Anda di halaman 1dari 5

FAKTA RAKI

1.
Pendidikan kader oleh CC PKI di Jakarta. Tanggal 1 s.d. 4 Mei 2015, di rumah
Wahyudiono (Tim Sukses Jokowi-JK), Perumahan Kowilhan Blok A4 No. 17 Jl. Setu Raya
Jaktim, berlangsung pendidikan kader oleh CC PKI, diikuti oleh 11 orang peserta yaitu:
Wahyu Septiaji (Ketua CC PKI); Teguh Karyadi (Wakil Ketua CC PKI); Narindra alias Indra
(Sekum GRI); Erwan (Ketua Umum GRI); Iqbal Panji Putra (Ketua Komite Kepulauan CC
PKI Sumatera); Zainal (anggota CC PKI Kota Medan); Ayib (anggota CC PKI Kab. Garut);
Kabut (Ketua KDP CC PKI Jatim); Gesang (Ketua Divisi Organisasi KDP Jatim); Adhi
(anggota KDP CC PKI Jatim); dan Oli Supit (anggota CC PKI).
Kegiatan tersebut
melibatkan 3 orang WN Jerman a.n. Michael Paul, Dagmar Petra Letizia dan Peter Georg.
Peserta mendapat pelajaran dan praktik penggunaan alat Unit Prossecor System (UPS)
berupa alat anti penyadapan komputer dari Michael Paul dan Dagmar Petra Letizia. Alat
tersebut sebagai langkah pengamanan dokumen CC PKI dari penyadapan badan intelijen
RI karena pada saat ini badan intelijen RI telah memiliki peralatan penyadapan komputer
yang dibeli dari Jerman.
2.
Siaran pers LMND menolak pemberlakuan MEA. Tanggal 2 Mei 2015 di Jakarta,
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dipimpin Vivin Sri Wahyuni (Ketua
Umum LMND) menyampaikan siaran pers intinya bahwa kebijakan pendidikan di setiap
negara ASEAN akan diliberalisasi karena Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera
diberlakukan. Oleh karenanya LMND menolak pemberlakukan MEA.
3.
Aksi solidaritas atas penangkapan aktivis agraria.
Tanggal 6 Mei 2015 di
Kantor Gubernur Sultra, Kendari, unjuk rasa Amanat Wawonii terdiri dari WALHI, LMND,
SRMI, HMI, Lisuma beserta Masyarakat Wawonii pimpinan Mustakim Sidik, dalam rangka
menyikapi insiden penembakan, penangkapan dan pemukulan oleh aparat Kepolisidan
terhadap Warga Polara Wawonii tanggal 3 Mei 2015. Warga yang ditangkap a.n. Muamar,
Hasrudin dan Ardiansah, sedangkan yang mengalami luka tembak a.n. Malinta dan Adam.
Aksi dilatarbelakangi oleh insiden pembakaran kompleks pabrik serta peralatan PT
Derawan Berjaya Mining tanggal 8 Maret 2015. Tuntutan: Presiden Jokowi untuk segera
mencopot Kapolri Jenderal Pol Badrodiin Haiti, Kapolda Sultra dan Kapolres Kendari dari
jabatannya serta memecat aparat Kepolisian yang melakukan penembakan terhadap
warga, Gubernur Sultra segera mencabut IUP PT Derawan Berjaya Mining.
4.
Rencana Muswil PRD di Jambi. Tanggal 8 s.d. 9 Mei 2015, Asrama Haji Provinsi
Jambi Jl. H. Agus Salim, Kota Baru, Kota Jambi, akan diselenggarakan Musyawarah
Wilayah Partai Rakyat Demokratik (PRD) Provinsi Jambi bertema "Menuju Republik
Indonesia IV: Membangun Kedaulatan Desa untuk Kemandirian Daerah", dengan Ketua
Panitia M. Soleh dan Sekretaris Waroko Hakim. Dalam Muswil tersebut akan dilakukan
diskusi publik tentang UU Desa No. 6 Tahun 2014 bertema "Desa Berdaulat, Rakyat
Sejahtera", dengan pembicara: Budiman Sudjatmiko (DPR RI/Inisiator UU Desa), Agus
Jabo Priyono (Ketum KPP PRD) dan Bappeda Provinsi Jambi; dan diskusi publik bertema
"Reforma Agraria untuk Kemandirian Nasional dengan pembicara dari kementerian terkait
dan Serikat Tani Nasional.

5.
