Prinsip-Prinsip Umum Terapi Oksigen
Prinsip-Prinsip Umum Terapi Oksigen
Oksigen
Oleh dr. Asep I. W. A
Pembimbing : dr. Yusmein Uyun, Sp. An
Moderator : dr. Pandit Sarosa, Sp. An
Pendahuluan
Oksigen sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia
Jalur produksi energi transfer elektron
Pasien-pasien emergensi
Kanada : 34% pasien yang ditranspor
melalui ambulans
Fisiologi oksigen
PO2 di udara ruangan pada permukaan laut adalah 159
mmHg, tetapi di mitokondria PO2 sebesar 4-22 mmHg
tergantung dari tipe jaringan dan aktivitas metabolismenya
Proses Kaskade oksigen
1. Pengambilan (Uptake) oksigen oleh paru-paru
2. Carrying capacity oksigen dari darah
3.Transport oksigen dari paru-paru ke jaringan
4. Difusi oksigen dari kapiler ke sel
5. Penggunaan oksigen oleh sel
95
159 mmHg
149
mmHg
40
95
40-22
22-9
9-4
104
Cadangan oksigen
Konsep yang sangat penting bagi anestesiologis
Pada waktu aliran oksigen normal dihambat oleh apneu, maka
cadangan oksigen yang ada akan digunakan untuk
metabolisme aerob cadangan habis terjadi hipoksia sel
kematian sel
Secara teori cadangan oksigen pada dewasa sekitar 1500 ml,
yang terdiri dari sisa oksigen di paru-paru, oksigen yang
terikat di hemoglobin, dan oksigen yang terlarut dalam plasma
Tetapi afinitas hemoglobin yang tinggi terhadap oksigen dan
sangat terbatasnya jumlah oksigen yang terlarut membatasi
penggunaan oksigen di jaringan
Oksigen di FRC sumber oksigen yang terpenting pada saat
apneu. Tetapi hanya 80% oksigen dalam FRC yang dapat
digunakan
Imunologi
memfasilitasi clearance bakteri dari
jaringan oleh neutrofil
mencegah nekrosis jaringan dan jaringan
parut yang terbentuk cenderung lebih kecil
Oksigen juga dapat memicu penyembuhan
luka dan angiogenesis
Metabolik
Radikal bebas oksigen dibutuhkan dalam
fungsi fagosit untuk membunuh bakteri,
tetapi dapat juga menimbulkan kerusakan
dalam sel normal
Oksigen bebas sangatlah toksik karena
dapat mengoksidasi gugus sulfhydryl pada
enzim dan meningkatkan produksi
peroksida
Okular
Bayi preterm bila saturasi > 90%
oksigen memacu angiogenesis sehingga
pembuluh darah dapat berkembang di
cavum vitreous yang diikuti dengan fibrosis
dan retinopati retolental fibroplasias atau
Retinopathy of Prematurity
ROP akan sembuh pada 80% kasus
Serebral
Kejang general dapat terjadi karena
kerusakan serebral
vasokonstriksi serebri
menurunkan drive untuk bernafas yang
dapat mengakibatkan hiperkapnia dan
menghasilkan narcosis CO2
Pulmo
Kerusakan pulmo yang terbagi menjadi dua fase
Pertama, fase eksudatif akut yang ditandai dengan
edema alveoli dan interstitial, perdarahan, eksudat
fibrinous, pembentukan membran hialin sehingga
menyebabkan kerusakan pada endotel kapiler dan
sel epitel alveolar tipe I
Fase akut ini diikuti oleh fase proliferatif subakut
yang ditandai dengan fibrosis interstitial serta
proliferasi fibroblast dan sel epitel alveolar tipe II
Trakeobronkitis
Pasien akan mengeluh batuk, nyeri dada
dan demam
Pada aukultasi didapatkan rales, ronki, dan
suara bronchial
Atelektasis
nitrogen akan terbuang dari paru-paru
pneumatic splint untuk alveoli
tidak adanya surfaktan yang disebabkan
oleh efek toksik oksigen juga
Alat
Nasal kanul
Kecepatan aliran
oksigen (L/mnt)
Rentang FiO2
0,21-0,24
0,23-0,28
0,27-0,34
0,31-0,38
5-6
0,32-0,44
Simple mask
5-6
0,30-0,45
7-8
0,40-0,50
0,35-0,50
Partial rebreathing
mask
NRM
0,35-0,75
15
0,65-1,00
7-15
0,40-1,00
0,24
0,28
0,35
0,40
0,50