Anda di halaman 1dari 24

SISTEM PENGAWASAN MODAL USAHA PADA KOPERASI PERMATA

GAYO PONDOK BARU BENER MERIAH

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Oleh:

MUHAMMAD ALFAZZIR
NIM 201843074

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2022/1444 H
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pesatnya perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan
antara perusahaan semakin meningkat. Untuk menjaga kelangsungan hidup dari
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat dengan perusahaan yang
lain, maka diperlukan suata penangan dan pengelolaan sumberdaya yang
dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Selain itu, pihak manajer dituntut
untuk dapat mengoordinasika penggunaan seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh
perusahaan secara efesien dan efektif, serta dapat mengahasilkan keputusan-
keputusan yang dapat mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan
perusahaan dimasa yang akan datang.1

Semakin berkembangnya kegiatan koperasi di Indonesia maka tuntutan


agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara lebih profesional akan semakin
besar. Pengelolaan tersebut memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang
baik dan informasi yang relevan serta dapat diandalkan dalam pengambilan
keputusan, perencanaan, maupun pengendalian. Keberhasilan koperasi ditentukan
oleh kemampuan dalam mentransformasikan diri sesuai dengan tuntutan
perubahan dan memperkuat budaya yang mendukung kemampuan manajemen
dalam menyusun rencana kerja, rencana pendapatan, dan belanja yang disusun
setiap tahun secara efektif dan efisien serta adanya.

Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang


beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan
masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan
bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan
mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Dalam pasal 3 UU No 25 Tahun

1
Gusti Ayu Purnamawati, Akuntansi dan Implementasinya dalam Koperasi dan UMKM,
(Depok:Rajawali Pers, 2018) hlm: 2.
4

1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa tujuan koperasi di Indonesia


adalah:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada


umumnya serta ikut membamgun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.”2

Pendirian koperasi pada mulanya dimaksudkan untuk menolong para


petani dari pertanian harga yang dilakukan oleh Tengkulak. Hal ini terjadi pada
awal revolusi Industri di Eropa, dimana harga barang-barang hasil pertanian
dipermainkan oleh para Tengkulak, di samping itu juga kaum buruh yang
diabaikan oleh kaum kapitaliS. Ketergantungan ini terutama disebabkan oleh
keadaan ekonomi petani dan kaum buruh yang masih bersifat subsistem (tidak
menentu). Untuk mengatasi keadaan ini petani meminjam kepada Tengkulak
dengan menjamin hasil pertaniannya, sedangkan kaum buruh mendapat tekanan
kuat dari kaum kapitalis, dalam melaksanakan pekerjaannya. Fungsi Koperasi
dalam bidang ekonomi dan sosial memiliki dua fungsi penting yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain, yaitu fungsi bidang ekonomi dan fungsi bidang sosial.

Fungsi dalam Bidang Ekonomi: Menumbuhkan motif berusaha yang lebih


beerperikemanusiaan, Mengembangkan metode pembagian sisa hasilusaha yang
lebih adil, Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi permodalan
lainnya, Menawarkan barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih murah,
Meningkatkan hasil anggota, Menyederhanakan dan mengefesienkan tata niaga,
Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan,
Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran, antara kebutuhan dan
pemenuhan kebutuhan, Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatnya
secara aktif.

Fungsi dalam Bidang sosial: Mendidik para anggotanya untuk memiliki


semangat bekerja sama, baik dalam menyelesaikan mereka, mampu dalam
2
Nindyo Pramono, 1986, Beberapa Aspek Koperasi Pada Umumnya dan Koperasi
Indonesia di dalam Perkembangan, Yogyakarta: TPK Gunung Mulia, hal.9.
5

membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik, Mendidik para anggotanya
untuk memiliki semangat berkorban, sesuai dengan kemampuannya masing-
masing, demi terwujudnya tatanan sosial dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan beradab, Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang
bersifat demokratis, menjamin dan melindungi hak dan kewajiban setiap orang,
Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.3

Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang dan sebagainya atau modal adalah harta benda (uang,
barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu
untuk menambah kekayaan. Jadi, dapat diseimpulkan bahwa modal usaha
merupakan bagian penting dalam perusahaan yang biasanya berupa sejumlah uang
atau barang yang digunakan untuk menjalankan usaha. 4
Berdasarkan bentuk,
modal dapat terbagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret
meliputi mesin, gedung, kendaraan dan peralatan, sedangkan modal abstrak
meliputi hak merk dan nama baik perusahaan. Adapun yang termasuk modal
pasif, yakni hak cipta, hak pendirian usaha, skill karyawan, koneksi, hingga nama
baik perusahaan. Jika kehilangan satu modal saja, maka usaha akan mengalami
permasalahan.

Koperasi Permata Gayo adalah Koperasi yang berdiri sejak 2006, dan
merupakan salah satu koperasi yang mengekspor langsung kopi Gayo ke
Amerika, Australia, Eropa, serta mancanegara. Koperasi Permata Gayo juga
terkena dampak Covid 19 selama pandemi berlangsung sejak pertengahan 2020.
Akibatnya, permintaan terhadap kopi Gayo menurun sedangkan produksi tetap,
inilah yang menjadi faktor utama turunnya harga kopi di Gayo, jika dulu harga
kopi Rp12.000-Rp14.000, maka kini hanya berkisar 6.000-7.000 rupiah. Dulu
Koperasi Permata Gayo bisa mengekspor 1500 ton, kini hanya bisa mengekspor
1300 ton kopi. Oleh karenanya omzet Koperasi Permata Gayo turun mencapai 30
3
Usman Moonti, Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi, (Depok:Interpena
Yogyakarta, 2016) hlm: 23

4
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2000), 17.
6

persen, pada diawal bisa mencapai 150 miliar, kini hanya bisa mendapat 105
miliar saja. Koperasi ini juga melibatkan pemuda dalam membangun koperasi
tersebut, dengan memasukkan kalangan muda sebagai pengurus atau yang disebut
Dewan Pemuda.5

Pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah ada kegiatan
ekonomi yang dilakukan dimana Koperasi Permata Gayo memberikan modal
usaha atau pinjaman kepada kolektor kopi di Bener Meriah dengan syarat utama
para kolektor kopi tersebut harus menyetor atau menjual kopi yang sudah dioleh
menjadi biji kopi ke Koperasi Permata Gayo tersebut. Lalu, Koperasi tersebut
tidak serta menyerta melepaskan para kolektor yang terdaftar di Koperasi Permata
Gayo dimana Koperasi ini akan mengawasi atau melakukan pengawasan dalam
bentuk kegiatan usaha dan pelaporan keuangan. Maka berdasarkan latar belakang
yang telah dibahas maka peneliti tertarik meneliti pembahasan lebih lanjut dengan
judul “Sistem Pengawasan Modal Usaha Pada Koperasi Permata Gayo
Pondok Baru Bener Meriah”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekenisme pembagian modal usaha bagi kolektor kopi pada


Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah?
2. Bagaimana sisitem pengawasan terhadap modal usaha bagi kolektor kopi
pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah?

C. Tujuan Penelitian

5
Suara Gayo, “Koperasi Permata Gayo Perkenalkan Keberadaan Dewan Pemuda yang
Terlibat di Kepengurusan” https://suaragayo.com/koperasi-permata-gayo-perkenalkan-
keberadaan-dewan-pemuda-yang-terlibat-di-kepengurusan/ (Di akses pada 14 Mei 2022, pukul
12.47).
7

1. Untuk mengetahui bagaimana mekansime pembagian modal usaha bagi


kolektor kopi pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah.
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan terhadap modal usaha
bagi kolektor kopi pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener
Meriah.

D. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka kegunaan penelitian ini dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Aspek Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu serta
pendalaman dalam hal mekanisme pembagian modal usaha dan sistem
pengawasan modal usaha bagi kolektor kopi pada Koperasi Permata Gayo
Pondok Baru Bener Meriah, sehingga dapat menjadi referensi bagi
pengembangan ilmu Akuntansi dalam jangka ke depannya.
b. Aspek Praktis
1. Referensi bagi pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan Koperasi.
2. Untuk dijadikan referensi terhadap riset berikutnya serta selaku fasilitas
pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Sebagai bahan masukan serta sumber informasi penting bagi pihak-pihak
yang memerlukan dalam rangka menyempurnakan penelitian yang sama.

