ML2F096581 PDF
ML2F096581 PDF
b.
S u m b er
T eg an ga n
3 F as a
P e m ic u T h y ris to r
180
360
AC Sinus
180
360
180
360
180
360
Pemicuan 90o
Pemicuan 45o
Tundaan
ke-15 detik
Pemicuan 0o
180
360
Sumber
Tegangan
3Fasa
Deteksi
Fasa
Rangk.
Kontrol
AT89C51
Penyulut
SCR
SCR
Konverter ACACAnti Paralel
Powerr
Supply
Tundaan
ke-5 detik
V (V)
15.5
10.31
5.16
1
2
t
Grafik Perbandingan t vs I :
Grafik perbandingan t vs V
t vs I
4
3
2
1
0
3.1
2.2
V (V)
I (A)
t vs V
0.97
1
20
15
10
5
0
1.93
1
3.88
5.78
7.74 9.69
12.01
Grafik Perbandingan t vs I
I (A)
3.12
2.49
1.84
1.25
0.62
0.38 0.7
2
1.08
2.17 2.4
t vs I
4
3
2
1
0
3.11
1.44 1.8
15.55
t vs V
8.96
4
3
2
1
0
Grafik Perbandingan t vs V
6.32
t vs I
I (A)
3.11
20
15
10
5
0
15.6
11.82 13.01
V
1,93
3,88
5,78
7,74
9.69
11,82
13,01
15,6
I
0,38
0,7
1,08
1,44
1,80
2,17
2,40
3,11
RPM
1408
1418
Iss
(A)
0,65
0,62
0,76
0,93
1,23
Vst
(V)
4,23
6,00
8,13
9,80
17,2
Vss
(V)
4,23
6,01
8,13
9,82
17,6
0,99
1,64
Iss
(A)
1,19
1,34
1,24
Vst
(V)
Vss
(V)
7,47
8,36
17,6
6,15
17,3
Idc
(mA)
0,9
1,1
0.12
450
1360
1440
1452
1453
Vdc
(V)
1,24
1,53
7,83
RPM
456
495
1408
Ist
(A)
0,3
0,5
0,5
Iss
(A)
1,39
1,36
1,35
Hasil perhitungan
beban :
Tabel 14. Hasil
starting.
Periode
(detik)
15
25
40
Vst
(V)
0,8
1,1
0,9
Vss
(V)
26,8
26,6
26,6
Idc
(mA)
93,5
93,5
93,0
RPM
Vdc
(V)
6,3
6,3
6,25
RPM
1459
1459
1457
Torsi
1,8 %
1,73 %
1,53 %
0,0486
0,0381
0,0401
45 detik
35 detik
45 detik
35 detik
45 detik
35 detik
15 detik
5 detik
15 detik
5 detik
15 detik
5 detik
Torsi starting
I
T
= st st s f
T f I f
dimana :
Tst, Ist
Tf, If
sf
5.
IV. PENUTUP
Dari perancangan alat Soft Starter untuk motor
induksi 3 fasa, pengujian serta analisanya, maka berikut
ini akan diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Soft starter adalah metode starting lain untuk motor
induksi 3 fasa yang memiliki keandalan yang lebih
baik untuk mengatasi arus lebih pada saat start motor.
2. Soft starter disusun dasar komponen SCR (Silicon
Control Rectifier) tipe BT151 dengan konvigurasi
konverter AC-AC anti pralel
3. Soft starting bertujuan untuk mendapatkan start dan
stop yang terkendali dan sehalus mungkin serta
terproteksi dan mencapai kecepatan nominal yang
konstan pada aplikasinya dengan torsi start rendah.
Soft starting tidak memberikan torsi lebih.
4. Semakin besar periode (t) waktu tundaan soft
starting, semakin besar prosentase slip motor tetapi
nilai torsinya semakin kecil.
5. Dari hasil perbandingannya dengan metode starting
lain, slip dan torsi motor induksi 3 fasa pada soft
starting lebih rendah (lihat tabel 4.17.).
6. Pemilihan periode start dapat dilakukan dengan
memilih beberapa variasi yang disediakan pada sisi
depan yaitu untuk soft start t=15 detik, t=25 detik,
t=40 detik, selain itu juga disediakan vasilitas soft
breaking dan hold off breaking.
7. Soft starter yang dibuat adalah untuk motor Induksi 3
fasa berkapasitas kecil 18-24 V 7 A, standar untuk
keperluan praktikum dan penelitian.
12.
Saran-saran
1. Tugas Akhir ini dapat dikembangkan lagi dengan
mengaplikasikannya pada jenis motor lain, atau
tetap dengan motor induksi 3 fasa tetapi yang
berkapasitas besar.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
Pembimbing II