PENGANTAR PENULIS
MUKADIMAH
1. MENGAPA TEMA INI DIANGKAT KEMBALI?
Tujuan Pertama: Mendeskripsikan Pandangan Hasan Al- Banna
Tentang Proyek
Kebnagkitan Umat Secara
Integral dan
Komprehensif
Penguasaan Terhadap Berbagai Sisi Dawah
Tujuan Kedua: Menjelaskan Sisi- Sisi Pembaruan, Pengembangan,
dan Penyempurnaan yang Diperlukan oleh Proyek Kebangkitan
1. Pembaruan Istilah dan Pemahaman
2. Pembinaan yang Terus- menerus
Tujuan Ketiga: Mamaparkan Materi Ilmiah untuk Para Peneliti dan
Pengamat Mengenai Pemikiran Proyek Kebangkitan Hasan Al- Banna
Tujuan Keempat: Memperdalam Pemahaman
Proyek Kebangkitan Bagi Kaum Muslimin
Tentang
Budaya
2. METODOLOGI KAJIAN
BAB SATU
METODOLOGI PROYEK KEBANGKITAN
1. DASAR- DASAR METODOLOGI PROYEK KEBANGKITAN
Pengantar
Suatu keharusan bagi para aktivis dakwah dan para peminat untuk
memberi kontribusi efektif dalam pembinaan dan penerapan proyek
kebangkitan. Para pemikul derita umat dan pekerjanya hendaknya
memulai kehidupan islami yang sebenarnya dan mengenal dasardasar pemikiran proyek kebangkitan yang diletakkan oleh Hasan AlBanna. Mereka perlu mengikuti perjalanan yang telah dirintisnya
dalam meletakkan dasar- dasar pemikiran dakwah konteporer untuk
proyek kebangkitan, mengenal efektivitas jalannya dalam bergerak
dan bertolak menuju realisasi syarat- syarat keberhasilan proyek
yang dimaksud.
2. STUDI SEJARAH
Pengantar
Sejarah umat Islam adalah harta karun pengalaman manusia
dengan segenap keberhasilan dan kegagalannya. Siapapun yang
bergerak untuk menciptakan perubahan sosial di masyarakat dan
umatnya, hendaklah mendalami sejarah kemanusiaan, agar
terhindar dari kerusakan yang mematikan.
3. STUDI REALITAS
Pengantar
A. Analisis Deskriptif Kualitatif
B. Analisis Statistik (Kuantitatif)
tulus dan mereka yang palsu. Ia harus tahu bahwa jihad harus
berangkat dari kesungguhan, dan kesungguhan itu beban berat dan
melelahkan. Tidak ada istirahat dalam jihad sehingga usailah
pertempuran, dan ketika pagi datang orang- orang pun bertahmid
karena suka cita.
A. Kemungkinan Lahirnya Kebangkitan
B. Indikator Kebangkitan
Pertama: Indikator Sosial
Kedua
: Indikator Sejarah
Ketiga
: Indikator Logika
Keempat
: Indikator Agama
Hukum Kedua
: Kekuatan Pertahanan
Hukum Ketiga
: Perubahan Internal
Hukum Keempat
Hukum Kelima
Hukum Keenam
Hukum Ketujuh
Hukum Kedelapan
Hukum Kesebelas
: Peralihan Peradaban
BAB DUA
SERUAN MENUJU PROYEK KEBANGKITAN
PENGANTAR: SERUAN PEMBANGKITAN
PENYELAMATAN KEMBALI
1. LANDASAN DAN KARAKTERISTIK DAKWAH
Landasan Pemikiran
A. Karakteristik Pemikiran
a. Rabbaniyah (berorientasi ketuhanan
b. Universal
c. Istimewa
d. Komprehensif
e. Ilmiah
f. Rasional
g. Independen
h. Amaliah
i. Moderat
B. Konstitusional Historis
a. Sistem Dakwah Pertama
DAN
3. TUJUAN DAKWAH
A. Tujuan Luhur Dakwah
B. Misi Dakwah
C. Tujuan Dakwah
a. Tujuan Jangka Pendek
b. Tujuan Jangka Panjang
: Output Tarbiyah
BABA TIGA
MENDIRIKAN NEGARA TELADAN
PENGANTAR: FONDASI BANGUINAN NEGARA
DAN SLOGAN- SLOGAN OPERASIONALNYA
1. PEMIKIRAN POLITIK
Pendahuluan
Politik memiliki beberapa definisi. Antaralain seni pemerintahan dan
pengendalian Negara atau kekuatan (kemampuan) untuk mencapai
apa yang diinginkan, atau ia adalah seni pergantian kepemimpinan
dan kompromi. Ibnu Qayyim mendefinisikan, dalam Al- Hakimah
Politik adalah suatu kegiatan yang menjadikan umat manusia
mendekat kepada hidup maslahat dan menjauh dari kerusakan,
meskipun Rasulullah tidak meletakkannya dan wahyu tidak
menurunkannya. Jalan apapun yang ditempuh untuk menciptakan
keadilan, maka ia dalah agama.
A. Titik Tolak
B. Konsepsi- Konsepsi
a. Urubah (Arabisme)
b. Wathaniyah (Patriotisme)
c. Qaumiyah (Nasionalisme)
d. Alamiyah (Internasionalisme)
2. AKTIVITAS POLITIK
A. Tujuan- tujuan Politik Dakwah
B. Pola- pola Kerja Politik
C. Tahapan- tahapan Kerja Politik
D. Sikap- sikap Politik Dakwah
a. Pemerintahan
b. Undang- Undang Dasar
c. Undang- undang
d. Kepartaian
e. Minoritas dan Orang Asing
f. Partisipasi Perempuan dalam Kerja Politik
g. Demokrasi
h. Persatuan
i. Hak Asasi Manusia
3. PROGRAM POLITIK
Pengantar:
A. Pengertian Program
B. Program Reformasi Sosial
C. Program Reformasi Politik
4. POLITIK NEGARA
Pengantar: Kedudukan Negara dalam Islam
1. Kedudukan Negara
2. Urgensi Negara (Persemaian Pemikiran)
3. Bentuk Negara
4. Karakteristik, Tugas, dan Hak- hak Negara
A. Politik Dalam Negeri
a. Pengertian Politik Dalam Negeri
b. Membangun Sistem Politik
c. Membangun Sistem Ekonomi
d. Membangun Sistem Sosial
e. Membangun Sistem Jihad
B. Politik Luar Negeri
a. Pengertian Politik Luar Negeri
b. Hubungan Luar Negeri
BAB EMPAT
MERETAS JALAN, MENCARI ALTERNATIF
PENGANTAR: FONDASI AKHLAK MUSLIM
1. SEBUAH POTRET
Pendahuluan
Konon, abad 21 seringkali dengung-dengungkan sebagai abad kebangkitan
Islam. Bahkan saat ini, seperti yang diyakini sebagian kalangan, setelah kekalahan
sosialisme, kapitalisme berhadapan dengan Islam. Sekali lagi, inilah abad
kebangkitan Islam!. Demikian, pekik para pendukung kebangkitan Islam penuh
semangat. Geliat pertumbuhan Islam, mengundang optimisme diiringi decak kagum
banyak kalangan. Di tanah air, fenomena ini ditandai dengan menjamurnya mesjid,
mushala maupun surau diberbagai tempat. Menjamurnya komunitas-komunitas
keislaman, mulai dari majelis talim sampai sinetron Islami. Munculnya pemikiran
Islam kontemporer, dengan variannya masing-masing, turut menyumbangkan buktibukti tersebut.
Secara kuantitatif, mesjid, mushala maupun surau saat ini, menunjukan jumlah
yang spektakuler. Pada momen-momen tertentu seperti ramadhan, masyarakat
membanjiri tempat ibadah. Di bulan yang suci tersebut, umat Islam melakukan shalat
sunat dan tadarus al-Quran. Pada perayaan ritual besar seperti haji, sampai saat ini,
Indonesia merupakan salah satu pengirim jemaah haji terbanyak di dunia. Hingga,
pemerintah pernah beberapa kali mengajukan tambahan kuota.
Dengan posisi mayoritas, nampaknya umat Islam di Indonesia memegang linilini penting dalam masyarakat. Tidak hanya urusan vertikal dengan Tuhan, persoalan
institusi negarapun terlihat diberi warna Islam. Tidak heran jika depertemen Agama,
lebih sering mengurusi umat Islam dibandingkan agama lainnya. Terutama, dalam
urusan haji, zakat dan nikah.
BAB LIMA
MERETAS JALAN KEBANGKITAN UMAT
PENGANTAR:
PERJUANGAN
ISLAM
UNTUK
MENGEMBALIKAN KEMBALI KEJAYAAN ISLAM
1. PROYEK PERADABAN
Pendahuluan
Tidak lama setelah kekhalifahan Turki Utsmany runtuh, muncullah berbagai
gerakan (harokah) yang bertujuan untuk menegakkan kejayaan Islam kembali.
Dimotori oleh berbagai tokoh dari berbagai latar belakang dan wilayah, gerakangerakan ini mulai menggeliat. Tentunya karena adanya perbedaan kondisi yang
melatarbelakangi lahirnya gerakan- gerakan tersebut maka metode dan strategi
perjuangannya pun berbeda-beda. Ada gerakan yang menggunakan strategi kekuatan
bersenjata, gerakan yang menggunakan people power hingga gerakan yang
memanfaatkan alur demokrasi sebagai sarana perjuangan.
Saat ini sebagian besar gerakan Islam di dunia menggunakan strategi yang
terakhir sebagai jalan perjuangannya. Pada awalnya gerakan ini membentuk basis
kader dengan mengadakan pengkaderan yang intensif dan efektif. Setelah dirasa
cukup para kader gerakan mulai menyebar untuk memulai dakwahnya ke masyarakat.
Di lapisan bawah gerakan ini bekerja melakukan dakwah secara luas ke masyarakat.
Melalui gerakan massif gerakan ini menyebarkan fikroh (pemikiran), opini dan
budaya Islami ke semua lapisan masyarakat melalui masjid, LSM, yayasan, sekolah,
kampus, perkantoran, industri, dll. Setelah cukup eksis dan mendapat cukup dukungan
maka gerakan akan melanjutkan dakwahnya ke dalam institusi- institusi sipil dan
lembaga- lembaga negara. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan jalur politik
formal dengan membentuk partai politik.
Perjuangan melalui jalur kultural dan jalur politik ini bersifat saling membackup. Gerakan kultural tidak akan efektif tanpa dilindungi dan didukung oleh payung
legal dan formal, sedangkan perjuangan bidang politik tidak akan mendapat dukungan
signifikan bila masyarakat tidak tercerahkan oleh nilai- nilai Islam dan kemudian
mendukung dakwah.
PENUTUP