Anda di halaman 1dari 3

GREEN MARK

Konsistensi pemerintah dan regulasi adalah kunci sukses Singapura beralih ke bangunan yang
ramah lingkungan.
Upaya Singapura beralih ke bangunan hijau telah dimulai sejak 7 tahun yang lalu. Organisasi
yang betanggung jawab atas konstruksi dan bangunan di Singapura, Building and Construction
Authority (BCA), memulai upaya ini dengan memerkenalkan konsep BCA Green Mark pada
Januari 2005.
Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pengembang,
perencana, arsitek dan insinyur yang menangani proyek-proyek properti dan perumahan.
Sejak tahun 2010, pemerintah Singapura mengharuskan semua bangunan baru mengikuti
program BCA Green Mark ini untuk mendapatkan standar sertifikasi (certification standard)
mulai dari Green Mark Certified, Green Mark Gold, Green Mark Gold Plus, hingga Green Mark
Platinum.
Setiap pengembang (developer) harus mendaftarkan proyek baru mereka ke BCA . BCA
kemudian akan menilai dan bertemu dengan tim proyek untuk memberitahu regulasi dan kriteria
yang harus ditaati serta dokumen-dokumen yang harus diajukan oleh setiap pengembang.
Regulasi BCA ini melengkapi regulasi lain yang terkait dengan desain, kesehatan dan
keselamatan bangunan.
Penilaian akan segera dilakukan jika tim proyek sudah mengumpulkan semua data dan informasi
yang diperlukan. BCA akan melakukan verifikasi di tempat dan mengeluarkan standar sertifikasi
mana yang diperoleh setelah semua proses verifikasi selesaikan.
Setidaknya ada lima standar yang digunakan BCA untuk menilai bangunan hijau di negara pulau
tersebut.
1. Singapore Standard 530 yang mengatur efisiensi energi termasuk layanan dan peralatan
yang digunakan.
2. Singapore Standard 553 yang mengatur ventilasi mekanis dan sistem pendingin ruangan.
3. Singapore Standard Code of Practice 38 yang mengatur pencahayaan buatan di dalam
bangunan.
4. Singapore Standard 531-1 yang mengatur pencahayaan di tempat kerja dalam ruangan
5. Dan standar pengukuran kinerja suhu bangunan (Code on Envelope Thermal
Performance of Building).

Program BCA GM mengelompokkan bangunan dalam dua kategori besar yaitu bangunan
perumahan (residential) dan non-perumahan (non-residential). Penilaian sertifikasi lingkungan
ini dihitung berdasarkan akumulasi perolehan angka yang dikenal dengan nama Green Mark
Points (GM Points).

Bangunan dengan GM Points 50-75 akan memeroleh standar GM Certified.

Bangunan yang memeroleh GM Points antara 75-85 akan mendapatkan standar GM


Gold.

Bangunan dengan GM Points antara 85-90 akan mendapatkan standar GM Gold Plus.

Di atas 90 akan memeroleh standar GM Platinum.

Ada lima faktor yang memengaruhi penilaian sertifikasi yaitu: efisiensi energi; efisiensi air;
perlindungan terhadap lingkungan; kualitas lingkungan di dalam bangunan seperti kualitas
udara, suhu yang nyaman, tingkat polusi suara, pencahayaan alami; dan penerapan praktik serta
teknologi ramah lingkungan (green practices and technology).
Sejak tahun 2009, hampir 100% bangunan di Singapura seperti perkantoran, pusat perbelanjaan,
apartemen, sekolah dll sudah mendapatkan sekurang-kurangnya standar GM Certified standar
sertifikasi hijau yang paling rendah. Dan dalam 1-2 tahun terakhir, hampir seluruh bangunan
baru di Singapura sudah memeroleh sertifikat GM.
Bangunan yang telah memeroleh sertifikasi hijau secara langsung maupun tidak langsung akan
mendapatkan banyak manfaat dari program ini.
Bangunan yang tersertifikasi hijau akan bisa menghemat konsumsi dan biaya listrik dan air.
Bangunan ini juga akan lebih ramah lingkungan yang membawa manfaat kesehatan bagi pekerja
dan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Properti yang memeroleh sertifikasi Green Mark juga
memiliki harga dan nilai jual kembali yang lebih tinggi.
Sertifikasi ini harus diperbarui setiap tahun dan akan dicek kembali oleh BCA sebelum
mendapatkan nilai sertifikasi baru.
Singapura adalah anggota Green Building Council (GBC), lembaga nirlaba yang memromosikan
konsep bangunan yang berkelanjutan di dunia. Namun BCA mengeluarkan regulasi dan syaratsyarat Green Mark mereka sendiri.
Dengan konsistensi dan standar penerapan yang tinggi, standar ini juga sudah mulai digunakan di
negara-negara lain seperti Malaysia dan Indonesia. Tim BCA akan datang ke proyek properti di
negara terkait untuk melakukan pengecekan dan verifikasi.
Setiap negara bisa mengembangkan standar sertifikasi lingkungannya sendiri. Kuncinya adalah
ketegasan dan konsistensi dari pemerintah untuk memberikan panduan sertifikasi bangunan hijau
dan memonitor penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai