di Kecamatan Jambi Luar Kota;

3.

terminal Sungai Gelam di Kecamatan Sungai Gelam;

4.

terminal Pudak di Kecamatan Kumpeh Ulu

5.

terminal Tanjung di Kecamatan Kumpeh;

6.

terminal Tangkit Lama di Kecamatan Sungai Gelam;

7.

terminal Pondok Meja di Kecamatan Mestong;dan

8.

terminal Marga di Kecamatan Sungai Bahar.

9.

terminal Mekar Jaya di Kecamatan Bahar Selatan

Perwujudan terminal barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


berupa pembangunan terminal barang, meliputi:
a. Tempio di Kecamatan Mestong; dan
b. Sengeti di Kecamatan Sekernan.
Pasal 56

(1)

Perwujudan jaringan pelayanan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53


ayat (2) huruf c, meliputi:
a. angkutan penumpang; dan
b. angkutan barang.

(2)

Perwujudan angkutan penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a


meliputi:
a. Pembangunan Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP) dengan jalur meliputi:
1.

Jawa - Provinsi Sumatera Selatan Jambi - Sp.Tuan Merlung Rengat;


dan

93

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

2.

Jawa Provinsi Sumatera Selatan Jambi Sp. Tuan Simpang Lagan Kuala Tungkal.

b. Pembangunan Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) dengan jalur meliputi :


1.

Jambi Muara Bulian Muaratembesi - Sorolangun; dan

2.

Jambi Muara Bulian Muaratembesi Muara Tebo Muara Bungo

c.Pembangunan angkutan perdesaan yang melanyani seluruh ibukota kecamatan


dan kawasan perdesaan dengan jalur meliputi:
1.

Sengeti Kota Jambi;

2.

Pijoan - Kota Jambi;

3.

Sungai Gelam Kota Jambi;

4.

Tanjung Kota Jambi;

5.

Tempino Batas Kota Jambi; dan

6.

Sungai Bahar Kota Jambi.

(3) Perwujudan angkutan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan
jalur yang meliputi:
a. batas Provinsi Sumatera Selatan Tempino Sebapo; dan
b. batas Provinsi Riau - Suko Awin Bukit Baling Sengeti.
Pasal 57
(1)

Perwujudan jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP)


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf d meliputi:
a. Pelabuhan ASDP; dan
b. Alur Pelayaran.

(2) Perwujudan pelabuhan ASDP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a meliputi:
a. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di
kelurahan Sengeti, desa Pematang Pulai, desa Pulau Kayu Aro, desa Rantau
Majo, desa Tantan, desa Kedotan dan desa Keranggan di kecamatan Sekernan;
b. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa
Sungai Duren dan desa Sarang Burung di kecamatan Jambi Luar Kota;
c. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa
Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo;
d.pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di desa
Talang Duku, desa Tebat Patah, desa Teluk Jambu, desa Dusun Mudo, desa
Kemingking Luar, desa Sekumbung, desa Manis Mato dan desa Rukam di
kecamatan Taman Rajo;

94

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

e. pengembangan dan pembangunan dermaga sungai atau pelabuhan di


kelurahan Tanjung, desa Rantau Panjang, desa Londerang dan desa Rondang
di kecamatan Kumpeh;
(3) Alur pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan jalur meliputi:
a. pengaturan alur pelayaran kelurahan Sengeti - desa Pematang Pulai - desa
Pulau Kayu Aro - desa Rantau Majo,

desa Tantan - desa Kedotan - desa

Keranggan;
b. pengaturan alur pelayaran desa Sungai Duren - desa Sarang Burung;
c. pengaturan alur pelayaran desa Muaro Jambi - desa Talang Duku - desa Tebat
Patah - desa Teluk Jambu - desa Dusun Mudo - desa Kemingking Luar - desa
Sekumbung - desa Manis Mato - desa Rukam;
d. pengaturan alur pelayaran kelurahan Tanjung - desa Rantau Panjang - desa
Londerang - desa Rondang.
Pasal 58
Perwujudan sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalamPasal dalam
Pasal 53 ayat (1) huruf b meliputi:
(1)

pembangunan dan pengembangan jaringan jalur kereta api umum meliputi:


a.

Batas Provinsi Sumatera Selatan/Provinsi Jambi Tempino Kecamatan


Jambi Luar - Sengeti Batas Kabupaten Muaro Jambi/Kabupaten Tanjung
Jabung Barat - Merlung; dan

b.
(2)

Kota Jambi Kumpeh UluKumpeh Muara Sabak Sungai Lokan.

Pembangunan dan pengembangan jaringan prasarana kereta api khusus, meliputi:


a.

Provinsi Sumatera Selatan Kecamatan Mestong Kecamatan Sungai Gelam


Kecamatan Kumpeh Ulu Kota Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten
Tanjung Jabung Timur; dan

b.

Provinsi Sumatera Selatan - Kecamatan Mestong Kecamatan Jambi Luar


Kota Sengeti ProvinsiRiau.

(3)

pembangunan prasarana perkeretaapian, meliputi:


a.

Pembangunan stasiun Kereta Api Sengeti di Kecamatan Sekernan; dan

b.

Pembangunan stasiun Kereta Api Tempino di Kecamatan Mestong.


Pasal 59

Perwujudan sistem jaringan Prasarana Transportasi Udara sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 53 ayat (1) huruf c meliputi:

95

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(1)

Pengembangan dan pembangunan tatatanan kebandarudaraan meliputi:


a. pengembangan bandar udara umum Sultan Thaha Jambi;
b. pembangunan baru bandar udara Di Kecamatan Taman Rajo.

(2)

Pengembangan sistem jaringan prasaran transportasi udara meliputi:


a. penetapan kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP);
b. penetapan kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi penerbangan.
Pasal 60

Perwujudan sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47


huruf c meliputi:
a. perwujudan sistem jaringan energi dan kelistrikan;
b. perwujudan sistem jaringan telekomunikasi;
c. perwujudan sistem jaringan sumber daya air; dan
d. perwujudan sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.
Pasal 61
(1)

Perwujudan sistem jaringan energi dan kelistrikan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 60 huruf a meliputi:
a.perwujudan jaringan pipa minyak bumi meliputi
b. perwujudan pembangkit tenaga listrik; dan
c.perwujudan jaringan transmisi tenaga listrik.

(2)

Perwujudan Jaringan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi :
a. pengembangan jaringan distribusi pipa minyak, meliputi:
1.

Sengeti - Muaro Pijoan Kota Jambi;

2.

Sungai Gelam Kota Jambi; dan

3.

Kota Jambi Tempino Provinsi Sumatera Selatan.

b. pengembangan jaringan distribusi gas, meliputi:


1. Desa Suko Awin Jaya KM 58 Desa Tanjung Lanjut Kabupaten Batang
Hari Desa Pijoan Desa Bertam Kelurahan Tempino Provinsi Sumatera
Selatan; dan
2. Kecamatan Sungai Gelam Kecamatan Kumpeh Ulu Kecamatan Kumpeh
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Batam
(3)

Perwujudan Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b meliputi:

96

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

a.

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) terdapat di Kecamatan


Kumpeh, Kecamatan Maro Sebo dan kecamatan Sungai Bahar;

b.

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) terdapat


di Kecamatan Sungai Gelam dan Kecamatan Sekernan;

c.

pembangunan PLTU Mulut Tambang di Kecamatan Mestong dan Kecamatan


Sungai Bahar; dan

d.
(4)

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluruh Kecamatan.

Perwujudan jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi:
a.

pengembangan gardu induk Muaro Jambi terdapat di Mendalo Darat dan


Sungai Bertam;

b.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kapasitas


500 KVA (lima ratus Kilo Volt Ampere) interkoneksi jaringan listrik Aur Duri
Rengat yang melewatiKecamatan Jambi Luar Kota dan Kecamatan Sekernan
untuk transmisi SUTET;

c.

Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kapasitas


275 KVA (dua ratus tujuh puluh lima Kilo Volt Ampere) interkoneksi jaringan
listrik Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Bungo Kabupaten TeboKabupaten Muaro JambiKota JambiTanjung Jabung Barat untuk transmisi
SUTET;

d.

pengembangan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan


kapasitas

150

kVA

(seratus

lima

puluh)

Kilo

Volt

Ampere

yaitu

menghubungkan Kabupaten Muaro Jambi Kabupaten Tanjung Jabung


Timur, Sungai Gelam Sungai Bertam, Sungai Bertam Mendalo Darat; dan
e.

pengembangan

dan

pembangunan

jaringan

Saluran

Udara

Tegangan

Menengah (SUTM) dengan kapasitas 20 kVA (dua puluh) Kilo Volt Ampere
yaitu menghubungkan antar pusat perdesaan dalam wilayah Kabupaten.
Pasal 62
(1)

Perwujudan Sistem jaringan prasarana telekomunikasi sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 60 huruf b meliputi:
a. pengembangan jaringan kabel; dan
b. pengembangan jaringan nirkabel;

(2)

Perwujudan pengembangan jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a meliputi seluruh kecamatan di wilayah kabupaten.

97

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Perwujudan pengembangan jaringan nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf b meliputipembangunan menara telekomunikasi atau Base Transceiver
Station (BTS)seluruh kecamatan di wilayah kabupaten.

(4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan menara telekomunikasi atau Base


Transceiver Station (BTS) diatur dengan peraturan bupati.
Pasal 63

(1)

Perwujudan sistem jaringan prasarana sumberdaya air sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 60 huruf c meliputi :
a. perwujudan wilayah sungai (WS);
b. perwujudan cekungan air tanah (CAT);
c. perwujudan jaringan air baku untuk air besih; dan
d. perwujudan sistem pengendaliaan daya rusak air.

(2)

Perwujudan wilayah sungai (WS) Batang Hari sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi:
a.

rehabilitasi dan revitalisasi wilayah hulu sungai Batang Hari yang bekerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten yang berbatasan;

(3)

b.

penetapan wilayah sempadan sungai sebagai kawasan lindung; dan

c.

revitalisasi sungai dan embung.

Perwujudan cekungan air tanah (CAT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a berupa revitalisasi dan rehabilitasi kawasan CAT.

(4)

Perwujudan jaringan air baku untuk air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c berupa pengembangan, pembangunan dan pengelolaan air bersih;

(5)

Perwujudan sistem pengendalian daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d meliputi :
a.

pembangunan Kanal Primer melalui Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan


Maro sebo, Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu dan Kecamatan
Taman Rajo;

b.

pembangunan turap lengsengan di sepanjang sungai batanghari yang melalui


Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Maro sebo,
Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Kumpeh ulu dan Kecamatan Kumpeh;
dan

c.

peningkatan program penghijauan di sepanjang daerah aliran sungai dengan


jenis tanaman tahunan.

d.

pembangunan pemindahan aliran Sungai Batang Hari di Desa Kedotan


Kecamatan Sekernan.

98

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 64
(1)

Perwujudan sistem jaringan prasarana wilayah lainnya sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 60 huruf d meliputi:
a. perwujudan sistem persampahan;
b. perwujudan sistem penyediaan air minum;
c. perwujudan sistem pengelolaan air limbah;
d. perwujudan sistem jaringan drainase; dan
e. perwujudan jalur dan ruang evakuasi bencana.

(2)

Perwujudan sistem persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a


meliputi:
a. penyusunan rencana induk pengolahan persampahan;
b. pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah regional di Kecamatan
Sungai Gelam dengan sistem lahan urug saniter (sanitary landfill)dan
penerapan pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R);
c. pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di Desa
Bukit Baling Kecamatan Sekernan dengan sistem lahan urug saniter (sanitary
landfill) dan penerapan pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse,
recycle (3R);
d. pengembangan Tecmpat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di Desa
Danau Sarang Elang di Kecamatan Jambi Luar Kota dengan sistem lahan urug
saniter (sanitary landfill) dan penerapan pengelolaan sampah dengan prinsip
reduce, reuse, recycle (3R);
e. pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Kabupaten di Desa
Mekar Sari Makmur di Kecamatan Sungai Bahar dengan sistem lahan urug
saniter (sanitary landfill) dan penerapan pengelolaan sampah dengan prinsip
reduce, reuse, recycle (3R);
f. pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) melalui penerapan
pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R) meliputi:
1.

desa Baru Kecamatan Mestong;

2.

desa Mekar Jaya Kecamatan Bahar Selatan;

3.

desa Kedemangan Kecamatan Jambi Luar Kota;

4.

desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh;

5.

desa Betung Kecamatan Kumpeh;

6.

desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu;

7.

desa Tarikan Kecamatan Kumpeh Ulu;

8.

desa Matra Manunggal Kecamatan Bahar Utara;

99

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

9.

desa Rukam Kecamatan Taman Rajo;

10. desa Mudung Darat Kecamatan Maro Sebo;


(3)

Perwujudan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. pengembangan dan pembangunan sistem penyediaan air minum melalui PDAM
di seluruh wilayah kabupaten;
b. pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) Sungai Batang Hari
meliputi:
1.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sengeti melayani perkotaan Sengeti dan


perkotaan Bukit Baling;

2.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sekernan melayani perkotaan Sekernan


Sampai ke batas Kota Jambi;

3.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Duren melayani perkotaan Pijoan,


Simpang Sungai Duren, Mendalo Darat sampai batas Kota Jambi;

4.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Pudak melayani Perkotaan Pudak dan


Kecamatan Sungai Gelam;

5.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Tanjung melayani Perkotaan Tanjung;

6.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Mendalo Darat melayani Mendalo Darat,


Pematang Gajah dan Mendalo Indah sampai batas Kota Jambi; dan

7.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Muaro Jambi melayani Kecamatan Maro


sebo.

c. pembangunan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM)


meliputi:
1.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Matra Manungal melayani Kecamatan Bahar


Utara;

2.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Nyogan melayani Kecamatan Mestong dan


Kecamatan Sungai Bahar;

3.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Trijaya melayani Kecamatan Bahar Selatan;

4.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Gelam melayani Perkotaan Sungai


Gelam;

5.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Arang - arang melayani Perkotaan ArangArang dan Perkotaan Puding;

6.

Instalasi

Pengelolaan

Air

(IPA)

Teluk

Jambu

melayani

Perkotaan

Kemingking Dalam dan Perkotaan Rukam;


7.

Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Niaso melayani Perkotaan Mudung Darat


dan Perkotaan Jambi Kecil; dan

8.

peningkatan area pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

100

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(4)

Perwujudan pengelolaan air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a. limbah domestik berupa Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal
terdapat di sistem perkotaan PKWp, PKL dan PKLp;
b. limbah domestik berupa septic tank terdapat di seluruh wilayah Kabupaten;
c. limbah non domestik terdapat di seluruh wilayah Kabupaten ;
d. sarana pengolahan lumpur tinja berupa truk pengangkut tinja dan modul IPLT
(Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) komunal yang diprioritaskan berada di
perkotaan Sengeti, perkotaan Pematang Gajah, perkotaan Marga dan perkotaan
Sugai Gelam;
e. perbaikan sistem sanitasi masyarakat dengan mengupayakan dengan on site
sistem (septic tank) dan Mandi Cuci Kakus (MCK) umum pada lingkungan
permukiman kumuh di Kabupaten Muaro Jambi;
f. fasilitasi pembangunan instalasi pengolahan limbah untuk kawasan industri
rumah tangga;
g. pengendalian limbah hasil kegiatan industri melalui Kajian Lingkungan Hidup
Strategis; dan
h. pengadaan instalasi pengolahan limbah untuk B3 pada setiap kegiatan
industri.

