Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI DENGAN TEMAN SEJAWAT

STEP 1:
Informed consent:
Suatu proses komunikasi yang efektif antara dokter dan
passien
Perjanjian tertulis antara dokter dengan keluarga pasien
untuk melakukan tindakan medis
Kesimpulan: suatu perjanjian tertulis sebagai bentuk
komunikasi yang efektif dokter dan pasien sebelum
melakukan tindakan medis.
Surat perujukan medik
Surat yang berisi pelimpahan tanggung jawab atas suatu
kasus
Surat yang berisi tentang pelimpahan tanggung jawab dari
dokter umum ke dokter spesialis atau dari puskesmas ke
rumah sakit
Surat yang berisi pelimpahan tanggung jawab atas suatu
penyakit yang di derita pasien
Kesimpulan: surat yang berisi pelimpahan tanggung jawab
kepada seseorang atau instansi yang lebih berkompeten dan
memiliki fasilitas yang lengkap.
Team work
Kegiatan kelompok yang bekerjasama dalam menyelesaikan
suatu masalah
Proses kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama untuk
menyelesaikan suatu masalah dan mencapai tujuan.
Kesimpulan:kerjasama antar sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama
Clinical group discussion
Sebuah forum pertemuan yang membahas segala
permasalahan klinik
STEP 2
TEAM WORK:
1. Apa tujuan team work?
2. Apa manfaat dari team work?
3. Sebutkan kendala dan solusi?
4. Bagaimana team work yang baik?
SURAT RUJUKAN MEDIK:
1. Bagaimana format surat rujukan medik?
2. Apa tujuan dari surat rujukan medik?
3. Apa manfaat surat rujukan medik?
4. Sebutan jenis-jenis surat rujukan medik?
Informed concent:
1. Apa tujuan dari informed concent?

2.
3.
4.
5.

Apa manfaat dari informed concent?


Sebutkan bentuk bentuk informed concent?
Apa kendala dari informed concent?
Apa sajakah tindakan medis yang memerlukan informed
concent?

STEP 3
TEAM WORK:
1. Apa tujuan team work?
Melatih kepemimpinan
Meningkatkan kinerja disiplin
Melatih tanggung jawab
Mempermudah pekerjaan
Dapat saling bertukar pikiran
Membuka wawasan
Memperbanyak pengetahuan
Membina kerjasama
2. Apa manfaat dari team work?
Pekerjaan menjadi lebih mudah untuk di selesaikan
Meningkatkan motivasi
Info yang di dapat kan lebih banyak
Mempererat tali silahturrahmi
Meningkatkan tenggang rasa
3. Sebutkan kendala dan solusi?
Kendala:
Perbedaan pendapat
Egois
Dominasi seseorang
Ketidakaktifan peserta
Solusi :
Open minded
Tidak egois
Menciptakan situasi yang kondusif
4. Bagaimana team work yang baik?
Semua anggota menyampaikan pendapat
Saling menghargai
Saling percaya dan membantu
Fokus pada tujuan
Step 4
SURAT RUJUKAN MEDIK:
1. Bagaimana format surat rujukan medik?
2. Apa tujuan dari surat rujukan medik?
Sebagai perantara untuk memberikan pengobatan yang
lebih baik.
Menyelesaikan masalah pasien
Memberikan pelayanan yang lebih baik
3. Apa manfaat surat rujukan medik?

4. Sebutan jenis-jenis surat rujukan medik?


5. Apa yang dimaksud dengan pertemuan klinik
6. Bagaiamana metode pertemuan klinik dalam memecahkan maslah
Informed concent:
1. Apa tujuan dari informed concent?
Memberikan perlindungan kepada pasien
Memberikan perlindungan hukum kepada dokter
Agar suatu tindakan medik dapat dipertanggung jawabkan
2. Apa manfaat dari informed concent?
3. Sebutkan bentuk bentuk informed concent?
4. Apa kendala dari informed concent?
Pasien ragu terhadap keputusan
pasien kurang faham penjelasan dokter

5. Apa sajakah tindakan medis yang memerlukan informed


concent?
Tindakan medis yang high impact(operasi)
Tindakan medis untuk memilih keputusan yang berat
Contoh: pilih keselamatan ibu atau bayi
6. Manfaat hukum di informed concent?
7. Apa tujuan dan manfaat bed side teaching
Step 5
Temen

Surat rujukan
medik
dakt
er
Informed
concent

Step 6
Pasien dan
SURAT RUJUKAN MEDIK:
family
1.Bagaimana format surat rujukan medik?
1. format rujukan medik:
a. dari dokter umum ke dokter spesialis
Kepada
Yth. Ts. Dr. .............
Spesialis
Jln.
(Kota tempat rujukan)
Dh,
Mohon Konsul dan pengobatan selanjutnnya penderita Tn. .............., ....
tahun, anemi dengan hepatosplenomegali; hasil pemeriksaan
laboratorium terlampir
Penderita telah kami beri terapi sementara ............. dengan dosis............
Atas kesedian Ts, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,
(Dr............)
Jln. ...............
(kota tempat perujuk)
b. format untuk rujukan medik untuk keperluan perawatan di rumah sakit
Kepada
Yth. Ts. Dr. Jaga
Laboratorium Pediatri
RS Dr. Kariadi
(kota tempat rujukan)
Dh,
Mohon perawatan penderita anak................., laki-laki...........tahun,
dengan riwayat 2 hari berak-berak dan muntah. Keadaan sekarang
dehidrasi berat.
Pengobatan yang telah kami berikan.................
Atas kesedian Ts, kami ucapkan terimah kasih.
Wassalam,
(Dr............)
Jln. .............
(kota tempat perujuk)
c. format rujukan medik untuk keperluan pemeriksaan laboratorium klinik
Kepada
Yth. Ts. Dr. .............
Laboratorium PK
Jln. .....................
(kota tempat rujukan)
Dh,
Mohon pemeriksaan pemantauan kadar obat atas Tn. ..........., ..... tahun,
epilepsi dengan kecurigaan ketidakpatuhan minum obat.
Telah kami beri fenobarbital dan fenitoin dengan dosis ............... selama 1
tahun. Adakah dosis sub optimal?
Atas kesediaan Ts, kami ucapkan terimah kasih.
Wassalam,
(Dr..............)
Jln. ................
(kota tempat perujuk)
d. bentuk format rujukan dari atas ke bawah (untuk keperluan kelanjutan
pengobatan)
Kepada
Yth, Ts. Dr. ...................
d/a Puskesmas...............
(kota tempat rujukan)
Dh,

Mohon Kesedian Ts untuk melanjutkan terapi penderita Ny. ..............., .....


tahun, dengan KP duplek
INH..................X..........sehari
Etambutol................x.......... sehari
Streptomisin ij............ gram........x seminggu
Mohon follow up X-foto paru serta pemeriksaan sputum dan darah rutin
setelah ............... bulan pengobatan
Atas kesediaan Ts, kami ucapkan terimah kasih.
Wassalam,
(Dr. ..............)
Internis
Jln. ..............
Telp.
(Kota tempat perujuk)
Azrul azwar, 1997. Pengantar Pelayanan dokter keluarga. Jakarta
: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia(naim)
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang
tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan
Medis
berupa
.
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang
berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan
dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai
penjelasan yang diberikan.
Jakarta,.20
Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan,
Ttd ttd
() (..)
*Coret yang tidak perlu

Sumber : http://kumpulanmedis.com/2010/01/01/contoh-informed-choise/ (sella,anti)


Format penulisan SR:
Gunakan bentuk surat resmi yang lazim dgunakan
Di temapat masalah utama, tuliskan nama serta umur pasien.
Nyatakan tanggal saat pasien pertama kali diperiksa
Nyatakan perkiraan tanggal (minggu atau bulan) saat pasien mulai
sakit
Berikan ringkasan mengenai keluhan utama, riwayat penyakit, dan
temuan klinik
Berikan semua rinciana pengobatan yang telah diberikan temasuk
dosis obat
Cantumkan permintaan nasihat dan pengobatan secara sopan
Tanda tangani suart dengan nama anda dan tuliskan jabatan resmi
anda sebagai orang yang mengirim pasien
Tuliskan alamat pasien, dan nama serta alamat kerabat terdekat
pasien di bagian bawah surat
(Rosemary McMahon, 1999. Manajemen pelayanan kesehatan primer,
Ed. 2. Jakarta: penerbit buku kedokteran ECG ) ( riana)
Format penulisannya resmi
Dituliskan nama dan umur pasien
Dituliskan tanggal pertama kali pasien diperiksa
Perkiraan pasien mulai sakit
Ringkasan pemeriksaan lab.(kalau ada)
Ringkasan keluhan utama
Rincian pengobatan
Permintaan nasehat dan pengobatan yang sopan dari perujuk
Tuliskan nama perujuk dan jabatan resmi beserta tanda tangan
Alamat pasien serta alamat kerabat
(Rosemary McMahon, 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer, Ed. 2.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC) (joko)

(dewi)
Contoh Inform Consent:
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang
tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan
Medis
berupa
.
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang
berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan
dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai
penjelasan yang diberikan.
Jakarta,.20
Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan,

Ttd ttd
() (..)
*Coret yang tidak perlu
Sumber : http://kumpulanmedis.com/2010/01/01/contoh-informed-choise/ (hana)

2.Apa tujuan dari surat rujukan medik?


Sebagai perantara untuk memberikan pengobatan yang
lebih baik.
Menyelesaikan masalah pasien
Memberikan pelayanan yang lebih baik
3.Apa manfaat surat rujukan medik?
a. Manfaat
i. Pengetahuan dan keterampilan dokter akan lebih
meningkat
ii. Kebutuhan dan peningkatan kesehatan akan lebih
terpengaruh
Sumber : Guwandi,2003.Informed concent&Informed refusal,Ed
III,FK UI (pandi,joko)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (bila
sistemnya berjalan dengan seharusnya
o Kebutuhan dan tuntunan kesehatan pasien akan lebih
terpenuhi
Amelia, Rina. 2010. Konsultasi dan Rujukan dalam Prakter
Dokter Keluarga. Fakultas Kedokterran USU : Departemen
IKW/IKP/IKK.(ussy,naim)
o

Membantu petugas medik yang menerimanya untuk mengerti


riwayat dan latar belakang pasien
Membantu petugas medik yang menerimanya untuk mengerti
untuk mengerti pengobatan yang telah diberikan
(Rosemary Mc Mahon, Dkk,1999. Buku Manajemen Pelayanan
Kesehatan Primer, Ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran) ( evi,riana)
Pengetahuan dan keterampilan dokter akan lebih meningkat
Hasil adanya bantuan-bantuan profesional dari dokter lainnya
yg lebih berpengalaman atau yang lebih ahli
Kebetuhan dan tuntutan kebetuhan pasien akan lebih
terpengaruh

Sumber : Horrison ed 14, adisi bahasa indonesia


(hana,azda)

o
o

Pengetahuan dan keterampilan dokter semakin meningkat


Kebutuhan dan tuntutan kesehatan penderita akan lebih
terpenuhi
(Azrul Azwar, Pengantar pelayanan Dokter Keluarga, Yayasan
penerbitan IDI 1996) (dewi)

Pengetahuan dan keterampilan dokter akan lebih meningkat


Hasil adanya bantuan-bantuan profesional dari dokter lainnya
yg lebih berpengalaman atau yang lebih ahli
Kebetuhan dan tuntutan kebetuhan pasien akan lebih
terpengaruh
Sumber : Horrison ed 14, adisi bahasa indonesia
(anti)
4.Sebutan jenis-jenis surat rujukan medik?

Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan


diagnostic, pengobatan, tindakan opertif dan lain lain.
Transfer of specimen. Pengiriman bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lenih lengkap.
Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang
lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan
setempat.

Syafrudin & Hamidah, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC


Meilani Niken dkk, 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya (pandi)
1. Rujukan pasien (transfer of patient),
penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan yang
kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna
atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut.
2. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),
pengiriman da pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk
bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan.
3. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of
specimens),

pengiriman bahanbahan pemeriksaan bahan laboratorium dari


strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih
mampu atau sebaliknya, untuk tindak lanjut.
http://ocw.usu.ac.id(evie,joko)
Rujukan Pasien (transfer of patient)
Rujukan ilmu Pengetahuan (transfer of knowledge)
Rujukan bahan Pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens)
Amelia, Rina. 2010. Konsultasi dan Rujukan dalam Prakter Dokter
Keluarga. Fakultas Kedokterran USU : Departemen IKW/IKP/IKK.
(naim)
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
Yang dapat dilaksanakan secara

Lisan
a. Dokter merujuk dan konsultan melakukan pemeriksaan
bersama
b. Dokter merujuk memberi keterangan selengkapnya
serta mengemukakan apa yang akan dilakukan
(kesulitan/masalah)
c. Kemudian keduanya mendiskusikan hasil pemeriksaan
ditempat tersendiri
d. Bila ada perselisihan pendapat,jangan sampai
menggoncangkan kepercayaan penderita terhadap
dokter perujuk

Tertulis
a. Amplop tertutup diajukan ,keterangan yg cukup
b. Dalam hal rujukan penderita, maka konsultan
mengirim kembali penderita tersebut disertai pendapat
dan anjuran tertulis
c. Bila dikehendaki oleh dokter perujuk, konsultan dapat
melakukan pengelolaan atau pengelolaan penderita
sampai sembuh
d. Konsultan tidak dibenarkan memberitahukan kpd
penderita secara langsung atau tidak langsung tentang
kekeliruan yang mungkin dibuat oleh dokter perujuk
terhadap penderita
e. Pendapat dan anjuran konsultan dapat berupa
pendapat final atau anjuran untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut
Sumber : Horrison ed 14, adisi bahasa indonesia
(sella)

1. Rujukan pasien (transfer of patient),


penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan
yang kurang mampu ke strata pelayanan kesehatan yang
lebih sempurna atau sebaliknya untuk pelayanan tindak
lanjut

2. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),


pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pel.
kes. yang
lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu
untuk bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan
3. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer
of specimens), pengiriman bahanbahan pemeriksaan
laboratorium dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke
strata yang lebih mampu atau sebaliknya, untuk tindak lanjut.
ocw.usu.ac.id/.../fmd175_slide_konsultasi_dan_rujukan_dala
m_prak..(riana)
Terdapat dua jenis istilah rujukan, yaitu rujukan medik dan rujukan
kesehatan.
1. Rujukan medic, yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal
balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertical maupun
horizontalkepada yang lebih berwenang dan mampu
menanganinya secara rasional. Jenis rujukan medic
a) Transfer of patient . Konsultasi penderita untuk keperluan
diagnostic, pengobatan, tindakan operatif dll
b) Transfer of specimen . Pengiriman bahan (specimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
c) Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih
kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan
pengobatan setempat.

(dewi)

iii. Isi
1. Dari dokter umum kepada dokter spesialis :
Kepada
Yth TS dr ..........
Spesialis Ilmu Penyakit Dalam
Di Semarang

Dh,
Mohon konsul dan pengobatan selanjutnya penderita Tn .......... ( 50
th ) dengan Hepatomegali,
Hasil pemeriksaan laborat terlampir
Penderita telah
dosis ..........

kami

beri

terapi

sementara

..........

dengan

Atas kesediaan TS diucapkan terima kasih

TS

( dr .......... )
2. Dari dokter spesialis kepada dokter spesialis :
Kepada
Yth TS dr ..........
Spesialis Ilmu Penyakit Mata
Jl ..........
Di Semarang

Dh,
Mohon konsul penderita Ny .......... ( 45 th ) dengan Diabetas melitus
type I, adakah kelainan di bidang TS
Mohon saran penangannya.
Terima kasih

TS

( dr .......... )
Internist

3. Rujukan Medik ke Laboratorium :


Kepada
Yth TS dr ..........
Laboratorium Patologi Klinik
Di Semarang

Dh,
Mohon pemeriksaan darah rutin dan widal atas
Tn ........ ( 40 th )
dengan kecurigaan Demam typoid. Atas kesediaan TS diucapkan
terima kasih

TS

( dr .......... )
4. Rujukan Medik untuk kasus rawat inap :
Kepada
Yth TS dr Jaga
Bagian Ilmu Penyakit Anak
RSDK
Semarang

Dh,
Mohon perawatan penderita anak .......... ( 2 th ) laki - laki dengan
riwayat 2 hari muntaber, keadaan sekarang Dehydrasi berat. Telah
kami beri terapi sementara .......... dengan dosis ..........
Atas kesediaan TS diucapkan terima kasih

TS

( dr .......... )
5. Dari dokter spesialis kepada dokter umum :
Kepada
Yth TS dr ..........
Di Semarang

Dh,
Mohon kesediaan TS untuk melanjutkan terapi penderita Ny ..........
( 55 th ) dengan KP Duplex. INH 400 mg
..... x ..... sehari
Rifampicin 450 mg ..... x ..... Sehari
Mohon follow up foto Thorax dan pemeriksaan sputum serta darah
rutin setelah ..... Bulan pengobatan.
Atas kesediaan TS diucapkan terima kasih

TS

( dr .......... )

(hana)

5.Apa yang dimaksud dengan pertemuan klinik

Yang di maksud dengan pertemuan Klinik yaitu suatu


pertemuan yang di ikuti oleh mahasiswa yang sedang belajar
mengenai masalah klinik atau dokter dengan tujuan
membahas dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
klinik.
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal, Ed.
III, Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta. (naim)
Pertemuan klinik adalah suatu pertemuan yang diikuti
oleh mahasiswa yang sedang belajar mengenai masalah
klinik atau oleh dokter dengan tujuan membahas dan
menyelesaikan permasalahan-permasaalah klinik.
Sumber : http://kumpulanmedis.com/2010/01/01/contohinformed-choise/ (anti,Hana)

Pertemuan klinik adalah suatu pertemuan yang diikuti


oleh mahasiswa yang sedang belajar mengenai masalah
klinik atau oleh dokter dengan tujuan membahas dan
menyelesaikan maslah-masalah klinik.
Sumber: buku skills lab LBM 3-4, Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung(pandi,azda,dewi)

6.Bagaiamana metode pertemuan klinik dalam memecahkan maslah


metode pertemuan Klinik dalam memecahkan masalah yaitu dengan cara
bed sid teaching (BST), clinical ward rounds, Small group discussion away
from bedside, discussion of patient management problem (PMP)
a. Bed side teaching adalah pembelajaran keterampilan pemecahan
problem pasien di bangsal temapt pasien di rawat sehingga
permasalahan yang berkaitan dengan gejala dan tanda bisa langsung
di lakukan,. Pertemuan ini merupakan suatu cara pembelajaran pasien
yang di sukai. Pasien secara induvidual tidak sekedar pendekatan pada
penyakitnya.
b. Clinical ward round ada dua tujuan, yaitu mengetahui secara pasti
proses perawtan pasien hingga tuntas dan keikut sertaan dalam
mengelolah pasien sebgai pengalaman belajar
c. Small Group Discussion away from bed side yaitu diskusi kasus yang
telah di ketahui bersama di dalam kelas dengan mebahas gejalah
serta tanda yang di jumpai dalam laporan kasus. Manfaat SGD yaitu
mengekplorasi penegakan diagnosis sampai pemecahan masalah
sesuai prior knowledge, experience serta sumber bacaan yang up to
date.
d. Discussion of patient management problem (PMP) yaitu mendiskusikan
ilutrasi kasus serta melakukan pemecahan masalah berdasarkan
sumber belajar. Manfaatnya adalah mengasah ketrampilan dalam
proses problem solving kasus-kasus yang menjadi kopetensi untuk
dapat di tangani.
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal, Ed. III,
Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta. (naim)
Dengan menggunakan metode
Bedsite teaching : pembelajaran keterampilan pemecahan
problem pasien ditempat pasien dirawat sehingga
permasalahan yg berkaitan dengan gejala dan tanda bisa
langsung dilakukan.
Clinical ward round : mengetahui secara pasti proses
perawatan pasien hingga tuntas dan keikut sertaan dalam
mengelola pasien sebagai pengalaman belajar
Small group discussion away from bed side
Discussion of patient managemen problem

Sumber : http://kumpulanmedis.com/2010/01/01/contoh-informed-choise/
( anti,sela)

7. Bagaimana arah rujukan medik yang benar


Arah rujukan medik yg benar:
Dari dokter umum kepada dokter spesialis
Permasalah yg dihadapi oleh dokter umum diharapkan untuk
dapat dipecahkan oleh dokter spesialis sesuai dengan
bidangnya
Dari dokter spesialis tertentu kpd dokter spesialis lain
Selain untuk keperluan diagnostik, rujukan demikian biasanya
bertujuan untuk memperoleh konfirmasi tentang
kemungkinan adanya komplikasi yg dapat terjadi dalam
ruang lingkup bidang keahlian diluar spesialisasi dokter
perujuk
Dari dokter spesialis kedokter umum (didaerah tempat
tinggal penderita)
Rujukan medik ini paling jarang terjadi, biasanya dilakukan
oleh dokter spesialis atas permintaan penderita dgn
pertimbangan kesulitan transportasi karena tempat tinggal
penderita sangat jauh dari dokter spesialis tersebut.
Sumber : Azrul Azwar, 1997. Pengantar pelayanan
dokter keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbitan Ikatan
Dokter Indonesia.(ussy,hana)

a.
b.
c.
d.
a.

Arah rujukan medik yang benar yaitu :


a. Dari dokter umum kepada dokter spesialis
i. Permasalahan yang dihadapi oleh dokter umum diharapkan
untuk dapat dipecahkan oleh dokter spesialis sesuai dengan
bidangnya.
b. Dari dokter spesialis tertentu kepada dokter spesialis lain
i. Selain untuk keperluan diagnostik, rujukan demikian biasanya
bertujuan untuk memperoleh konfirmasi tentang kemungkinan
adanya komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi dalam ruang
lingkup bidang keahlian di luar spesialisasi dokter perujuk.
c. Dari dokter spesialis kepada dokter umum (di daerah tempat tinggal
penderita)
i. Rujukan medik ini paling jarang terjadi, biasanya dilakukan
oleh dokter spesialis atas permintan penderita dengan
pertimbangan kesulitan transportasi karena tempat tinggal
penderita sangat jauh dari dokter spesialis tersebut. Tentunya
tidak semua tindakan dapat dirujuk ke bawah mengingat
fasilitas, kemampuan, dan kewenangan yang ada pada dokter
umum tersebut.
www.fkunissula.ac.id
(evie,riana)
Dari dokter umum ke dokter spesialis
Dari dokter spesialis tertentu ke dokter spesialis yang lain.
Dari dokter umum / spesialis kepada pemeriksaan penunjang
Dari dokter umum / spesialis kepada Rumah Sakit.
Dari dokter spesialis ke dokter umum (di daerah tempat tinggal
penderita)
Azrul azwar, 1997. Pengantar Pelayanan dokter keluarga.
Jakarta : Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia (naim)

Arah rujukan klinik yang benar yaitu:


a. Dari dokter umum kepada spesialis
b. Dari dokter spesialis kepada dokter spesialis
c. Rujukan medik ke laboratorium
d. Rujukan medik untuk rawat inap
e. Dari dokter spesialis kepada dokter umum
(Allen JA,2004)(dewi)

Dari dokter umum kepada dokter spesialis


Permasalah yg dihadapi oleh dokter umum diharapkan untuk
dapat dipecahkan oleh dokter spesialis sesuai dengan
bidangnya
Dari dokter spesialis tertentu kpd dokter spesialis lain
Selain untuk keperluan diagnostik, rujukan demikian biasanya
bertujuan untuk memperoleh konfirmasi tentang
kemungkinan adanya komplikasi yg dapat terjadi dalam
ruang lingkup bidang keahlian diluar spesialisasi dokter
perujuk
Dari dokter spesialis kedokter umum (didaerah tempat
tinggal penderita)
Rujukan medik ini paling jarang terjadi, biasanya dilakukan
oleh dokter spesialis atas permintaan penderita dgn
pertimbangan kesulitan transportasi karena tempat tinggal
penderita sangat jauh dari dokter spesialis tersebut.
Sumber : Azrul Azwar, 1997. Pengantar pelayanan
dokter keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbitan Ikatan
Dokter Indonesia.(anti,sella)
8. Sikap apa yang tidak di benarkan dalam rujukan medik
a. Dari dokter perujuk :
Tidak mencangkupkan keterangan lengkap,
Melakukan rujukan kerana malas menanganinya
Melakukan rujukan untuk mengalihkan tanggung jawab atas
resiko yang tidak menyenangkan
Melakukan rujukan karena ingin imbalan
Melakukan rujukan setelah keadaan penderita cukup parah
b. Dari konsultan :
Tidak memberikan jawaban konsul dgn sebenarnya karena
takut anjuran /tindakannya ditiru oleh dokter perujuk
Bekerjasa dengan dokter lain diluar kepentingan penderita
(menganjurkan rujukan dgn janji imbalan)
Walau tidak diminta, mengambil ahli pengelolaan
penderita seterusnya (tidak mengirim kmbali penderita
kpda dokter perujuk )
Mencela tindakan dokter perujuk/terdahulu didepan
penderita
Mencala hasil pemeriksaan (mgkin tidak sesuai dgn
keadaan klinis) dihadapan penderita / keluarganya.

Sumber : Azrul Azwar, 1997. Pengantar pelayanan


dokter keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbitan
Ikatan Dokter Indonesia. (hana)

a. Dari dokter perujuk:


Tidak mencantumkan namam secara lengkap
Melakukan rujukan karena malas menanganinya
Melakukan rujukan untuk mengalih tanggung jawab atas resiko yang
tidak menyenangkan
Melakukan rujukan karena menginginkan imbalan
Melakukan rujukan setelah keadaan penderita cukup parah
Dalam hal merujuk bahan pemeriksaan, tidak mempedulakan
penderita dan prosedur sampling secara luas (pengambilan.
Penampungan,pengawetan, dan pengiriman)
b. Dari Konsultan
Tidak memberikan jawaban konsul dengan sebenarnya karena takut
anjuran atau tindakannya yang di tiru oleh dokter perujuk
Bekerja sama dengan dokter lain di luar kepentingan penderita
(menganjurkan rujukan dengan janji imbalan)
Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan penderita
seterusnya (tidak mengirim kembali penderita kepada dokter
perujuk)
Mencelah tindakan dokter perujuk terdahulu di hadapan penderita
Mencela hasil pemeriksaan (yang mungkin tidak sesuai dengan
keadaan klinis) di hadapan penderita atau keluarganya
Azrul azwar, 1997. Pengantar Pelayanan dokter keluarga.
Jakarta : Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia (pandi,
naim)
a. Dari dokter perujuk :

i. Tidak mencantumkan keterangan secara lengkap


ii. Melakukan rujukan karena malas menanganinya
iii. Melakukan rujukan untuk mengalihkan tanggung
ajawab atas resiko yang tidak menyenangkan
iv. Melakukan rujukan karena menginginkan imbalan
v. Melakukan rujukan setelah keadaan penderita cukup
parah
vi. Dalam hal merujuk bahan pemeriksaan, tidak
mempedulikan persiapan penderita dan prosedur
sampling secara luas (pengambilan, penampungan,
pengawetan dan pengiriman)
b. Dari konsultan :
i. Tidak memberikan jawaban konsul dengan sebenarnya
karena takut anjuran atau tindakannya ditiru oleh dokter
perujuk
ii. Bekerjasama dengan dokter lain di luar kepentingan
penderita (menganjurkan rujukan dengan janji imbalan)

iii. Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan


penderita seterusnya (tidak mengirim kembali penderita
kepada dokter perujuk)
iv. Mencela tindakan dokter perujuk / terdahulu di hadapan
penderita
v. Mencela hasil pemeriksaan (yang mungkin tidak sesuai
dengan keadaan klinis) di hadapan penderita atau
keluarganya
www.fkunissula.ac.id(riana,evie,dewi)
c. Dari dokter perujuk :
Tidak mencangkupkan keterangan lengkap,
Melakukan rujukan kerana malas menanganinya
Melakukan rujukan untuk mengalihkan tanggung jawab atas
resiko yang tidak menyenangkan
Melakukan rujukan karena ingin imbalan
Melakukan rujukan setelah keadaan penderita cukup parah
d. Dari konsultan :
Tidak memberikan jawaban konsul dgn sebenarnya karena
takut anjuran /tindakannya ditiru oleh dokter perujuk
Bekerjasa dengan dokter lain diluar kepentingan penderita
(menganjurkan rujukan dgn janji imbalan)
Walau tidak diminta, mengambil ahli pengelolaan
penderita seterusnya (tidak mengirim kmbali penderita
kpda dokter perujuk )
Mencela tindakan dokter perujuk/terdahulu didepan
penderita
Mencala hasil pemeriksaan (mgkin tidak sesuai dgn
keadaan klinis) dihadapan penderita / keluarganya.
Sumber : Azrul Azwar, 1997. Pengantar pelayanan
dokter keluarga. Jakarta : Yayasan Penerbitan
Ikatan Dokter Indonesia.( sela)
Dari Dokter Perujuk
mencantumkan keterangan secara lengkap
Melakukan rujukan karena kebutuhan dan tuntutan kesehatan penderita.

Melakukan rujukan untuk mengalihkan tanggung


jawab atas dasar pemenuhan hak pasien.

Melakukan rujukan sebelum keadaan penderita


cukup parah.

Dalam hal merujuk bahan, mempedulikan


persiapan penderita dan prosedur sampling
secara luas ( pengambilan, penampungan dan

pengawetan serta pengiriman ).

Dari Konsultan

Memberikan jawaban konsul dengan


sebenarnya karena takut anjuran / tindakannya

ditiru oleh dokter perujuk.

Bekerjasama dengan dokter dalam hal

kepentingan pengobatan terhadap pasien

Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan

penderita dan setelah penanganan secara khusus selesai penderita dikembalikan


lagi kedokter perujuk

Tidak mencela tindakan dokter perujuk / terdahulu

dihadapan penderita.

Tidak mencela hasil pemeriksaan ( yang mungkin tidak

sesuai dengan keadaan klinis ) di hadapan

penderita atau keluarganya

World Health Organitation, 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer, Penerbit Buku
Kedokteran : EGC (joko)

Informed concent:
8. Apa tujuan dari informed concent?
Memberikan perlindungan kepada pasien
Memberikan perlindungan hukum kepada dokter
Agar suatu tindakan medik dapat dipertanggung jawabkan
9. Apa manfaat dari informed concent?
Mencegah terjadinya penipuan dan paksaan
Melindungi hak-hak pasien
Promosi dari hak otonomi perorangan
Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk
mengadakan intropeksi kepada di ri sendiri
Promosi dari keputusan-keputusan yang rasional
Keterlibatan masyarakat
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal, Ed.
III, Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta. (ussy, naim)

Manfaat Informed consent

a. Melindungi pasien terhadap segala tindakan medik yang dilakukan tanpa sepengetahuanpasien.
Misalnya hendak dilakukan prosedur medik yang sebenarnya tidak perlu dan tanpaada dasar
mediknya2.
b. Memberikan perlindungan hukum kepada dokter terhadap akibat yang tak terduga
danbersifat negatif. Misalnya terhadap Risk of Treatment yang tak mungkin
dihindarkan,walaupun sang dokter berusaha sedapat mungkin dan bertindak dengan sangat hatihati
http://www.scribd.com/doc/50064240/Manfaat-Informed-consent(azda,riana)

Mencegah terjadinya penipuan dan paksaan


Melindungi hak-hak pasien
Promosi dari hak otonomi perorangan
Proteksi dari pasien dan subjuek
Mencegah terjadinya penipuan atau paksaan
Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis
untuk mengadakan intropeksi terhadap diri sendiri
(self secrunity)
Promosi dan keputusan-keputusan yang rasional
Keterlibatan masyarakat
Sumber : schloendorrf, 1914. Pengantar
pelayanan dokter keluarga. Jakarta : new york
hospital(anti)
Mencegah terjadinya penipuan dan paksaan
Melindungi hak-hak pasien
Mencegah terjadinya penipuan atau paksaan
Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk
mengadakan intropeksi thd diri sendiri
o Keterlibatan masyarakat (dalam memajukan prinsip
otonomi sebagai suatu nilai sosial dan mengadakan
pengawasan dalam penyelidikan bio-medik(alexander
capron))
J. Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal
(ussy,dewi)
o
o

1. Mel ind ungi p as ien te rh ad ap seg al a tin dakan me dik yang


dil akukan tan p asepengetahuan pasien. Misalnya tindakan
medik yang tidak perlu atau tanpaindikasi, penggunaan alat
canggih dengan biaya tinggi dsbnya.
2. Me m berikan pe rli ndun gan huk um bagi d ok te r terh ad ap
akib at yang tidak terduga dan bersifat negatif. Misalnya terhadap
resiko pengobatan yang tidak dapat dihindari walaupun dokter telah
bertindak seteliti mungkin.
http://www.scribd.com/doc/46315560/Informed-Consent

(evie)

10.Sebutkan bentuk bentuk informed concent?


BENTUK INFORMED CONSENT

a. Dengan dinyatakan (Expreess)


Secara lisan (oral)
Secara tertulis (written)
b. Dianggap diberikan
Dalam keadaan normal
Dalam keadaan gawat darurat (emergency)
http://www.ilmukeperawatan.info/2011/05/informedconsent(riana)

Informed Consent dapat berbentuk :


1. Dinyatakan (expressed ) : - lisan (oral)
- tertulis (written)
2. Tersirat atau dianggap diberikan (implied or tacit or presumed consent)
- dalam keadaan biasa (normal )
- dalam keadaan darurat (emergency)
http://www.scribd.com/doc/46315560/Informed-Consent
(pandi,evie)
a. Express) Bentuk dinyatakan
Oral (Secara lisan)
written (Secara tertulis)
b. Implied or tacit consent ( Tersirat atau dianggap di berikan)
(normal or constructive consent ( Dalam keadaan biasa)
Emergency (keadaan gawat darurat)
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal, Ed.
III, Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta.(naim)
a. Bentuk dinyatakan (express)
Secara lisan (oral)
Secara tertulis (written)
b. Tersirat atau dianggap diberikan (implied or taric consent)
Dalam keadaan biasa (normal or constructive consent)
Dalam keadaan gawat darurat (emergency)
Sumber : schloendorrf, 1914. Pengantar
pelayanan dokter keluarga. Jakarta : new york
hospital ( sela,anti)
a)

Implied consent: Persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat tanpa pernyataan tegas . isyarat persetujuan
ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan pasien.Umumnya tindakan dokter ini merupakan tindakan yang

b)

sudah biasa dan diketahui secara umum . Misal pengambilan darah , pemberian suntikan, dll
Expressed consent : Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tertulis , bila yang akan dilakukan lebih
dari prosedur pemeriksaan biasa . dalm keadaan demikian kepada pasien harus disampaikan terlebih dahulu
tindakan apa yang akan dilakukan supaya tidak terjadi salah pengertian .
Bentuk expressed consent :

Persetujuan lisan: Dokter dalam melakukan penanganan medic hanya membutuhkan persetujuan
lisan saja , dalam hal ini biasanya dilakukan ketika tindakan yang akan dilakukan tidak memiliki

resiko yang besar . Misal pemeriksaan dalam rectal.


Persetujuan tertulis : Dokter dalam melakukan penanganan medikharus mendapat persetujuan
secara tertulis dari pihak pasien .persetujuan dilakuakn secar tertulis dilakukan terhadap
penanganan medic yang mengandung resiko yang tinggi seperti tindakan pembedahan.

Sumber : www.rac.uii.ac.id (joko)

o
o

Informed consentdapat dilakukan secara tegas atau diam-diam, secara


tegas dapat disampaikan dg kata-kata langsung baik secara lisan ataupun
tertulis
Informed consent secara tertulis adalah bentuk yg paling tdk diragukan
http://www.scribd.com/doc/17669562/InformedConsent(dewi)

11.Apa kendala dari informed concent?


Pasien ragu terhadap keputusan
pasien kurang faham penjelasan dokter

12.Apa sajakah tindakan medis yang memerlukan informed


concent?
Tindakan medis yang high impact(operasi)
Tindakan medis untuk memilih keputusan yang berat
Contoh: pilih keselamatan ibu atau bayi
13.Manfaat hukum di informed concent?

a. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang


sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar
pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.
b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan
dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko,
dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko ( Permenkes No.
290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3 )
Tindakan medis yang dilakukan tanpa izin pasien, dapat digolongkan
sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351
( trespass, battery, bodily assault ).
Menurut Pasal 5 Permenkes No 290 / Menkes / PER / III / 2008,
persetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan atau ditarik kembali oleh
yang memberi persetujuan, sebelum dimulainya tindakan ( Ayat 1 ).
Pembatalan persetujuan tindakan kedokteran harus dilakukan secara
tertulis oleh yang memberi persetujuan ( Ayat 2 ).
Sumber: Buku Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di
Indonesia.
Manfaat Inform Concent secara hukum:

Bahwa sewaktu terjadi pengungkapan dengan pemberian


informasi tentang risiko2 yang mungkin bisa timbul, maka risiko
yang mungkin timbul itu akan beralih dari dokter kepada pasien
(azda,dewi)
14.J. Guwandi, S.H. Informed consent & informed refusal

pengungkapan dengan pemberian infomasi tetang resikoresiko yang mungkin bisa timbul, maka beban komplikasi
atau resiko yang mungkin timbul itu akan beralih dari
dokter ke pasien
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal,
Ed. III, Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta.( naim )
Jika terjadi pengungkapan dengan pemberian informasi
tentang resiko-resiko yang mungkin bisa timbul, maka
beban komplikasi / resiko yang mungkin timbul itu akan
beralih dari dokter kepada pasien.

Sumber : http://kumpulanmedis.com/2010/01/01/contohinformed-choise/(sela)

Manfaat Informed consent dari segi hukum adalah beban


komplikasi/ risiko yang mungkin timbul akan beralih dari dokter
kepada pasien. Jika hubungan antara dokter dengan pasien sudah
sedekian erat, maka jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan
maka pasien tidak akan begitu mudah menuntut dokternya.

Pasien dapat menuntut dokter apabila tindakan medik yang


dilakukan tanpa meminta persetujuan terlabih dahulu dan hal ini
digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan
berdasarkan KUHP pasal 351. Selain itu jika persetujuan yang
diberikan tidak berdasarkan atas pemberian informasi yang cukup
dan adekuat pasien dapat melakukan tuntutan berdasarkan lack of
Informed consent.

http://sanglahhospitalbali.com/informasi.php?ID=3(riana)

beban komplikasi/ risiko yang mungkin timbul akan beralih


dari dokter kepada pasien. Jika hubungan antara dokter
dengan pasien sudah sedekian erat, maka jika terjadi
sesuatu yang tidak diharapkan maka pasien tidak akan
begitu mudah menuntut dokternya.
Guwandi, J., 2006. Informed consent dan Informed Refusal.
Ed 4th. . Jakarta. FKUI.(evie)

Dalam informed consent, terdapat dua pihak yang


saling berhubungan yaitu pasien sebagai pihak
yang memberikan persetujuan terhadap tindakan

medis yang akan dilakukan, dan dokter sebagai


pihak yang melakukan penanganan medis.
Consent/persetujuan merupakan syarat agar
perjanjian pelayanan medik menjadi sah menurut
hukum dan memberikan hak kepada dokter untuk
melakukan tindakan medik. Sehingga menurut
hukum, hubungan antara dokter pasien merupakan
perjanjian yang obyeknya berupa peayanan
medis .
(Barus Tondra, Informed Consent Sebagai Landasan
Dokter dalam Melakukan Tindakan Medis, 2007)
(joko)

15.Apa tujuan dan manfaat bed side teaching


Tujuan: Membantu peserta didik mencapai tujuan yang
ditetapkan dalam pembelajaran klinik melalui proses
peningkatan kemampuan intelektual dan teknikal yang dilandasi
etika keperwatan.
Manfaat: Pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik
peserta didik untuk menguasai keterampilan prosedural,
menumbuhkan sikap profesional, mempelajari perkembangan
biologis/fisik, dan melakukan komunikasi melalui pengamatan
langsung.Nursalam, 2006, Pendidikan Dalam Keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika (hana)
tujuan bedside teaching yaitu menyelesaikan permasalahan
pasien dengan cara visual sedangkan fungsinya bedside
teaching yaitu melatih keterampilan dalam memecahkan
masalah pasien.
Guwandi. 2003. Informed Consent dan Informed Refusal,
Ed. III, Jakarta : Balai Penerbit FK UI Jakarta.(pandi,naim)
Bedside teaching adalah pembelajaran ketrampilan
pemecahan problem pasien di bangsal tempat pasien di

rawat sehingga
permasalahan yang berkaitan dengan gejala dan tanda

bisa langsung
dilakukan. Pertemuan ini merupakan suatu cara

pembelajaran pasien
yang disukai. Pasien secara individual bisa divisualisasikan

tidak
sekedar pendekatan pada penyakitnya.

www.fkunissula.ac.id/index.php?
option=com_docman(anti,dewi)
Tujuan dan manfaat dari :
Bedside teaching adalah pembelajaran ketrampilan pemecahan
problem pasien di bangsal tempat pasien di rawat sehingga
permasalahan yang berkaitan dengan gejala dan tanda bisa langsung
dilakukan. Pertemuan ini merupakan suatu cara pembelajaran pasien
yang disukai. Pasien secara individual bisa divisualisasikan tidak
sekedar pendekatan pada penyakitnya.
www.fkunissula.ac.id(ussy,riana)
Tujuan dan manfaat dari :
Bedside teaching adalah pembelajaran ketrampilan pemecahan problem
pasien di bangsal tempat pasien di rawat sehingga permasalahan yang
berkaitan dengan gejala dan tanda bisa langsung dilakukan. Pertemuan
ini merupakan suatu cara pembelajaran pasien yang disukai. Pasien
secara individual bisa divisualisasikan tidak sekedar pendekatan pada
penyakitnya.
www.fkunissula.ac.id/index.php?option=com_docman...

(azda,evie)

Anda mungkin juga menyukai