Penggunaan air laut sebagai media pendingin berpotensi menimbulkan korosi dan
menimbulkan foulingpada peralatan sistem air pendingin utama. Hal ini di karenakan
terdapaat mikroorganisme dan biota laut yang menjadi penyebab utama terjadinya fouling.
penginjeksian chlorine, yang bertujuan untuk melemahkan mikroorganisme dan biota laut
agar tidak menempel pada saluran pipa
setelah itu air laut dilewatkan ke screening plant yang berfungsi untuk menyaring bendabenda padat dan biota laut.
Tetapi penginjeksian chlorine ataupun screening plant masih dinilai kurang efektif mengingat
masih banyak terdapat fouling pada beberapa peralatan sistem air pendingin utama.
FOULING
fouling bisa menempel pada jaringan pipa, terutama pada pipa yang mengalirkan air laut
sebagai pendingin.
fouling dapat menambah laju aliran fluida, merusak strainer, dan merusak heat exhanger.
fouling adalah pembentukan lapisan deposit pada permukaan perpindahan panas dari bahan
atau senyawa yang tidak diinginkan.
Bahan atau senyawa itu berupa kristal, sedimen, senyawa biologi, produk reaksi kimia,
ataupun korosi.
Pembentukan lapisan deposit ini akan terus berkembang selama alat penukar kalor
dioperasikan.
Akumulasi deposit pada permukaan alat penukar kalor menimbulkan kenaikan pressure drop
dan menurunkan efisiensi perpindahan panas
Penyebab FOULING?
Pengotoran akibat pengendapan zat padat dalam larutan (precipitation fouling). Pengotoran ini biasanya terjadi
pada fluida yang mengandung garam-garam yang terendapkan pada suhu tinggi, seperti garam kalsium sulfat, dll.
Pengotoran akibat pengendapan partikel padat dalam fluida (particulate fouling). Pengotoran ini terjadi akibat
pengumpulan partikel-partikel padat yang terbawa oleh fluida di atas permukaan perpindahan panas, seperti debu,
pasir, dll.
Pengotoran akibat reaksi kimia (chemical reaction fouling). Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia di dalam fluida, di
atas permukaan perpindahan panas, dimana material bahan permukaan perpindahan panas tidak ikut bereaksi,
seperti adanya reaksi polimerisasi, dll.
Pengotoran akibat korosi (corrosion fouling). Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia antara fluida kerja dengan
material bahan permukaan perpindahan panas.
Pengotoran akibat aktifitas biologi (biological fouling). Pengotoran ini berhubungan dengan akitifitas organisme
biologi yang terdapat atau terbawa dalam aliran fluida seperti lumut, jamur, dll.
c.
d. Migration, berupa perpindahan foulant (bahan atau senyawa penyebab fouling) menuju ke
permukaan, dan
berbagai mekanisme perpindahan difusi.
e.
f.
g.
Fungsinya untuk mencegah atau menghambat tumbuhnya fouling, dimana dalam hal ini
disebabkan oleh biota laut, seperti teritip, kerang, ganggang, dan jenis tumbuhan laut
lainnya.
ICAF mengalirkan arus DC pada masing masing anoda dan katoda. Dimanapada anoda dan
katoda akan terjadi elekstolisis sehingga bisa menghambat pertumbuhan fouling pada
lambung kapal maupun pada jaringan pipa.
Untuk menanggulangi fouling pada jaringan pipa, biasanya pada pipa yang dilewati oleh air
laut, anoda maupun katoda biasanya dipasang pada sea chest. Sehingga air laut yang masuk
melewati sea chest, diusahakan sudah bebas dari tumbuhan maupun hewan laut (marine
growth) yang bisa menyebabkan terjadinya fouling.
Anoda dan katoda tersebut bisa bermacam macam jenisnya, tergantung pada berapa lama
bisa digunakan maupun material yang dilindunginya,