Anda di halaman 1dari 5

Ektraksi dengan Metode Sonxlet

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau lebih bahan dari suatu padatan atau
cairan (Suyitno, 1989). Ekstraksi merupakan penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif
pada bagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan yang pada umumnya
mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Zat aktif
dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan
berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan
metode ekstraksi dan pelarut tertentu

untuk mengekstraksinya.

Proses

terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman yang mengandung zat aktif, zat aktif
akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka larutan
terpekat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan
antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel (Team Teaching, 2013).
Proses ekstraksi senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman dapat
dipengaruhi berbagai aspek, baik dari teknis penyaringan maupun faktor tanaman
itu sendiri. Metode serta pelarut yang digunakan untuk memperoleh ekstrak
menjadi faktor penting dalam optimasi proses ekstraksi komponen bioaktif dari
alam. Sistem penyaringan dan polaritas pelarut sangat menentukan perpindahan
senyawa kimia tanaman dari dalam sel ke dalam cairan pelarut (Rais, 2014).
Metode ekstraksi terbagi atas dua cara yaitu ekstraksi secara dingin dan
ekstraksi secara panas. Metode ekstraksi secara dingin terdiri atas metode
maserasi dan perkolasi sedangkan ekstraksi secara panas tersiri atas metode
refluks dan destilasi uap. Pada penelitian ini seharusnya menggunakan metode
Sonxhlet dari pada metode ekstraksi sederhana. Alat soxhlet adalah suatu sistem
penyarian berulang dengan pelarut yang sama yang menggunakan proses sirkulasi
perubahan uap cair dari pelarut dengan pemanasan. Polaritas cairan pelarut yang
digunakan bergantung dari sifat kimia senyawa aktif yang akan diekstraksi dan
kemampuan menembus membran sel (Rais, 2014).
Ekstraksi menggunakan Soxhlet dengan pelarut cair merupakan salah
satu metode yang paling baik digunakan dalam memisahkan senyawa bioaktif dari
alam. Cara ini memiliki beberapa kelebihan dibanding yang lain antara lain
sampel kontak dengan pelarut yang murni secara berulang, kemampuan

mengekstraksi sampel lebih tanpa tergantung jumlah pelarut yang banyak (Rais,
2014).
Perlatan untuk ekstraksi dengan metode sonxhlet pertama kali
dideskripsikan pada tahun 1879 yang merupakan peralatan yang dapat digunakan
untuk memisahkan satu gram sampai seratus gram dengan hasil mendekati 100%.
Dengan menggunakan peralatan Sonxhlet untuk melakukan ekstraksi jumlah
pelarut secara signifikan akan berkurang, konsistensinya akan meningkat, dan
secara keseluruhan kualitas produk akan berkisar antara 97% sampai 99% murni
(Chemo, 2003).
Prosedur dasar yaitu dengan meletakkan sampel pada poros wadah dan
membiarkan pelarut yang terkondensasi ke tempat ekstrak secara terus menerus.
Komponen dasar dari alat Sonxhlet menurut Chemo (2003) terdiri atas
a. Condenser, berfungsi mendinginkan uap pelarut dan menyebabkannya
berkondensasi (kembali menjadi liquid). Pada gambar 2 menunjukkan tipe
cincin dari condenser yang berfungsi dengan memperluas permukaan untuk
transfer panas,
b. Porous Container, berfungsi sebagai tempat sampel dan membiarkan pelarut
yang terkondensasi untuk mengisi dan melaluinya sehingga mengekstraksi
material aktif, dan
c. Distilling Pot, berfungsi sebagai tempat pelarut dan bertindak sebagai
reservoir untuk material yang terkumpul.

Gambar 1 Alat Sonxhlet (Chemo, 2003).


de Castro dan Ayuso (2000) menambahkan bahwa pada Sonxhlet
konvenional, sampel ditempatkan dalam thimble-holder dan selama pegoperasian
secara berangsur-angsur berisi dengan pelarut yang terkondensasi dari labu
destilasi. Ketika cairan melebihi tinggi maksimal, sifon akan mengeluarkan
sebagian muatan dari thimble-holder dan mengalirkannya kembali ke tabung
destilasi, membawa ekstrak dalam kumpulan cairan. Proses tersebut diulang
sampai ekstraksi selesai.

Gambar 2 Sonxhlet Extraction Apparatus (de Castro dan Ayuso, 2000).


Pelarut yang digunakan pada metode Sonxhlet ada 2 jenis yaitu heksana
(C6H12) untuk sampel kering dan methanol (CH3OH) untuk sampel basah.
Berdasarkan penelitian dari Ahmad, et all (2010), menunjukkan bahwa
penggunaan pelarut methanol dan n-hexane pada pengekstraksian Herba leonuri
menghasilkan produk lebih banyak dari pada n-hexane yaitu dapat mencapai dua
kali lipat.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Anees, Abbas F.M. Alkarkhi, Sufia Hena, Bazlul Mobbin Siddique, dan
Khoo Wai Dur. 2010. Optimization of Soxhlet Extraction of Herba
leonuri Using Factorial Design of Experiment. International Journal of
Chemistry. 2(1): 198-205. (Online),
(http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijc/article/download/5080/42
42.pdf, diakses tanggal 7 Agustus 2015).
Chemo. 2003. Beginners Guide to Sonxhlet Extraction. (Online),
(https://www.erowid.org/archive/rhodium/pdf/soxhlet4dummies.pdf,
diakses tanggal 7 Agustus 2015).

De Castro, M.D. Luque dan Ayuso, L.E. Garcia. 2000. Soxhlet Extraction.
(Online), (http://cnqzu.com/library/Anarchy
%20Folder/Chemistry/Crystalization,%20Purification,
%20Separation/Encyclopedia%20of%20Separation%20Science/Level
%20III%20-%20Practical%20Applications/ENVIRONMENTAL
%20APPLICATIONS%20-%20Soxhlet%20Extraction.pdf, diakses
tanggal 7 Agustus 2015).
Rais, Ichwan Ridwan. 2014. Ekstraksi Androgafolid dari Andrographis
paniculata (Burm.f.) Nees Menggunakan Ekstraktor Sonxhlet. Jurnal
Pharmaciana. 4(1): 85-92. (Online),
(http://journal.uad.ac.id/index.php/PHARMACIANA/article/download/4
02/258.pdf, diakses tanggal 7 Agustus 2015).
Suyitno. 1989. Petunjuk Laboratorium Pangan Proyek Pengembangan.
Malang:Universitas Brawijaya.
Team Teaching. 2013. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Pemisahan Analitik.
Gorontalo: Laboratorium Kimia FMIPA UNG.

Anda mungkin juga menyukai