E. Defenisi Operasional
8

Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang


beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan
masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan
bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan
mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Dalam pasal 3 UU No 25 Tahun
1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa tujuan koperasi di Indonesia
adalah:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada


umumnya serta ikut membamgun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.”6

Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang dan sebagainya atau modal adalah harta benda (uang,
barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu
untuk menambah kekayaan. Jadi, dapat diseimpulkan bahwa modal usaha
merupakan bagian penting dalam perusahaan yang biasanya berupa sejumlah uang
atau barang yang digunakan untuk menjalankan usaha. 7
Berdasarkan bentuk,
modal dapat terbagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret
meliputi mesin, gedung, kendaraan dan peralatan, sedangkan modal abstrak
meliputi hak merk dan nama baik perusahaan. Adapun yang termasuk modal
pasif, yakni hak cipta, hak pendirian usaha, skill karyawan, koneksi, hingga nama
baik perusahaan. Jika kehilangan satu modal saja, maka usaha akan mengalami
permasalahan.

F. Kajian Terdahulu

6
Nindyo Pramono, 1986, Beberapa Aspek Koperasi Pada Umumnya dan Koperasi
Indonesia di dalam Perkembangan, Yogyakarta: TPK Gunung Mulia, hal.9.
7
Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2000), 17.
9

Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu

NO Judul Metode Perbedaan Persamaan Hasil Penelitian


Penelitian Analisis
1 Muhamma Metode Penelitian Sama-sama Sistem permodalan
d Mahrus penelitian terdahulu membahas yang disalurkan
(2021) dalam meneliti tentang Baznas Kota
Sistem penulisan tentang sistem Malang adalah
Permodala penelitian Sistem pengawasa modal tetap yang
n, ini Permodalan n modal diberikan melalui
Pengawasa menggunak , usaha. komunitas atau
n Badan an metode Pengawasa Baitul Maal. Modal
Amil Zakat kualitatif n Terhadap yang diberikan
Kota lapangan, Perkemban bukan modal
Malang metode gan Usaha pinjaman dalam
Terhadap pengumpula Mikro artian yang sama
Perkemban n datanya Mustahiq dengan meminjam
gan Usaha berupa Di Kota pada Bank dan
Mikro wawancara, Malang. Koperasi,
Mustahiq.8 observasi Sedangkan melainkan
dan penelitian pemanfaatan modal
dokumentas yang akan sehingga modal
i. diteliti tersebut tidak
menggunak meneliti kembali lagi pada
an teknik tentang Baznas Kota
analisis Sistem Malang akan tetapi
secara pengawasa menjadi modal
deskriptif n modal tetap komunitas
untuk usaha pada atau Batul Maal
melihat Koperasi yang dikelola
secara Permata secara bersama.
mendalam Gayo Hanya saja ketika
mengenai Pondok mampu mustahiq
Sistem Baru Bener punya kewajiban
Permodalan Meriah. untuk
, menginfakkan
Pengawasan sebagian dari hasil
dan usahanya, sehingga
Evaluasi modal tersebut
Terhadap semakin
Perkembang berkembang dan
an Usaha dapat digunakan
8
Muhammad Mahrus, Sistem Permodalan, Pengawasan Badan Amil Zakat Kota Malang
Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahiq Jurnal Ekonomi & Bisnis Syariah Vol. 1 No. 1,
September 2021
10

Mikro oleh anggota baru.


Mustahiq
Di Kota
Malang.
2 Kevry Metode Penelitian Sama-sama Dari penelitian
Ramdany penelitian terdahulu membahas yang dilakukan
(2020) yang meneliti tentang diperoleh hasil
Peningkata digunakan tentang sistem bahwa peningkatan
n dalam Peningkata pengawasa pengawasan
pengawasa penelitian n n modal terhadap prosedur
n terhadap ini adalah Pengawasa usaha. pemberian
prosedurpe metode n terhadap pembiayaan modal
mberian deskriptif, Prosedur usaha yang
Pembiayaa yakni data Pemberian dilakukan oleh
n modal diambil Pembiayaa KJKS Al-Anshari
usaha pada melalui n Modal Bukit tinggi secara
koperasi teknik Usaha pada umum telah
jasa survey Koperasi berjalan dengan
keuangan dengan Jasa baik sesuai syarat
Syari’ah menggunak Keuangan dan ketentuan yang
(Kjks) Al- an daftar Syari’ah berlaku.
Anshari pertanyaan (KJKS) Al-
bukit (questioner) Anshari
tinggi.9 serta Bukit
wawancara tinggi.
berkaitan Sedangkan
dengan penelitian
peningkatan yang akan
pengawasan diteliti
terhadap meneliti
prosedur tentang
pemberian Sistem
pembiayaan pengawasa
modal n modal
usaha yang usaha pada
telah Koperasi
disiapkan, Permata
kemudian Gayo
dilanjutkan Pondok
dengan Baru Bener
studi Meriah.
9
Kevry Ramdan, Peningkatan pengawasan terhadap prosedurpemberian Pembiayaan
modal usaha pada koperasi jasa keuangan Syari’ah (Kjks) Al-Anshari bukit tinggi Jurnal
Ensiklopediau Vol.2No.3Edisi2April 2020
11

