SINUSOIDAL
2.1 Sumber Sinusoidal
2.2 Respon Rangkaian Rl Terhadap Fungsi Paksa Sinusoidal
2.3 Fungsi Paksa Dalam Bentuk Eksponensial Komplek
2.1
SUMBER SINUSOIDAL
Dalam bidang teknik kelistrikan, fungsi paksa sinusoidal menjadi penting
karena daya listrik dan sinyal telekomunikasi biasanya ditransmisikan sebagai
gelombang sinusoidal atau sinusoidal yang termodifikasi. Fungsi paksa
menyebabkan respon paksa sedangkan respon alami disebabkan sifat
internal rangkaian. Respon alami akan berkurang setelah beberapa waktu
tetapi respon paksa kontinyu sampai waktu tak terbatas. Pada bab ini akan
dibahas respon keadaan tunak dari rangkaian dengan fungsi paksa berbentuk
sinusoidal.
Jika fungsi paksa berbentuk :
v s Vm sin t
(2.1)
(2.2)
(2.3)
T 2
2f
2
T
(2.4)
(2.5)
dimana :
adalah sudut phasa; yang seharusnya dalam bentuk radian tetapi dalam
dunia kelistrikan akan lebih memudahkan apabila dinyatakan dalam derajat.
Contoh kita dapat menuliskan :
v Vm sin 2t
4
Sketsa dari persamaan 2.5 ditunjukkan pada gambar 2.1, dimana bentuk
gelombang dasar sinusoidal ditunjukkan dengan garis potong-potong
sedangkan gelombang sinusoidal dengan penundaan sebesar derajat
ditunjukkan dengan garis tebal. Kurva tebal merupakan kurva putus-putus
yang tergeser kesebelah kiri sebesar sebesar / detik atau derajat.
Karena itu titik puncak pada kurva tebal terjadi derajat lebih dulu dari titik
yang sama pada kurva putus-putus. Kita dapat katakan bahwa Vmsin(t + )
mendahului Vm sin t sebesar derajat.
Jika bentuk gelombang sinus tegangan : v 2 sin(3t 20)
dan bentuk gelombang sinus arus : i 4 sin(3t 10)
Artinya tegangan v mendahului arus i sebesar 30 atau /6 rad.
cos t sin t
2
(2.6)
sin t cos t
2
(2.7)
atau
sehingga:
v (t ) Vm sin(t ) Vm cos t
2
CONTOH 2-1
Jika tegangan jatuh pada elemen adalah v = 3 cos3t V, dan arus yang melalui
elemen tsb sebesar i = -2sin(3t+10) A. Tentukan hubungan sudut antara v
dan I?
Penyelesaian:
Fungsi cos pada arus terlebih dulu kita ubah ke dalam bentuk sinus :
i (t ) 2 sin 2t 10 2 cos 2t 18 90 2 cos(2t 72)
karena:
sin t sin(t )
maka:
i (t ) 2 sin 2t 18 2 sin( 2t 10 180)
(2.8)
A2 B2
A2 B2
cos t
B
A2 B2
sin t
B
A2 B2
; cos
A
A2 B2
vf
vf
A2 B 2 (cos t )
1
dimana tan
(2.9)
B
A
Karena itu jika rangkaian mempunyai fungsi paksa dalam bentuk V0cost,
respon paksa yang dihasilkan adalah:
v f A cos t B sin t
A2 B 2 (cos t )
2.2
RESPON RANGKAIAN RL TERHADAP FUNGSI PAKSA
SINUSOIDAL
Sebagai contoh penentuan respon dari rangkaian dengan sumber sinusoidal,
kita ambil rangkaian RL seperti gambar dibawah ini:
di
Ri Vm cos t
dt
(2.10)
Dengan bentuk fungsi paksa seperti diatas, kita asumsikan solusi respon
paksa :
i f A cos t B sin t
(2.11)
LB RA Vm
RVm
R 2 L2
dan B
LV m
R 2 L2
2
if
RVm
LV m
cos t 2
sin t
2 2
R L
R 2 L2
2
atau
if
cos t tan 1
R 2 2 L2
Vm
(2.12)
dimana : Z R 2 2 L2
Jadi respon paksa keadaan tunak dapat kita tulis dalam bentuk:
i f I m cos(t )
(2.13)
dimana:
Im
Vm
R 2 L2
2
tan 1
L
R
2.3
FUNGSI PAKSA DALAM BENTUK EKSPONENSIAL KOMPLEK
Jika sinyal dalam bentuk eksponensial:
v s Vm e jt
dimana :
(2.14)
di1
Ri1 Vs Vm e jt
dt
(2.15)
(2.16)
jL R Ae jt
Vm Ae jt
Vm
R jL
Vm
R L
2
e j tan
L / R
Vm
R L
Vm
2
R L
2
e j tan
e j (t tan
L / R
e jwt
L / R )
Jika :
Re i1 Re
Vm
e j (t tan
L / R )
R L
Vm
cos(t tan 1 L / R )
2
2 2
R L
2
Hasilnya sama dengan respon paksa yang didapat pada persamaan (2.12),
yaitu:
i f Re(i )
(2.17)
Jadi bila i adalah respon lengkap terhadap fungsi paksa komplek vs, maka if
= Re( i) adalah respon terhadap fungsi paksa Re (v s).
Re L 1 Ri1 Re v s atau
dt
d
Re(i1 ) R (Re i1 ) Vm cos t
dt
(2.18)
(2.19)
(2.20)
CONTOH 2-2
Tentukan respon paksa dari rangkaian orde dua :
(2.21)
d 2i
di
2 8i 12 2 cos( 2t 15)
dt 2
dt
Penyelesaian:
Pertama kita ubah dulu sumber diatas menjadi bentuk eksponensial komplek:
v s 12 2e j ( 2 t 15)
(2.22)
(2.23)
( 4 j 4 8) Ae j 2 t 12 2e j ( 2 t 15)
12 2e j15 12 215
3 30
4 j4
4 245
i1 (3 30)e j 2t 3e j ( 2t 30 )
Jadi respon paksa rangkaian orde dua yang dicari adalah:
i f Re i1 3 cos( 2t 30)