Peringatan 22 tahun meninggalnya tokoh buruh Marsinah. Tanggal 8 Mei 2015
di depan Gedung Sate Bandung, aksi renungan malam Kongres Aliansi Serikat Buruh
Indonesia (KASBI) Bandung Raya pimpinan Bren Minardi (Ketua KASBI Bandung Raya)
dalam rangka memperingati meninggalnya pahlawan buruh Marsinah. Inti orasi meminta
pemerintah mengusut tuntas kasus pembunuhan Marsinah dan memberikan kebebasan
kepada setiap masyarakat untuk menyampaikan hak-hak demokrasinya. Aksi serupa
berlangsung di Polsub Sektor KBN Cakung Cilincing Jakut (8/5), oleh massa Radio
Marsinah, Serikat FBLP dan FSBTPI dengan tema Malam Marah Marsinah. Intinya
menjadikan Marsinah sebagai tokoh kaum perempuan dan sebagai contoh bagi kaum
buruh untuk tidak berhenti berjuang.
6.
Dukungan PRD pada Pilkada Gubernur Jambi. Tanggal 9 Mei 2015 di Asrama
Haji Kota Jambi, Musyawarah Wilayah (Muswil) II Partai Rakyat Demokratik (PRD)
Provinsi Jambi dengan tema Membangun kedaulatan desa untuk kemandirian daerah.
Muswil dibuka oleh ketua umum PRD Agus Jabo Priyono dan dihadiri oleh sekitar 400
orang anggota PRD se Provinsi Jambi serta Zumi Zola (calon Gubernur Jambi). Hasil
Muswil a.l.: DPW PRD Provinsi Jambi memutuskan mendukung Sdr. Zumi Zola untuk maju
dalam Pilkada Gubernur Jambi.
7.
Strategi PRD mengembangkan Marxisme. Tanggal 10 Mei 2015 di rumah
Soekirno (Penasehat PRI Sumbar), alamat Jl. Prof. Hamka No. 72 Payakumbuh,
pertemuan tertutup kader Persatuan Rakyat Indonesia (PRI) Sumbar dengan Rinaldi,
S.Sos (Ketua Pimpinan Wilayah/KPW PRD Prov. Riau), diikuti oleh 15 orang pimpinan Oki
Patria (Ketua PRI Sumbar) membahas pembentukan PRD wilayah Prov. Sumbar. Inti
pernyataan Rinaldi, S.Sos a.l.: Banyaknya kader PRD masuk ke partai-partai besar
bertujuan untuk mempelajari kerja partai Borjuasi tersebut, azas ideologi PRD adalah
Pancasila karena mengikuti syarat untuk menjadi partai politik harus berazaskan
Pancasila, bagi anggota PRD yang telah direkrut secara perlahan-lahan akan diberikan
pendidikan Marxisme dengan tujuan utama perjuangan bersenjata, PRD akan membentuk
basis-basis massa di kalangan tani dengan pola membantu bercocok tanam bagi petani ,
membentuk koperasi, dan saat melakukan presentasi dimasukkan ideologi Marxisme,
KPW PRD Riau menghimbau untuk merekrut kalangan muda terutama dari anak cucu
Tapol/Napol baik kalangan mahasiswa, birokrat, tani, nelayan dan pedagang.
8.
Pemunculan gambar palu arit. Tanggal 17 Mei 2015 di depan tembok pagar
Kantor DPDR Sumut, Medan, ditemukan sebuah gambar lambang palu arit berwarna hitam
yang dibuat menggunakan cat semprot (pilox) berwarna hitam. Sementara di pintu rolling
door Toko Alfamart Jl. Soragan, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, DIY, ditemukan gambar
berlogo palu arit berwarna biru, .
9.
Pertemuan YPKP 1965/1966 di Banyumas menuding TNI masih melakukan
diskriminasi. Tanggal 18 Mei 2015 di rumah Nursaid (Sekretariat YPKP 65 Banyumas),
Jl. Pahlawan RT 2 RW 1 Kel. Pasirmuncang Kec. Purwokerto Barat Kab. Banyumas,
berlangsung pertemuan Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966
dengan agenda Sosialisasi Undang-Undang LPSK, dihadiri 70 orang a.l.: Bedjo Untung
(Ketua YPKP 1965/1966 Pusat) dan perwakilan dari Padang Pariaman, Banyumas,
Bandung, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes, Cilacap, Kebumen, dan Cirebon.