(5)

Perwujudan jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d


meliputi:
a. normalisasi sungai dan anak sungai untuk mempertahankan sistem dan
saluran drainase yang ada dan merevitalisasi saluran drainase eksisting sesuai
dengan jenis dan klasifikasi saluran;
b. pengembangan sistem drainase terpadu khususnya bagi kawasan perkotaan
PKWp, PKL, PKLp dan PPK serta kawasan peruntukan industri;
c. pembangunan dan pengambangan sistem drainase pada Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL);
d. normalisasi sungai dan kanal pengembangan penahan sekaligus pengatur
aliran hasil limpasan air hujan yang tidak sempat diserap tanah sehingga aliran
tidak terpusat pada salah satu saluran drainase yang dapat menyebabkan
terjadi limpasan pada daerah sekitarnya; dan
e. pembangunan pengendali banjir pada kawasan di sepanjang aliran sungai
Batang Hari.

101

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(6)

Perwujudan jalur dan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e meliputi:
a.

pengembangan

jalur

evakuasi

bencana

banjir

Wilayah

Sekernan,

Kecamatan Jambi Luar Kota dan Kecamatan Maro Sebo melalui ruas Jalan
Arteri Primer Sp. Tuan Batas Kota Jambi ke lapangan perkantoran bukit
Cinto Kenang;
b.

pengembangan
Kecamatan

jalur

evakuasi

bencana

banjir

wilayah

Sekernan,

Jambi Luar Kota melalui ruas jalan arteri primer batas

Kabupaten Muaro Jambi Sp. Mendalo Darat ke Universitas Jambi, jalan


lokal primer Pematang Jering - Sungai Duren Simpang Sungai Duren
menuju Kampus IAIN;
c.

pengembangan jalur evakuasi bencana banjir wilayah Kecamatan taman


rajo melalui ruas jalan kemingking dalam Talang Duku Batas Kota
Jambi ke lapangan Batalyon Infantri Ksatria Jaya Kasang; dan

d.

jalur evakuasi bencana banjir wilayah Kumpeh Ulu dan Kumpeh melalui
ruas jalan Suak Kandis Talang Duku Batas Kota Jambi ke lapangan
Batalyon Infantri Ksatria Jaya Kasang.
Bagian Ketiga
Perwujudan Rencana Pola Ruang
Pasal 65

(1)

Perwujudan rencana pola ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (2)
huruf b meliputi:

(2)

a.

perwujudan kawasan lindung; dan

b.

perwujudan kawasan budidaya.

Perwujudan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) huruf
a meliputi:
a.

perwujudan kawasan hutan lindung;

b.

perwujudan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan


bawahannya;

(3)

c.

perwujudan kawasan perlindungan setempat;

d.

perwujudan kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan

e.

perwujudan pengelolaan kawasan rawan bencana alam.

Perwujudan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


meliputi:
a.

perwujudan kawasan peruntukan hutan produksi;

102

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b.

perwujudan kawasan peruntukan hutan rakyat;

c.

perwujudan kawasan peruntukan pertanian;

d.

perwujudan kawasan peruntukan perikanan;

e.

perwujudan kawasan peruntukan pertambangan;

f.

perwujudan kawasan peruntukan industri;

g.

perwujudan kawasan peruntukan pariwisata;

h.

perwujudan kawasan peruntukan permukiman; dan

i.

perwujudan kawasan peruntukan lainnya.


Pasal 66

(1)Perwujudan kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65ayat (2)
huruf a meliputi :
a. penetapan fungsi kawasan;
b. rehabilitasi kawasan yang memiliki kerusakan rona alam;
c. peningkatan pengelolaan kawasan melalui konservasi tanah dan air; dan
d. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan.
(2)

Perwujudan
bawahannya

kawasan

yang

sebagaimana

memberikan
dimaksud

perlindungan

dalam

Pasal

terhadap

65

ayat

kawasan
(2)

huruf

byaitu:kawasan resapan airmeliputi:


a. penetapan fungsi kawasan;
b. rehabilitasi kawasan yang memiliki kerusakan rona alam;
c. peningkatan pengelolaan kawasan melalui konservasi tanah dan air; dan
d. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan.
Pasal 67
(1)

Perwujudan kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalamPasal


65 ayat (2) huruf c meliputi:
a. kawasan sempadan sungai;
b. kawasan sempadan danau atau waduk; dan
c. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

(2)

Perwujudan kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi :
a. pemantapan fungsi pada kawasan sempadan sungai;
b. pembangunan jalan inspeksi pada kawasan sungai;

103

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c. pengembangan kegiatan budidaya harus dilakukan dengan tidak merusak


fungsi lindung;
d. pengembangan sabuk hijau (green belt);
e. pembangunan prasarana pariwisata;
f. penertiban bangunan permukiman, publik dan komersial yang berada pada
garis sempadan sungai secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan memperhatikan kearifan lokal;
g. perlindungan sungai dari erosi dan abrasi;
h. pengaturan akses publik; dan
i. pengaturan untuk saluran air dan limbah.
(3)

Perwujudan kawasan sempadan danau atau waduk sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf b meliputi :
a. pemantapan fungsi sekitar kawasan danau atau waduk;
b. pembangunan jalan inspeksi pada kawasan danau;
c. pengembangan jalur hijau;
d. pembangunan prasarana pariwisata;
e. penertiban bangunan permukiman, publik dan komersial yang berada pada
garis sempadan danau atau waduk secara bertahap sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan memperhatikan kearifan local; dan
f. pengaturan untuk saluran air dan limbah

(4)

Perwujudan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi :
a. pengembangan RTH pekarangan meliputi:
1. pekarangan rumah tinggal;
2. halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha; dan
3. taman pada bangunan.
b. pengembangan RTH taman dan hutan kota meliputi;
1. taman Rukun Tetangga (RT);
2. taman Rukun Warga (RW);
3. taman Desa;
4. taman kelurahan;
5. taman kecamatan;
6. taman kota; dan
7. hutan kota.

104

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.

pengembangan jalur hijau jalan meliputi:


1.

pulau jalan dan median jalan;

2.

jalur pejalan kaki sepanjang kiri kanan jalan;

3.

RTH sempadan rel kereta api;

4.

jalur hijau jaringan tegangan tinggi;

5.

RTH sempadan sungai;

6.

RTH pengamanan sumber air baku/mata air; dan

7.

Pemakaman.

d.

pengendalian Koefisien Dasar Hijau; dan

e.

pelaksanaan gerakan satu rumah lima pohon.


Pasal 68

(1)

Perwujudan

kawasan

suaka

alam,

pelestarian

alam

dan

cagar

budaya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) huruf d meliputi:


a. perwujudan kawasan taman nasional;
b. perwujudan kawasan hutan raya; dan
c. perwujudan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
(2)

Perwujudan kawasan taman nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi:
a. penetapan batas kawasan;
b. pemantapan fungsi tiap zona kawasan;
c. perlindungan habitat endemik;
d. pelaksanaan rehabilitasi pada area yang mengalami kerusakan; dan
e. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan kawasan taman
nasional.

(3)

Perwujudan kawasan hutan raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a. penetapan batas kawasan;
b. pemantapan fungsi tiap zona kawasan;
c. perlindungan habitat endemik;
d. pelaksanaan rehabilitasi pada area yang mengalami kerusakan; dan
e. peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan kawasan taman
wisata alam.

(4)

Perwujudan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf c meliputi:
a. penetapan dan pemantapan jenis cagar budaya dan ilmu pengetahuan;

105

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. penetapan batas kawasan;


c. perencanaan kawasan; dan
d. rehabilitasi kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, penguatan program
dan pemberdayaan masyarakat.
Pasal 69
Perwujudan pengelolaan kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 65 ayat (2) huruf e berupa perwujudan pengelolaan kawasan rawan bencana
banjir meliputi:
a.

penyediaan jalur dan ruang evakuasi bencana banjir;

b.

pemetaan kawasan rawan bencana banjir;

c.

penghijauan daerah tangkapan air(catchment area);

d.

pengendalian pembangunan fisik dan perkembangan kawasan budidaya;

e.

normalisasi dan rehabilitasi saluran drainase primer;

f.

pembuatan kolam penampung air berupa embung, bendung, bendungan, sumur


resapan, dan biopori;

g.

pengamanan kawasan sempadan sungai; dan

h.

sosialisasi teknis mitigasi banjir kepada masyarakat terdampak.


Pasal 70

(1)

Perwujudan kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 65ayat (3) huruf a meliputi:
a. perwujudan kawasan hutan produksi terbatas;
b. perwujudan kawasan hutan produksi tetap; dan
c. perwujudan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi.

(2)

Perwujudan

kawasan

peruntukan

hutan

produksi

terbatas

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:


a. penetapan batas kawasan;
b. penetapan jenis komoditas dan cara penebangan;
c. pengolahan hasil hutan produksi baik berupa kayu maupun non kayu;
d. pelibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan; dan
e. mensinergikan pengelolaan hutan produksi dengan kegiatan lain yang saling
mendukung.

106

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Perwujudan kawasan peruntukan hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. penetapan batas kawasan;
b. penetapan jenis komoditas dan cara penebangan;
c. pengolahan hasil hutan produksi baik berupa kayu maupun non kayu;
d. pelibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan; dan
e. mensinergikan pengelolaan hutan produksi dengan kegiatan lain yang saling
mendukung.

(4)

Perwujudan kawasan peruntukkan hutan produksi yang dapat dikonversi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :
a. pengusulan Perubahan Kawasan Hutan;
b. penetapan batas kawasan;
c. peningkatan sarana dan prasarana;
d. penguatan kelembagaan; dan
e. optimalisasi fungsi kawasan.
Pasal 71

Perwujudan kawasan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65ayat (3)
huruf b meliputi :
a.

pengembangan area hutan rakyat;

b.

penetapan jenis komoditas dan cara penebangan;

c.

pengolahan hasil hutan rakyat baik berupa kayu maupun non kayu;

d.

mensinergikan pengelolaan hutan rakyat dengan kegiatan lain yang saling


mendukung;

e.

sosialisasi pengelolaan kawasan hutan rakyat kepada masyarakat pemilik atau


pengelola hutan rakyat; dan

f.

peningkatan rehabilitasi hutan.


Pasal 72

(1)

Perwujudan kawasan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3)


huruf c meliputi:
a. perwujudan kawasan pertanian tanaman pangan;
b. perwujudan kawasan hortikultura;
c. perwujudan kawasan perkebunan; dan
d. perwujudan kawasan peternakan.

107

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Perwujudan kawasan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf a meliputi:
a. penetapan batas kawasan pertanian tanaman pangan;
b. peningkatan jaringan irigasi;
c. peningkatan intensifikasi lahan;
d. penyediaan sarana dan prasarana produksi;
e. penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan sumber daya air
untuk irigasi, pengadaan sarana produksi, panen, pasca panen dan pemasaran;
dan
f. pengembangan kawasan pertanian melalui pendekatan agropolitan pada
kawasan-kawasan potensial.

(3)

Perwujudan kawasan hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


meliputi:
a. penetapan kawasan sentra hortikultura dan penetapan komoditas unggulan;
b. peningkatan sarana dan prasarana hortikultura;
c. penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengelolaan sumber daya air
untuk irigasi, pengadaan sarana produksi, panen, pasca panen dan pemasaran;
dan
d. pengembangan sentra agropolitan.

(4)

Perwujudan kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


meliputi:
a. penetapan kawasan sentra perkebunan dan penetapan komoditas unggulan;
b. peningkatan sarana dan prasarana perkebunan;
c. penguatan kelembagaan petani terkait dengan pengadaan sarana produksi,
panen, pasca panen dan pemasaran; dan
d. pengembangan sentra perkebunan.

(5)

Perwujudan kawasan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d


meliputi:
a. penetapan kawasan sentra peternakan dan penetapan komoditas unggulan;
b. pengembangan sentra bibit unggul;
c. pengembangan sentra pengolahan pakan ternak;
d. pengembangan pengolahan hasil peternakan;
e. pengembangan pengolahan kotoran ternak;
f. peningkatan

produktifitas

peternakan

dengan

komoditas sapi, kerbau,

kambing, domba, ayam ras petelur, dan ayam ras pedaging; dan
g. peningkatan sarana dan prasarana peternakan.

108

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 73
Perwujudan kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
ayat (3) huruf d meliputi:
a.

penetapan kawasan perikanan tangkap dan budidaya;

b.

pengembangan sarana dan prasana pendukung perikanan;

c.

penetapan fungsi kawasan perikanan tangkap dan budidaya;

d.

pengembangan sentra pengolahan perikanan;

e.

perluasan jaringan pemasaran perikanan;

f.

penyediaan Balai Benih Ikan (BBI);

g.

penguatan kelembagaan nelayan terkait dengan pengadaan sarana produksi dan


pemasaran; dan

h.

pengembangan kawasan minapolitan.


Pasal 74

Perwujudan kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


65 ayat (3) huruf e meliputi:
a.

pemetaan dan penetapan batas kawasan pertambangan dan potensi pertambangan;

b.

penerapan sistem eksplorasi dan eksploitasi pertambangan berdasarkan prinsip


berkelanjutan;

c.

pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan tambang;

d.

pengendalian dampak secara ketat pengelolaan tambang;

e.

perbaikan lingkungan pasca tambang melalui rehabilitasi dan reklamasi tambang;


dan

f.

peningkatan peran serta pelaku pertambangan baik masyarakat maupun swasta.


Pasal 75

Perwujudan kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat


(3) huruf f meliputi:
a.

penetapan batas kawasan peruntukan industri;

b.

pembangunan dan pengembangan kawasan indutri;

c.

penetapan sentra-sentra industri beserta produk unggulan masing-masing;

d.

pengembangan dan peningkatan jaringan infrastruktur penunjang kawasan


peruntukan industri;

e.

pengembangan sistem pengolahan limbah industri terpadu; dan

f.

pengelolaan kawasan peruntukan industri secara berkelanjutan.


109

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 76
Perwujudan kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
ayat (3) huruf g meliputi:
a.

penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA);

b.

peningkatan daya tarik obyek wisata;

c.

pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang wisata;

d.

diversifikasi pengembangan objek wisata;

e.

pengembangan keterkaitan antar objek wisata, jalur wisata, dan kalender wisata;

f.

peningkatan sistem informasi wisata, pemasaran dan promosi kawasan wisata


dalam rangka memperluas pangsa pasar wisata; dan

g.

pengembangan infrastruktur yang mendukung terhadap pengembangan pariwisata.


Pasal 77

(1)

Perwujudan kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam


dalam Pasal 65 ayat (3) huruf h meliputi:

(2)

a.

perwujudan kawasan permukiman perkotaan; dan

b.

perwujudan kawasan permukiman perdesaan.

Perwujudan kawasan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a terdiri atas:
c.

penyusunan Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Kawasan


Permukiman;

d.

penyediaan perumahan yang memadai, aman dan nyaman bagi masyarakat


perkotaan;

c.

penyediaan sarana dan prasarana permukiman sesuai daya dukung kawasan;

d.

pengembangan permukiman produktif dan berkelanjutan;

e.

perbaikan lingkungan permukiman kumuh dan kurang layak huni;

f.

rehabilitasi dan/atau relokasi permukiman yang terletak pada kawasan rawan


bencana;

g.

konservasi kawasan tradisional/etnis/bersejarah;

h.

pencadangan kawasan permukiman baru (kasiba dan lisiba) dengan rencana


pembangunan prasarana permukiman yang lebih terarah, efektif, efisien,
produktif, aman dan berkelanjutan; dan

i.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

110

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Perwujudan kawasan permukiman perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf b terdiri atas:
a. penyediaan perumahan yang memadai, aman dan nyaman bagi masyarakat
perdesaan;
b. penyediaan perumahan masyarakat perdesaan tetap memperhatikan sistem
kearifan lokal dan system kekerabatan yang berlaku;
c. penyediaan sarana dan prasarana permukiman sesuai daya dukung kawasan;
d. pengembangan permukiman produktif dan berkelanjutan;
e. perbaikan lingkungan permukiman kumuh dan kurang layak huni;
f. rehabilitasi dan/atau relokasi permukiman yang terletak pada kawasan rawan
bencana;
g. konservasi kawasan tradisional/etnis/ bersejarah; dan
h. penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.
Pasal 78

Perwujudan kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat


(3) huruf i meliputi :
a.

penetapan jenis kawasan yang mempunyai fungsi pertahanan dan keamanan;

b.

penetapan batas keamanan dan kepemilikan pada kawasan pertahanan dan


keamanan;

c.

penyediaan sarana dan prasarana kawasan pertahanan dan keamanan; dan

d.

pengendalian perkembangan kegiatan di sekitar kawasan pertahanan dan


keamanan yang tidak sesuai dengan kepentingan umum.
Paragraf 3
Perwujudan Kawasan Strategis
Pasal 79

Perwujudan kawasan strategis di wilayah Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 42 meliputi:
a.

perwujudan kawasan strategis nasional;

b.

perwujudan kawasan strategis provinsi; dan

c.

perwujudan kawasan strategis kabupaten.

