OLEH :
I KETUT CAKRA
PEMBIMBING :
Dr. MUHAMMAD NAHARUDIN JENIE, Sp.S (K)
Abstrak
Latar belakang : Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropathy
yang paling sering terjadi. Diagnosa
didukung
pemeriksaan
elektrodiagnostik,
radiologis
dan
laboratorium.
perempuan dan derajat dari CTS berkaitan dengan lamanya gejala yan muncul.
Kata kunci : Carpal Tunnel Syndrome EMG Entrapment neuropathy.
I.
PENDAHULUAN
Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) adalah neuropati jepitan ( entrapment
sensitivitas
dan spesivitas yang tinggi untuk penyakit ini. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan
adanya lesi bagian distal nervus medianus berupa gambaran fibrilasi, polifasik,
gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.
Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG
dapat normal pada 31% kasus. Pada 15-25% kasus KHS dapat normal. Pada kasus
lainnya KHS akan menurun dan masa latensi distal (distal latency ) memanjang
yang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi saraf di pergelangan tangan.
Pemeriksaan ini dapat juga digunakan untuk gangguan saraf tepi lain dengan
gejala yang sama. Pemeriksaan radiologis membantu melihat apakah ada
penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Pemeriksaan laboratorium berupa kadar
gula darah, kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap berguna pada CTS dengan
etiologi yang belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya
gerakan tangan yang repetitif.
Kami menyampaikan studi retrospektif dengan karakteristik demografi, profil
klinik dan keluaran pada penderita dengan CTS.
II.
METODE PENELITIAN
umur, jenis kelamin, tangan yang dominan, keluhan dan gejala serta lamanya
gejala yang dirasakan.
Pemeriksaan EMG nervus medianus dilakukan pada kedua tangan dan meliputi
komponen motorik dan sensorik. Nilai normal latensi motorik medianus yang
digunakan adalah < 4,5 ms dan latensi distal sensorik < 3,5 ms. Derajat beratringan CTS secara elektrofisiologi berdasarkan kriteria The American Association
of the Electrdiagnostic Medicine. (A) CTS ringan : perpanjangan latensi distal
sensorik penurunan amplitudo sensorik; (B) CTS sedang : latensi sensorik
medianus yang abnormal dengan perpanjangan latensi distal motorik; (C) CTS
berat : pemanjangan dari latensi distal motorik dan sensorik dengan berkurang /
hilangnya SNAP atau CMAP; (D) CTS sangant berat : hilangnya respon motorik
atau sensorik.
III.
HASIL PENELITIAN.
Jumlah total penderita CTS yang berobat ke poli saraf RS Dr. Kariadi priode
Januari Desmber 2007 sebanyak 386 orang. Sebagian besar penderita adalah
wanita ( 73, 32% ). Usia terbanyak didapatkan pada golongan umur 50 59 tahun
( 34,71% ) dengan penderita termuda usia 15 tahun dan tertua 72 tahun ( Gambar
1 ). Pada pemeriksaan fisik gejala sensorik yang dominan adalah parestesi, rasa
tebal dan seperti kesetrum / tingling sebesar 70%, sisanya 17% ditambah rasa
berat pada otot abduktor policis brevis dan 13% ditambah dengan kelemahan pada
otot tersebut. Tanda Tinnel dan Phalen positif pada 70, 6%. Lama gejala rata-rata
2 bulan.
103 (26.68%)
283 (73.32%)
Laki-laki
Wanita
Gambar 1.
140
134
123
120
Jumlah Pasien
100
80
55
60
52
40
15
20
5
0
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
0
80-89
Kelompok Umur
Gambar 2.
Didapatkan hanya 237 penderita ( 61,4% ) yang bersedia melakukan pemeriksaan
EMG. Dari hasil pemeriksaan EMG tersebut didapatkan 164 penderita ( 69,2% )
CTS bilatral dengan 73 penderita hanya memberikan gejala unilateral. Derajat
CTS berdasarkan pemeriksaan EMG didapatkan 119 penderita ( 50,2% ) dengan
CTS ringan, 94 penderita ( 39,7% ) dengan CTS sedang dan 24 penderita ( 10,1%
) dengan CTS berat ( Gambar 2 ). Rata-rata lamanya keluhan untuk CTS ringan,
sedang dan berat masing-masing adalah 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan atau lebih.
Tangan dominan yang terkena terjadi pada 356 penderita ( 92,2% ).
119
120
94
Jumlah Pasien
100
80
60
40
24
20
0
Ringan
Sedang
Derajat CTS
Gambar 3.
Berat
84
80
Jumlah Pasien
70
54
60
50
35
40
40
Perbaikan
Tidak
30
15
20
10
0
CTS Ringan
CTS Sedang
CTS Berat
Gambar 4.
IV.
SIMPULAN
CTS merupakan neuropati jepitan yang sering ditemukan di klinik neurologi RS.
Dr. Kariadi Semarang dimana wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan
perbandingan 2,7 : 1. Rentang usia terbanyak didapatkan pada kelompok umur 50
59 tahun. Mayoritas penderita terkena CTS pada tangan yang dominan. Dari
hasil pemeriksaan EMG pada 237 penderita didapatkan 164 penderita ( 69,2% )
menunjukkan hasil CTS bilateral dengan 73 penderita ( 44,5% ) hanya
memberikan gejala unilateral. Derajat dari STK berkaitan dengan lamanya gejala
yang yang diderita.
DAFTAR PUSTAKA
Ahn DS, Yoon ES, Koo SH, Park SH. A Prospective Study of the Anatomic
variation of the Median Nerve in the Carpal Tnnel Sndrome in Asians. Ann
Plast Surg 2000; 44:282-7.