Identitas pasien
Nama
Usia
Jenis kelamin
Alamat
:
Tn. Ahmad Fahrul
:
23 tahun
:
Laki-laki
:
Kampung Rawa RT 04/03
Pondok Kopi Jakarta Timur
No. RM
:
1370333
Tanggal masuk :
8 Juli 2012
Ruang rawat
:
Bedah kelas
Anamnesa
Auto dan alloanamnesa dengan keluarga
minggu SMRS
Keluhan tambahan : Nyeri pada rahang bawah
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
GCS
: E4V5M6 15
:
:
:
:
120 / 80 mmHg
88 x/menit
20 x/menit
36.7O celcius
Kepala
Abdomen
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
CT Scan
Diagnosis kerja
Fraktur segmental simfisis mandibula
Penatalaksanaan
IVFD RL 500 cc/8 jam
Ceftriaxon 2x1 gr
Ketorolac 3x30 mg
Bethadine gurgle 3x sehari
Diet cair per oral
ORIF dengan miniplate
Persiapan operasi:
SIO
Puasa 6 jam pre op
Laporan operasi
Pasien dalam GA, dilakukan intubasi nasal
A dan antiseptik daerah operasi dan sekitarnya
Pasang arch bar atas
Insisi melalui luka lama di dagu diatas fr kiri,
Instruksi post op
IVFD DL : D5 1:2/24 jam
Diet cair
Ceftriakson 1x2 gr IV
Ketorolac 3x30 mg IV
Bila muntah miringkan ke kiri atau kanan
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Definisi
Fraktur adalah discontinuitas dari jaringan tulang
Klasifikasi
Berdasarkan regio anatomis
Menunjukkan regio-regio pada mandibula
yaitu : badan, simfisis, sudut, ramus,
prosesus koronoid, prosesus kondilar, prosesus
alveolar.
Fraktur kelas 2 :
Fraktur kelas 3 :
Diagnosis
Anamnesis
Pada kasus trauma, pemeriksaan penderita dengan
kecurigaan fraktur mandibula harus mengikuti kaidah
ATLS
Pada penderita trauma dengan fraktur mandibula
harus diperhatikan adanya kemungkinan obstruksi
jalan nafas
yang bisa diakibatkan karena fraktur mandibula itu sendiri
ataupun akibat perdarahan intraoral yang menyebabkan
aspirasi darah dan bekuan darah.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Inspeksi dimulai dari ektraoral kemudian ke
intraoral. Perhatikan adanya deformitas.
Pembengkakan preaurikular sering menunjukkan
adanya fraktur kondilus.
Dilihat juga apakah terdapat gigi yang hilang.
Perhatikan juga apakah terdapat maloklusi.
Palpasi
Penderita disuruh buka-tutup mulut, menilai ada
tidaknya nyeri, deformitas atau dislokasi
Dilakukan evaluasi false movement dengan kedua
ibujari di intraoral
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan rontgen
Untuk mengetahui pola fraktur yang terjadi.
Pemeriksaan dapat dimulai dengan foto AP,
Towne, dan oblik.
CT Scan
CT scan dapat digunakan untuk
Penatalaksanaan
Prinsip penanganan fraktur mandibula pada
definitif
reduksi/reposisi fragmen fraktur (secara
Reposisi tertutup
Adapun indikasi untuk reposisi tertutup di antaranya:
Fraktur displace atau terbuka derajat ringan sampai sedang.
Fraktur kondilus
Fraktur pada anak
Fraktur komunitif berat atau fraktur dimana suplai darah
menurun.
Fraktur eduntulous mandibula
Fraktur mandibula yang terdapat hubungan dengan fraktur
panfacial
Fraktur patologis
Fiksasi intermaksiler.
Fiksasi ini dipertahankan 3-4 minggu pada fraktur
daerah condylus
4-6 minggu pada daerah lain dari mandibula
Teknik fiksasi
Ivy loop
Penempatan Ivy loop menggunakan kawat 24-gauge
antara 2 gigi yang stabil, dengan penggunaan
kawat yang lebih kecil untuk memberikan fiksasi
maxillomandibular (MMF)
Reposisi terbuka
Indikasi reposisi terbuka di antaranya:
Fraktur terbuka atau displace derajat sedang sampai
berat
Fraktur yang tidak tereduksi dengan reposisi
tertutup
Unfavorable fracture
Wiring (kawat)
Plating
Komplikasi
Komplikasi yang paling umum terjadi pada
adalah
penanganan fraktur secara definitif.