Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI SAKLAR

Secara simpel, pasti semua sudah tahu kalau fungsi saklar adalah untuk mematikan atau
menghidupkan lampu. Itu yang paling sederhana, saklar yang paling mudah kita temukan adalah
saklar listrik atau saklar untuk lampu. Contoh lainnya adalah sklar TV atau tombol ON/ OFF
pada pesawat televisi.
Secara umum kegunaan saklar atau fungsi saklar adalah untuk memutuskan atau
menyambungkan suatu rangkaian, bisa itu rangkaian listrik, rangkaian elektronika, atau dalam
kegunaan yang lebih canggih fungsi saklar dapat digabungkan dengan peralatan lain misalnya
relay atau saklar elektronik.
Fungsi saklar dalam suatu rangkaian listrik adalah untuk memutuskan arus listrik maupun
menghubungkan arus listrik. Sebuah saklar dapat bekerja secara manual maupun dikendalikan
oleh control lain.
Lalu seperti apakah bentuk saklar itu? Apakah perbedaan fungsi saklar kaki 3 dan saklar kaki 2?
Apakah semua jenis saklar itu dikontrol dengan menggunakan tangan? Pasti pertanyaanpertanyaan tersebut sering kita temui.
Bentuk saklar dapat bermacam-macam sesuai dengan penempatannya, ada saklar yang berbentuk
kotak, bulat, saklar gantung, dan masih banyak lagi. Pada dasarnya saklar terdiri dari dua kaki.
Tapi dalam penerapannya terdapat saklar 2 kaki, 3 kaki, sampai multi saklar (saklar dengan
banyak kaki/ pin). Masing-masing saklar tersebut fungsinya sama, hanya saja penggunaannya
yang berbeda-beda.
Apakah semua saklar dikendalikan/ dikontrol dengan tangan oleh manusia? Jawabannya tidak,
ada saklar yang dikendalikan secara manual dengan tangan, namun juga ada saklar otomatis yang
dikontrol oleh peralatan lain yang lebih canggih.

Category Article Pengetahuan

SIMBOL SALAR

PRINSIP KERJA SAKLAR


Saklar atau switch adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus
listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik saklar berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung arus listrik.
1. Saklar On-Off:
Saklar jenis ini mempunyai dua kondisi yaitu on (terhubung) dan off (terputus). Saklar jenis ini
sering digunakan pada lampu penerangan rumah
2.Saklar Normaly On atau Normaly Close
Kondisi awal saklar ini adalah On (terhubung) tetapi jika ditekan, digeser, atau, digerakkan
secara manual, maka kontaktor saklar akan berubaha menjadi Off (terputus). Saklar jenis ini
adalah bagian dari saklar On-Off
3. Saklar Normaly Off atau Normaly Open
Kodisi awal saklar ini adalah Off (terputus) dan akan berubah menjadi On (terhubung) jika
diaktifkan dengan cara ditekan, digeser, atau digerakkan secara manual. Saklar ini juga
merupakan bagian dari saklar On-Off
4. Saklar Push-On
Kondisi awal saklar ini adalah Off dan akan berubah menjadi On hanya ketika ditekan. Jika
dilepas, maka saklar akan kembali ke posisi Off. Saklar jenis ini dapat ditemukan pada bel rumah
atau bel cerdas cermat.
5. Saklar Push-Off
Kondisi awal dari saklar ini adalah On dan hanya akan berubah kondisi (menjadi Off) apabila
saklar ditekan. Kontaktor saklar akan kembali On ketika saklar dilepas. Saklar jenis ini dapat
ditemukan di industri-industri untuk mengontrol relay atau contactor.

GAMBAR APLIKASI SAKLAR

Pengertian dan Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)


PENGERTIAN MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya
arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit)
dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse),
yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang
membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah
normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak
bisa digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi penerangan,
pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

PRINSIP KERJA MCB


Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat (short
circuit).
Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang
diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu
kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lamakelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel
instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan

arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D
yang didefinisikan dalam IEC 60898.
1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5
kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik
trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila
digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan
lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12
kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang
biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat
seperti, transformator, dan kapasitor.

Anda mungkin juga menyukai