Anda di halaman 1dari 44

THE CONCEPTUAL

FRAMEWORK
(KERANGKA KONSEPTUAL)
Dibuat oleh:
Andy
Kenny
Susi
Feby
Ranti
Mitan
Sabrina

DEFINISI KERANGKA
KONSEPTUAL

Kerangka konseptual adalah suatu


konstitusi, suatu sistem yang koheren
dari hubungan antar tujuan dan
fundamental yang dapat mendorong
standar yang konsisten dan yang
menjelaskan sifat, fungsi serta
keterbatasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan (FASB)

PERLUNYA KERANGKA
KONSEPTUAL

Pedoman dalam menentukan standar


akuntansi
Peningkatan akan pemahaman dan
keyakinan para pengguna laporan
keuangan atas laporan keuangan dan
meningkatkan komparabilitas antar
L/K.
Sebagai dasar pertimbangan dalam
menyajikan laporan keuangan.

Tingkatan ketiga:
Pedoman
pelaksanaan

Tingkatan Kedua:
Konsep dasar
pelaporan

Tingkatan pertama:
Tujuan pelaporan
keuangan.

TINGKATAN PERTAMA
Tujuan dari Pelaporan Keuangan (SFAC No.8)

TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN
SFAC No. 8 (2010), menyatakan bahwa tujuan
pelaporan keuangan adalah memberikan
INFORMASI, yang:
Bermanfaat bagi pihak terkait sebagai proses
pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan hasil usaha suatu perusahaan
dalam periode tertentu
Menunjukkan cash flow perusahaan. Bagaimana
entitas memperoleh dan membelanjakan
kas,pinjaman dan pembayaran kembali,
transaksi modal, pembagian deviden.

LANJUTAN

Menunjukkan tanggungjawab
manajemen atas pemegang saham
dalam hal mengelola pemakaian
sumber daya yang telah dipercayakan
Berkaitan dengan sumber-sumber
ekonomi perusahaan.

TINGKATAN KEDUA
Konsep dasar pelaporan

Fundamental Qualities:
Relevance
Faithful
representation

A. Relevance
Predictive Value
Feedback value
Timeliness
B. Faithful Respresentation
Complete
Neutral
Free from error

Karakteristi
k Kualitatif

Enhanced Qualities:
Comparability
Verifiability
Timeliness

Elemen elemen laporan


keuangan:
Asset
Hutang
Modal
Pendapatan
Biaya
Rugi/ laba

HIERARKI KARAKTERISTIK KUALITATIF

TINGKATAN KETIGA
PENGUKURAN dan KETERBATASAN

PEMBAHASAN JURNAL
TERKAIT KERANGKA
KONSEPTUAL
SUSTAINABILITY IN ACCOUNTING BASIS : A CONCEPTUAL
FRAMEWORK
BY : Oana Raluca Ivan

Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan (Sebuah


Telaah dan Perbandingan antara FASB dan IASC)
Oleh : I Made Narsa

SUSTAINABILITY IN
ACCOUNTING BASIS : A
CONCEPTUAL FRAMEWORK
Oana Raluca Ivan
Annales Universitatis Apulensis Series
Oeconomica, 11, 2009

LATAR BELAKANG
Karakteristik perusahaan yang berbeda
menentukan kualitas informasi yang
diungkapan yaitu reputasi perusahaan,
proses perolehan informasi, dan seberapa
besar informasi tersebut memberikan
benefit bagi pengguna internal dan
eksternal yang disesuaikan dengan biaya
yang timbul dari pengungkapan informasi
tersebut.

LATAR BELAKANG

Disclosure merujuk pada proses dan metodologi


dalam meyediakan informasi dan membuat
keputusan yang pasti berdasarkan keterbukaan
dan penyebaran informasi yang tepat waktu.
Terdapat konsep pengungkapan informasi yang
berkualitas yaitu transparansi dan akuntabilitas.
Transparansi yaitu korelasi nyata antara
kejadian dengan kenyataan yang terkait.
Akuntabilitas yaitu kebutuhan partisipan pasar
dalam memutuskan langkah yang diambil dan
menerima tanggung jawab atas keputusan
yang dibuat dan hasilnya.

