5 Eva Rolia
5 Eva Rolia
PENDAHULUAN
Pemanfaatan air tanah sebagai sumber pasokan air bersih untuk berbagai
keperluan di daerah lepasan air tanah (discharge area) memperlihatkan
kecenderungan yang terus meningkat, sementara itu pemanfaatan lahan di daerah
resapan air tanah (recharge area) juga mengalami perubahan seiring dengan
kemajuan pembangunan. Beberapa akibat yang ditimbulkan adanya pemompaan
yang berlebihan antara lain terjadinya penurunan muka air tanah, berkurangnya
cadangan air tanah, perubahan arah aliran air tanah, penurunan daya dukung
tanah, kekeringan pada sumur-sumur penduduk disekitar pemompaan, intrusi air
laut ke arah daratan dan lain-lain (Hendrayana, 1994).
Penyelidikan air tanah dilakukan untuk memperkirakan tempat terjadinya air
tanah, kedalaman antara muka pembentukan (kerikil, pasir, dan lain-lain), serta
ciri-ciri fisik air tanah (suhu, kerapatan, dll).
dilakukan dari permukaan tanah maupun dari bawah permukaan tanah (Ersin
TAPAK
Seyhan, 1990). Penyelidikan air tanah yang biasa dilakukan dari permukaan
tanah adalah dengan menggunakan metode Geolistrik.
II.
ISI
2.1
Aliran air tanah secara alami dapat berlangsung dalam zona jenuh (saturated
zone) maupun dalam zona tidak jenuh (unsaturaed zone). Proses pengaliran pada
zona tidak jenuh dapat berlangsung akibat perbedaan tekanan, perbedaan kadar
lengas tanah, tekanan kapiler maupun akibat pengisapan oleh akar tumbuhan (root
water uptake). Persamaan dasar aliran air tanah diturunkan dari hukum kekekalan
massa dan hubungan konstitutif gerakan air tanah yang dikenal sebagai hukum
Darcy.
jumlah aliran masuk dikurangi dengan jumlah aliran keluar sama dengan laju
bersih perubahan massa di dalam control volume tersebut.
Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan :
( Vw )
IO =
t
dimana I
Vw
TAPAK
Tinjauan sebuah control volume dalam medan aliran air tanah berbentuk
parrallelepiped dengan sisi-sisi yang berukuran x, y dan z (Gambar 1).
z
vz + (vz )
Z
vy
z
y
vx
vy + (vy)
y
y
x
vx + (vx)
x
x
control volume
vz
= -K
s
Dimana v adalah kecepatan aliran, h adalah tinggi hidrolik, s adalah jarak dan
K adalah konduktivitas hidrolik (hydraulic conductivity) yang tergantung pada
sifat butiran dan cairan.
kg
K
= - Kx
x
h
Vy
= - Ky
y
TAPAK
h
Vz
= - Kz
z
2.2
Konduktor baik
2.
Konduktor pertengahan
3.
Isolator
> 107 m
2.3
Pendugaan Geolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan
batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (direct
current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Metode ini lebih
efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, contohnya
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, dan juga digunakan
dalam eksplorasi geothermal.
Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda potensial dan elektrodaelektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara
lain:
TAPAK
1.
Metode Schlumberger
2.
Metode Wenner
3.
Elektroda
Jarak Elektroda Tembaga (1/2 a)
Besi (1/2 L) 0,5 m 2,5 m
5m
10 m
25 m
50 m
75 m
100 m
6,25
1,5 m
11,8
2,0 m
18,8
2,5 m
49,5
4,0 m
77,70 11,80
5,0 m
112,3 18,70
6,0 m
200,3 38,30
8,0 m
313,3 58,90 23,50
10 m
451,8 86,50 37,40
12 m
706,1
137
62,80
15 m
1260
247
117,8 47,10
20 m
1960
389
188,5 82,30
25 m
2830
562
274,9
126
30 m
5020 1001 494,8
236
40 m
7850 1567 777,5
376
118
50 m
11300 2258 1123
550
187
60 m
17800 3330 1759 867,9
314
75 m
31420 6279 3144 1555
586
235
100 m
9814 4901 2438
920
412
125 m
14130 7060 3518 1370
628
524
150 m
9819 4800 1890
878
720
471
175 m
12560 6267 2480 1180 1191
825
200 m
9800 3900 1880 1767
257
250 m
14121 5610 2760 2448 1780
300 m
7640 3800 3233 2360
350 m
10000 4970 4123 3050
400 m
12700 6230 5118 3760
450 m
15300 7810 6218 4560
500 m
19000 9100 7422 5500
550 m
22000 11300 8731 6500
600 m
26000 15400 10140 7500
650 m
30800 20000 13290 9890
700 m
25400 16850 12560
800 m
31300 20830 15540
900 m
1000 m
Sumber: Todd, 1980
TAPAK
200 m
1649
2062
2510
3000
3530
4700
6040
7540
Injeksi arus listrik ini mengunakan 2 elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke
dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan
menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan
listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur
dengan menggunakan multi meter yang terhubung melalui 2 buah elektroda
teganganM dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila
posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang
terjadi pada elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang
terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang
ikut terinjeksi arus lisrik pada pada kedalaman yang lebih besar. Dengan asumsi
bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa di tembus oleh arus lisrik ini sama
dengan separuh dari jarak AB yang bisa disebut AB/2 (Todd, 1980).
Gambar 2.
Potensial pada dua elektroda arus permukaan terjadi apabila terdapat dua
elektroda arus yang dibuat dengan jarak tertentu seperti pada gambar potensial
pada titik-titik dekat permukaan akan dipengaruhi oleh kedua elektroda arus
tersebut.
TAPAK
Gambar 3.
Karena arus pada kedua elektroda sama dan berlawanan arah,maka potensial pada
titik P2 akibat elektroda arus C2 dapat ditulis,
Dengan cara yang sama,potensial yang sama pada P2 akibat elektroda arus C1 dan
C2 adalah,
Tujuan survey geolistrik tahanan jenis adalah untuk mengetahui resistivitas bawah
permukaan bumi dengan melakukan pengukuran di permukaan bumi. Resistivitas
bumi berhubungan dengan mineral, kandungan fluida dan derajat saturasi air
dalam batuan. Metode yang bisa digunakan pada pengukuran resistivitas secara
TAPAK
umum yaitu dengan menggunakan dua elektroda arus (C1 dan C2),dan
pengukuran beda potensial dengan menggunakan dua elektroda tegangan (P1 dan
P2), dari besarnya arus dan beda potensial yang terukur maka nilai resistivitas
dapat dihitung menggunakan persamaan:
Lempung
3-30
Lempung Berdebu
5 40
Pasir Berlempung
5 50
Lempung Berpasir
30 - 100
Lempung Shale
50 200
Pasir, Gravel
102 5.103
102 5.103
Batuan Kristalin
2.102 105
2.103 <
Jenis Material
Besarnya tahanan jenis tergantung pada daya hantar listrik setiap material.
Semakin mudah material menghantarkan arus listrik, maka tahanan jenisnya
semakin kecil.
2.
TAPAK
3.
Porositas Batuan
Semakin besar porositas batuan, berarti semakin banyak pori-pori dalam
batuan, maka semakin kecil tahanan jenisnya karena semakin banyak air yang
terkandung di dalamnya.
4.
Sifat Kimiawi
Air asin lebih mudah menghantarkan listrik daripada air tawar, sehingga
tahanan jenisnya semakin kecil. Hal ini disebabkan karena terdapatnya ionion (Na+ dan Cl-) yang mampu menghantarkan arus listrik.
Accu 12 Volt
Perlengkapan Geolistrik
GPS
TAPAK
Geolistrik
Bentangan Geolistrik
III.
KESIMPULAN
1.
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanto. 2010. Geolistrik. http://aryanto.blog.uns.ac.id.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 303
hlm.
Kodoatie, R. 2010. Tata Ruang Air. Andi Ofset. Yogyakarta. 538 hlm.
Hendayana, Heru. 1994. Metode Resistivity Untuk Eksplorasi Air Tanah.
Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
TAPAK
TAPAK