Anda di halaman 1dari 27

Anggota :

Anggun Sri Harmelia (1310932005)


Angga Listio (1310931005)
Windy Fitri Annisa (1310931058)

1. Algoritma SPT (Shortest Process Time)


Algoritma meminimkan mean flow time
pada mesin paralel
Langkah 1. Urut semua jobs dengan urutan SPT
Langkah 2. Jadwalkan job tersebut satu per satu
pada mesin yang memiliki beban minimum. Bila
beban mesin sama, pilih sembarang mesin
i

10

ti

Urutan SPT
i

10

ti

Algoritma SPT (Shortest Process


Time)
i

10

ti

M3

M2

10

M1

9
7

2
8

Gantt Chart

Ms=18
3

Jo
b
W
a
k
t
u
F
l
o
w
t
i
m
e
J
o
b
W
a
k
t
u
F
l
o
w
t
i
m
e
J
o
b
W
a
k
t
u
F
l
o
w
t
i
m
e
6
2
2
1
0
2
2
3
3
3
7
3
5
9
4
6
1
5
8
8
5
1
0
2
6
1
5
7
1
5
4T
8
8
tRa-lrta3
o
5
2
0
2
6
.7 6
.678
.7
Algoritma SPT (Shortest Process
Time)
M1
M2

M3

Makespan (Ms) = 18
Rata-rata flow time (Fs) = (8,75+6.67+8.67)/3 = 8,03
4

Algoritma yang meminimumkan tardiness (positif lateness)


pada
mesin paralel
Langkah 1: Urutkan job berdasarkan aturan slack
Langkah 2: Jadwalkan job tersebut satu per satu pada mesin yang
memilikiTask
beban minimum. Bila beban mesin sama, pilih sembarang
Processin
Due
Slack
mesin
g time ti Date di time SLi Urutan yang diperoleh
i
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

5
6
3
8
7
2
3
5
4
2

8
9
14
12
11
5
8
10
15
7

3
3
11
4
4
3
5
5
11
5

berdasarkan slack
adalah
1-2-6-4-5-7-8-10-3-9

3
2

Makespan = 16

16
6

Konsep flowshop: semua job diproses secara


berurutan pada beberapa mesin; Urutan pemrosesan
n job di seluruh mesin adalah sama, yaitu mulai dari
mesin 1 mesin ke-n
Masalah: job mana yang harus dijadwalkan terlebih
dahulu
Kriteria: minimasi makespan
Flow shop 2 mesin: Algoritma Johnson (1956), optimal
Flow shop m mesin: Algoritma Campbell, Dudek dan
Smith (CDS)
Panjang makespan ditentukan dengan membuat Gantt
chart untuk jadwal terpilih: Setiap job hanya diproses
di satu mesin pada saat yang sama, dan setiap mesin
hanya memproses sebuah job pada saat yang sama
7


M1
Alternatif 1

Alternatif 2

j1

M2

j2

j3 j4

j1

j2

j3

j4

M1 j4 j2
j3
j1

M2
j4
j2
j3 j1


Jika job memiliki waktu proses terkecil di mesin 1, maka job tsb
dijadwalkan di awal;
Dan jika waktu proses Terkecil ada di mesin 2,Maka job tsb dijadwalkan di
akhir;
8

Langkah 1. Tentukan waktu proses yang


terpendek di antara seluruh job dalam daftar job
yang akan diproses
Langkah 2a. Bila waktu proses terpendek berada
di mesin M1, maka jadwalkan job dengan waktu
terpendek itu pada posisi paling kiri pada urutan
yang dimungkinkan, dan lanjutkan ke Step 3.
Langkah 2b. Bila waktu proses terpendek berada
di mesin M2, maka jadwalkan job dengan waktu
terpendek itu pada posisi paling kanan pada
urutan yang dimungkinkan, dan lanjutkan ke
Langkah 3.

Langkah 2c. Bila terdapat beberapa nilai


waktu proses terpendek, maka pilih
sembarang; dan jadwalkan job dengan waktu
proses terpilih di posisi paling kiri atau kanan
sesuai dengan keberadaan waktu proses
terpilih tersebut.
Langkah 3. Keluarkan job yang sudah
dijadwalkan dari daftar job. Bila masih ada job
yang belum dijadwalkan, maka kembali ke
Step 1. Bila seluruh job sudah dijadwalkan
maka stop.
10

Urutan

Job

Job1

Job2

Job3

Job4

Job5

tj1

tj2

Job3

Job1

Job4

Job5

Job2

M=24

M1
M2

1
3

4
1

Waktu tunggu

2
24
11

Algoritma Johnson : untuk penggunaan 2


mesin
Algoritma Campbel, Dudek dan Smith (CDS) :
Digunakan untuk menyelesaikan n job di m
mesin.

12

Step 1. Set K=1. Hitung


K

ti*,1 ti ,k
k 1
K

ti*, 2 ti ,m k 1
k 1

m = jumlah mesin; K = indeks (pencacah)


Step 2. Gunakan Algoritma Johnson untuk penentuan urutan
pekerjaan, yang mana:

ti ,1 ti*,1
ti , 2 ti*, 2
13

Step 3. Hitung makespan untuk urutan


tersebut. Catat jadwal dan makespan yang
dihasilkan
Step 4. Jika K=m-1 maka pilih jadwal
dengan makespan terpendek sebagai
jadwal yang digunakan, lalu stop. Jika K<m1 maka K=K+1 dan kembali ke Step 1.

14

J ob i Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3


1
2
3
4
5
6

4
3
2
5
6
1

3
3
1
3
4
8

5
4
6
2
7
3

Jika jumlah mesin adalah 3


maka untuk K = 1:

t i*,1 t i ,1
t i*, 2 t i ,3
Untuk K = 2:

t i*,1 t i ,1 t i , 2
t i*, 2 t i ,3 t i , 2

15

Jika jumlah mesin 3 (m=3) maka untuk


K=1
Step 1 :

k 1

k 1

J ob i Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3

ti*,1 ti ,k ti ,1
t

*
i,2

k 1

k 1

k 1

ti ,m k 1 ti ,311 ti ,3

1
2
3
4
5
6

4
3
2
5
6
1

3
3
1
3
4
8

5
4
6
2
7
3

Step 2 :

ti ,1 t

*
i ,1

ti ,1 ti ,1
k 1

ti , 2 t

*
i,2

ti , 3 ti , 3
k 1

16

Jika jumlah mesin 3 (m=3) maka


untuk K = 2
Step 1 :

k 1

k 1

J ob i Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3

ti*,1 ti ,k ti , 2
t

*
i,2

k 1

k 1

k 1

ti ,m k 1 ti ,3 21 ti , 2

Step 2 :

ti ,1 t
ti , 2 t

*
i ,1

*
i,2

1
2
3
4
5
6

4
3
2
5
6
1

3
3
1
3
4
8

5
4
6
2
7
3

ti , 2 ti ,1 ti , 2
k 1
2

ti , 2 ti ,3 ti , 2
k 1

17

Data Awal:
J ob i Mesin 1
1
2
3
4
5
6

4
3
2
5
6
1

Untuk K=1

t*i,1
t*i,2

Perhitungan:
Mesin 2
3
3
1
3
4
8

Mesin 3
5
4
6
2
7
3

Job i

K=1

K=2

t*i,1

t*i,2

t*i,1

t*i,2

10

11

11

Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Job 5 Job 6


4
3
2
5
6
1
5
4
6
2
7
3

Urutan
:
Job 6 Job 3 Job 2 Job 1 Job 5 Job 4
18

Urutan pada K = 1 adalah 6-3-2-1-5-4, dan K = 2


adalah 3-2-1-6-5-4
19

Makespan K = 1
adalah 36 jam

M3

M2

Makespan K = 2
adalah 33 jam

Dengan
demikian jadwal
yang terbaik
adalah Jadwal K
= 2 dengan
urutan 3-2-1-65-4

M1

6
3

M3
M2

M1

3 2

3
1

6
6

20

Flow shop: aliran kerja unidirectional; setiap


job memiliki routing yang sama
Job shop: aliran kerja tidak unidirectional;
setiap jaob tidak memilik routing yang sama

New jobs

In process jobs

Mk

In process jobs

Completed jobs
21

Flow shop: Indeks (i, j)

tij: Waktu proses job i di mesin j

Waktu proses
Job
J1
J2

Jn

M1 M2

Mm

Job shop: Indeks (i, j, k)


job
tijk

operasi

mesin

Waktu proses job i, operasi ke j untuk pemrosesan di


mesin k
22

Job J1
Job J2
Job J3
Job J4

Waktu Proses
Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3
4
3
2
1
4
4
3
2
3
3
3
1

t233 = 4

t31 = 3
3

Routing (Urutan proses)


M1
M2
M3
Job J1 1
2
3
Job J2 2
1
3
Job J3 3
2
1
Job J4 2
3
1
1 = t431

23

Geser-kiri lokal (local left-shift)


Pergeseran (mempercepat) waktu mulai
(starting time) suatu operasi tanpa
mengubah urutan

Gese-kiri global (global left-shift)


penyesuaian sehingga suatu operasi
dimulai lebih cepat tanpa menyebabkan
delay operasi lain

24

Jadwal semiaktif

1.

adalah satu set jadwal yang tidak


memungkinkan lagi untuk melakukan geserkiri lokal
adalah satu set jadwal yang tidak memiliki
superfluous idle time
Superfluous idle time terjadi pada jadwal yang
apabila suatu operasi dimulai lebih awal tidak
menyebabkan perubahan urutan pada mesin
manapun

25

Job J1
Job J2
Job J3
Job J4

Routing

Waktu Proses
Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3
4
3
2
1
4
4
3
2
3
3
3
1

Mesin 1

Mesin 2

Mesin 3

Job J1

Job J2

Job J3

Job J4

Asumsi: urutan job adalah 4-3-2-1 pada setiap mesin:


M1
M2
M3

3 2
4

1
2

26

Geser-kiri lokal tidak bisa dilakukan (menggeser saat mulai


tanpa mengubah urutan)
Saat mulai operasi (1,1,1) bisa digeser lebih awal tanpa
menyebabkan delay pada operasi lain (tapi harus mengubah
urutan)
1
M1
4
1
3
2
1
1
M2
4
3 2 1
1
M3

1
1

27

Anda mungkin juga menyukai