111

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 80
Perwujudan kawasan strategis nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 huruf
a berupa Kawasan Taman Nasional Berbak meliputi:
a.

penetapan batas kawasan;

b.

pemantapan fungsi tiap zona kawasan;

c.

perlindungan habitat endemik;

d.

pelaksanaan rehabilitasi pada area yang mengalami kerusakan; dan

e.

peningkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

pemeliharaan

kawasan

taman

nasional.
Pasal 81
(1) Perwujudan kawasan strategis provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79
huruf b meliputi:
a. kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan ekonomi yaitu Kota Jambi,
Muara Bulian,Sengeti dan sekitarnya; dan
b. kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan sosial dan budaya yaitu
wisata Candi Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Taman
Rajo.
(2) Perwujudan kawasan strategis Kota Jambi, Muara Bulian,Sengeti dan sekitarnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a:
a.

penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis (RTR) Kota Jambi, Muara
Bulian,Sengeti dan sekitarnya;

b.

pembangunan pusat perdagangan skala regional;

c.

pembangunan pusat jasa skala regional;.

d.

pengembangan pusat pendidikan;

e.

penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

(3) Perwujudan Kawasan strategis wisata Candi Muaro Jambi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b:
a.

penetapan dan pemantapan kawasan wisata Candi Muaro Jambi;

b.

penetapan batas kawasan wisata Candi Muaro Jambi;

c.

penyusunan perencanaan kawasan wisata Candi Muaro Jambi;

d.

revitalisasi kawasan situs candi Muaro Jambi;

e.

pembinaan budaya lokal; dan

f.

pengembangan sarana prasarana pendukung pariwisata.

112

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 82
(1)

Perwujudan kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal


79 huruf c yaitu:Kawasan Strategis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perikanan di Kecamatan Maro Sebo, Kacamatan Taman Rajo, Kecamatan Kumpeh
Ulu dan Kecamatan Sungai Gelam.

(2)

Perwujudan Kawasan Strategis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan


Perikanan di Kecamatan Maro Sebo, Kacamatan Taman Rajo, Kecamatan Kumpeh
Ulu dan Kecamatan Sungai Gelam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pertanian
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan;
b. perwujudan penataan batas Kawasan Strategis Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perikanan;
c. pembinaan Kawasan Strategis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perikanan.
d. pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung Kawasan
Strategis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan.
BAB VII
ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 83

(1) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang digunakan sebagai acuan dalam


pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
(2) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a.

ketentuan umum peraturan zonasi;

b.

ketentuan perizinan;

c.

ketentuan pemberian insentif dan disinsentif; dan

d.

arahan sanksi;

113

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Bagian Kedua
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Pasal 84
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat


(2) huruf a, digunakan sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam
penyusunan peraturan zonasi.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang; dan
b. ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang.

(3)

Ketentuan umum peraturan zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. kegiatan yang diijinkan;
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat;
c. kegiatan yang dilarang.
d. intensitas;
e. prasarana dan sarana minimum; dan
f. ketentuan lain-lain.
Pasal 85

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 83 ayat (2) huruf a meliputi:
a. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana utama; dan
b. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana lainnya.

(2)

Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

sistem

jaringan

prasarana

utama

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:


a. ketentuan umum peraturan zonasi sistem transportasi darat;
b. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan perkeretaapian; dan
c. Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana transportasi
udara.
(3)

Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

sistem

jaringan

prasarana

lainnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas:


a. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan energi dan kelistrikan;
b. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan telekomunikasi;
c. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan sumber daya air; dan
d. ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana wilayah lainnya.

114

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 86
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi sistem transportasi darat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2) huruf a berupa peraturan zonasi jaringan jalan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jaringan jalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. jaringan jalan bebas hambatan;
b. jaringan jalan arteri primer;
c. jaringan jalan kolektor primer; dan
d. jaringan jalan lokal primer.
(3) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jaringan jalan bebas hambatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1.

kawasan budidaya tertata dengan baik dan tidak mengganggu fungsi jalan
tol;

2.

pagar pembatas (baik alami maupun buatan) antara ruang milik jalanjalan
tol dengan fungsi kawasan budidaya, sebagai salah satu bentuk
perlindungan keselamatan;

3.

pengembagan jaringan jalan yang berfungsi

sebagai jalan alternatif dan

pembatas kawasan dengan jalan tol; dan


4.
b.

kawasan penyangga (buffer zone).

kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa adanya pembatasan luas kawasan


budidaya di sekitar jalan tol, karena fungsi kawasan ini dapat menimbulkan efek
pembangkit dan penarik yang cukup besar dalam pergerakan transportasi;

c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan intensitas


tinggi dan berorientasi langsung pada jalan bebas hambatan; dan

2.

perumahan, perdagangan, jasa, industri dan peruntukan bangunan lainnya


dengan kepadatan tinggi yang berorientasi langsung pada jalan bebas
hambatan.

d.

intensitas Koefisien Dasar Bangunan KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan
Koefisien Dasar Hijau (KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan yang akan
dilakukan memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan.

e.

prasarana dan sarana minimum berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi
isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengaman pengguna
jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki,
penyandang cacat dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan

yang berada di jalan dan di luar badan jalan.


115

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

penyediaan penempatan rambu yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan


dan pengguna jalan;

2.

penyediaan penempatan iklan yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan


dan pengguna jalan;

3.

penyediaan jembatan penyeberangan yang sesuai dengan tipe penggunaan


lahan dan pengguna jalan;

4.

penyediaan tempat pemberhentian angkutan yang sesuai dengan tipe


penggunaan lahan dan pengguna jalan; dan

5.

Penyediaan area peristirahatan (rest area) yang dilengkapi dengan SPBU


dan fasilitas umum.

(4) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jaringan jalan arteri primer sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi :


1.

kegiatan berkepadatan rendah;

2.

penggunaan lahan campuran berupa perumahan, perdagangan dan jasa


berkepadatan rendah sampai sedang; dan

3.

pengembangan Ruang Terbuka Hijau sepanjang jaringan jalan yang


mempunyai fungsi konservasi dan penyediaan oksigen.

b.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi


1.

kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan


intensitas sedang sampai rendah dan menyediakan prasarana tersendiri;

2.

perumahan dengan kepadatan sedang sampai rendah dengan syarat tidak


berorientasi langsung pada jalan arteri primer;

3.

kegiatan

lain

berupa

pariwisata,

pendidikan,

kesehatan,

olahraga

disediakan secara terbatas melalui penyediaan sarana dan prasarana


dengan memenuhi standart keamanan.
c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan


intensitas tinggi dan berorientasi langsung pada jalan arteri primer;

2.

perumahan dengan kepadatan tinggi yang berorientasi langsung pada jalan


arteri primer;

3.

kegiatan

lain

berupa

pariwisata,

pendidikan,

kesehatan,

olahraga

disediakan secara terbatas yang berorientasi langsung pada jalan arteri


primer;
4.

kegiatan lain yang berpotensi membahayakan pengguna jalan arteri primer;


dan

116

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

5.

alih

fungsi

lahan

yang

telah

ditetapkan

sebagai

lahan

pangan

berkelanjutan, kawasan lindung atau fungsi-fungsi lain yang ditetapkan


sebagai fungsi lindung.
d.

intensitas KDB, KLB dan KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan yang
akan dilakukan memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan.

e.

prasarana dan sarana minimum berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan
pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas
untuk sepeda, pejalan kaki, penyandang cacat dan fasilitas pendukung
kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar badan
jalan.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

penyediaan penempatan rambu yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan


dan pengguna jalan;

2.

penyediaan penempatan iklan yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan


dan pengguna jalan;

3.

penyediaan jembatan penyeberangan yang sesuai dengan tipe penggunaan


lahan dan pengguna jalan; dan

4.

penyediaan tempat pemberhentian angkutan yang sesuai dengan tipe


penggunaan lahan dan pengguna jalan.

5.

Penyediaan SPBU /SPBBE.

(5) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jaringan jalan kolektor primer sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi :
1. kegiatan berkepadatan rendah;
2. penggunaan lahan campuran berupa perumahan, perdagangan dan jasa
berkepadatan sedang; dan
3. pengembangan RTH sepanjang jaringan jalan yang mempunyai fungsi konservasi
dan penyediaan oksigen.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan intensitas
sedang dan menyediakan prasarana tersendiri;
2. perumahan dengan kepadatan sedang dengan syarat tidak berorientasi langsung
pada jalan kolektor primer;
3. kegiatan lain berupa pariwisata, pendidikan, kesehatan, olahraga disediakan
secara terbatas melalui penyediaan sarana dan prasarana dengan memenuhi
standart keamanan.

117

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1. kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan intensitas
tinggi dan berorientasi langsung pada jalan kolektor primer;
2. perumahan dengan kepadatan tinggi yang berorientasi langsung pada jalan
kolektor primer;
3. kegiatan lain berupa pariwisata, pendidikan, kesehatan, olahraga disediakan
secara terbatas yang berorientasi langsung pada jalan kolektor primer;
4. kegiatan lain yang berpotensi membahayakan pengguna jalan kolektor primer;
dan
5. alih fungsi lahan yang telah ditetapkan sebagai lahan pangan berkelanjutan,
kawasan lindung atau fungsi-fungsi lain yang ditetapkan sebagai fungsi lindung.
d.

intensitas KDB, KLB dan KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan yang akan
dilakukan memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan.

e.

prasarana dan sarana minimum berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengaman
pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda,
pejalan kaki, penyandang cacat dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan
angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar badan jalan.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

penyediaan penempatan rambu yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan dan
pengguna jalan;

2.

penyediaan penempatan iklan yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan dan
pengguna jalan;

3.

penyediaan jembatan penyeberangan yang sesuai dengan tipe penggunaan


lahan dan pengguna jalan; dan

4.

penyediaan tempat pemberhentian angkutan yang sesuai dengan tipe


penggunaan lahan dan pengguna jalan.

5.

Penyediaan SPBU/ SPBBE.

(6) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk jaringan jalan lokal primer sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. kegiatan berkepadatan rendah sampai sedang;
2. penggunaan lahan campuran berupa perumahan, perdagangan dan jasa
berkepadatan sedang sampai tinggi; dan
3. pengembangan RTH sepanjang jaringan jalan yang mempunyai fungsi konservasi
dan penyediaan oksigen.

118

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1. kegiatan komersial berupa industri, perdagangan dan jasa dengan intensitas
sedang sampai tinggi dan menyediakan prasarana tersendiri;
2. perumahan dengan kepadatan sedang sampai tinggi dengan syarat tidak
berorientasi langsung pada jalan lokal primer;
3. kegiatan lain berupa pariwisata, pendidikan, kesehatan, olahraga disediakan
secara terbatas melalui penyediaan sarana dan prasarana dengan memenuhi
standart keamanan.
c. kegiatan yang dilarang meliputi:
1. kegiatan lain yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lokal primer; dan
2. alih fungsi lahan yang telah ditetapkan sebagai lahan pangan berkelanjutan,
kawasan lindung atau fungsi-fungsi lain yang ditetapkan sebagai fungsi lindung.
d. intensitas KDB, KLB dan KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan yang akan
dilakukan memenuhi ketentuan ruang pengawasan jalan.
e. prasarana dan sarana minimum berupa rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi
isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengaman pengguna
jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki,
dan penyandang cacat, dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan
jalan yang berada di jalan dan di luar badan jalan.
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. penyediaan penempatan rambu yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan dan
pengguna jalan;
2. penyediaan penempatan iklan yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan dan
pengguna jalan; dan
3. penyediaan

tempat

pemberhentian

angkutan

yang

sesuai

dengan

tipe

penggunaan lahan dan pengguna jalan.


Pasal 87
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2) huruf b berupa peraturan zonasi sepanjang kiri
kanan jalur kereta api.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kereta api; dan
2. kegiatan pelayanan jasa yang mendukung sistem jaringan kereta api.

119

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1. kegiatan penunjang angkutan kereta api selama tidak mengganggu
perjalanan kereta api;
2. pembatasan perlintasan sebidang antara rel kereta api dengan jaringan
jalan; dan
3. perlintasan jalan dengan rel kereta api harus disertai palang pintu, ramburambu, dan jalur pengaman dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
c. kegiatan yang dilarang meliputi:
1. kegiatan di sepanjang jalur kereta api yang berorientasi langsung tanpa ada
pembatas dalam sempadan rel kereta api; dan
2. kegiatan yang tidak memiliki hubungan langsung dengan jalur kereta api.
d.

intensitas KDB, KLB dan KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan yang
akan dilakukan memenuhi ketentuan sistem jaringan kereta api.

e.

prasarana dan sarana minimum meliputi:


1.

jaringan komunikasi sepanjang jalur kereta api;

2.

rambu-rambu; dan

3.

bangunan pengaman jalur kereta api.

f. ketentuan lain-lain meliputi:


1.

sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan Ruang Terbuka Hijau


produktif;

2.

penyediaan rambu dan marka keselamatan pengguna lalu lintas yang


berhubungan dengan jalur kereta api; dan

3.

sempadan rel kereta api diatur berdasarkan peraturan perundang


undangan yang berlaku.
Pasal 88

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana transportasi udara


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2) huruf c sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 89

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan energi dan kelistrikan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85ayat (3) huruf a meliputi:
a. jaringan pipa minyak dan gas bumi; dan
b. jaringan transmisi tenaga listrik.

120

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan pipa minyak dan gas bumi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mengikuti kaidah keselamatan
kawasan sekitar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3)

Ketentuan umum peraturan zonasi jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

Ruang Terbuka Hijau berupa taman; dan

2.

pertanian tanaman pangan.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

fasilitas umum dengan kepadatan dan intensitas rendah;

2.

fasilitas komersial perdagangan, jasa, dan industri dengan kepadatan dan


intensitas rendah.

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

fasilitas umum dengan kepadatan dan intensitas tinggi, dengan ketinggian


bangunan lebih dari dua lantai;

2.

fasilitas komersial perdagangan, jasa, dan industri dengan kepadatan dan


intensitas tinggi, dengan ketinggian bangunan lebih dari dua lantai;

3.

perumahan dengan kepadatan dan intensitas tinggi, dengan ketinggian


bangunan lebih dari dua lantai.

4.

Intensitas KDB, KLB, dan KDH menyesuaikan dengan jenis peruntukan


yang akan dilakukan dengan KDB 50% dan KLB 0,5.

5.

prasarana dan sarana minimum berupa bangunan pelengkap.

6.

ketentuan lain-lain melalui penyediaan RTH, pelataran parkir, dan ruang


keamanan pengguna.
Pasal 90

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 85 ayat (3) huruf b meliputi:
a. jaringan kabel; dan
b. jaringan nirkabel.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan kabel sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

(3)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan nirkabel sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

121

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 91
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan sumber daya air sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 85 ayat (3) huruf c merupakan upaya mempertahankan
keberlanjutan kualitas lingkungan di kawasan sekitar prasarana sumber daya air
meliputi:
a. Wilayah Sungai (WS);
b. Cekungan air tanah; dan
c. sumber air baku untuk air bersih.
Pasal 92
Ketentuan umum peraturan zonasi wilayah sungai (WS) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 91 huruf a meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. pertanian berupa tanaman keras, perdu, tanaman pelindung sungai;
2. pemasangan papan reklame/pengumuman;
3. pemasangan fondasi dan rentangan kabel listrik;
4. fondasi jembatan/jalan; dan
5. bangunan bendung/bendungan dan bangunan lalu lintas air seperti dermaga,
gardu listrik, bangunan telekomunikasi dan pengontrol/pengukur debit air.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa:
1. bangunan penunjang pariwisata; dan
2. bangunan pengolahan limbah dan bahan pencemar lainnya.
c. kegiatan yang dilarang berupa:
1. bangunan yang tidak berhubungan secara langsung dengan fungsi wilayah
sungai; dan
2. kegiatan baik berupa bangunan maupun bukan yang potensi mencemari
sungaiberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku.
d. intensitas bangunan berupa KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, KDH 90% sesuai
ketentuan bangunan yang dimaksud;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pelindung sungai berupa jalan setapak,
kelengkapan bangunan

yang

diijinkan, dan

bangunan pelindung

terhadap

kemungkinan banjir;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan RTH produktif; dan
2. penyediaan rambu dan peringatan keselamatan terkait dengan badan air.

122

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 93
Ketentuan peraturan zonasi cekungan air tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
91 huruf b meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

pertanian berupa tanaman keras, perdu, tanaman pelindung;

2.

pemasangan papan reklame/pengumuman;

3.

pemasangan fondasi dan rentangan kabel listrik; dan

4.

bangunan bendung/bendungan dan bangunan lalu lintas air seperti dermaga,


gardu listrik, bangunan telekomunikasi dan pengontrol/pengukur debit air.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa:


1.

bangunan penunjang pariwisata; dan

2.

bangunan pengolahan limbah dan bahan pencemar lainnya.

c. kegiatan yang dilarang berupa:


1.

bangunan yang tidak berhubungan secara langsung dengan fungsi wilayah


cekungan air tanah; dan

2.

kegiatan baik berupa bangunan maupun bukan yang potensi mencemari wilayah
cekungan air tanah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
berlaku.

d. intensitas bangunan berupa KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, KDH 90% sesuai
ketentuan bangunan yang dimaksud;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pelindung cekungan air tanah berupa jalan
setapak, kelengkapan bangunan yang diijinkan, dan bangunan pelindung terhadap
kemungkinan banjir;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1.

sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan RTH produktif; dan

2.

penyediaan rambu dan peringatan keselamatan terkait dengan badan air.


Pasal 94

Ketentuan umum peraturan zonasi sumber air baku untuk air bersih sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 huruf c meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. pertanian berupa tanaman keras, perdu, tanaman pelindung mata air;
2. bangunan penunjang pemanfaatan mata air antara lain pipa sambungan air
bersih; dan
3. bangunan penampung air untuk didistribusikan sebagai air minum dan irigasi.

123

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa:


1. bangunan penunjang pariwisata; dan
2. bangunan pengontrol debit dan kualitas air.
c. kegiatan yang dilarang berupa:
1. bangunan yang tidak berhubungan secara langsung dengan fungsi mata air; dan
2. kegiatan baik berupa bangunan maupun bukan yang potensi mencemari mata
air.
d. intensitas bangunan berupa KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, KDH 90% sesuai
ketentuan bangunan yang dimaksud;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pelindung sungai berupa jalan setapak,
kelengkapan bangunan

yang

diijinkan, dan

bangunan pelindung

terhadap

kemungkinan banjir;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan RTH produktif; dan
2. penyediaan rambu dan peringatan keselamatan terkait dengan sumber air.
Pasal 95
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana wilayah lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (3) huruf d meliputi:
a.

sistem persampahan;

b.

sistem penyediaan air minum;

c.

sistem pengelolaan air limbah;

d.

sistem jaringan drainase; dan

e.

jalur dan ruang evakuasi bencana.


Pasal 96

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem persampahan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 95 huruf a merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem persampahan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. kegiatan pemilihan dan pemilahan, pengolahan sampah;
2. RTH produktif maupun non produktif; dan
3. Bangunan pendukung pengolah sampah.

124

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa kegiatan atau bangunan

yang

berhubungan dengan sampah seperti penelitian dan pembinaan masyarakat.


c. kegiatan yang dilarang berupa seluruh kegiatan yang tidak berhubungan
dengan pengelolaan sampah.
d. intensitas besaran KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, dan KDH 90%;
e. prasarana dan sarana minimum berupa unit pengelolaan sampah antara lain
pembuatan kompos dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS);
f. ketentuan lain-lain berupa kerjasama antara pelaku pengolah sampah
dilakukan melalui kerjasama tersendiri sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 97
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem penyediaan air minum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 huruf b diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 98
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem pengelolaan air limbah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95huruf c diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 99
Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 huruf d diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 100
Ketentuan umum peraturan zonasi jalur dan ruang evakuasi bencana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 huruf e diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

125

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 101
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
84 ayat (2) huruf b meliputi:

(2)

a.

ketentuan umum peraturan zonasi kawasan lindung; dan

b.

ketentuan umum peraturan zonasi kawasan budidaya.

Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan lindung sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Kawasan hutan lindung;
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
c. kawasan perlindungan setempat;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan
e. kawasan rawan bencana alam.

(3) Ketentuan umum

peraturan zonasi pada kawasan budidaya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:


a.

kawasan peruntukan hutan produksi;

b.

kawasan peruntukan hutan rakyat;

c.

kawasan peruntukan pertanian;

d.

kawasan peruntukan perikanan;

e.

kawasan peruntukan pertambangan;

f.

kawasan peruntukan industri;

g.

kawasan peruntukan pariwisata;

h.

kawasan peruntukan permukiman; dan

i.

kawasan peruntukan lainnya.


Pasal 102

Ketentuanumum peraturan zonasi untuk kawasan hutan lindung sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (2) huruf a yaitu Kawasan bergambut meliputi :
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1.hutan, lahan pertanian, dan wisata alam; dan
2.pemanfaatan lahan untuk lokasi evakuasi bencana.

b.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

pertanian intensif yang cenderung mempunyai perubahan rona alam;

2.

perkebunan yang dilengkapi dengan sistem peresapan di sekitarnya;

3.

kawasan permukiman dengan syarat kepadatan rendah dan KDH tinggi; dan

4.

pengembangan prasarana wilayah antara lain berupa jalan, sistem saluran yang
dilengkapi dengan sistem peresapan di sekitarnya.
126

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c.kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan berupa bangunan dengan intensitas sedang sampai tinggi;

2.

kegiatan yang menimbulkan polusi; dan

3.

penambangan terbuka yang potensial merubah bentang alam.

d. Intensitas berupa kegiatan pembangunan dengan besaran KDB yang diijinkan 10%,
KLB 10%, dan KDH 90%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana kegiatan
pembangunan yang menunjang dengan tanpa merubah bentang alam kawasan
resapan air.
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1.

pada kawasan resapan air berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian yang
mengalami penurunan fungsi dilakukan reboisasi, penghijauan, pemeliharaan,
pengayaan tanaman dan penerapan teknis konservasi tanah; dan

2.

penyelenggaraan rehabilitasi kawasan resapan air diutamakan pelaksanaannya


melalui pendekatan partisipatif.
Pasal 103

(1) Ketentuanumum peraturan zonasi untuk kawasan yang memberikan perlindungan


terhadap kawasan bawahnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (2)
huruf byaitu Kawasan resapan air meliputi:
a.

b.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1.

hutan, lahan pertanian, dan wisata alam; dan

2.

pemanfaatan lahan untuk lokasi evakuasi bencana.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

pertanian intensif yang cenderung mempunyai perubahan rona alam;

2.

perkebunan yang dilengkapi dengan sistem peresapan di sekitarnya;

3.

kawasan permukiman dengan syarat kepadatan rendah dan KDH tinggi;


dan

4.

pengembangan prasarana wilayah antara lain berupa jalan, sistem saluran


yang dilengkapi dengan sistem peresapan di sekitarnya.

c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan berupa bangunan dengan intensitas sedang sampai tinggi;

2.

kegiatan yang menimbulkan polusi; dan

3.

penambangan terbuka yang potensial merubah bentang alam.

127

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

Intensitas berupa kegiatan pembangunan dengan besaran KDB yang diijinkan


10%, KLB 10%, dan KDH 90%.

e.

prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana


kegiatan pembangunan yang menunjang dengan tanpa merubah bentang alam
kawasan resapan air.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

pada kawasan resapan air berupa hutan, perkebunan, lahan pertanian


yang mengalami penurunan fungsi dilakukan reboisasi, penghijauan,
pemeliharaan, pengayaan tanaman dan penerapan teknis konservasi
tanah; dan

2.

penyelenggaraan

rehabilitasi

kawasan

resapan

air

diutamakan

pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif.


Pasal 104
Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

untuk

kawasan

perlindungan

setempat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (2) huruf c meliputi:


a. kawasan sempadan sungai;
b. kawasan sempadan danau/waduk; dan
c. Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Pasal 105
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi sempadan sungai sebagaimana dimaksud
dalam

Pasal 104 huruf a merupakan kawasan sepanjang kiri-kanan sungai,

termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat


penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

pertanian berupa tanaman keras, perdu, tanaman pelindung sungai;

2.

pemasangan papan reklame/pengumuman;

3.

pemasangan fondasi dan rentangan kabel listrik;

4.

fondasi jembatan/jalan; dan

5.

bangunan bendung/bendungan dan bangunan lalu lintas air seperti


dermaga, gardu listrik, bangunan telekomunikasi dan pengontrol/pengukur
debit air.

128

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa:


1.

bangunan penunjang pariwisata;

2.

bangunan pengontrol debit dan kualitas air; dan

3.

bangunan pengolahan limbah dan bahan pencemar lainnya.

c. kegiatan yang dilarang berupa:


1.

bangunan yang tidak berhubungan secara langsung dengan fungsi wilayah


sungai; dan

2.

kegiatan baik berupa bangunan maupun bukan yang potensi mencemari


sungai.

d. intensitas bangunan berupa KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, KDH 90%
sesuai ketentuan bangunan yang dimaksud;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pelindung sungai berupa jalan setapak,
kelengkapan bangunan yang diijinkan, dan bangunan pelindung terhadap
kemungkinan banjir;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1.

sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan RTH produktif; dan

2.

penyediaan rambu dan peringatan keselamatan terkait dengan badan air.


Pasal 106

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi sempadan danau/waduk sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 104 huruf b merupakan kawasan tertentu di sekeliling
waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi danau/waduk .

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi sempadan danau/waduk sebagaimana


dimaksud ayat (1) huruf c meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

pertanian

berupa

tanaman

keras,

perdu,

tanaman

pelindung

danau/waduk;
2.

bangunan

penunjang

pemanfaatan

danau/waduk antara

lain

pipa

sambungan air bersih; dan


3.

bangunan penampung air untuk didistribusikan sebagai air minum dan


irigasi.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa:


1.

bangunan penunjang pariwisata; dan

2.

bangunan pengontrol debit dan kualitas air.

129

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c. kegiatan yang dilarang berupa:


1.

bangunan yang tidak berhubungan secara langsung dengan fungsi


danau/waduk; dan

2.

kegiatan baik berupa bangunan maupun bukan yang potensi mencemari


danau/waduk.

d. intensitas bangunan berupa KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, KDH 90%
sesuai ketentuan bangunan yang dimaksud;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pelindung danau/waduk berupa jalan
setapak, kelengkapan bangunan yang diijinkan, dan bangunan pelindung
terhadap kemungkinan banjir;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1.

sepanjang ruang sempadan dapat dikembangkan RTH produktif; dan

2.

penyediaan

rambu

dan

peringatan

keselamatan

terkait

dengan

danau/waduk.
Pasal 107
Ketentuan umum peraturan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 huruf
c berupa RTH pada kawasan perkotaan yang diatur sesuai dengan rencana detail tata
ruang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 108
Ketentuan umum peraturan zonasi suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (2) huruf d meliputi:
a. kawasan taman nasional;
b. kawasan taman hutan raya; dan
c. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Pasal 109
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan taman nasional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 108 huruf a merupakan kawasan pelestarian yang memiliki
ekosistem asli dikelola untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, pariwisata,
rekreasi, pendidikan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan taman nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:

130

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1. diperbolehkan untuk wisata alam, penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dengan syarat tidak merubah bentang alam; dan
2. pemanfaatan lahan untuk lokasi evakuasi bencana.

b.kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1. penggunaan kawasan taman nasional untuk kepentingan pembangunan di
luar kegiatan kehutanan hanya dilakukan dalam kawasan taman nasional;
dan
2. penggunaan kawasan taman nasional dapat dilakukan tanpa mengubah
fungsi pokok kawasan taman nasional.
c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1. kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan taman nasional;dan
2. pencegahan kegiatan budidaya baru dan budidaya yang telah ada di kawasan
lindung yang dapat mengganggu fungsi lindung dan kelestarian lingkungan
hidup.

d.

Intensitas berupa kegiatan pembangunan di kawasan taman nasional sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b disertai ketentuan Pembangunan dengan
besaran KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, dan KDH 90%.

e.

prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana


kegiatan pembangunan yang menunjang dengan tanpa merubah bentang alam
taman nasional antara lain penyediaan jalan setapak, bangunan non permanen
yang tidak merusak lingkungan, dan penyediaan prasarana lain penunjang
kegiatan.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1. pada kawasan taman nasional yang mengalami penurunan fungsi maka dapat
dilakukan

rehabilitasi

taman

nasional

melalui

reboisasi,

penghijauan,

pemeliharaan, pengayaan tanaman dan penerapan teknis konservasi tanah;


2. rehabilitasi taman nasional dilaksanakan berdasarakan kondisi spesifik
biofisik; dan
3. penyelenggaraan rehabilitasi taman nasional diutamakan pelaksanaannya
melalui pendekatan partisipatif dalam rangka mengembangkan potensi dan
memberdayakan masyarakat.
Pasal 110
(1)

Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

untuk

kawasan

taman

hutan

raya

sebagaimana dimaksud dalamPasal 108 huruf b merupakan kawasan pelestarian

131

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan,
jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.
(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan hutan raya sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

diperbolehkan untuk wisata alam, penelitian dan pengembangan ilmu


pengetahuan dengan syarat tidak merubah bentang alam; dan

2.

pemanfaatan lahan untuk lokasi evakuasi bencana.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

penggunaan

kawasan

taman

wisata

alam

untuk

kepentingan

pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dilakukan dalam


kawasan taman wisata alam; dan
2.

penggunaan kawasan taman wisata alam dapat dilakukan tanpa


mengubah fungsi pokok kawasan taman wisata alam.

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan wisata alam; dan

2.

pencegahan kegiatan budidaya baru dan budidaya yang telah ada di


kawasan lindung yang dapat mengganggu fungsi lindung dan kelestarian
lingkungan hidup.

d. Intensitas berupa kegiatan pembangunan di kawasan taman wisata alam


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b disertai ketentuan
Pembangunan dengan besaran KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, dan KDH
90%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana
kegiatan pembangunan yang menunjang dengan tanpa merubah bentang alam
taman wisata alam antara lain penyediaan jalan setapak, bangunan non
permanen yang tidak merusak lingkungan, dan penyediaan prasarana lain
penunjang kegiatan.
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. pada kawasan taman wisata alam yang mengalami penurunan fungsi maka
dapat dilakukan rehabilitasi taman wisata alam melalui reboisasi,
penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman dan penerapan teknis
konservasi tanah;
2. rehabilitasi taman wisata alam dilaksanakan berdasarakan kondisi spesifik
biofisik; dan

132

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

3. penyelenggaraan
pelaksanaannya

rehabilitasi
melalui

taman

pendekatan

wisata

alam

partisipatif

diutamakan

dalam

rangka

mengembangkan potensi dan memberdayakan masyarakat.


