Anda di halaman 1dari 28

1.

JENIS-JENIS PROSES PENGOLAHAN


2. PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

JENIS-JENIS PROSES PENGOLAHAN


Berdasarkan Tujuan :

Primary Processing

Secondary Processing

Treating Process

Primary Processing
Adalah proses awal pemisahan fraksi minyak bumi dengan
metoda distillasi (pemisahan fraksi atas dasar perbedaan titik
didih masing-masing fraksi)

Secondary Processing :

Adalah proses lanjutan terhadap produk dari fraksi minyak bumi


(hasil distillasi), sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah
maupun meningkatkan konversi dan recovery minyak bumi.

Treating/Finishing Process :

Adalah proses pemurnian produk dari berbagai zat pengotor


(impurities) yang merupakan polutan terhadap lingkungan atau
berbahaya/merusak peralatan.
3

PRIMARY PROCESSING :
DISTILLASI :
A process in which a liquid or vapour mixture of
two or more substances is separated into its
component fractions of desired purity, by the
application and removal of heat

PRIMARY PROCESSING :
PRE-TREATMENT :
- WATER DRAINING (PEMBUANGAN AIR & SOLID)
- DESALTING (PENGHILANGAN GARAM & SOLID)

PRIMARY PROCESSING :
DISTILLASI ATMOSFERIK

DISTILLASI VACUUM

DISTILLASI ATMOSFERIK :

VACUUM DISTILLATION :

SECONDARY PROCESSING :
Adalah proses lanjutan terhadap produk dari fraksi
minyak bumi (hasil distillasi), bertujuan untuk
meningkatkan nilai tambah maupun meningkatkan
konversi dan recovery minyak bumi.

JENIS-JENIS PROSES :
THERMAL CONVERSION PROCESSES
CATALYTIC CONVERSION PROCESS

THERMAL CONVERSION PROCESSES


Adalah
proses
de-komposisi
(cracking)
hydrocarbon pada temperatur tinggi sehingga
terbentuk material dengan Berat Molekul yang
lebih rendah.

CATALYTIC CONVERSION PROCESSES


Adalah proses perubahan jumlah carbon
(cracking maupun reforming) hydrocarbon
melalui mekanisme reaksi dengan bantuan
catalyst.
10

THERMAL CONVERSION PROCESSES


Reaksi pada Thermal conversion/cracking :
Cn H2n+2

Cn 2H2n 3 + C2 H5

Jenis proses yang termasuk thermal conversion:


Thermal cracking
Visbreaking
Coking
11

THERMAL CONVERSION PROCESSES


Proses

Action

Tujuan

Bahan Baku

Produk

Steam
cracking

Decomposition

Crack large
molecules

Atmospheric
tower heavy
fuel/distillate

Cracked
naphtha,
coke,
residuals

Visbreaking

Decomposition

Reduce
viscosity

Atmospheric
tower residual

Distillate

Coking

Polymerization

Convert
vacuum
residuals

Residual,
heavy oil, tar

Naphtha, gas
oil, coke

12

THERMAL CONVERSION PROCESSES


Thermal cracking
o steam cracking
Visbreaking
o Conventional visbreaking
o Soaking visbreaking
Coking :
o Delayed Coking
o Fluid Coking
o Flexi Coking
13

CATALYTIC CONVERSION PROCESSES


Adalah proses perubahan jumlah carbon
(cracking maupun reforming) hydrocarbon
melalui mekanisme reaksi dengan bantuan
catalyst.
Jenis proses yang termasuk catalytic conversion :
Catalytic Cracking
Catalytic Reforming
Hydrocracking
Catalytic Alkylation
Catalytic Isomerization
Catalytic Polymerization

14

CATALYTIC CONVERSION PROCESSES


Proses

Action

Tujuan

Bahan Baku

Produk

Catalytic
cracking

Alteration

Upgrade
gasoline

Gas oil, coke


distillate

Gasoline,
petrochemical

Catalytic
reforming

Alteration/
dehydrogenation

Upgrade lowoctane
naphtha

Coker/hydrocra
cker naphtha

High-octane
reformate/
aromatic

Hydrocracking

Hydrogenation

Convert to
lighter
hydrocarbon

Gas oil, cracked Lighter, higher


oil, residuals
quality products

Alkylation

Combining

Unite olefins &


isoparaffins

isobutane/
cracker olefin

Iso-octane
(alkylate)

Isomerization

Rearrangement

Convert
straight chain
to branch

Butane,
centane,
cexane

Isobutane/
pentane/hexane

Polymerization

Polymerization

Unite two or
more olefins

Cracker olefins

High octane
naphtha,
petrochemical

15

TREATING/FINISHING PROCESSES
Adalah proses pemurnian produk dari berbagai zat pengotor
(impurities) yang merupakan polutan terhadap lingkungan atau
berbahaya/merusak peralatan.

Jenis proses yang termasuk Treating Process :


H2S Removal process
Sulfur Conversion Process
Sweetening Process
Solvent Extraction Process
Hydrotreating Process
16

17

PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI

MINYAK
BUMI
(CRUDE OIL)

REF.OFF GAS (C1 &


C2)

LPG
NAPHTA
MOGAS
KEROSINE
AVTUR
DIESEL/GASOIL
FUEL OIL
SOLVENT
LUBRICANT
WAX
COKE
DLL

18

Liquefied Petroleum Gas (LPG) :


- Merupakan campuran paraffinic dan
olefinic hydrocarbons seperti propane,
propylen, butane, dan butylene
- Digunanakan sebagai fuel, dan disimpan
dalam bentuk liquids bertekanan.
- Boiling points adalah : -74 C to +38 C
- Colourless, and the vapours > udara,
mudah terbakar

19

Naphta :
Light naphtha : digunakan sebagai olefins
Solvents dan diluents, extraction solvents,
serta bahan baku industri petkim
Intermediate naphtha : banyak digunakan
sebagai Aviation dan motor gasoline, serta
dry-cleaning solvents
Heavy naphtha : digunakan sebagai bahan
bakar jet militer dan kerosene tractor fuel.

20

Motor Gasoline :
Merupakan campuran dari low-boiling hydrocarbon fractions,
termasuk reformate, alkylate, aliphatic naphtha (light straight-run
naphtha), aromatic naphtha (thermal and catalytic cracked
naphtha) and additives.
Gasoline blending boiling points : ambient temperatures - 204 C,
dan flashpoint < -40 C.
Kualitas utama gasoline adalah : octane number (anti-knock),
volatility (starting and vapour lock) and vapour pressure
Additives digunakan untuk meningkatkan kinerja gasoline dan
memberikan perlindungan terhadap oxidation and rust formation.
Aviation gasoline adalah high-octane product, khusu diblending
untuk bekerja baik pada ketinggian
Additif utama : Tetra ethyl lead (TEL) tetra methyl
lead (TML)
Ethyl tertiary butyl ether (ETBE), methyl tertiary butyl ether
(MTBE), tertiary amyl methyl ether (TAME) dan digunakan untuk
menggantikan TEL dan TML untuk meningkatkan kinerja anti-knock
mogas dan menurunkan emisi carbon monoxida.
21

Kerosine & Avtur :

- Merupakan campuran paraffins dan naphthenes


dengan kandungan aroamatic < 20%
- Flashpoint > 38 C, Boiling range : 160 C to 240 C,
- Banyak digunakan untuk lighting, heating, solvents
dan blending ke diesel fuel.
- Jet fuel (avtur) adalah middle distillate kerosene
product dengan kualitas crtitical/utama adalah
freezepoint, flashpoint dan smokepoint.
- Commercial jet fuel mempunyai Boiling range 191 C
- 274 C, dan military jet fuel = 55 C - 288 C.
22

Gasoil :
- Merupakan campuran paraffins, naphthenes dan aromatics,
serta mengandung sejumlah kecil olefin.
- Light-coloured
- Flash points > 60 C, boiling ranges sekitar 240 C - 371 C,
dan sering di hydrodesulphurized untuk meningkatkan
stability.
- Parameter kualitas utama adalah cetane number sebagai
acuan untuk kemudahan penyalaan (good starting and
combustion)
- Digunakan sebagai bahan bakar otomotif maupun diesel
engine.

23

Fuel Oil :
- Merupakan campuran hydrocarbon dengan molekul
besar yang sangat viscous
- Bahan bakar utama untuk kapal (marine vehicle),
industrial facilities use residual fuels or combinations of
residual and distillate fuels, for power, heat and
processing.
- Berwarna gelap,
- Flashpoints > 121 C and Boiling points > 370 C.
- Critical specifications untuk fuel oil adalah viskositas dan
low sulphur content (untuk environmental control).
24

Hydrocarbon Solvent :
-

Merupakan campuran dari berbagai senyawa seperti


benzene, toluene, xylene, hexane dan heptane
Boiling points and hydrocarbon composition relatif dekat
dan mudah dikontrol
Digunakan sebagai pelarut (solvents), paint thinners,
dry-cleaning fluids, degreasers, industrial and pestisida
solvents dll
Solvents dikelompokkan sebagai aromatic atau nonaromatic, tergantung komposisi
Flashpoints, bervariasi dari < -18 C s/d > 60 C.
Bahaya solvent adalah flammable dan uap solvent
bila
bercampur udara akan mudah terbakar
Aromatic solvents lebih beracun dari pada
non-aromatic
solvents.
25

Lubricant (pelumas) :

- Lubricating oil base stocks dihasilkan dengan proses khsusus untuk


memenuhi spec. yang diinginkan customer
- Light - to medium -coloured, low-volatile, medium - to high viscous
mixtures of paraffinic, naphthenic and aromatic oils,
- Boiling ranges = 371 C to 538 C.
- Additives, seperti demulsifiers, anti-oxidants and viscosity improvers,
ditambahkan untuk menghasilkan karakteristik yang diperlukan pada
pelumasan motor oils, turbine and hydraulic oils, industrial greases,
lubricants, gear oils and cutting oils.
- Kualitas yang paling kritis (utama) pada pelumas adalah high viscosity
index, tidak mudah berubah pada variasi temperatur.
- Greases adalah campuran lubricating oils dan metallic soaps, dengan
tambahan material khusus seperti asbestos, graphite, molybdenum,
silicones dan talc untuk memberikan efek insulation or lubricity.
26

Special produk :

- Wax adalah produk yang banyak digunakan sebagai


pelapis/pelindung produk makanan, coatings; sebagai
bahan campuran pada cosmetics, semir sepatu dan
candle.
- Sulphur (belerang) dihasilkan dari gas H2S/ Tail gas dari
pengolahan minyak bumi..
- Coke, merupakan pure carbon, digunakan sebagai
electrodes hingga briket batubara, tergantung
karakteristik fisik dari coking process.
- Asphalt, merupakan residu dari pengolahan minyak
bumi yang digunakan sebagai pengeras dan pelapis
jalan raya dan pengeras lantai. Umumnya tahan
terhadap chemicals dan kondisi cuaca.
27

28

Anda mungkin juga menyukai