Laporan Pengendalian Level Cairan
Laporan Pengendalian Level Cairan
Judul Peraktikum
Laboraturium
Jurusan/Prodi
Nama
: ELI SAFWATI
Nim
: 1224401022
Kelas/Semester
: 3C-RP/ V
Anggota kelompok
: 1.mursina hayati
2.Nursidah
3. cut iza mirna
4. taufik ismail
Uraian Tugas
Ka Laboraturium
Dosen Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum
Mata kuliah
Nama
: ELISAFWATI
Nim
: 1224401022
Kelas/Semester
: 3C-RP/ V
Nip
Nip
Tanggal Pengesahan
Mengetahui
Ka.Laboraturium
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
Air ( Aquadest)
Udara
praktikum.
Hidupkan personal computer buka program computer CRL.
Masuka harga set point sesuai tugas yang diberi pembimbing prakek.
Start dan amati proses kendali pada layar monitor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengendalian level
Unit ini memungkinkan untuk menganalisis perilaku loop control, dimana kuantitas
yang dikontrol adalah tingkat (level) air dalam tangki. Perilaku kuantitas dikontrol dapat
diikuti secara visual sehingga mahasiswa dapat memahami konsep-konsep dasar kontrol dan
teknik pengontrolan secara intuitif.
Mahasiswa dapat memeriksa efek dari parameter kontrol yang berbeda terhadap
kinerja rantai kontrol dan stabilitas sistem, selanjutnya, mereka dapat menjadi lebih akrab
dengan komponen yang umumnya dipakai dalam aplikasi industri moderen, karena sistem
yang seluruhnya terbuat dari komponen kualitas industri .
Unit ini memiliki dua versi, di mana elemen kontrol terdiri dari katup pneumatik
(CRL) atau katup listrik bermotor (CRL / E).
1. Komposisi
Unit CRL terdiri dari:
Proses rig dengan katup pneumatik dan peralatan listrik
Kontrol dan monitoring software CRS
Opsional minireg regulator elektronik
Opsional MRRP pneumatik mengendalikan dan merekam modul
Opsional listrik-kompresor dengan peredam
Unit CRL/E terdiri dari:
Proses rig dengan katup listrik dan peralatan listrik
Kontrol dan monitoring software CRS
Opsional MiniReg regulator elektronik
Komponen opsional dijelaskan dalam lembaran data terpisah
.
di jumpai pada industry karena pengendalian dengan menggunakan jenis pengendalian ini
menghasilkan penyimpangan-penyimpangan yang cukup besar.Pada industry Kimia
perubahan yang di kendalikan , Pada umumnya tidak boleh memiliki galat yang terlalu
besar. Pada jenis pengendalian On-Off untuk memberikan batas rentang maksimum dan
minimum pada saat pengendali bekerja dibatasi oleh daerah netral. (http://. Slide Share.
Net/Eka Migas / Alat- kendali untuk final -2011)
(t) = error
atau dengan
Efek dari kontrol proporsional adalah menghilangkan osilasi yang timbul di sekitar
set point bila proportional band-nya diset (tuning) pada nilai atau keadaan yang
tepat.
Efek lain dari kontrol ini adalah adanya offset pada hasil pengontrolannya. Offset
ini terjadi akibat harga setpoint tidak dapat dicapai sesudah suatu perubahan
beban terjadi. Besarnya offset ini tergantung pada harga proportional band-nya.
Semakin besar harga proportional bandnya maka akan semakin besar offsetnya,
sebaliknya semakin kecil harga proportional bandnya maka semakin besar
m (t) =kc(t)+ tI
(t)dt + ms
Dengan I adalah konstanta integral time atau reset time dalam satuan menit.
Karakteristik penting pada controller jenis ini
Konstanta ini merupakan parameter yang dapat diatur dan kadang-kadang mengacu sebagai
minutes per repeat.
sebagai akibat kontribusi dari bagian integral adalah nol. Setelah periode I ,
I =
( t ) dt= kc
I
O
kc
ini berarti aksi kontrol integral telah mengulang respon dari aksi kontrol proporsional.
Pengulangan ini terjadi setiap periode I menit seperti yang ditunjukkan oleh gambar
berikut ini. Inilah yang menyebabkan I dinamakan reset time.
Efek dari penambahan Integral pada controller ini akan menghilangkan offset
yang terjadi akibat proportional control, karena adanya integral terhadap waktu. Jadi
offset akan terkoreksi dengan berjalannya waktu, artinya untuk menghasilkan respon yang
tidak mempunyai offset maka memerlukan selang waktu tertentu.