Pasal 111
(1) Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 huruf c merupakan
kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai
tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas, kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan ditetapkan dengan kriteria sebagai hasil budaya manusia yang
bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1.

diperbolehkan untuk wisata alam, penelitian dan pengembangan ilmu


pengetahuan dengan syarat tidak merubah bentang alam; dan

2.
b.

pemanfaatan lahan untuk lokasi evakuasi bencana.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

penggunaan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan untuk


kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dilakukan
dalam kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan; dan

2.

penggunaan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dapat


dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan taman cagar budaya
dan ilmu pengetahuan.

c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan yang berpotensi mengurangi luas kawasan cagar budaya dan


ilmu pengetahuan; dan

2.

pencegahan kegiatan budidaya baru dan budidaya yang telah ada di


kawasan lindung yang dapat mengganggu fungsi lindung dan kelestarian
lingkungan hidup.

d.

Intensitas berupa kegiatan pembangunan di kawasan cagar budaya dan ilmu


pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b disertai
ketentuan Pembangunan dengan besaran KDB yang diijinkan 10%, KLB
10%, dan KDH 90%.

133

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

e.

prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana


kegiatan pembangunan yang menunjang dengan tanpa merubah bentang alam
cagar budaya dan ilmu pengetahuan antara lain penyediaan jalan setapak,
bangunan non permanen yang tidak merusak lingkungan, dan penyediaan
prasarana lain penunjang kegiatan.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

pada kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan yang mengalami


penurunan fungsi maka dapat dilakukan rehabilitasi cagar budaya dan
ilmu

pengetahuan

melalui

reboisasi,

penghijauan,

pemeliharaan,

pengayaan tanaman dan penerapan teknis konservasi tanah;


2.

rehabilitasi

cagar

budaya

dan

ilmu

pengetahuan

dilaksanakan

berdasarakan kondisi spesifik biofisik; dan


3.

penyelenggaraan rehabilitasi cagar budaya dan ilmu pengetahuan


diutamakan pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif dalam
rangka mengembangkan potensi dan memberdayakan masyarakat.
Pasal 112

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan rawan bencana alam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101ayat (2) huruf e berupa kawasan rawan bencana banjir.
Pasal 113
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan rawan bencana banjir


sebagaimana dimaksud dalamPasal 112 memiliki karakter sering atau berpotensi
tinggi terkena rencana banjir.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi

pada kawasan rawan bencana banjir

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. Kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

hutan, perkebunan, dan pertanian tanaman tahunan; dan

2.

bangunan pendukung prasarana wilayah.

b. Kegiatan yang diijinkan bersyaratmeliputi:


1.

peternakan dan perikanan;

2.

bangunan pendukung pengembangan peternakan dan perikanan dengan


intensitas rendah; dan

3.

prasarana wilayah yang hanya dapat melalui kawasan rawan bencana


banjir.

134

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c. Kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

seluruh kegiatan berupa kawasan terbangun; dan

2.

merubah fungsi hutan, perkebunan, dan pertanian tanaman tahunan.

d. Intensitas berupa kegiatan pembangunan di kawasan rawan bencana banjir


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b disertai ketentuan
Pembangunan dengan besaran KDB yang diijinkan 10%, KLB 10%, dan KDH
90%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa penyediaan sarana dan prasarana
kegiatan penunjang hutan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan;
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. pada kawasan rawan bencana banjir yang mengalami penurunan fungsi
maka dapat dilakukan rehabilitasi melalui reboisasi, pembuatan jalur hijau,
dan pemeliharaan; dan
2. penyelenggaraan

rehabilitasi

rawan

bencana

banjir

diutamakan

pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif.


Pasal 114
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan hutan produksi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf a memiliki karakter sebagai kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan hutan produksi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. pemanfaatan kawasan hutan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan
kayu dan pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.
2. hutan produksi yang berada di hutan lindung boleh diusahakan tapi harus
ada kejelasan deliniasi kawasan hutan produksi dan izin untuk melakukan
kegiatan;
3. pemanfaatan hutan produksi yang menebang tanaman/pohon diwajibkan
untuk melakukan penanaman kembali sebagai salah satu langkah
konservasi;
4. kegiatan budidaya yang diperkenankan pada kawasan hutan produksi
adalah kegiatan yang tidak mengolah tanah secara intensif atau merubah
bentang alam yang dapat menjadi penyebab bencana alam; dan

135

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

5. kegiatan budidaya di hutan produksi diperbolehkan dengan syarat


kelestarian sumber air dan kekayaan hayati di dalam kawasan hutan
produksi dipertahankan.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil
hutan; dan
2. pemanfaatan hasil hutan hanya untuk menjaga kestabilan neraca sumber
daya kehutanan.
c. kegiatan yang dilarang meliputi:
1. dilarang apabila kegiatan yang ada di hutan produksi tidak menjamin
keberlangsungan

kehidupan

di

daerah

bawahannya

atau merusak

ekosistem yang dilindungi;


2. melakukan penebangan pohon dalam radius/ jarak tertentu dari mata air,
tepi jurang, waduk, sungai, dan anak sungai yang terletak di dalam
kawasan hutan;
3. tidak diperbolehkan adanya perbuatan hukum yang potensial merusak
kelestarian hayati seperti pewarisan untuk permukiman, atau jual beli pada
pihak yang ingin mengolah tanah secara intensif atau membangun
bangunan fisik;
4. pembatasan pembangunan sarana dan prasarana di kawasan hutan
produksi; dan
5. kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang tanpa ada izin dari pihak terkait.
d. intensitas KDB yang diijinkan 5%, KLB 5%, dan KDH 95%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa pembangunan infrastruktur yang
menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan.
f. ketentuan lain-lain, meliputi:
1. hutan produksi di luar kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat
(hutan rakyat) dapat diberikan Hak Pakai atau Hak Milik sesuai dengan
syarat subyek sebagai pemegang hak;
2. apabila kriteria kawasan berubah fungsinya menjadi hutan lindung,
pemanfaatannya

disesuaikan

dengan

lebih

mengutamakan

upaya

konservasi, misal: kawasan hutan produksi dengan tebang pilih;


3. diadakan penertiban penguasaan dan pemilikan tanah serta pembinaan
dan

pemanfaatannya

yang

seimbangn

antara

kepentingan

Kuasa

Pemanfaatan Hutan (KPH) dengan masyarakat setempat bagi kawasan yang


fisiknya berupa hutan rakyat, tegalan, atau penggunaan non hutan dan
sudah menjadi lahan garapan masyarakat.

136

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 115
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan hutan rakyat sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 101 ayat (3) huruf b merupakan upaya mempertahankan
keberlanjutan

terhadap

hutan

yang

pengelolaannya

diserahkan

kepada

masyarakat.
(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan hutan rakyatsebagaimana dimaksud


pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

hutan rakyat yang berada di hutan lindung boleh diusahakan tapi harus
ada kejelasan deliniasi kawasan hutan rakyat dan izin untuk melakukan
kegiatan;

2.

pemanfaatan hutan rakyat yang menebang tanaman/pohon diwajibkan


untuk melakukan penanaman kembali sebagai salah satu langkah
konservasi;

3.

kegiatan budidaya yang diperkenankan pada kawasan hutan rakyat adalah


kegiatan yang tidak mengolah tanah secara intensif atau merubah bentang
alam yang dapat menjadi penyebab bencana alam; dan

4.

kegiatan budidaya di hutan rakyat diperbolehkan dengan syarat kelestarian


sumber air dan kekayaan hayati di dalam kawasan hutan rakyat
dipertahankan.

b.

kegiatan yang diijinkan bersyarat berupa pengalihfungsian untuk kegiatan lain


setelah

potensi

hutan

tersebut

dimanfaatkan

dan

sesuai

peraturan

perundangan yang berlaku.


c.

kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

dilarang apabila kegiatan yang ada di hutan rakyat tidak menjamin


keberlangsungan kehidupan di daerah bawahnya atau merusak ekosistem
yang dilindungi;

2.

melakukan penebangan pohon dalam radius/ jarak tertentu dari mata air,
tepi jurang, waduk, sungai, dan anak sungai yang terletak di dalam
kawasan hutan;

3.

tidak diperbolehkan adanya perbuatan hukum yang potensial merusak


lingkungan seperti pewarisan untuk permukiman, atau jual beli pada pihak
yang ingin mengolah tanah secara intensif atau membangun bangunan
fisik;

137

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

4.

pembatasan pembangunan sarana dan prasarana di kawasan hutan


rakyat; dan

5.

kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang tanpa ada izin dari pihak terkait.

d. intensitas KDB yang diijinkan 5%, KLB 5%, dan KDH 95%.
e.

prasarana dan sarana minimum berupa berupa pembangunan infrastruktur


yang menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

f. ketentuan lain-lain meliputi:


1.

pengelolaan hutan rakyat harus mengikuti peraturan perundang-undangan


yang berlaku; dan

2.

pengusahaan hutan rakyat oleh badan hukum dilakukan harus dengan


melibatkan masyarakat setempat.
Pasal 116

Karakteristik kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101


ayat (3) huruf c meliputi:
a.

pertanian tanaman pangan;

b.

hortikultura;

c.

perkebunan; dan

d.

peternakan.
Pasal 117

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian tanaman


pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 huruf a memiliki karakter bidang
lahan yang digunakan untuk usaha pertanian tanaman pangan.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi peruntukan pertanian tanaman pangan pada
ayat (1) meliputi:
a.

Pertanian tanaman pangan lahan basah; dan

b.

Pertanian tanaman pangan lahan kering.

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian tanaman


pangan lahan basah sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a meliputi:
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1. kawasan terbangun baik permukiman, maupun fasilitas sosial ekonomi,
2. bangunan prasarana penunjang pertanian pada lahan pertanian beririgasi;
dan
3. prasarana penunjang pembangunan ekonomi wilayah.

138

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1. kegiatan wisata alam berbasis ekowisata;
2. pembuatan bangunan penunjang pertanian, penelitian dan pendidikan; dan
3. permukiman petani pemilik lahan yang berdekatan dengan permukiman
lainnya.

c.

Kegiatan yang dilarang meliputi:


1. pengembangan kawasan terbangun pada lahan basah beririgasi;
2. lahan pertanian pangan berkelanjutan tidak boleh dialihfungsikan selain
untuk pertanian tanaman pangan; dan
3. kegiatan sebagai kawasan terbangun maupun tidak terbangun yang
memutus jaringan irigasi.

d.

intensitas alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan diijinkan maksimum


30% di perkotaan dan di kawasan pedesaan maksimum 20% terutama di ruas
jalan utama sesuai dengan rencana detail tata ruang;

e.

prasarana dan sarana minimum berupa pemanfaatan untuk pembangunan


infrastruktur penunjang kegiatan pertanian (irigasi); dan

f.

ketentuan lain-lain meliputi perubahan penggunaan lahan sawah beririgasi


dari pertanian ke non pertanian wajib diikuti oleh penyediaan lahan pertanian
beririgasi di tempat yang lain melalui perluasan jaringan irigasi.

(4) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertanian tanaman


pangan lahan Kering sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b meliputi:
a.

kegiatan yang diijinkan meliputi:


1. kawasan terbangun baik permukiman, maupun fasilitas sosial ekonomi,
2. bangunan prasarana penunjang pertanian pada lahan pertanian beririgasi;
dan
3. prasarana penunjang pembangunan ekonomi wilayah.

b.

kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1. kegiatan wisata alam berbasis ekowisata;
2. pembuatan bangunan penunjang pertanian, penelitian dan pendidikan; dan
3. permukiman petani pemilik lahan yang berdekatan dengan permukiman
lainnya.

c.

Kegiatan yang dilarang meliputi:


1. pengembangan kawasan terbangun pada lahan kering;
2. lahan pertanian pangan berkelanjutan tidak boleh dialihfungsikan selain
untuk pertanian tanaman pangan; dan
3. kegiatan sebagai kawasan terbangun maupun tidak terbangun yang
memutus jaringan irigasi.

139

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

d.

intensitas alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan diijinkan maksimum


30% di perkotaan dan di kawasan pedesaan maksimum 20% terutama di ruas
jalan utama sesuai dengan rencana detail tata ruang;

e.

prasarana dan sarana minimum berupa pemanfaatan untuk pembangunan


infrastruktur penunjang kegiatan pertanian lahan kering; dan

f.

ketentuan lain-lain meliputi perubahan penggunaan lahan kering dari


pertanian ke non pertanian wajib diikuti oleh penyediaan lahan pertanian
Lahan Kering di tempat yang lain melalui perluasan jaringan irigasi.
Pasal 118

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hortikultura sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 116 huruf b memiliki karakter bidang lahan yang digunakan
untuk usaha hortikultura.
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan hortikultura sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

kawasan terbangun baik permukiman, maupun fasilitas sosial ekonomi;

2.

bangunan prasarana penunjang hortikultura yang beririgasi; dan

3.

prasarana penunjang pembangunan ekonomi wilayah.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

kegiatan wisata alam berbasis ekowisata;

2.

pembuatan bangunan penunjang pertanian, penelitian dan pendidikan;


dan

3.

permukiman petani pemilik lahan yang berdekatan dengan permukiman


lainnya.

c.

Kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

pengembangan

kawasan

terbangun

pada

lahan

hortikultura

yang

produktivitasnya tinggi;
2.

kegiatan sebagai kawasan terbangun maupun tidak terbangun yang


memutus jaringan irigasi; dan

3.
d.

kegiatan yang memiliki potensi pencemaran.

intensitas alih fungsi lahan hortikultura diijinkan maksimum 20% baik di


perkotaan maupun di perdesaan terutama di ruas jalan utama sesuai dengan
rencana detail tata ruang;

e.

prasarana dan sarana minimum berupa pemanfaatan untuk pembangunan


infrastruktur penunjang hortikultura (irigasi); dan

140

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

f.

ketentuan lain-lain meliputi perubahan penggunaan lahan hortikultura untuk


kegiatan yang lain diijinkan selama tidak mengganggu produk unggulan daerah
dan merusak lingkungan hidup.
Pasal 119

(1)

Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

perkebunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 huruf c memiliki karakter bidang lahan
yang digunakan untuk usaha perkebunan.
(2)

Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

perkebunan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. kawasan terbangun baik permukiman, maupun fasilitas sosial ekonomi yang
menunjang pengembangan perkebunan;
2. industri penunjang perkebunan; dan
3. prasarana penunjang pembangunan ekonomi wilayah.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. kegiatan wisata alam berbasis ekowisata;
2. pengembangan

pertanian

dan

peternakan

secara

terpadu

dengan

perkebunan sebagai satu sistem pertanian progresif;


3. pembuatan bangunan penunjang pertanian, penelitian dan pendidikan; dan
4. permukiman petani pemilik lahan yang berada di dalam kawasan
perkebunan.
c. Kegiatan yang dilarang meliputi:
1.

pengembangan kawasan terbangun yang mengakibatkan berubahnya


kawasan pada lahan yang ditetapkan sebagai lahan perkebunan;dan

2.

kegiatan yang memiliki potensi pencemaran diambang batas yang diatur


dalam ketentuan perundang-undangan;

d. intensitas alih fungsi lahan perkebunan diijinkan maksimum 5% dari luasan


lahan perkebunan dengan ketentuan KDB 30%, KLB 0,3, KDH 0,5 sesuai
dengan rencana detail tata ruang;
e. prasarana dan sarana minimum berupa pemanfaatan untuk pembangunan
infrastruktur penunjang perkebunan; dan
f. ketentuan lain-lain meliputi perubahan penggunaan lahan perkebunan untuk
kegiatan yang lain diijinkan selama tidak mengganggu produksi perkebunan
dan merusak lingkungan hidup.

141

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 120
(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan peternakan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 116 huruf d memiliki karakter bidang lahan yang
digunakan untuk usaha peternakan.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan peternakan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 121

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan perikanan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf d merupakan upaya mempertahankan
keberlanjutan terhadap kawasan kawasan yang menjadi sentra produksi
perikanan.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan perikanansebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. sarana dan prasarana pendukung budidaya ikan dan kegiatan perikanan
lainnya;
2. kegiatan

lain

yang

bersifat

mendukung

kegiatan

perikanan

dan

pembangunan sistem jaringan prasarana; dan


3. kegiatan penunjang minapolitan.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. kegiatan wisata alam, penelitian dan pendidikan secara terbatas;
2. permukiman, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas;
3. bangunan pendukung pemijahan, pemeliharaan dan pengolahan perikanan;
dan
4. permukiman petani atau nelayan dengan kepadatan rendah.
c. kegiatan yang dilarang meliputi:
1. permukiman, fasilitas sosial dan ekonomi dan industri yang berdampak
negatif terhadap perikanan; dan
2. kegiatan yang memiliki dampak langsung atau tidak terhadap budidaya
perikanan.
d. intensitas KDB yang diijinkan 30%, KLB 30% dan KDH 50%;
e. prasarana dan sarana minimum berupa sarana dan prasarana pendukung
budidaya ikan dan kegiatan lainnya.

142

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

f. ketentuan lain-lain meliputi:


1. perlu pemeliharaan air untuk menjaga kelangsungan usaha pengembangan
perikanan; dan
2. untuk perairan umum

perlu diatur jenis dan alat tangkapnya untuk

menjaga kelestarian sumber hayati perikanan.


Pasal 122
(1) Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

pertambangan

sebagaimana dimaksud dalamPasal 101 ayat (3) huruf e merupakan upaya


mempertahankan keberlanjutan kelestarian lingkungan kawasan pertambangan
baik ketika masih dilakukan penambangan maupun pasca kegiatan penambangan.
(2) Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

pertambangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

pertanian, perkebunan, dan peternakan;

2.

bangunan penunjang pengolahan pertambangan; dan

3.

pendidikan, penelitian, dan pariwisata penambangan.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

permukiman penunjang pertambangan;

2.

industri pengolah hasil tambang;

3.

penambangan dalam skala besar pada kawasan budidaya dan/atau lindung


secara terbuka.

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

permukiman yang tidak berhubungan dengan kegiatan pertambangan;

2.

industri yang tidak berhubungan dengan kegiatan pertambangan; dan

3.

penambangan secara terbuka pada kawasan lindung dan/atau pada


kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

d. Kawasan terbangun pada kawasan pertambangan dengan intensitas KDB yang


diijinkan 50%, KLB 50% dan KDH 25%.
e.

prasarana dan sarana minimum berupa bangunan penunjang pertambangan,


fasilitas pengangkutan dan penunjangnya, pos pengawasan dan kantor
pengelola, balai penelitian.

f.

ketentuan lain-lain meliputi:


1.

pengembangan

kawasan

pertambangan

dilakukan

dengan

mempertimbangkan potensi bahan galian, kondisi geologi dan geohidrologi


dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan;

143

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

2.

pengelolaan kawasan bekas penambangan harus direhabilitasi sesuai


dengan zona peruntukan yang ditetapkan;

3.

pemanfaatan lahan bekas tambang yang merupakan lahan marginal pada


area bekas penambangan; dan

4.

pengelolaan limbah hasil penambangan untuk menjaga keberlanjutan


ekosistem pada kawasan sekitarnya.
Pasal 123

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan industri sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf f merupakan upaya mempertahankan
keberlanjutan

industri

sebagai

penggerak

perekonomian

masyarakat

serta

keberlanjutan kelestarian lingkungan di sekitar kawasan industri.


(2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan industri sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. permukiman, fasilitas umum penunjang industri; dan
2. prasarana penunjang industri; dan
3. Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan kerapatan tinggi, bertajuk lebar,
berdaun lebat di sekeliling kawasan peruntukan industri.
b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. fasilitas umum dan ekonomi penunjang permukiman pada kawasan
peruntukan industri;
2. penyediaan ruang khusus pada sekitar kawasan industri terkait dengan
permukiman dan fasilitas umum yang ada; dan
3. prasarana penghubung antar wilayah yang tidak berkaitan dengan kawasan
peruntukan industri.
c. kegiatan yang dilarang meliputi:
1.

kegiatan atau bangunan baru yang tidak sesuai dengan kegiatan industri;
dan

2.

pemanfaatan lahan untuk fungsi-fungsi yang berdampak negatif terhadap


perkembangan industri.

d. intensitas kawasan industri dengan KDB yang diijinkan 50%, KLB 50% dan
KDH 25%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa bangunan produksi/ pengolahan dan
penunjang, fasilitas pengangkutan dan penunjangnya, pos pengawasan dan
kantor pengelola.

144

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

f. ketentuan lain-lain meliputi:


1.

pengembangan kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur hijau


(greenbelt)

sebagai

penyangga

antar

fungsi

kawasan,

dan

sarana

pengolahan limbah;
2.

pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan arteri atau
kolektor harus dilengkapi dengan frontage road

untuk kelancaran

aksesibilitas; dan
3.

setiap kegiatan industri harus menyediakan kebutuhan air baku untuk


kegiatan industri tanpa menggunakan sumber utama dari air tanah.
Pasal 124

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf g merupakan kawasan untuk berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1. jenis bangunan yang diijinkan adalah gardu pandang, restoran dan fasilitas
penunjang lainnya, fasilitas rekreasi, olahraga, tempat pertunjukan, pasar
dan pertokoan wisata, serta fasilitas parkir, fasilitas pertemuan, hotel,
penginapan (cottage), kantor pengelola dan pusat informasi serta bangunan
lainnya yang dapat mendukung upaya pengembangan wisata yang ramah
lingkungan, disesuaikan dengan karakter dan lokasi wisata yang akan
dikembangkan; dan
2. kunjungan atau pelancongan, olahraga dan rekreasi, pertunjukan dan
hiburan,

komersial,

menginap/bermalam,

pengamatan,

pemantauan,

pengawasan dan pengelolaan kawasan.


b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:
1. kegiatan yang menunjang pariwisata dan kegiatan ekonomi yang lainnya
secara bersinergis;
2. penyediaaan sarana dan prasarana penghubung antar wilayah; dan
3. bangunan penunjang pendidikan dan penelitian;

145

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1. Kegiatan yang tidak berhubungan dengan pariwisata; dan
2. Kegiatan yang mencemari lingkungan berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku;
d. intensitas pengembangan kawasan terbangun KDB 30%, KLB 60% dan KDH
40%.
e. prasarana dan sarana minimum berupa bangunan yang dapat mendukung
upaya pengembangan wisata yang ramah lingkungan disesuaikan dengan
karakter dan lokasi wisata yang akan dikembangkan.
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1. mempertahankan keaslian dan keunikan pariwisata;
2. pelestarian lingkungan hidup pada kawasan pariwisata;
3. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata; dan
4. peningkatan pelayanan jasa dan industri pariwisata.
Pasal 125
(1) Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

permukiman

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf h memiliki karakter sebagai
kawasan yang berada di luar kawasan lindung baik berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan.
(2) Ketentuan

umum

peraturan

zonasi

kawasan

peruntukan

permukiman

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. kegiatan yang diijinkan meliputi:
1.

Ruang Terbuka Hijau;

2.

Sarana dan prasarana permukiman;

3.

Kegiatan industri kecil; dan

4.

Fasilitas sosial ekonomi yang merupakan bagian dari permukiman.

b. kegiatan yang diijinkan bersyarat meliputi:


1.

perubahan fungsi bangunan yang ditetapkan sebagai bangunan konservasi


tanpa merubah bentuk aslinya;

2.

fasilitas umum skala menengah sebagai pusat pelayanan perkotaan maupun


perdesaan;

3.

industri menengah dengan syarat mempunyai badan pengolah limbah,


prasarana pengunjang dan permukiman untuk buruh industri; dan

146

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

4.

pariwisata budaya maupun buatan yang bersinergis dengan kawasan


permukiman.

c. kegiatan yang dilarang meliputi:


1.

kegiatan yang mempunyai intensitas besar yang mengganggu fungsi


kawasan permukiman;

2.

Kegiatan yang mencemari lingkungan berdasarkan peraturan perundang


undangan yang berlaku;

3.

prasarana wilayah yang mengganggu kehidupan di kawasan permukiman


antara lain berupa : pengolah limbah dan TPA sampah;

4.

pengembangan kawasan permukiman yang bisa menyebabkan alih fungsi


lahan pertanian pangan berkelanjutan dan kawasan lindung.

d. Intensitas

pengembangan

perdagangan

dan

jasa

serta

fasilitas

umum

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;


e. Penyediaan prasarana dan sarana permukiman dan sarana penunjangnya
sesuai dengan daya dukung penduduk yang dilayani; dan
f. ketentuan lain-lain meliputi:
1.

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) secara proporsional dengan fungsi


kawasan minimal 30% dari kawasan peruntukan permukiman;

2.

pada kawasan permukiman yang mempunyai kepadatan tinggi dan


cenderung kumuh diperlukan perbaikan lingkungan permukiman secara
partisipatif;

3.

mempertahankan kawasan permukiman yang ditetapkan sebagai cagar


budaya;

4.

pengembangan permukiman produktif tanpa harus mengganggu lingkungan


sekitarnya;

5.

permukiman yang terletak pada kawasan rawan bencana, kawasan


perlindungan setempat, hutan lindung maupun fungsi lindung lainnya
harus memperhatikan kaidah keberlanjutan permukiman; dan

6.

pada setiap kavling kawasan terbangun dalam kawasan permukiman harus


menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) setidaknya 10% dari luas kavling
yang dimiliki.
Pasal 126

(1)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan lainnya sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3) huruf i berupa kawasan pertahanan dan
keamanan meliputi:

147

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

a. dibolehkan kegiatan pemanfataan ruang yang dapat mendukung fungsi


kawasan pertahanan dan keamanan;
b. pembatasan kegiatan di dalam dan atau disekitar kawasan pertahanan dan
keamanan yang dapat mengganggu fungsi kawasan; dan
c. pelanggaran kegiatan yang dapat mengganggu dan atau merubah fungsi utama
kawasan.
(2)

Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pertahanan dan


keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Ketentuan Perizinan
Pasal 127

(1) Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2) huruf b
merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang dalam pemberian izin pemanfaatan
ruang berdasarkan rencana struktur ruang dan pola ruang yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah ini.
(2) Izin pemanfaatan ruang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
kewenangannya.
(3) Pemberian izin pemanfaatan ruang dilakukan menurut prosedur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 128
(1) Jenis perizinan terkait pemanfaatan ruang yang ada di Kabupaten Muaro Jambi
meliputi:
a.

persetujuan prinsip;

b.

izin lingkungan;

c.

izin lokasi;

d.

izin perubahan penggunaan tanah;

e.

izin mendirikan bangunan;

f.

izin alih fungsi lahan; dan

g.

izin lainnya.

(2) Mekanisme perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

148

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 1
Persetujuan Prinsip
Pasal 129
(1) Persetujuan prinsip

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (1) huruf a

adalah persetujuan pendahuluan yang diberikan kepada orang atau badan hukum
untuk menanamkan modal atau mengembangkan kegiatan atau pembangunan di
wilayah kabupaten, yang sesuai dengan arahan kebijakan dan alokasi penataan
ruang wilayah.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan prinsip ditetapkan dengan peraturan
bupati.
Paragraf 2
Izin Lingkungan
Pasal 130
(1)

Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (1) huruf b adalah
izin yang diberikan kepada setiap orang atau badan hukum yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin
usaha dan/atau kegiatan;

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai izin Lingkungan ditetapkan dengan peraturan


bupati.
Paragraf 3
Izin Lokasi
Pasal 131

(1)

Izin lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (1) huruf c adalah izin
yang

diberikan

kepada

orang

atau

badan

hukum

untuk

memperoleh

tanah/pemindahan hak atas tanah/menggunakan tanah yang diperlukan dalam


rangka penanaman modal.
(2)

Izin lokasi sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai izin lokasi ditetapkan dengan peraturan bupati.

149

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 4
Izin Perubahan Penggunaan Tanah
Pasal 132
(1) Izin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128
ayat (1) huruf d adalah izin yang diberikan kepada orang

pribadi yang akan

mengubah peruntukan tanah pertanian menjadi non pertanian dengan ukuran


seluas-luasnya 5000 (lima ribu) meter persegi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin penggunaan pemanfaatan tanah akan
ditetapkan dengan peraturan bupati.
Paragraf 5
Izin Mendirikan Bangunan
Pasal 133
(1) Izin mendirikan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (1) huruf
e adalah izin yang diberikan kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun
baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung
sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin mendirikan bangunan ditetapkan dengan
peraturan bupati.
Paragraf 6
Izin Alih Fungsi Lahan
Pasal 134
(1) Izin alih fungsi lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (1) huruf f
adalah izin yang diberikan kepada orang atau badan hukum untuk mengubah
peruntukan lahan dari fungsi lindung ke budidaya, atau dari budidaya non
terbangun menjadi budidaya terbangun;
(2) Izin alih fungsi lahan diperlukan pada lokasi yang belum memiliki rencana tata
ruang rinci dan peraturan zonasi, dan dilakukan sebelum atau bersamaan dengan
proses izin lokasi;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin alih fungsi lahan ditetapkan dengan peraturan
bupati.

150

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Paragraf 7
Izin Lainnya
Pasal 135
Izin lainnya terkait pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat
(1) huruf g adalah ketentuan izin usaha pertambangan, perkebunan, pariwisata,
industri, perdagangan dan pengembangan sektor lainnya, yang disyaratkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Ketentuan Insentif dan Disinsentif
Pasal 136
(1) Ketentuan Insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (2)
huruf c merupakan acuan bagi pemerintah daerah dalam pemberian insentif dan
pengenaan disinsentif.
(2) Insentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, dan ketentuan umum peraturan zonasi yang diatur
dalam Peraturan Daerah ini.
(3) Disinsentif dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi,
atau dikurangi keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.
Pasal 137
(1)

Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (2) merupakan perangkat
atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang
sejalan dengan rencana tata ruang wilayah, berupa:
a. keringanan pajak atau retribusi, pemberian kompensasi, subsidi silang,
imbalan, sewa ruang, dan penyertaan modal;
b. pembangunan atau penyediaan infrastruktur pendukung;
c. kemudahan prosedur perizinan; dan
d. pemberian penghargaan kepada

masyarakat secara perorangan maupun

kelompok dan badan hukum atau perusahaan swasta, serta unsur pemerintah
di daerah.
(2)

Disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134 ayat (3) merupakan perangkat
untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak
sejalan dengan rencana tata ruang wilayah, berupa:

151

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

a. pengenaan pajak atau retribusi yang tinggi, disesuaikan dengan besarnya biaya
yang

dibutuhkan

untuk

mengatasi

dampak

yang

ditimbulkan

akibat

pemanfaatan ruang; serta


b. pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, dan penalti.
(3) Insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan
oleh pemerintah daerah kepada masyarakat secara perorangan maupun kelompok
dan badan hukum atau perusahaan swasta, serta unsur pemerintah di daerah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif dan
disinsentif diatur dengan peraturan bupati.
BAB VIII
KELEMBAGAAN TATA RUANG
Pasal 138
(1)

Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf h, memuat


pengaturan koordinasi penyelenggaraan penataan ruang dan kerja sama antar
sektor/antar daerah melalui pembentukanBKPRD.

(2)

Pembentukan BKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan


Keputusan Bupati.

BAB IX
HAK, KEWAJIBAN, PERAN SERTA MASYARAKATDAN SISTEM INFORMASI
Bagian Kesatu
Hak Masyarakat
Pasal 139
Setiap orang berhak:
a.

mendapatkan informasi dan akses informasi tentang pemnfaatan ruang melalui


media komunikasi;

b.

mengetahui rencana tata ruang;

c.

menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;

d.

memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;

e.

mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang


tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;

f.

mengajukan tuntutan pembatalan ijin dan penghentian pembangunan yang tidak


sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang;dan
152

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

g.

mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah dan/atau pemegang ijin


apabila suatu kegiatan tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan menimbulkan
kerugian.
Pasal 140

Setiap orangwajib:
a.

mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;

b.

memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang;

c.

mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan


ruang;dan

d.

memberikan akses terhadap kawasan yangtelah ketentuan undang-undang


ditetapkan sebagai milik umum.
Bagian Kedua
Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat
Pasal 141

(1)

Setiap orang dan/atau kelompok orang dapat berperan serta dalam penataan
ruang.

(2)

Peran serta dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui :
a.

berpartisipasi dalam penyusunan penataan ruang;

b.

berpartisipasi dalam pemanfaatan ruang;dan

c.

berpartisipasi dalam pengendalian ruang.


Pasal 142

(1)Peran masyarakat dalam penyusunan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf a dapat berbentuk :
a. masukan mengenai :
1. persiapan penyusunan rencana tata ruang;
2. penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan;
3. pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau
kawasan;
4. perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan/atau
5. penetapan rencana tata ruang.

153

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

b. kerjasama pemerintah daerah dan/atau sesama unsur masyarakat dalam


perencanaan tata ruang.
(2)

Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dapat berbentuk :


a. masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;
b. kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan/atau sesama unsur masyarakat
dalam pemanfaatan ruang;
c. kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan lokal dan rencana
tata ruang yangtelah ditetapkan;
d. peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang
darat, ruang udara dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan
lokal sertasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara
dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya
alam;dan
f. kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

(3) Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf c dapat berbentuk:
a. memberikan masukan terkait dengan arahan dan/atau peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi;
b. keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata
ruang yang telah ditetapkan;
c. pelaporan terhadap instansi dan/atau pejabat yang berwenang dalam hal
menentukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan
ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan
d. pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap
pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
(4) Ketentuan

lebih lanjut mengenai tata cara peran masyarakat dalam penataan

ruang di daerah diatur dengan Peraturan Bupati


Bagian Ketiga
Kewajiban, Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah
Pasal 143
(1)

Pemerintah Daerah wajib mengumumkan dan

menyebarluaskan RTRW dan

peraturan pelaksanaannya.

154

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(2)

Pengumuman atau penyebarluasan RTRW sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diselenggarakan melalui penempelan/pemasangan peta rencana tata ruang yang
bersangkutan pada tempat-tempat umum dan kantor-kantor pelayanan umum,
penerbitan booklet atau brosur, pengunggahan pada situs pemerintah daerah atau
pada media cetak dan elektronik lainnya yang sah.
Bagian Keempat
Pendanaan
Pasal 144

Pemerintah Daerah wajib menganggarkan dana untuk pelaksanaan kegiatan peran


serta masyarakat dalam penataan ruang.
Bagian Kelima
Sistem Informasi
Pasal 145

Dalam rangka meningkatkan peran masyarakat, pemerintah daerah membangun


sistem informasi dan komunikasi penyelenggaraan penataan ruang yang dapat diakses
dengan mudah oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
BAB X
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 146
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140
dikenai sanksi administrative.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a.

peringatan tertulis;

b.

penghentian sementara kegiatan;

c.

penghentian sementara pelayanan umum;

d.

penutupan lokasi;

e.

pencabutan izin;

f.

pembatalan izin;

g.

pembongkaran bangunan;

155

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

h.

pemulihan fungsi ruang; dan/atau

i.

denda administratif.

Denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g dapat dikenakan
secara tersendiri atau bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif yang
lain.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara serta penetapan sanksi administratif
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 147
(1) PejabatPegawai
diberi

Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten

wewenang

untuk

melaksanakan

penyidikan

terhadap

pelanggaran

ketentuan-ketentuan dalam peraturan daerah ini.


(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan tindak pidana di bidang penataan ruang agar keterangan atau
laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau
badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan bidang
penataan ruang;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana di bidang penataan ruang;
d. memeriksa buku catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di
bidang penataan ruang;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan,
pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang
bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang penataan ruang;
g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas
orang dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang penataan
ruang;

156

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai


tersangka atau saksi;
j. menghentikan penyidikan; dan
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
di bidang penataan ruang menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya
penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 148
(1)

Setiap pejabat yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 dipidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 73 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.

(2)

Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
sehingga mengakibatkan perubahan fungsi ruang, kerugian terhadap harta benda
atau kerusakan barang, dan/atau kematian orang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 140 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d dipidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 69 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Pasal 70 ayat (1), ayat (2), ayat (3)
dan ayat (4), Pasal 71, Pasal 72, Pasal 74 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 75 ayat (1)
dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
BAB XIII
PENINJAUAN PENATAAN RUANG
Pasal 149

(1)

Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah 20
(dua puluh) tahun sejak tanggal ditetapkan dan ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.

(2)

Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana


alam skala besar, perubahan batas teritorial Negara, dan/atau perubahan batas
wilayah yang ditetapkan dengan Undang-Undang, Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Muaro Jambi dapat ditinjau kembali lebih dari 1(satu) kali dalam 5
(lima) tahun.

157

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

(3)

Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan apabila
terjadi perubahan

kebijakan nasional dan

strategi yang mempengaruhi

pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal kabupaten.


Pasal 150
(1)

Peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014-2034


dilengkapi dengan Rencana dan Album Peta yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(2)

Dalam hal terdapat penetapan kawasan hutan oleh Menteri Kehutanan terhadap
bagian wilayah kabupaten yang kawasan hutannya belum disepakati pada saat
peraturan daerah ini ditetapkan, maka rencana dan album peta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) akan disesuaikan dengan peruntukan kawasan hutan yang
telah disepakati bersama Menteri Kehutanan merupakan bagian dan terintegrasi
dari Peraturan Daerah ini.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 151

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua peraturan pelaksanaan
yang mengatur Penataan Ruang Daerah yang telah ada tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Peraturan Daerah ini.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka:
a. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Daerah ini tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
b. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Daerah ini berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:
1.

jika pembangunan belum dilaksanakan, maka izin tersebut disesuaikan


dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Daerah ini;

2.

jika kegiatan konstruksi lapangan sudah dilaksanakan maka pemanfaatan


ruang dilakukan sampai izin terkait habis masa berlakunya dan dilakukan
penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan Daerah ini.

3.

Jika

kegiatan

kontruksi

lapangansudah

dilaksanakan

dan

tidak

memungkinkan dilakukan penyesuaian denganfungsi kawasan berdasarkan


Peraturan daerah ini, izin yang telah diterbitkan

dapat dibatalkan atas

persetujuan Bupati.

158

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 152
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi.
di Senda tanggal2014
Ditetapkan di Sengeti
pada tanggal 19 September 2014
BUPATI MUARO JAMBI,
Dto
BURHANUDDIN MAHIR
Diundangkan di Sengeti
pada tanggal 19 September 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI,
Dto
IMBANG JAYA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2014 NOMOR 02
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
Dto
ERLINA, S
Pembina Tk I (IV/b)
NIP. 196806281994032010
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI NOMOR
2/BHK-4.3/V/2014 TAHUN 2014.
159

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI
NOMOR 02 TAHUN 2014
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN 2014-2034

I.

UMUM

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang, bahwa penataan ruang wilayah Nasional, wilayah Provinsi, wilayah
Kabupaten/Kota dilakukan secara terpadu dan tidak dipisah-pisahkan. Penataan ruang
dimaksud, disamping meliputi ruang daratan, juga mencakup ruang lautan dan ruang
udara sampai batas tertentu yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Kabupaten Muaro Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 Tahun
1999 dan diresmikan tanggal 12 Oktober 1999 merupakan wilayah pemekaran dari
Kabupaten Batanghari terdiri dari (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Jambi Luar
Kota, Mestong, Sekernan, Kumpeh Ulu, Maro Sebo, Kumpeh dan setelah pemekaran
dibentuk kecamatan Sungai Bahar dan Sungai Gelam, sehingga mempunyai 145 desa
dan 4 kelurahan. Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas wilayah 524.600 Ha atau
10,29% dari luas wilayah Provinsi Jambi 5.100.000 Ha.
Pada Tahun 2010 lalu dilakukan pemekaran terhadap Kecamatan Sungai Bahar
menjadi Kecamatan Bahar Utara dan Kecamatan Bahar Selatan, Kecamatan Maro Sebo
dimekarkan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Taman Rajo dan pada tahun 2010 ada
beberapa desa yang dimekarkan diantaranya di Kecamatan Sungai Bahar dibentuk 2
(dua) desa baru yaitu desa Mekar Sari Makmur dan desa Bhakti Mulya, di kecamatan
Bahar Utara dibentuk 4 (empat) desa Baru yaitu desa Talang Datar, desa Pinang Tinggi,
desa Mulya Jaya dan desa Sungai Dayo,

selanjutnya kecamatan Bahar Selatan

dibentuk 2 (dua) desa Baru yaitu desa Mekar Jaya dan desa Tanjung Baru, Kecamatan
Kumpeh dibentuk 2 (dua) desa Baru yaitu desa Rondang dan desa Maju Jaya,

160

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

kecamatan Mestong dibentuk 2 (dua) desa Baru yaitu desa Muaro Sebapo dan desa
Tanjung Pauh Talang Pelita. Kemudian di Kecamatan Sungai Gelam dibentuk 3 (tiga)
desa Baru yaitu desa Mingkung, desa Trimulya Jaya dan desa Mekar Jaya serta
kecamatan Jambi Luar Kota dibentuk 2 (dua) desa Baru yaitu desa Danau Sarang Elang
dan desa Simpang Lima. Hal ini dilakukan dalam upaya percepatan pembangunan
antar wilayah sehingga pelayanan terhadap masyarakat lebih optimal, sedangkan untuk
kelurahan dari 4 (empat) kelurahan pada Tahun 2007 menjadi 5 (lima) kelurahan pada
Tahun 2008, bertambah 1 (satu) kelurahan yaitu kelurahan Jambi Kecil di kecamatan
Maro Sebo.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan, ruang wilayah Kabupaten Muaro Jambi
perlu dikelola, dimanfaatkan dan dilindungi untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat. Ruang dalam arti wadah kehidupan manusia yang
meliputi tanah, air dan ruang angkasa beserta sumber alam yangterkandung di
dalamnya sebagai satu kesatuan,
ketersediaannya bukan tak terbatas, baik dalam pengertian mutlak maupun dalam
pengertian nisbi, sehingga kegiatan budidaya untuk pemanfataannya yang tak
terkendali akan menyebabkan rusaknya lingkungan ruang itu sendiri yang pada
akhirnya dapat berakibat malapetaka bagi penghuninya.
Pada dasarnya ruang mempunyai sifat hubungan komplementer dengan kegiatan
manusia, baik kehidupan sehari-hari maupun kegiatan-kegiatan usaha. Semua
kegiatan manusia membutuhkan ruang dan terkait dengan pengembangan wilayah
melalui lokasi dan besaran kegiatan tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa suatu
ruang tertentu pada dasarnya dapat dimanfaatkan untuk menampung berbagai
kegiatan, demikian juga suatu kegiatan tertentu dapat berlokasi pada beberapa
alternatif ruang. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penataan ruang
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, dan oleh karena itu perlu adanya
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi yang mengatur semua rencana
dan

kegiatan

pemanfaatannya

agar

dapat

dilakukan

secara

optimal

dengan

memperhatikan keserasian, keseimbangan, keterpaduan, ketertiban, kelestarian dan


dapat dipertahankan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Bahwa perkembangan pembangunan di Kabupaten Muaro Jambi yang berkaitan
dengan pembangunan sektor-sektor ekonomi disatu sisi berjalan sangat cepat yang
berakibat terjadinya tekanan-tekanan terhadap lingkungan fisik, sebaliknya pada sisi

161

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

yang lain sangat dibutuhkan upaya-upaya untuk mencegah atau mengatasi tekanan
atau ancaman dari kegiatan tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial-budaya. Salah satu upaya
yang harus ditempuh adalah melakukan kegiatan penataan ruang yang meliputi proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
dalam lingkup Wilayah Kabupaten Muaro Jambi, yang perencanannya dituangkan
kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan selanjutnya ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2014 2034 ini dilakukan
untuk menghasilkan rencana umum tata ruang. RTRW Kabupaten Muaro Jambi yang
bersifat umum disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif kabupaten
dengan muatan substansi meliputi rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
RTRW juga disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan
kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan ketentuan
umum zonasi peruntukan. Penetapan ketentuan umum zonasi tersebut dimaksudkan
sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan sebagai dasar penetapan
indikasi arahan peraturan zonasi. Ketentuan umum peraturan zonasi merupakan
ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendaliannya dan disusun untuk setiap zona peruntukan.
Pengendalian

pemanfaatan

ruang

tersebut

dilakukan

pula

melalui

perizinan

pemanfaatan ruang, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.


Perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan
ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata
ruang. Izin pemanfaatan ruang diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten
sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak
memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana, dan/atau sanksi perdata
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pemberian insentif dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan imbalan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, baik yang dilakukan
oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah. Bentuk insentif tersebut, antara lain,
dapat berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur),
pemberian kompensasi, kemudahan prosedur perizinan, dan pemberian penghargaan.
Disinsentif

dimaksudkan

sebagai

perangkat

162

untuk

mencegah,

membatasi

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

pertumbuhan, dan/atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata
ruang, yang antara lain dapat berupa pengenaan pajak yang tinggi, pembatasan
penyediaan prasarana dan sarana, serta pengenaan kompensasi dan penalti. Pengenaan
sanksi, yang merupakan salah satu upaya pengendalian pemanfaatan ruang,
dimaksudkan sebagai perangkat tindakan penertiban atas pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan ketentuan umum peraturan zonasi.
Dalam Peraturan Daerah ini pengenaan sanksi tidak hanya diberikan kepada pemanfaat
ruang yang tidak sesuai dengan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang, tetapi
dikenakan pula kepada pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Sesuai dengan hal-hal tersebut, maka untuk mencapai tujuan pemanfaatan ruang
wilayah secara optimal, serasi, seimbang dan lestari diperlukan tindak penetapan fungsi
ruang yang jelas, tegas dan menyeluruh serta memberikan kepastian hukum bagi upaya
perencanaan

dan

pemanfaatan

ruang

serta

pengendalian

dan

pengawasan

pembangunan, melalui penetapan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah (RTRW) Kabupaten Muaro Jambi.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas

163

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Ayat 1 Cukup jelas
Ayat 2 Cukup jelas
Ayat 3 Cukup jelas
Ayat 4 Cukup jelas
Ayat 5 Cukup jelas
Ayat 6 Cukup jelas
Ayat 7 Cukup jelas
Ayat 8 Pusat Perdesaan di Kabupaten Muaro Jambi, Meliputi:
a. Kecamatan sekernan dengan pusat perdesaan meliputi :
1 Desa Sekernan

Pusat Perdesaan

2 Desa Berembang

Pusat Perdesaan

3 Desa Tunas Baru

Pusat Perdesaan

4 Desa Pematang Pulai

Pusat Perdesaan

5 Desa Pulau Kayu Aro

Pusat Perdesaan

6 Desa Tan Tan

Pusat Perdesaan

7 Desa Kedotan

Pusat Perdesaan

8 Desa Keranggan

Pusat Perdesaan

9 Desa Rantau Majo

Pusat Perdesaan

10 Desa Bukit Baling

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

11 Desa Gerunggung

Pusat Perdesaan

12 Desa Suak Putat

Pusat Perdesaan

13 Desa Tanjung Lanjut

Pusat Perdesaan

14 Desa Tunas Mudo

Pusat Perdesaan

15 Desa Suko Awin Jaya

Pusat Perdesaan

16 Kelurahan Sengeti

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PKWp

b. Kecamatan Maro Sebo dengan pusat perdesaan meliputi :


1 Kelurahan Jambi Kecil

PPK

2 Jambi Tulo

Pusat Perdesaan

3 Baru

Pusat Perdesaan

4 Danau Lamo

Pusat Perdesaan

5 Muaro Jambi

Pusat Perdesaan

6 Danau Kedap

Pusat Perdesaan

164

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

7 Mudung Darat

Pusat Perdesaan, 1(satu) PPK

8 Niaso

Pusat Perdesaan

9 Tanjung Katung

Pusat Perdesaan

10 Lubuk Raman

Pusat Perdesaan

11 Setiris

Pusat Perdesaan

12 Bakung

Pusat Perdesaan

c. Kecamatan Jambi Luar Kota dengan pusat perdesaan meliputi :


1 Desa Simpang Sungai Duren

Pusat Perdesaan

2 Desa Mendalo Darat

Pusat Perdesaan

3 Desa Sungai Duren

Pusat Perdesaan

4 Desa Muaro Pijoan

Pusat Perdesaan

5 Desa Pematang Jering

Pusat Perdesaan

6 Desa Mendalo Laut

Pusat Perdesaan

7 Desa Sarang Burung

Pusat Perdesaan

8 Desa Sembubuk

Pusat Perdesaan

9 Desa Senaung

Pusat Perdesaan

10 Desa Penyengat Olak

Pusat Perdesaan

11 Desa Kedemangan

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

12 Desa Rengas Bandung

Pusat Perdesaan

13 Desa Simpang Lima

Pusat Perdesaan

14 Desa Muhajirin

Pusat Perdesaan

15 Desa Maro Sebo

Pusat Perdesaan

16 Desa Sungai Bertam

Pusat Perdesaan

17 Desa Danau Sarang Elang

Pusat Perdesaan

18 Desa Mendalo Indah

Pusat Perdesaan

19 Desa Pematang Gajah

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

20 Kelurahan Pijoan

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PKL

d. Kecamatan Taman Rajo dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Talang Duku

Pusat Perdesaan

Kunangan

Pusat Perdesaan

Tebat Patah

Pusat Perdesaan

Kemingking Dalam

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

Kemingking Luar

Pusat Perdesaan

Teluk Jambu

Pusat Perdesaan

Dusun Mudo

Pusat Perdesaan

165

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Sekumbung

Pusat Perdesaan

Rukam

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

10

Manis Mato

Pusat Perdesaan

e. Kecamatan Mestong dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Tanjung Pauh KM-39

Pusat Perdesaan

Tanjung Pauh KM-32

Pusat Perdesaan

Ibru

Pusat Perdesaan

Sungai landai

Pusat Perdesaan

Pelempang

Pusat Perdesaan

Suka Damai

Pusat Perdesaan

Sebapo

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PKL

Nagasari

Pusat Perdesaan

Nyogan

Pusat Perdesaan

10

Baru

Pusat Perdesaan

11

Pondok Meja

Pusat Perdesaan

12

Suka Maju

Pusat Perdesaan

13

Muaro Sebapo

Pusat Perdesaan

14

Tanjung Pauh Tlng Pelita

Pusat Perdesaan

15

Tempino

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

f. Kecamatan Kumpeh Ulu dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Muara Kumpeh

Pusat Perdesaan

Pudak

(satu) PPK

Kota Karang

Pusat Perdesaan

Lopak Alai

Pusat Perdesaan

Sakean

Pusat Perdesaan

Tarikan

Pusat Perdesaan

Sungai Terap

Pusat Perdesaan

Sumber Jaya

Pusat Perdesaan

Arang-Arang

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

10

Sipin Teluk Duren

Pusat Perdesaan

11

Teluk Raya

Pusat Perdesaan

12

Pemunduran

Pusat Perdesaan

13

Kasang Pudak

Pusat Perdesaan

14

Kasang Lopak Alai

Pusat Perdesaan

15

Solok

Pusat Perdesaan

166

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

16

Ramin

Pusat Perdesaan

17

Kasang Kumpeh

Pusat Perdesaan

18

Kasang Kota Karang

Pusat Perdesaan

g. Kecamatan Kumpeh dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Londerang

Pusat Perdesaan

Rantau Panjang

Pusat Perdesaan

Mekar Sari

Pusat Perdesaan

Betung

Pusat Perdesaan

Gedong Karya

Pusat Perdesaan

Puding

(satu) PPK

Pulau Mentaro

Pusat Perdesaan

Petanang

Pusat Perdesaan

Seponjen

Pusat Perdesaan

10

Sungai Aur

Pusat Perdesaan

11

Sogo

Pusat Perdesaan

12

Jebus

Pusat Perdesaan

13

Sungai Bungur

Pusat Perdesaan

14

Pematang Raman

Pusat Perdesaan

15

Rondang

Pusat Perdesaan

16

Maju Jaya

Pusat Perdesaan

17

Tanjung

Pusat Perdesaan , 1 (satu) PKL

h. Kecamatan Sungai Gelam dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Tangkit

Pusat Perdesaan

Tangkit Baru

Pusat Perdesaan

Sumber Agung

Pusat Perdesaan

Sungai Gelam

Pusat Perdesaan 1 (satu) PPK

Parit

Pusat Perdesaan

Petaling Jaya

(satu) PKLp

Talang Kerinci

Pusat Perdesaan

Talang Belido

Pusat Perdesaan

Kebon IX

Pusat Perdesaan

10

Ladang Panjang

Pusat Perdesaan

11

Mingkung

Pusat Perdesaan

12

Trimulya Jaya

Pusat Perdesaan

13

Mekar Jaya

Pusat Perdesaan

14

Gambut Jaya

Pusat Perdesaan

167

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

i. Kecamatan Sungai Bahar dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Suka Makmur

2 Pusat Perdesaan

Marga Mulya

1 Pusat Perdesaan,1 (satu) PKL

Panca Mulya

2 Pusat Perdesaan

Marga Manungal Jaya

2 Pusat Perdesaan

Panca Bakti ( d/h Rantau Harapan) 1 Pusat Perdesaan

Tanjung Harapan

2 Pusat Perdesaan

Berkah

2 Pusat Perdesaan

Bukit Makmur

2 Pusat Perdesaan

Bukit Mas

2 Pusat Perdesaan

10

Mekar Sari Makmur

1 Pusat Perdesaan

11

Bakti Mulya

1 Pusat Perdesaan

j. Kecamatan Bahar Utara dengan pusat perdesaan meliputi :


1

Talang Bukit

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

Sumber Mulya

Pusat Perdesaan

Matra Manunggal

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

Bukit Mulya

Pusat Perdesaan

Sumber Jaya

Pusat Perdesaan

Markanding

Pusat Perdesaan

Bahar Mulya

Pusat Perdesaan

Talang Datar

Pusat Perdesaan

Pinang Tinggi

Pusat Perdesaan

10

Mulya Jaya

Pusat Perdesaan

11

Sungai Dayo

Pusat Perdesaan

k. Kecamatan Bahar Selatan dengan pusat perdesaan meliputi:


1

Bukit Subur

Pusat Perdesaan

Trijaya

Pusat Perdesaan

Ujung Tanjung

Pusat Perdesaan

Tanjung Mulia

Pusat Perdesaan, 1 (satu) PPK

Adipura Kencana

Pusat Perdesaan

Bukit Jaya

Pusat Perdesaan

Tanjung Sari

Pusat Perdesaan

Tanjung Lebar

Pusat Perdesaan

Mekar Jaya

Pusat Perdesaan

10

Tanjung Baru

Pusat Perdesaan

168

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas

169

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas

170

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas

171

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 71
Cukup jelas
Pasal 72
Cukup jelas
Pasal 73
Cukup jelas
Pasal 74
Cukup jelas
Pasal 75
Cukup jelas
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 77
Cukup jelas
Pasal 78
Cukup jelas
Pasal 79
Cukup jelas
Pasal 80
Cukup jelas
Pasal 81
Cukup jelas
Pasal 82
Cukup jelas
Pasal 82
Cukup jelas
Pasal 84
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas

172

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Ayat (3) huruf d Intensitas adalah Intensitas bangunan gedung yang merupakan
ketentuan teknis tentang kepadatan dan ketinggian bangunan gedung yang
dipersyaratkan pada suatu lokasi atau kawasan tertentu, yang meliputi
koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB), dan jumlah
lantai bangunan. Ketinggian bangunan gedung adalah tinggi

maksimum

bangunan gedung yang diizinkan pada lokasi tertentu. Jarak bebas bangunan
gedung adalah area di bagian depan, samping kiri dan kanan, serta belakang
bangunan gedung dalam satu persil yang tidak boleh dibangun.
Pasal 85
Cukup jelas
Pasal 86
Cukup jelas
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Ruang Milik Jalan adalah sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan
yang masih menjadi bagian dari ruang milik jalan yang dibatasi oleh tanda batas
ruang milik jalan yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan
keamanan penggunaan jalan antara lain untuk keperluan pelebaran ruang
manfaat jalan pada masa yang akan datang
Ayat (4) berkepadatan rendah adalah jumlah unit bangunan kurang dari 20
unit/hektar.
berkepadatan sedang adalah adalah jumlah unit bangunan dari 20 40
unit/hektar.
berkepadatan tinggi adalah jumlah unit bangunan lebih dari 40 unit/hektar.
Memenuhi standar keamanan dimaksud adalah jalan yang didesain kecepatan
rencana paling rendah 0 Km/Jam, lebar daerah manfaat jalan minimal 11
meter, harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu
lintas, marka jalan, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan, median jalan
dan juga disediakan jalur khusus yang disediakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya.
Pasal 87
Cukup jelas
Pasal 88
Cukup jelas
Pasal 89
Cukup jelas

173

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 90
Cukup jelas
Pasal 91
Cukup jelas
Pasal 92
Cukup jelas
Pasal 93
Cukup jelas
Pasal 94
Cukup jelas
Pasal 95
Cukup jelas
Pasal 96
Cukup jelas
Pasal 97
Cukup jelas
Pasal 98
Cukup jelas
Pasal 99
Cukup jelas
Pasal 100
Cukup jelas
Pasal 101
Cukup jelas
Pasal 102
Cukup jelas
Pasal 103
Cukup jelas
Pasal 104
Cukup jelas
Pasal 105
Cukup jelas
Pasal 106
Cukup jelas
Pasal 107
Cukup jelas

174

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 108
Cukup jelas
Pasal 109
Cukup jelas
Pasal 110
Cukup jelas
Pasal 111
Cukup jelas
Pasal 112
Cukup jelas
Pasal 113
Cukup jelas
Pasal 114
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)
Hasil hutan kayu adalah :
a.

hasil nabati beserta turunannya seperti kayu, rotan, rumput rumputan, jamur
jamur, tanaman obat, getah getahan dan lain lain, serta dari tumbuh tumbuhan
atau yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan di dalam hutan;

b.

hasil produksi yang langsung diperoleh dari hasil pengolahan bahan bahan
mentah yang berasal dari hutan, yang merupkan produksi primer antara lain
berupa kayu bulat, kayu gergajian, kayu lapis dan pulp.

Hasil hutan bukan kayu adalah :


a.

hasil hewani beserta turunannya seperti satwa liar, dan hasil penangkarannya,
satwa buru, satwa elok, dan lain lain hewan, serta bagian bagiannya atau yang
dihasilkannya;

b.

benda benda non hayati yang secara ekologis merupakan satu kesatuan ekosistem
dengan benda benda hayati penyusun hutan, antara lain berupa sumber air,
udara bersih dan lain lain yang tidak termasuk benda benda tambang;

c.

jasa yang diperoleh dari hutan antara lain berupa jasa wisata, jasa keindahan dan
keunikan, jasa perburuan dan lain lain;

Deliniasi pembuatan peta penunjukkan yang bersifat arahan tentang batas luar
kawasan hutan.
Neraca sumber daya hutan adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan
cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan sumber daya hutan,
sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus atau
defisit jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

175

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pembatasan pembangunan sarana dan prasarana adalah kegiatan pembangunan di


luar fungsi kawasan kehutanan yang dapat mengakibatkan hilangnya fungsi hutan.
Pasal 115
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)
Kegiatan yang diijinkan bersyarat adalah : pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa
lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, pemungutan hasil hutan
kayu dan bukan kayu;
Radius/jarak tertentu dalam kawasan hutan adalah
a. 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau;
b. 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa;
c. 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi anak sungai;
d. 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai;
e. 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang dan atau ;
f. 130 (seratur tiga puluh) kali selisih pasang tinggi dan pasang terendah dari tepi
sungai;
Tebang pilih merupakan sistem yang terbagi dalam 2 (dua) yaitu :
a. penerapan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanaman Indinesia

(TPTI) dan atau

Tebang Rumpang (TR) yaitu diterapkan pada hutan alam perawan (virgin forest) atau
hutan bekas tebangan di areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Produksi berdasarkan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(RKUPHHK);
b. penerapan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur yaitu diterapkan pada hutan
bekas tebangan di areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Produksi berdasarkan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(RKUPHHK);
Pasal 116
Cukup jelas
Pasal 117
Cukup jelas
Pasal 118
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)huruf b angka 1
Ekowisata adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan
mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya
ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

176

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 119
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)huruf b angka 1
Ekowisata adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan
mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya
ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Pasal 120
Cukup jelas
Pasal 121
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)huruf a angka 1
Kegiatan lain meliputi :
a.

pengembangan sistem ekonomi perikanan berbasis wilayah;

b.

pengembangan kawasan ekonomi perikanan di daerah sebagai pusat pertumbuhan


ekonomi lokal;

c.

revitalisasi sentra produksi, pengolahan dan atau pemawasan sebagai penggerak


ekonomi masyarakat; dan

d.

pemberdayaan kelompok usaha kelautan dan perikanan di sentra produksi,


pengolahan dan atau pemasaran;

Pasal 122
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)huruf b angka 3
Penambangan skala besar adalah :
a.

besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan atau
kegiatan

b.

luas wilayah penyebaran dampak;

c.

intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

d.

banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e.

sifat kumulatif dampak;

f.

berbalik atau tidak berbaliknya dampak;

g.

kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

Harus direhabilitasi sesuai dengan zona peruntukan yang ditetapkan; sebagai mana
tercantum dalam dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dan
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).

177

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 123
Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2)huruf f angka 2
Frontage road adalah jalur lambat (jalur khusus) yang disediakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya.
Pasal 124
Cukup jelas
Pasal 125
Cukup jelas
Pasal 126
Cukup jelas
Pasal 127
Cukup jelas
Pasal 128
Cukup jelas
Pasal 129
Cukup jelas
Pasal 130
Cukup jelas
Pasal 131
Cukup jelas
Pasal 132
Cukup jelas
Pasal 133
Cukup jelas
Pasal 134
Cukup jelas
Pasal 135
Cukup jelas
Pasal 136
Cukup jelas
Pasal 137
Cukup jelas
Pasal 138
Cukup jelas
Pasal 139
Cukup jelas

178

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Pasal 140
Cukup jelas
Pasal 141
Cukup jelas
Pasal 142
Cukup jelas
Pasal 143
Cukup jelas
Pasal 144
Cukup jelas
Pasal 145
Cukup jelas
Pasal 146
Cukup jelas
Pasal 147
Cukup jelas
Pasal 148
Cukup jelas
Pasal 149
Cukup jelas
Pasal 150
Cukup jelas
Pasal 151
Cukup jelas
Pasal 152
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 02

179

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014 -2034

Anda mungkin juga menyukai