Pernyataan Bedjo Untung a.l.: Kita masih mendapat perlakuan diskriminatif dari TNI seperti
pembubaran temu korban 65 yang terjadi di Padang Pariaman Sumbar dengan tuduhan

akan kembali membangkitkan paham komunis yang menunjukan aparat pemerintah gagal
memberikan rasa aman bagi korban, Presiden Jokowi sebenarnya telah mengkonsep
permohonan maaf kepada korban 65 sebagai bagian dari program Nawacita, namun
karena adanya Jenderal-Jenderal terutama dari TNI di sekeliling Presiden maka
permohonan maaf tersebut belum terealisasi.
10.
Aksi PRD memperingati Harkitnas. Tanggal 20 Mei 2015 di perempatan Bank
BCA Temanggung, unjuk rasa Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Serikat Rakyat Miskin
Indonesia (SRMI) dan Kab. Temanggung pimpinan Haryanto (Ketua SRMI Kab.
Temanggung), dalam rangka memperingati Harkitnas.
Pernyataan sikap intinya
mengingatkan pemerintah untuk segera menepati janji-janji kampanye dan menerapkan
Trisakti agar tidak hanya dijadikan slogan kampanye saja. Sementara itu, dalam diskusi
publik di Gedung Student Center Universitas Udayana, Denpasar, Imam Nawir (Ketua
KPW PRD Bali) menyampaikan bahwa konsep Trisakti Presiden Jokowi belum
sepenuhnya terpenuhi, untuk mewujudkan konsep Trisakti tersebut masyarakat indonesia
harus bersatu dalam persatuan nasional. Sedangkan dalam Musyawarah Tingkat Kota
PRD di Ruang Auditorium GOR Grogol, Petamburan, Jakbar, bertema Dengan Semangat
Hari Kebangkitan Nasional, Mari Kita Bergandengan Tangan Membangun Persatuan Dan
Kesatuan Melawan Imperialisme, Dengan Menciptakan Pancasila Dasarnya, Trisakti
Jalannya, Republik Indonesia Ke-4 Masyarakat Adil Dan Makmur Tujuannya, M. Setio
(Ketua PRD DPD DKI) menyatakan bahwa PRD sedang membangun struktur di wilayah
kecamatan hingga kelurahan demi kemenangan Pemilu 2019.
11.
Penolakan kedatangan Presiden Jokowi di Makassar. Tanggal 22 Mei 2015 di
pintu gerbang Masjid 45 Makassar, unjuk rasa Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi
(LMND) dipimpin Abdul Gafur (Mahasiswa Fak. Sospol Univ. 45 Makassar) menolak
kedatangan Ir. H. Joko Widodo (Presiden RI) di Makassar, dengan pernyataan sikap: Tolak
kedatangan Presiden antek asing di Makassar, serta juga menolak penyerahan harga BBM
ke mekanisme pasar, MEA 2015, UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dan liberalisasi sektor
perhubungan laut dalam distribusi barang dan jasa.
12.
Tuntutan pemenuhan hak oknum yang terlibat dalam G30S/PKI. Tanggal 27
Mei 2015 di Kejari Baubau, Kota Baubau, Sultra, Unjuk rasa Liga Mahasiswa Nasional
untuk Demokrasi (LMND) pimpinan Haswan (Mahasiswa Unidayan Baubau) terkait
dikeluarkannya seorang oknum pegawai Kejaksaan Baubau a.n. La Ode Muh. Duru karena
terlibat dalam organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) onderbouw PKI. Orasi
yang disampaikan bahwa oknum pegawai tersebut dikeluarkan/dipecat tahun 1976 tanpa
adanya Skep dari Kejaksaan Agung, dan pemecatan dilakukan secara sepihak, agar
Kejaksaan menunjukkan rekomendasi atau Skep pemecatan oknum pegawai tersebut
serta memberikan hak-haknya sebagai pegawai.
13.
