Anda di halaman 1dari 25

1

MAKALAH TUGAS PROGRAM LINIER KD IV


MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN PRODUKSI ROTI TARCIS

Disusun oleh:
Kelompok 6
Gunawan Prabowo

(M0109033)

Ardina Rizqy R

(M0112013)

Meta Ilafiani

(M0112055)

Susantini

(M0112085)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA

DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Daftar Isi.... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah.. 1
1.3 Tujuan.1
1.4 Manfaat.. 2
BAB II Landasan Teori
2.1 Masalah Program Linear... .3
2.2 Penyelesaian Masalah Program Linear. .4
BAB III Pembahasan. 7
3.1 Kasus Usaha Produksi Roti Tarcis......................................................7
3.2 Penyelesaian........................................................................................8
3.3 Analisis Sensitivitas............................................................................11
3.4 Dualitas...............................................................................................16
3.5 Program...............................................................................................19
BAB IV Penutup........21
4.1 Kesimpulan.........................................................................................21
4.2 Saran....................................................................................................21
Daftar Pustaka.... 22
Lampiran............ 23

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Program Linier merupakan metode dengan menggunakan matematika
yang penerapannya digunakan untuk mencari maksimum dari keuntungan
maupun minimum dari biaya yang dikeluarkan dari suatu permasalahan
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Metode tersebut telah
dipergunakan di berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, industri, militer,
sosial, dan lain-lain. Dalam metode ini, dikenal 2 fungsi, yaitu fungsi tujuan
linier dan fungsi kendala. Fungsi-fungsi tersebut dimodelkan secara
matematis dari suatu permasalahan.
Usaha roti tarcis merupakan salah satu contoh masalah program linier
dalam kehidupan nyata dan bertujuan untuk memaksimumkan keuntungankeuntungan dari kedua jenis roti tarcis tersebut dengan melihat bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk memproduksi satu loyang. Maka, permasalahan ini
dapat diselesaikan dengan metode all slack, analisis sensitivitas, dan dualitas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan dari produksi roti tarcis untuk
mencari keuntungan yang maksimum dengan persediaan yang ada?
2. Berapa loyang dari roti tarcis jenis pisang dan keju yang harus diproduksi
agar mendapatkan keuntungan yang maksimum?
3. Jika terjadi perubahan maka perubahan yang bagaimana agar tetap
diperoleh keuntungan yang maksimum per loyang?
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat menyelesaikan permasalahan dari produksi roti tarcis untuk
mencari keuntungan yang maksimum dengan persediaan yang ada.
2. Mengetahui banyaknyaloyang dari roti tarcis jenis pisang dan keju yang
harus diproduksi agar mendapatkan keuntungan yang maksimum.

3. Mengetahui perubahan yang akan terjadi agar tetap diperoleh keuntungan


yang maksimum per loyang.
1.4 MANFAAT
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Lebih mengetahui tentang produksi roti tarcis dilihat dari matematika.
2. Dapat menerapkan ilmu mengenai Program Linier dalam menyelesaikan
masalah tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Masalah Program Linear (Linear Programing)


Sejak akhir dasawarsa 1940-an, pemrograman linier telah terbukti
merupakan salah satu alat riset operasi yang paling efektif. Metode ini biasa
digunakan di bidang-bidang, seperti: militer, industri, pertanian, transportasi,
ekonomi, kesehatan, dan bahkan ilmu sosial dan perilaku. Selain itu,
tersedianya program komputer yang dapat memecahkan masalah-masalah
program linier yang sangat luas merupakan faktor penting dalam tersebarnya
penggunaan teknik ini.
Penggunaan program linier di dunia nyata sangat luas. Pada
kenyataannya, program linier harus dipandang sebagai dasar penting untuk
pengembangan teknik-teknik operasi riset lainnya, termasuk pemrograman
integer, stokastik, arus jaringan, dan kuadratik. Dalam hal ini, pemahaman
tentang program linier sangat penting untuk implementasi teknik-teknik lain.
Masalah program linier dapat dipandang dalam satu kerangka sebagai
sebuah model alokasi sumber daya dimana sumber daya yang terbatas
dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan variabel. Dengan asumsi masalah
program linier adalah maksimisasi, keuntungan dari sebuah kegiatan ekonomi
diukur dalam bentuk penggunaan sumber daya dan kontribusinya pada fungsi
tujuan. Pengaruh bersih kedua faktor ini diukur berdasarkan pengurangan
biaya dari kegiatan ekonomi.
Secara umum, langkah-langkah penyelesaian dalam analisis masalah
1)
2)
3)
4)
5)

adalah:
definisi masalah
pengembangan model
pemecahan model
pengujian keabsahan model
implementasi hasil akhir

2.2 Penyelesaian Masalah Program Linier


Untuk menentukan penyelesaian masalah program linier dalam kasus
ini dapat menggunakan 3 metode yaitu:
2.2.1

Metode All Slack


Metode ini digunakan apabila terdapat variabel slack.Variabel
slackadalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan (=).

Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi


awal, variabel slack akan berfungsi sebagai variabel basis.
2.2.2

Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk mencari pengaruh
perubahan dalam parameter model Program Linier terhadap
pemecahan optimum. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
memperoleh

informasi

tentang

pemecahan

optimum

yang

dimungkinkan terjadi dengan tidak mengubah parameter-parameter


tersebut.
Analisis sensitivitas ini digunakan untuk mengetahui:
1) perubahan ruas kanan kendala
Perubahan pada ruas kanan kendala sebesar

i akan

memberikan efek pada tabel simpleks yaitu:


a. Jika i bernilai positif maka persediaan sumber daya
bertambah.
b. Jika i bernilai negatif maka persediaan sumber daya
berkurang.
Perubahan i :
a. Efek pada ruas kanan (sifat kefisibelan penyelesaian)
b. Perubahan terjadi sedemikian hingga variabel basis
bernilai

0 atau dengan kata lain terdapat pembatasan

nilai i
2) Perubahan koefisien fungsi objektif
Perubahan koefisien fungsi objektif sebesar

i akan

memberian efek pada tabel simpleks yaitu:


a. Jika i bernilai positif, maka koefisien variabel ke i
bertambah
b. Jika i bernilai negative, maka koefisien variabel ke i
berkurang

Perubahan

tidak memengaruhi keoptimalan

asalkan pada tabel optimal, koefisien persamaan z dari variabel


non basis bernilai

0 (kasus maksimisasi) atau

(kasus minimisasi).
2.2.3

Dualitas
Dual adalah sebuah masalah program linier yang diturunkan
secara matematis dari satu model program linier primal.Bentuk Dual
dapat disusun dari bentuk primal asalkan masalah program linier
disusun dalam bentuk standar.
Untuk menyusun dual, koefisien pada primal disusun seperti
tabel berikut
primal

x1

x2

xj

xn

Ruas kanan

c1

c2

cj

....

cn

a11

a12

a1 j

...

a1 n

b1

a21

a22

a2 j

a2 n

b2

. .
am 1 am 2

.
.

.
amj

.
.

.
amm

.
bm

Var

kendala dual

Koefisien
ruas

kiri

kendala dual

Jadi, dualitas diperoleh dari primal dengan cara:


I.
II.
III.

Untuk tiap kendala primal terdapat satu variabel dual


Untuk tiap variabel primal terdapat satu kendala dual
Koefisien fungsi objektif primal menjadi ruas kanan kendala

IV.

dual
Ruas kanan kendala primal menjadi koefisien fungsi objektif

V.

dual
Koefisien kendala variabel membentuk koefisien pada ruas
kiri kendala dual

Untuk jenis optimasi (maksimum/minimum) tipe kendala


( ,=, ) dan tanda variabel dual adalah:
Primal Standar

Dual

Fungsi Objektif

Fungsi Objektif

Maksimisasi

Minimisasi

Minimisasi

Maksimisasi

Tipe Kendala

Variabel
Tak terbatas
Tak terbatas

Optimal dual dapat diperoleh dari optimal primal dengan


rumus
Koefisien z optimal dari variabel iterasi awal primal = ruas kiri
ruas kanan kendala dual yang terkait dengan variabel basis iterasi
awal primal
Sehingga diperoleh sifat nilai optimal fungsi objektif primal
sama dengan nilai optimal fungsi objektif dual.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus Usaha Produksi Roti Tarcis
Usaha Produksi Roti Tarcis memproduksi 2 jenis roti, yaitu roti tarcis
pisang dan roti tarcis keju oleh usaha rumahan di daerah Sumber.Satu roti
tarcis pisang dijual dengan harga Rp 2.000,00 dan satu roti tarcis keju dijual
dengan harga Rp 3.000,00. Kedua roti tersebut menggunakan bahan-bahan
dasar yang sama. Hanya saja isi dari roti tarcis itu sendiri yang dibedakan,
yaitu pisang dan keju. Untuk membuat roti tarcis pisang maupun keju

sebanyak 1 loyang dibutuhkan 0.5 kg Tepung Cakra, 0.25 kg Mentega, 0.25


kg Corvet, dan 1 butir telur. Untuk pembuatan roti tarcis pisang sebanyak 1
loyang dibutuhkan 0.5 sisir pisang yang dibelah menjadi 2. Sedangkan untuk
membuat roti tarcis keju dibutuhkan 0.25 kg keju kotak.
Modal yang digunakan untuk memproduksi roti tarcis tersebut
sebanyak Rp 20.000,00 untuk tarcis pisang dan Rp 30.000,00 untuk tarcis
keju.Berikut adalah rincian untuk modal dari kedua roti tersebut.
Pengeluaran
Tepung Cakra
Mentega
Corvet
Telur
Pisang
Keju
Plastik
Total

Roti Tarcis Pisang


Rp 3.650,00
Rp 3.900,00
Rp 625,00
Rp 1.000,00
Rp 10.000,00
Rp 675,00
Rp 20.000,00

Roti Tarcis Keju


Rp 3.650,00
Rp 3.900,00
Rp 625,00
Rp 1.000,00
Rp 20.000,00
Rp 675,00
Rp 30.000,00

Biasanya disediakan bahan-bahan sebesar 10 kg Tepung Cakra, 4 kg


mentega, 4 kg corvet,1 kg telur, 5 sisir pisang, dan 2 kg keju. Pengusaha
rumahan ini berkeinginan memaksimumkan keuntungannya setiap hari dalam
memproduksi roti tersebut.Rumuskan model matematika daripermasalahan
tersebut yang dapat digunakan untuk memaksimumkan keuntungan.
3.2 Penyelesaian
1) Variabel Keputusan
a) x = banyaknya loyang untuk memproduksi roti tarcis pisang
b) y = banyaknya loyang untuk memproduksi roti tarcis keju
2) Fungsi Objektif
a) Harga penjualan
i) Roti Tarcis Pisang
Harga satu roti tarcis pisang = Rp 2.000,00
Dalam satu loyang terdapat 15 roti sehingga penjualan roti
sebanyak satu Loyang, yaitu Rp 30.000,00
ii) Roti Tarcis Keju
Harga satu roti tarcis pisang = Rp 2.500,00
Dalam satu loyang terdapat 15 roti sehingga penjualan roti sebanyak
satu Loyang, yaitu Rp 37.500,00
b) Modal
Pengeluaran

Roti Tarcis Pisang

Roti Tarcis Keju

Tepung Cakra
Mentega
Corvet
Telur
Pisang
Keju
Plastik
Total

Rp 3.650,00
Rp 3.900,00
Rp 625,00
Rp 1.000,00
Rp 10.000,00
Rp 675,00
Rp 20.000,00

Rp 3.650,00
Rp 3.900,00
Rp 625,00
Rp 1.000,00
Rp 20.000,00
Rp 675,00
Rp 30.000,00

Maka, fungsi objektifnya sebagai berikut:


Max: z = (Harga penjualan Modal) x + (Harga penjualan Modal) y
Max: z = (Rp 30.000 Rp 20.000) x + (Rp 37.500 Rp 30.000) y
Max: z = 10.000 x + 7.500 y

c) Kendala:
Kendala I
Penggunaan bahan tepung cakra dalam pembuatannya. Maka,
dapat dirumuskan menjadi:
0.5 x + 0.5 y 10

Kendala II
Penggunaan bahan mentega dalam pembuatannya. Maka, dapat
dirumuskan menjadi:

0.25x + 0.25 y 4
Kendala III
Penggunaan bahan corvet dalam pembuatannya. Maka, dapat
dirumuskan menjadi:

0.25 x + 0.25 y 4
Kendala IV
Penggunaan bahan tepung cakra dalam pembuatannya. Maka,
dapat dirumuskan menjadi:

x + y 14
Kendala V
Penggunaan bahan pisang dalam pembuatan roti tarcis pisang.
Maka, dapat dirumuskan menjadi:
x 10
Kendala VI
Penggunaan bahan keju dalam pembuatan roti tarcis keju. Maka,
dapat dirumuskan menjadi:
y8

d) Hidden Condition
x, y 0
e) Model Program Linier
Max: z = 10.000 x + 7.500 y
Terhadap kendala:
0.5 x + 0.5 y 10
0.25x + 0.25 y 4
x + y 14
x 10
y8
Penyelesaian dengan Metode Simplek
Dilakukan penyelesaian dengan menggunakan metode simplek.
1) Bentuk Standar :
Maksimumkan z =

10000 x +7500 y +0 s1 +0 s 2

Terhadap kendala 0.5 x + 0.5 y 10


0.25x + 0.25 y 4
x + y 14
x 10
y8
x , y , s1 , s2 0
s 1 , s2 :

Variabel Slack

Persamaan

Z :Z 10000 x7500 y 0 s 10 s 2

Tabel Awal Simplek :


Basis

x1

x2

Z(maks)
s1
s2
s3
s4
s5

-10000
0.5
0.25
1
1
0

-7500
0.5
0.25
1
0
1

Iterasi 1
s1
s2

s3

s4

s5

Solus

Rasi

0
0
0
1
0
0

0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
1

i
0
10
4
14
10
8

0
1
0
0
0
0

0
0
1
0
0
0

20
16
14
10

10

Basis

x1

x2

s1

Iterasi 2
s2
s3

s4

s5

Solusi

Rasi
o

Z(maks)

-7500

1000

s1
s2
s3
x1

0
0
0
1

0.5
0.25
1
0

1
0
0
0

0
1
0
0

0
0
1
0

0
-0.5
-0.25
-1
1

s5

x1
0

x2
0

s1
0

s1
s2
x2
x1
s5

0
0
0
1
0

0
0
1
0
0

1
0
0
0
0

Interpretasi
Berdasarkan

tabel

0
1
0
0
0

-0.5
-0.25
1
0
-1
optimal

10000

0
0
0
0

0
5
1.5
4
10

10
6
4

s4
2500

s5
0

Solusi
13000

0
0
-1
1
1

0
0
0
0
1

0
3
0.5
4
10
4

penyelesaian

program

Rasio
OPTIMAL

Basis
Z(maks)

Iterasi 3
s2
s3
0
7500

linier

menggunakan metode all-slack diatas dapat diketahui bahwa jumlah jenis


roti tarcis harus diproduksi sebanyak 150 roti tarcis pisang dan 60 roti
tarcis keju supaya usaha roti tarcis tersebut menghasilkan keuntungan
maksimum. Dengan nilai z adalah:
10000 x 1 +7500 x 2
z =
10000 (10 )+7500 (4)
130000

Artinya keuntungan maksimum yang diperoleh usaha roti tarcis


sebesar Rp 130.000,00.
3.3 Analisis Sensitivitas
1. Perubahan ruas kanan kendala
Bentuk Standar

11

Z =10000 x 1 +7500 x2 +0 s1 +0 s2 +0 s 3 +0 s 4 + 0 s5

Maksimumkan

Terhadap kendala
0.5 x1 +0.5 x 2 +s 1=10
0.25 x1 +0.25 x 2 +s 2=4
x 1+ x 2 +s 3=14
x 1+ s 4=10
x 2+ s5 =8
x 1 , x 2 , x 3 , s1 , s 2 , s 3 , s 4 0
Z 10000 x 1 +7500 x2 +0 s1 +0 s2 +0 s 3 +0 s 4 + 0 s5 =0

Persamaan

Tabel optimum

x1
0

x2
0

s1
0

s1
s2
x2
x1
s5

0
0
0
1
0

0
0
1
0
0

1
0
0
0
0

Ruas kanan kendala 1 menjadi


1)

s 1 :3+ 1 0

2)

s 2 : 0.5 0

3)

x 2 :4 0

4)

x 1 :10 0

5)

s5 : 4 0
i.

Untuk

0
1
0
0
0

-0.5
-0.25
1
0
-1
10+ 1

1 >0

1) Memenuhi syarat kefisibelan


2) Memenuhi syarat kefisibelan
3) Memenuhi syarat kefisibelan

s4
2500

s5
0

Solusi
13000

Rasio

0
0
-1
1
1

0
0
0
0
1

0
3
0.5
4
10
4

OPTIMAL

Basis
Z(maks)

Iterasi 3
s2
s3
0
7500

12

ii.

4) Memenuhi syarat kefisibelan


5) Memenuhi syarat kefisibelan
1 <0
Untuk
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Range
range

1 3
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
1

adalah

3 1<

tersebut,

. Jadi, dengan perubahan pada

penyelesaian

z optimum=130000 .

Ruas kanan kendala 2 menjadi


1)

s 1 :3 0

2)

s 2 : 0.5+ 2 0

3)

x 2 :4 0

4)

x 1 :10 0

5)

s5 : 4 0
i.

Untuk
1)
2)
3)
4)
5)

ii.

Untuk

4 + 2

2> 0
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
2< 0

1) Memenuhi syarat kefisibelan


2 0.5
2)
3) Memenuhi syarat kefisibelan
4) Memenuhi syarat kefisibelan
5) Memenuhi syarat kefisibelan

tetap

dengan

nilai

13

Range

range

adalah

0.5 2

tersebut,

penyelesaian

. Jadi, dengan perubahan pada


tetap

dengan

nilai

z optimum=130000 .

Ruas kanan kendala 3 menjadi


1)

s 1 :30.5 3 0

2)

s 2 : 0.50.25 3 0

3)

x 2 :4 + 3 0

4)

x 1 :10 0

5)

s 5 : 4 3 0
i.

Untuk

1 4+ 3

3 > 0

1)

3 6

2)

3 2

3) Memenuhi syarat kefisibelan


4) Memenuhi syarat kefisibelan
3 4
5)
ii.

Untuk

3 < 0

1) Memenuhi syarat kefisibelan


2) Memenuhi syarat kefisibelan
3 4
3)
4) Memenuhi syarat kefisibelan
5) Memenuhi syarat kefisibelan
Range
range

adalah

4 3 6

tersebut,

penyelesaian

z optimum=130000+7500 3

Ruas kanan kendala 4 menjadi


1)

s 1 :3 0

2)

s 2 : 0.5 0

3)

x 2 :4 0

. . Jadi, dengan perubahan pada

10+ 4

tetap

dengan

nilai

14

4)

x 1 :10 0

5)

s 5 : 4+ 4 0
i.

Untuk
1)
2)
3)
4)
5)

ii.

Untuk
1)
2)
3)
4)
5)

4 >0
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
4 <0
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
Memenuhi syarat kefisibelan
4 4
4

Range
range

adalah

4 4

tersebut,

. Jadi, dengan perubahan pada

penyelesaian

z optimum=130000+2500 4

Ruas kanan kendala 5 menjadi


1)

s 1 :3 0

2)

s 2 : 0.5 0

3)

x 2 :45 0

4)

x 1 :10+ 5 0

5)

s 5 : 4+ 5 0

iii.

Untuk

8+ 5

5 > 0

1) Memenuhi syarat kefisibelan


2) Memenuhi syarat kefisibelan
5 4
3)

iv.

4) Memenuhi syarat kefisibelan


5) Memenuhi syarat kefisibelan
5 < 0
Untuk
1) Memenuhi syarat kefisibelan
2) Memenuhi syarat kefisibelan
3) Memenuhi syarat kefisibelan

tetap

dengan

nilai

15

4)

5 10

5)

5 4

Range
range

adalah

10 1 5 4

tersebut,

. Jadi, dengan perubahan pda

penyelesaian

tetap

dengan

nilai

z o ptimum=130000 .

2. Perubahan Fungsi Objektif pada Koefisien Variabel

x1
0

x2
0

s1
0

s1
s2
x2
x1
s5

0
0
0
1
0

0
0
1
0
0

1
0
0
0
0

Iterasi 3
s2
s3
0
7500
0
1
0
0
0

x1
0

x2
0

s1
0

s2
0

s5
0

Solusi
13000

Rasio

0
0
-1
1
1

0
0
0
0
1

0
3
0.5
4
10
4

-0.5
-0.25
1
0
-1

Perubahan fungsi objektif pada koefisien

Basis
z

s4
2500

OPTIMAL

Basis
Z(maks)

x1

s3
7500

s4
2500+ 1

s5
0

Solusi
130000

Sehingga:
Vnb s3: 7500 0
Vnb s4:

2500+ 1 0, 1 2500

Range

optimal adalah

yang memenuhi keoptimalan adalah


z=130000+10 1

pada range

2500 1
di atas.

, nilai z

16

x2

Perubahan fungsi objektif pada koefisien

Basis
z

x1
0

x2
0

s1
0

s2
0

s3
7500+ 2

s4
2500 2

s5
0

Solusi
130000

Sehingga:
Vnb s3:

7500+ 2 0, 2 7500

Vnb s4:

2500 2 0, 2 2500

Range

yang memenuhi keoptimalan adalah

optimal adalah

z=130000+4 2

pada range

7500 2 2500

, nilai z

di atas.

3.4 Dualitas
Model standart primal
Memaksimumkan: Z =

10000 x 1 +7500 x 2+0 s1 +0 s2 +0 s3 +0 s4 + 0 s 5

Terhadap kendala :
0.5 x1 +0.5 x 2 +s 1=10
0.25 x1 +0.25 x 2 +s 2=4
x 1+ x 2 +s 3=14
x 1+ s 4=10
x 2+ s5 =8
x 1 , x 2 , x 3 , s1 , s 2 , s 3 , s 4 0

Tabel simplek optimal :

s1

x1
0
0

x2
0
0

s1
0
1

Iterasi 3
s2
s3
0
7500
0

-0.5

s4
2500
0

s5
0

Solusi
13000

0
3

Rasio
OPTIM

Basis
Z(maks)

17

s2
x2
x1
s5

0
0
1
0

0
1
0
0

0
0
0
0

1
0
0
0

-0.25
1
0
-1

0
-1
1
1

Tabel koefisien
x1

x2

s1

s2

s3

s4

s5

1000

750

0
0.5
0.25
1
1
0

0
0.5
0.25
1
0
1

1
0
0
0
0

0
1
0
0
0

0
0
1
0
0

0
0
0
1
0

0
0
0
0
1

10
4
14
10
8

Bentuk Dual
Minimumkan : w =

10 y 1+4 y 2 +14 y 3 +10 y 4 +8 y 5

Terhadap kendala
0.5 y 1+ 0.25 y 2+ y 3 + y 4 10000
0.5 y 1+0.25 y 2+ y 3 + y 5 7500
y1 0
y2 0
y3 0
y4 0
y5 0
y 1 , y 2 , y3 , y 4 , y 5 tidak dibatasi
Didominasi

0
0
0
1

0.5
4
10
4

AL

18

y1 0 ,
y2 0

y3 0

y4 0 ,
y5 0

Variabel basis iterasi awal

s1

s2

s3

Koefisien persamaan z optimal


0
0
7500
y
y
y3
Ruas kiri-kanan dengan variabel
1
2
basis iterasi awal primal
y 1=0, y 2=0, y 3=7500, y 4=2500, y 5=0
Minimumkan w =

10 y 1+ 4 y 2 +14 y 3 +10 y 4 +8 y 5

=10(0)+4(0)+14(7500)+10(2500)+8(0)
=105000+25000
=130000
Terlihat

w min=z max

3.5 Program

s4
2500
y4

s5
0
y5

19

20

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan bab III, penulis menyimpulkan:
1) Jumlah roti tarcis yang harus produksi agar optimum, yaitu 150 roti
tarcis pisang dan 60 roti tarcis keju sehingga dapat memperoleh
keuntungan sebesar Rp 130.000,00
2) - Jika terjadi perubahan jumlah tepung pada range

Jika

terjadi

0.5 2

perubahan
maka

maka

z optimum=130000 .

keuntungan tetap dengan nilai


-

3 1<

jumlah

keuntungan

mentega
tetap

pada

range

dengan

nilai

4 3 6

maka

z optimum=130000 .

Jika terjadi perubahan jumlah telur pada range


keuntungan tetap dengan nilai

z optimum=130000 + 7500 3

21

Jika terjadi perubahan jumlah pisang pada range


maka keuntungan tetap dengan nilai

4 4

z optimum=130000 +2500

4
-

Jika terjadi perubahan jumlah keju pada range


maka keuntungan tetap dengan nilai

10 1 5 4

z optimum=130000 .

B. SARAN
Penulis menyarankan supaya setiap harinya pengusaha rumahan
tersebut memproduksi roti tarcis pisang sebanyak 150 dan roti tarcis keju
sebanyak 60 sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimum yaitu Rp
130.000,00 dengan persediaan terbatas.

DAFTAR PUSTAKA
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi. Penerbit Binarupa Aksara: Jakarta
http://arfa.staff.mipa.uns.ac.id

22

LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai