Primary Processing
Secondary Processing
Treating Process
Primary Processing
Adalah proses awal pemisahan fraksi minyak bumi dengan
metoda distillasi (pemisahan fraksi atas dasar perbedaan titik
didih masing-masing fraksi)
Secondary Processing :
Treating/Finishing Process :
PRIMARY PROCESSING :
DISTILLASI :
A process in which a liquid or vapour mixture of
two or more substances is separated into its
component fractions of desired purity, by the
application and removal of heat
PRIMARY PROCESSING :
PRE-TREATMENT :
- WATER DRAINING (PEMBUANGAN AIR & SOLID)
- DESALTING (PENGHILANGAN GARAM & SOLID)
PRIMARY PROCESSING :
DISTILLASI ATMOSFERIK
DISTILLASI VACUUM
DISTILLASI ATMOSFERIK :
VACUUM DISTILLATION :
SECONDARY PROCESSING :
Adalah proses lanjutan terhadap produk dari fraksi
minyak bumi (hasil distillasi), bertujuan untuk
meningkatkan nilai tambah maupun meningkatkan
konversi dan recovery minyak bumi.
JENIS-JENIS PROSES :
THERMAL CONVERSION PROCESSES
CATALYTIC CONVERSION PROCESS
Cn 2H2n 3 + C2 H5
Action
Tujuan
Bahan Baku
Produk
Steam
cracking
Decomposition
Crack large
molecules
Atmospheric
tower heavy
fuel/distillate
Cracked
naphtha,
coke,
residuals
Visbreaking
Decomposition
Reduce
viscosity
Atmospheric
tower residual
Distillate
Coking
Polymerization
Convert
vacuum
residuals
Residual,
heavy oil, tar
Naphtha, gas
oil, coke
12
14
Action
Tujuan
Bahan Baku
Produk
Catalytic
cracking
Alteration
Upgrade
gasoline
Gasoline,
petrochemical
Catalytic
reforming
Alteration/
dehydrogenation
Upgrade lowoctane
naphtha
Coker/hydrocra
cker naphtha
High-octane
reformate/
aromatic
Hydrocracking
Hydrogenation
Convert to
lighter
hydrocarbon
Alkylation
Combining
isobutane/
cracker olefin
Iso-octane
(alkylate)
Isomerization
Rearrangement
Convert
straight chain
to branch
Butane,
centane,
cexane
Isobutane/
pentane/hexane
Polymerization
Polymerization
Unite two or
more olefins
Cracker olefins
High octane
naphtha,
petrochemical
15
TREATING/FINISHING PROCESSES
Adalah proses pemurnian produk dari berbagai zat pengotor
(impurities) yang merupakan polutan terhadap lingkungan atau
berbahaya/merusak peralatan.
17
MINYAK
BUMI
(CRUDE OIL)
LPG
NAPHTA
MOGAS
KEROSINE
AVTUR
DIESEL/GASOIL
FUEL OIL
SOLVENT
LUBRICANT
WAX
COKE
DLL
18
19
Naphta :
Light naphtha : digunakan sebagai olefins
Solvents dan diluents, extraction solvents,
serta bahan baku industri petkim
Intermediate naphtha : banyak digunakan
sebagai Aviation dan motor gasoline, serta
dry-cleaning solvents
Heavy naphtha : digunakan sebagai bahan
bakar jet militer dan kerosene tractor fuel.
20
Motor Gasoline :
Merupakan campuran dari low-boiling hydrocarbon fractions,
termasuk reformate, alkylate, aliphatic naphtha (light straight-run
naphtha), aromatic naphtha (thermal and catalytic cracked
naphtha) and additives.
Gasoline blending boiling points : ambient temperatures - 204 C,
dan flashpoint < -40 C.
Kualitas utama gasoline adalah : octane number (anti-knock),
volatility (starting and vapour lock) and vapour pressure
Additives digunakan untuk meningkatkan kinerja gasoline dan
memberikan perlindungan terhadap oxidation and rust formation.
Aviation gasoline adalah high-octane product, khusu diblending
untuk bekerja baik pada ketinggian
Additif utama : Tetra ethyl lead (TEL) tetra methyl
lead (TML)
Ethyl tertiary butyl ether (ETBE), methyl tertiary butyl ether
(MTBE), tertiary amyl methyl ether (TAME) dan digunakan untuk
menggantikan TEL dan TML untuk meningkatkan kinerja anti-knock
mogas dan menurunkan emisi carbon monoxida.
21
Gasoil :
- Merupakan campuran paraffins, naphthenes dan aromatics,
serta mengandung sejumlah kecil olefin.
- Light-coloured
- Flash points > 60 C, boiling ranges sekitar 240 C - 371 C,
dan sering di hydrodesulphurized untuk meningkatkan
stability.
- Parameter kualitas utama adalah cetane number sebagai
acuan untuk kemudahan penyalaan (good starting and
combustion)
- Digunakan sebagai bahan bakar otomotif maupun diesel
engine.
23
Fuel Oil :
- Merupakan campuran hydrocarbon dengan molekul
besar yang sangat viscous
- Bahan bakar utama untuk kapal (marine vehicle),
industrial facilities use residual fuels or combinations of
residual and distillate fuels, for power, heat and
processing.
- Berwarna gelap,
- Flashpoints > 121 C and Boiling points > 370 C.
- Critical specifications untuk fuel oil adalah viskositas dan
low sulphur content (untuk environmental control).
24
Hydrocarbon Solvent :
-
Lubricant (pelumas) :
Special produk :
28