lapangan,
studi
kepustakaan
dan analisis.
3 Tito Sofyan Metode Penelitian Sama-sama Di Indonesia
(2020) studi kasus terdahulu membahas lembaga pengawas
Analisis yang meneliti tentang Pasar Modal adalah
Yuridis digunakan tentang sistem Badan Pengawas
Sistem adalah Analisis pengawasa Pasar Modal
Pengawasa kualitatif. Yuridis n dan (Bapepam-LK),
n Sistem pemberian dimana mulai 1
Terhadap Pengawasa modal Januari 2013
Kejahatan n Terhadap usaha. beralih ke Otoritas
Pasar Kejahatan Jasa Keuangan
Modal.10 Pasar (OJK) berdasarkan
Modal. UU No. 21 Tahun
Sedangkan 2011 tentang
penelitian Otoritas Jasa
yang akan Keuangan. Namun
diteliti demikian, Undang-
meneliti Undang Nomor 8
tentang Tahun 1995 tentang
Sistem Pasar Modal tetap
pengawasa berlaku sepanjang
n modal tidak bertentangan
usaha pada dan belum diganti.
Koperasi Kewenangan yang
Permata dimiliki OJK
Gayo merupakan
Pondok kewenangan yang
Baru Bener diambil alih dari
Meriah. kewenangan yang
sebelumnya
dimiliki oleh
Bapepam-LK.
4 Pahrul Rozi Metode Penelitian Sama-sama Hasil penelitian
(2021) studi kasus terdahulu membahas tentang kredit
Analisis yang meneliti tentang dikoperasi mitra
Prosedur digunakan tentang sistem dhuafa menunjukan
Pemberian adalah bagaimana pengawasa bahwa kegagalan
Kredit kualitatif. prosedur n dan anggota dalam
Modal pemberian pemberian usahan meyebabkan
Kerja kredit pada modal pembayaran macet
Dalam koperasi usaha pada dan juga kurang
10
Tito Sofyan, Analisis Yuridis Sistem Pengawasan Terhadap Kejahatan Pasar Modal
Fakultas Hukum Universitas Bengkulu.
12

Upaya mitra koperasi. tetap sasaran dalam


Mendukun dhuafa menyalurkan
g serta untuk pinjaman.
Pengendali mengetahui
an Pada upaya
Koperasi pengendali
Mitra an kredit
Dhuafa.11 pada
koperasi
mitra
dhuafa.
Sedangkan
penelitian
yang akan
diteliti
meneliti
tentang
Sistem
pengawasa
n modal
usaha pada
Koperasi
Permata
Gayo
Pondok
Baru Bener
Meriah.
5 Dwanafajar enelitian ini Penelitian Sama-sama Hasil dari
Ramadhani merupakan terdahulu membahas penelitian
(2020) jenis meneliti tentang disimpulkan bahwa
Peran penelitian tentang sistem pengendalian intern
Sisem deskriptif peranan pengawasa memiliki peranan
Pengendali kualitatif pengendali n dan dalam mengurangi
an Intern dengan an intern pemberian tingkat kredit macet
Dalam melakukan dalam modal yang ada pada
Mengurang penelitian mengurangi usaha pada koperasi Abadi
i Tingkat secara tingkat koperasi Mitra Sejahtera,
Risiko langsung ke kredit dengan penerapan
Kredit objek yang macet yang pengendalian intern
Macet Pada diteliti dan ada pada yang baik mampu
Koperasi data lembaga menurunkan tingkat
Abadi penelitian keuangan risiko yang
Mitra diperoleh koperasi dihadapi koperasi.
11
Pahrul Rozi, Analisis Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja Dalam Upaya
Mendukung Pengendalian Pada Koperasi Mitra Dhuafa Jurnal Mahasiswa Akuntansi Vol 2 (1),
2021 63 - 73
13

Sejahtera dari hasil dengan Hal tersebut dapat


Surabaya.12 observasi, mengunaka dilihat dari
wawancara n teori penurunan
dan pengendali presentase NPL
dokumentas a intern dari periode
i pada COSO desember 2017-
koperasi yang juni 2019 yaitu
Abadi Mitra terbagi 4,75% menjadi
Sejahtera menjadi 3,10%.
yang lima
terletak di komponen
kota yaitu
surabaya. lingkungan
pengendali
an,
penaksiran
risiko,
aktivitas
pengendali
an,
informasi
dan
komunikasi
serta
pengawasa
n.
Sedangkan
penelitian
yang akan
diteliti
meneliti
tentang
Sistem
pengawasa
n modal
usaha pada
Koperasi
Permata
Gayo
Pondok
Baru Bener
Meriah.
6 Dewi Jenis Penelitian Sama-sama Dari hasil angket
Zulvia penelitian terdahulu membahas dapat diperoleh
12
Dwanafajar Ramadhani, Peran Sisem Pengendalian Intern Dalam Mengurangi Tingkat
Risiko Kredit Macet Pada Koperasi Abadi Mitra Sejahtera Surabaya STIE Dewantara
14

(2020) yang meneliti tentang nilai yang terbagi


Analisis dilakukantentang sistem menjadi kategori
Pengendali adalah Analisis pengawasa sangat setuju,
an Intern penelitian
Pengendali n dan setuju, ragu-ragu,
Piutang berbentukan Intern pemberian tidak setuju dan
Usaha Pada deskriptif.
Piutang modal sangat tidak setuju.
Koperasi Usaha Pada usaha pada Hasil penelitian ini
Pembangun Koperasi koperasi. menunjukkan
an Usaha Pembangun bahwa secara
Sumbar.13 an Usaha keseluruhan
Sumbar. pengendalian
Sedangkan internal piutang
penelitian pada Koperasi
yang akan Pengembangan
diteliti Usaha (KOPUS)
meneliti Sumatera Barat
tentang efektif, dimana
Sistem manajemen
pengawasa perusahaan harus
n modal menerapkan konsep
usaha pada dasar dan prinsip
Koperasi pengendalian
Permata internal.
Gayo
Pondok
Baru Bener
Meriah.
7 Arifatul Dalam Penelitian . Sama- Berdasarkan hasil
Nur penelitian terdahulu sama penelitian dapat
Sa’adah ini penulis meneliti membahas disimpulkan bahwa
(2019) melakukan tentang tentang proses kredit telah
Analisis studi kasus mengevalu sistem dilakukan dengan
Sistem deskriptif. asi apakah pengawasa beberapa tahapan
Pengendali Metode sistem n dan sesuai dengan
an Intern pengumpula pengendali pemberian ketetapan
Terhadap n data an intern modal perusahaan, serta
Efektivitas adalah dan usaha pada efektivitas dalam
Prosedur wawancara, prosedur koperasi. pengendalian
Pemberian observasi, kredit interen pada KSP
Kredit Pada study sudah Bina Arta telah
Koperasi pustaka dan berjalan dilakukan dengan
Simpan kuesioner. efektif sangat efektif,
Pinjam Sumber sesuai namun masih
13
Dewi Zulvia, Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada Koperasi
Pembangunan Usaha Sumbar Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Volume 02 – No. 01, April
2020
15

Bina Arta data yang dengan terdapat


Kabupaten digunakan teori COSO kemungkinan
Sleman adalah data Statement. terjadinya kredit
Yogyakarta sekunder Sedangkan bermasalah
.14 dan data penelitian sehingga perlu
primer yang akan dilakukan
dengan diteliti pemantauan serta
menggunak meneliti pengawasan atas
an metode tentang pengendalian intern
probably Sistem dan prosedur kredit.
sampling pengawasa
atau sampel n modal
metode usaha pada
acak. Koperasi
Penulis Permata
membuat Gayo
kuesioner Pondok
yang berisi Baru Bener
mengenai Meriah.
pengendalia
n interen
dengan teori
COSO
Statement
untuk
melihat
apakah
efektivitas
pengendalia
n interen
pada KSP
Bina Arta
telah sesuai
dengan teori
tersebut.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

14
Arifatul Nur Sa’adah, Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas
Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Simpan Pinjam Bina Arta Kabupaten Sleman
Yogyakarta Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Mercu Buana
Yogyakarta, 2019.
16

Penelitian ini berlokasi pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru. Jl.
Syiah Utama No.23, Desa Pondok Baru, Kec.Bandar, Kab.Bener Meriah. Lokasi
ini dipilih karena memiliki sejumlah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu Analisis Plot Anggaran Dana
Premium Fee pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah.

