Diagnosis & Rencana Perawatan Maloklusi
Diagnosis & Rencana Perawatan Maloklusi
PERAWATAN MALOKLUSI
KEDOKTERAN
GIGI
UNSOED
KLASIFIKASI MALOKlUSI
Klasifikasi Angle yang paling luas
digunakan di dunia
Klasifikasi Angle didasarkan atas relasi
lengkung geligi dalam jurusan sagital.
Kunci klasifikasi Angle pada relasi molar
pertama permanen.
Ringkasan kasus:
Sesudah melakukan berbagai analisis
suatu kasus dan menetapkan diagnosis
kasus tersebut.
tindakan selanjutnya adalah pembuatan
ringkasan kasus tersebut agar dapat
dengan mudah menentukan langkahlangkah menuju perawatan.
Contoh kasus:
Penjelasan:
Ringkasan di atas menyatakan kasus
kelas I (meskipun relasi molar pertama
perrnanen tidak tampak tapi foto ini
diambil dari kasus kelas I) disertai protrusi
dan gigitan terbuka anterior.
Kasus ini tidak memiliki kelainan lain
misalnya gigi yang terletak berdesakan.
Perhatikan ukuran tumpang gigit bertanda
negatif yang menunjukkan adanya gigitan
terbuka anterior.
A. Kelainan dental.
B. Kelainan skeletal
PERENCANAAN PERAWATAN:
Dalam berbagai literature menggolongkan
perawatan ortodontik ke dalam perawatan
preventif, interseptif dan kuratif.
Akan dibahas berdasarkan klasifikasi
maloklusi menurut Angle.
Proffit dkk.(2007) menganjurkan dalam
merencanakan perawatan tidak terlalu
mementingkan klasifikasi maloklusi tetapi
berdasarkan adanya problem kasus dalam
lingkup perawatan yang terbatas maupun
perawatan komprehensif.
Ortodonti
Ortodonti
Ortodonti
Ortodonti
Preventif
Interseptif
Korektif
bedah
Kesehatan Mulut
Sebelum memulai perawatan ortodontik
diupayakan kesehatan mulut baik.
Gigi-gigi karies, kalkulus dan penyakit
periodontal harus dirawat.
Bila ada penyakit sistemik, misnya:
diabetes melitus kadar gula darah harus
terkontrol.
Penjangkaran:
Macam penjangkaran yang digunakan
perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya kehilangan penjangkaran yang
berlebihan -------> apakah penjangkaran
cukup dari gigi-gigi yang ada atau perlu
mendapat penjangkaran tambahan, mis:
penjangkaran ekstra oral.
Masa Retensi:
Perlu perencanaan retensi pada akhir
perawatan untuk perawatan ortodontik.
Hampir semua kasus yang dirawat
ortodontik membutuhkan masa retensi untuk
mencegah relaps,
Macam peranti retensi dan lama pemakaian
peranti perlu dijelaskan pada pasien
sebelum perawatan ortodontik.
Peranti retensi lepasan dibutuhkan
kepatuhan pasien untuk memakai peranti
retensinya.
Enamel stripping:
Pengurangan enamel dapat dilakukan
pada sisi distal/mesial gigi sulung atau
permanen.
selain menyediakan ruangan, juga
membentuk gigi permanen ke bentuk
yang lebih baik / memperbaiki titik kontak.
Enamel stripping menggunakan metal
abrasive strip atau dengan bur high speed
air-turbine handpiece.
Distalisasi molar.
M1 atas dapat digerakkan ke distal untuk
menambah ruangan pada kasus yang bila
dilakukan pencabutan akan kelebihan
tempat atau sesudah dilakukan
pencabutan gigi permanen masih juga
kekurangan tempat.
Juga dilakukan pada M1 permanen yang
bergeser ke mesial karena kehilangan
prematur molar kedua sulung.
Proklinasi Insisivi.
Dapat dilakukan bila insisivi terletak retroklinasi
& profil wajah tidak cembung.
Kaninus:
peran kaninus sangat besar untuk estetik
maupun fungsi kunyah.
di beberapa negara pencabutan kaninus
dilakukan
Mis:
kaninus ektopik jauh dari letaknya yang
benar
insisivi lateral berkontak dengan baik
dengan premolar pertama.
Premolar pertama:
merupakan gigi yang paling sering dicabut
untuk perawatan ortodontik bila kekurangan
tempat sedang sampai banyak.
Dicabut untuk mengkoreksi berdesakan baik
di anterior maupun di posterior.
Bila premolar pertama dicabut saat kaninus
erupsi biasanya secara spontan menempati_
bekas pencabutan premolar pertama.
Premolar kedua:
Bila kebutuhan tempat ringan sampai sedang
4 mm.
Hanya 25-50% tempat bekas pencabutan
premolar kedua yang dipakai untuk koreksi gigi
yang berdesakan.
Bila premolar kedua dicabut -----> kelebihan
tempat pencabutan premolar dapat ditutup dari
posterior dengan menggerakkan molar pertama
ke mesial -----> diperlukan peranti cekat agar
terdapat kontak yang baik antara molar
pertama permanen dengan premolar pertama
Molar ketiga:
dahulu M3 dicabut untuk menghindari
berdesakan di regio anterior.
Sekarang banyak yang berpendapat ------->
pencabutan molar ketiga hanya untuk
mencegah berdesakan di regio anterior tidak
dianjurkan.
Modifikasi Pertumbuhan.
Dapat dilakukan pada pasien dalam masa
pertumbuhan dengan tujuan memperbaiki
relasi rahang.
Ada two phase treatment :
Fase pertama : koreksi relasi rahang.
fase kedua : mengatur letak gigi-gigi.
Orthognathic Surgery.
Merupakan gabungan perawatan ortodontik
dan pembedahan untuk menempatkan gigi
dan rahang dalam posisi yang normal
sehingga menghasilkan estetik wajah yang
baik.
Tindakan pembedahan dapat dilakukan
sesudah pasien tidak mengalami
pertumbuhan lagi.
Keuntungan perawatan:
Bentuk dan pola skelet tidak mengalami
perubahan.
pasien biasanya sangat patuh dan
mempunyai motivasi internal yang tinggi.
bila diperlukan tindakan pembedahan
sudah dapat dilaksanakan karena
pertumbuhan telah selesai.
Keterbatasan perawatan:
Karena pertumbuhan telah selesai maka
hasil perawatan tidak mendapat bantuan
dari pertumbuhan.
Pasien lebih memperhatikan hasil
perawatan, meskipun kurang puas.
Kamuflase dentoalveolar pada kelainan
skeletal hanya dapat mengkompensasi
kelainan yang tidak parah. Pertimbangan
harus lebih ditekankan pada perubahan
profil dan jaringan lunak.
Perawatan komprehensif :
mendapatkan hasil estetik dan fungsi yang
paling baik dengan cara menggerakkan gigi
dan lengkung geligi dan biasanya
menggunakan peranti cekat
Kasus tertentu dilakukan orthognathic
surgery.
Perawatan penunjang:
untuk menunjang perawatan bidang lain,
Mis: bila molar pertama permanen hilang molar kedua
menjadi mesioklinasi
Prognosis:
Prognosis perawatan ortodontik adalah
perkiraan tentang hasil perawatan
ortodontik.
Prognosis dapat dikatakan tidak
menguntungkan atau menguntungkan
tergantung pada beberapa faktor,:
diagnosis,
etiologi,
rencana perawatan,
pemilihan peranti yang digunakan
jaringan penyangga gigi,
kooperatif pasien
mini screw
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR