Anda di halaman 1dari 9

UM UGM KIMIA 2014 531

Soal no 1
Pada reaksi kondensasi 2 molekul glukosa, C6H12O6 (Mr = 180), menjadi molekul
disakarida, C12H22O11 (Mr = 342), juga dihasilkan produk samping 1 molekul H 2O. jika
sejumlah molekul glukosa bergabung menjadi satu biopolimer karbohidrat dan diikuti
terbentuknya 100 molekul H2O maka massa molekul realtif (Mr) biopolimer karbohidrat
tersebut adalah
Penyelesaian:
Adik2 yang paling manis n gemezin (ops, mana tau yang baca guru nya -_-)
Reaksi kondensasi dari molekul monosakarida pastinya menghasilkan air sebagai produk
samping, jadi dapat kita simpulkan suatu persamaan sederhana seperti ini adik2:
(n)monosakarida (n-1)air = polimer
Artinya, jika ada 2 molekul monosakarida berkondensasi, maka hanya 1 molekul air yang
dihasilkan. Seterusnya, jika 3 monosakarida, maka 2 molekul air dilepas. So langsung
ke TKP.
(101)Mr glukosa (100)Mr air =Mr biopolimer
(101)(180) (100)(18) = Mr biopolimer
Maka, Mr biopolimer adalah = 16380
Jawaban C
Soal no 2
Diketahui data reaksi setengah sel untuk:
1.
Au3+ + 3e- --> Au Eo = 1,50 V
2.
Au+ + e- --> Au Eo = 1,69 V
Potensial sel standar (V) untuk reaksi
3Au+ --> Au3+ + 2Au adalah
Penyelesaian:
Ini adalah soal bonus buat kalian, mbah2, eyang2, mak lampir, n segala nya deh :p :p
Kalian perhatikan reaksi pada soal yang ditanya, 3Au + --> Au3+ + 2Au, pada reaksi ini
Au+ bersifat auntoredoks, dimana pada saat Au+ menjadi Au 3+ mengalami oksidasi, dan
Au+ menjadi Au mengalami reduksi. Sehingga, gunakan rumus sederhana mencari
potensial sel adik2 tercinto.
Eo sel = E reduksi E oksidasi
= 1,69 V - 1,50 V
Maka, potensial sel nya adalah 0,19 V. Mudah kan ()-c<_)
Jawaban C
Soal no 3
Senyawa dengan rumus empiris C5H4 1,28 g dilarutkan dalam 50 g benzena (Kf =
5,10 oC/m). Titik beku larutan 1,02oC dibawah titik beku benzena murni. Massa molar
senyawa tersebut adalah
Penyelesaian:
Nah, untuk kasus seperti ini sebenarnya soal bonus buat kalian. Ini kan topik nya
tentang sifat koligatif bagian penurunan titik beku, kali cukup masukan angka2 di atas
ke persamaan berikut ini.
Tf = Kf . g . 1000/ Mr . P

1,02 = 5,1 . 1,28 . 1000/Mr . 50


Sehingga di dapat Mr = 128
Jawaban B
Soal no 4
Jika 3 g suatu senyawa nonelektrolit dilarutkan ke dalam 100 mL air (K b = 0,52 oC/m),
titik didih larutan yang terjadi adalah 100,26 oC, maka nama senyawa tersebut yang
mungkin adalah (Dik Ar C = 12, H = 1, O = 16, N = 14)
Penyelesaian:

Ini soal kok di ulang2 sih, sebelum nya juga sama ( ` ).

('|'||l) haha..

Oke adik2, langsung saja ya ke rumusnya, karena kenaikan titik didih jadi kita gunakan,
Tb = Kb . g . 1000/ Mr . P
0,26 = 0,52 . 3 . 1000/Mr . 100
Sehingga di dapat Mr = 60, karena kata soal senyawa nonelektrolit, jawaban yg tepat
adalah B bukan A.
Jawaban B
Soal no 5
Satu partikel radioisotop 23892U dapat diubah menjadi partikel 23994Pu dengan cara..
A. ditembaki satu partikel dan melepaskan 2 partikel proton
B. ditembaki satu partikel dan melepaskan 3 partikel
C. ditembaki satu partikel dan melepaskan 3 partikel neutron
D. ditembaki satu partikel dan melepaskan 4 partikel
E. ditembaki satu partikel dan melepaskan partikel positron
Penyelesaian:
Berbicara tembak menembak, perasaan teringat sesuatu lah gitu (>-<) (usiiir cantik
huus huus..)
Uda jelas ya untuk soal ini tinggal cocokin aja jawabannya, saya sih milih nya C. coba
kita cek ya..
238

92

U+

-->

239

94

Pu + 3

Cocok kan no massa dan no atom kedua ruas reaksi.


no massa: 238 + 4 = 242, 239 + 3 = 242
no atom atau proton: 92 + 2 = 94, 94 + 0 = 94
Jawaban C
Soal no 6
Setelah disimpan selama 120 hari, suatu unsur radioaktif masih tersisa sebanyak 12,5%
dari jumlah semula. Waktu paruh unsur tersebut adalah
Penyelesaian:
Nah nah, masih ingat bahwa peluruhan radioaktif reaksi nya berorde 1, jadi gunain aja
persamaan sederhana berikut ini.
Nt/No = (1/2)t/t1/2
Tersisa 12,5%, maka mula2 nya pasti 100% kan (_
).. percaya gaa? Percaya hayooo..

12,5/100 = (1/2)120/t1/2
1/8 = (1/2)120/t1/2
(1/2)3 = (1/2)120/t1/2
Maka dengan mudahnya kita mendapatkan t1/2= 120/3 = 40 hari
Jawaban D
Soal no 7
Gas HCl murni, 18 mL dan gas NH 3 murni, 24 mL dilarutkan ke dalam 250 mL air
sehingga seluruh gas larut dan tidak merubah volume air. Tekanan gas-gas semula 76
cmHg dan temperaturnya 27oC. Kalau tetapan gas ideal adalah R = 0,08 L.atm/mol.K,
KbNH4OH = 1 x 10-5, log 2 = 0,3, log 3 = 0,47 dan log 5 = 0,7 maka pH larutan tersebut
adalah
Penyelesaian:
Ni soal nya panjang banget, oke adik2 kita coba kerjain perlahan yaa..
Kita perlu mol masing2 gas deh kayaknya, bener ga? Ingat ya 76 cmHg = 1 atm
Mol NH3 = PV/RT = (1)(24)/(0,08)(300) = 1 mol
Mol HCl = PV/RT = (1)(18)/(0,08)(300) = 0,75 mol
HCl
+
M 0,75 mol
R 0,75 mol
S
0

NH4OH
-->
NH4Cl
1 mol
0,75 mol
0,75 mol
0,25 mol
0,75 mol

H2O
0,75 mol
0,75 mol

Kesimpulannya adalah terbentuk larutan penyangga, bener ga sobat. Kira2 volume air tu
ngaruh ga????
Menurut aku sih hanya ngaruh ke performa konsentrasi pasangan konjugasi
NH3/NH4+ aja, mol ga berubah, pH nya juga ga berubah. Toh pengenceran kan pembagi
di NH3 dan NH4+ nya bakal sama dengan volume 250 mL tu, jadi bakal kecoret juga
bener ga adik2? Langsung aja ya..
[OH-] = Kb (mol basa lemah)/(mol asam konjugasi)
= 1 x 10-5 (0,25 mol)/(0,75 mol) = 10-5 x 1/3
Sehingga, pOH = 5 log 1/3, atau pH = pH = 9 + log 1/3.
Ekspansi lebih lanjut, pH = 9 log 3 = 9 0,47 = 8,53
Jawaban E
Soal no 8
Gas nitrogen (N2, Mr = 28) diudara adalah bahan dasar pupuk urea, (NH2)2CO (Mr = 60).
Kalau pabrik pupuk dapat memproduksi 12 juta ton urea/tahun, maka gas nitrogen dari
udara yang digunakan paling sedikit adalah. Pertahun.
Penyelesaian:
Aduh adik2, aku masih lelah sama soal no 7 tadi huuuuuuf \(")/
12 juta ton urea pertahun, berarti kandungan nitrogen dalam pupuk tersebut adalah,
Massa N = Ar N . indek N . massa urea / Mr urea = (14)(2)(12 juta)/(60) = 5,6 juta ton
Massa N = Ar N . indek N . massa N2 / Mr N2

5,6 juta = (14)(2) massa N2 / 28


Maka massa N2 paling sedikit digunakan adalah 5,6 juta ton pertahun.
Jawaban C
Soal no 9
Pada struktur molekul senyawa organik sering dijumpai atom C primer (Cpri), C
sekunder (Csek), C tersier (Cter) dan atom C kuartener (Ckuar). Bila diketahui energi
ikat (energi yang diperlukan untuk memutus ikatan) antar atom Cpri-H = 400 jK/mol
dan Cpri-Ckuar = 300 kJ/mol, maka reaksi disosiasi satu mol CH 3C(CH3)2CH3 --> 5C +
12H memerlukan energi sebesar kJ.
Penyelesaian:
Adik2, simpel aja ya penyelesaiannya. Ini kan reaksi atomisasi, jadi entalpi atomisasi nya
= jumlah energi disosiasi kiri 0. Maka,(4(Cpri-Ckuar) + 12(Cpri-H))= 4(300) +
12(400) = 1200 + 4800 = 6000 kJ
Jawaban D
Soal no 10
Sukrosa (Mr = 342) merupakan hasil kondensasi dari glukosa (Mr = 180) dan fruktosa
(Mr = 180) dengan melepaskan satu molekul H 2O. jika 17,1 g sukrosa teroksidasi
sempurna di dalam proses katabolisme, maka massa CO2 (Mr = 44) yang terjadi
Penyelesaian:
Adik2, kayaknya aku pernah jawab deh soal kayak gini sebelumnya, apa aku yang lupa
ingatan ya ~('.'~) ~('.')~ (~'.')~ ga tau deh, yuk lanjut aja..
Rumus sukrosa pastinya C12H22O11, ga mungkin C12H24O12. Karena disoal kan ada di
sebutin kondensasi 2 molekul C6H12O6 melepas 1 H2O. tapi bagi kalian yang uda tau
rumus sukrosa ya ga masalah. Langsung aja, pembakaran sukrosa, pembakaran pake
apa hayoooo? Bukan pake api yaa..
C12H22O11 + 35/2O2 --> 12CO2 + 11H2O
Mol C12H22O11 = 17,1/342 = 0,05 mol
Mol CO2 = 0,6 mol
Maka massa CO2 = 0,6 . 44 = 26,4 g
Jawaban D
Soal no 11
SO2Cl2 (Mr = 135) sebanyak 13,5 g diletakkan pada labu 2 L pada 650 K. Jumlah
SO2 pada kesetimbangan = 0,05 mol. Harga Kc untuk reaksi,
SO2Cl2 SO2 +
Cl2 adalah
Penyelesaian:
Pertama-tama, kita tentuin dulu Mol SO2Cl2 adik2. Mol SO2Cl2 = 13,5/135 = 0,1 mol.
SO2Cl2

SO2
+
Cl2
M 0,1 mol
R
0,05 mol
0,05 mol
0,05 mol
S
0,05 mol
0,05 mol
0,05 mol

Kc = [SO2][Cl2]/[ SO2Cl2] = (0,05/2)(0,05/2)/(0,05/2) = 0,025, mudah kan hehe \


(`)/
Jawaban B
Soal no 12
Jika kalor pembentukan CH4 adalah a kJ/mol dan kalor pembentukan CO 2 dan H2O
masing-masing adalah b dan c kJ/mol, maka kalor reaksi pembakaran 80 g CH 4 adalah
(diketahui Ar C = 12, O = 16)
Penyelesaian:
Kali ni harus serius ga boleh bergurau lagi.. \(")/
Nah adik2, untuk kasus ini, pertama tama kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
kamu \(")/ macet kaset nya.. kamu harus membuat reaksi pembakarannya dulu.
CH4 + 2O2 --> CO2 + 2H2O
Untuk menentukan perubahan entalpi standar dari reaksi tersebut, maka dapat kita
lakukan selisih antara entalpi pembentukan total produk dengan pereaksinya.
H reaksi = (2(Hf H2O) + Hf CO2) - (Hf CH4 + 2(Hf O2))
= (2(c) + b) (a + 2(0)) = 2c + b a
Kalor reaksi, pada saat 80 g metana dibakar adalah,
H reaksi x mol metana = (2c + b a) 80/16
Jawaban D
Soal no 13
Jika 100 mL 0,01 M AgNO3 dialiri arus listrik searah sehingga terjadi elektrolisis dan
semua ion Ag+ terendapkan, maka pernyataan berikut yang benar adalah
A. pH larutan setelah elektrolisis adalah 2 log 2
B. setelah elektrolisis terjadi 216 mg endapan Ag di katoda (Ar Ag = 108)
C. setelah elektrolisis terjadi 11,2 mL gas H2 di anoda
D. reaksi di katoda adalah H2O --> 2H+ + 2e- + 1/2O2
E. reaksi keseluruhan elektrolisis ini adalah 4Ag+ + 2H2O --> 4Ag + 4H+ + O2
Penyelesaian:
Elektrolisis tu apaan ya, elektro = listrik, lisis = penguraian. Jadi mengurai listrik??
(")
Katoda : Ag+ + e- --> Ag
Anoda : 2H2O --> 4H+ + 4e- + O2
Reaksi total : 4Ag+ + 2H2O --> 4H+ + 4Ag + O2
Hahahahaha lucu lucu, hanya sampai segini, jawabannya uda kelihatan tu E. Tapi aku
bahas aja ya, kali aja adik2 ingin tau lebih detail semuanya. Karena disoal ada kata
semua ion Ag+terendapkan maka secara stoikiometri, mol awal elektrolit bisa langsung
kita gunakan. So,
Mol AgNO3 = 100 x 0,01 = 1 mmol
Mol Ag+ = mol Ag = 1 mmol
Jadi massa Ag = mol . Ar = 1 . 108 = 108 mg
Mol H+ = mol Ag = 1 mmol
[H+] = 1 mmol/100 mL = 0,01 M
Jadi pH = 2

Jawaban C jelas salah, karena yang terbentuk gas O2 bukan H2.


Jawaban E
Soal no 14
Perubahan entalpi pembentukan CS2 dari unsur-unsurnya jika diketahui:
C(s) + O2(g) --> CO2(g)
Ho = - 400 kJ/mol
S(s) + O2(g) --> SO2(g)
Ho = - 300 kJ/mol
CS2(l) + 3O2(g) --> CO2(g) + 2SO2(g)
Ho = - 1100 kJ/mol
Adalah
Penyelesaian:
Awas ya kalau soal ni kalian ga bisa jawab, huuft (" ` )_,/"(>_<')
Pembentukan CS2 dari unsur2 nya.
C(s) + 2S(s) --> CS2(l)
Ho = ?
Langsung aja tancap gas,
C(s) + O2(g) --> CO2(g)
(tetap)
S(s) + O2(g) --> SO2(g)
(kali 2)
CS2(l) + 3O2(g) --> CO2(g) + 2SO2(g)
(balik)
Maka, (-400) + (-600) + (1100) = 100 kJ/mol
Jawaban D
Soal no 15
Pada elektrolisis 2 Liter larutan CuSO 4 dengan elektroda Pt dihasilkan larutan dengan pH
2 log 5. Jika Ar Cu adalah 63,5, maka berat endapan Cu di katoda adalah
Penyelesaian:
Hoooooaaaaaaam, uda mulai ngantuk nii. Mohon maaf kalo ada huruf2 yang rada galau.
Langsung aja yaa.. Buat dahulu reaksi sel nya,
Katoda : Cu2+ + 2e- --> Cu
Anoda : 2H2O --> 4H+ + 4e- + O2
Reaksi total : 2Cu2+ + 2H2O --> 4H+ + 2Cu + O2
[H+] = 5 x 10-2 M
mol H+ = 0,05 . 2 = 0,1 mol
mol Cu = 0,1 . 2/4 = 0,05 mol
massa Cu = 63,5 . 0,05 = 3,175 g
Jawaban B
Soal no 16
Reaksi antara NaBr(aq) + AgI(s) --> AgBr(s) + NaI(aq) dapat terjadi
SEBAB
Hasil kali kelarutan AgBr < AgI
Penyelesaian:
kalo kalian masih ingat kelas 3 SMA, kan uda belajar tentang kimia unsur. Khusus nya
tentang halogen, kelarutan perak halida semakin kebawah pada tabel periodik semakin
kecil. jadi Ksp AgBr > Ksp AgI. Nah, dengan fakta ni sepertinya tidak mungkin deh
reaksi diatas terjadi, toh Ksp AgBr lebih besar dari AgI, reaksinya bakal balik ke kiri lagi.
jawaban E

Soal no 17
Molekul 2,2-dimetilpropana, 2-metilbutana dan pentana memiliki rumus molekul sama
yaitu C5H12, tetapi titik didih cairan 2,2-dimetilpropana > 2-metilbutana > pentana.
SEBAB
Luas singgung permukaan antar molekul 2,2-dimetilpropana > 2-metilbutana > pentana.
Penyelesaian:
nah adik2, semakin lurus rantai hidrokarbon, luaspermukaan sentuh makin besar,
sehingga interaksi gaya london jadi makin mudah dan kuat. kalo gaya london uda kuat,
titik didih akan meningkat adik-adik.
jawaban E

Soal no 18
Entalpi penguapan senyawa silikon dioksida lebih tinggi dari pada silikon fluorida.
SEBAB
Pada suhu kamar silikon dioksida berada dalam bentuk padatan sedangkan silikon
tetrafluorida berada dalam bentuk gas.
Penyelesaian:
Nah adik2, untuk kasus ini kita perlu pembahasan lebih dalam deh.
SiO2 maupun SiF4 sama-sama merupakan senyawa yang miliki ikatan kovalen. Dalam hal
ini, kedua senyawa tersebut memiliki perbedaan struktur ikatan antar molekulnya yang
membuat titik didih kedua senyawa tersebut sangat berbeda signifikan. Dari referensi
yang saya cari di mbah google, titik didih SiO2 adalah 2230oC dan titik lelehnya adalah
1600oC. Sementara itu, senyawa SiF 4 memiliki nilai yang sangat jauh berbeda, titik
didihnya yakni 90oC. Waaoooow.. dapat disimpulkan pada suhu kamar (25 oC),
SiO2 memiliki wujud padat sedangkan SiF4 berwujud gas. Apakah yang menyebabkan titik
didih kedua senyawa tersebut berbeda adik2? SiO 2 memiliki kemampuan membentuk
struktur kovalen raksasa melalui ikatan koordinasi ikatan antar atom O dan Si. Tapi
kenapa CO2 ga berwujud padat seperti SiO2 padahal satu golongan? Orbital kosong pada
atom Si lebih besar dibandingkan pada C. Dalam hal ini, sepertinya butuh energi yang
cukup besar deh menyisipkan 2 pasang elektron untuk koordinasi keatom pusat C
ketimbang pada Si.

Perubahan entalpi penguapan standar, vHo, adalah energi yang dibutuhkan untuk
mengubah suatu kuantitas zat menjadi gas. Energi ini diukur pada titik didih zat dan
walaupun nilainya biasanya dikoreksi ke 298 K, koreksi ini kecil dan sering lebih kecil dari
pada deviasi standar nilai terukur. Nilainya biasanya dinyatakan dalam kJ/mol. Jadi uda
jelas ya, vHo SiO2 > vHo SiF4.
http://en.wikipedia.org/wiki/Silicon_dioxide
http://en.wikipedia.org/wiki/Silicon_tetrafluoride
jawaban A
Soal no 19
Struktur molekul organik seperti gambar di bawah ini, memiliki

1. 4 atom C primer
2. 2 atom tertier
3. 3 atom C sekunder
4. 4 atom C asimetris
Penyelesaian:
Ane ragu ni adik2, kayaknya ni soal ga ada jawabannya deh. Yuk kita bahas bareng.

Keterangan: C primer (1, 3, 8, 10), C sekunder (2, 7), C tersier (4, 5, 6, 9), C
asimetris/kiral (4, 5, 6), C kuartener (0), Amina primer (11).
Pilihan yang benar hanya poin 1.
Jawaban
Soal no 20
Pada suatu percobaan laju reaksi: P + Q produk, jika konsentrasi P dibuat tetap dan
konsentrasi Q dijadikan dua kali, maka laju reaksi menjadi empat kali. Sedangkan jika
konsentrasi P dan Q sama-sama dijadikan dua kali, maka laju reaksi tetap empat kali.
Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa
1. orde reaksi terhadap P adalah nol sedangkan orde terhadap Q adalah 2
2. satuan tetapan laju reaksinya adalah mol-1L.s-1

3. konsentrasi P tidak mempengaruhi laju reaksi.


4. jika konsentrasi P dijadikan dua kali dan konsentrasi Q tetap, maka laju reaksi
menjadi dua kali.
Penyelesaian:
Akhirnyaa tiba soal terakhir pemirsa,, aduh uda mau tumbang nii ( )
Ayoo cepat2 kita bahasnya,
Statement 1 : P (tetap), Q (2x), Laju (4x). kesimpulannya (2)y = 4, maka y = 2. Artinya
pada pernyataan ini, P dibuat tiada dengan konsentrasi tetap, jadi fokus orde terhadap Q
aja. Orde Q adalah 2.
Statement 2 : P (2x), Q (2x), laju (4x). Kesimpulannya (2)x(2)y = 4, lalu (2)x(2)2 = 4,
lalu (2)x = 1, maka x adalah 0. Nilai x harus nol, karena berapapun yang dipangkatkan 0
pasti nilainya 1 bener ga? Jadi penambahan konsentrasi P ga ngaruh pada laju jadi orde
P adalah 0.
( ) uda ngantuk niiii L
Catatan buat satuan tetapan laju,
Orde 0 = mol.L-1.s-1
Orde 1 = s-1
Orde 2 = mol-1L.s-1
Orde 3 = mol-2L2.s-1
Jawaban A

Anda mungkin juga menyukai