Desakan kepada pemerintah untuk melaksanakan Trisakti. Tanggal 31 Mei
2015 di Margasiswa I PMKRI, Jl. Sam Ratulangi, Jakpus, LMND bersama organisasi
mahasiswa lainnya mendeklarasikan Solidaritas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(SGMI), dihadiri Lidya Natalia Sartono (PMKRI), Suparjo (Hikmahbudhi), Eka Saputra
(KMHDI) dan Vivin Sri Wahyuni (LMND). Tujuan SGMI mengajak bangsa Indonesia untuk
kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 serta mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk
konsisten menjalankan Trisakti, SGMI akan konsisten melawan segala bentuk

penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Dalam aksi di Bundaran HI Jakpus
(1/6/15), SGMI dipimpin Lidya Natalia Sartono membagikan selebaran kepada para
pengguna jalan dan membentangkan spanduk bertuliskan Kembali Pada Pancasila dan
UUD 1945 Dengan Menjalankan Trisakti Bung Karno, dalam rangka mengingatkan
pemerintahan Jokowi-JK atas janji-janjinya pada saat kampanye untuk meneguhkan
kembali Pancasila dan UUD 1945 dengan jalan Trisakti Bung Karno sebagai dasar dalam
menjalankan roda pemerintahan serta kebijakannya. Sementara dalam unjuk rasa di
jembatan Flyover Makassar, Sulsel (1/6/15), LMND pimpinan Qolbu Fitrah menuntut
Pemerintahan Jokowi-JK melaksanakan Trisakti setegak-tegaknya, membangun budaya
politik yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan mewujudkan kedaulatan pangan
dan energi sebagai jalan menuju kemandirian ekonomi sosial.
14.
Silaturahmi LSM The Post Institute dengan para eks PKI 1965. Tanggal 30 Mei
2015 di rumah Sulen (eks PKI 1965), RT. 02/02 Ds. Lorejo Kec. Bakung Kab Blitar,
pertemuan silaturahmi LSM The Post Institut dengan para eks PKI 1965 dalam rangka
pendataan program peduli, dihadiri 24 orang a.l.: Deni Saputra (Direktur Advokasi LSM
The Post Institut), Sulen, dan Misiran. Inti yang disampaikan Deni Saputra bahwa eks PKI
tahun 1965 adalah salah satu korban pelanggaran HAM yang sudah selayaknya
mendapatkan perhatian dari pemerintah berupa perbaikan hidup dan kesehatan, dan LSM
The Post Institute sebagai pendamping program peduli akan melakukan pendataan
terhadap korban pelanggaran HAM yang nanti akan disampaikan kepada Pemerintah
Pusat.
15.
Pemasangan batu nisan makam eks anggota PKI.
Tanggal 1 Juni 2015 di
Dusun Plumbon, Kel. Wonosari, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, berlangsung pemasangan
nisan pada lokasi permakaman orang-orang yang diduga dibunuh dalam tragedi 1965,
diikuti pihak keluarga, mahasiswa, Perkumpulan Masyarakat Semarang untuk Hak Asasi
Manusia (PMS-HAM), Pemkot Semarang dan Perhutani, a.l.: Sri Murtini, Sudirman,
Yunantyo Adi (Koordinator PSM-HAM) dan Romo A Budi Purnomo. Pada nisan terdapat
nama Moetiah, Soesatjo, Darsono, Sachroni, Joesoef, Soekandar, Doelkamdi, dan
Soerono, serta tulisan "gugur dalam peristiwa 1965 semoga diterima di sisi-Nya".
16.
LMND dan SMI menolak pemberlakukan MEA 2015.
Tanggal 6 Juni 2015 di
perempatan Bank Indonesia Kota Mataram, unjuk rasa LMND Kota Mataram pimpinan
Mustamin, dalam rangka menolak pemberlakuan MEA 2015 dan mendesak Pemerintahan
Jokowi-JK meneegakkan Trisakti dengan sebenar-benarnya. Aksi serupa dilakukan
Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di tempat yang sama (9/6), dipimpin M. Labib Iksan,
dengan tuntutan tolak semua regulasi yang pro pasar bebas, wujudkan upah layak
nasional sebesar Rp. 3,7 juta, dan tolak sistem kerja kontrak dan outsourcing
17.
Strategi perekrutan kader PRD Prov. Sumbar. Tanggal 7 Juni 2015 di rumah
Soekirno (Penasehat Persatuan Rakyat Indonesia/PRI Sumbar), Kota Payakumbuh,
pertemuan tertutup PRI dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dihadiri Oki Patria (Ketua
PRI Sumbar), Agus Joko Susmono (Wakil Ketum KPP PRD) dan perwakilan PRI Kab/Kota
se-Sumbar, membahas tentang strategi PRD dan program jangka pendek PRI.
Pernyataan Agus Joko Susmono a.l.: Anggota PRI akan direkrut menjadi anggota PRD
dan Ketua PRI Sumbar menjadi Ketua PRD Sumbar, setiap anggota PRI diwajibkan
merekrut minimal 60 orang untuk menjadi anggota PRD dengan
sasaran tokoh
masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, aktivis mahasiswa dan birokrasi.

18.
Pertemuan tertutup Partai Nasdem dengan Partai Komunis Tiongkok. Tanggal
8 Juni 2015 di Kantor DPP Nasdem, Jl. Kramat Raya Jakpus, pertemuan tertutup antara
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Wakil Ketua Partai Komunis Tiongkok Yezhou
serta Atase Bidang Politik Kedubes China Liang Bi Han, membahas kerjasama dalam
bidang informasi dan teknologi serta budaya. Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana
kerjasama pertukaran kader antar kedua Parpol yang selama ini sudah terjalin dengan baik
dan kader Partai Nasdem akan melaksanakan study banding di Tiongkok mempelajari
sistem keamanan guna diterapkan di Indonesia.
19.
Musyawarah PRD di berbagai wilayah. Tanggal 12 Juni 2015 di Gd. Gelanggang
Generasi Muda (GGM) Bandung, Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Komite Pimpinan
Wilayah Partai Rakyat Demokratik (KPW PRD) Prov. Jabar dipimpin Arham Tawarang
(Ketua PRD Prov. Jabar), dihadiri a.l. Wahida (Waketum KPP PRD Bid. Kesra), dan AKBP
Abd. Sobur mewakili Kapolda Jabar. Sementara Muswil ke VII KPW PRD Prov. Sulsel
berlangsung di Aula Balai Diklat Makassar (12/6) dipimpin Babra Kamal (Ketua PRD
Sulsel), dan Muswil KPW PRD Prov. Jateng berlangsung di Ball Room Hotel Pandanaran
Semarang, dipimpin dan dihadiri a.l.. Agus Jabo Priyono (Ketum PRD), Suwondo (mewakili
Gubernur Jateng), Drs. Arif (Kasubdit Intelkam Polda Jateng), Widya Kandi (Kesbangpol),
Supriyadi (Ketua DPRD Kota Semarang Fraksi PDIP), dan Joko (KPU Jateng). Inti acara
Muswil membahas slogan PRD "Pancasila Dasarnya, Trisakti Jalannya, Republik ke-4
Masyarakat Adil Makmur Tujuannya, strategi PRD dalam verfikasi dan pemenangan pada
Pemilu 2019 serta pembentukan pengurus periode 2015-2020.
20.
Pembentukan organisasi GENI. Tanggal 14 Juni 2014 di rumah ibu Fatmiati (eks
Gerwani Blitar), Dsn. Pakisan RT 2 RW 1 Ds. Pakisrejo Srengat Kab. Blitar, berlangsung
pertemuan dalam rangka pembentukan Ormas Gerakan Nasionalis Indonesia (GENI),
diprakarsai oleh Said Suryo Atmojo, dan Ormas tersebut akan disahkan secara legal serta
didaftarkan pada Kesbanglinmas Kab. Blitar. Susunan pengurus adalah Sokimun dan
Sujarianto (Pendiri), Said Suryo Atmojo (Ketua) dan Pitono (Sekretaris).
Sebagian
anggota ormas GENI mengklaim sebagai korban pemerintahan Orde Baru. Ormas GENI
bertujuan memperbaiki moral bangsa serta mengamankan Pancasila sekaligus NKRI dari
pengaruh berbagai kelompok yang akan merusak Indonesia dengan memberikan
kontribusi berupa saran atas kebijakan pemerintah pusat maupun daerah apabila dianggap
menyimpang, seperti pengawasan terhadap penggunaan anggaran desa.
21.
Konsolidasi YPKP 1965/1966 Kab. Banyumas. Tanggal 15 Juni 2015 di rumah
Nur Sahid (anggota YPKP 1965/1966) Jl. Pahlawan Gg. II RT. 02/01 Kel. Pasirmuncang
Kec. Purwokerto Selatan Kab. Banyumas, pertemuan rutin bulanan Pengurus Cabang
YPKP 1965 Kab. Banyumas dihadiri Tohirin (Ketua), Sanuri (Wakil Ketua), dan Y. Winaryo
(Sekretaris), dengan inti pembahasan bahwa YPKP 1965/1966 bertekad memperjuangkan
korban pelanggaran HAM 1965, diantaranya mendesak pemerintahan Jokowi untuk
meminta maaf kepada para korban pelanggaran HAM 1965 dan memberikan hak-haknya
serta pelayanan kesehatan bagi para korban pelanggaran HAM 1965.

Anda mungkin juga menyukai