Anda di halaman 1dari 2

Agroforestri, sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian dan

kehutanan, berupaya mengenali dan mengembangkan keberadaan sistem agroforestri yang


telah dipraktekkan petani sejak dulu kala. Secara sederhana, agroforestri berarti menanam
pepohonan di lahan pertanian, dan harus diingat bahwa petani atau masyarakat adalah
elemen pokoknya (subyek). Di Indonesia agroforestri sering juga ditawarkan sebagai salah
satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Namun dalam pelaksanaannya tidak jarang
mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yang kurang tepat. Guna meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam mengelola agroforestri, diperlukan paling tidak tiga
ketrampilan utama yaitu: (a) mampu menganalisis permasalahan yang terjadi, (b)
merencanakan dan melaksanakan kegiatan agroforestri, (c) monitoring dan evaluasi
kegiatan agroforestri. Namun prakteknya, dengan hanya memiliki ketiga ketrampilan
tersebut di atas masih belum cukup karena kompleksnya proses yang terjadi dalam sistem
agroforestri.
Agroforestri merupakan ilmu baru namun masih menggunakan teknik lama.
Agroforestri yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian dan kehutanan
yang mencoba menggabungkan unsur tanaman dan pepohonan. Ilmu ini mencoba
mengenali dan mengembangkan sistem-sistem agroforestri yang telah dipraktekkan oleh
petani sejak berabad-abad yang lalu. Ada banyak definisi tentang apa itu Agroforestri,
dalam jurnal "Agroforestry Systems" Volume 1 No.1, halaman 7-12 Tahun 1982
ditampilkan tidak kurang dari 12 definisi. Namun dari beberapa definisi yang telah dikutip
secara lengkap tersebut, agroforestri merupakan suatu istilah baru dari praktek-praktek
pemanfaatan lahan tradisional yang memiliki unsur-unsur :
-

Penggunaan lahan atau sistem penggunaan lahan oleh manusia


Penerapan teknologi
Komponen tanaman semusim, tanaman tahunan dan/atau ternak atau hewan
Waktu bisa bersamaan atau bergiliran dalam suatu periode tertentu
Ada interaksi ekologi, sosial, ekonomi

Dari beberapa penjelasan definisi Agroforestri diatas, saya dapat mengambil garis besar
dan berkesimpulan apa itu Agroforestri sesuai pemahaman saya.
Pengertian dan Definisi dari Agroforestri adalah budidaya tanaman kehutanan (pohonpohon) bersama dengan tanaman pertanian (tanaman semusim). Pengertian agroforestri
seperti di atas merupakan pengertian sederhana karena agroforestri dapat diartikan lebih
luas lagi dengan pengabungan sistem budidaya kehutanan, pertanian, peternakan dan
perikanan. Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan untuk mengatasi
masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan. Masalah yang sering

timbul adalah alih fungsi lahan menyebabkan lahan hutan semakin berkurang. Agroforestri
diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut dan masalah ketersediaan pangan.
Perbedaan Agroforestri dengan sistem lain yaitu Hutan dan Perkebunan.
Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya
sekedar pohon. Termasuk di dalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar
dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung, serangga
dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya. Pohon tidak dapat
dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut.
Selama pertumbuhannya pohon melewati berbagai tingkat kehidupan sehubungan dengan
ukuran tinggi dan diameternya (Irwanto, 2010). Sedangkan Perkebunan adalah segala
kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya
dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman
tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Lahan
perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di daerah tropis atau
subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditas perdagangan (pertanian) dalam
skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.Perkebunan
dapat ditanami oleh tanaman industri seperti kakao, kelapa, dan teh. Dalam pengertian
bahasa Inggris, perkebunan dapat mencakup plantation dan orchard. Ukuran luas
perkebunan sangat relatif dan tergantung ukuran volume komoditas yang dipasarkannya.
Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga
keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu
menerapkan cara monokultur, paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Ciri
yang lainnya, walaupun tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau
pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya
dikirim ke pembeli (BPS, 2007).

Anda mungkin juga menyukai