107 319 2 PB PDF
107 319 2 PB PDF
PENDAHULUAN
Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan bertujuan untuk memperbaiki estetika,
fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi
jaringan pendukung di bawah gigi tiruan sebagian lepasan.
Tidak semua pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
berhasil atau berfungsi dengan baik, karena terdapat
banyak ditemui keluhankeluhan pasien antara lain protesa
yang longgar, rasa sakit akibat luka pada jaringan mukosa
mulut yang terlalu menekan, kesalahan oklusi dan adanya
basis protesa yang mengalami fraktur. Salah satu keluhan
yang paling sering adalah protesa yang longgar, yang
disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga protesa
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan
bahan baru pada sisi protesa yang menghadap jaringan
pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan.
Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan
dengan maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan
agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa
baru.
Jurnal Ilmiah WIDYA
PEMBAHASAN
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.
Beberapa penyebab Longgarnya antara lain:
1. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture
dimana pasien kehilangan berat badan,
2. Penyakit sistemik,
3. Kesalahankesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi
jaringan,
4. Peradangan dan terjadi resorbsi.
5. Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek,
6. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama
sehingga terjadi resorbsi prosesu aveolaris.
Menurut Henderson,D (1973:421), Rudd, K
60
Ricky Setiawan, 60 - 64
61
Ricky Setiawan, 60 - 64
1. Persiapan pasien:
a. Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 2 hari.
b. Pemberian tissue conditioner bila perlu.
c. Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus
dioperasi.
2. Prosedur klinik: Persiapan gigi tiruan:
a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan
pendukung direlief dengan mengerok akrilik sebanyak 1
2 mm.
b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan.
c. Tepi tepi gigi tiruan dipendekkan 1 2 mm.
d. Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan
sebagai sendok cetak.
e. Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan
menggunakan cold curing acrylic, sedangkan untuk
metode indirect pencetakkan dilakukan menggunakan
bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.
Teknik mencetak terdiri dari closed mouth
technique/pencetakan pada relasi centries dan open mouth
technique/pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah
terpisah.
3. Prosedur Laboratoris; Prosedur relining dan rebasing
meliputi masalah pembuatan cetakan yang baru pada gigi
tiruan dimana pada cetakan harus memperhatikan dimensi
vertikal (DV) dan relasi sentries (RS) yang benar.................
Sebelum dilakukan perawatan maka perlu persiapan
sebagai berikut::
a. Melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar jaringan
dalam keadaan sehat.
b. Jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada
kelainan.
c. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar
bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup
diberi tissue conditioning.
d. Jika ada jaringan yang teriritasi, dilakukan pengobatan.
e. Batas protesa rahang atas dan rahang bawah harus
tepat.
Tehnik yang digunakan pada prosedur Relining dengan
(1)mulut terbuka (open mouth)/direct dan (2) Tehnik
mulut tertutup (closed mouth)/indirect
Prosedur Relining
62
Ricky Setiawan, 60 - 64
Gambar 3. Duplicator
dengan hidrocal sampai
mencapai final set
Setelah hydrocal mengeras,
pisahkan kedua bagian
duplikator, cek kembali
oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagian
lepasan dari coran, dengan hatihati lepaskan gigi tiruan
sebagian lepasan dari reline cast dan letakan lapisan
tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian
buang sisasisa bahan cetak dari sisi basis gigi tiruan
sebagian lepasan yang menghadap mukosa. Permukaan
resin yang bersih harus terlihat.
Gambar 4. Tempatkan
kembali protesa ke dalam
oklusal indeks
Asah tepitepi basis gigi
tiruan sebagian lepasan dan
siapkan untuk menerima
mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada
indeks dan lekatkan dengan wax, aduk self curing akrilik
resin sesuai aturan pabrik, letakan adonan akrilik resin
pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan
kedua bagian duplicator, kencangkan skrup dan pastikan
kedua bagian duplicator benar benar berkontak rapat,
proses reline selama 30 menit pada pressure container.
Gambar 5. Gigi tiruan
sebagian lepasan yang sudah
direline
Setelah processing,
lepaskan gigi tiruan sebagian
lepasan yang sudah di reline
dari model, kemudian buang tepitepi dan permukaan
luar gigi tiruan sebagian lepasan, poles tepitepi dan
permukaan gigi tiruan sebagian lepasan, periksa bagian
yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan
lainnya lalu dicoba dalam mulut pasien.
63
Ricky Setiawan, 60 - 64
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang
lama, seringkali menemukan masalah masalah seperti
perubahan warna, perubahan tulang alveolar setelah
pencabutan gigi asli, porus atau gigi tiruan tersebut
mengalami fraktur sehingga membuat ketidaknyamanan
pasien.
2. Dalam melakukan relining sangat dibutuhkan kondisi
gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang masih dalam
keadaan baik dimana masih dapat diterima oleh pasien
seperti adanya perubahan warna atau adanya porus dan
sudah tidak cekat lagi.
3. Sebelum dilakukan relining perlu persiapan seperti,
gigi tiruan harus dibiarkan di luar mulut selama
sekurangkurangnya 24 jam sebelum pencetakan dibuat
dan jaringan mulut harus dalam keadaan sehat.
Saran - saran
1. Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge
menyebabkan retensi dan stabilisasi terganggu sebaiknya
segera diperbaiki dengan cara relining.
2. Agar gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) dapat
digunakan lagi, maka dianjurkan untuk dilakukan relining,
yaitu suatu proses melapisi gigi tiruan yang menghadap
mukosa dengan bahan baru untuk mencekatkan kembali.
3. Relining dapat dilakukan secara direct atau indirect
tapi sebaiknya dilakukan secara indirect dengan heat
curing acrylic karena menghasilkan protesa yang lebih
kuat dari pada self curing acrylic, porosity jauh lebih
berkurang, tidak menyebabkan iritasi pada mukosa
pendukung dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self
curing acrylic.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, K. et al. Partial Dentures, St. Louis, The Mosby,1957.
Gunadi, HA, dkk. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepas, Jilid 2, Jakarta,
Hipokrates,1994.
Henderson, D. et al. Removable Partial Prosthodontics, Edisi 4, St Louis, The
Mosby,1973.
Kratochvil, F. Partial Removable Prosthodontics, W.B. Saunders,1988.
Kema. D, at al. Modern Practice in Removable Partial Prosthodontics, W.B.Saunders
1969.
Miller. E, Removable Partial Prosthodontics, The Williams and Wilkins
Baltimore,1972.
Rudd, K. et al. Dental Laboratory Procedures Removable Partial Dentures, Vol
3, St. Louis, The.Mosby.Toronto,, 1981.
Steward, K. et al. Clinic Removable Partial Prosthodontics Edisi 2, St. Louis,
Ishiyaku Euro 4 merica, Inc, Tokyo, 1993.
Stamanought, D. Laboratory Procedures for Full and Partial Dentures, Blassbell
Scientific.1978.
Terkla, L.et al. Partial Denture, Vol. 3, St Louis, The Mosby,1963.
64