NO.BP : 1901031022
KELAS: II C (REGULER)
A.Fadli.S.ST,MT
7. Jelaskan apa pentingnya diameter kabel harus kita ketahui dalam memasang instalasi
listrik? Buat contoh perhitungannya
8. Jelaskan apa Pentingnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) pada kabel yang akan di
pakai pada instalasi listrik, berikan contohnya.
10. Jelaskan deskripsi kerja dari pengawatan dibawah ini dan jelaskan mana saklar tukar
dan saklar silang dari rangkaian dibawah,
JAWABAN
1. Jelaskan Apa perbedaan Sekring dengan MCB?
A. Sekring
Jika ditinjau dari konstruksi dan cara kerja nya sekring yang banyak digunakan
terbuat dari kawat logam atau filamen yang tertutup oleh kaca atau keramik dan casing
logam. Dari cara kerja nya ketika listrik mengalir normal, sekring mengizinkan daya untuk
melewati penghalang filamen diantara sirkuit. Jika terjdi kelebihan beban, filamen akan
meleleh dan menghentikan aliran listrik. Dibutuhkan sangat sedikit waktu bagi filamen untuk
mencair, jadi setiap ada kelebihan daya dengan cepat akan berhenti tergantung pada jenis
sekring yang digunakan. Jika sekring sudah putus maka harus dibuang dan digantikan dengan
sekring yang baru.(tidak dapat digunakan kembali).
B. MCB
MCB memiliki prinsip kerja dimana saat ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga
memutuskan kontak MCB (TRIP). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat selenoid
yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault) atau hubung singkat
(Short circuit). Penggunaan MCB lebih mudah dari pada sekring jika terjadi hubung singkat
dan MCB jatuh atau TRIP maka kita cukup untuk menaikkan kembali knop MCB pada posisi
ON. Banyak jenis atau ukuran MCB yang dijual dipasaran mulai dari 2 A sampai 16 Ampere.
pada umumnya saat kondisi mati, MCB memiliki fungsi seperti halnya saklar untuk
ON/ OFF biasa,(menyambung dan memutuskan arus listrik secara manual. Namun jika fungsi
sebenarnya yaitu pengaman dari kelebihan beban dan hubung singkat, MCB memiliki fungsi
sebagai pemutus aliran arus listrik secara otomatis. Prinsip kerja otomatis MCB dibagi
menjadi 2 macam, yaitu magnetc tripping prinsip kerjanya yaitu saat terjadi hubung singkat
atau overload, medan magnet yang terdapat pada selenoid MCB akan menarik latch (Palang,
sehingga dapat memutuskan kontak MCB. Yang kedua yaitu Thermal trippng yaitu
pemutusan hubugan arus listrik secara thermal atau suhu. Saat kondisi kelebihan beban atau
overload, arus listrik yang mengalir melalu bimetal menyebabkan suhu tinggi. Suhu yang
terlalu tinggi tersebut membuat bimetal jadi melengkung sehingga dapat memutuskan kotak
MCB.
Saklar silang merupakan saklar yang secara konstruksi merupakan gabungan antara
dua buah saklar tukar yang digabung menjadi satu yang arah tuasnya dikopel menjadi satu,
sehingga kedua tuas akan bergerak sekaligus. Sistem pengaturan saklar silang ini adalah
suatu sistem yang dilakukan agar dapat menyalakan dan memadamkan satu atau beberapa
lampu penerangan dari tiga dan bahkan empat tempat berbeda. Cara kerja saklar silang adalah
pada tiap tiap tipe saklar akan memiliki satu kutub bertegangan dan satu kutub yang tidak
bertegangan, ketika tuas salah satu saklar ditekan maka pada saklar itu sendiri akan
memindakan kutub yang bertegangan menjadi tidak bertegangan dan sebaliknya pada saklar
lainnya. Inilah yang menyebabkan lampu penerangan dapat dioperasikan dari beberapa
tempat.
Gambar.2 simbol saklar silang
Saklar tukar adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
lampu dari tempat yang berbeda. Biasanya rangkaian instalasi penerangan saklar tukar ini
banyak dijumpai dihotel-hotel,tangga, atau lorong yang panjang. Prinsip kerja dari sakalar
tukar ini adalah lampu akan menyala jika kedua saklar berada pada posisi yang sama, misal
posisi saklar berada dibagian kontak atas semua atau kontak bawah semua. Dan lampu akan
mati jika posisi saklar berbeda tempat, misal satu saklar berada di kontak atas dan saklar yang
lain berada pada posisi bawah. Konsep inilah yang menyebabkan lampu dapat dihidup dan
matikan bergantian dari tempat yang berbeda.