RUMUSAN MASALAH

Apakah tingkat informasi yang


berasal dari kerangka konseptual
akuntansi dan Global Reporting
Initiative Guidelines dapat
diandalkan (reliable) ?
Apa model guideline kerangka
konseptual GRI tepat untuk
sustainability reporting ?

TUJUAN PENELITIAN

Mengidentifikasi fondasi institusional dan


fungsi Global Reporting Initiative (GRI).
Memverifikasi karakteristik kualitatif
pelaporan yaitu tingkat keandalan dan
relevansi informasi berdasarkan konsep
indikator kinerja GRI.
Melakukan penilaian tingkat keandalan dan
relevansi dalam mengidentifikasi penyajian
true and fair view dari perspektif GRI.

Definisi Sustainable
Reporting

Reporting yang berkaitan dengan praktek


pengukuran , pengungkapan dan
pertanggungjawaban kepada para
stakeholder baik internal dan eksternal.

Corporate sustainable adalah pendekatan


bisnis yang menambah nilai pemegang
saham jangka panjang dengan menciptakan
peluang dan mengelola risiko yang berasal
dari ekonomi, lingkungan dan pembangunan
sosial.

Pentingnya Sustainability
Reporting dalam Perusahaan:
1.

2.
3.

Berkaitan dengan materiality yang


dapat mempengaruhi kinerja
Perusahaan.
Meningkatkan Transparansi dan
Pengungkapan
Bagi Perusahaan : Menanggapi Isu-isu
pembangunan berkelanjutan.

The foundations of GRI


(Global Reporting Initiative)

GRI dibentuk oleh The Coalition for Environmentally


Responsible Economics (CERES).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kualitas,ketelitian, dan utilitas pelaporan
keberlanjutan. Sebagai upaya untuk
mengintegrasikan dan menyatukan banyak standar
di pasar menjadi satu standart yang berlaku umum
untuk kerangka pelaporan keberlanjutan yang
meliputi kinerja lingkungan, sosial dan ekonomi.

Principles and rules for a


tentative conceptual framework

1)

2)

Menurut GRI dibagi menjadi 2


Kelompok prinsip yang digunakan :
Prinsip-prinsip untuk menentukan topik
dan indikator ,yang organisasi harus
laporkan; dan
Prinsip-prinsip untuk memastikan
kualitas dan penyajian informasi yang
dilaporkan secara tepat.

Langkah2 Pendekatan GRI

Menganalisis kharakteristik kualitatif


indikator
Menilai tingkat relavansi dan keandalan
dari masing-masing peraturan
Mengevaluasi tingkat kegunaan dari
jenis dokumen yang berasal dari
regulator.

Transparancy and Independent Assurance

Transparansi dapat dipertimbangkan sebagai konsep multilevel yang berguna untuk mengevaluasi kualitas dari semua
jenis laporan, baik laporan ekonomi dan laporan keuangan.

Transparansi level 1 (Transaksi dan Peristiwa) adalah


tingkat transparansi yang paling penting karena setiap oklusi
signifikan pada tingkat ini akan mengakibatkan pandangan
yang menyimpang dari ekonomi perusahaan tersebut terlepas
dari transparansi di tingkat lainnya.

Transparansi level 2 (Metode Akuntansi) : memungkinkan


pengguna untuk menilai apakah metode pengukuran dapat
diterima dan sebanding dengan entitas lain.

Independent assurance

Jaminan independen-Eksternal dianggap dengan


jelas dapat lebih layak dipercaya daripada internal.

Jaminan adalah evaluasi, terhadap serangkaian


prinsip

dan

standar

tertentu

dari

tingkat

akuntabilitas kepada pemangku kepentingan yang


disediakan oleh laporan tertentu.

Kualitas kunci untuk jaminan eksternal laporan yg menggunakan Framework


GRI Reporting:
Merekomendasikan pemberian jaminan independen yang dilakukan oleh

kelompok atau individu eksternal organisasi yang terbukti kompeten baik


dalam materi pelajaran dan praktek jaminan;

Memanfaatkan kelompok atau individu untuk melakukan jaminan yang

tidak terlalu dibatasi oleh hubungan mereka dengan organisasi atau


pemangku kepentingan untuk mencapai dan mempublikasikan sebuah
kesimpulan yang independen dan tidak memihak pada laporan tersebut;

Hasil dalam opini atau set kesimpulan yang tersedia untuk umum dalam

bentuk tertulis, dan pernyataan dari penyedia jaminan hubungan mereka


ke dalam laporan.

KESIMPULAN

Transparensi dan akuntabilitas saling


menguatkan satu sama lain.
Transparensi meningkatkan
akuntabilitas dengan memfasilitasi
pengawasan dan akuntabilitas
meningkatkan transparensi dengan
penyediaan insentif untuk meyakinkan
agensi bahwa alasan langkah yang
diambil dapat tersebar secara benar
dan dapat dipahami.

KESIMPULAN

Tidak semua perusahaan melakukan


sustanaibility reporting karena reputasinya
sudah bagus, pertimbagan biaya, dan sulit
memperoleh data.
Namun perusahaan yang memilih untuk
melakukan sustanaibility reporting biasanya
memasukkan pengungkapan strategis yang
menimbulkan managerial capture yaitu
manajemen mengambil alih seluruh proses
pelaporan yang berakibat pada penyebaran
informasi yang tidak sesuai.

Struktur Meta Teori Akuntansi


Keuangan (Sebuah Telaah
Perbandingan antara FASB dan IASC)

Oleh: I Made Narsa (Universitas


Airlangga)

Tujuan Penelitian

Membahas struktur meta teori yang


dipergunakan oleh FASB dan IASC dalam
mengembangkan kerangka konseptual,
menelaah perbedaan-perbedaan
mendasar, menganalisis hambatanhambatan yang dialami, serta
mengidentifikasi upaya-upaya yang
harus dilakukan agar IFRS diterapkan
oleh negara-negara anggota.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode


study comperative yang dilakukan
dengan cara membandingkan
kerangka dasar yang diatur dalam
FASB dan IASC dan kemudian
menganalisa hambatan yang timbul
dengan adanya penerapan IFRS dan
mengidentifikasi bagaimana hambatan
tersebut dapat diselesaikan.

Standar Akuntansi Internasional

Pada lingkup global, ada 2 badan penyusun standar yang


berkaitan dengan praktik akuntansi secara internasional
yaitu The International Federation of Accountant (IFAC) dan
The International Accounting Standards Committee (IASC).
IASC berkonsentrasi untuk membuat International
Accounting Standards (IASs).
IFAC fokus pada pengembangan International Standard
Audits (ISAs), kode etik, kurikulum pendidikan, standar
akuntansi sektor swasta, dan kaidah-kaidah bagi akuntan
dalam berbisnis atau mereka yang terlibat dalam teknologi.
Diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh
semua Negara. Dengan adanya standar yang diterima
secara internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki
daya keterbandingan yang lebih tinggi antar negara.

Standar Akuntansi
Internasional

Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini standar


akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang
disusun oleh Financial Accounting Standards
Board (FASB), diikuti oleh beberapa negara, baik
secara langsung maupun modifikasi.
FASB berhasil membuat sebuah model kerangka
konseptual yang mapan disebut, Statement of
Financial Accounting Concepts (SFAC)
Sementara International Accounting Standards
(IASs) yang dikeluarkan oleh IASC, belum diikuti
oleh semua negara, bahkan oleh negara-negara
anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.

Struktur Meta Teori

Kerangka Konseptual FASB

Kerangka Konseptual IASC

Perbandingan Struktur Meta Teori


antara FASB dan IASC

Kedua struktur meta teori FASB dan IASC memiliki


unsur-unsur yang mirip, namun ada beberapa
perbedaan prinsip dalam kedua model tersebut.
Pertama, pernyataan tujuan di FASB adalah tujuan
pelaporan keuangan (financial reporting), tetapi di
IASC tujuan laporan keuangan (financial statement).
Lingkup penerapan FASB adalah di Amerika Serikat
yang mempertimbangkan karakteristik lingkungan.
Sedangkan lingkup penerapan IASC adalah
internasional, sehingga karaktristik lingkungan
local/Negara menjadi tidak relevan.
Ketiadaan konteks karakteristik lingkungan inilah yang
menyebabkan IASC menggunakan pernyataan tujuan
laporan keuangan, karena pelaporan keuangan
mengandung konteks lingkungan.

