Anda di halaman 1dari 68

PENDAHULUAN

Perguruan Tinggi merupakan pusat penyelenggaraan dan pengembangan Ilmu


Pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian sebagai suatu masyarakat ilmiah yang
penuh cita-cita luhur guna mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mencapai
tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
Bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan adalah Perguruan Tinggi yang
mengemban tugas dan fungsi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sekolah

Tinggi

Ilmu

Kesehatan

Harapan

Bunda

Kota

Bima

menyelenggarakan pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional


yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, bertujuan menyiapkan
mahsiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik,
dan/atau

vokasional

dan/atau

profesional

yang

dapat

mengembangkan,

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian dan mengupayakan


penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat serta memperkaya
kebudayaan nasional, memikul tugas dan tanggung jawab untuk pengembangan
sumber daya manusia sesuai kebutuhan pembangunan, dengan mengingat pula
kedudukannya sebagai bagian dari masyarakat ilmiah yang bersifat universal.

Atas dasar kesadaran dan tanggung jawab kepada agama dan bangsa, dengan
penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT sambil senantiasa memohon cucuran rahmat,
hidayahNya, maka disusunlah Statuta yang terdiri dari 17 bab dan 101 pasal.
Dengan telah disusunnya rancangan Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Harapan Bunda Kota Bima ini, yang nantinya akan disyahkan Statuta Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima berarti para pengelola Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima telah memiliki pedoman operasional yang
sangat penting dalam mengelola, membina dan mengembangkan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima.
Bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima,
merupakan perguruan tinggi yang mandiri dalam menyelenggarakan Tridarma
Perguruan Tinggi berpedoman pada statuta.

BAB I
M U K AD I M AH

Perguruan tinggi sebagai kelanjutan lembaga pendidikan merupakan salah


satu pusat kebudayaan bangsa yang mengemban misi menyelenggarakan pendidikan
tinggi, mengembangkan dan menyebarluaskan serta pengabdian ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, ilmu kemanusiaan dan ilmu sosial untuk kepentingan dan
kesejahteraan umat manusia serta kemajuan bangsa Indonesia.
Dengan landasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta Undang
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, perguruan tinggi
mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, ilmu kemanusiaan dan ilmu
sosial. Bertekad meningkatkan berfungsinya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
berbagai kegiatan masyarakat Indonesia yang berbudaya, dengan sikap dan ikhtiar
untuk selalu merintis, mempelopori dan mengabdikan diri pada pembangunan bangsa
dan negara.
Perguruan tinggi menjunjung tinggi martabat manusia dan nilai nilai
kemanusiaan, menganut kebebasan akademik berdasarkan integritas keilmuan,
mengandalkan kepakaran serta sadar akan keterkaitan antara lembaga pendidikan
tinggi dengan pihak lain.
Menyadari adanya dinamika dalam kehidupan, Stikes Harapan Bunda Kota
Bima senantiasa berusaha untuk memelihara dan menigkatkan kemampuannya agar
selalu tanggap perubahan dan perkembangan dan memberikan sumbangan pikiran

kepada masyarakat Indonesia melalui pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi,


kesenian, ilmu kemanusiaan dan ilmu sosial.
Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kehidupan
masyarakat akademik, kepemimpinan dan pengelolaan, Stikes Harapan Bunda Kota
Bima menganut asas kemitraan dan asas fungsional sehingga kearifan, keserasian
selalu menjiwai karya dan pengabdian warga.

BAB II
K E TE N T UAN U M U M
Pasal 1

Dalam statuta ini yang dimaksud dengan :


1. Pendidikan Tinggi adalah Pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi dari pada
pendidikan menegah di jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan atau profesional yang menerapkan, mengembangkan
dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
2. Perguruan Tinggi adalah Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi yang dapat berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Universitas
dan Institut.

3. Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima
selanjutnya disingkat (Stikes), yang diselenggarakan oleh Yayasan Harapan
Bunda Kota Bima
4. Statuta adalah Statuta Stikes Harapan Bunda Kota Bima yaitu berpedoman dasar
penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan,
mengembangkan program dan menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai
dengan tujuan Stikes Harapan Bunda Kota Bima yang berisi dasar yang dipakai
sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan
prosedur operasional yang berlaku di Stikes Harapan Bunda Kota Bima
5. Stikes Harapan Bunda Kota Bima yaitu menyelenggarakan Program S1 Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Program Studi DIII Kebidanan.
6. Dewan Penyantun adalah Dewan yang beranggotakan tokoh tokoh masyarakat
dan dibentuk untuk membantu perkembangan Stikes.
7. Pemimpin Stikes dalam hal ini terdiri dari Ketua dan Pembantu Ketua pada Stikes
adalah Penanggung jawab utama yang melaksanakan kebijakan umum dan
menerapkan peraturan, norma dan tolok ukur, pengembangan Stikes atas
pertimbangan senat.
8. Senat Stikes adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Stikes Harapan
Bunda Kota Bima
9. Stikes adalah Kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu

kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,


ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sarana kurikulum.
10. Kurikulum Stikes Harapan Bunda Kota Bima adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian

dan

penilaiannya

yang

digunakan

sebagai

pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan kurikuler ) di Stikes


Harapan Bunda Kota Bima baik di dalam maupun di luar kampus.
11. Jenis, jenjang dan Jalur pendidikan tinggi adalah Jenis Stikes dari berbagai bidang
ilmu, jenjang pendidikan tinggi terdiri dari Diploma, Sarjana, Doktor dan
Spesialis pada Jalur pendidikan akademik dan profesional.
12. Warga Kampus adalah Semua orang yang tercatat dan aktif dalam
penyelenggaraan pendidikan di Stikes, meliputi : tenaga kependidikan,
mahasiswa, tenaga administrasi dalam lingkup administrasi akademik dan
kemahasiswaan serta dalam administrasi umum dan pejabat struktural Stikes yang
mempunyai hak dan kewajiban yang terikat dan taat pada peraturan perundang
undangan yang berlaku di Stikes Harapan Bunda Kota Bima
13. Tenaga Akademik adalah Tenaga yang mencakup dosen dan tenaga penunjang
akademik di kampus.
14. Pendidikan Akademik adalah Pendidikan Tinggi yang diarahkan terutama pada
penguasaan

ilmu

pengetahuan

dalam

cabang

ilmu

kesehatan

dan

pengembangannya serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya

untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan


nasional.
15. Pendidikan Profesi adalah Masa penyesuaian profesional peserta didik dalam
bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan, dengan
menggunakan tatanan pelayanan kesehatan nyata.
16. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Stikes Harapan
Bunda Kota Bima
17. Alumni Stikes Harapan Bunda Kota Bima adalah mereka yang yang tamat
pendidikan dari Stikes Harapan Bunda Kota Bima
18. Kebebasan akademik merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas
akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan
akademik yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian.
19. Kebebasan mimbar akademik adalah kebebasan yang berlaku sebagai bagian dari
kebebasan akademik yang memungkinkan dosen dan mahasiswa menyampaikan
pikiran dan pendapat di lingkungan Stikes Harapan Bunda Kota Bima sesuai
norma dan kaidah keilmuan.
20. Otonomi keilmuan adalah otonomi untuk melaksanakan kegiatan keilmuan yang
berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh pra anggota
sivitas

akademika

Stikes

Harapan

Bunda

Kota

Bima

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

dalam

rangka

21. Otonomi pengelolaan adalah pengelolaan satuan kegiatan dan pendidikan,


Pengelolaan dana, sarana dan prasarana oleh Badan Penyelenggara Stikes dan
atau pimpinan Stikes dengan persetujuan senat Stikes.
22. a.Tri

Dharma

Perguruan

Tinggi

adalah

pengembangan

program

dan

penyelenggaraan kegiatan fungsional di Stikes Harapan Bunda Kota Bima yang


meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, dengan bobot sesuai jenjang program dan program studinya,
disamping pengembangan program penunjang.
b.Dalam lingkup makna, Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi : Pendidikan dan
pengajaran merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik
yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan atau menciptakan iptek dan kesenian; Penelitian merupakan kegiatan dalam
upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model
dan informasi baru, dan pengabdian pada masyarakat adalah kegiatan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi
kemajuan masyarakat.
23. Pejabat yang berwenang adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan nasional atau pimpinan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab
atas penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi di luar lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional dan Yayasan Harapan Bunda Kota Bima
24. Badan

penyelenggara

Stikes

adalah

badan

yang

mendirikan

dan

menyelenggarakan Stikes Harapan Bunda Kota Bima yang dibentuk berdasarkan

akte notaris Nomor 101 tanggal 19 Desember 2005 dan AKTA perubahan Nomor
02 tanggal 05 Januari 2010
25. Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) merupakan perubahan nama
dari Departemen Pendidikan Nasional ( Depdiknas ) .
26. Peraturan perundang undangan adalah Undang Undang RI, Peraturan
Pemerintah RI, Keputusan Menteri dan atau Manteri lain. Keputusan atau Surat
Edaran Koordinator Kopertis setempat dan Keputusan atau Surat Edaran
Pimpinan Lembaga Pemerintah lain.
27. Stikes Harapan Bunda Kota Bima dalam statuta ini selanjutnya hanya disebut
Stikes.
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
Pasal 2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Bima pada Tahun 2021
menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang professional dan beretika serta mampu
bersaing di bidangnya khususnya di Nusa Tenggara Barat dan di Indonesia pada
umumnya.
Pasal 3
Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota Bima :
1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang berwawasan dan berkompeten di bidangnya
untuk menghadapi persaingan kerja baik nasional maupun internasional.

10

2. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu kebidanan


dan ilmu kesehatan masyarakat yang berdaya guna bagi institusi dan masyarakat.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi saat ini dan masa depan.
4. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mengedepankan etika.

Pasal 4
Tujuan Stikes adalah :
a.

Membentuk manusia yang berilmu amaliah, beramal


ilmiah, terampil, cerdas, kritis, kreatif, bertanggungjawab, bersikap demokratis
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b.

Turut memelihara dan mengembangkan kebudayaan,


lingkungan dan kebudayaan masyarakat, mempertinggi tingkat kesehatan dan
kesejahteraan serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

c.

Menyelenggarakan pembangunan, memelihara dan


mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan.

BAB IV

11

IDENTITAS
Pasal 5
Nama, Tempat dan Sejarah Pendirian

1.

Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh yayasan Harapan Bunda


Kota Bima diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Bunda Kota
Bima

2.

Stikes Harapan Bunda Kota Bima berkedudukan di Jl. Imam Bonjol


No. 77 Santi Barat - Kota Bima

Pasal 6
Azas, Fungsi dan Tujuan Stikes

1.

Stikes Berazaskan Pancasila dan UUD 1945

2.

Stikes baik dalam pengertian administrasi kelembagaan maupun


dalam pengertian di lungkungan kehidupan ilmiah / akademik fungsi eksternal
dan fungsi internal, yang tertuang dalam TRI DARMA PERGURUAN TINGGI.
Fungsi eksternal Stikes adalah berperan dalam pengembangan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Fungsi internal Stikes merupakan fungsi
perguruan tinggi untuk peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

3.

Tujuan Umum Stikes adalah berupaya mencerdaskan kehidupan


bangsa Indonesia dan menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan

12

dan ketrampilan dalam bidang kesehatan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki kesehatan jasmani dan rohani
serta tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa dan berkepribadian yang
mantap dan mandiri.
4.

Tujuan khusus Stikes adalah untuk memberikan pengalaman belajar


menuju pengembangannya dalam upaya kesehatan bidang kebidanan, sehingga
menghasilkan lulusan siap mandiri dan mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Pasal 7
Lambang STIKES

Stikes Harapan Bunda Bima mempunyai lambang yang bermakna keberadaan


institusi ini akan dapat menerangi dunia dengan sumbangannya di dunia pendidikan
utamanya pendidikan kesehatan.

Pasal 8
Bendera Stikes
Bendera Stikes berbentuk persegi empat dengan logo Stikes berada di tengah.

13

Pasal 9
Busana Akademik

1.

Busana

akademik

Stikes

terdiri

atas

toga

jabatan

beserta

kelengkapannya dan toga wisudawan beserta kelengkapannya


2.

Toga Jabatan adalah Jubah yang dikenakan oleh Ketua, Pembantu


Ketua dan Anggota Senat Stikes pada upacara akademik.

3.

Bentuk Toga Jabatan bagi Ketua, Pembantu Ketua dan anggota Senat
Stikes adalah sama, terbuat dari bahan berwarna hitam, dengan bentuk lengan
panjang yang melebar ke arah pergelangan tangan. Leher toga dan sepanjang tepi
pembuka serta ujung lengan dilapisi kain bludru berwarna hitam. Toga jabatan
dilengkapi dengan topi jabatan, kalung jabatan dan atribut pengenal anggota Senat
Stikes.

4.

Topi Jabatan adalah Penutup kepala berbentuk segi lima, terbuat dari
bludru warna hitam, dengan hiasan kucir ( tassel ) berwarna biru. Topi jabatan
dikenakan pada saat berdiri, berjalan dan ditanggalkan pada saat pejabat yang
bersangkutan duduk.

5.

Kalung Jabatan Ketua Stikes berbentuk rangkaian lambang Stikes,


terbuat dari logam berwarna kuning emas, kalung jabatan Pembantu Ketua
berbentuk rangkaian lambang Stikes terbuat dari logam berwarna putih perak.

14

6.

Atribut Pengenal Anggota Senat Stikes berbentuk pita berwarna biru


yang ujungnya dipertemukan dengan lambang Stikes terbuat dari logam berwarna
kuning emas dan dikalungkan diatas toga.

7.

Busana Dasar Toga : Untuk Pria dasi kupu kupu putih, kemeja putih
lengan panjang, celana panjang berwarna hitam/gelap, sepatu dan kaos kaki
berwarna hitam dan untuk Putri : Kebaya putih dengan kain panjang / sarung
berwarna gelap, sepatu stau selop berwana hitam atau gelap.

8.

Toga Wisudawan adalah Jubah yang dikenakan oleh lulusan Stikes


pada acara wisuda.

9.

Toga wisudawan terbuat dari bahan warna hitam, lengan panjang


merata, leher toga berwarba biru dengan garis tepi berwarna sesuai dengan warna
bendera program studinya, tampak depan berbentuk bundar dan tampak belakang
berbentuk persegi empat.

10.

Atribut pengenal wisudawan berbentuk pita dengan warna bendera


Stikes dan ujungnya dipertemukan dengan lambang Stikes yang terbuat dari
logam kuning emas.

11.

Busana dasar toga : untuk pria dasi hitam, kemeja putih lengan
panjang, celana panjang warna hitam / gelap, sepatu dan kaos kaki warna hitam /
gelap, untuk wanita pakaian nasional atau pakaian daerah, sepatu atau selop
warna hitam / gelap.

15

Pasal 10
Upacara Akademik

1.

Wisuda
a.

Wisuda adalah Upacara akademik yang berupa sidang terbuka Senat


Stikes yang dilaksanakan dalam rangka penyerahan ijazah kepada para lulusan
dan diadakan 2 ( dua ) kali dalam setahun.

b.

Lulusan Stikes yang akan mengikuti wisudawan harus sudah


memperoleh judisium dan memenuhi semua persyaratan administrasi yang
ditetapkan.

c.

Daftar nama lulusan peserta wisuda ditetapkan dengan keputusan


Ketua Stikes.

d.

Ketua Stikes dapat menetapkan lulusan terbaik dan kepada lulusan


terbaik diberikan penghargaan prestasi akademik dan kenang kenangan pada
saat upacara wisuda.

e.

Lulusan terbaik ditetapkan berdasarkan IPK, lama studi, perilaku dan


aktivitas yang menunjang.

f.

Persiapan pelaksanaan, tata cara upacara dan susunan acara pokok


wisuda ditetapkan oleh Ketua Stikes, dengan mengacu pada peraturan
perundang undangan yang berlaku.

2.

Dies Natalis

16

a.

Dies Natalis adalah upacara akademik yang berupa


sidang terbuka Senat Stikes, yang dilaksanakan dalam rangka memperingati
hari jadi Stikes.

b.

Dies Natalis dapat diselenggarakan pada hari yang


sama dengan hari wisuda, dapat juga diselenggarakan secara terpisah,
berdasarkan kebutuhan dan kemampuan Stikes, dengan menunjukkan ciri
khas ulang tahun perguruan tinggi.

3.

Dies Natalis dapat diselenggarakan berdasarkan kebutuhan dan


ditetapkan oleh Ketua Stikes, dengan persetujuan Senat Stikes dan Badan
Penyelenggara.

BAB V
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 11

Stikes dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi melaksanakan kegiatan Tri Darma


Perguruan Tinggi dengan meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.

Pasal 12
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengajaran

17

1.

Stikes menyelenggarakan pendidikan akademik dalam cabang ilmu


Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Program Studi D. III
Kebidanan

2.

Stikes Kebidanan mengutamakan penguasaan, peningkatan mutu dan


perluasan wawasan ilmu pengetahuan dalam cabang ilmu kesehatan.

3.

Pengembangan program pendidikan Stikes bertumpu pada otonomi


keilmuan dengan pelaksanaan secara bertahap sesuai kemampuan badan
penyelenggara dan perkembangan fungsi perguruan tinggi.

Pasal 13
Cara Penyelenggaraan Pendidikan

Cara penyelenggaraan pendidikan Stikes dilaksanakan dalam bentuk kegiatan tatap


muka terjadwal dan / atau tutorial, kegiatan terstruktur atau pemberian tugas,
praktikum laboratorium, magang, kegiatan mandiri dan forum akademik ( diskusi
kelompok, diskusi panel, seminar dan kolokium ).

Pasal 14
Bahasa Pengantar

18

1.

Pendidikan diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia


sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat dan administrasi.

2.

Bahasa Inggris dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh


diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan / atau pelatihan ketrampilan.

3.

Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh


diperlukan dalam penyampaian pengetahuan atas pelatihan ketrampilan sesuai
bahasa daerah yang bersangkutan.

4.

Bahasa Asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar diperlukan


dalam penyampaian pengetahuan atau pelatihan ketrampilan tertentu.

Pasal 15
Tujuan Akademik

1.

Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan dimulai pada bulan


September dan berakhir pada bulan Agustus.

2.

Tahun akademik dibagi dalam minimum 2 ( dua ) semester yang


masing masing terdiri dari 16 18 minggu dan dipisahkan oleh masa liburan.

3.

Stikes dapat menyelenggarakan semester pendek yang dimaksudkan


untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai
melalui program pengayaan ( remedial ) dan bukan untuk mengambil kredit mata
kuliah baru.

19

4.

Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan diadakan upacara


wisuda.

5.

Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),


ayat (3) dan ayat (4) diatur Keputusan Ketua Stikes dengan persetujuan Senat.

Pasal 16
Administrasi Pendidikan

1.

Sistem penyelenggaraan pendidikan pada Stikes didasarkan atas


Sistem Kredit Semester yaitu sistem penyelenggaraan pendidikan yang
dinyatakan dalam satuan kredit dengan ukuran waktu terkecil adalah semester.

2.

Semester adalah satuan waktu kegiatan pendidikan selama 16 18


minggu, terdiri atas 14 minggu kegiatan perkuliahan, satu minggu masa persiapan
ujian akhir semester, dua minggu kegiatan laboratorium serta satu minggu
kegiatan ujian akhir semester.

3.

Satuan Kredit Semester (SKS) adalah ukuran yang digunakan untuk


menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, ukuran keberhasilan usaha
kumulatif bagi suatu Stikes tertentu dan ukuran beban penyelenggaraan
pendidikan, khususnya bagi dosen.

20

4.

Satu SKS dengan metode kuliah / seminar meliputi tiga kegiatan


setiap minggu selama satu semester dengan rincian : 50 menit kegiatan tatap
muka terjadwal, 60 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.

5.

Satu SKS dengan metode praktikum di laboratorium adalah sama


dengan beban tugas selama 2-3 x 60 menit per minggu dalam satu semester.

6.

Satu SKS dengan metode praktik lapangan ( KKN, PBL, magang,


dsb ) adalah setara dengan bebas tugas selama 4-5 x 60 menit perminggu dalam
satu semester.

7.

Satu SKS untuk penelitian, pengabdian pada masyarakat dan


penyusunan Karya Tulis Ilmiah / Laporan akhir adalah setara dengan beban tugas
selama 3-4 jam per minggu dalam satu semester atau 4-5 jam per hari selama 1617 hari kerja.

8.

Beban studi adalah antara 110 yang dijadwalkan untuk enam


semester, yang dapat ditempuh kurang dari 6 ( enam ) semester dan paling lama
10 semester setelah pendidikan menengah.

9.

Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah umum 75% dari


seluruh jam tatap muka menurut jadwal dan mengikuti 100% dari seluruh acara
praktikum.

10.

Beban studi maksimal bagi seorang mahasiswa pada tiap semester


ditentukan oleh Indeks Prestasi ( IP ) semester yang baru berakhir dan Indeks
Prestasi Kumulatif ( IPK ) sampai dengan semester yang baru berakhir. Daftar
beban studi maksimal tiap semester tercantum dalam Kartu Hasil Studi ( KHS ).

21

11.

Mahasiswa dapat memperoleh cuti studi dengan alasan yang dapat


diterima antara lain :
a.

Faktor yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang


menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan harus beristirahat
efektif selama semester atau lebih.

b.

Faktor lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperoleh studi yang


diperkuat oleh surat rekomendasi dari pejabat yang berwenang dan atau
orang tua atau wali mahasiswa dan pembimbing yang bersangkutan.

c.

Cuti studi diberikan oleh pimpinan studi atau pejabat lain yang
berwenang

berdasarakan

permohonan

tertulis

mahasiswa

yang

bersangkutan.
d.

Ketentuan lain yang meliputi : persyaratan, prosedur, pengajuan,


permohonan, masa cuti studi, kewajiban mahasiswa selama cuti, sanksi
cuti studi dan lain lain diatur tersendiri.

12.

Setiap mahasiswa Stikes mempunyai seorang Pembimbing Akademik


(PA) atau wali studi yang diangkat oleh Pimpinan Stikes.

13.

Pembimbing Akademik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan


yang bersifat administratif dan bimibingan terhadap mahasiswa, bimbingannya
antara lain sebagai berikut :
a.

Menandatangani Kartu Rencana Studi ( KRS ) dan


KHS .

22

b.

Mendokumentasikan hasil evaluasi tiap semester


dan hasil evaluasi tahunan ( satu tahun pertama, dua tahun, dsb ).

c.

Mengusahakan agar tiap mahasiswa yang berada


dibawah bimbingannya memperoleh pengarahan yang tepat dalam
menyusun program dan beban belajarnya.

d.

Memberikan

kesempatan

pada

mahasiswa

bimbingannya untuk membicarakan masalah masalah akademi yang


dihadapinya.
e.

Membantu mahasiswa bimbingannya agar dapat


mengembangkan sikap ilmiah dan sikap profesional serta kebiasaan
belajar yang baik.

Pasal 17
Metodologi

Pelaksanaan pengajaran di Stikes dan praktikum serta laporan akhir dan


skripsi penyelenggaraannya diatur dengan ketetapan pimpinan Stikes.
1.

Kuliah dan Praktikum

23

a.

Satu tahun akademi penyelenggaraan kuliah dan kurikulum di bagi


menjadi dua semester yaitu semester genap ( dari bulan Maret sampai dengan
Juli ).

b.

Tempat dan waktu praktikum diatur dengan jadwal kuliah / praktikum


yang dikeluarkan oleh Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
( BAAK ).

c.

Hari kuliah / praktikum dimulai pukul 07.30 sampai dengan 21.30

d.

Peserta kuliah / praktikum dianggap sah bila tercantum dalam daftar


peserta kuliah yang dikeluarkan oleh BAAK.

e.

Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah minimal 75% dari


seluruh jam tatap muka terjadwal dan mengikuti 100% dari seluruh acara
praktikum mata kuliah yang bersangkutan.

f.

Tata tertib kuliah dan praktikum dan sanksi terhadap pelanggaran yang
dilakukan diatur sendiri.

2.

Penulisan Skripsi / Karya Tulis Ilmiah ( KTI )


a.

Mahasiswa dapat mulai menyusun makalah / karya


tulis akhir apabila sekurang kurangya telah menyelesaikan 85% beban studi
kumulatif yang dipersyaratkan dan telah menyelesaikan semua mata kuliah
prasyarat untuk penyusunan dan penulisan Laporan tugas akhir.

b.

Pembimbing laporan tugas akhir dilakukan oleh


dosen tetap institusi.

24

c.

Apabila laporan tugas akhir tidak dapat diselesaikan


dalam semester yang bersangkutan penulisan laporan / tugas akhir tersebut
diselesaikan pada semester berikutnya, dengan mencantumkan kembali mata
kuliah KTI pada KRS.

d.

Huruf mutu laporan tugas akhir sekurang


kurangnya adalah C

3.

Pembimbing dan penguji Skripsi / Karya Tulis Ilmiah ( KTI ) adalah


dosen yang mempunyai kualifikasi :

Bergelar serendah rendahnya memiliki jabatan fungsional


akademi lektor madya.

Bergelar magister serendah rendahnya memiliki jabatan


fungsional akademik lektor muda, atau dinyatakan mempunyai kewenangan
membimbing dan menguji berdasarkan peraturan perundang undangan yang
berlaku.

Bergelar doktor, serendah rendahnya memiliki jabatan fungsional


akademik asisten ahli.

Pasal 18
Penerimaan Mahasiswa

25

1.

Penerimaan mahasiswa baru


a.

Seseorang dapat mendaftar sebagai mahasiswa baru pada Stikes,


apabila memiliki Surat Tanda Tamat Belajar ( STTB ) SMU semua jurusan,
atau SMK dengan jurusan yang sesuai dengan Stikes pada Stikes dan
memenuhi persayaratan lain yang ditetapkan oleh Stikes.

b.

Persyaratan lain sebagaimana di maksud pada butir a, dan prosedur


pendaftaran penerimaan mahasiswa baru diatur tersendiri.

c.

Seseorang diterima sebagai mahasiswa apabila telah dinyatakan lulus


dalam seleksi penerimaan, memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan,
dinyatakan sehat jasmani dan rohani dan menandatangani pernyataan janji
bahwa yang bersangkutan akan mentaati segala peraturan yang berlaku di
Stikes.

d.

Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa Stikes setelah


memenuhi persyaratan tambahan dan prosedur tertentu sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku.

2.

Penerimaan mahsiswa pindahan


a.

Perpindahan mahasiswa transfer antar Stikes pada


Stikes atau perguruan tinggi lain ke Stikes dimungkinkan setelah
memperhatikan alasan kepindahan atau kelayakan akademi pelamar dan daya
tampung.

26

b.

Persyaratan

dan

prosedur

perpindahan

diatur

sendiri.
c.

Beban dan masa studi mahasiswa yang diterima


sebagai mahasiswa pindahan, ditetapkan berdasarkan hasil konversi nilai /
SKS yang diperoleh terhadap kurikulum Stikes yang dipilih sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

3.

Penerimaan mahasiswa transfer


a.

Lulusan P2B dari kesehatan atau dari perguruan


tinggi lain yang sejenis, dimungkinkan melanjutkan studi ke program D III
Stikes Harapan Bunda Kota Bima dengan memperhatikan kelayakan
akademik dan daya tampung.

b.

Persyaratan

dan

prosedur

penerimaan

diatur

tersendiri.
c.

Beban studi bagi mahasiswa yang diterima sebagai


mahasiswa transfer ditetapkan berdasarkan hasil konversi nilai dan jumlah
SKS yang telah diperoleh terhadap kurikulum Stikes yang dipilih, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

d.

Masa studi bagi mahasiswa yang diterima sebagai


mahasiswa transfer, ditetapkan selama lamanya 6 ( enam ) semester.
Perpanjangan masa studi diberikan oleh Ketua Stikes yang dinyatakan dalam
keputusan, berdasarkan alasan yang sah dan peraturan perundang undangan
yang berlaku.

27

Pasal 19
Badan Penyelenggara Stikes

1.

Badan Penyelenggara Stikes sebagai pendiri dan penyelenggara


Stikes, berfungsi membina dan mengembangkan Stikes, serta bertugas
menetapkan misi, tujuan, kebijaksanaan dasar (statuta) dan kebijaksanaan
strategis (Renstra/RIP) yang bertumpu pada peraturan perundang undangan
yang berlaku, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Penyelenggara Stikes.

2.

Badan Penyelenggara Stikes adalah Yayasan Harapan Bunda Kota


Bima

3.

Yayasan berazaskan Pancasila dan UUD 1945, bertujuan untuk ikut


serta secara aktif membantu pemerintah dalam peningkatan dan pengembangan
kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang
kesehatan untuk dapat mencapai derajat kesehatan yan optimal bagi penduduk
dengan melaksanakan pendidikan di bidang kesehatan.

28

4.

Yayasan Harapan Bunda Kota Bima mempunyai fungsi, tugas dan


kewajiban sebagai berikut :
a.

memberikan arah dan menetapkan kebijaksanaan dasar dalam rangka


penyelenggaraan Stikes sebagai acuan pokok bagi pimpinan Stikes.

b.

Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban


pimpinan Stikes.

c.

Mengangkat dan memberhentikan tenaga edukatif dan non edukatif


atas saran / usul dari Ketua Stikes.

d.

Membatalkan masa jabatan Ketua kurang dari masa jabatan yang


ditentukan, apabila pejabat yang bersangkutan dinilai melanggar atau tidak
dapat memenuhi ketetapan ketetapan kewajiban tugasnya.

e.

Bertindak sebagai penghubung antara Stikes dengan masyarakat dan


pemerintah, sebagai pembina hubungan antara lingkungan akademik dengan
lingkungan non akademik.

f.

Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pendidikan, penelitian dan


pengabdian pada masyarakat yang dilakukan civitas akademika Stikes.

g.

Mengusahakan pengadaan dana, sarana dan prasarana pendidikan.

h.

Memperhatikan kesejahteraan pegawai.

i.

Bertindak sebagai penengah terhadap masalah masalah intern Stikes


yang tidak dapat diselesaikan oleh pimpinan Stikes.

5.

meningat Stikes bukan sekolah tinggi pemerintah, disamping


peraturan peraturan pemerintah, Yayasan Harapan Bunda Kota Bima

29

mempunyai peraturan peraturan sendiri mengenai tertib kepegawaian dan tata


tertib keuangan.
6.

Fungsi dan tugas sehari hari Badan Penyelenggara Stikes


dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Harian disingkat BPH.

7.

BPH sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) pasal ini, dalam


menjalankan tugasnya tunduk dan bertanggung jawab kepada Yayasan Harapan
Bunda Kota Bima

8.

Yayasan Harapan Bunda Kota Bima melakukan pengawasan terhadap


Badan Pelaksana harian dan Stikes Harapan Bunda Kota Bima
Pasal 20
Penyelenggaraan Penelitian

1.

Penelitian adalah kegiatan telaah dan taat kaidah dalam upaya untuk
menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.

2.

Penelitian pada Stikes diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan


dan sebagai bagian dari program kegiatan pendidikan.

3.

Kegiatan
diselenggarakan

di

penelitian

sebagaimana

laboratorium,

dimaksud

perusahaan,

pelayanan

dalam

ayat

(1)

kesehatan

dan

masyarakat.
4.

Penyelenggaraan

kegiatan

penelitian

terapan

berupaya

untuk

menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, prototip

30

atau informasi baru dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi,


budaya dan kesenian serta menggiatkan upaya menuju Stikes Harapan Bunda
Kota Bima yang mengutamakan penelitian ( Research University ).
5.

Dalam upaya pengembangan kualitas penyelenggaraan penelitian,


pusat penelitian, mengacu pada pembinaan penelitian Direktorat Pembinaan
Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat ( Dit. Binlitabmas ) Ditjen
Depdiknas.

6.

Melalui pembinaan sebagaimana di maksud dalam ayat (5)


diharapkan akan memperoleh produk :
a.

Penelitian yang mandiri;

b.

Publikasi ilmiah taraf nasional / internasional;

c.

Bahan / materi pendidikan;

d.

Peningkatan ke arah budaya meneliti yang produktif;

e.

Produk penelitian terapan maupun teoris.

7.

Dana penyelenggaraan penelitian pada Stikes diperoleh dari Anggaran


Stikes dan bekerjasama dengan lembaga lain, baik pemerintah, swasta maupun
industri

di

samping

memungkinkan

untuk

memperoleh

dana

dari

Dit.BINLITABNAS melalui penelitian dalam berbagai bidang ilmu ( BBI ),


penelitian hibah bersaing dan urgent, bagi dosen studi lanjut.
8.

Produk penelitian yang berupa karya ilmiah atau teknologi tepat guna
yang layak memperoleh perlindungan dapat dimintakan hak cipta atas kekaryaan

31

intelektual ( HAKI ) atau hak patent kepada lembaga terkait, menurut prosedur
yang berlaku.

Pasal 21
Penyelenggaraan Pengabdian Pada masyarakat

1.

Pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan oleh pusat


pengabdian pada masyarakat Stikes dapat meliputi beberapa program sebagai
berikut :
a.

Pengembangan iptek menjadi produk yang secara


langsung dapat dimanfaatkan;

b.

Penyebarluasan iptek secara benar dan tepat sesuai


dengan situasi dan tuntunan pembangunan masyarakat;

c.

Pemberian

bantuan

keahlian

dalam

mengidentifikasi masalah yang dihadapi serta alternatif pemecahannya dengan


menggunakan pendekatan ilmiah;
d.

Pemberian jasa layanan profesional dalam berbagai


bidang permasalahan yang memerlukan penanganan secara cermat dengan
menggunakan keahlian yang belum dimiliki oleh masyarakat.

2.

Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh pusat pengabdian pada


masyarakat Stikes dalam melaksanakan program sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) adalah :

32

a.

Pendidikan masyarakat

b.

Pelayanan masyarakat dan KKN

c.

Kaji tindak

d.

Pengembangan dan penerapan hasil hasil penelitian di masyarakat


atau pelayanan kesehatan.

3.

Dalam upaya pengembangan kualitas penyelenggaraan, Pusat


Pengabdian Masyarakat Stikes mengacu pada pembinaan pengabdian pada
masyarakat Dit, BinLitabnas Ditjen Dikti Depdiknas.

4.

Dana penyelenggaraan pengabdian pada masyarakat pada Stikes,


diperoleh dari Stikes dari kerjasama dengan lembaga lain, pemerintah, swasta
maupun industri, disamping memungkinkan untuk memperoleh dana dari
Dit,Binlitabnas Ditjen Dikti.

Pasal 22
Kerjasama dalam Bidang Pendidikan Penelitian Dan
Pengabdian Pada Masyarakat Dengan Instansi Terkait

1.

Untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan tinggi Stikes


perlu mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun lembaga lain.
Didalam dan luar negeri yang saling menguntungkan tapi tidak mengikat.

33

2.

Kerjasama sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 dapat berbentuk


:
a.

Kontrak manajemen yaitu kerjasama dalam pengelolaan operasional


perguruan tinggi dengan pemberian bantuan sumber daya baik manusia,
finasial, informasi maupun fisik serta konsultasi.

b.

Program kembaran, yaitu penyelenggaraan kegiatan antar perguruan


tinggi untuk melaksanakan suatu Stikes secara bersama serta mengakui
lulusannya.

c.

Penelitian

d.

Pengabdian pada masyarakat

e.

Tukar menukar dosen dan mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan


akademik

f.

Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan


akademik

g.

Program pemindahan kredit, yaitu pengakuan terhadap hasil kegiatan


belajar mengajar mahasiswa antar perguruan tinggi yang berkerjasama

h.

Penerbitan Bersama Karya Ilmiah

i.

Penyelenggaraan Bersama Pertemuan Ilmiah atau kegiatan ilmiah


lainnya.

j.
3.

Lain lain yang dianggap perlu.


Kerjasama yang dimaksud pada ayat (i) bertujuan untuk saling

meningkatkan dan mengembangkan dan mengembangkan kinerja pendidikan

34

tinggi yang bekerjasama, dalam rangka memelihara, membina, membudayakan


dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan / atau teknologi.
4.

Tujuan bentuk dan program kerjasama dengan perguruan tinggi lain


atau lembaga lain direncanakan oleh Senat Stikes dan ditetapkan oleh Ketua
Stikes setelah mendapatkan persetujuan Badan Penyelenggaraan Stikes.

5.

Kerjasama hanya dilakukan secara kelembagaan, dengan Ketua Stikes


atau Ketua Badan Penyelenggaraan Stikes sebagai Penanggungjawab.

BAB VI
KURIKULUM
Pasal 23
Kurikulum Stikes

1.

program pendidikan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang


disusn Stikes berpedoman kurikulum nasional, sesuai dengan perkembangan
dunia ilmu pengetahuan. Teknologi dan seni serta kebutuhan masyarakat sesuai
dengan pola masyarakat sesuai dengan pola ilmiah pokok.

2.

Pengertian kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan jurusan /


Stikes

3.

Kurikulum Program D III diselenggarakan selama 6 semester dengan


beban studi sebanyak 110 SKS yang terdiri dari Teori 50 SKS ( 46,4 % ),
Praktikum dan Klinik 60 SKS ( 54,5% )

35

4.

Setiap lima tahun diadakan peninjauan kemabali (evaluasi) dan atau


setiap terjadi perubahan peraturan per UU tentang kurikulum perguruan tinggi
terhadap kurikulum yang telah ditentukan sesuai dinamika IPTEk dan kebutuhan
masyarakat dengan mengacu pada peraturan yang berlaku.

5.

Kurikulum ditetapkan Ketua Stikes dengan persetujuan Senat.

6.

Kegiatan akademik Stikes diselenggarakan dengan menerapkan SKS


sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

BAB VII
PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pasal 24
1.

Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan


melalui penilaian secara berkala yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas dan
pengamatan dosen.

2.

Sistem ujian diadakan dengan dua macam :


a.

ujian semester dapat terdiri dari ujian tengah semester (Mid Semester)
penilaian pelaksanaan tugas, kuis / tes kecil, praktikum dan ujian akhir
semester.

b.

Ujian akhir program studi berupa ujian laporan karya tulis ilmiah
( KTI )

36

3.

Dalam satu semester

tiap

tiap

mata

kuliah

diwajibkan

menyelenggarakan sekurang kurangnya dua kali ujian, yaitu dengan ujian


tengah semester dan ujian akhir semester.
4.

Penilaian hasil belajar mahasiswa untuk tiap mata kuliah pada tiga
alternatif sebagai berikut :
a.

Sistem penilaian acuan patokan ( PAP ), yaitu


dengan cara membandingkan hasil belajar mahasiswa dengan patokan (batas
lurus ) yang telah ditetapkan sebelumnya.

b.

Sistem Cutting Score adalah menentukan batas


lurus berdasarkan nilai tertinggi yang dihasilkan oleh kelompok mahasiswa
yaitu 56 jika nilai tertinggi diatas 80 dan 56% jika nilai tertinggi kurang dari
80.

c.

Sistem

penilaian

acuan

norma

(PAN)

yaitu

membandingkan hasil belajar mahasiswa terhadap belajar mahasiswa lain


dalam kelompoknya.
5.

Pedoman penilaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur


tersendiri

6.

Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam huruf dengan perincian nilai


bobot sebagai berikut :

NO.
1.
2.
3.

NILAI ABSOLUT
79 100
68 78
58 67

ANGKA MUTU
3,5 4,00
2,75 3,50
2,00 2,74

HURUF MUTU
A
B
C

37

4.
5.
7.

41 55
0 - 40

1,00 1,99
0,00 0,99

D
E

Penilaian akhir semester adalah penilaian keberhasilan studi


mahasiswa pada akhir semester yang meliputi semua mata kuliah yang
direncanakan dalam KRS yang sah dan dinyatakan dalam Indeks Prestasi ( IP )
semester yang diperoleh dengan cara membagi total angka kualitas ( jumlah nilai
semua mata kuliah dikalikan jumlah bobot SKS ) dengan jumlah bobot SKS.

8.

Penilaian akhir tahun akademik dilakukan untuk menentukan status


kelanjutan studi seorang mahasiswa. Penilaian kahir tahun akademik dilaksanakan
oleh Ketua Stikes atas laporan evaluasi dari PA. Keberhasilan seorang mahasiswa
ditentukan oleh perolehan SKS minimum pada periode penilaian dengan IPK
lebih atau sama dengan 2,0 dengan ketentuan sebagai berikut :
a.

Akhir tahun I minimum 45 SKS dengan IPK lebih


atau sama dengan 2,0

b.

Akhir tahun II minimum 44 SKS dengan IPK lebih


atau sama dengan 2,0

c.

Akhir tahun III minimum 25 SKS dengan IPK lebih


atau sama dengan 2,0

9.

Apabila perolehan SKS seorang mahasiswa pada akhir tahun tertentu


kurang dari ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (*), maka akan mendapat
teguran I sampai teguran III secara tertulis bersifat akumulatif dan berlaku untuk

38

kurun waktu 1 ( satu ) semester dan ditujukan kepada mahasiswa yang


bersangkutan serta orang tua / wali yang dicatat dibagian administrasi akademik
dan kemahasiswaan.
10.

Penilaian kahir Stikes adalah penilaian untuk menentukan kelulusan


seorang mahasiswa.

11.

Seorang mahasiswa dinyatakan lulus apabila :


a.

Telah menyelesaikan seluruh beban studi pada


program yang bersangkutan.

b.

IPK minimal 2,0

c.

Tidak mempunyai nilai E

d.

Nilai D maksimum 20% dari total mata kuliah


Stikes yang bersangkutan.

e.

Tidak melampaui batas masa studi maksimum bagi


Stikes yang bersangkutan.

12.

Predikat kelulusan pada Stikes terdiri atas 3 ( tiga ) tingkat yang


penilaiannya berdasarkan pada IPK sebagai berikut :
a.

IPK 2,00 2,75

: memuaskan

b.

IPK 2,76 3,50

: Sangat memuaskan

c.

IPK 3,51 4,00

: Cumlaude

39

13.

Predikat kelulusan cumlaude ditentukan juga dengan kriteria : tidak


pernah memperoleh nilai kurang dari C, maksimum hanya ada 1 nilai C bukan
MKK, masa studi maksimum 6 semester.

BAB VIII
KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN
Pasal 25
1.

Kebebasan akademik termasuk kebebasan mimbar akademik dan


otonomi keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki anggita civitas akademika
untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dan mandiri.

2.

Pimpinan perguruan tinggi mengupayakan dan menjamin agar setiap


anggota civitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi
dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.

3.

Dalam melaksanakan kegiatan akademik sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) setiap anggita civitas akademika harus mengupayakan agar kegiatan serta
hasilnya meningkatkan pelaksanaan kegiatan akademik perguruan tinggi
bersangkutan.

4.

Dalam pelaksanaan kegiatan akademik setiap amggota civitas


akademika harus bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya
sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.

40

5.

Dalam melaksanakan kegiatan akademik sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), pimpinan perguruan tinggi dapat mengijinkan penggunaan sumber daya
perguruan tinggi sepanjang kegiatan tersebut tidak ditujukan untuk merugikan
pribadi lain atau semata mata untuk memperoleh keuntungan materi bagi
pribadi yang melakukan.

6.

Kebebasan minbar akademik berlaku sebagai bagian dari kebebasan


akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat secara
bebas di perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan.

7.

Perguruan tinggi dapat mengundang tenaga ahli dari luar perguruan


tinggi yang bersangkutan untuk menyampaikan pikiran dan pendapat sesuai
dengan norma dan kaidah keilmuan dalam rangka pelaksanaan kebebasan
akademik.

8.

Pelaksanaan kebebasan akademik untuk memantapkan terwujudnya


pengembangan diri civitas akademika, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

9.

Dalam merumuskan pengaturan pelaksanaan kebebasan akademik


Senat perguruan tinggi harus berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud
diatas (1),

10.

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,


perguruan tinggi dan civitas akademika berpedoman pada otonomi keilmuan.

11.

Perwujudan otonomi keilmuan pada perguruan tinggi diatur dan


dikelola oleh Senat perguruan tinggi yang bersangkutan.

41

BAB IX
GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN DAN PENGHARGAAN
Pasal 26
1.

Lulusan Stikes berhak memperoleh ijazah dan Transkrip / salinan


nilai serta menggunakan gelar akademi atau gelar profesi sesuai dengan bidang
keahliannya.

2.

Gelar akademik lulusan Stikes Program Studi Ilmu kesehatan


Masyarakat adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat yang disingkat disingkat
SKM.dan Gelar Akademik Lulusan STIKES. Program Studi D.III Kebidanan
yang disebut Ahli Madya Kebidanan disingkat dengan A.Md. Keb.

3.

Singkatan gelar akademik dan atau profesi di tempatkan di belakang


nama pemilik hak atau penggunaan gelar akademik dan atau profesi yang
bersangkutan.

4.

Gelar akademik dan atau profesi, yang bersangkutan di cantumkan


dalam ijazah.

5.

Ijazah termasuk gelar akademik dan profesi dapat diberikan kepada


yang berhak apabila yang bersangkutan telah menyelesaikan semua kewajiban
atau tugas yang dibebankan, memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan
berkenaan dengan bidang studi yang diikuti serta telah dinyatakan lulus dari
Stikes.

42

Pasal 27
IJAZAH / SERTIFIKAT
1.

Ijazah sebagi tanda kelulusan dari suatu program pendidikan yang


terkait dengan sebutan profesional, ditanda tangani oleh Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan mahasiswa yang bersangkutan.

2.

Penyerahan surat tanda bukti sebagaimana ayat (1) di sertai dengan


Transkip akademi peserta didik, yaitu salinan sah daftar nilai prestasi akademik
peserta didik yang disebutkan oleh BAAK.

3.

Surat tanda bukti menyelesaikan suatu program pendidikan yang tidak


terkait dengan gelar akademik dan atau gelar profesi di tanda tangani oleh Ketua
Stikes atau Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bersama panitia
penyelenggara.

4.

Bentuk buku ijazah dan surat surat sebagaimana dimaksud ayat (1)
dan ayat (3) ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang
berlaku.

Pasal 28
Gelar profesi yang diperoleh secara sah sesuai peraturan perundang undangan yang
berlaku memenuhi Etika Akademik tidak dapat dicabut atau ditiadakan oleh siapapun.

43

BAB X
SUSUNAN ORGANISASI PERGURUAN TINGGI
Pasal 29
1.

2.

Organisasi Stikes terdiri atas unsur unsur sebagai berikut :


a.

Dewan penyantunan

b.

Ketua Stikes

c.

Senat Stikes

d.

Unsur pelaksanaan Akademik

e.

Unsur pelaksana akademik

f.

Unsur penunjang
Unsur unsur organisasi seperti pada ayat (!) dapat berkembang di

kemudian hari sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Stikes.

Pasal 30
Dewan Penyantun

1.

Dewan Penyantun mempunyai tugas mengasuh hubungan baik antara


Stikes dengan masyarakat, badan swasta terutama yang berhubungan dengan
pemecahan permasalahan Stikes penampung aspirasi masyarakat dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan peranan dan pengembangan Stikes.

2.

Keanggotaan Dewan Penyantun terdiri atas tokoh masyarakat dari


kalangan : ilmuwan, pemerintah, pendidikan, politik dan pengusaha.

44

3.

Dewan Penyantun dipimpin oleh seorang Ketua dan didampingi oleh


seorang sekretaris yang masing masing dipilih dari dan oleh anggota.

4.

Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Penyantun


dilakukan oleh Ketua Stikes dengan persetujuan Yayasan Harapan Bunda Kota
Bima untuk masa jabatan 4 ( empat ) tahun dan dapat diangkat kembali.

5.

Ketua Stikes menjadi anggota secara otomatis tetapi tidak


diperkenankan menjadi Ketua maupun sekretaris Dewan Penyantun.

6.

Organisasi dan tata kerja Dewan Penyantun diatur dengan keputusan


Ketua Stikes.

7.

Dewan Penyantun bersidang sekurang kurangnya 1 ( satu ) kali


dalam 1 ( satu ) tahun.

Pasal 31
Pimpinan Stikes
1.

Stikes dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu tiga orang Pembantu
yang terdiri atas Pudir I Bidang Akademik, Pudir II Bidang Administrasi dan
Keuangan dan Pudir III Bidang Kemahasiswaan.

2.

Jumlah Pudir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditambah


sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Stikes.

3.

Ketua

Stikes

sebagai

penanggungjawab

utama

disamping

melaksanakan arahan serta kebijaksanaan Yayasan, juga menetapkan peraturan,

45

norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan perguruan tinggi dengan


persetujuan Senat.
4.

Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


Ketua Stikes bertanggung jawab kepada Badan Penyelenggara / yayasan Harapan
Bunda Kota Bima dan dilaporkan kepada Menteri.

5.

Ketua Stikes memimpin penyelenggaraan pendidikan, mahasiswa,


tenaga administrasi dan administrasi Stikes serta hubungan dengan lingkungannya
dan bertanggung jawab langsung pada Yayasan Harapan Bunda Kota Bima

6.

Bilamana Ketua berhalangan tidak tetap, Pudir Bidang Akademik


bertindak sebagai pelaksana harian.

7.

Bilamana Ketua berhalangan tetap, Yayasan Harapan Bunda Kota


Bima mengangkat pejabat Ketua sementara sebelum diangkat Ketua yang baru.

8.

Ketua menyelenggarakan rapat Kerja secara berkala yang dihadiri


oleh para Pembantu Ketua, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat dan nara sumber yang dipandang perlu.

Pasal 32
1.

Pembantu Ketua bertanggungjawab langsung kepada Ketua.

2.

Bidang Akademik membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan


kegiatan di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.

46

3.

Bidang Administrasi dan Keuangan membantu Ketua dalam


memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.

4.

Bidang Kemahasiswaan membantu Ketua dalam pelaksanaan


kegiatan di bidang pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

Pasal 33
1.

Ketua Stikes diangkat dan diberhentikan oleh yayasan Harapan Bunda


Kota Bima setelah mendapat pertimbangan senat Stikes.

2.

Pembantu Ketua

diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Stikes

setelah mendapat pertimbangan saran dari Senat Stikes dan persetujuan Yayasan
Harapan Bunda Kota Bima
3.

Tata cara prosedur dan persyaratan pengangkatan pimpinan Stikes


ditetapkan dengan Keputusan yayasan Harapan Bunda Kota Bima setelah
mendapat saran / usul dari Senat Stikes.

4.

Menteri dapat membatalkan pengangkatan Ketua Stikes sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) pasal ini apabila Ketua yang diangkat tidak memenuhi
persyaratan dan atau proses pengangkatan tidak memenuhi ketentuan seperti
tersebut pada ayat (3).

5.

Pimpinan dan anggota pengurus yayasan Harapan Bunda Kota Bima


tidak dapat diangkat sebagai pimpinan Stikes.
Pasal 34

1.

Masa jabatan Ketua dan Pudir adalah empat tahun

47

2.

Masa jabatan Ketua dapat dibatalkan kurang dari 4 tahun oleh


Yayasan, setelah mendapat pertimbangan Senat dan demikian juga masa jabatan
Pudir dapat dibatalkan oleh Ketua Stikes apabila yang bersangkutan dinilai
melanggar atau tidak memenuhi ketetapan ketetapan kewajiban tugas pokok dan
fungsinya sebagaimana ditetapkan oleh Yayasan.

3.

Ketua dan Pudir dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh
lebih dari 2 ( dua ) kali masa jabatan berturut turut.

Pasal 35
Senat Perguruan Tinggi

1.

Senat Stikes merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada


Stikes.

2.

Senat terdiri atas Guru Besar, Ketua, Pudir, Wakil Dosen dan Unsur
lain yang pangangkatan dan pemberhentiannya ditetapkan melalui keputusan
Ketua dengan persetujuan Senat.

3.

Senat dipimpin oleh Ketua didampingi oleh seorang sekretaris yang


dipilih dari anggota Senat untuk masa jabatan 3 ( tiga ) tahun. Sekretaris Senat
dapat dipilih kembali setelah masa jabatannya berakhir.

4.

Senat mempunyai tugas pokok :


a.

Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Stikes.

48

b.

Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan


serta kepribadian civitas akademika.

c.

Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan,


penelitian dan pengabdian masyarakat.

d.

Perumusan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan


mimbar akademik dan otonomi keilmuan pada Stikes.

e.

Membahas dan memberikan persetujuan atas rencana Anggaran


Pendapatan dan belanja Stikes yang diajukan oleh Ketua sebelum
disampaikan kepada Yayasan untuk disyahkan.

f.

Mengevaluasi pertanggungjawaban Ketua Stikes atas pelaksanaan


kebijakan yang telah ditetapkan. Disamping itu dapat memberikan informasi
kepada yayasan tentang pelaksanaan program dan kegiatan kegiatan sekolah
lewat Ketua Stikes.

g.

Memberikan saran / usul kepada yayasan berkenan dengan tata cara,


prosedur dan persyaratan calon calon yang diusulkan untuk diangkat
menjadi Ketua Stikes.

h.

Memberi rekomendasi dosen yang diusulan memangku jabatan


akademik di atas Lektor.

i.

Menegakkan norma norma yang berlaku bagi civitas akademika.

j.

Menyelenggarakan upacara akademik

k.

Menangani kasus pelanggaran etika akademik yang tidak terselesaikan


oleh pimpinan Stikes.

49

5.

Dalam melaksanakan tugasnya Senat Stikes dapat membentuk komisi


komisi dan atau panitia yang beranggotakan anggota Senat Stikes dan bila
dianggap perlu ditambah anggota lain.

6.

Masa jabatan Senat adalah 4 ( empat ) tahun, dan dapat diangkat


kembali.

Pasal 36

1.

Senat Stikes dalam menjalankan tiga aturan kerja sebagai berikut :


a.

Senat bersidang sekurang kurangnya 2 ( dua ) kali tiap tahun, tidak


termasuk sidang yang diadakan untuk penyelenggaraan upacara akademik

b.

Sidang dapat dilaksanakan apabila anggota yang hadir memenuhi


quorum lebih dari 50%

c.

Keputusan dibuat atas dasar musyawarah dan kesepakatan. Apabila


tidak diperoleh kesepakatan maka keputusan dianggap sah apabila disetujui
oleh sekurang kurangnya 75% dari anggota Senat yang hadir pada sidang
dimaksud.

d.

Sekretaris membuat notulen tentang hala hal penting yang dibahas


dalam sidang dan notulen disahkan oleh Senat pada permulaan sidang
dimaksud.

e.

Senat mebentuk sejumlah komisi yang beranggotakan Senat Stikes


Harapan Bunda Kota Bima dan bila dianggap perlu ditambah anggota selain

50

anggota Senat komisi yang dibentuk adalah komisi akademik, komisi sumber
daya manusia dan komisi sarana dan prasarana, berfungsi untuk membantu
melaksanakan tugas Senat.
f.

Masing masing Komisi dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu


oleh seorang sekretaris yang dipilih diantara anggota komisi.

g.

Masing masing komisi sidang sekurang kurangnya 4 ( empat ) kali


dalam setahun.

h.

Keputusan komisi dibuat atas dasar musyawarah dan kesepakatan


yang telah disebutkan pada ayat (1.c)

i.

Keputusan komisi dapat diajukan Kesidang Pleno Senat Stikes.

2.

Senat Stikes menjabarkan dan menetapkan Statuta Stikes ke dalam


rincian tugas unit dalam uraian jabatan di semua jenjang struktural organisasi
Stikes.

Pasal 37
1.

Komisi Akademik bertugas untuk :


a.

Merumuskan kebijakan dasar yang menjadi pedoman bagi pimpinan


Stikes dalam melaksanakan tugas tugas kepemimpinannya dalam bidang
kependidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk disampaikan
pada sidang Senat guna memperoleh persetujuan dan pengesahan ketua Senat
Stikes.

51

b.

Merumuskan

kebijakan

berkenaan

dengan

penilaian

prestasi

Akademik dan profesi serta kepribadian civitas Akademika untuk disahkan


Oleh Ketua Stikes.
c.

Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan program


pendidikan Akademik dan profesi, untuk disahkan oleh Ketua Senat Stikes.

d.

Merumuskan dan secara berkala meninjau kembali peraturan


peraturan pelaksanaan kebebasan Akademik kebebasan mimbar dan otonomi
keilmuan dilingkungan Stikes, untuk disahkan oleh Ketua Stikes.

e.

Pada setiap permulaan Tahun Akademik, menilai pertanggung jawaban


pimpinan Stikes tentang pelaksanaan kebijakan berkenaan dengan bidang
pendidikan dan pengajaran. Penelitian serta pengabdian pada masyarakat
dalam tahun Akademik yang telah berakhir.

2.

Komisi Sumber Daya Manusia Bertugas untuk :


a.

Merumuskan Kebijakan dasar Stikes berkenaan


dengan peningkatan kualitas dan pengembangan sumber daya manusia,
melalui pendidikan dan latihan serta bekerjasama dengan perguruan tinggi
lain dan atau instansi pemerintah / swasta untuk disahkan oleh Ketua Senat
Stikes.

b.

Merumuskan kebijakan dasar Stikes berkenaan


dengan pendayagunaan dan pengembangan personalia untuk disahkan oleh
Ketua Senat Stikes.

52

c.

Merumuskan kebijakan dasar Stikes merkenaan


pendayagunaan dengan sumber daya lain di lingkungan Stikes untuk
kesejahteraan pegawai untuk di sahkan oleh Ketua Senat Stikes.

d.

Memberikan penilaian tentang kelayakan seseorang


untuk dicalonkan sebagai pimpinan Stikes berdasarkan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang undangan yang berlaku untuk
disahkan oleh Ketua Senat Stikes sebagai pertimbangan bagi Badan
Penyelenggaraan Stikes dalam memilih calon Pimpinan Stikes.

e.

Merumuskan dasar kebijakan Stikes berkenaan


dengan penanganan kasus kasus pelanggaran terhadap peraturan peraturan
yang berlaku di lingkungan Stikes oleh dosen dan karyawan non edukatif
untuk disahkan oleh Ketua Senat Stikes.

f.

Pada setiap permulaan tahun akademik menilai


pertanggung jawaban pimpinan Stikes tentang pelaksanaan kebijakan
berkenaan dengan bidang sumber daya manusia dan untuk sumber daya lain
yang digunakan untuk kesejahteraan pegawai.

3.

Komisi Sarana dan Prasarana bertugas untuk :


a.

Meninjau dan memperbaiki rencana anggaran


pendapatan dan belanja Stikes yang diajukan oleh pimpinan Stikes untuk
diajukan pada sidang Senat guna memperoleh persetujuan dan pengesahan
Ketua Senat Stikes.

53

b.

Merumuskan kebijakan dasar Stikes berkenaan


dengan pengetahuan dan pengembangan sara dan prasarana untuk disahkan
oleh Ketua Senat Stikes.

c.

Pada setiap permulaan tahun akademik menilai


pertanggung jawaban pimpinan Stikes tentang pelaksanaan kebijakan
berkenaan dengan bidang Administrasi Keuangan, sarana dan prasarana.

Pasal 38
Unsur Pelaksana Akademik
1.

Unsur pelaksana Akademik di Stikes Harapan Bunda Kota Bima


terdiri atas Laboratorium, Pusat penelitian, Pengabdian pada masyarakat dan
kelompok dosen.

2.

Rencana studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman


penyelenggaraan pendidikan Akademik dan atau profesi yang diselenggarakan
atas dasar suatu Kurikulum serta ditujukkan agar mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sifat yang sesuai dengan sarana kurikulum.

Pasal 39
Laboratorium

54

1.

Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab


kepada Ketua Stikes.

2.

Kepala Laboratorium diangkat dan deberhentikan oleh Ketua Stikes


setelah mendapat pertimbangan Senat Stikes.

3.

Kepala Laboratorium diangkat untuk masa jabatan 4 ( empat ) tahun


dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 ( dua ) kali
masa jabatan berturut turut.

Pasal 40
1.

Stikes

mempunyai

laboratorium

kebidanan

dan

laboratorium

penunjang lainnya
2.

Stikes juga mempunyai laboratorium bahasa Inggris dan komputer


yang digunakan sebagai penunjang kegiatan akademik.

Pasal 41
Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat.
1.

Pusat Penelitian dan Pengabdian Pda Masyarakat merupakan untur


pelaksana akademik yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dengan melaksanakan
penelitian, disamping penyelenggaraan penelitian yang terdiri dari jenis jenis
penelitian, hak atas karya intelektual ( HAKI ), publikasi hasil penelitian dan
pemanfaatan hasil penelitian.

55

2.

Pusat

Penelitian

dan

Pengabdian

Pada

Masyarakat

mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang


dilaksanakan oleh pusat pusat penelitian serta ikut mengusahakan serta
mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
3.

Unsur Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat terdiri atas


Kepala, Tenaga ahli dan Tenaga Administrasi.

4.

Kepala Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Stikes dan


bertanggung jawab kepala Ketua Stikes.

5.

Masa Jabatan Kepala Pusat adalah 4 ( empat ) tahun dengan syarat


tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut turut.

6.

Tata cara pemilihan Kepala Pusat diatur dengan Keputusan Ketua


Stikes.
Pasal 42

1.

2.

Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat terdapat :


a.

Unti Kegiatan Olah raga

b.

Unit Kegiatan Kesenian


Apabila diperlukan Ketua dapat mengubah jenis dan jumlah unit

kegiatan dengan persetujuan Senat.

Pasal 43
Unsur Pelaksana Administrasi

56

1.

Unsur Pelaksana Adninistrasi pada Stikes terdiri atas bagian


Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan ( BAAK ) serta Bagian Administrasi
Umum dan Keuangan ( BAU ).

2.

Unsur Pelaksana Administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1


pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh dan
bertanggung jawab Kepala Ketua Stikes setelah mendapat pertimbangan Senat
Stikes dan persetujuan Yayasan.

3.

Masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 adalah empat


tahun dan dapat diangkat kembali pada peiode berikutnya dengan ketentuan tidak
boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut turut.

4.

Kepala BAAK dan BAU diangkat berdasarkan karier dan diutamakan


tenaga Non fungsional dan dipersyaratkan berlatar pendidikan tinggi ( sarjana,
sarjana muda atau tingkat pendidikan yang setara ).
Pasal 44
Bagian Administrasi dan Kemahasiswaan ( BAAK )

1.

BAAK merupakan unsur pelaksna administrasi yang berasa dibawah


dan bertanggung jawab kepada Ketua Stikes.

2.

Pembinaan terhadap BAAK dilakukan oleh Ketua yang dalam


pelaksanaannya dibantu oleh Pudir Bidang akademik untuk jurusan administrasi
akademik dan oleh Pudir Bidang Kemahasiswaan untuk urusan administrasi
kemahasiswaan.

57

3.

BAAK terdiri atas sub bagian (subag) akademik dan subag


kemahasiswaan.

4.

Subag Akademik dan Subak Kemahasiswaan masing masing


dipimpin oleh seorang kepala Subag yang diangkat dan ditetapkan oleh Ketua
Stikes atas usulan Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
serta mendapat pertimbangan

Pudir Bidang Akademik dan Pudir Bidang

Kemahasiswaan.
5.

Jabatan Kepala Subag Akademik pada BAAK diutamakan yang


bukan tenaga fungsional dan dipersyaratkan berlatar pendidikan tinggi ( sarjana,
sarjana muda dan tingkat pendidikan yang setara ).

6.

Untuk menjaga kesegaran iklim kerja dan pembinaan di lingkungan


BAAK wajid dilakukan pergantian Kasubag maupun para petugasnya ( tour of
duty ) paling sedikit empat tahun sekali.

7.

BAAK mempunyai tugas merencanakan dan memberi pelayanan


teknis dan administratif di bidang akademik dan kemahasiswaan di lingkungan
Stikes.

Pasal 45
Bagian Administrasi Umum

1.

BAU merupakan unsur pelaksana administrasi di bawah dan


bertanggung jawab kepada Ketua Stikes.

58

2.

Pembinaan terhadap BAU dilakukan oleh Ketua yang dalam


pelaksanaanya dibantu oleh Kepala Sub Bidang Administrasi Umum.

3.

BAU

terdiri

atas

Subag

Umum

dan

Perlengkapan,

Subag

Kepegawaian dan Subag Keuangan.


4.

Masing masing Subag tersebut pada ayat 3 pasal ini dipimpin oleh
Kepala subag yang diangkat dan ditetapkan oleh Ketua Stikes atas usul Kepala
BAU serta mendapat pertimbangan Pudir Bidang Administrasi Umum.

5.

Jabatan Kepala Subag pada BAU diutamakan bukan tenaga


fungsional dan dipersyaratkan berlatar belakang pendidikan tinggi ( sarjana,
sarjana muda atau tingkat pendidikan yang setara ).

6.

Untuk menjaga kesegaran ilklim kerja dan pembinaan di lingkungan


BAU wajib dilakukan pergantian Kepala Subag maupun tenaga pelaksana ( tour
of duty ) paling sedikit empat tahun sekali.

7.

BAU mempunyai tugas merencanakan dan memberi pelayanan


dibidang administrasi umum dan keuangan di lingkungan Stikes.

Pasal 46
Unsur Penunjang

1.

Unsur Penunjang ada Stikes dapat berbentuk Unit Pelaksana Teknis


( UPT ) terdiri atas Perpustakaan, Pusat Komputer dan unsur penunjang lain yang

59

diperlukan pada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan akademik dan


profesi Stikes.
2.

Unsur penunjang sebagaimana tersebut pada ayat 1 dipimpin oleh


seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh dan bertanggung jawab
kepada Ketua Stikes.

3.

Masa jabatan sebagaimana tersebut pada ayat 2 adalah empat tahun


dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa
jabatan berturut turut.

Pasal 47
Perpustakaan

1.

UPT di bidang Perpustakaan berada di bawah dan bertanggung jawab


kepada Ketua Stikes.

2.

Pembinaan terhadap UPT perpustakaan dilakukan oleh Ketua Stikes


yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Pudir Bidang Akademik.

3.

Perpustakaan

mempunyai

tugas

merencanakan

dan

memberi

pelayanan media untuk keperluan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan


pengabdian pada masyarakat.
4.

Untuk menjaga kesegaran iklim kerja dan pembinaan di lingkungan


UPT perpustakaan dapat dilakukan pergantian antara Ka Sub Unit maupun para
tenaga pelaksanaan paling sedikit empat tahun sekali.

60

5.

Kepala UPT perpustakaan diangkat dan diberhentikan olah Dirktur


Stikes setelah mendapat pertimbangan Senat Stikes.

6.

Perpustakaan dibimbing oleh seorang Kapala dan dibantu oleh


seorang sekretaris kepala UPT perpustakaan dan kepala sub unit perpustakaan
diangkat dari kalangan tenaga fungsional perpustakaan, diutamakan mereka yang
memiliki pendidikan sarjana perpustakaan atau sarjana ilmu lainnya yang telah
mendapat pendidikan / pelatihan di bidang perpustakaan.

7.

Kepala perpustakaan diangkat untuk masa jabatan empat tahun dan


dapat diangkat kembali.

8.

Suatu sub unit dalam UPT perpustakaan dipimpin oleh seorang Kasub
Unit yang diangkat dan ditetapkan oleh Ketua Stikes atas usulan Ka. UPT
Perpustakaan serta pertimbangan Pudir Bidang Akademik.

9.

Untuk menjaga kesegaran iklim kerja dan pembinaan di lingkungan


UPT Perpustakaan dapat dilakukan pergantian antara Ka. Sub. Unit maupun para
tenaga pelaksana paling sedikit empat tahun sekali.

Pasal 48
Pusat Komputer

1.

Pusat Komputer pada Stikes merupakan unit pelaksana teknis di


bidang pendayagunaan teknologi informatika yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Stikes.

61

2.

Pembinaan terhadap Pusat Komputer dilakukan oleh Ketua Stikes


yang dalam pelaksanannya dibantu oleh Pudir Bidang Administrasi Umum.

3.

Pusat Komputer mempunyai tugas merencanakan dan memberi


pelayanan dalam pendayagunaan teknologi informatika untuk pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di bidang Kesehatan.

4.

Pada Pusat Komputer dapat dibentuk beberapa sub unit sesuai dengan
macam dan / atau bentuk pelayanan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
program pendidikan di Stikes.

5.

Pusat Komputer dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu seorang


sekretaris Kepala Pusat Komputer dan Kasub Komputer diangkat dari kalangan
tenaga fungsional.

Pasal 49
Dosen
1.

Dosen Biasa adalah dosen yang berdasarkan pendidikan dan


keahliannya serta persyaratannya diangkat dan ditetapkan sebagai tenaga tetap di
Stikes dengan tugas pokok, wewenang dan bertanggung jawab di bidang
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan
disebut sebagai dosen tetap.

2.

Dosen Tetap pada Stikes selain dosen yang keberadaannya


sepenuhnya diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan Harapan Bunda Kota Bima
masih dimungkinkan adanya dosen yang dipekerjakan.

62

3.

Dosen yang dipekerjakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang


berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat dan diberhentikan sebagai
tenaga fungsional (dosen) oleh Menteri, dipekerjakan pada Stikes sesuai
kebutuhan akademik Stikes.

4.

Keberadaan Dosen yang dipekerjakan pada Stikes terwujud atas


permohonan bantuan tenaga dosen kepada Pemerintah oleh yayasan Harapan
Bunda Kota Bima dan / atau dasar kesepakatan kerjasama di bidang pendidikan
yang dibutuhkan antara Pemerintah dan Yayasan.

5.

Dosen tetap Stikes seperti tersebut ayat (1) di atas dipersyaratkan


harus memiliki ketentuan sebagai berikut :
a.

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b.

Berwawasan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

c.

Memiliki kualifikasi yang memadai sebagi dosen yang berpendidikan,


pengetahuan, keahlian dan kepribadian.

d.

Mempunyai dedikasi dan integritas yang tinggi, memiliki rasa


handarbeni terhadap Stikes.

e.

Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa
dan negara.

6.

Dosen Luar Biasa adalah Dosen yang bukan tenaga tetap Stikes,
diangkat dan diberhentikan sebagi dosen Stikes oleh Yayasan Harapan Bunda
Kota Bima atas usul Ketua Stikes untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan
program akademik atau mata kuliah tertentu.

63

7.

Dosen Tamu adalah Dosen bukan Dosen biasa maupun Dosen luar
biasa yang berdasarkan keahlian dan misinya diundang dan diberi kemudahan
untuk melakukan pengajaran, pembimbingan dan atau pelatihan mahasiswa Stikes
selama jangka waktu tertentu oleh Pimpinan Stikes.

Pasal 50
1.

Kewajiban dan hak serta beban tugas dosen Stikes ditetapkan


berdasarkan peraturan dalam perundangan yang berlaku dengan keputusan Ketua
Stikes.

2.

Jenjang jabatan akademik dosen terdiri atas : Asisten Ahli, Lektor dan
Lektor Kepala serta Guru Besar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku.

3.

Wewenang dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian jabatan


akademik diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang
berlaku tentang jabatan fungional dosen dan angka kreditnya ( 38/Kep/MKWASPAN/8/199) dan SK Yayasan.

4.

Kewenangan dosen mengajar, menguji serta membimbing skripsi


mahasiswa ditetapkan berdasarkan jenjang jabatan akademik yang dimiliki sesuai
peraturan.

Pasal 51

64

1.

Kriteria

pemilihan,

pengangkatan

dan

pemberhentian

dosen

didasarkan pada :
a.

Prestasi akademik / profesi calon

b.

Kredibilitas lembaga pendidikan asal calon

c.

Kebutuhan dan keahlian yang bersangkutan

d.

Penawaran, pengkajian dan seleksi secara terbuka

e.

Ketentuan lain yang ditetapkan oleh yayasan Harapan Bunda Kota


Bima

2.

Setiap calon dosen sebelum dapat diangkat sebagai pegawai tetap


wajib mengikuti program magang.

3.

Setiap dosen Stikes Wajib :


a.

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat


kepada negara dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang dasar 1945

b.

Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta


kewibawaan dan nama baik Akademi

c.

Mengutamakan kepentingan Akademi dan Masyarakat


dari pada kepentingan pribadi

d.

Berfikir, bersikap dan berperilaku sebagai anggota


masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat, bertanggung jawab dan
menghindari perbuatan yang tercela antara lain perbuatan plagiat.

65

e.

Mempunyai motivasi maju, striver for exelent dan


budaya wira usaha.

f.

Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran


akademik serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik baiknya.

g.

Berdisiplin, bersikap rendah hati, peka, teliti, hati hati


dan menghargai pendapat orang lain.

h.

Memegang teguh rahasia negara dan jabatan serta tidak


menyalahgunakan jabatan.

i.

Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang


nyata diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak langsung
berhubungan secara tidak sah dengan profesinya.

j.

Memperhatikan batas wewenang dan bertanggung


jawab ilmiah dalam menggunakan kebebasan mimbar akademik serta tidak
melangkahi wewenang keahlian atau wewenang teman sejawatnya.

k.

Menghormati sesama dosen maupun pegawai dan


berusaha meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.

l.

Membimbing

dan

memberi

kesempatan

kepada

mahasiswa untuk mendapatkan, mengembangkan dan mengamalkan ilmu


pengetahuan, teknologi dan / atau kesenian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku.

66

m.

Membimbing dan mendidik mahasiswa ke arah


pembentukan kepribadian insan terpelajar yang mandiri dan bertanggung
jawab.

n.

Bersikap dan bertindak adil terhadap mahasiswa serta


pantas diteladani oleh mahasiswa.

o.

Menjaga / memelihara kehormatan dan kesehatan


dirinya.

p.

Mengikuti mengembangkan dan mengamalkan ilmu


pengetauan, teknologi dan / atau kesenian sesuai dengan bidangnya.

q.

Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku


di Akademik.

Pasal 51
Tenaga Penunjang Akademik

1.

Tenaga

Penunjang

akademik

teridi

atas

tenaga

peneliti,

pengembangan di bidang pendidikan, pustakawan, laborat, teknisi dan tenaga


administrasi.
2.

Kriteria

pemilihan,

pengangkatan

penunjang akademik didasarkan pada :


a.

Keahlian / profesi calon

dan

pemberhentian

tenaga

67

b.

Latar belakang pendidikan / pelatihan dan pengalaman calon yang


serasi

c.

Kebutuhan dan keahlian / profesi yang bersangkutan

d.

Kemampuan dan persyaratan yang dimiliki calon

e.

Penawaran, pengkajian dan seleksi secara terbuka

f.

Ketentuan lain yang ditetapkan oleh Yayasan Harapan Bunda Kota


Bima

3.

Setiap calon tenaga penunjang akademik sebelum dapat diangkat


sebagai pegawai tetap wajib mengikuti program magang.

Pasal 53
Ketentuan Lain
1.

Kriteria untuk promosi ditentukan oleh Ketua berdasarkan usul Senat.

2.

Kriteria promosi bersifat terbuka dan jelas.

3.

Promosi dalam jabatan struktural dilakukan secara kompetitif /


selektif dan kompetisi atau seleksi dilakukan tidak terbatas dalam lingkup Stikes
Harapan Bunda Kota Bima

4.

Promosi dalam jabatan fungsional dilakukan secara programik baik


lateral maupun vertikal

5.

promosi

dalam

jabatan

administrasi

pemantauan atas prestasi yang bersangkutan.

dilakukan

berdasarkan

68

Pasal 54
Setiap tenaga kependidikan di Stikes Harapan Bunda Kota Bima berhak untuk :
Mendapatkan bimbingan dan pembinaan karier.
Mengetahui peraturan kriteria promosi.
Memperoleh

penghargaan dan atau dukungan dalam melaksanakan

tugas

kelembagaan.
Setiap tenaga penyelenggara Stikes Harapan Bunda Kota Bima berkewajiban untuk
mengindahkan statuta dan ketentuan lain yang dijabarkan dari ststuta yang akan
ditentukan kemudian
Ketentuan sebagaimana disebut pada ayat (2) akan ditetapkan oleh Ketua dengan
persetujuan Senat.

BAB XII
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 55

Mahasiswa Stikes adalah seseorang yang terdaftar pada Stikes Harapan Bunda Kota
Bima sebagaimana yang dimaksud pada pasal 18 ayat (1), (2) dan (3), mempunyai
nomor induk mahasiswa dan menerima serta memanfaatkan pelayanan pendidikan
dari Stikes Harapan Bunda Kota Bima

Anda mungkin juga menyukai