MEA - Paparan Dekopin
MEA - Paparan Dekopin
2.
3.
4.
5.
WTO. Indonesia sebagai salah satu negara anggota WTO, kebijakan yang
diterapkan harus sejalan dengan ketentuan-ketentuan di bidang perdagangan
internasional yang telah disepakati bersama di dalam WTO yang menuju
perdagangan bebas dunia sepenuhnya.
APEC. Kebijakan PLN Indonesia harus juga sejalan dengan kesepakatan dalam
APEC yang menerapkan perdagangan bebas oleh negara-negara maju (NM)
anggota APEC pada tahun 2010 dan diikuti oleh negara-negara berkembang
(NSB) anggota APEC pada tahub 2020.
ASEAN. Kebijakan PLN negeri Indonesia juga harus sejalan dengan kebijakan
AFTA menuju perdagangan bebas yang telah dimulai sejak tahun 2003,
termasuk sejumlah ASEAN Plus, seperti FTA ASEAN dengan Korea, China,
Jepang, India, New Zealand, Amerika dan Serikat. Juga kebijakan PLN
Indonesia harus sejalan dengan kesepakatan untuk mempercepat integrasi
Ekonomi ASEAN dari 2020 menjadi 2015.
EPA. Indonesia telah menandatangani Economic Partnership Agreement (EPA)
dengan Jepang pada awal tahun 2006. Oleh karena itu, kebijakan PLN
Indonesia juga harus disesuaikan dengan kesepakatan tersebut.
KEK. Indonesia juga telah membuat kesepakatan untuk membentuk Kawasan
Ekonomi Khusus dengan Singapura, dan ini berarti Indonesia punya suatu
komitmen yang harus dicerminkan di dalam kebijakan PLN-nya.
Eksternal
1. Instabilisasi kondisi ekonomi,
politik dan keamanan
2. Ketidakberpihakan pemerintah
pada koperasi
3. Perundangan yang kurang
memberikan ruang gerak pada
bisnis koperasi
4. KKN yang tinggi
5. Infrastruktur penunjang bisnis
yang tidak mendukung
6. Kemiskinan dan disparitas yang
tinggi strata sosial ekonomi
masyarakat
7. Ketimpangan yg lebar
kemampuan ekonomi antar
pelaku ekonomi ( BUMN,
Swasta, dan Koperasi)
Bisnis Koperasi
1. Peningkatan modal sendir
iberdasarkan skala ekonomi yg layak
2. Pengembangan bisnis yang inovatif,
kreatif dan mempunyai nilai tambah
3. Penerapan manajemen modern
pengelolaan koperasi
4. Penerapan IT
5. Kemitraan dengan pelaku bisnis lain
SDM
1. Peningkatan kualitas SDM
koperasi
2. Pengembangan sistem
konpensasi yang menarik bagi
insan koperasi
3. Profesionalisasi manajemen
4. Pengukuran kinerja SDM yang
unggul
Bidang
Pembinaan
Uraian
Tujuan
Anggota yang
berkualitas
Kelembagaan
tata kelola yang
GCG
Usaha untuk
modernisasi dan
profesionalisasi
manajemen
usaha koperasi
1. Permodalan
2. Fasilitasi pemasaran
3. Sumber daya produksi (teknologi dan
metode produksi)
4. Pengembangan usaha
C
H
A
N
G
E
DUNIA USAHA
PEMERINTAHAN
MASYARAKAT
Tujuan Nasional
Visi Kebangsaan
Visi Ekonomi
Implementasi dalam
Pembangunan
Memajukan
kesejhateraan umum
Sistem Pendidikan
Nasional
Sistem Politik
Nasional dan Luar
Negeri
Melindungi segenap
bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia
Sistem Hankamrata
Visi Nasionalisme /
Kebangsaan
Sistem Ekonomi
Nasional (?)
Demokrasi Ekonomi
KUHD
Asas Kekeluargaan
/Kebersamaam
Koperasi (lembaga ekonomi
berwatak sosial)
Moral ekonomi: kerjasama,
nilai kegunaan, hajat hidup
orang banyak
Motif ekonomi: manfaat
sosial ekonomi
Koperasi
Bertentangan /
Dualistik
Asas Perorangan
Kolabirasi Potensi
PT
UUD 45 dengan
seluruh
perundangan
Pembangunan
Nasional
Ekonomi
Kerakyatan
Masyarakat
Indonesia
yang Adil &
Makmur
Ipoleksosbud
Hankam
Manusia
Indonesia
Seutuhnya
Kehidupan Sosial
yang rukun &
damai
Sishankamrata
yang Kuat Untuk
melindungi
kepentingan
nasional
Idiologi Negera
PANCASILA
Internasionalisasi,
Perdagangan Internasional,
Investasi Asing, Perdagangan
Antar-daerah
Perekonomian Daerah
Keterbukaan
Governance &
Kebijakan Pemerintah
Prediktabilitas Peraturan & Kebijakan, Hambatan
Birokrasi, Efisiensi Sektor Publik, Kebijakan
Manajemen & Ekonomi
Mikro
Produktivitas, Biaya Tenaga Kerja,
Kinerja Perusahaan, Efisiensi
Manajemen, Budaya Perusahaan
Terima Kasih