Perbandingan Struktur Meta


Teori antara FASB dan IASC

Kedua, fokus utama tujuan pelaporan


keuangan.
Dalam FASB fokus utama adalah investor

dan kreditor disebabkan karena investor


dan kreditor adalah pengguna mayoritas
dan pelaku utama di pasar modal Amerika
yang sangat berkembang pesat.
Sementara di IASC target pemakai
dinyatakan secara umum tidak fokus pada
kelompok tertentu.

Perbandingan Struktur Meta


Teori antara FASB dan IASC

Ketiga, Asumsi yang mendasari penyusunan


laporan keuangan (underlying assumption)
paragraf 22-23, dan konsep modal dan konsep
mempertahankan modal paragraf 102-110,
secara ekspisit dinyatakan dalam IASC.
Tetapi FASB tidak menyajikan kedua komponen
tersebut sebagai komponen konsep yang
terpisah, karena kedua hal tersebut merupakan
konsep dasar yang digunakan oleh FASB dalam
penjelasan, argumen dan penalaran yang
menyertai setiap komponen konsep.

Hambatan-Hambatan dan
Upaya Dalam Penerapan IFRS

Upaya Dalam Penerapan


IFRS
Upaya penerapan IFRS yang dilakukan IASC:
1. Mengupayakan pengakuan dari International
Organization of Securities Commissions,
supaya perusahaan-perusahaan yang
melakukan cross-border listing
menggunakan IFRS. Hal ini dapat mendorong
perusahaan-perusahaan multinasional untuk
melakukan listing di mancanegara.
2. Melakukan restrukturisasi badan penyusun
standar untuk mendorong kemandirian baik
dari segi dana maupun operasional.

Kesimpulan

FASB dan IASC dalam menyusun standar sama-sama


berbasis pada meta teori akuntansi keuangan, yang
menempatkan tujuan pelaporan pada tingkat paling
tinggi. Kerangka konseptual FASB merupakan dasar
teoritis pengembangan standar akuntansi di Amerika
Serikat, sehingga memasukkan konteks lingkungan.
Tetapi kerangka konseptual IASC yang menjadi
landasan teoritis pengembangan standar akuntansi
keuangan internasional, konteks lingkungan menjadi
tidak relevan.
Terdapat beberapa perbedaan antara kedua rerangka
konseptual tersebut, yaitu pernyataan tujuan, fokus
utama pelaporan, serta asumsi yang mendasari
penyusunan laporan keuangan.

Kesimpulan

Penerapan IFRS ternyata mengalami hambatan yang


sangat serius, karena banyak sekali terdapat
perbedaan antar negara-negara anggota, baik dalam
konteks sosial budaya, hukum, ekonomi, politik,
pendidikan, sistem pemerintahan, sistem pajak, dan
lain sebagainya.
IASC harus mengupayakan pengakuan dari
International Organization of Securities Commissions,
supaya perusahaan-perusahaan yang melakukan
cross-border listing menggunakan IFRS. Hal lain yang
dapat dilakukan IASC adalah melakukan restrukturisasi
badan penyusun standar untuk mendorong
kemandirian baik dari segi dana maupun operasional.

KESIMPULAN
MENYELURUH

Kerangka konseptual dibuat sebagai bahan pertimbangan


bagi para praktisi dalam penyajian laporan keuangan yang
bertujuan untuk memberikan informasi akuntansi yang baik
dengan memperhatikan berbagai macam asumsi dan
keterbatasan dalam akuntansi keuangan
Penerapan kerangka konseptual pada jurnal terkait lebih
memperhatikan karakteristik kualitatif dari informasi.
Dalam teorinya terdapat pada tingkatan kedua.
Baik FASB maupun IFRS keduanya tetap berlandaskan pada
bagaimana tujuan laporan keuangan dapat berguna bagi
pihak terkait.
Budaya, sistem pemerintahan, dan kebijakan kebijakan
lainnya pada suatu negara menjadi kendala penerapan
IFRS.

S
E
L
E
S
A

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai