Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK ANALISA KUALITATIF

DAMPAK PERTAMBAHAN PROGRAM STUDI TERHADAP KEGIATAN


PERKULIAHAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

Oleh :
Riska Puji Sukmawati (171910501019)
Danny Setiawan (171910501021)
Mohammad Iqbal Maulana (171910501031)
Darmawan Bagus Kaloka (171910501037)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Jember sebagai salah satu universitas negeri yang cukup ternama di kawasan
Besuki Raya merupakan universitas yang sangat diminati masyarakat di seluruh Indonesia.
Berbagai macam fakultas dengan program studi favorit tersedia di Universitas Jember. Salah
satunya yaitu Fakultas Teknik.
Fakultas Teknik Universitas Jember didirikan pada tahun 1999 yang terdiri dari tiga
jurusan yaitu: Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Elektro, dengan program studi yang
diajarkan antara lain S-1 Teknik Sipil, D3 Teknik Sipil, S1 Teknik Mesin, D3 Teknik Mesin, S1
Teknik Elektro, dan D3 Teknik Elektro. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 Fakultas
teknik mendirikan empat program studi baru, yaitu program Studi S2 Teknik Mesin, S2 Teknik
Sipil, S1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota dan S1 Teknik Kimia.
Kemudian pada tahun 2018 Universitas Jember membuka kembali program studi S1
Teknik Perkapalan. Isu yang ada atau rencana yang akan digalakan pada tahun 2019 yaitu
Fakultas teknik juga akan membuka program studi S1 Teknik Perminyakan dan S1 Teknik
Pertambangan.
Bertambahnya program studi baru setiap tahunnya, tidak di tunjang dengan sarana dan
prasarana yang memadai sehingga muncullah dampak permasalahan yang terjadi di Fakultas
Teknik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisa delphi dalam menganalisis
permasalahan yang timbul dan penawaran solusi dari pertambahan program studi di Fakultas
Teknik Universitas Jember untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dari analisa Delphi?
2. Apa saja permasalahan yang timbul dari penambahan program studi di fakultas teknik?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan yang timbul akibat bertambahnya program studi di
Fakultas Teknik?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Memahami lebih dalam mengenai konsep analisa Delphi.
2. Mengetahui apa saja permasalahan yang timbul dari penambahan program studi di fakultas
teknik.
3. Mengetahui solusi dari permasalahan yang timbul akibat bertambahnya program studi di
Fakultas Teknik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Metode Delphi
Metode Delphi secara definisi adalah proses dalam kelompok yang melibatkan interaksi
antar peneliti dan sekelompok ahli terkait topik tertentu, biasanya melalui bantuan kuesioner.
Metode ini digunakana untuk mendapatkan konsensus mengenai proyeksi atau tren masa depan
menggunakan proses pengumpulan informasi yang sistematis. Metode ini berguna pada saat
pendapat dan penilaian dari para ahli dan praktisi dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Ini
akan sangat berguna ketika para ahli tidak bisa dihadirkan pada saat yang sama. Menurut
Skutsch dan Hall (1973), metode ini mengumpulkan penilaian tentang hal yang kompleks ketika
informasi yang tepat tidak tersedia.

2.2. Pengaplikasian Metode Delphi


Menurut Linstone dan Turoff (1975) menyebutkan bahwa metode Delphi ini bisa
diaplikasikan pada bidang berikut:
1. Mengumpulkan data terkini dan historis yang tidak tersedia atau tidak akurat.
2. Mengevaluasi kemungkinan pilihan alokasi anggaran.
3. Mengkaji pilihan perencanaan kota dan regional.
4. Merencanakan kurikulum perkuliahan.
5. Menyusun model pendidikan.
6. Memetakan pro dan kontra terkait pilihan kebijakan.
7. Mengkaji prioritas suatu pilihan.
Selanjutnya, menurut mereka beberapa alasan berikut menyebabkan orang menggunakan
metode Delphi:
1. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun lebih
kepada penilaian subjektif secara kolektif.
2. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalah
yang kompleks yang merepresentasikan perbedaan latar belakang dan pengalaman.
3. Tidak memungkinkan waktu dan biaya untuk melakukan pertemuan rutin.
4. Dibutukan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka, dan
5. Proses komunikasi kelompok dapat meningkatkan efisiensi pertemuan.

2.3. Proses Delphi


Menurut Pfeiffer (1969), terdapat tiga langkah utama dalam proses ini, yaitu:
1. Kuesioner pertama dikirimkan kepada panelis ahli untuk menanyakan beberapa
pendapatnya (dari pengalaman atau sebatas penilaiannya), beberapa prediksi dan
jugarekomendasinya.
2. Pada putaran kedua, rekapan hasil kuesioner pertama dikirimkan kepada setiap para
ahli untuk bisa mengevaluasi kembali penilaian pertama mereka pada kuesioner
dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan.
3. Pada putaran ketiga, kuesioner diberikan kembali dengan informasi mengenai hasil
penilaian panelis dan hasil konsensusnya. Para panelis diminta kembali untuk merevisi
pendapat mereka atau menjelaskan alasan untuk tidak sepakat dengan consensus
kelompok.
Sedangkan menurut Scheele (1975) menggambarkan proses Delphi dengan enam tahapan
berikut:
1. Mengidentifikasi anggota kelompok yang konsensus pendapatnya dibutuhkan.
Kelompok tersebut harus bisa mewakili berbagai sudut pandang yang secara
proporsional terwakili.
2. Kuesioner pertama. Meminta setiap anggota untuk menuliskan tujuan, pertimbangan,
atau isu-isu yang berkaitan dengan tujuan konsensus yang diharapkan. Selanjutnya,
dilakukan menyusun informasi tersebut agar tersusun. Selanjutnya menyiapkan
kuesioner kedua dengan format yang lebih terstruktur sehingga bisa dilakukan
penilaian.
3. Kuesioner kedua. Setiap anggota diminta untuk memberikan penilaian dari hasil
rekapan pertama.
4. Kuesioner ketiga. Menunjukkan hasil dari kuesioner kedua dalam kuesioner ketiga,
termasuk hasil konsensus dari setiap bagian, dan bagian mana yang berbeda dari
kelompok. Pada kuesioner ketiga, setiap panelis memberikan alas an / penjelasan
singkat.
5. Kuesioner keempat. Hasil dari kuesioner ketiga ditampilkan pada kuesioner keempat,
termasuk perubahan dari hasil konsensus pertama, dan setiap panelis diminta kembali
untuk memberikan penilaian dan ranking untuk ketiga kalinya (dan terakhir), serta
memberi alasan memutuskan berada pada posisi yang berbeda dengan kelompok.
6. Hasil kuesioner keempat ditabulasi dan dipresentasikan sebagai hasil consensus
kelompok.
Dan menurut Brooks (1979), tahapan yang dilakukan dalam metode Delphi adalah:
1. Mengidentifikasi panelis ahli
2. Menanyakan kesediaan anggota panelis untuk terlibat dalam panel
3. Mengumpulkan masukan dan isu-isu khusus dari setiap anggota dan menyusunnya
kembali dalam bentuk pernyataan yang singkat padat
4. Menganalisis data dari semua panelis
5. Mengkompilasi informasi tersebut kedalam kuesioner baru dan mengirimkannya
kembali kepada setiap panelis untuk dikaji kembali
6. Menganalisis masukan baru dan kembali menginformasikan distribusi respon dari
kelompok
7. Meminta setiap panelis untuk menganalisis data tersebut dan mengevaluasi posisi
panelis terkait respon dari kelompok. Jika respon panelis berbeda jauh dengan respon
kelompok,maka diminta untuk memberikan alasan untuk berbeda pandangan, namun
tetap dalam format singkat padat
8. Menganalisis input dan menginformasikan pernyataan pendapat minoritas kepada
panel. Anggota panelis diminta untuk meninjau kembali posisi mereka, dan jika tetap
dalam kurun waktu tertentu, diminta untuk menyatakan posisi dengan pernyataan
singkat.
2.4. Karakteristik Metode delphi
Menurut Dalkey (1967), karakteristik umum dalam metode ini bisa dijelaskan sebagai
berikut:
1. Anonim, artinya dalam penggunaan kuesioner atau komunikasi lainnya yang berkaitan
dengan respon, identifikasi dari anggota panelis dinyatakan secara anonim (tertutup).
2. Ada kontrol feedback, artinya dengan adanya kontrol tersebut memungkinkan interaksi
antara anggota panelis untuk mengurangi distorsi. Interaksi tersebut terjadi pada setiap
tahapan, dimana hasil tahapan sebelumnya akan diberikan pada tahapan berikutnya
dan anggota panelis diminta kembali untuk mengevaluasi penilaian awal mereka
dengan membandingkan dengan penilaian kelompok.
3. Respon kelompok secara stastistik, artinya penilaian kelompok dinyatakan sebagai
rata-rata statistik dari penilaian anggota panelis, dimana penilaian setiap anggota
panelis tercermin dalam respon terakhir tersebut.

2.5. Kelebihan Metode Delphi


Metode ini berguna ketika:
1. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun
lebihkepada penilaian subjektif secara kolektif
2. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalah
yang kompleks yang merepresentasikan perbedaan latar belakang dan pengalaman
3. Dibutuhkan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka
4. Tidak memungkinkan waktu dan biaya untuk melakukan pertemuan rutin
5. Proses komunikasi kelompok dalam metode ini dapat meningkatkan efisiensi
pertemuan
6. Perbedaan pendapat antar individu yang kuat sehingga proses komunikasinya
diperlukan aturan main dan dilakukan secara anonim
7. Heterogenitas dari partisipan harus bisa dipastikan untuk menjamin validitas dari
hasilnya, ini untuk menghindari dominasi dari pihak tertentu dalam panel (dikenal
dengan istilah bandwagon effect)
Dalam literatur, Helmer (1983), Linstone dan Turoff (1975) dan Dalkey (1972)
menemukan bahwa kelebihan utama dalam metode Delphi dalam kelompok adalah konsensus
akan konvergen mencapai satu kesepakatan penilaian dari para panelis. Secara aplikasi, metode
ini sangat mudah digunakan.Tidak dibutuhkan kemampuan statistik/matematika yang rumit
dalam merancang, mengimplementasi, dan menganalisis metode Delphi. Metode ini juga
menghindari adanya groupthink, yang terlihat adanya dominasi satu/dua orang dalam kelompok.
Kekuatan dari metode ini juga adalah adanya fleksibilitas.Panelis yang mungkin memiliki
keterbatasan waktu dan lokasi, bisa memiliki peluang untuk merespon disaat mereka memiliki
waktu luang.
2.6. Kelemahan Metode Delphi
Metode ini tetap memiliki keterbatasan. Konsensus yang dihasilkan dari metode Delphi
belum tentu adalah konsensus yang sebetulnya, karena bisa saja merupakan konsensus yang
semu. Konsensus yang bersifat semu bukan merupakan penilaian yang terbaik, tetapi lebih
kepada posisi kompromi (Mitroff dan Turoff, 1975). Menurut Linstone dan Turoff (1976),
terdapat 5 hal yang menjadi kelemahan dari metode ini, yakni:
1. Memaksakan pandangan dan anggapan dari suatu permasalahan kepada responden dari
struktur yang dibuat menggunakan metode Delphi, dan tidak memungkinkan adanya
kontribusi dari perspektif lain yang berkaitan dengan permasalahan tersebut
2. Menganggap bahwa Delphi bisa menjadi pengganti untuk semua komunikasi manusia
3. Kesalahan dalam melakukan menyimpulkan dan mempresentasi hasil respon
kelompok dan dalam menginterpreasi penilaian evaluasi yang diberikan responden
4. Mengabaikan dan tidak mengkaji lebih lanjut perbedaan pendapat sehingga
respondenyang berbeda dikesampingkan, dan akhirnya konsensus ‘buatan’ yang
dihasilkan
5. Memahami bahwa metode Delphi menuntut partisipasi total padahal responden harus
ditempatkan sebagai konsultan dimana seharusnya diberikan kompensasi untuk waktu
yang mereka berikan ketika komitmen untuk berpartisipasi
Selain ini, Barnes (1987) dalam penelitiannya menemukan kekurangan dalam metode ini,
yakni:
1. Penilaian adalah berasal dari kelompok yang mewakili masyarakat, dan mungkin bias
tidak representative
2. Tendensi untuk mengeliminasi posisi pendapat yang ekstrim dan memaksa untuk
menghasilkan konsensus yang pertengahan
3. Lebih menghabiskan waktu dibandingkan dengan metode nominal group process
4. Seharusnya tidak dipandang sebagai solusi total
5. Membutuhkan keahlian dalam komunikasi tertulis
6. Membutuhkan waktu dan komitmen responden untuk menyelesaikan proses Delphi

2.7. Validasi
Informasi yang dihasilkan dari metode Delphi sangat bergantung pada panelis ahli yang
terlihat dalam panel.Dengan demikian, komposisi dari panelis berhubungan dengan validitas
dari hasilpenelitian (Spencer dan Cooke, 1989).Karena dalam metode ini, pendapat dan
penilaian panelisyang diambil dan dianalisis, maka ini sangat ditentukan oleh bagaimana
pemilihan anggota panel tersebut. Metode Delphi mengidentifikasi alasan kenapa terdapat
perbedaan penilaian diantara panelis dan apakah perbedaan tersebut nyata atau hanya masalah
semantic. Sehingga konvergensi disini tidak akan cukup menggambarkan validasi dari metode
ini, karena harusnya konvergensi menggunakan nilai yang sesungguhnya (Helmer, 1983).
Walaupun demikian, Dalkeydan Helmer (1983) membuktikan bahwa secara statistik, metode
Delphi ternyata cenderung,tidak hanya tercapai konvergen, tapi juga konvergen kearah yang
benar.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu system untuk memecahkan suatu persoalan yang
terdapat di dalam suatu kegiatan penelitian. Nazir (2003:44) mengemukakan bahwa metode
penelitian yang terdiri dari prosedur dan teknik yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian.
Prosedur memberikan kepada peneliti urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan suatu penelitian, sedangkan teknik penelitian memberikan alat-alat ukuran pas aja
yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka pada bab
metode penelitian ini akan menguraikan tentang pendekatan studi, kerangka analisis, tahapan
analisis yang digunakan sehingga tujuan dan sasaran pada penelitian ini akan tercapai.

3.1 Pendekatan Studi

Studi ini menggunakan pendekatan secara kualitatif meliputi semua informasi yang
berkaitan dengan tujuan dan sasaran penelitian. Selanjutnya dari kompilasi data yang dihasilkan
akan dianalisis untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan dan fakta tertentu
menggunakan metode analisis Delphi.

3.2 Kerangka Analisis

Sesuai dengan sasaran dan tujuan dalam penelitian ini, serta pendekatan studi yang
dilaksanakan secara kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
metode Delphi. Metode Delphi adalah proses yang dilakukan dalam kelompok untuk mensurvei
dan mengumpulkan pendapat dari para ahli terkait topic tertentu.

Metode ini berguna untuk menstrukturkan proses komunikasi kelompok sehingga


prosesnya akan berjalan efektif, sehingga kelompok tersebut bias menyelesaikan masalah.
Metode ini digunakan ketika pendapat dan penilaian dari para ahli dibutuhkan namun faktor lain
seperti waktu, dana, atau jarak membuat para ahli sulit secara panel untuk duduk bersama.
3.3 Tahapan Analisis

Tahapan pelaksanaan Delphi dapat dilihat dari skema dibawah ini sebagai berikut:

3. Responden
1. 2. Membuat memberikan
Permasalahan daftar pendapat serta
yang harus responden solusi atas
diselesaikan permasalahan

4. Moderator
5. Moderator
6. Solusi mengumpulkan
membantu
pemecahan pendapat adan
menarik
masalah solusi dari
kesimpulan
responden

Sesuai dengan skema diatas yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pelaksanaan
penelitian melalui sasaran yang telah ditetapkan, tahapan-tahapannya dalam menggunakan
metode Delphi sebagai berikut:

1. Pemaparan informasi terkait dengan permasalahan yang harus di selesaikan. Pada tahap
ini dilakukan untuk memberkan informasi secara detail terkait isu atau permasalahan
yang harus diselesaikan. Pemaparan juga dilakukan untuk memahamkan dan
memudahkan responden untuk mengerti dilakukannya penelitian ini.

2. Diskusi terbuka. Diskusi terbuka ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada
para responden untuk memberikan tanggapan dan tambahan informasi dari pemaparan
informasi yang telah di paparkan sebelumnya, pada tahapan ini kami melakukan
pendekatan dengan cara wawancara kepada responden. Dimana seharusnya diskusi
terbuka dilakukan bersama namun ada beberapa hambatan antara lain waktu untuk
berkumpul yang sulit yang mengakibatkan kami melakukan diskusi dengan cara
wawancara secara langsung.
3. Penarikan opini. Penarikan opini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada
responden, kemudian responden akan menjawab berdasarkan informasi, pengetahuan,
dan pengalaman yang dimilikinya.

4. Hasil metode delphi, dari penarikan opini yang kami lakukan dengan metode wawancara,
maka hasil dari metode delphi adalah dimana permasalahan yang paling penting serta
yang paling banyak responden yang mengeluhkannya akan di simpulkan dan ditarik garis
besar untuk didapatkan suatu pengerucutan beberapa solusi dari para responden mengenai
permasalahan yang telah di informasikan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penambahan jumlah program studi di Fakultas Teknik Universitas Jember guna untuk
mendukung tercapainya Fakultas Teknik yang berakreditasi A. Penambahan program studi juga
mendapat respon positif dari berbagai kalangan masyarakat. Seperti contohnya, pada saat
Fakultas Teknik membuka program studi baru, banyak dari siswa yang minat akan program studi
tersebut, dilihat dari banyaknya jumlah pendaftar baik jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun
SBMPTBR. Namun, di lain sisi dari dampak positifnya dari penambahan program studi di
Fakultas Teknik, tentu juga terdapat dampak negative dari penambahan program studi tersebut.
Dari dampak negative tersebut kami kumpulkan dari beberapa respon dari responden yang
merupakan mahasiswa aktif Fakultas Teknik yang terdiri dari masing-masing jurusan yaitu
Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin.

A. Dampak yang Terjadi Menurut Responden

Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa responden, menurut mereka dampak


yang sangat terlihat adalah perubahan jadwal mulai dan berakhirnya perkuliahan. Saat ini,
perkuliahan di Fakultas Teknik dimulai pada pukul 05.00 WIB dan berakhir pada pukul 18.00
WIB. Hal itu bisa terjadi dikarenakan meningkatnya jumlah mahasiswa setiap tahunnya tidak
diimbangi dengan penyediaan ruang kuliah yang sesuai dengan jumlah mahasiswa yang ada
sehingga berdampak pada jadwal perkuliahan mahasiswa. Berbeda dengan beberapa tahun lalu
dimana masih belum ada pertambahan jumlah program studi di Fakultas Teknik, jadwal
perkuliahan dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Perubahan tersebut
tentunya merugikan mahasiswa dimana mereka kekurangan waktu untuk pengembangan diri
diluar perkuliahan.

B. Solusi Penyelesaian Menurut Responden

Berdasarakan permasalahan yang telah terjadi, maka solusi yang dapat dilakukan adalah
penambahan ruang kuliah. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa aktif di Fakultas Teknik sudah
melebihi kapasitas ruang kuliah yang telah disediakan. Penambahan ruang kuliah yang juga
harus dilakukan dengan segera mengingat tahun ini Fakultas Teknik sudah membuka dua
program studi baru. Apabila penambahan ruang kuliah tidak segera dilakukan, maka dampak
yang akan terjadi adalah semakin bertambahnya durasi jadwal perkuliahan mahasiswa. Apabila
penambahan gedung kuliah tidak bisa dilakukan dengan segera, maka solusi lain yang dapat
dilakukan adalah tidak dilakukannya penambahan program studi baru di Fakultas Teknik karena
kondisi gedung kuliah yang kapasitasnya tidak sesuai dengan mahasiswa yang ada.
BAB V

KESIMPULAN

1. Teknik evaluasi Delphi merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi yang
digunakan dalam teknik evaluasi dengan pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori
keputusan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk
menghasilkan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil
kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan. Perbedaan pokok
antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi
lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat
eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan. Ini
berarti bahwa tujuan dan target dari para pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah
satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam memformulasikan dan
mengimplementasikan kebijakan dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target di mana kinerja
nantinya akan di ukur.
2. Teori Delphi ini sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general,
dimana rencana kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari
setiap ahli pada bidang tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan
dari segi yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama dari ahli untuk
mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang lainnya, dan Masing – masing
responden memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan masing – masing bagian dan
jika perlu melihat informasi yang diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat
menghindari tekanan social psikologi.
3. Namun, teori ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang juga harus
diperhatikan yaitu waktu yang akan dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama,
karena metode ini menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka
dikhawatirkan akan merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan
cenderung berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya.
4. Dari hasil penelitian mengenai dampak penambahan program studi terhadap
kegiatan perkuliahan di Fakultas Teknik Universitas Jember, masalah yang terjadi mengenai
perubahan jadwal dan berakhirnya perkuliahan yang menjadi permasalahan dari setiap responden
yang merugikan responden dalam melakukan pengembangan diri diluar perkuliahan
5. Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
membangun gedung untuk mengatasi jumlah mahasiswa yang terus meningkat dengan ditambah
sejumlah program studi baru yang dibuka di Fakultas Teknik Universitas Jember.
DAFTAR PUSTAKA

Adiyatma Rum, Irlan. Ratni Heliati. 2018. Modul Metode Delphi. Direktorat Jasa Keuangan dan
BUMN BAPPENAS.
http://www.feb.unpad.ac.id/dokumen/files/Metode-Delphi_Bappenas_II-pkm-2018-sareng-pak-
irlan.pdf

Anda mungkin juga menyukai