Anda di halaman 1dari 33

Perdarahan melalui hidung yang berasal dari

rongga hidung atau daerah sekitarnya.

Sistemik
1. Trauma : jari, fraktur

1. Penyakit

2. Kelainan anatomi
3. Kelainan pembuluh
4.
5.
6.
7.

darah(lokal)
Infeksi lokal
Benda asing
Tumor
Pengaruh udara
lingkungan

2.
3.
4.
5.
6.

kardiovaskuler
Kelainan darah
Infeksi sistemik
Perubahan tekanan
atmosfer
Kelainan hormonal
Kelainan kongenital

Epistaksis Anterior
Sumber :
Pleksus Kisselbach (littles

area)
a. etmoid anterior

>> pada anak-anak


Berulang dan dapat berhenti

sendiri

Epistaksis Posterior
Sumber :
Plexus Woodruff
a. sfenopalatina
a. etmoid posterior
Pada pasien hipertensi,
arteriosklerosis,
kardiovaskuler
Perdarahan hebat, jarang
berhenti sendiri

1. Riwayat
perdarahansebelumnya
2. Lokasi perdarahan
3. Lamanya perdarahan
danfrekuensinya
4. Riwayat gangguan perdarahan
dalam keluarga
5.Apakahdarahterutamamengalirketenggor
okan(keposterior)ataukeluardari hidung
depan (anterior) bila pasien duduk tegak

6. Hipertensi
7. Diabetesmelitus
8. Penyakithati
9. Gangguan koagulasi
10. Trauma hidung yang belum
lama
11. Obat-obatan, misalnya
aspirin,fenil butazon

Rinoskopi anterior
anterior ke posterior

Vestibulum,mukosa
hidung & septum nasi,
dinding lateral hidung dan
konkha inferior
Rinoskopi posterior
Pemeriksaan nasofaring

penting pada pasien


dengan epistaksis dan
secret hidung kronik
neoplasma

Tanda vital
kenali tanda2 syok monitoring

Pengukuran tekanan darah


menyingkirkan diagnosis hipertensiepistaksis

yang hebat dan sering berulang

Rontgen sinus
Rontgen sinus penting mengenali

neoplasma atau infeksi


CT scan
MRI
Skrinning terhadap koagulopati
Cek waktu protombin serum,waktu

tromboplastin parsial, jumlah


platelet dan waktu perdarahan
EKG
Serologi

1. Menghentikan Perdarahan
2. Mencegah komplikasi
3. Mencegah berulangnya

epistaksis

Periksa KU & tanda vital

Periksa TD, nadi, pernafasan


Shock : perbaiki KU,
infus/transfusi
Menyiapkan alat : lampu kepala,

spekulum hidung, alat


penghisap

Bersihkan hidung dari darah / bekuan darah

dgn alat pengisap (suction) px duduk.


Cari sumber perdarahan
Hentikan perdarahan Tampon hidung
dengan kapas + adrenalin
Anamnesis Cari etiologi untuk cegah
perdarahan berulang

Tekan hidung dari luar selama 10-15 menit

Penanganan Epistaksis
POSTERIOR
1. Vasokonstriktor Topikal
2.
3.
4.

5.

Intranasal
Kauterisasi
Tampon anterior
-Packing Ribbon Gauze
Expandable
Sponge/Compressed
sponge
Epistaxis Baloons

1. Tampon posterior-

Bellocq
2. Epistaxis Baloons
3. Ligasi arteri
4. Angiografi & embolisasi

Anestesi : tampon kapas + lidokain 4%

topikal + epinefrin 1 : 100.000 /penilefrin 0.5


%
Kauterisasi Kimia:
Lar. Nitrat Argenti (AgNO3) 20-30%
Asam trikloroasetat 10%

Kauterisasi Listrik (electrocauter)


Laser

kasa vaseline + salep antibiotika


evaluasi selama 2 hari

Prinsip : Penyerapan cairan pengembangan busa

Prinsip :
Menutup koana dan
cegah darah dari
hidung ke nasofaring
Tampon dikeluarkan 2-

3 hari
Pasien rawat inap

Balon dikembangkan dengan udara/saline,

penekanan dilakukan pada dinding lateral


hidung dan septum
Ada 2 tipe :
Foley kateter No. 12 16
2. Kateter khusus dg. 2 bh balon
1.

1. Ligasi arteri carotis externa


2. Ligasi arteri maxilaris interna
3. Ligasi arteri ethmoidalis anterior & posterior
4. Ligasi arteri sphenopalatina

Embolisasi arteri maksilaris interna


Embolisasi arteri ethmoidalis anterior &

posterior

1.

2.

ANTIBOTIKA
Karena tampon
dianggap benda
asing dan dapat
mengundang infeksi.
HEMOSTATIKA
Untuk menghentikan
perdarahan.

3. ANALGETIK/SEDATIF
Untuk menenangkan
pasien atau
mengurangi rasa nyeri
4. KAUSATIF

Untuk menurunkan
tekanan darah pada
yang disebabkan
hipertensi.

Dilakukan pada pasien Hereditary

Hemorrhagic Telangiectasia (HHT) &


Hemangioma
Menggunakan argon & yttrium aluminium
garnet (YAG)diaplikasikan pd lapisan
subepitel arteri yang abnormal.

bila terjadi kerusakan yang berat pada

kartilago septum.
mencegah terjadinya epistaksis berulang
akibat deformitas septum

Akibat penanggulangan
epistaksis
Aspirasi
Syok
Anemia
Gagal ginjal
Hipotensi
Hipoksia
Iskemia serebri
Insufisiensi koroner
Infark miokard
infeksi

Rhinosinusitis
Hematom / Perforasi

septum
Otitis media
Septikemia
Hemotimpanum
Bloody tears
Laserasi palatum mole
dan sudut bibir

Gunakansemprotan hidung atau tetes

larutan garam pada kedua lubang hidung


dua sampai tiga kali sehari
Gunakan alat untuk melembabkan udara
di rumah.
Gunakan gelhidung larut airdi hidung,
oleskandengan cotton bud
Bersinmelaluimulut

Hindari memasukkan benda keraske

dalam hidung, termasuk jari.


Batasi penggunaan obat obatan yang
dapat meningkatkan perdarahanaspirin
atau ibuprofen.
Berhentilahmerokok
Jika menderita alergi berikan obat
antialergi untuk mengurangi gatal pada
hidung

Anda mungkin juga menyukai