EKLAMPSIA
TINJAUAN PUSTAKA
Eklampsia preeklampsia dengan
kejang
Trias : hipertensi, proteinuria, oedem.
Eklampsia preeklampsia + kejang
(non neurologis).
Kumpulan gejala vasospasme,
resistensi pembuluh darah perifer ,
perfusi organ .
Maladaptasi imunologi
Genetik
Gangguan
Plasentasi
Penyakit
Vaskular ibu
Faktor genetik
Imunologik
inflamasi
Zat vasoaktif:
Prostaglandin
Nitrat oksidase
endotelin
Penurunan perfusi
Uteroplasenta
Trofoblas
Berlebihan
Zat perusak:
Sitokin
Peroksidase lemak
AKTIVASI
ENDOTEL
VASOSPASME
Hipertensi
Kejang
Oliguria
Iskemia hepar
KEBOCORAN
KAPILER
AKTIVASI
KOAGULASI
trombositopeni
Solusio
Edema
hemokonsentrasi
proteinuria
KLASIFIKASI
Tekanan darah
Proteinuria
Edema
Sakit kepala
Gangguan penglihatan
Nyeri epigastrium
Oliguria
Peningkatan enzim hepar
Penurunan trombosit
Peningkatan bilirubin
Peningkatan creatinin
Ringan
Berat
>140/90
>160/110
2+(1000mg/24 jam)
+/+/-
+/+
+
+
+
+
+
+
+
PROTEINURIA
Category
Negative
Trace
1+
2+
3+
4+
Dipstick
Results
<15
mg/dL
15-29 mg/dL
30 mg/d
100 mg/dl
300 mg/dl
>2000
mg/dL
Equivalent
24-hour
Results*
<150 mg
150-299 mg
300-999
mg
1000-2999 mg
3-20 g
>20 g
EKLAMPSIA
Kejang tonik-klonik generalisata
Hipoksemia ada asidemia laktat
akibat kejang janin bradikardia
setelah serangan kejang.
Kematian mendadak terjadi
bersamaan dengan kejang atau segera
sesudahnya akibat perdarahan otak
massif hemiplegia
NYERI EPIGASTRIUM
Nekrosis, iskemia, dan
edema hepatoselular
yang meregangkan
kapsul Glisson
Peningkatan
SGOT ,SGPT
Tanda untuk mengakhiri
kehamilan
Pengobatan
Pengendalian kejang dengan
magnesium sulfat intravena dosis
bolus.
Pemberian obat antihipertensi oral
atau intravena intermiten
Menghindari diuretik dan
pembatasan cairan intravena
Pelahiran.
Mencegah eklampsia
Terapi magnesium sulfat lebih baik
daripada fenitoin dalam mencegah
kejang eklampsia.
Manfaat magnesium sulfat profilaktik
bagi wanita dengan preeklampsia
ringan masih diperdebatkan karena
resiko eklampsia yang diperkirakan
adalah 1 dalam 100
Solusio plasenta.
Hipofibrinogenemia.
Nekrosis hati.
HELLP Syndrome.
Kelainan ginjal.
DIC.
Prematuritas, dismaturitas, IUFD.
Awal/aura
Kejang tonik
Kejang klonik
Koma
30 detik
mata terbuka ,tapi tidak melihat
Kelopak mata & tangan bergetar
Kepala diputar ke kanan kiri
30 detik
Otot & wajah kaku
Tangan menggenggam
Kaki bengkok kedalam
Muka sianotik,lidah tergigit
1-2 menit
Spasmus tonik hilang
Otot berkontraksi & berulang
Mulut membuka & menutup,lidah
dapat tergigit
Dari mulut keluar ludah berbusa
Muka kongesti & sianosis
Tidak sadar
ILUSTRASI KASUS
Nama
: Ny. T
Umur
: 29 th.
Alamat
: Kaur
Agama
: Islam.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga.
Masuk RS : 30 April 2013
Suami
: Tn. A
Umur
: 35 tahun.
Alamat
: Kaur
Agama
: Islam.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Dagang.
Anamnesa
RPD :
HDK (+), kejang pada kehamilan
RPS :
Kejang sejak 1mgg, riwayat
kejang 3 bulan yl.
Riwayat kejang pada kehamilan
anak I dan II
Keluar air air (-), lendir darah
(-), & mules mules (-).
Riw Hipertensi diketahui pada
saat kehamilan pertama
Sakit kepala, mual, muntah 1
mgg SMRS.
Pandangan kabur (+), nyeri ulu
hati (+).
anak I dan II
DM (-), jantung (-), asma (-),
alergi (-).
G3P2A0 :
Status generalis :
Status Obstetri :
KU/Kes : SS/CM
TD 160/100, N 100, S
36.7, P 20.
Mata : CA -/-, SI -/ C/P : dbn
Ekstr : edema +/+
LED
Leukosit
Hb
()
Ht
Trombosit
Protein total
Albumin
()
Globulin
()
SGOT
SGPT
Ureum
()
Creatinin
: 94 mm()
: 12.100 /l
: 14,3 gr/dl
: 43,2 %
: 195.000 /l
: 6,1 gr/dl ()
: 2,92 gr/dl
: 3,18 gr/dl
: 39 U/L
: 25 U/L
: 51 mg/dl
: 1,09 mg/dl
Urine
Warna
Kejernihan
PH : 6,5
BJ : 1020
Albumin
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Sedimen
Eritrosit
()
Leukosit
Epitel
: kuning.
: agak keruh.
: + 3 ()
: (-)
: (-)
: 0,2 EU
: (-)
: 5 10 / LPB
: 0 5 / LPB
: gepeng (+1).
Perencanaan :
Obs. TTV, HIS, DJJ, & tanda tanda
perburukan eklamsia.
MgSO4 40% 4 gr 1 gr / jam.
Pro sc
Nifedipine 4 x 10 mg P.O
Vit C 2 x 400 mg I.V
Dexamethasone 2 x 6 mg I.V (2 hari).
1 Mei 2013 :
Observasi 2 jam PP :
10.30
11.00
12.30
13.00
TD FN
130/90
140/9092
140/80
140/90
RR
92
20
88
80
Instruksi post op :
Kontraksi
20
baik
20
20
baik
baik
baik
2 Mei 2013:
S : pusing (+). Nyeri pada luka bekas operasi
St. generalis :
KU/Kes : Baik/CM
T 150/90, N 92, S 36.5 ,P 22
Mata : dbn
Thorax : dbn
St. obstetri :
TFU 2 jari bawah pusat.
Lokia rubra (+).
Laktasi -/-.
3 Mei 2013
S
: pusing (+), pk 01.00 kejang 1X selama + 5 menit,
kemudian pasien tidur. Nyeri pada luka bekas operasi berkurang.
O
: KU/Kes : SR/CM
Inspeksi
: Perut tampak datar, tampak bekas luka
operasi tertutup
verband, rembesan darah (-).
Auskultasi
: BU (+) N
Laktasi -/-.
Lab (3/05/13) :
LED
: 90 mm ()
Leukosit : 18.200 /l
Hb : 12,3 gr/dl
Ht : 36,3 %
Trombosit : 63.000 l ()
SGOT
: 58 U/L ()
SGPT
: 54 U/L ()
Ureum
: 60 mg/dl ()
Creatinin : 1,12 mg/dl
ANALISA KASUS
Diagnosis Eklampsia Dengan Riwayat
Kejang Berulang
: 63.000 l ()
: 58 U/L ()
: 54 U/L ()
Penatalaksanaan memenuhi
penatalaksanaan Eklampsia,
Terminasi kehamilan sudah tepat.
Nifedipine & Dexamethasone 2 x 10 mg
bermanfaat u/ mengobati HELLP
Syndrome.
Evaluasi efek terapeutik pada pasien ini
tidak dapat dilakukan pasien pulang
paksa.
Kesimpulan
Preeklampsia angka morbiditas dan mortalitas
ibu dan janin.
Deteksi dini dan pencegahan ANC yang teratur
dan berkesinambungan.
Terminasi pada komplikasi yang berat hasil
yang memuaskan, baik ibu maupun janin.
Diharapkan pelayanan kesehatan primer dapat
mendeteksi adanya preeklampsia. Jadi bila
merujuk pasien ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi tidak dalam keadaan terlambat.
Saran
ANC pada ibu hamil harus dilakukan secara
teratur sehingga adanya gejala preeklampsi
dapat terdeteksi secara dini dengan demikian
timbulnya gejala yang lebih berat (eklampsi)
dapat dihindari.
Perbaikan intake ibu, tinggi protein, tinggi
kalori, balans cairan seimbang 2000 cc/24 jam.
Pemberian terapi anti kejaang bila terjadi
kejang berulang