7. Jelaskan apa pentingnya diameter kabel harus kita ketahui dalam memasang instalasi
listrik? Buat contoh perhitungannya
Dalam instalasi listrik kita memiliki banyak jenis pilihan kabel dari mulai jenis
diameter dari 1,5 mm , 2,5 mm, 4 mm dan lain-lain. Dan aada juga kabel yang intinya
merupakan kabel berinti tunggal dan ada juga kabel berinti banyak. Seperti yang telah
dijelaskan pada awal kabel listrik memiliki ukuran luas penampang nya masing-masing, yang
mana semakin besar penampang kabel tentunya kemampuan hantar arusnya juga semakin
besar. Kenapa penting untuk mengetahui jenis dan kemampuan dari masing masing diameter
kabel yang dijual dipasaran yang sesuai dengan besar Arus yang kan dilalui oleh kabel pada
sebuah instalasi rumah atau gedung yang akan kita kerjakan adalah agar terjapai keakuratan
biaya operasional pembelian bahan, jadi apabila jika besar arus yang melalui suatu kabel
tidaklah terlalu besar maka sebaiknya kita cukup memakai kabel yang standar juga jangn
sampai membeli yang kabel memiliki diameter yang terlalu besar karena dapat menambah
biaya pembelian bahan listrik kita karena semakin besar diameter atau jenis diameter kabel
yang kita gunakan maka harga kabelnya pun akan semakin mahal juga, oleh karena itulah
pentingnya pengetahuan tentang ukuran kabel atau diameter kabel yang ada dijual dipasaran.
suatu instalasi listrik 3 phase, ,memilki beban maksimal tiap phase nya adalah 200 Ampere,
maka ukuran kabel listrik yang akan kita gunakan sebaiknya yang memiliki kemampuan
hantar arus sebesar:
Maka jika kita lihat pada peraturan umum instalsi listrik atau PUIL maka ukuran diameter
kabel yang cocok untuk mengaliri arus beban maksimal sebesar 250 Ampere adalah kabel
yang memiliki diameter 95 mm2.
8. Jelaskan apa Pentingnya Kemampuan Hantar Arus (KHA) pada kabel yang akan di
pakai pada instalasi listrik, berikan contohnya.
KHA adalah seberapa arus listrik yang dapat dibebankan pada suatu kabel listrik
disebut dengan Kemampuan Hantar Arus atau KHA. Pengetahuan tentang KHA perlu
dipahami agar tidak terjadi kegagalan pada instalasi listrik yang mana jika KHA yang
mengalir tidak sesuai dengan kapasitas kabel maka akan membuat kabel menjadi rusak
dengan tanda tanda kabel manjadi lunak karena panas atau kabel menjadi putus. Untuk
perhitungan penentuan diameter kabel yang digunakan untuk pemasangan instalasi listrik,
baik itu instalasi listrik 1 phasa ataupun instalasi listrik 3 phasa, harus diketahui terlebih
dahulu seberapa besar beban arus <Ampere> maksimal yang akan ditanggung kabel
penghantar tersebut. Setelah beban arus maksimal diketahui, selanjutnya kita bisa
menentukan ukuran kabel penghantar sesuai kapasitasnya.
Contoh perhitungannya:
Suatu instalasi litrik 1 phase, memiliki beban arus listrik maksimal sebesar 100 Ampere,
maka kita dapat menggunakan kabel dengan kemampuan hantar arus yang lebih besar sekitar
125% dari arus listrik maksimal yaitu 100 Ampere.
Kemudian kita lihat pada tebel KHA atau aturan pada PUIL, diameter kabel yang dapat
menghantarkan arus sebesar 125 Ampere.
9. Jelaskan apa yang di maksud dengan APP, SMP ?
A. APP
APP merupakan kependekan dari Alat Pengukur dan Pembatas atau nama lainnya
adalah KWH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur/ mencatat besar pemakaian
energi listrik pelanggan, APP merupakan milik pengusaha ketanagalistrikan, APP sendiri
terdiri dari KWH meter dan pembatas arus <MCB> yang digunakan untuk pengaman
sekaligus pembatas arus yang masuk ke rumah pelanggan.
B. SMP
10. Jelaskan deskripsi kerja dari pengawatan dibawah ini dan jelaskan mana saklar tukar
dan saklar silang dari rangkaian dibawah,
S1 : Saklar tukar 1
S2 : Saklar silang 1
S3 : Saklar silang 2
S4 : Saklar tukar 2
Prinsip kerja rangkaian:
Pada rangkaian atau wiring diagram yang ada pada gambar diatas merupakan gambar
rangkaian instalasi listrik penerangan yang menggunakan saklar silang dimana komponen nya
merupakan 2 buah saklar silang dan 2 buah saklar tukar pada masing masing ujung dari
diagram rangkian yang menghapit dua saklar silang tersebut ditengah tengah. Pada kondisi
awal tersebut atau kondisi normal saat belum ada saklar ditekan maka kedua buah lampu
masih dalam kondisi mati, lalu pada saat kita menekan S1/Saklar tukar 1 maka arus listrik
akan mengalir dan terhubung pada beban lampu dan lampu L1.1 dan L1.2 akan menyala, lalu
pada saat S2/Saklar Silang 1 kita tekan maka arus listrik kembali terputus ke beban maka
kedua lampu tersebut kembali mati, selanjutnya pada saat kita tekan lagi S3/Saklar silang 2
maka arus listrik kembali terhubung ke beban lampu maka kedua lampu sekarang kembali
menyala, dan terakhir pada saat kita menekan lagi saklar S4/Saklar tukar 2 maka arus akan
kembali terputus ke beban sehingga kedua lampu kembali mati. Jadi prinsip dari rangkian ini
kita dapat menghidup atau mematikan (Mengoperasikan> beban lampu dari 4 buah tempat
sekaligus.