Tabel 1.2

Waktu Penelitian

Tahap Waktu Penelitian Tahun 2021-2022

Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Pengumpul
an Data

Seminar
Proposal

Revisi
Proposal

Pengumpul
an data dan
bahan

Penulisan
BAB I, II
dan III

Penulisan
BAB IV

Penyelesaia
n Skripsi
17

2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research), yaitu
kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan tertentu. Penelitian yang
digunakan peneliti adalah adalah penelitian kualitatif. Yaitu jenis penelitian
dengan pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Penelitian
kualitatif merupakan suatu penelitian yang hasil penelitiannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistic atau metode kuantifikasi yang lain. Peneliti biasanya
menggunakan pendekatan naturalistic untuk memahami suatu fenomena tertentu.
Penelitian kualitatif berusaha mendapakan pencerahan, pemahaman terhadap
suatu fenomena dan ekstrapolasi pada situasi yang sama.15

Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research), yaitu metode
untuk menemukan secara spesifik dan realities tentang hal-hal yang terjadi pada
suatu saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat, bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Yakni penelitian yang dilakukan
dengan terjun langsung ke lapangan untuk menggali dan memperoleh data yang
berkenaan tentang Analisis Plot Anggaran Dana Premium Fee pada Koperasi
Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan berupa data yang menggambarkan isi pembahasan secara rinci dan
mendalam, bukan data yang berupa angka-angka. Hal ini karena pendekatan
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian
kualitatif adalah suatu pendekatan ilmiah yang bersifat faktual dan logis
berdasarkan teknik pengumpulan analisis data yang relevan yang diperoleh dari
situasi yang alamiah.

Sesuai dengan penelitian ini, nantinya peneliti akan mencari data-data


deskriptif dan Analisis Plot Anggaran Dana Premium Fee pada Koperasi Permata
Gayo Pondok Baru Bener Meriah yang membutuhkan pendekatan penelitian

15
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV
Jejak, 2018), Hlm 9.
18

untuk mendeskripsikan data atau hasil penelitian, serta membutuhkan pengamatan


dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada Koperasi Permata Gayo Pondok
Baru Bener Meriah. Dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan temuan-temuan
yang merupakan data bersama dan keunikan-keunikan yang ditemukan
dilapangan.

3. Sumber data
Dalam sebuah penelitian, sumber data adalah hal yang paling utama dan
juga yang paling penting. Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut
diperoleh, dalam penelitian ini data di bagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh langsung dari objek yang
diteliti dan kemudian diolah oleh penulis.16 Data primer disebut juga sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Data primer ini
memiliki kredibilitas relatif tinggi, sebab periset mampu mengontrol data yang
akan digunakan dalam risetnya.17 Untuk mendapatkan data primer, peneliti
harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, dan
wawancara. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah pegawai Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah.

1) Micro Staff, di dalam pembiayaan bagian ini bekerja untuk memproses


berkas pembiayaan yang sebelumnya sudah ada,
2) Ritail Sales, adalah yang menyediakan layanan keuangan kepada
konsumen dan mencari nasabah,
3) Financing Operations Staff, yaitu unit yang mengelola dan

mengadministrasikan pembiayaan, mengamankan surat-surat pembiayaan

dan dokumen-dokumen yang menyangkut pembiayaan.


16
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), Hlm
6.
17
Istijanto Oei, Riset Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005),
Hlm 38.
19

b. Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu, sumber data yang menjadi perlengkapan
dalam penelitian ini yang diperoleh dari buku-buku yang bisa dijadikan
pendukung untuk mencapai hasil penelitian. Data yang diperoleh atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.18

4. Teknik Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data kualitatif pada dasarnya bersifat faktual dan
aktual karena penggunaannya ditentukan seberapa besar dan banyaknya
permasalahan dan gambaran data yang diperoleh. Dalam setiap proses
pengumpulan data pasti ada teknik yang digunakan sesuai dengan penelitian yang
dilakukan.

Dalam pengumpulan data tentang Analisis Plot Anggaran Dana Premium


Fee pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru, Bener Meriah, maka diperlukan
metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi (Observation)
Metode observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara tersusun rapi.
Yaitu dengan cara peneliti mengumpulkan data secara sistematik dalam
bentuk catatan lapangan. Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai
pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera
untuk mendapatkan instrument yang digunakan dalam observasi dapat berupaa
pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.
Subjek dalam observasi penelitian ini adalah Pegawai Koperasi Permata Gayo
Pondo Baru Bener Meriah.

b. Wawancara

18
Sandu Siyonto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015), Hlm 68.
20

Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu menentukan siapa saja yang akan di
wawancarai serta menyiapkan secara garis besar daftar pertanyaan yang sesuai
dan berkaitan dengan judul penelitian.

Peneliti disini menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur dan


langsung secara spontan. Hal ini peneliti lakukan untuk mendapatkan
informasi yang lebih mendalam. Sehingga diharapkan akan mendapatkan data
yang rinci, sejujurnya, dan mendalam tentang Analisis Plot Anggaran Dana
Premiun Fee Pada Koperasi Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah.

Diantara pihak yang diwawancarai antara lain adalah pegawai Koperasi


Permata Gayo Pondok Baru Bener Meriah.

c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Jenis dokumen
yang penulis ambil adalah dokumen resmi, bukan dokumen pribadi. Metode
ini digunakan untuk mendapatkan data-data Anggaran Dana Premium Fee

5. Analisis Data
Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data terkumpul.
Dalam riset etnografi, tahap analisis data tidaklah berupa tahapan yang bersifat
linear. Pengumpulan data, analisis data, dan penulisan data dilakukan secara
interaktif.) Bentuk analisis data melalui tiga jalur aktivitas bersamaan antara
reduksi data, penyajian data, kesimpulan, dan verifikasi.19

Data yang berhasil diperoleh atau yang telah berhasil dikumpulkan selama
proses penelitian baik itu data Primer maupun data Sekunder kemudian di
analisis secara Kualitatif kemudian disajikan secara Deskriptif yaitu
menguraikan, menggambarkan, dan menjelaskan secara rinci guna
memperoleh gambaran yang dapat dipahami secara jelas dan terarah untuk
menjawab permasalahan yang akan diketahui oleh penelitian. Data mentah
19
Jogiyanto Hartono, Metode Pengumpulan Dan Teknik Analisis Data, (Yogyakarta:
ANDI, 2018), Hlm 49.
21

yang dikumpulkan tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisis. 20


Untuk
menganalisis sebuah data diperlukan langkah-langkah analisis data dalam
penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)


Reduksi data merupakan proses berpikir yang memerlukan
kecerdasan dan ketelitian agar bisa fokus menentukan data mana yang
digunakan dan dihapus. Dengan reduksi data akan mempermudah peneliti
untuk mencari data-data yang diperlukan selanjutnya karena data sudah
disesuaikan dengan tema yang diteliti. Karena pada reduksi data ini kita
akan mengoreksi dan membuang data yang tidak dibutuhkan agar tidak
menggangu proses analisis data.
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah mereduksi data, data diuraikan menjadi uraian singkat yang
membentuk teks pastinya bersifat narasi. Sehingga akan memudahkan
dalam memahami lokasi dan langkah yang diambil selanjutnya.
Penyajian data yaitu, penyajian-penyajian sebagai sekumpulan atau
gabungan informasi yang sistematis agar memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Hal ini disesuaikan
dengan jenis data yang terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik
dari hasil observasi partisipan, wawancara mendalam, maupun
dokumentasi.
c. Penarikan Kesimpulan/ Varifikasi (Conclusing Drawing)
Setelah data diolah dengan baik, maka peneliti perlu menarik
kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dalam
analisis data dan dari hasil kesimpulan peneliti akan mengetahui jawaban
dari masalah yang telah dan sedang diteliti.
Data yang telah di verifikasi, akan dijadikan landasan dalam
melakukan penarikan kesimpulan. Dalam proses analisis data dilakukan
secara simultan dengan pengumpulan data, artinya peneliti dalam
20
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak. 2018)
22

mengumpulkan data juga menganalisis data yang diperoleh di lapangan.


Aktivitas dalam analisa data yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan 21
6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data peneliti atas dasar


kriteria-kriteria tertentu, untuk menjamin kepercayaan data yang peneliti
peroleh melalui penelitian. Untuk menjamin data yang peneliti peroleh
melalui penelitian. Ada empat kriteria menguji keabsahan data, yaitu (1)
kredibilitas, (2) transferadibilitas, (3) dipendabilitas, (4) konfirmabilitas.
Akan tetapi peneliti menggunakan kriteria keabsahan data yaitu kreadibilitas
data.22

Kredibilitas data yang peneliti maksud untuk membuktikan data yang


berhasil peneliti kumpulkan sesuai dengan dunia nyata serta terjadi
sebenarnya. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif peneliti lakukan dengan cara:

1. Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan,


melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah di temui maupun yang baru.dengan perpanjangan pengamatan ini
berarti hubungan peneliti dengan narasuber semakin terbentuk, semakin
akrab, semakin terbuka,saling mempercayai sehingga tidak ada informasi
yang di sembunyikan lagi. Dalam perpanjangan pengamatan peneliti
menguji data yang telah di peroleh dengan cara mengecek kembali
kelapangan benar atau tidak.
2. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Meningkatkan ketekunan, maka peneliti
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati. Sebagai bekal peneliti meningkatkan ketekunan adalah dengan
21
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV
Jejak. 2018)
22
Sugiono, metode...,hal.367.
23

cara membaca berbagai referensi buku, hasil penelitian atau dokumentasi


yang terkait dengan temuan dilapangan.
3. Menggunakan bahan referensi, bahan referensi di sini yaitu adanya
pendukung untuk membuktikan data yang telah di peroleh peneliti.
Misalnya, data dari wawancara perlu di dunkung dengan adanya rekaman
wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau gambar suatu kedaan
perlu didukung oleh foto-foto.23

23
Sugiyono,metode..., hal.368-378 s
24

DAFTAR PUSTAKA

Anggito Albi dan Setiawan Johan. 2018. Metodologi penelitian Kualitatif. Jawa
Barat: CV Jejak.
Gayo Suara. “Koperasi Permata Gayo Perkenalkan Keberadaan Dewan Pemuda
yang Terlibat di Kepengurusan”. Suara Gayo, Di akses pada 14 Mei 2022,
pukul 12.47, https://suaragayo.com/koperasi-permata-gayo-perkenalkan-
keberadaan-dewan-pemuda-yang-terlibat-di-kepengurusan/.
Hartono Jogiyanto. 2018. Metode Pengumpulan Dan Teknik Analisis Data.
Yogyakarta: ANDI.
Mahrus Muhammad. “Pengawasan Badan Amil Zakat Kota Malang Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro Mustahiq”. Jurnal Ekonomi & Bisnis
Syariah, vol. 1 no. 1, 2021.
Moonti Usman. 2016. Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi. Depok:
Interpena Yogyakarta.
Oei Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Pramono Nindyo. 1986. Beberapa Aspek Koperasi Pada Umumnya dan Koperasi
Indonesia di dalam Perkembangan. Yogyakarta: TPK Gunung Mulia.
Purnamawati Ayu Gusti. 2018. Akuntansi dan Implementasinya dalam Koperasi
dan UMKM. Depok: Rajawali Pers.
Ramdan Kevry. “Peningkatan pengawasan terhadap prosedurpemberian
Pembiayaan modal usaha pada koperasi jasa keuangan Syari’ah (Kjks) Al-
Anshari bukit tinggi”. Jurnal Ensiklopediau, vol.2 no.3 Edisi 2, 2020.
Ramadhani Dwanafajar. 2020. Peran Sisem Pengendalian Intern Dalam
Mengurangi Tingkat Risiko Kredit Macet Pada Koperasi Abadi Mitra
Sejahtera Surabaya. Dewantara: STIE Dewantara.
Rukajat Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Rozi Pahrul. “Analisis Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja Dalam Upaya
Mendukung Pengendalian Pada Koperasi Mitra Dhuafa”. Jurnal
Mahasiswa Akuntansi, vol 2 (1), 2021.
Siyonto Sandu dan Sodik M. Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Sofyan Tito. 2020. Analisis Yuridis Sistem Pengawasan Terhadap Kejahatan
Pasar Modal. Bengkulu: Universitas Bengkulu
25

Umar Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Zulvia Dewi. ”Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada Koperasi
Pembangunan Usaha Sumbar”. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi,
volume 02 – no. 01, 2020.

Anda mungkin juga menyukai