Efek lain dari penambahan integral adalah lebih lambatnya respon sistem, selain
itu pada sistem ini akan terjadi osilasi pada saat bagian integral menghilangkan offset,
serta timbulnya overshoot apabila ada perubahan beban.
Respon untuk jenis proportional + integral controller terhadap perubahan beban dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
bagian integral.
Laju perubahan kesalahan terhadap waktu. Perubahan kesalahan yang
cepat menyebabkan suatu aksi korektif yang lebih besar dari perubahan
kesalahan. Ini adalah bagian derivative.
Kontroler jenis ini dikenal juga sebagai kontroler proportional-plus-reset-plusrate. Output dari kontroler ini dinyatakan sebagai:
kc
m(t) =kc (t)+ I
(t)dt + kc
d
dt + ms
d
dt
= 0.
2. Untuk respon ynag bergejolak, dengan error yang hampir nol,kontroler ini
dapat memperoleh nilai derivatif yang besar, yang menghasilkan aksi
kontrol yang besar, meskipun seharusnya tidak perlu.
Respon proportional + integral + derivatif (PID) controller terhadap perubahan
beban dapat di lihat pada gambar 2.4.
(http://. Slide Share. Net/Eka Migas / Alat- kendali untuk final -2011)Diakses
Tanggal 8 Oktober 2014.
Pengertian daerah netral dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misalkan pengendali off pada posisi E = 0 (Gambar 4.5). apabila pengedali off,
peubah yang dikendalikan turun ke bawah harga yang diinginkan galat bergerak dari
E = 0 menuju daerah E yang bertanda (-). Pada saat tepat mencapai titik yang
bertanda (-) pengendali akan on menyebabkan yang dikendalikan mulai naik. Galat
berubah dari titik yang bertanda (-) menuju titik yang bertanda (+). Tepat pada saat E
mencapai titik (+) alat pengendali off, demikian seterusnya. Daerah rentang
bekerjanya alat mulai titik E(-) sampai E(+) disebut Daerah Netral atau Daerah
Diferensial. Makin sempit daerah netral semakin cepat pengendali bekerja dari posisi
on ke posisi off, demikian juga sebaliknya. (http://. Slide Share. Net/Eka Migas /
Alat- kendali untuk final -2011)Diakses Tanggal 8 Oktober 2014.
fluida
yang
bersangkutan.
Selanjutnya
dengan suatu
mekanisme,
Gambar 2.6
Displacemant
Level Measurement
(Sumber BPST, 2007)
pengukuran tinggi permukaan fluida yang paling banyak digunakan sejak beberapa
tahun yang lalu. Metode ini masih tetap popular untuk fluida yang bersih, namun
banyak proses yang mengandung slurry yang cenderung. Mengakibatkan coat pada
alat ukur jenis tersebut. Sehingga diperlukan metodelain yang lebih dapat diterima.
(BPST, 2007 hal ;56)
B. Differential Pressure Type
1. Prisip Operasi
Pengukuran level jenis differential pressure (DP) didasarkan pada prinsip
hydrostatic head. Prinsip ini mengatakan bahwa pada setiap titik di dalam fluida
yang diam (static), gaya yang bekerja padanya adalah sama untuk semua arah dan
tidak tergantung pada volume fluida maupun bentuk ruang atau tempat dimana fluida
berada, tetapi hanya bergantung pada tinggikolom fluida di atas titik yang bersangkutan.
Oleh karena itu hydrostatic head sering dinyatakan dalam satuan tekanan.
= fluid density
C.Capacity Type
1. Prinsip Operasi
Sebuah kapasitor terbentuk ketika elektroda sensor level dipasang
didalam
sebuah vessel. Tangkai metal dari elektroda bertindak sebagai satu plate dari kapasitor dan
dinding tangki bertindak sebagai plate yang lain (untuk non metallic vessel
dibutuhkan reference elektroda sebagai plate yang lain dari kapasitor).
Ketika level fluida naik, udara atau gas yang semula melingkupi electroda akan
digantikan oleh material (fluida) yang mempunyai konstanta dielektik (dielectric constant)
yang berbeda, sehingga suatu perubahan didalam nilai kapasitor terjadi sebab
dielektrikum antara plat telah berubah. RF (Radio Frequerncy) capacitance instrument
mendeteksi perubahan tersebut dan mengkonversinya kedalam suatu sinyal keluaran secara
proporsional.
Hubungan kapasitansi digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :
C = 0.225 K ( A / D )
Dimana :
C = Capacitance (picoFarads)
K = Dielectric constant dari material
E. Radar Type
1. Prinsip Operasi
Teknologi radar untuk aplikasi pengukuran level yang ada dipasaran adalah
Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) atau Pulse Wave Time of Flight.
Sistem Pulsed Wave bekerja dengan memancarkan suatu gelombang mikro (microwave)
ke arah material proses, gelombang ini dipantulkan oleh permukaan dari material
proses dan dideteksi oleh sensor yang sama yang bertindak sebagai penerima
(receiver). Level
ditentukan
dari
waktu
juga
sebagai
continuous
measurement
level
dan
menyediakan persentase
dari
penurunan
transmisi sesuai level, dan untuk point measurement, radiation level menyediakan suatu
fungsi switch on/off. Radio
isotop
yang
akan
memancarkan energi pada suatu tingkat rate yang konstan secara acak. Radiasi gamma
adalah sumber yang secara umum digunakan untuk nucleonic level gauging. Panjang
gelombang pendek dan energi yang tinggi dari radiasi gamma menembus dinding vessel
dan media proses.
Sebuah detektor di sisi yang lain dari vessel mengukur kekuatan bidang radiasi
dan menyimpulkan level didalam vessel. Secara umum, radioactive level adalah metoda
pengukuran level yang mahal dan perlu dipertimbangkan secara serius bilamana akan
diimplementasikan. Bukan hanya hardware yang mahal, tetapi calibration dan testing
juga membutuhkan waktu yang lama serta biaya opearasi yang tinggi. Oleh karena alat ini
sering digunakan sebagai metoda terakhir yang dipilih bila semua metode gagal
digunakan pada suatu aplikasi, maka biaya keseluruhan tetap dipertimbangkan secara
ekonomis dalam pemilihannya. (BPST, 2007 hal; 65)
BAB III
DATA PENGAMATAN
Vol (ml)
t (s)
100
200
300
400
500
100
200
300
400
500
100
200
300
400
500
100
200
300
400
500
3
6
9
12
15
20
40
60
82
106
8
11
15
22
29
7
12
18
24
29
100
200
300
400
500
20
30
36
45
54
100
200
300
400
500
100
200
300
400
500
100
8
15
22
29
38
11
21
43
52
79
13
t % (s)
Flow (ml/s)
o
100
1
97-88
88-81
81-74
74-67
67-60
60-53
15
106
39
25
53
36
80
33.3
33,3
33.3
33.3
33,3
5
5
7.5
4,9
4,7
12,5
18,18
20
18,18
17,24
14,3
16,66
16,66
16,66
17,24
5
6,66
8,33
8,88
9,26
12,5
13,33
13,63
13,79
13,15
9,1
9,52
6,97
7,64
6,33
7,69
10
11
12
13
14
53-46
46-36
36-29
29-23
23-15
15-10
10-0
200
300
400
500
27
47
73
114
100
24
4,16
200
41
4,87
300
64
400
99
4,04
500
189
2,64
100
11,1
200
17
11,76
300
24
400
33
12,12
500
41
12,19
100
14,28
200
14
14,28
300
22
400
29
13,79
500
38
13,15
100
11
9,09
200
22
300
37
8,10
400
63
6,34
500
118
4,23
100
14
7,14
200
31
6,45
300
58
400
106
3,77
500
307
1,62
100
200
300
400
500
11
20
30
41
50
9,09
10
10
9,75
10
113
186
41
40
120
300
50
7,40
6,38
5,47
4,38
4,68
12,5
13,63
9,09
5,17
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Vol (ml)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
t (s)
14
39
62
83
103
130
158
186
211
246
277
322
352
Flow (ml/s)
0,35
0,25
0,24
0,24
0,24
0,23
0,22
0,21
0,20
0,19
0,19
0,18
0,18
14
70
376
0,18
Maximum (s)
109
183
164
94
299
Minimum (s)
52
86
120
137
73
Keluaran
Zona
Netral
299
73
94
137
164
120
183
86
BAB IV
PEMBA
HASAN
DAN
KESIM
PULAN
4.1
Pemba
hasan
D
alam
percobaa
n
pengenda
lian level
cairan,
kompeten
si
yang
tertera
pada
tujuan
adalah
mampu
menentuk
an
Mempela
jari
Karakteri
stik
Pengenda
lian OnOff
Dapat
Mengeeta
hui
KonsepKonsep
Dasar
Pengenda
lian
Level
109
52
(-)
E=0
70%
(+)
85%
Kesalah
an