Anda di halaman 1dari 9

Delphi Technique

1. Apa itu Teknik Delphi ?


Metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar
melalui serangkaian kuesioner, di mana ada mekanisme feedback melalui
putaran/round pertanyaan yang diadakan
sambil menjaga anonimitas
tanggapan responden (para ahli). (Foley, 1972)
Metode Delphi adalah teknik komunikasi terstruktur, awalnya dikembangkan
sebagai metode peramalan interaktif yang bergantung pada sejumlah expert.
(Harold A. Linstone, 1975)
Pada versi standar, para ahli menjawab kuesioner dalam 2/lebih putaran. Setiap
selesai putaran, fasilitator menyediakan ringkasan dari peramalan para ahli dari
putaran sebelumnya dan alasan yang mereka berikan untuk penilaian mereka.
Dengan demikian, para ahli disarankan untuk merevisi jawaban sebelumnya
berdasarkan jawaban yang telah dikompilasi sebelumnya. Dalam proses ini
jawaban-jawaban akan mengerucut da akhirnya grup ini akan menemukan
jawaban yang benar. Pada akhirnya proses ini akan berhenti setelah kriteria
berhenti yang telah di sepakati sebelumnya telah tercapai (jumlat putaran,
pencapaian konsensus dan kestabilan hasil).
Versi yang lain, misalnya delphi policy, telah didesain untuk penggunaan
normatif dan exploratif terutama di wilayah kebijakan sosial dan kesehatan
masyarakat. Di Eropa, percobaan berbasis web telah menggunakan delphi
sebagai teknik komunikasi untuk pengambilan keputusan interactive dan edemocracy.
Delphi berdasarkan prinsip bahwa peramalan (atau keputusan) dari grup yang
terstruktur / individu lebih akurat daripada grup yang tidak terstrukur. Hal ini
diindikasi dengan adanya term intelligence kolektif. Teknik ini juga bisa
diadaptasi untuk penggunaan pertemuan tatap muka (oleh karena itu disebut
mini Delphi/ETE). Delphi telah banyak digunakan untuk peramalan bisnis dan
mempunyai keuntungan tertentu dibanding pendekatan yang lain.

Fitur kunci
Sistematik
Kuesioner

Pendapat para ahli


Proses Iterasi (putaran/ronde)
Feedback pendapat individu yang dimoderasi oleh group

Contoh Aplikasi :
Teknologi peramalan, contoh : pengobatan pada tahun 1990
Peramalan permintaan, contoh : Pariwisata Hawaii pada tahun
2000
Peramalan perubahan manajemen hotel di Hongkong (1997)
Assesment dampak lingkungan daam pengembangan Salts Mill
Prioritas dalam manajemen pertunjukan budaya
Definisi ekotourism

2. Karakteristik Delphi (Garrod, 2007)


1.
2.
3.
4.

Penelitian kualitatif teknik tapi dengan unsur-unsur kuantitatif


Bergantung kepada penilaian dari sejumlah ahli
Proses iteratif, yang terjadi selama beberapa 'putaran' (round)
Poin positif:
a. Fleksibel
b. Bagus untuk mendapatkan isu/insight yang belum muncul
(dibawah permukaan)
c. Bagus dalam menemukan pertanyaan yang sulit/expert
d. Lebih terstruktur daripada wawancara konvensional
5. Tapi juga dikritisi karena:
a. Sering disebut mendiskreditkan
b. Diduga anti demokrasi / anti partisipatori
c. Belakangan ini eksekusi sering ceroboh sehingga agak merusak
reputasi teknik ini

3. Langkah-langkah Penerapan Metode Delphi (Jakaria, 2009)


1.Problem identification and specification.
Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yangberkembang di lingkungannya
(bidangnya), permasalahan yang melatar belakangi, ataupermasalahan yang
dihadapi yang harus segera perlu penyelesaian.

2. Personal identification and selection.


Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telahteridentifikasi, peneliti
menentukan dan memilih orang-orang yang ahli, manaruh perhatian,dan tertarik
bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Jumlah
respondenpaling tidak sesuai dengan sub permasalahan, tingkat kepakaran
(experetise), dan ataukewenangannya.
3. Questionaire Design.
Peneliti menyusun butir-butir instrumen berdasarkan variabel yangdiamati atau
permasalahan yang akan diselesaikan. Butir instrumen hendaknya
memenuhivaliditas isinya (content validity). Pertanyaan dalam bentuk openended question, kecuali jikapermasalahan memang sudah spesifik.
4. Sending questioner and analisis responded for first round.
Peneliti mengirimkan kuesioner padaputaran pertama kepada responden,
selanjutnya meriview instrumen dan menganalisisjawaban instrumen yang telah
dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkanjawaban yang serupa.
Berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrument.
5. Development of subsequent Questionaires.
Kuesioner hasil review pada putaran pertamadikembangkan dan diperbaiki,
dilanjutkan pada putaran kedua, dan ketiga. Setiaphasil revisi, kuesioner
dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitandan keraguan
dalam merangkum, peneliti dapat meminta klarifikasi kepadaresponden. Dalam
teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, tergantungdari keluasan
dan kekomplekan permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus.
6. Organization of Group Meetings.
Peneliti mengundang responden untuk melakukandiskusi panel, untuk klarifikasi
atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasidan debat bisa terjadi
untuk mencapai konsensus dalam memberikan jawaban tentangrancangan suatu
produk atau intrumen penelitian. Dengan face-to-face contact, penelitidapat
menanyakan secara rinci mengenai respon yang telah diberikan. Keputusanakhir
tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70%
konsensus.

7. Prepare final report.


Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, danhasil yang dicapai
dalam Teknik Delphi. Hasil Teknik Delphi perlu diujicoba dilapangan dengan
responden yang akan memakai model atau produk dalam jumlahyang jauh lebih
besar.

Gambar 1. Langkah-langkah teknik Delphi


4. Kelebihan Teknik Delphi (Garrod, 2007)
a. Teknik ini sangat fleksibel untuk diaplikasikan dalam berbagai
situasi dan berbagai permasalahan yang rumit, dimana seringkali
tidak ada metode analisis yang cocok untuk diterapkan.
b. Prosedur iterasinya memungkinkan para ahli untuk memikirkan
kembali penilaian mereka berdasarkan feedback dari rekan ahli
yang lain.

c. Proses ini juga memberikan lebih banyak waktu kepada partisipan


untuk memikirkan kembali ide-ide mereka sebelum memberikan
penilaian, hal ini tentunya akan memberikan respon yang lebih
berkualitas.
d. Pendekatan anonimitas memungkinkan para ahli untuk lebih
bebas berpendapat, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun
e. Adanya kemungkinan pengaruh individual juga otomatis
dihilangkan.
f. Adanya pengalihan isu yang keluar dari fokus utama diskusi
dapat dikendalikan oleh project manager
g. Proses ini akan menghasilkan catatan dari pemikiran grup dapat
direview saat diperlukan
h. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sebaran
pendapat dari para ahli ataupun poin-poin konsensus (hal-hal
yang telah disepakati).
5. Kelemahan Teknik Delphi (Garrod, 2007)
a. Delphi bisa sangat sensistif terhadap hal-hal berikut
i. Level keahlian dari para panelis
ii. Komposisi panelis
iii. Kejelasan pertanyaan
iv. Cara project manager melaporkan outlier
v. Administrasi kuesioner
b. Teknik ini mengasumsikan para ahli memperbolehkan penilaian
mereka di-revisi oleh pendapat dari orang lain
c. Panel ahli rentan terhadap atrisi (proses pelemahan) disebabkan
karena
i. Kejenuhan dengan subjek/topik penelitian
ii. Ketidakpuasan dengan proses dan atau
iii. Kekurangan waktu untuk melengkapi kuesioner
d. Beberapa praktisi/pengguna delphi menggunakan pengaruh
uang/persuasi secara moral untuk meyakinkan panelis supaya
keep on track dalam kasus ini, akan tetapi hal ini dapat
menyebabkan bias terkait hasil studi.
e. Ada kemungkinan terbentuk konsensus semu, dimana panelis
menyetujui dan menyesuaikan penilaian dari grup.

f. Teknik ini seringkali memerlukan sejumlah waktu yang berkualitas


untuk melengkapi kuesioner dan seringkali menyita banyak waktu
dari periset.
6. Panduan Pemakaian Teknik Delphi (Garrod, 2007)
a. Teknik delphi hendaknya tidak dilihat sebagai tool utama dalam
investigasi tetapi lebih sebagai alat pendukung/perluasan studi
yang telah dikembangakan dan metode investigasi yang lebih
handal.
b. Topik haruslah sesuai, tidak boleh ada bias jawaban untuk
pertanyaan yanng diajukan
c. Pertanyaan harus diujicoba terlebih dahulu untuk menghindari
ambiguitas.
d. Panelis harus benar-benar ahli dalam bidangnya
e. Panelis hendaknya terdiri dari kombinasi yang baik antar disiplin
ilmu dan bidang keahlian
f. Hendaknya ada alokasi waktu yang cukup bagi para ahli untuk
memikirkan dengan mendalam tentang pertanyaan yang diajukan.
g. Setelah putaran berikutnya dimulai, para ahli yang terlambat
dalam menyelesaikan putaran sebelumnya harus segera
mengerjakan putaran selanjutnya.
h. Pelemahan panel bisa diminimalkan dengan cara memilih para
ahli yang memiliki minat yang kuat terhadap keluaran dari proyek.
i. Direkomendasikan untuk menggunakan kompensasi finansial dan
ajakan moral sebagai alat untuk memastikan para ahli tetap komit
terhadap project.
j. Para ahli harus yakin bahwa teknik delphi merupakan teknik yang
valid untuk mengatasi masalah yang ada.

Bibliography
Foley, M. a. (1972).
Garrod, B. (2007). The Delphi Technique. University of Wales Aberystwyth. Wales:
Institute of Rural Science.
Harold A. Linstone, M. T. (1975). The Delphi Method: Techniques and Applications.
Mass.: Adison-Wesley, ISBN 9780201042948.
Jakaria, Y. (2009). Uji Coba Model (Validasi). Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan
Inovasi Pendidikan, Badan Litbang, Depdiknas.

Lampiran 1. Sejarah Penggunaan Metode Delphi

Sumber : Kerstin Cuhls, Delphi Method, Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research, Germany

Lampiran 2. Organisasi dari Proses Delphi

Sumber : Kerstin Cuhls, Delphi Method, Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research, Germany

Anda mungkin juga menyukai