Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2338-3321

PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI


TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)
Ricky Setiawan
Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama)
Email: rektorat@moestopo.ac.id
Abstrak:
Tujuan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta
melindungi jaringan pendukung di bawahnya. Salah satu keluhan yang paling sering terjadi gigi tiruan menjadi longgar sehingga mengganggu
retensi dan stabilisasi. Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas masalah keluhan yang terjadi pada gigi tiruan sebagaian lepasan dan
solusinya. Metoda yang digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembalikan
retensi dan stabilisasi gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang longgar karena resorbsi residual ridge, dilakukan relining, yaitu dengan
penambahan bahan baru secukupnya pada permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung. Untuk mengisi ruangan yang ada
antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan pendukung. Tehnik relining ini dilakukan dengan cara direct atau indirect.
Kata Kunci: Relining, gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)
Abstract:
The purpose of making denture is to improve, to esthetic, masticator, speech function and to protect support tissue under
the denture. Sometimes some patients complain about the lack retention and stabilization due to loose of the denture. The objective of this
paper is to discuss the problem of the denture and the solutions. The methods used library research and the clinical experience. It can be
concluded that to restore the retention and stabilization of partial dentures that are loose due to restoration of the residual ridge, denture
relining is performed, by adding appropriate amount of new material onto the surface of the denture facing supporting tissue. In order to
fill the existing space between the surface of the denture base and supporting tissues. The denture relining technique can be performed
directly or indirectly.
Key words: Relining, partial dentures loose.

Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas


masalah-masalah yang ada pada gigi tiruan sebagian
lepasan dan cara melakukan relining gigi tiruan sebagian
lepasan secara direct dan indirect untuk mendapatkan
kembali retensi dan stabilisasi yang optimal. Metoda yang
digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman
yang dilakukan di klinik gigi.

PENDAHULUAN
Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan bertujuan untuk memperbaiki estetika,
fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi
jaringan pendukung di bawah gigi tiruan sebagian lepasan.
Tidak semua pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan
berhasil atau berfungsi dengan baik, karena terdapat
banyak ditemui keluhankeluhan pasien antara lain protesa
yang longgar, rasa sakit akibat luka pada jaringan mukosa
mulut yang terlalu menekan, kesalahan oklusi dan adanya
basis protesa yang mengalami fraktur. Salah satu keluhan
yang paling sering adalah protesa yang longgar, yang
disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga protesa
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan
bahan baru pada sisi protesa yang menghadap jaringan
pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan.
Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan
dengan maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan
agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa
baru.
Jurnal Ilmiah WIDYA

PEMBAHASAN
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.
Beberapa penyebab Longgarnya antara lain:
1. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture
dimana pasien kehilangan berat badan,
2. Penyakit sistemik,
3. Kesalahankesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi
jaringan,
4. Peradangan dan terjadi resorbsi.
5. Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek,
6. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama
sehingga terjadi resorbsi prosesu aveolaris.
Menurut Henderson,D (1973:421), Rudd, K
60

Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013

Penatalaksanaan Relining pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Ricky Setiawan, 60 - 64

(GTSL) yang sudah mengalami perubahan warna atau


rusak.
8. Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi
atau longgar.
9. Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang
sangat besar setelah pencabutan gigi asli.
10. Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi
yang tidak seimbang.
11. Untuk alasan estetik.
12. Untuk membuat protesa yang lebih efektif.
13. Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan
menjadi lebih cekat.
14. Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya
resorbsi yang terjadi di dalam mulut tanpa mengganggu
hubungan oklusi yang ada.
Pada proses relining menurut Kema, D (1969) Rudd,K
(1981:403-411), Austin K (1957:195) dan Gunadi (1994)
menggunakan:
1. Alatalat: spatla, bowl, articulator, scraper / bur,
handpiece / lathe mounted akrilik bur, fissure bur, reline
jig, kuas, pressure container.
2. Bahanbahan: jelly petroleum, zinc oxide eugenol
pasta, cold curing acrylic, heat curing acrylic, tissue
conditioning, hydocal, pumice.
Macammacam metode yang dipakai dalam relining
pada gigi tiruan sebagian lepasan yaitu:
1. Relining tanpa perubahan dimensi vertikal; Relining
pada protesa dengan dimensi vertical yang tidak berubah,
pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan
protesa yang dimensi vertikalnya berubah.
2. Relining dengan perubahan dimensi vertikal; Untuk
melakukan relining pada protesa dengan dimensi vertikal
yang telah berubah, maka terlebih dahulu ditempatkan
tiga bulatan kecil dari impression compound yang hangat
di daerah Premolar I kanan dan kiri serta di daerah anterior
ridge
(tengah). Kemudian cetak ke dalam mulut. Penderita
diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan
protesa tersebut sampai dicapai dimensi vertikal yang
dikehendaki. Selanjutnya tambahkan impression
compound pada pinggirpinggir protesa dan lakukan

(1981:403411) dan Gunadi (1994 ) bahwa indikasi


penyebab terjadinya masalah pada gigi tiruan sebagian
lepasan sebagai berikut:
1. Adaptasi basis gigi tiruan dengan residual ridge tidak
baik akibat adanya resorbsi residual ridge.
2. Immediate denture yang telah dipakai 36 bulan setelah
insersi.
3. Bila pembuatan gigi tiruan merupakan beban bagi
pasien.
4. Bila pembuatan gigi tiruan baru memerlukan beberapa
kali kunjungan, metal stress dan physical stress (pasien
tua / pasien dengan penyakit kronis)
Kontra Indikasi:
1. Estetik gigi tiruan buruk.
2. Hubungan intermaxillary sudah tidak selaras.
3. Susunan oklusal tidak benar.
4. Resorbsi sangat banyak hubungan horizontal dan
oklusal yang tidak benar.
5. Oklusi sentries dan relasi sentries tidak sesuai.
Relining; adalah proses menambahkan bahan baru
secukupnya pada permukaan gigi tiruan yang menghadap
jaringan pendukung untuk mengisi ruangan yang ada
antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan yang
telah berubah.(Steward,K,1993:609)
Menurut Terkla, L (1963), Kema D (1969), Steward
(1993:421), Henderson,D (1973:421), Rudd, K (1981:403
411), Austin K (1957:195), Stamanoght,D (1978) dan
Gunadi (1994) tujuan relining adalah:
1. Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa
terhadap basis jaringan.
2. Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang
hilang.
3. Memperbaiki retensi dan stabilisasi.
4. Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur
/ bentuk jaringan pendukung setelah gigi tiruan sebagian
lepasan (GTLS) digunakan.
5. Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat
diperbaiki lagi.
6. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan
(GTSL) yang mengalami porus akibat curing yang salah.
7. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan
Jurnal Ilmiah WIDYA

61

Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013

Ricky Setiawan, 60 - 64

Penatalaksanaan Relining pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

muscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan dengan


pasta zink oxid.
Tehnik serta material yang biasa digunakan dalam
Relining Protesa
1. Relining secara direct
a. Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan
langsung di dalam mulut penderita.
b. Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami
banyak perubahan
c.Penderita tidak mempunyai penyakit sistemik.
d. Dikerjakan dalam satu kali kunjungan.
e. Dalam processing bahan self curing acrylic
menimbulkan panas menyebabkan iritasi pada mucosa
f. Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik,
karena terganggu bau tak enak yang dikeluarkan oleh self
curing acrylic.
g. Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak
stabil (mudah berubah)
2. Relining secara indirect
a. Mempergunakan heat curing acrylic resin yang
dilakukan di luar mulut penderita (secara laboratorium)
b. Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut
serta dapat digunakan penderita yang bersikap mental tak
stabil (histerical mind )
c. Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin
dihasilkan protesa yang jauh lebih kuat dari pada protesa
yang dibuat dari self curing acrylic
d. Porosity jauh berkurang.
Menentukan Protesa yang Harus Diperbaiki Lebih
Dahulu
Apabila komposisi residual ridge kompak/padat
maka protese bawah direline lebih dahulu, tetapi bila
jaringan sangat lunak terutama pada residual mandibular
ridge, maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Hal ini
diperlukan untuk memudahkan memperoleh oklusi yang
diinginkan. Apabila protese atas dan bawah akan direline
maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Protese baik
atas maupun bawah apabila membutuhkan banyak
perubahan, maka perbaikannya dilakukan dengan rebasing.
Prosedur Relining: ( Kema,D:1969; Rudd,K :1981:403411; Austin K:1957:195; Gunadi::994)
Jurnal Ilmiah WIDYA

