Anda di halaman 1dari 16

Rombel 2 Hukum Investasi

Hari Kamis Jam 07.00 WIB


Ruang K1-313

PENYELESAIAN SENGKETA
DI BIDANG INVESTASI
Disusun oleh :
Muladsari Adiningtyas
8111412124

Pengertian Penyelesaian sengketa


Istilah penyelesaian sengketa berasal
dari bahasa Inggris, yakni Dispute
Resolution.
Richard L. Abel mengartikan sengketa
sebagai pernyataan publik mengenai
tuntutan yang selaras (inconsistent cliam)
terhadap sesuatu yang bernilai (dalam
Friedman ,2001).

Pola Penyelesaian Sengketa


Merupakan suatu bentuk atau kerangka
untuk mengakhiri pertikaian atau sengketa
yang terjadi antara para pihak.
Pola penyelesaian sengketa dibagi
menjadi 2 macam, yaitu melalui :
1. Pengadilan
2. Alternatif Penyelesaian Sengketa (ADR)

1. Pengadilan (Litigasi)
Merupakan suatu pola penyelesaian
sengketa yang terjadi antara para pihak
yang bersengketa, dimana dalam
penyelesaian sengketa itu diselesaikan
oleh pengadilan
Putusannya bersifat mengikat

Penyelesaian Sengketa Penanaman


Modal yang Timbul antara Pemerintah
dengan Investor Domestik
Tujuan utama para investor menanamkan
investasinya adalah untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Investasi dari aspek pembiayaan dibagi
menjadi 2, yakni : PMDN dan PMA
Dua macam cara untuk menyelesaikan
sengketa tsb, antara lain :
Alternative Dispute Resolution (ADR)
Litigasi

Penyelesaian Sengketa Penanaman


Modal yang Timbul antara Pemerintah
dengan Investor Domestik

Dalam pasal 22 undang-undang nomor 1


tahun 19667 tentang Penanaman Modal
Asing telah ditentukan pola penyelesaian
sengketa dengn investor asing yang
berkaitan dengan tindakan nasionalisasi
oleh pemerintah, yaitu lembaga Arbitrase

Dalam pasal 32 ayat (1) dan ayat (3) UU


No25 Tahun 2007, ditentukan dua cara
dalam penyelesaian sengketa antara
Pemerintah Indonesia dengan Investor
asing,
Musyawarah dan mufakat

Penyelesaian
sengketa dg
investor asing
Arbitrase internasional

Aturan arbitrase yang dapat dipilih oleh para


pihak untuk menyelesiakan sengketa
penanaman investasi asing adalah :
1) ICC (International Chamber of Commerce)
Rules;
2) UNCITRAL (United Nation Commission on
International Trade Law);
3) Konvensi New York; dan
4) Konvensi Washington.

2. Alternatif Penyelesaian Sengketa


Mengacu pada ketentuan Pasal 1 ayat (10)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999, cara
penyelesaian sengketa melalui ADR dibagi
menjadi lima cara, yaitu:
1.
konsultasi;
2.
negosiasi;
3.
mediasi;
4.
konsiliasi; atau
5.
penilaian ahli.

Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan
keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan penyelesaian.
Dengan demikian, konsiliasi merupakan
proses penyelesaian sengketa alternatif
dan melibatkan pihak ketiga yang
diikutsertakan untuk menyelesaikan
sengketa.

Penyelesaian memaluli konsiliasi di atur dalam artikel


28 sampai 35 ICSID, meliputi :
1. Komisi konsiliasi
2. Anggota komisi
3. Pengajuan konsiliasi
4. Jenis perselisihan
5. Permohonan komsiliasi
6. Penunjuk, jumlah, dan penunjukan jumlah konsiliator
7. Proses penyelesaian konsiliasi
8. Penyelesaian konsiliasi

Negosiasi
Pengertian Negosiasi :
Proses yang melibatkan upaya seseorang untuk mengubah
(atau tak mengubah) sikap dan perilaku orang lain.
Proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut
kepentingan timbal balik dari pihak-pihak tertentu dengan
sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang
berbeda satu dengan yang lain.
Negosiasi adalah suatu bentuk pertemuan antara dua
pihak: pihak kita dan pihal lawan dimana kedua belah pihak
bersama-sama mencari hasil yang baik, demi kepentingan
kedua pihak.

Mediasi
Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui
proses perundingan atau mufakat para pihak dengan
dibantu oleh mediator yang tidak memiliki kewenangan
memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
Ciri utama proses mediasi adalah
perundingan yang esensinya sama dengan proses
musyawarah atau konsensus, maka tidak boleh ada
paksaan untuk menerima atau menolak sesuatu
gagasan atau penyelesaian selama proses mediasi
berlangsung. Segala sesuatunya harus memperoleh
persetujuan dari para pihak.

Arbitrase
Istilah arbitrase berasal dari kata
Arbitrare (bahasa Latin) yang berarti
kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu
perkara menurut kebijaksanaan.

Asas Arbitrase
Asas asas yang ada dalam arbitrease
antara lain :
1. Asas Kesepakatan
2. Asas Musyawarah
3. Asas Limitatif
4. Asas final and binding

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai