Fraktur Healing
Fraktur Healing
Fraktur Healing
1.
-Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan
biasanya mengalami pergeseran
-Fraktur inkomplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah
tulang.
-Fraktur tertutup (fraktur simple), tidak menyebabkan robekan kulit.
-Fraktur terbuka (fraktur komplikata/kompleks), merupakan fraktur
dengan luka pada kulit atau membrana mukosa sampai ke patahan
tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade I dengan luka bersih
kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas, Grade II luka lebih luas
tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade III, yang
sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensi, merupakan yang paling berat.
Penyembuhan/perbaikan fraktur :
Bila sebuah tulang patah, maka jaringan lunak sekitarnya juga rusak,
periosteum terpisah dari tulang dan terjadi perdarahan yang cukup
berat. Bekuan darah terbentuk pada daerah tersebut. Bekuan akan
membentuk jaringan granulasi, dimana sel-sel pembentuk tulang
premiti (osteogenik) berdeferensiasi menjadi kondroblas dan osteoblas.
Kondroblas akan mensekresi fosfat yang akan merangsang deposisi
kalsium. Terbentuk lapisan tebal (kalus disekitar lokasi fraktur. Lapisan
ini terus menebal dan meluas, bertemu dengan lapian kalus dari
fragmen yang satunya dan menyatu. Fusi dari kedua fragmen terus
berlanjut dengan terbentuknya trabekula oleh osteoblas, yang melekat
pada tulang dan meluas menyebrangi lokasi fraktur.Persatuan (union)
tulang provisional ini akan menjalani transformasi metaplastikuntuk
menjadi lebih kuat dan lebih terorganisasi. Kalus tulang akan
mengalami re-modelling dimana osteoblas akan membentuk tulang
baru sementara osteoklas akan menyingkirkan bagian yanng rusak
sehingga akhirnya akan terbentuk tulang yang menyerupai keadaan
tulang aslinya
E. Manifestasi klinis:
1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen
tulang diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan
bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan
antar fragmen tulang.
2. Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada fraktur
lengan dan eksremitas.
Deformitas dapat di ketahui dengan membandingkan dengan
ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan baik
karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat
melengketnya obat.
3. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan
dibawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama
lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm
4. Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan,
teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar
fragmen satu dengan lainnya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat
trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi
setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera.
F. Komplikasi fraktur
-Malunion, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah
sembuh dalam posisi yang tidak pada seharusnya, membentuk sudut
atau miring
-Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi
dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.
-Nonunion, patah tulang yang tidak menyambung kembali.
-Compartment syndroma adalah suatu keadaan peningkatan takanan
yang berlebihan di dalam satu ruangan yang disebabkan perdarahan
masif pada suatu tempat.
-Shock,