1. Persiapan pasien:
a. Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 2 hari.
b. Pemberian tissue conditioner bila perlu.
c. Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus
dioperasi.
2. Prosedur klinik: Persiapan gigi tiruan:
a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan
pendukung direlief dengan mengerok akrilik sebanyak 1
2 mm.
b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan.
c. Tepi tepi gigi tiruan dipendekkan 1 2 mm.
d. Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan
sebagai sendok cetak.
e. Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan
menggunakan cold curing acrylic, sedangkan untuk
metode indirect pencetakkan dilakukan menggunakan
bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.
Teknik mencetak terdiri dari closed mouth
technique/pencetakan pada relasi centries dan open mouth
technique/pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah
terpisah.
3. Prosedur Laboratoris; Prosedur relining dan rebasing
meliputi masalah pembuatan cetakan yang baru pada gigi
tiruan dimana pada cetakan harus memperhatikan dimensi
vertikal (DV) dan relasi sentries (RS) yang benar.................
Sebelum dilakukan perawatan maka perlu persiapan
sebagai berikut::
a. Melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar jaringan
dalam keadaan sehat.
b. Jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada
kelainan.
c. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar
bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup
diberi tissue conditioning.
d. Jika ada jaringan yang teriritasi, dilakukan pengobatan.
e. Batas protesa rahang atas dan rahang bawah harus
tepat.
Tehnik yang digunakan pada prosedur Relining dengan
(1)mulut terbuka (open mouth)/direct dan (2) Tehnik
mulut tertutup (closed mouth)/indirect
Prosedur Relining
62

Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013

Ricky Setiawan, 60 - 64

Penatalaksanaan Relining pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Akan lebih baik jika prosedur relining dilakukan


secara konvensional/biasa/sederhana di lab. dengan
menggunakan flask / reline jig:
1. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer
tapi tidak dipendekkan dengan maksud agar lebih baik
dalam menahan bahan cetak.
2. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang,
dan permukaan basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi
dengan jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan
kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture
sebagai sendok cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol
impression pasta sesuai dengan petunjuk pabrik.
3. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan
basis partial denture yang telah dikeringkan lalu masukan
ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat dengan
menekan pada masingmasing rest sampai bahan cetak
mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi
dan bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian partial
d e n t u re d i k e l u a r k a n d a r i m u l u t , p r o t e s a
dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam seperti pada
gambar 1 berikut:

Gambar 3. Duplicator
dengan hidrocal sampai
mencapai final set
Setelah hydrocal mengeras,
pisahkan kedua bagian
duplikator, cek kembali
oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagian
lepasan dari coran, dengan hatihati lepaskan gigi tiruan
sebagian lepasan dari reline cast dan letakan lapisan
tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian
buang sisasisa bahan cetak dari sisi basis gigi tiruan
sebagian lepasan yang menghadap mukosa. Permukaan
resin yang bersih harus terlihat.
Gambar 4. Tempatkan
kembali protesa ke dalam
oklusal indeks
Asah tepitepi basis gigi
tiruan sebagian lepasan dan
siapkan untuk menerima
mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada
indeks dan lekatkan dengan wax, aduk self curing akrilik
resin sesuai aturan pabrik, letakan adonan akrilik resin
pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan
kedua bagian duplicator, kencangkan skrup dan pastikan
kedua bagian duplicator benar benar berkontak rapat,
proses reline selama 30 menit pada pressure container.
Gambar 5. Gigi tiruan
sebagian lepasan yang sudah
direline
Setelah processing,
lepaskan gigi tiruan sebagian
lepasan yang sudah di reline
dari model, kemudian buang tepitepi dan permukaan
luar gigi tiruan sebagian lepasan, poles tepitepi dan
permukaan gigi tiruan sebagian lepasan, periksa bagian
yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan
lainnya lalu dicoba dalam mulut pasien.

Gambar 1. Cetakan pada


basis gigi tiruan sebagian
lepasan disiapkan untuk di
reline
Selanjutnya relining
dengan menggunakan
duplicator prosedurnya sebagai berikut:
Buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi
pada model gigi tiruan sebagian lepasan. Tempatkan
tanda ini pada bagian bawah tengah duplikator,
Gambar 2. Cetakan Reline
Gigi Tiruan Sebagian
Lepasan
Gigi tiruan sebagian
lepasan tidak boleh dilepaskan
dari coran sampai prosedur
berikutnya, sementara coran masih berada pada indeks

Masalahmasalah yang Timbul Pada Prosedur Relining


1. Masalah Porus pada Gigi tiruan yang Sudah Direline.
Solusi
Penyebab
a. Gunakan jumlah mesin yang cukup
a. Resin akrilik kurang
b. Letakan adonan mesin dengan hatib. Ada udara terjebak
hati

oklusal, letakan pada bagian atas duplicator dengan


hydrocal. Pastikan bagian atas dan bawah duplikator
dan skrupnya benarbenar berkontak dan kencang.
Jurnal Ilmiah WIDYA

63

Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013

Ricky Setiawan, 60 - 64

Penatalaksanaan Relining pada Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

PENUTUP
Kesimpulan
1. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang
lama, seringkali menemukan masalah masalah seperti
perubahan warna, perubahan tulang alveolar setelah
pencabutan gigi asli, porus atau gigi tiruan tersebut
mengalami fraktur sehingga membuat ketidaknyamanan
pasien.
2. Dalam melakukan relining sangat dibutuhkan kondisi
gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang masih dalam
keadaan baik dimana masih dapat diterima oleh pasien
seperti adanya perubahan warna atau adanya porus dan
sudah tidak cekat lagi.
3. Sebelum dilakukan relining perlu persiapan seperti,
gigi tiruan harus dibiarkan di luar mulut selama
sekurangkurangnya 24 jam sebelum pencetakan dibuat
dan jaringan mulut harus dalam keadaan sehat.
Saran - saran
1. Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge
menyebabkan retensi dan stabilisasi terganggu sebaiknya
segera diperbaiki dengan cara relining.
2. Agar gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) dapat
digunakan lagi, maka dianjurkan untuk dilakukan relining,
yaitu suatu proses melapisi gigi tiruan yang menghadap
mukosa dengan bahan baru untuk mencekatkan kembali.
3. Relining dapat dilakukan secara direct atau indirect
tapi sebaiknya dilakukan secara indirect dengan heat
curing acrylic karena menghasilkan protesa yang lebih
kuat dari pada self curing acrylic, porosity jauh lebih
berkurang, tidak menyebabkan iritasi pada mukosa
pendukung dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self
curing acrylic.

2. Masalah - masalah porus pada bagian tepi


Solusi
Penyebab
a. Gunakan jumlah mesin yang cukup
a. Resin akrilik kurang
b. Gunakan semen untuk meratakan
Resin kurang tertekan pada
resin pada tepi setelah duplikator
bagian tepi
3. Masalah Garis batas atau kerutan pada bagian yang Direline
Solusi
Penyebab
Letakkan resin pada model dan basis
Resin terlalu kering
pada tahap yang tepat dan oleskan
sebelum duplikator
monomer sebelum duplikator ditutup
ditutup
4. Masalah Garis tepis antara resin baru dan resin lama (menghadap
mukosa)
Solusi
Penyebab
a. Bersihkan semua sisa bahan cetak
a. Basis gigi tiruan tidak
dan asah semua permukaan yang
bersih dan kurang diasah
berkontak dengan resin baru.
sebelum relining.
b. Jangan menggunakan udara untuk
b. Terdapat minyak pada
membersihkan resin jika sumber udara
gigi tiruan.
terkontaminasi minyak / air.
c. Resin terlalu kering
c. Perbandingan liquid/podwer tepat
waktu duplikator ditutup.
dan tahap tepat.
d. Oleskan monomer pada resin lama
sebelum ditambahkan resin baru.
5. Masalah Gigi Tiruan direline Porus
Solusi
Penyebab
Proses di dalam pressure container
Tidak diproses dalam
30 menit dengan tekanan 15-25 psi
pressure container
6. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat dilepas dari
model dan tidak pas setelah di Reline
Penyebab
Solusi
a. Undercut tidak dibuang a. Buang undercut sebelum mencetak
sebelum pencetakan
b. Gunakan metode reline dengan
b. Processing dengan
duplikator
kuvet tidak rapat
c. Pada saat mencetak jari menekan pada
c. Cengkram tidak pas saat cengkram
percetakan
Pastikan skrup sudah kencang pada saat
d. Duplikator tidak
processing
tertutup rapat
7. Masalah Gigi tiruan sebagian lepas bergoyang-goyang dalam
mulut setelah reline
Penyebab
Solusi
a. Cetakan reline dibuat
a. Gunakan open mouth impression
pada saat beroklusi.
tehnik.
b. Pada saat mencetak jari
b. Jari menekan hanya pada cengkram.
menekan pada basis gigi.
c. Hindari relining gigi tiruan sebagian
c. Hindari relining gigi
lepasan yang tidak dibuat dengan 3
tiruan sebagian lepasan
titik kontak.
yang tidak dibuat dengan 3 d. Lihat dengan teliti apakah gigi tiruan
titik kontak.
sudah pas dengan occlusal indeks,
d. Lihat dengan teliti apakah e. Lekatkan gigi tiruan dengan wax.
gigi tiruan sudah pas dengan
occlusal indeks,
e. Lekatkan gigi tiruan
dengan wax.
8. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat masuk ke
dalam mulut
Solusi
Penyebab
a. Periksalah apakah ada resin yang
a. Resin tertinggal pada
tersisa
guide plane atau di bawah
cengkram
b. Asah basis agar tidak menghambat
b. Basis mengganggu
cengkram
gerakan cengkram
c. Perlahanlahan saat melepas gigi
saat melepas gigi tiruan dari
tiruan dari model
model.

Jurnal Ilmiah WIDYA

DAFTAR PUSTAKA
Austin, K. et al. Partial Dentures, St. Louis, The Mosby,1957.
Gunadi, HA, dkk. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepas, Jilid 2, Jakarta,
Hipokrates,1994.
Henderson, D. et al. Removable Partial Prosthodontics, Edisi 4, St Louis, The
Mosby,1973.
Kratochvil, F. Partial Removable Prosthodontics, W.B. Saunders,1988.
Kema. D, at al. Modern Practice in Removable Partial Prosthodontics, W.B.Saunders
1969.
Miller. E, Removable Partial Prosthodontics, The Williams and Wilkins
Baltimore,1972.
Rudd, K. et al. Dental Laboratory Procedures Removable Partial Dentures, Vol
3, St. Louis, The.Mosby.Toronto,, 1981.
Steward, K. et al. Clinic Removable Partial Prosthodontics Edisi 2, St. Louis,
Ishiyaku Euro 4 merica, Inc, Tokyo, 1993.
Stamanought, D. Laboratory Procedures for Full and Partial Dentures, Blassbell
Scientific.1978.
Terkla, L.et al. Partial Denture, Vol. 3, St Louis, The Mosby,1963.

64

Volume 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013

Anda mungkin juga menyukai