Program Bimbingan Dan Konseling
Program Bimbingan Dan Konseling
Kes
amben, 14 Juli 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. LANDASAN REGULASI
2. LANDASAN KEILMUAN
3. LANDASAN FILOSOFIS
4. LANDASAN PSIKOLOGIS
5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA
6. LANDASAN RELEGIUS
7. LANDASAN PEDAGOGIK
B. DASAR HUKUM BIMBINGAN DAN KONSELING
C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. UNSUR-UNSUR PENYUSUNAN PROGRAM
BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
1. . VISI SEKOLAH
2. MISI SEKOLAH
B. TUJUAN KHUSUS
C. PERMASALAHAN
D. RENCANA KEGIATAN DAN OPERASIONAL
E. BIDANG BIMBINGAN
F. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
G.. JENIS-JENIS LAYANAN
H. . KEGIATAN PENDUKUNG
I. FORMAT KEGIATAN
PROGRAM HARIAN
. PROGRAM MINGGUAN
. PROGRAM BULANAN
PROGRAM SEMESTERAN
5. PROGRAM TAHUNAN
B. . PENYUSUNAN PROGRAM
C. . KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
D. . PENILAIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
E. TAHAP-TAHAP PENILAIAN
F. PENJADWALAN
G. PENGAWASAN KEGIATAN
H. PEMBAGIAN TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
I. TINDAK LANJUT
J. LAPORAN
K. ANGGARAN
BAB IV PENUTP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. LANDASAN REGULASI
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah
tentunya harus mengikuti garis-garis besar yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan sebagai landasan regulasi
yaitu Undang Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 butir (1) menegaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
keagamaan,pengendalian
kekuatan
spiritual
diri,kepribadian,kecerdasan,ahlak
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
diantaranya Sunaryo
mencapai
perkembangan
optimal.
Sedangkan
Rochman
bantuan
kepada
individu
yang
dilakukan
secara
merupakan
helping
yang
identik
dengan
aiding
pembimbing
tidak
memaksakan
kehendaknya
siswa,(b)
(c)mengembangkan
spiritual)
memberikan
keberanian
yang
dorongan
bertindak
kondusif
dan
dan
bagi
semangat,
bertanggung
pengalaman,kebutuhan,dan
masalah
individu.
Untuk
karakteristik
kebutuhan,atau
masalah
individu.tujuan
berada
didalam
lingkungan
yang
terus
berubah
dan
berkembang.
bermasalah,
baik
pria
maupun
wanita,
baik
anak-
dalam
pengembangan
bimbingan
daripada
lebih
bersifat
prefentif
penyembuhan(kuratif)
dan
dan
lebih
individu
meskipun
teknik
layanan
bantuannya
menggunakan kelompok.
c. Bimbingan menekankan hal yang positif. Pada kenyataanya masih
ada individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan,karena bimbingnan dianggap sebagai satu cara yang
menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut,
bimbingan
sebenarnya
merupakan
proses
bantuan
yang
e. Pengambilan
keputusan
adalah
hal
yang
esensial
dalam
diridan
menyempurnakan tujuan
melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jones.et.al (1970)
berpendapat bahwa kemampuan untuk membuat keputusan
secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang
harus
dikembangkan.
mengembangkan
Tujuan
kemampuan
utama
bimbingan
individu
untuk
layanan
juga
bimbingan
adalah
memecahkan
setting(adegan)
tidak
harus
dilingkungan
di
keluarga,
yaitu
meliputi
aspek
pribadi,
sosial,
pendidikan,dan
pekerjaan.
3). Asas Asas Bimbingan dan Konseling
Untuk mencapai hasil bimbingan yang maksimal tentunya diperlukan
banyak informasi dari konseli, untuk menjamin itu semua diperlukan
cara asas yang dapat meyakinkan konseli agar tidak memiliki
keraguan lagi dalam memberikan informasi kepada konselor, hal itu
diwujudkan dalam bentuk asas bimbingan dan konseling sebagai
berikut:
a. Kerahasiaan. Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui orang lain. Dalam hal ini konselor berkewajiban
penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
b. Kesukarelaan. Yaitu menghendaki kesukaan dan kerelaan peserta
didik(konseli)
mengikuti/menjalani,layanan/kegiatan
yang
keterbukaan
ini
amat
erat
kaitannya
dengan
layanan
berpartisipasi
secara
aktif
dalam
layanan/kegiatan
bimbingan
dan
konseling
yang
diperuntukkan baginya.
e. Kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yakni: peserta didik(konseli) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu
Yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya,mampu mengambil keputusan,mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri. Konselor dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta
didik.
f. Kekinian,
yaitu
bimbingan
dan
menghendaki
konseling
agar
ialah
objek
sasaran
permasalahan
layanan
pesrta
didik
bimbingan
dan
konseling
yang
terus
berkembang
serta
berkelanjutan
sesuai
dengan
antara
konselor
dan
pihak-pihak
yang
berperan
dalam
dapat
dipertanggung
pelaksanaannya
tidak
jawabkan
benrdasarkan
dan
nilai
apabila
dan
isi
norma
dan
yang
j. Keahlian,
yaitu
menghendaki
agar
layanan
dan
kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidahkaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana bimbingan dan
konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalan konselor harus terwujud
baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik
bimbingan dan konseling.
k. Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta
didik(konseli) mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak
yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari
orang tua,guru-guru lain,atau ahli lain: dan demikian pula konselor
dapat
mengalih
tangankan
kasus
kepada
guru
mata
dapat
rasa
menciptakan
aman),
suasana
yang
mengembangkan
mengayomi
keteladanan,
diselenggarakan
hendaknya
disertai
dan
sekaligus
dapat
bimbingan
dalam
kegiatan
bimbingan
dan
Bimbingan
akademik
dilakukan
dengan
cara
mengatasi
kesulitan
belajar,
mengembangkan
cara
dalam
bimbingan
akademik
para
ini
merupakan
pencapaian
pribadi
yang
layanan
seimbang
yang
mengarah
dengan
pada
memperhatikan
pribadi yang
Orientasi,
memahami
yaitu
layanan
lingkungan
sekolah/madrasah
dan
yang
baru,
obyek-obyek
membantu
terutama
yang
peserta
didik
lingkungan
dipelajari,
untuk
d.
e.
dan masyarakat.
f.
g.
h.
i.
j.
Mediasi,
yaitu
menyelesaikan
layanan
yang
permasalahan
dan
membantu
peserta
memperbaiki
didik
hubungan
antarmereka.
3. LANDASAN FILOSOFIS
John J. Pietrofesa et.al. (1980.30.31) mengemukakan bahwa
terdapat beberapa prinsip yang terkait dengan landasan filosofis
dalam bimbingan dan konseling yaitu,
1. Objective viewing, dalam hal ini konselor membantu klien agar
memperoleh
perspektif
tentang
masalah
khusus
yang
bahwa
prinsip-prinsip
filosofis
dalam
b. Bimbingan
merupakan
proses
pendidikan
yang
namun
dilaksanakan
melalui
kerja
sama
dalam
hidup
di
dunia
ini
mengembangkan,mengangkat,
kemanusiaan manusia
b) Bimbingan merupakan
serta
atau
kegiatan
upaya-upaya
memlihara
manusiawi
untuk
nilai-nilai
yang
terkait
manusia
berada
dalam
alur
kehidupan
yang
4. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis merupakan orientasi layanan bimbingan dan
konseling yang menitik beratkan pada aspek kejiwaan dengan
menerima segala keunikannya masing-masing, sehingga proses
layanan yang terjadi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Masing- masing individu memiliki karakteristik pribadi yang unik.
Dalam arti
terdapat perbedaan individual diantara mereka seperti yang
menyangkut aspek kecerdasan,emosi,sosialitas, sikap, kebiasaan
dan penyesuaian diri.
b) Setiap individu memiliki kebutuhan dan senantiasa dinamik
dalam interaksinya dengan lingkungannya,disamping itu individu
senantiasa mengalami berbagai perubahan baik dalam sikap
maupun tingkah lakunya.
c) Sebagai suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu
tidak selalu berlangsung secara linier(sesuai dengan arah yang
psikologis,
seperti
perilaku
yang bersifat
pribadi.
e) Bagi konselor memahami aspek-aspekpsikologis klien merupakan
tuntutan yang mutlak, karena pada dasarnya layanan bimbingan
dan
konseling
perkembangan
merupakan
upaya
aspek-aspek
untuk
pskologis,pribadi
memfasilitasi
atau
prilaku
kehidupan
yang
bermakna,
baik
bagi
dirinya
kehidupan
yang
serba
rumit,(3)
kekhawatiran
atau
lainnya,(6)
renggangnya
hubungan
kekeluargaan,(7)
kesempatan pendidikan,
diri
misalnya
pemilihan
pekerjaan,
masalah
yang
dihadapi
oleh
individu
yang
terlibat
dalam
yang
Dari
diselenggarakan
kesempatan
yang
oleh
pemerintah
terbuka
ini
ataupun
menyebabkan
berkumpulnya murid-murid dari berbagai kalangan yang berbedabeda latar belakangnya antara lain: agama, etnis, keadaan sosial,
adat istiadat, dan ekonomi. Hal ini menimbulkan berbagai macam
maslah yang dihadapi oleh pesrta didik yang terlibat dalam
kelompok campuran tersebut.
6.LANDASAN RELEGIUS
Landasan religius adalah merupakan landasan yang didasarkan pada
pandangan bahwa hakikat manusia yang merupakan homo religius
atau mahluk beragama, yaitu mahluk yang mempunyai fitrah untuk
memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari
agama, serta sekaligus menjadikan agama itu sebagai referensi sikap
dan prilakunya. Dapat juga dikatakan bahwa manusia adalah mahluk
yang mempunyai motif beragama, rasa keagamaan, dan kemampuan
serta memahami serta mengamalkan nilai-nilai agama, kefitrahannya
inilah yang membedakan dirinya dengan
yang
berpotensi
untuk
dapt
memahami
dan
menunjukkan
bahwa
dan
temuan-temuan
agama
sangat
hasil
berperan
memiliki
pemahaman
dan
pengamalan
agama
yang
membangun
kemauan,
dan
mengembangkan
Pendidikan
Tinggi
Tahun
2004
yang
memberi
arah
diri
kapasitasnya
self
actualization
dan
pengembangan
pencapaian kelulusan.
6 Dirjen
PMPTK
Depdiknas
tahun
2007
tentang
Rambu-rambu
baik
dalam
mengiplementasikan
perencanaan
Guru
Bimbingan
dan
Konseling
diharapkan
mampun
Kompetensi
Pedagogik,
Kepribadian,
Sosial
dan
Profesional.
9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini
adalah :
1. Sebagai
pedoman
yang
jelas
terhadap
arah
pelaksanaan
D.
MANFAAT
Program bimbingan konseling yang baik akan membawa manfaat
kepada peserta didik. Adapun manfaat program bimbingan konseling :
1. Memungkinkan Guru BK untuk menghemat waktu, usaha, biaya,
dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi,
dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.
2. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling
secara seimbang dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan,
bidang
bimbingan
dan
jenis-jenis
layanan
bimbingan
yang
diperlukan.
3. Setiap Guru BK mengetahui peranannya masing-masing dan
mengetahui pula bilamana dan dimana harus bertindak, dalam
pada itu Guru BK akan menghayati pengalaman yang sangat
berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswasiswa asuhnya.
E. UNSUR-UNSUR PENYUSUNAN PROGRAM
Unsur yang harus diperhatikan dalam program bimbingan konseling
adalah :
1. Kebutuan siswa
DESKRIPSI KEBUTUHAN SISWA
a. Penanaman nilai keagamaan
b. Pemahaman terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi
pada diri sendiri
: 3 orang
: 21 kelas
d. Jumlah siswa
: 655 siswa
1. Kelas 7
: 221 siswa
.2. Kelas 8
: 222 siswa
3. Kelas 9
: 211 siswa
Bimbingan
Bimbingan
Bimbingan
Bimbingan
Bimbingan
Bimbingan
Belajar
Pribadi
Sosial
Karir
Keluarga
Budi
Pekerti
a. Layanan Orientasi
b. Layanan Informasi
c. Layanan Penempatan/Penyaluran
d. Penguasaan Konten
e. Konseling Individu
f. Konseling kelompok
g. Bimbingan kelompok
h. Konsultasi
i. Mediasi
j. Advokasi
6. Volume kegiatan
Sesuai Kalender Pendidikan
7. Frekwensi layanan
Sesuai Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling
BAB II
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. VISI DAN MISI
1. VISI
Terampil, berilmu berdasarkan iman dan takwa
2.
MISI
1)
Mewujudkan
pengembangan
kurikulum
yang
PERMASALAHAN
1. Kendala-kendala yang muncul dan belum tuntas tahun lalu
Ada beberapa kendala yang muncul dan belum tuntas dalam
pelaksanaan program BK pada tahun yang lalu, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
Layanan Data
Dari data yang masuk dapat diolah dalam bentuk grafis,
sosiogram dan lain-lain
2.
Layanan Konseling
Dari layanan konseling 80% klien menunjukkan perubahan
tingkah laku yang positif
3.
4.
2.
3.
D.
konseling
yang
disusun
secara
sistematis
dan
terencana
Program
BK
yang
kami
rencanakan
untuk
tahun
pelajaran
1. PERSIAPAN
a.
b.
c.
Bila
Penyusunan program
Pembagian tugas guru BK
Konsultasi program kegiatan BK
kegiatan
BK
sudah
tersusun
maka
langkah-langkah
Penyediaan fasilitas BK
2)
3)
Buku piket BK
4)
2.
a.
c)
peserta
didik
dalam
memahami,
menilai,
dan
dengan
teman
sebaya,
anggota
keluarga,
dan
warga
F.
FUNGSI LAYANAN
a.
b.
mencegah
atau
menghindarkan
diri
dari
berbagai
d.
Pemeliharaan
dan
pengembangan,
yaitu
fungsi
untuk
Advokasi,
yaitu
fungsi
untuk
membantu
peserta
didik
dan
obyek-obyek
yang
dipelajari,
untuk
c.
membantu
penyaluran
yang
peserta
tepat
didik
di
memperoleh
dalam
kelas,
penempatan
kelompok
dan
belajar,
Penguasaan
Konten,
yaitu
layanan
yang
h.
dan
cara-cara
yang
perlu
dilaksanakan
didik
menyelesaikan
permasalahan
dan
dalam
membantu
memperbaiki
merupakan bagian
dari
pelayanan Bimbingan
dan
Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang
diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat
rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat
memberikan
data,
kemudahan
dan
komitmen
bagi
pustaka
yang
dapat
digunakan
peserta
didik
dalam
peserta
didik
ke
pihak
lain
sesuai
keahlian
dan
kewenangannya.
I.
FORMAT KEGIATAN
a. Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang
atau
lapangan.
Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
BAB III
PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING
A. JENIS-JENIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Program
bimbingan
dan
konseling
yang
perlu
dibuat
guru
Harold J
Menentukan
dicapai
tujuan
yang
b.
Menganalisis
tentang
Menganalisis
tentang
Menentukan tujuan-tujuan
yang lebih spesifik dan dapat di ukur
e.
f.
Menentukan Prioritas
Menentukan
strategistrategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tujuan
tujuan yang spesifik
g.
Mengadakan
evaluasi
Mengadakan
beberapa
terhadap perencanaan
h.
b.
Study
layanan
bimbingan
yang
telah
adad
dan
mengenal
mengembangkan
Menetapkan
cara-
e.
Seleksi
tipe
Menyeleksi
koordinatordan
pimpinan
masing-masing
bimbingan
program
Menetapkan
fasilitas yang memadai
h.
Pemeliharaan
catatan dan dan laporan yang memadai dalam seluruh kegiatan
layanan bimbingan dari setiap individu
a.
j.
Pe
ndidikan In-Survice bagi rekan sekerja ( Sejawat )
Memanfaatkan sumberdaya masyarakat dan
referral
k.
Menyusun
Bimbingan.
alokasi
dan
biaya
kegiatan
ada
beberapa
aspek
yang
penekanan :
a.
b.
seharusnya
mendapatkan
Tujuan
Kebutuhan-kebutuhan
siswa
c.
Materi
dan
kegiatan
Kegiatan evaluasi
Sumber daya manusia
Sarana dan prasarana
Jadi dari beberapa pendapat di atas dalam penyusunan program
menimal mencakup hal sebagai berikut:
1)
Program
pelayanan
konseling
disusun
2)
dan
SATKUNG
dilaksanakan
sesuai
dengan
sasaran,
penyaluran,
instrumentasi,
serta
penguasaan
layanan/kegiatan
konten,
lain
kegiatan
yang
dapat
1.
2.
3.
Kegiatan
tatap
muka
dengan
perorangan,,
bimbingan
kelompok,
konseling
kali
kegiatan
pelayanan
konseling
khususnya
dalam
rangka
merupakan
bimbingan.
mengetahui
dan
Tanpa
langkah
penilaian
mengidentifikasi
penting
dalam
tidak
mungkin
keberhasilan
manajemen
kita
kegiatan
dapat
layanan
mengetahui
keberhasilan
layanan
dilakukan
penilaian.
dan
membawa
dampak
positif
terhadap
siswa
yang
bagi
pengentasan
masalahnya?
Perolehan
itu
khususnya
berkenaan
dengan
permasalahan
dan
3. Fokus Penilaian
Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya:
a. Pemahaman baru;
Tahap-tahap penilaian
Tahap penilaian bimbingan dan konseling dibagi dalam tiga tahap,
yaitu:
1. .
layanan
dan
kegiatan
pendukung
konseling
untuk
layanan
dan
atau
kegiatan
pendukung
konseling
beberapa
layanan
dan
kegiatan
pendukung
konseling
kegiatan
pelayanan
konseling
dilakukan
F. Penjadwalan
Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak
langsung, dan (2) tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk
kegiatan
Sementara
kegiatan
langsung
yang
dilakukan
secara
jadwal
di
luar
jam
pelajaran.
Adapun
kegiatan
LAPORAN
Akhirnya seluruh kegiatan program akan dilaporkan sebagai
pertanggungjawaban program. Laporan program meliputi Laporan
bulanan, semester/tahunan.
K. ANGGARAN
Anggaran program bimbingan konseling diajukan sebagai upaya
menunjang proses pelaksanaan program. Adapun anggaran terperinci
sebagai berikut:
No
PROGRAM
RINCIAN
Managemen
ATK
Kegiatan rapat
ANGGARAN
JUMLAH
Rp 1,250,000
informasi, Rp 750,000
SUMBER
RKAS
2014/2015
RKAS
orientasi,penempat
an
2014/2015
dan
penyaluran,pengua
saan
konten,bimbingan
kelompok.
Kegiatan pendukung
Layanan
Konseling
individual
Konseling
kelompok
Alih
tangan
kasus
Advokasi
Mediasi
bimbingan
karier
kegiatan
ekstrakurikuler
pelatihan
Responsif
Layanan
Perencanaan
Individual
Layanan
Dukungan
Sistem
ketrampilan
Peningkatan
Rp 475,000
2014/2015
Rp 3.
RKAS
750,000
2014/2015
Rp
RKAS
3.750,000
profesionalisme
Transpot
nara
sumber
Akomodasi
Penelitian
Jumlah
RKAS
Rp. 9,975,000
2014/2015
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Program bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk
membantu siswa dalam usaha pengembangan kehidupan pribadi,
sosial, belajar dan bidang karir. Dalam pelayanan dan konseling
diharapkan siswa mampu untuk mencapai pengembangan potensi
yang dimiliki secara optimal.
Dalam pelaksanaan program yang ada pada layanan bimbingan dan
konseling diharapkan partisipasi dan dukungan pihak yang terkait
antara lain :
1. Pihak sekolah, bantuan dan dukungan material dan spritual demi
tercapainya suasana pendidikan yang menyenangkan.
2. Guru dan wali kelas dapat kontribusi dalam penanganan
membantu permasalahan yang dialami oleh siswa.
3. Tenaga kependidikan yang ada di sekolah agar turut berperan
serta dalam pelaksanaan dibidang administrasi yang dibutuhkan.
4. Peran serta siswa dan seluruh unsur-unsur yang ada disekolah
agar dapat memahami dan menempatkan pungsi bimbingan
konseling secara nyata, ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab.